• Tidak ada hasil yang ditemukan

5 SIMPULAN DAN SARAN

5.2 Saran

Beberapa saran yang dapat diberikan berhubungan dengan pengembangan minapolitan perikanan tangkap di Palabuhanratu, yaitu:

1) Dalam meningkatkan integrasi pasar ikan tuna dan layur, pemerintah harus fokus pada peningkatan sarana transportasi jalan yang menjadi jalur distribusi

produk unggulan (tuna dan layur), peningkatan infrastruktur pemasaran ikan di setiap TPI/PPI yang ada dan PPN Palabuhanratu, serta perlu mekanisme untuk menentukan harga dasar produk tuna dan layur agar dapat meminimalisir praktek monopoli harga.

2) Peningkatan kinerja rantai pasok dapat dilakukan melalui peningkatan kinerja kemitraan antar anggota rantai pasok dengan cara membangun komitmen, kepercayaan dan sharing informasi diantara anggota rantai.

3) Strategi, totok ukur dan inisiasi yang telah dirumuskan dalam kajian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam upaya pengembangan minapolitan perikanan tangkap di Palabuhanratu yang berdaya saing.

Adhi AK. 2006. Embargo produk perikanan Indonesia di Uni Eropa. http://www.unisosdem.org/article_detail.php?aid=5904&coid=2&caid=30& gid=3 [20Jun 2012).

Adiyoga W, Fuglie KO, Suherman R. 2006. Integrasi pasar kentang di Indonesia: Analisis korelasi dan kointegrasi. Infor Pertan 15: 835-852.

Anindita R. 2004. Pemasaran Hasil Pertanian. Surabaya: Papyrus.

Anjardiani L, Rahmawati E, Aziz Y. 2011. Analisis keterpaduan pasar buah lokal dan buah impor di Kota Banjarmasin. J Agribis Pedes 1(2):100-113

Asmara H. 2010. Analisis keberlanjutan kawasan minapolitan di Kabupaten Banyumas [tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Barani HM. 2011. Pemikiran percepatan pembangunan perikanan tangkap melalui

gerakan nasional. http://p3bajomulyo.blogspot.com/2011/01/pemikiran-percepatan-pembangunan.html [20Jun 2011).

Bekele DG, Jackson RW. 2006. Theoretical perspectives on industry clusters. Res Paper 2006-5. West Virginia University, Morgantown. 26 p.

Charles A. (2001). Sustainable Fishery System. Oxford: Blackwell Science Ltd. Clenia M. 2009. Optimalisasi informasi ikan tongkol (Auxis thazard) antara

Pekalongan dengan Jakarta. J Bis Ekon 16(2): 140-148.

Daryanto A. 2004. Keunggulan daya saing dan teknik identifikasi komoditas unggulan dalam mengembangkan potensi ekonomi regional. Agrimedia 3(2):51-62.

Davies H, Ellis P. 2000. Porter‟s „competitive advantage of nations‟: time for a final judgment?. J Mgmt Stud 37(8): 1189-1213.

Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sukabumi. 2010. Pengembangan kawasan minapolitan Palabuhanratu berbasis perikanan tangkap. Sukabumi: Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten SUkabumi.

_____________________________________________. 2011a. Produksi ikan yang didaratkan di TPI Kabupaten Sukabumi. Sukabumi: Dinas Kelautan dan Perikanan.

_____________________________________________. 2011b. Pengalaman dalam melaksanakan program minapolitan di Kabupaten Sukabumi. Seminar Nasional Perikanan Tangkap IV; Bogor, 18 Oktober 2011. Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. Fakultan Kelautan dan Ilmu Perikanan, Institut Pertanian Bogor.

_____________________________________________. 2011c. Penyusunan masterplan kawasan penunjang minapolitan Kabupaten Sukabumi. Sukabumi: Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sukabumi.

Ellison G, Glaeser EL, Kerr W. 2010. What causes industry agglomeration? Evidence from coagglomeration patterns. American Econ Rev 100(3):1195-1213.

Eriyatno. 2003. Ilmu Sistem: Meningkatkan Mutu dan Efektivitas Manajemen. Bogor: IPB Press.

Geospasial Badan Nasional Penanggulanan Bencana. 2009. Peta administrasi Kabupaten Sukabumi. http://geospasial.bnpb.go.id/2009/09/01/peta-administrasi-kabupaten-sukabumi. [15 Jan 2011].

Hermanto R. 2007. Rancangan kelembangaan tani dalan implementasi Prima Tani di Sumatera Selatan. Analis Kbjk Pertan 5(1):110-125.

Imelda RHN. 2004. Implementasi balanced scorecard pada organisasi publik. J Akunt Kgn 1(2): 106-122.

Infofish. 2010-2011. Frozen fish. Infofish Trade News:13-16

Kabupaten Sukabumi. 2011. Minapolitan perikanan tangkap Palabuhanratu. http://www.kabupatensukabumi.go.id/trial/index.php?option=com_content &view=article&id=413&Itemid=314&lang=in. [10 Jul 2011]

Kalsum U. 2009. Struktur dan integrasi pasar buah nenas di Lampung Utara. ESAI 3(1):283-289.

Kasimin S. 2009. Pemasaran kentang di Aceh Tengah dan Bener Meriah: Analisis intergrasi pasar. J Ekon Bis 8(2):121–127.

[KKP]. 2009. Keputusan Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Nomor Kep45/DJ-PB/2009 tentang Pedoman Umum Pengembangan Kawasan Minapolitan. http://www.scribd.com/doc/28656676/Pedoman-Umum-an-an. [23 Jul 2011].

____. 2010a. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor KEP.32/MEN/2010 tentang penetapan kawasan minapolitan.

____. 2010b. Pengembangan minapolitan perikanan tangkap. Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap Kementerina Kelautan dan Perikanan. http://www.pupi.kkp.go.id/index.php?option=com_content&view=article&i d=95&Itemid=103. [29 Jul 2011].

____. 2011. Pedoman Umum Minapolitan. Jakarta: Kementerian Kelautan dan Perikanan.

____. 2012. Konsep dan rencana aksi industrialisasi perikanan tangkap. Seminar industrialisasi perikanan tangkap; Bandung, 17 Januari 2012. Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Lamatta AR. 2011. Profil Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu. Sukabumi: PPN Palabuhanratu, Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Laping W. 1997. Food price differences and market integration in Cina. ACIAR CGMPP Pap 4:1-25.

Lubis E, Sumiati. 2011. Pengembangan industri pengolahan ikan ditinjau dari produksi hasil tangkapan di PPN Palabuhanratu. Mar Fish 2(1):39-49. Lubis E. 2012. Pelabuhan Perikanan. Bogor: IPB Press

Maringi A. 2009. Pembangunan pedesaan berkelanjutan melalui pendekatan pengembangan kawasan Minapolitan di Kabupaten Boyolali [tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Marimin, Maghfiroh N. 2011. Aplikasi Teknis Pengambilan Keputusan dalam Manajemen Rantai Pasok. Bogor: IPB Press.

Medan Bisnis. 2010. Sembilan lokasi minapolitan perikanan tangkap disiapkan. http://www.medanbisnisdaily.com/news/read/2010/10/09/3098/sembilan_lo kasi_minapolitan_perikanan_tangkap_disiapkan/. [12 Jul 2011].

Moenandir J. 2010. Sistem penjaminan mutu internal di perguruan tinggi. Modul Pelatihan: Perancangan Sistem Penjaminan Mutu dan Sertifikasi Auditor Internal Mutu di Perguruan Tunggi. Pusat Jaminan Mutu Universitas Brawijaya.

Mohamed ZA, Arsyad FM. 1996. Marketing of pigs in Malaysia: An evaluation of market integration. J Ekon Malay 30:105-124.

Montgomery MC. 1998. Managing Complexity in Large-Scale Networks via Flow and Network Aggregation [Dissertation]. Austin: The Faculty of the Graduate School of The University of Texas at Austin.

Muninggar R. 2008. Analisis supply chain dalam aktivitas distribusi di Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu. Bul PSP 17(3):350-355.

Musmedi DP. 2011. Analisis efisiensi perdagangan komoditas kedelai edamame di Kabupaten Jember. J Ekonomika 4(1):1-6.

Nazdan, Setiawan B, Sukandar D. 2008. Analisis potensi dan pengelolaan perikanan dalam perspektif ketahanan pangan di wilayan perisir Kabupaten Lampung Barat. J Giz Pangan 3(3):149-155.

Nasrudin A. 2010. Palabuhanratu Sukabumi jadi kota perikanan. Radaronline. http://www.radaronline.co.id/arsip/read/8854/2011/flash. [10 Jul 2011]. National Marine Fisheries Services. 2011. Wholesale prices at Tokyo Central

Wholesale Market. NOAA California: Fisheries Southwest Region. http://swr.nmfs.noaa.gov/fmd/sunee/twprice/twpnew11.htm. [8 Mei 2012]. Nikijuluw VPH. 2005. Politik Ekonomi Perikanan. Jakarta: PT. Fery Agung

Corporation (FERACO).

Nurani TW. 2010. Model Pengelolaan Perikanan: Suatu Kajian Pendekatan Sistem. Bogor: Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan.

Nurani TW, Haluan J, Lubis E, Saad S. 2011. Perumusan tolok ukur keberhasilan pengembangan perikanan tuna menggunakan balanced scorecard. Buku II New Paradigm in Marine Fisheries. Bogor: Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, FPIK-IPB.

Nuryadin D, Sodik J, Iskandar D. 2007. Aglomerasi dan pertumbuhan ekonomi: Peran karakteristik regional di Indonesia. Parallel Session IVA : Urban & Regional; Depok, 13 Des 2007. Depok; Fakultas Ekonomi UPN ”Veteran” YK.

Oladapo MO, Momoh S. 2007. Food price differences and market integration in Oya State, Nigeria. Int J Agric Res 2(1): 69-74.

O‟Sullivan A. 2002. Urban Economics (Fifth Edition). Boston: Irwin/McGraw Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu. 2005. Buku Laporan Tahunan

Statistik Perikanan Tangkap Tahun 2004. Sukabumi: Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu.

_______________________________________. 2006. Buku Laporan Tahunan Statistik Perikanan Tangkap Tahun 2005. Sukabumi: Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu.

_______________________________________. 2007. Buku Laporan Tahunan Statistik Perikanan Tangkap Tahun 2006. Sukabumi: Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu.

_______________________________________. 2008. Buku Laporan Tahunan Statistik Perikanan Tangkap Tahun 2007. Sukabumi: Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu.

_______________________________________. 2009. Buku Laporan Tahunan Statistik Perikanan Tangkap Tahun 2008. Sukabumi: Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu.

_______________________________________. 2010. Buku Laporan Tahunan Statistik Perikanan Tangkap Tahun 2009. Sukabumi: Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu.

_______________________________________. 2011a. Buku Laporan Tahunan Statistik Perikanan Tangkap Tahun 2010. Sukabumi: Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu.

_______________________________________. 2011b. Review Masterplan dan DED Pengembangan Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu Tahap III. Sukabumi: Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu.

_______________________________________. 2012a. Buku Laporan Tahunan Statistik Perikanan Tangkap Tahun 2011. Sukabumi: Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu.

_______________________________________. 2012b. Buku Laporan Bulanan Statistik Perikanan Tangkap Tahun 2011. Sukabumi: Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu.

_______________________________________. 2012c. Peran pelabuhan perikanan dalam mendukung pengembangan industrialisasi perikanan tangkap. Seminar Nasional Industrialisasi Perikanan Tangkap; Bandung, 26 Januari 2012.

Porter ME. 1990. New global strategies for competitive advantage. Plan Rev May/Juni: 4-14.

_________. 1998. Clusters and the new economics of competition. Harward Bus Rev November-Desember: 77-90.

Prayoga D. 2012. Modul intergrasi pasar agribisnis.

http://noteinbrawijaya.blogspot.com/2012/01/modul-integrasi-pasar-agribisnis.html. [11 Mei 2012].

Rahman, MR. 2011. Mampukah minapolitan tingkatkan produksi perikanan? http://www.formatnews.com/?act=view&newsid=2665&cat=64. [10 Jul 2011].

Riadi F. 2012. Model pengembangan agroindustri karet alam terintegrasi [disertasi]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Ronny. 2011. Peluang dan hambatan usaha perdagangan tuna. WPI 94:5-6.

Rustiadi E, Hadi S. 2006. Pengembangan agropolitan sebagai strategi pembangunan pedesaan dan pembangunan berimbang. http://bisniscianjur.wordpress.com/ 2006/07/12/pengembangan-agropolitan-sebaga1-strategi-pembangunan/. [13 Ags 2011].

Saptana, Susmono, Suwarto, Nur M. 2003. Kinerja kelembagaan agribisnis beras di Jawa Barat. Seminar Penyusunan profil investasi dan pengembangan agribisnis beras di Jawa Barat. Bandung: November 2003. Bandung: Dinas pertanian Propinsi Jawa Barat.

Septanto A. 2006. Analisis supply chain management dalam bagi peningkatan efisiensi produksi: studi kasus unit bisnis P3 PT. Wijaya Karya Intrade [tesis]. Depok: Magister Management, Universitas Indonesia.

Setiawan MA. 2010. Analisis kinerja dan status keberlanjutan kawasan Minapolitan Bontonompo, Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan [tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Simbolon D. 2011. Pengembangan outer ring fishing port berbasis masyarakat untuk menekan IUU fishing dan pengembangan perekonomian nelayan. Buku II new paradigm in marine fisheries. Bogor: Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, FPIK-IPB.

Sitorus E. 2004. Keterpaduan pasar tuna segar Benoa/Bali, Indonesia dan Pasar Sentral Tuna Tokyo, Jepang. http://ebookbrowse.com/5-soca-edyanto-keterpaduan-pasar-tuna-1-pdf-d12751182. [30 Jun 2012].

So IG, Dian DR, Ismail I. 2009. Analisis dan perancangan strategi e-supply chain management pada PT. ANA. J Manajemen 1(1):26-36

Solihin I. 2011. Kerangka kelembagaan pelabuhan perikanan lingkar luar (outer ring fishing port) dalam konteks pertumbuhan ekonomi wilayah. Buku II new paradigm in marine fisheries. Bogor: Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, FPIK-IPB.

Sondita MFA, Zairion, Prihandini W, Hidayat AS, Ardani. 2005. Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan secara Terpadu dan Berkelanjutan

yang Berpihak kepada Masyarakat Pesisir dan Nelayan Kecil: Pembelajaran dari Program MFCDP Tahun 2004-2005. Jakarta: Sekretariat Program MFCDP BAPPENAS.

Suharno, Santoso H. 2008. Model permintaan yellowfin segar Indonesia di pasar Jepang. Bull Ekon Perik 8(2):69-81.

Sunarwan R. 2007. DKP akan bahas embargo produk perikanan Indonesia di Cina. http://www.elshinta.com/v2003a/readnews.htm?id=41949. [20 Jun 2012].

Sunoto. 2010. Arah kebijakan pengembangan konsep minapolitan di Indonesia. Bull Ttrg Maret-April:13-17. http://bulletin.penataanruang.net/ upload/ data_buletin/BUTARU%20EDISI%202.pdf. [10 Juli 2011].

Supomo. 2006. Pengembangan wilayah pesisir Kabupaten Barru melalui klaster penangkapan ikan laut. Ekuitas 12(2):268-287.

Sutisna DH. 2010a. Dirjen Perikanan Tangkap: minapolitan tidak dimulai dari nol. http://prasetya.ub.ac.id/berita/Dirjen-Perikanan-Tangkap-Minapolitan-Tidak-Dimulai-dari-Nol-1743-id.html. [10 Jul 2011].

__________. 2010b. Ekonomi maritim berbasis sumberdaya ikan. Seminar Nasional Membangun Negara Maritim dalam Perspektif Ekonomi, Sosial Budaya, Politik dan Pertahanan; Jakarta 7 Oktober 2010. Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, Kementerian Kelautan dan Perikanan.

__________. 2011. Minapolitan berbasis perikanan tangkap. Seminar Nasional Perikanan Tangkap IV; Bogor, 18 Oktober 2011. Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. Fakultan Kelautan dan Ilmu Perikanan, Institut Pertanian Bogor.

Sutomo. 2012. Model co-management perikanan tangkap di Palabuhanratu. [disertasi]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Tar H. 2010. Arahan pengembangan kawasan minapolitan Mandeh, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat [tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Tarigan RE. 2008. Kajian aspek ekonomi pada pengelolan Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen di Kota Medan [tesis]. Medan: Program Pascasarjana, Universitas Sumatera Utara Medan.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang.

Van Hofe K, Chen K. 2006. Whither or not industrial cluster: conclusions or confusions?. Indust Geograph 4(1):2-28.

Yuwono S, Sukarno E, Ichsan M. 2007. Petunjuk Praktis Balanced Scorecard Menuju Organisasi yang Berfokus pada Strategi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Zain MM. 2007. Perspektif pedagangan beras antar pulau. Analisis 4(2):111-123.

Lampiran 1 Data yang digunakan dalam analisis integrasi pasar bigeye tuna segar dan layur

1.Harga ikan bigeye tuna segar di PPN Palabuhanratu dan TCWM

Pit Pit-1 Pjt - Pjt-1 Pjt-1 (Y) (X1) (X2) (X3) 24569 24610 123 833 24337 24569 -136 956 22797 24337 83 820 22665 22797 -80 903 24391 22665 -24 824 23819 24391 177 800 22910 23819 -62 977 24462 22910 26 915 24953 24462 -118 940 24878 24953 -92 823 24807 24878 156 731 24649 24807 -63 887 24561 24649 -55 824 23935 24561 140 769 24208 23935 32 909 28998 24208 -132 940 29902 28998 -3 809 29726 29902 -62 806 29991 29726 112 745 29974 29991 -35 856 29717 29974 -46 821 29894 29717 0 775 29759 29894 50 775 29626 29759 175 825 28253 29626 67 1000 28772 28253 -201 1067 28494 28772 118 866 29367 28494 -79 984 28629 29367 39 905 28417 28629 -19 943 24459 28417 133 925 23965 24459 67 1057 25591 23965 -100 1124 30531 25591 74 1023 31446 30531 83 1098

Lampiran 1 Lanjutan

2.Harga ikan layur di PPN Palabuhanratu dan CFR Cina

Pit Pit-1 Pjt - Pjt-1 Pjt-1 (Y) (X1) (X2) (X3) 15000 14994 0.200 2.135 15000 15000 -0.205 2.335 14994 15000 1.605 2.130 15000 14994 -0.230 3.735 15000 15000 -2.235 3.505 15000 15000 -0.100 1.270 16117 15000 2.455 1.170 18408 16117 -1.760 3.625 15000 18408 -0.585 1.865 15000 15000 0.355 1.280 16243 15000 -0.040 1.635 17500 16243 3.620 1.595 17500 17500 -2.730 5.215 17500 17500 0.445 2.485 17505 17500 1.735 2.930 17288 17505 -2.380 4.665 17441 17288 -0.760 2.285 17500 17441 -0.150 1.525 17500 17500 3.290 1.375 17500 17500 0.740 4.665 12378 17500 -3.935 5.405 17064 12378 2.780 1.470 17500 17064 -1.710 4.250

3.Harga ikan layur Ciwaru dan PPN Palabuhanratu

Pit Pit-1 Pjt - Pjt-1 Pjt-1 (Y) (X1) (X2) (X3) 10000 15000 0 17500 8000 10000 0 17500 12000 8000 5 17500 12000 12000 -217 17505 12000 12000 153 17288 10000 12000 -5063 17441 10000 10000 4686 12378 10000 10000 436 17064

Lampiran 1 Lanjutan

4.Harga ikan layur Cibangban dan PPN Palabuhanratu

Pit Pit-1 Pjt - Pjt-1 Pjt-1 (Y) (X1) (X2) (X3) 8000 8000 0 17500 8000 8000 0 17500 8000 8000 5 17500 8000 8000 -217 17505 8000 8000 153 17288 8000 8000 59 17441 10000 8000 0 17500 10000 10000 0 17500

5.Harga ikan layur Cisolok dan PPN Palabuhanratu

Pit Pit-1 Pjt - Pjt-1 Pjt-1 (Y) (X1) (X2) (X3) 10000 10000 0 17500 10000 10000 0 17500 10000 10000 5 17500 10000 10000 -217 17505 10000 10000 153 17288 10000 10000 59 17441 10000 10000 0 17500 10000 10000 0 17500

6.Harga ikan layur Ujung Genteng dan PPN Palabuhanratu

Pit Pit-1 Pjt - Pjt-1 Pjt-1 (Y) (X1) (X2) (X3) 5000 5000 0 17500 5000 5000 0 17500 5000 5000 5 17500 5000 5000 -217 17505 5000 5000 153 17288 5000 5000 59 17441 5000 5000 0 17500 10000 5000 0 17500