BAB V SIMPULAN DAN SARAN
B. Saran
Berdasarkan hasil temuan dan pembahasan dari penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut.
1. Bagi Guru
Kemampuan siswa dalam memecahkan masalah real life rata-rata berada dalam kategori cukup. Hal tersebut diakibatkan jarangnya pengaplikasian strategi pembelajaran problem solving yang berorientasi pada kemampuan pemecahan masalah. Oleh sebab itu, diharapkan bagi Bapak/Ibu guru dapat menerapkan pembelajaran problem solving sehingga siswa dapat memiliki kemampuan memecahkan masalah ril yang ada dalam kehidupan sehari-hari.
2. Bagi Siswa
Kemampuan memecahkan masalah yang berada pada kategori cukup salah satunya diakibatkan kurangnya kemampuan siswa dalam menerapkan ilmu yang telah dipelajarinya untuk memecahkan masalah ril dalam kehidupan sehari-hari. Oleh sebab itu, diharapkan para siswa belajar secara mandiri dalam menerapkan ilmu yang dipelajarinya atau berusaha mencari tahu penggunaan ilmu yang telah dipelajarinya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga ketika dihadapkan pada suatu masalah siswa dapat menyelesaikan masalah tersebut. Selain itu, diharapkan siswa dapat terus menerus mengasah kemampuannya dalam memecahkan masalah- masalah yang ada dalam kehidupan sehari-hari.
3. Bagi Peneliti Lain
Pembelajaran problem solving tipe Bransford merupakan pembelajaran yang sangat menarik untuk dikaji. Begitupun dengan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah kehidupan sehari-hari. Oleh sebab itu, diharapkan peneliti lain agar dapat mengkaji pembelajaran problem solving tipe Bransford dengan menerapkannya pada masalah lain. Selain itu, dalam melaksanakan penelitian diharapkan peneliti lain dapat mempertajam metodologi sehingga hasil penelitian dapat digeneralisasikan.
97
Verani Anggara Jaya Tea,2014
PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TIPE BRANSFORD PADA SISWA SMA DALAM KONTEKS PENANGANAN LIMBAH CUCIAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, M, Sudja, W.A, Ismail, A,K, Mulyono, dan Wahyu, W. (2003). Strategi
Belajar Mengajar Kimia. Bandung: Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA
UPI.
Arikunto, S. (2009). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Aulia, R. (2012). Walhi: Pencemaran Air Naik Lebih dari 30 Persen. Tempo [Online], halaman 1. Tersedia:http:// http://www.tempo.co [19 Juni 2013]. Bransford, J, Haynes, A.F, Stein, B.S, dan Lin, X. (1998). The IDEAL Workplace:
Strategies for Improving Learning, Problem Solving, and Creativity.
Washington DC: Nashvilleread.
Davis, M.L. (2010). Water and Wastewater Engineering: Design Principles and
Practice. New York: The McGraw-Hill Companies. Inc.
Delesev, F. (2008). Pengujian Alat Pendingin Adsorpsi Dua Adsorben dengan
Menggunakan Metanol 1000mL sebagai Refrigeran. [Online]. Tersedia:
http://www.lontar.ui.ac.id/file?file=digital/125655-R020868- Pengujian%20alat-Literatur.pdf. [26 Desember 2013].
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia
(edisi ketiga). Jakarta: Balai Pustaka
Departemen Pendidikan Nasional. (2007). Standar Isi Mata Pelajaran Kimia. Jakarta: BSNP.
Departemen Pendidikan Nasional. (2007). Standar Proses. Jakarta: BSNP.
Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Penilaian Kinerja Guru. Jakarta: Direktorat Tenaga Kependidikan.
Endahwati, L dan Suprihatin. (2009). “Kombinasi proses Aerasi, Adsorpasi, dan
Filtrasi pada Pengolahan Air Limbah Industri Perikanan”. Jurnal Ilmiah
Teknik Lingkungan. 1, (2), 79-83.
EPA. (1997). Waste Water Treatment Manuals Primary, Secondary and Tertiary
Teratment. Ireland: Environmental Protection Agency.
Firman, H. (2000). Penilaian Hasil Belajar dalam Pengajaran Kimia. Bandung: Jurusan Pendidikan Kimia PFMIPA UPI.
98
Verani Anggara Jaya Tea,2014
PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TIPE BRANSFORD PADA SISWA SMA DALAM KONTEKS PENANGANAN LIMBAH CUCIAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Hake, R R. (1998). “Interactive-engagement versus traditional methods: A six-
thousand-studentsurvey of mechanics test data for introductory physics courses”. American Association of Physics Teachers. 66, (1), 64-74.
Hertiavi, M.A, Langlang, H, dan Khanafiyah, H. (2010). “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw untuk Meningkatkan Kemampuan
Pemecahan Masalah Siswa SMP”. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia. 6,
53-57.
http://makalahsekolah.wordpress.com/2011/02/21/pencemaran-air/
http://ekosistembiologi.blogspot.com/2013/02/gambar-ekosistem.html
Ibrahim, R dan Syaodih, N. (2010). Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Johari dan Rachmawati. (2009). Kimia I: SMA dan MA untuk kelas X. Jakarta: Esis.
Joko, T. (2010). Unit Produksi dalam Sistem Penyediaan Air Minum. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Kartono. (2008). “Implementasi Pembelajaran Pemecahan Masalah untuk
Meningkatkan Kompetensi Penalaran Siswa Sekolah Dasar”. Jurnal
Penelitian Universitas Tanjungpura. 9, (1), 28-37.
Kirkley, J. (2003). Prinsiples for teaching problem solving. Indiana University: Plato Learning, Inc.
Komalasari, K. (2010). Pembelajaran Kontekstual: Konsep dan Aplikasi. Bandung: PT Refika Aditama.
MENLH. (2003). Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup nomor 112
tahun 2003. Jakarta: Menteri Negara Lingkungan Hidup.
Mulyono. (2010). Media Pembelajaran Kimia. Bandung: Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI.
Mulyono. (2011). Handout Perkuliahan Perencanaan Pembelajaran Kimia. Bandung: Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI.
Nitko, A,J and Brookhart, S.M. (2007). Educational Assesment of Students (Fifth
99
Verani Anggara Jaya Tea,2014
PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TIPE BRANSFORD PADA SISWA SMA DALAM KONTEKS PENANGANAN LIMBAH CUCIAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Nitko, A,J and Brookhart, S.M. (2011). Educational Assesment of Students (Sixth
Ed). Boston: Pearson Education, Inc.
Nugroho. (2004). Nilai Minimal Uan 4,01 Haruskah Ditampik?. Suara Merdeka
[Online]. _ . Tersedia:
http://www.suaramerdeka.com/harian/0405/04/opi4.htm [16 September 2013].
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005.(2005). Standar
Nasional Pendidikan.
Risdianto, D. (2007). Optimisasi Proses Koagulasi Flokulasi untuk Pengolahan
Air Limbah Industri Jamu ( Studi Kasus PT. Sido Muncul ). [Online].
Tersedia: http://eprints.undip.ac.id/17016/1/Dian_Risdianto.pdf [18 Desember 2012].
Rosbiono, M. (2007). Teori Problem solving Untuk Sains. Direktorat Jendral Peningkatan Mutu Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Depdiknas.
Ruhimat, T, Asra, Riyana, C, Sukirman, D, Darmawan, D, dkk. (2009). Kurikulum
dan Pembelajaran. Bandung: Jurusan Kurikulum dan Teknologi
Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia.
Sadia, I.W. (2008). “Model Pembelajaran yang Efektif untuk Meningkatkan
Keterampilan Berpikir Kritis (Suatu Persepsi Guru)”. Jurnal Pendidikan
dan Pengajaran. (2). 219-238.
Sanjaya, W. (2007). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media.
Santrock, J.W. (2010). Psikologi pendidikan (Edisi kedua) (terjemahan). Jakarta: Kencana prenada media group.
Sternberg, R.J. (2008). Psikologi Kognitif Edisi Empat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sugiharto. (1987). Dasar-dasar Pengelolaan Air Limbah. Jakarta: UI-Press. Sukmadinata, N. S. (2005). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Susiana, E. (2010). “IDEAL Problem Solving dalam Pembelajaran Matematika”.
Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif. 1, (2), 73-82.
Wena, M. (2011). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi Aksara.
100
Verani Anggara Jaya Tea,2014
PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TIPE BRANSFORD PADA SISWA SMA DALAM KONTEKS PENANGANAN LIMBAH CUCIAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Widoyoko, E.P. (2009). Evaluasi Program Pelatihan. Purworejo: Universitas Muhammadiyah Purworejo.