• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TIPE BRANSFORD PADA SISWA SMA DALAM KONTEKS PENANGANAN LIMBAH CUCIAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TIPE BRANSFORD PADA SISWA SMA DALAM KONTEKS PENANGANAN LIMBAH CUCIAN."

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

Verani Anggara Jaya Tea,2014

PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TIPE BRANSFORD PADA SISWA SMA DALAM KONTEKS PENANGANAN LIMBAH CUCIAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TIPE BRANSFORD PADA SISWA

SMA DALAM KONTEKS PENANGANAN LIMBAH CUCIAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari

Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Kimia

Oleh

Verani Anggara Jaya Tea

0905853

JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Verani Anggara Jaya Tea,2014

PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TIPE BRANSFORD PADA SISWA SMA DALAM KONTEKS PENANGANAN LIMBAH CUCIAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TIPE BRANSFORD PADA SISWA

SMA DALAM KONTEKS PENANGANAN LIMBAH CUCIAN

Oleh

Verani Anggara Jaya Tea

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

© Verani Anggara Jaya Tea 2014

Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

Verani Anggara Jaya Tea,2014

PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TIPE BRANSFORD PADA SISWA SMA DALAM KONTEKS PENANGANAN LIMBAH CUCIAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

VERANI ANGGARA JAYA TEA

0905853

PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TIPE BRANSFORD PADA

SISWA SMA DALAM KONTEKS PENANGANAN LIMBAH CUCIAN

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :

Pembimbing I,

Dr. Momo Rosbiono, M.Pd., M.Si

NIP. 195712111982031006

Pembimbing II,

Dr. Hernani, M.Si

NIP. 196711091991012001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Kimia

FPMIPA UPI

(4)

Verani Anggara Jaya Tea,2014

PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TIPE BRANSFORD PADA SISWA SMA DALAM KONTEKS PENANGANAN LIMBAH CUCIAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

(5)

Verani Anggara Jaya Tea,2014

PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TIPE BRANSFORD PADA SISWA SMA DALAM KONTEKS PENANGANAN LIMBAH CUCIAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pembelajaran yang umumnya tidak melatih kemampuan siswa untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mengakibatkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah real life menjadi rendah. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi mengenai proses serta hasil pembelajaran problem solving tipe Bransford dalam konteks penanganan limbah cucian. Penelitian ini merupakan penelitian evaluatif yang melibatkan siswa SMA kelas XII-IPA di salah satu SMA di Kota Bandung yang berjumlah 44 orang serta guru yang menerapkan pembelajaran problem

solving tipe Bransford. Instrumen penelitian yang digunakan adalah format

penilaian performa guru, format penilaian performa siswa dan butir soal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa performa guru dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran tergolong kategori sangat baik. Performa siswa ditinjau dari kemampuan pemecahan masalah (kognitif) tergolong kategori baik, sikap selama pembelajaran tergolong sangat baik dan kinerja saat melakukan eksperimen tergolong kategori baik. Hasil belajar pada tahap mengidentifikasi masalah tergolong kategori tinggi (N-gain = 0,7), mendefinisikan masalah dikategorikan sedang gain = 0,4), mencari solusi dikategorikan sedang

(N-gain = 0,4), melaksanakan strategi dikategorikan sedang (N-(N-gain = 0,4), dan

mengevaluasi strategi dikategorikan sedang (N-gain = 0,3). Secara umum proses pembelajaran problem solving tipe Bransford dalam konteks penanganan limbah cucian dapat terlaksana dengan sangat baik, layak diterapkan di Sekolah baik dari segi waktu maupun dalam meningkatkan performa guru dan siswa.

(6)

Verani Anggara Jaya Tea,2014

PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TIPE BRANSFORD PADA SISWA SMA DALAM KONTEKS PENANGANAN LIMBAH CUCIAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu ABSTRACT

This research is background by learning that generally doesm’t train students' ability to solve problems in daily life , thus caused students ability to solve real- life problems to be low. The objective of this study was to obtain information on the process and learning outcomes of problem solving Bransford type in the waste handling of laundry context. This research is an evaluative methode which is involving high school students of 12 grade of science class at one high school in Bandung, which amounted 44 people and teacher who implement problem solving Bransford type learning. The research instrument used are a teacher's performance appraisal form, performance appraisal format students and the problem items. The results showed that the performance of the teacher in planning and implementing learning are classified in very well category. Student performance in terms of problem-solving abilities (cognitive) classified in wellcategory, the attitude for learning and performance is very well and performance while doing experiments classified as well category. Learning outcomes at the stage of identifying the problems is on high category (N - gain = 0.7), defines the problem being considered (N - gain = 0.4), find solutions categorized as moderate (N - gain = 0.4), implementing strategies categorized moderate (N - gain = 0.4), and evaluating strategies categorized moderate (N - gain = 0.3). In general, the learning process of problem solving of type Bransford in the context waste handling of laundry can be done very well , in the School feasible both in terms of time as well as in improving the performance of teachers and students .

(7)

Verani Anggara Jaya Tea,2014

PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TIPE BRANSFORD PADA SISWA SMA DALAM KONTEKPENANGANAN LIMBAH CUCIAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

i

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “PEMBELAJARAN

PROBLEM SOLVING TIPE BRANSFORD PADA SISWA SMA DALAM

KONTEKS PENANGANAN LIMBAH CUCIAN” ini dan seluruh isinya adalah

benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau

pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku

dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan tersebut, saya siap menanggung

risiko yang dijatuhkan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan adanya

pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya ini, atau ada klaim dari pihak

lain terhadap karya saya.

Bandung, Januari 2014

Yang membuat pernyataan,

(8)

Verani Anggara Jaya Tea,2014

PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TIPE BRANSFORD PADA SISWA SMA DALAM KONTEKPENANGANAN LIMBAH CUCIAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrahiim

Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah

SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis untuk

menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam penulis curahkan kepada nabi

Muhammad SAW, kepada keluarga, para sahabat dan para pengikutnya sampai

akhir zaman.

Skripsi dengan judul “Pembelajaran Problem Solving Tipe Bransford pada Siswa SMA dalam Konteks Penanganan Limbah Cucian” disusun untuk

memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan kimia di jurusan

kimia FPMIPA UPI. Skripsi ini mengkan keterlaksanaan serta hasil pembelajaran

problem solving tipe Bransford. Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari

masih banyak kekurangan yang terdapat dalam skripsi ini. Oleh sebab itu, penulis

mengharapkan berbagai saran dan kritik yang membangun.

Penulis berharap penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, serta

menjadi sumbangan yang berarti bagi dunia pendidikan, terutama pendidikan

kimia.

Bandung, Januari 2014

(9)

Verani Anggara Jaya Tea,2014

PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TIPE BRANSFORD PADA SISWA SMA DALAM KONTEKPENANGANAN LIMBAH CUCIAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

iii

UCAPAN TERIMAKASIH

Skripsi ini tidak akan pernah terwujud tanpa adanya dukungan dari berbagai

pihak. Untuk itu, dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan banyak terima

kasih kepada:

1. Bapak Dr. Momo Rosbiono, M.Pd., M.Si selaku pembimbing I skripsi yang

telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan arahan selama

menyusun skripsi ini.

2. Ibu Dr. Hernani, M.Si selaku pembimbing II yang telah meluangkan waktunya

untuk memberikan bimbingan serta arahan selama penyusunan skripsi serta

sebagai pengganti pembimbing akademik yang telah memberikan bimbingan

selama penulis belajar di Jurusan Pendidikan Kimia.

3. Bapak Dr. H. Ahmad Mudzakir, M. Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Kimia

FPMIPA UPI yang telah memberikan bantuan selama penulis menempuh studi

di Jurusan Pendidikan Kimia.

4. Bapak dan Ibu Staf dosen Jurusan Pendidikan Kimia, yang telah membekali

penulis dengan ilmu pengetahuan yang bermanfaat selama masa kuliah, serta

staf tata usaha dan laboran di Jurusan Pendidikan Kimia, terima kasih atas

bantuannya kepada penulis.

5. Bapak Enceng Sanjaya, S.Pd selaku guru pembimbing pelaksana penelitian di

SMAN 24 BANDUNG yang telah memberikan waktu dan kesempatan kepada

penulis untuk melaksanakan penelitian di kelas XII IPA 1.

6. Siswa-siswi kelas XII IPA 1 SMAN 24 BNDUNG yang telah membantu penulis

dalam mengumpulkan data dalam penelitian ini.

7. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu yang telah membantu

penulis untuk menyelesaikann skripsi ini.

Terimakasih banyak atas segala bantuan yang telah diberikan kepada penulis.

Semoga Allah SWT melimpahkan segala rahmat-Nya dan membalas segala amal

(10)

Verani Anggara Jaya Tea,2014

PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TIPE BRANSFORD PADA SISWA SMA DALAM KONTEKPENANGANAN LIMBAH CUCIAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

iv

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pembelajaran yang umumnya tidak melatih kemampuan siswa untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mengakibatkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah real life menjadi rendah. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi mengenai proses serta hasil pembelajaran problem solving tipe Bransford dalam konteks penanganan limbah cucian. Penelitian ini merupakan penelitian evaluatif yang melibatkan siswa SMA kelas XII-IPA di salah satu SMA di Kota Bandung yang berjumlah 44 orang serta guru yang menerapkan pembelajaran problem

solving tipe Bransford. Instrumen penelitian yang digunakan adalah format

penilaian performa guru, format penilaian performa siswa dan butir soal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa performa guru dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran tergolong kategori sangat baik. Performa siswa ditinjau dari kemampuan pemecahan masalah (kognitif) tergolong kategori baik, sikap selama pembelajaran tergolong sangat baik dan kinerja saat melakukan eksperimen tergolong kategori baik. Hasil belajar pada tahap mengidentifikasi masalah tergolong kategori tinggi (N-gain = 0,7), mendefinisikan masalah dikategorikan sedang gain = 0,4), mencari solusi dikategorikan sedang

(N-gain = 0,4), melaksanakan strategi dikategorikan sedang (N-(N-gain = 0,4), dan

mengevaluasi strategi dikategorikan sedang (N-gain = 0,3). Secara umum proses pembelajaran problem solving tipe Bransford dalam konteks penanganan limbah cucian dapat terlaksana dengan sangat baik, layak diterapkan di Sekolah baik dari segi waktu maupun dalam meningkatkan performa guru dan siswa.

Kata kunci: Pemecahan Masalah, Limbah cucian, Tipe Bransford

(11)

Verani Anggara Jaya Tea,2014

PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TIPE BRANSFORD PADA SISWA SMA DALAM KONTEKPENANGANAN LIMBAH CUCIAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

v

DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iii

ABSTRAK ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pembelajaran Problem Solving Tipe Bransford ... 6

B. Perencanaan Pembelajaran Problem Solving Tipe Bransford ... 9

C. Pelaksanaan Pembelajaran Problem Solving Tipe Bransford ... 11

D. Penilaian Pembelajaran Problem Solving Tipe Bransford ... 13

E. Kemampuan Memecahkan Masalah ... 14

F. Tinjuan Konteks dan Materi Penyelesaian Limbah Cucian ... 16

1. Limbah Cucian dan Dampaknya ... 16

2. Pengolahan Limbah Cucian ... 18

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subyek Penelitian ... 22

B. Desain Penelitian ... 22

C. Alur Penelitian ... 23

D. Prosedur Penelitian ... 25

E. Definisi Operasional ... 26

F. Instrumen Penelitian ... 27

G. Validasi Instrumen ... 29

(12)

Verani Anggara Jaya Tea,2014

PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TIPE BRANSFORD PADA SISWA SMA DALAM KONTEKPENANGANAN LIMBAH CUCIAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

vi

I. Pengolahan dan Analisis Data ... 30

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Proses Pembelajaran Problem Solving Tipe Bransford dalam Konteks Penanganan Limbah Cucian ... 33

1. Performa Guru pada Proses Pembelajaran ... 33

a. Perencanaan Pembelajaran problem Solving Tipe Bransford dalam Konteks Penanganan Limbah Cucian ... 33

b. Pelaksanaan Pembelajaran problem Solving Tipe Bransford dalam Konteks Penanganan Limbah Cucian ... 37

2. Performa Siswa pada Proses Pembelajaran ... 44

a. Kegiatan Pembukaan ... 44

b. Kegiatan Inti ... 45

c. Kegiatan Penutup ... 75

B.Hasil Belajar Problem Solving Tipe Bransford dalam Konteks Penanganan Limbah cucian ... 76

1. Mengidentifikasi Masalah ... 76

2. Mendefinisikan Masalah ... 79

3. Mencari Solusi ... 82

4. Melaksanakan Strategi ... 86

5. Mengevaluasi Strategi ... 89

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A.Simpulan ... 95

B.Saran ... 96

DAFTAR PUSTAKA ... 97

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 101

(13)

Verani Anggara Jaya Tea,2014

PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TIPE BRANSFORD PADA SISWA SMA DALAM KONTEKPENANGANAN LIMBAH CUCIAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

vii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2. 1 Langkah-langkah pembelajaran problem solving tipe Bransford ... 13

2. 2 Kegiatan dalam pengolahan limbah ... 18

3. 1 Teknik Pengumpulan Data ... 30

3. 2 Skala Kategori Kemampuan ... 31

3. 3 Interpretasi Skor Gain Ternormalisasi ... 32

4. 1 Hasil Penilaian terhadap RPP Problem Solving Tipe Bransford ... 34

4. 2 Hasil Penilaian terhadap Pelaksanaan Pembelajaran Problem Solving Tipe Bransford ... 38

4. 3 Jawaban Setiap Kelompok dalam Menjawab Soal No.1 pada LKS 1 ... 46

4. 4 Jawaban Setiap Kelompok dalam Menjawab Soal No.2 pada LKS 1 ... 48

4. 5 Jawaban Setiap Kelompok dalam Menjawab Soal No.3 pada LKS 1 .. 51

4. 6 Kunci Jawaban Pertanyaan Nomor 3 ... 53

4. 7 Jawaban Setiap Kelompok dalam Menjawab Soal No.4 pada LKS 1 ... 54

4. 8 Kunci Jawaban Pertanyaan Nomor 4 ... 55

4. 9 Jawaban Setiap Kelompok dalam Menjawab Soal No.5 pada LKS 1 ... 56

4.10 Kunci Jawaban Pertanyaan Nomor 5 ... 56

4.11 Rancangan Percobaan yang Diajukan Kelompok 2 dan 5 ... 59

4.12 Prosedur Percobaan yang Dibuat Guru ... 60

4.13 Jawaban Setiap Kelompok dalam Menjawab Soal No.1-3 pada LKS 2 ... 66

4.14 Jawaban Setiap Kelompok dalam Menjawab Soal No.4-6 pada LKS 2 ... 67

4.15 Jawaban Setiap Kelompok dalam Menjawab Soal No.7-9 pada LKS 2 ... 69

4.16 Jawaban Setiap Kelompok dalam Menjawab Soal No.10-11 pada LKS 2 ... 71

4.17 Perbandingan Jawaban siswa Kategori Peningkatan Tinggi dalam Mengidentifikasi Masalah ... 77

4.18 Perbandingan Jawaban siswa Kategori Peningkatan Tinggi dalam Mendefinisikan Masalah ... 80

4.19 Perbandingan Jawaban siswa Kategori Peningkatan Tinggi dalam Mencari Solusi ... 84

4.20 Perbandingan Jawaban siswa Kategori Peningkatan Tinggi dalam Melaksanakan Strategi ... 88

(14)

Verani Anggara Jaya Tea,2014

PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TIPE BRANSFORD PADA SISWA SMA DALAM KONTEKPENANGANAN LIMBAH CUCIAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2. 1 Dampak pembuangan limbah ke dalam badan ... 17

3. 1 Alur Penelitian ... 24

4. 1 Nilai Rata-rata Setiap Kelompok dalam Mengidentifikasi Masalah ... 46

4. 2 Nilai Rata-rata Setiap Kelompok dalam Mendefinisikan Masalah... 48

4. 3 Nilai Rata-rata Setiap Kelompok dalam Mencari Solusi ... 51

4. 4 Nilai Rata-rata Setiap Kelompok dalam Melaksanakan Strategi ... 58

4. 5 Nilai Rata-rata Setiap Kelompok dalam Mengevaluasi Strategi ... 65

4. 6 Nilai N-gain Setiap Siswa dalam Mengidentifikasi Masalah ... 77

4. 7 Nilai N-gain Rata-rata Siswa dalam Mendefinisikan Masalah ... 80

4. 8 Nilai N-gain Rata-rata Siswa dalam Mencari Solusi ... 83

4. 9 Nilai N-gain Rata-rata Siswa dalam Melaksanakan Strategi ... 87

4.10 Nilai N-gain Rata-rata Siswa dalam Mengevaluasi Strategi... 90

(15)

Verani Anggara Jaya Tea,2014

PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TIPE BRANSFORD PADA SISWA SMA DALAM KONTEKPENANGANAN LIMBAH CUCIAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

A.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 101

A.2 Naskah Bahan Ajar ... 119

A.3 Lembar Kerja Siswa (LKS) ... 126

B.1 Lembar Observasi Penilaian Performa Guru (RPP) ... 135

B.2 Lembar Observasi Penilaian Performa Guru (Pelaksanaan Pembelajaran) 137 B.3 Format Penilaian Lembar Kerja Siswa (LKS) ... 140

B.4 Kriteria Penilaian Lembar Kerja Siswa (LKS) ... 144

B.5 Lembar Observasi Sikap ... 153

B.6 Lembar Observasi Kinerja ... 156

B.7 Soal Tes ... 159

B.8 Kriteria Penilaian Soal Tes ... 165

C.1 Hasil Penilaian Lembar Kerja Siswa (LKS) ... 179

C.2 Hasil Observasi Sikap ... 185

C.3 Hasil Observasi Kinerja ... 187

C.4 Hasil Penilaian Kemampuan Mengidentifikasi Masalah ... 191

C.5 Hasil Penilaian Kemampuan Mendefinisikan Masalah ... 194

C.6 Hasil Penilaian Kemampuan Mencari Solusi ... 197

C.7 Hasil Penilaian Kemampuan Melaksanakan Strategi ... 200

C.8 Hasil Penialain Kemampuan Mengevaluasi Strategi ... 203

C.9 Hasil Rancangan Percobaan Kelompok ... 206

D.1 Bukti Validasi Instrumen ... 209

D.2 Bukti Jawaban LKS Setiap Kelompok ... 226

D.3 Surat Izin Penelitian ... 244

(16)

Verani Anggara Jaya Tea,2014

PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TIPE BRANSFORD PADA SISWA SMA DALAM KONTEKS PENANGANAN LIMBAH CUCIAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan kimia memiliki potensi yang besar dan peranan strategis dalam

menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas untuk menghadapi era

industrial dan globalisasi. Potensi ini dapat terwujud jika pendidikan kimia

mampu memberikan pengalaman belajar kepada siswa sesuai dengan tuntutan

zaman. Pengalaman belajar ini diperoleh siswa dari proses pembelajaran di

sekolah. Oleh sebab itu, proses pembelajaran di sekolah menjadi sorotan penting

untuk meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas.

Indikator keberhasilan proses pembelajaran kimia salah satunya adalah

siswa memiliki kemampuan untuk menyelesaikan permasalahan yang

dihadapinya, baik dalam bentuk soal maupun permasalahan yang berasal dari

kehidupan sehari-hari. Sejalan dengan pendapat Gagne (Susiana, 2010: 73) bahwa

inti dari pendidikan adalah untuk mengajarkan siswa berpikir, menggunakan

kekuatan rasional mereka, dan menjadi problem solver yang lebih baik. Hal ini

juga ditegaskan oleh Jonassen (Susiana, 2010: 73) bahwa seharusnya fokus utama

dari pembelajaran adalah menyelesaikan masalah, mengingat setiap orang selalu

menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-harinya. Namun pada

kenyataannya, siswa di Indonesia umumnya hanya mampu mengingat fakta,

terminologi dan hukum sains serta menggunakan pengetahuan sains yang bersifat

umum (Nugroho, 2004). Dengan kata lain, siswa di Indonesia pada umumnya

tidak dapat mengaitkan konsep-konsep yang telah dipelajarinya untuk

menyelesaikan masalah baru yang dihadapinya terutama masalah yang

berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Selain itu Hertiavi, dkk (2010: 54)

menemukan bahwa kemampuan siswa dalam memecahkan masalah masih rendah.

Padahal salah satu tujuan dari mata pelajaran kimia adalah memahami konsep,

prinsip, hukum, dan teori kimia serta saling keterkaitannya dalam penerapannya

untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari dan teknologi

(17)

2

Verani Anggara Jaya Tea,2014

PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TIPE BRANSFORD PADA SISWA SMA DALAM KONTEKS PENANGANAN LIMBAH CUCIAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Kurangnya kemampuan siswa mengaitkan dan menggunakan konsep kimia

untuk menyelesaikan masalah diakibatkan strategi pembelajaran yang digunakan

di sekolah kurang tepat. Selama ini strategi pembelajaran yang digunakan kurang

melatih siswa untuk menyelesaikan permasalahan secara ilmiah. Hal ini karena

pembelajaran yang dilaksanakan tidak berangkat dari suatu permasalahan yang

dekat dengan siswa, pembelajaran saat ini lebih cenderung menyampaikan

konsep, prinsip, teori dan hukum dengan ceramah. Hal tersebut didukung oleh

penelitian Sadia (2008: 228) yang menemukan bahwa strategi pembelajaran yang

paling dominan digunakan oleh para guru dalam proses pembelajaran adalah

ekspositori (ceramah, diskusi, tanya jawab) dengan persentase 45,6%. Oleh sebab

itu, diperlukan suatu strategi pembelajaran yang cocok sehingga siswa dapat

berlatih mengaitkan serta menggunakan konsep-konsep kimia untuk

menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

Problem solving merupakan strategi pembelajaran yang didasarkan pada

masalah. Strategi pembelajaran ini berlandaskan pada paradigma konstruktivisme,

dimana siswa dituntut untuk berperan aktif dalam membangun pemahaman

mereka sendiri tentang pengetahuan yang dipelajarinya. Pada pembelajaran

problem solving aktivitasnya bertumpu pada masalah dengan penyelesaiannya

dilandaskan atas konsep-konsep generik atau konsep dasar bidang ilmu

(Rosbiono, 2007: 9).

Menurut Sanjaya (2007: 218) pembelajaran problem solving memiliki

keunggulan diantaranya meningkatkan pemahaman siswa dalam memahami isi

pelajaran, meningkatkan aktivitas siswa, melatih siswa dalam mengaplikasikan

pengetahuan untuk memahami masalah dalam kehidupan, mengembangkan minat

siswa untuk secara terus-menerus belajar sekalipun belajar pada pendidikan

formal telah berakhir. Dengan pembelajaran problem solving pengetahuan kimia

yang siswa peroleh akan sangat aplikatif untuk menyelesaikan masalah dalam

kehidupan sehari-hari. Banyak para ahli yang merumuskan langkah pemecahan

masalah, salah satunya dikembangkan oleh Bransford pada tahun 1984

(Rosboino,2007: 3). Problem solving tipe Bransford ini terdiri dari lima tahap

(18)

3

Verani Anggara Jaya Tea,2014

PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TIPE BRANSFORD PADA SISWA SMA DALAM KONTEKS PENANGANAN LIMBAH CUCIAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

melaksanakan strategi, dan mengevaluasi strategi. Problem solving tipe Bransford

ini memiliki keunggulan diantaranya menurut Kirkley (Wena, 2011: 91)

menyimpulkan beberapa hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap strategi

problem solving tipe Bransford yaitu strategi ini lebih unggul dalam

meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa SMA dibandingkan dengan

strategi pemecahan masalah lain, penerapan strategi problem solving tipe

Bransford terbukti signifikan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam

memecahkan masalah bidang IPA, baik untuk tingkat SMA maupun pendidikan

tinggi. Problem Solving tipe Bransford didesain untuk dapat mengidentifikasi dan

memahami bagian-bagian yang berbeda dari setiap sub penyelesaian masalah

(Susiana, 2010), sehingga akan mudah dipahami oleh siswa yang baru pertama

kali menyelesaikan masalah.

Pembelajaran problem solving berlandaskan pada masalah sehingga dalam

pembelajarannya diperlukan suatu masalah yang berasal dari kehidupan

sehari-hari siswa. Menurut Koschmann et al. (Rosbiono, 2007: 10) masalah yang

diangkat harus memiliki kriteria: 1) memerlukan banyak informasi, 2) tidak

memerlukan waktu penyelesaian terlalu lama, 3) bersifat fleksibel dalam

penyediaan sarana sumber penyelesaian, 4) membuka peluang untuk diperbaiki

dan dikembangkan, dan 5) mengintegrasikan antara tuntutan dan keterampilan

pemecahan masalah dan belajar konten.

Limbah cucian merupakan salah satu masalah yang memenuhi kriteria

permasalahan yang diajukan oleh Koschmann, et al. Selain itu, masalah limbah

cucian perlu diselesaikan dengan segera dan menyeluruh oleh seluruh lapisan

masyarakat termasuk siswa mengingat hasil temuan Kementrian Lingkungan

Hidup (KLH) yang menyatakan bahwa penyebab utama pencemaran air ini

berasal dari limbah domestik (Aulia, 2012). Limbah cucian dapat dikategorikan ke

dalam limbah domestik karena dihasilkan dari kegiatan rumah tangga, laundry,

asrama, dan hotel. Selain itu, masalah limbah cucian merupakan masalah yang

cukup kompleks sehingga sesuai untuk diterapkan dengan pembelajaran problem

solving tipe Bransford karena menurut Wena (2011: 89) pada pembelajaran

(19)

4

Verani Anggara Jaya Tea,2014

PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TIPE BRANSFORD PADA SISWA SMA DALAM KONTEKS PENANGANAN LIMBAH CUCIAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

masalah yang lebih sederhana pada tahap mendefinisikan masalah yang

selanjutnya dapat diselesaikan secara menyeluruh.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis bermaksud untuk

melakukan penelitian dengan judul PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING

TIPE BRANSFORD PADA SISWA SMA DALAM KONTEKS PENANGANAN

LIMBAH CUCIAN ”

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Permasalahan pada penelitian ini adalah strategi pembelajaran yang

digunakan pada proses pembelajaran tidak melatih kemampuan siswa untuk

memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Sejatinya kemampuan

pemecahan masalah ini penting dimiliki siswa untuk menunjang kehidupan siswa

setelah selesai belajar pada pendidikan formal. Peranan strategi pembelajaran

problem solving tipe Bransford adalah untuk melatih kemampuan pemecahan

masalah siswa dengan pembelajaran yang didasarkan pada masalah kimia. Salah

satu masalah yang melibatkan ilmu kimia untuk menyelesaikannya adalah

masalah limbah cucian. Masalah limbah cucian ini menjadi momok yang cukup

besar bagi lingkungan karena dapat menyebabkan pencemaran lingkungan

terutama lingkungan air.

Rumusan masalah umum yang diteliti adalah “Bagaimana Proses dan Hasil

Pembelajaran Problem solving tipe Bransford pada SMA dalam Konteks

Penanganan Limbah cucian?”. Agar penelitian lebih terarah, maka dari rumusan

masalah umum tersebut diuraikan menjadi beberapa pertanyaan penelitian sebagai

berikut.

1. Bagaimana performa guru (perencanaan dan pelaksanaan) dan performa

siswa pada proses pembelajaran problem solving tipe Bransford dalam

konteks penanganan limbah cucian?

2. Bagaimana kemampuan siswa dalam memecahkan masalah real life terkait

dengan konsep-konsep kimia yang melandasi penyelesaian masalah limbah

(20)

5

Verani Anggara Jaya Tea,2014

PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TIPE BRANSFORD PADA SISWA SMA DALAM KONTEKS PENANGANAN LIMBAH CUCIAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu C. Tujuan

Berdasarkan permasalahan yang diteliti, maka tujuan dari penelitian ini

adalah untuk:

1. Memperoleh gambaran tentang performa guru dalam perencanaan dan

pelaksanaan pembelajaran problem solving tipe Bransford dalam konteks

penanganan limbah cucian.

2. Memperoleh gambaran tentang performa siswa selama proses pembelajaran

problem solving tipe Bransford dalam konteks penanganan limbah cucian.

3. Memperoleh informasi mengenai kemampuan siswa dalam memecahkan

masalah real life menggunakan konsep-konsep kimia yang melandasi

pemecahan masalah limbah cucian.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Bagi Guru

Memberikan gambaran nyata mengenai penerapan pembelajaran problem

solving sehingga dapat menjadi masukan atau alternatif bagi guru dalam

menumbuhkan inovasi pembelajaran.

2. Bagi Siswa

Meningkatkan keterampilan berpikir, rasa ingin tahu, percaya diri, dan

mampu membuat keputusan sehingga dapat memecahkan masalah dengan tepat.

3. Bagi Peneliti

Menambah kompetensi dan pengalaman dalam merencanakan,

melaksanakan, dan menilai pembelajaran problem solving.

4. Bagi Peneliti Lain

Hasil penelitian dapat menjadi masukan dan salah satu rujukan untuk

melakukan penelitian lebih lanjut tentang penerapan pembelajaran problem

(21)

Verani Anggara Jaya Tea,2014

PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TIPE BRANSFORD PADA SISWA SMA DALAM KONTEKS PENANGANAN LIMBAH CUCIAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

22

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subyek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di salah satu SMA Negeri di Kota Bandung.

Subyek penelitian pada penelitian ini yaitu:

1. Guru yang menerapkan pembelajaran problem solving, subyek ini dipilih

untuk dapat menjawab rumusan masalah pertama mengenai performa guru

dalam merancanakan dan melaksanakan pembelajaran problem solving.

2. Siswa berjumlah 44 orang yang telah belajar konsep kimia yang melandasi

penyelesaian masalah limbah cucian yaitu sifat koloid, pH dan gaya antar

molekul. Subyek ini dipilih untuk dapat menjawab rumusan masalah pertama

dan kedua yaitu mengenai performa siswa selama proses pembelajaran

problem solving serta kemampuan siswa dalam memecahkan masalah real

life terkait pembelajaran yang telah dilakukan.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

evaluatif. Penelitian evaluatif merupakan suatu desain dan prosedur evaluasi

dalam mengumpulkan dan menganalisis data secara sistematik untuk menentukan

nilai atau manfaat dari suatu praktik pendidikan (Sukmadinata, 2005: 120).

Praktik pendidikan yang dievaluasi pada penelitian ini adalah pembelajaran

problem solving tipe Bransford. Menurut Widoyoko (2009: 1) dalam kegiatan

evaluasi tidak hanya dilaksanakan pada akhir program, sebaiknya dilaksanakan

sejak awal mulai dari penyusunan rancangan, pelaksanaan serta hasil dari

program. Oleh sebab itu, pada penelitian ini hal-hal yang dievaluasi meliputi

perencanaan, pelaksanaan serta hasil pembelajaran problem solving tipe

Bransford. Adapun evaluasi pada perencanaan dilakukan dengan cara menilai

komponen-komponen pada RPP yang telah dirancang oleh guru. Sedangkan

evaluasi pada pelaksanaan dilakukan dengan cara menilai aspek-aspek

(22)

23

kemampuan siswa selama proses pembelajaran. Evaluasi hasil pembelajaran

dilakukan dengan menilai kemampuan siswa dalam menyelesaikan tiga wacana

permasalahan yang berhubungan dengan konsep-konsep yang melandasi

penyelesaian masalah limbah cucian.

C. Alur Penelitian

Langkah-langkah penelitian yang dilakukan pada penelitian ini, dapat

(23)

24

Gambar 3.1 Alur Penelitian

Pelaksanaan Postes Menggunakan Butir Soal

Pengolahan Data

Simpulan Analisis dan Interpretasi Data

Penilaian RPP oleh Evaluator Menggunakan

Format Penilaian Performa Guru

Pelaksanaan Pembelajaran

Problem Solving Tipe Bransford

Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Problem

Solving Tipe Bransford

(Observasi guru menggunakan Format Penilaian Performa Guru,

Observasi Siswa menggunakan Format Penilaian Performa Siswa) Pelaksanaan Pretes

Menggunakan Butir Soal

Validasi Perbaikan

Instrumen Penelitian Identifikasi Permasalahan Kimia dan Pembelajaran Kimia

Analisis Standar Isi Mata Pelajaran Kimia SMA

Analisis Solusi Alternatif Pemecahan Masalah

Analisis Pembelajaran Problem

Solving Tipe Bransford

Pembuatan Perangkat Pembelajaran (RPP, Naskah Ajar serta LKS berbasis

Problem Solving Tipe Bransford)

Pembuatan Instrumen Penelitian (Format Penilaian Performa Guru, Format Penilaian Performa Siswa, dan Butir Soal)

Perbaikan Perangkat pembelajaran

Tahap Persiapan

Tahap Pelaksanaan

(24)

25

D. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian yang dilakukan pada penelitian ini terbagi ke dalam tiga

tahap, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap penyelesaian. Ketiga

tahap tersebut diuraikan sebagai berikut :

1. Tahap persiapan

Pada tahap persiapan ini, dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Identifikasi permasalahan kimia dan pembelajaran kimia yang cukup populer

serta dapat diselesaikan melalui pembelajaran problem solving di kelas.

b. Analisis standar isi mata pelajaran kimia terkait dengan permasalahan kimia,

analisis solusi alternatif untuk menyelesaikan permasalahan, serta analisis

mengenai pembelajaran problem solving tipe Bransford.

c. Membuat perangkat pembelajaran berupa RPP, LKS, serta naskah ajar

dengan langkah pembelajaran problem solving tipe Bransford serta membuat

instrumen penelitian berupa butir soal untuk tes tertulis (pretes dan postes),

Format Penilaian Performa Guru (Perencanaan dan Pelaksanaan), dan Format

Penilaian Performa Siswa (Penilaian LKS, Sikap dan Kinerja Siswa).

d. Memvalidasi perangkat pembelajaran serta instrumen penelitian.

e. Memperbaiki perangkat pembelajaran serta instrumen penelitian.

f. Mengurus perizinan untuk melakukan penelitian

2. Tahap pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan ini, dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Meminta evaluator menilaian rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

menggunakan format penilaian performa guru dalam perencanaan.

b. Melakukan pretes sebagai informasi awal untuk mengetahui kemampuan

siswa dalam memecahkan masalah menggunakan butir soal.

c. Pelaksanaan pembelajaran problem solving tipe Bransford, selama

pembelajaran problem solving dilakukan observasi terhadap proses

pembelajaran melalui format penelitian performa guru dalam pelaksanaan

(25)

26

d. Melakukan postes untuk mengetahui kemampuan siswa dalam memecahkan

masalah setelah dilaksanakan pembelajaran problem solving menggunakan

butir soal.

3. Tahap penyelesaian

Pada tahap penyelesaian ini, dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Mengelola data hasil tes tertulis, hasil observasi performa guru (perencanaan

dan pelaksanaan) serta hasil observasi performa siswa (jawaban LKS, sikap

dan kinerja)

b. Menganalisis dan membahas hasil temuan

c. Menarik simpulan

E. Definisi Operasional

Untuk menghindari perbedaan persepsi dari kajian yang dilakukan, maka

perlu untuk menjelaskan istilah-istilah sebagai berikut.

1. Pembelajaran Problem Solving

Pembelajaran problem solving merupakan salah satu bentuk pembelajaran

yang berlandaskan paradigma konstruktivisme yang aktivitasnya bertumpu

kepada masalah dengan penyelesaiannya dilandaskan atas konsep-konsep generik

atau konsep dasar bidang ilmu Rosbiono (2007: 9). Dalam penelitian ini

pembelajaran problem solving merupakan suatu pembelajaran yang berorientasi

pada pemecahan masalah sehingga kedudukan problem solving adalah sebagai

suatu pendekatan. Pembelajaran mengacu pada problem solving tipe Bransford

yang terdiri atas lima langkah yaitu identifikasi masalah, mendefinisikan

masalah, mencari solusi, melaksanakan strategi dan mengevaluasi strategi.

2. Kemampuan memecahkan masalah

Menurut Mayer pemecahan masalah merupakan suatu proses banyak

langkah dengan si pemecah masalah harus menemukan hubungan antara

pengalaman (skema) masa lalunya dengan masalah yang sekarang dihadapinya

(26)

27

penelitian ini kemampuan memecahkan masalah merupakan kemampuan untuk

menyelesaikan masalah kimia yang ada dalam kehidupan sehari-hari dengan

menggunakan pengetahuan (konsep-konsep) yang telah dimilikinya. Kemampuan

memecahkan masalah ini disesuaikan dengan tahap-tahap pada pembelajarannya

yaitu mengikuti langkah problem solving tipe Bransford.

3. Limbah cucian

Menurut Ginting (Endahwati dan Suprihatin, 2009: 80) limbah adalah

buangan yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki

lingkungannya karena tidak mempunyai nilai ekonomi. Sedangkan limbah cucian

merupakan limbah yang dihasilkan dari sisa air cucian. Limbah cucian yang

dimaksud pada penelitian ini adalah limbah bekas cuci pakaian atau laundry.

4. Performa Guru dan Siswa

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam Depdikbud (2008) performa

merupakan kata benda yang berarti 1) hal melakukan; hal menyelenggarakan 2)

hal memainkan dan 3) penampilan. Pada penelitian ini performa yang dimaksud

adalah penampilan guru dan siswa dalam melakukan pembelajaran problem

solving tipe Bransford yang didasari oleh keterampilan guru dan siswa dalam

kegiatan pembelajaran. Adapun performa guru meliputi penampilan guru saat

merencanakan serta melaksanakan pembelajaran, sedangkan performa siswa

meliputi penampilan siswa selama pembelajaran yang ditinjau dari aspek kognitif,

afektif serta psikomotor. Selain itu, yang dimaksud guru dalam penelitian ini

adalah peneliti, sehingga penilaian terhadap guru dilakukan terhadap pekerjaan

yang dilakukan oleh peneliti.

F. Instrumen Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang ingin dijawab, maka instrumen yang

digunakan terbagi menjadi tiga instrumen utama yaitu format penilaian performa

guru (perencanaan dan pelaksanaan), format penilaian performa siswa (penilaian

(27)

28

1. Format Penilaian Performa Guru

Format penilaian performa guru merupakan alat yang digunakan untuk

menilai performa guru dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran

problem solving tipe Bransford. Adapun format penilaian performa guru terbagi

menjadi dua instrumen yaitu format penilaian performa guru dalam perencanaan

pembelajaran serta format penilaian performa guru dalam pelaksanaan

pembelajaran. Format penilaian performa guru dalam perencanaan digunakan

untuk menilai RPP, penilaian terhadap RPP dilakukan oleh beberapa guru mata

pelajaran kimia, dosen serta alumni jurusan pendidikan kimia yang bertujuan

untuk menghindari subyektivitas. Sedangkan format penilaian performa guru

dalam pelaksanaan digunakan untuk menilai pelaksanaan pembelajaran, penilaian

terhadap pelaksaaan pembelajaran dilakukan oleh guru mata pelajaran kimia di

sekolah bersangkutan. Adapun kedua instrumen tersebut dapat dilihat pada

Lampiran B.1 dan B.2.

2. Format Penilaian Performa Siswa

Format penilaian performa siswa merupakan alat yang digunakan untuk

menilai performa siswa selama proses pembelajaran. Adapun hal-hal yang dinilai

selama proses pembelajaran meliputi aspek kognitif, afektif serta psikomotor.

Dengan demikian, format penilaian performa siswa terbagi atas tiga instrumen

yaitu format penilaian LKS untuk menilai aspek kognitif, lembar observasi sikap

untuk menilai aspek afektif dan lembar observasi kinerja untuk menilai aspek

psikomotor.

Format penilaian LKS merupakan alat yang digunakan untuk memberikan

penilaian terhadap LKS yang telah diberikan pada siswa. Data yang diperoleh dari

format penilaian ini digunakan untuk menjelaskan performa siswa selama

pembelajaran yaitu memperlihatkan sejauh mana kemampuan kognitif siswa

selama proses pembelajaran. Dalam menilai LKS digunakan kriteria penilaian

LKS sebagai acuan dalam memberikan nilai terhadap jawaban siswa sehingga

(28)

29

mengoreksi jawaban siswa. Adapun format penilain LKS dapat dilihat pada

Lampiran B.3 sedangkan kriteria penilain LKS dapat dilihat pada Lampiran B.4.

Lembar observasi sikap dan kinerja merupakan alat yang digunakan untuk

melihat sikap dan kinerja siswa selama pembelajaran. Data yang diperoleh dari

lembar observasi ini digunakan untuk menjelaskan performa siswa selama

pembelajaran. Lembar observasi sikap dirancang mengacu pada 18 karakter

pembelajaran sedangkan lembar observasi kinerja dirancang mengacu pada

keterampilan menggunakan alat-alat laboratorium. Adapun lembar observasi sikap

dapat dilihat pada Lampiran B.5 serta lembar observasi kinerja dapat dilihat pada

Lampiran B.6.

3. Butir Soal

Butir soal digunakan untuk mengumpulkan informasi mengenai kemampuan

siswa dalam memecahkan masalah sebelum dan setelah pembelajaran terkait

konsep-konsep yang melandasi penyelesaian masalah limbah cucian. Butir soal

dirancang mengacu pada pemecahan masalah yang diajukan oleh Bransford. Butir

soal yang diberikan berupa uraian dengan jumlah 5 butir soal untuk

masing-masing wacana permasalahan yang berjumlah tiga wacana. Penilaian terhadap

jawaban butir soal siswa dilakukan dengan menggunakan kriteria penilaian butir

soal tes. Kriteria penilaian butir soal tes ini berfungsi sebagai standar atas jawaban

siswa sehingga dapat meminimalisasi faktor-faktor yang dapat mempengaruhi

penilaian saat mengoreksi jawaban siswa. Adapun butir soal yang digunakan

dapat dilihat pada Lampiran B.7 sedangkan kriteria penilaian butir soal dapat

dilihat pada Lampiran B.8.

G. Validasi Instrumen

Validitas suatu alat ukur menunjukan sejauh mana alat ukur itu mengukur

apa yang seharusnya diukur (Firman, 2000: 106). Validitas yang digunakan pada

penelitian ini adalah validitas isi. Menurut Firman (2000: 107) validitas isi

merupakan validitas suatu alat ukur dipandang dari segi isi (content) bahan

(29)

30

dilakukan berdasarkan pertimbangan dosen ahli. Adapun bukti validasi instrumen

yang telah dilakukan dapat dilihat pada Lampiran D.1.

H. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan melalui tes tertulis, observasi, dan analisis

lembar kerja siswa. Keseluruhan teknik pengumpulan data dapat dilihat pada

Tabel 3.1.

Tabel 3. 1 Teknik Pengumpulan Data

No. Pengumpulan Data Jenis Data Sumber

Data Keterangan

1 Penilain RPP Skor guru dalam

merancang RPP Guru

Dilakukan sebelum

pembelajaran

2 Penilaian pelaksanaan

pembelajaran

Skor guru dalam melaksanakan pembelajaran

Guru Dilakukan selama

pembelajaran

3 Observasi sikap dan

kinerja

Skor sikap dan

kinerja siswa Siswa

Dilakukan selama

pembelajaran

4 Analisis Lembar Kerja

Siswa

skor siswa sesuai

kriteria Siswa

Dilakukan setelah

pembelajaran

5 Tes Tertulis Skor siswa dalam

menjawab butir soal Siswa

Dilakukan sebelum

dan sesudah

pembelajaran

I. Pengolahan dan Analisis Data

1. Pengolahan dan Analisis Data untuk Format Penilaian Performa Guru

(Perencanaan dan Pelaksanaan)

Pengolahan format penilaian performa guru (perencanaan dan pelaksanaan)

dalam penelitian ini dilakukan dengan langkah-langkah berikut.

a. Menghitung skor rata-rata untuk setiap aspek yang dinilai.

b. Merubah skor ke dalam bentuk persentase dengan cara sebagai berikut:

c. Menentukan kategori dari hasil penilaian

performa guru (perencanaan dan pelaksanaan) menggunakan skala kategori

(30)
[image:30.595.122.511.220.634.2]

31

Tabel 3. 2 Skala Kategori Kemampuan

Skor (%) Kategori

81-100 Sangat baik

61-80 Baik

41-60 Cukup

21-40 Kurang

0-20 Sangat kurang

d. Menganalisis dampak dari RPP dan pelaksanaan pembelajaran dari hasil

penilaian.

2. Pengolahan dan Analisis Data untuk Format Penilaian Performa Siswa

a. Pengolahan Format Penilaian LKS

Pengolahan data dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut.

1) Melakukan penskoran berdasarkan kriteria penilaian LKS untuk setiap

tahap problem solving.

2) Mengubah skor ke dalam bentuk persentase dengan cara sebagai berikut.

3) Mengkategorikan variasi jawaban siswa berdasarkan kriteria pada 1.c.

4) Menganalisis dampak jawaban siswa pada LKS.

b. Pengolahan Lembar Observasi Sikap dan Kinerja Siswa

Pengolahan lembar observasi dalam penelitian ini dilakukan dengan

langkah-langkah berikut.

1) Menentukan skor yang diperoleh untuk setiap kelompok.

2) Menentukan kategori dari hasil penilaian sikap dan kinerja siswa

menggunakan skala kategori pada 1.c

3) Menganalisis dampak dari sikap dan kinerja siswa selama pembelajaran.

3. Pengolahan dan Analisis Data untuk Butir Soal

Pengolahan data untuk butir soal dilakukan dengan langkah-langkah sebagai

(31)

32

a. Melakukan penskoran terhadap hasil pretes dan postes berdasarkan kriteria

dalam pedoman penilaian butir soal untuk setiap tahap problem solving.

b. Menghitung N-gain untuk setiap tahap problem solving dengan cara sebagai

berikut.

Keterangan:

N-gain = Gain Score ternormalisasi

<Sf> = Skor Posttest

<Sm> = skor maksimum

<St> = Skor pretest

c. Membandingkan tingkat perolehan gain score ternormalisasi dengan kriteria

[image:31.595.115.513.190.643.2]

sebagai berikut.

Tabel 3. 3 Interpretasi skor Gain Ternormalisasi

Gain Score Ternormalissi Interpretasi

Tinggi Sedang Rendah

(Hake, 1998: 65)

d. Mengelompokan jawaban siswa berdasarkan variasi jawab siswa untuk setiap

tahap problem solving.

e. Menganalisis frekuensi jawaban siswa untuk setiap tahap problem solving.

(32)

Verani Anggara Jaya Tea,2014

PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TIPE BRANSFORD PADA SISWA SMA DALAM KONTEKS PENANGANAN LIMBAH CUCIAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

95

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang diuraikan pada bab IV,

maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut.

1. Proses pembelajaran problem solving tipe Bransford dalam konteks

penanganan limbah cucian secara keseluruhan berjalan dengan sangat baik.

Hal tersebut tampak dari performa guru yang memperlihatkan perencanaan

dan pelaksanaan pembelajaran yang berada pada kategori sangat baik. Selain

itu, juga tampak dari performa siswa yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan

pembelajaran. Performa siswa selama proses pembelajaran ditinjau dari tiga

aspek selama pembelajaran yaitu aspek kognitif, sikap dan kinerja. Pada

aspek kognitif siswa memperlihatkan kemampuan memecahkan masalah

berada pada kategori baik, sikap berada pada kategori sangat baik serta

kinerja berada pada kategori baik. Selain itu, seluruh komponen dalam RPP,

kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran serta kegiatan yang

dilakukan guru dan siswa selama kegiatan pembelajaran telah sesuai dengan

kriteria pembelajaran problem solving tipe Bransford.

2. Orientasi hasil pembelajaran problem solving adalah kemampuan siswa

dalam memecahkan masalah. Kemampuan siswa dalam memecahkan

masalah setelah dilakukan pembelajaran problem solving pada tahap

mengidentifikasi masalah tergolong kategori tinggi (N-gain = 0,7), tahap

mendefinisikan masalah tergolong kategori sedang (N-gain = 0,4), tahap

mencari solusi tergolong kategori sedang (N-gain = 0,4), tahap melaksanakan

strategi tergolong kategori sedang (N-gain = 0,4) dan tahap mengevaluasi

strategi tergolong kategori sedang (N-gain = 0,3). Berdasarkan kelima tahap

pemecahan masalah tersebut, kemampuan siswa dalam mengevaluasi strategi

paling rendah di antara tahap lainnya. Oleh karena itu perlu dilakukan

(33)

96

B. Saran

Berdasarkan hasil temuan dan pembahasan dari penelitian yang telah

dilakukan, maka peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut.

1. Bagi Guru

Kemampuan siswa dalam memecahkan masalah real life rata-rata berada

dalam kategori cukup. Hal tersebut diakibatkan jarangnya pengaplikasian strategi

pembelajaran problem solving yang berorientasi pada kemampuan pemecahan

masalah. Oleh sebab itu, diharapkan bagi Bapak/Ibu guru dapat menerapkan

pembelajaran problem solving sehingga siswa dapat memiliki kemampuan

memecahkan masalah ril yang ada dalam kehidupan sehari-hari.

2. Bagi Siswa

Kemampuan memecahkan masalah yang berada pada kategori cukup salah

satunya diakibatkan kurangnya kemampuan siswa dalam menerapkan ilmu yang

telah dipelajarinya untuk memecahkan masalah ril dalam kehidupan sehari-hari.

Oleh sebab itu, diharapkan para siswa belajar secara mandiri dalam menerapkan

ilmu yang dipelajarinya atau berusaha mencari tahu penggunaan ilmu yang telah

dipelajarinya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga ketika dihadapkan pada suatu

masalah siswa dapat menyelesaikan masalah tersebut. Selain itu, diharapkan siswa

dapat terus menerus mengasah kemampuannya dalam memecahkan

masalah-masalah yang ada dalam kehidupan sehari-hari.

3. Bagi Peneliti Lain

Pembelajaran problem solving tipe Bransford merupakan pembelajaran

yang sangat menarik untuk dikaji. Begitupun dengan kemampuan siswa dalam

memecahkan masalah kehidupan sehari-hari. Oleh sebab itu, diharapkan peneliti

lain agar dapat mengkaji pembelajaran problem solving tipe Bransford dengan

menerapkannya pada masalah lain. Selain itu, dalam melaksanakan penelitian

diharapkan peneliti lain dapat mempertajam metodologi sehingga hasil penelitian

(34)

97

Verani Anggara Jaya Tea,2014

PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TIPE BRANSFORD PADA SISWA SMA DALAM KONTEKS PENANGANAN LIMBAH CUCIAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, M, Sudja, W.A, Ismail, A,K, Mulyono, dan Wahyu, W. (2003). Strategi

Belajar Mengajar Kimia. Bandung: Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA

UPI.

Arikunto, S. (2009). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Aulia, R. (2012). Walhi: Pencemaran Air Naik Lebih dari 30 Persen. Tempo [Online], halaman 1. Tersedia:http:// http://www.tempo.co [19 Juni 2013].

Bransford, J, Haynes, A.F, Stein, B.S, dan Lin, X. (1998). The IDEAL Workplace:

Strategies for Improving Learning, Problem Solving, and Creativity.

Washington DC: Nashvilleread.

Davis, M.L. (2010). Water and Wastewater Engineering: Design Principles and

Practice. New York: The McGraw-Hill Companies. Inc.

Delesev, F. (2008). Pengujian Alat Pendingin Adsorpsi Dua Adsorben dengan

Menggunakan Metanol 1000mL sebagai Refrigeran. [Online]. Tersedia:

http://www.lontar.ui.ac.id/file?file=digital/125655-R020868-Pengujian%20alat-Literatur.pdf. [26 Desember 2013].

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia

(edisi ketiga). Jakarta: Balai Pustaka

Departemen Pendidikan Nasional. (2007). Standar Isi Mata Pelajaran Kimia. Jakarta: BSNP.

Departemen Pendidikan Nasional. (2007). Standar Proses. Jakarta: BSNP.

Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Penilaian Kinerja Guru. Jakarta: Direktorat Tenaga Kependidikan.

Endahwati, L dan Suprihatin. (2009). “Kombinasi proses Aerasi, Adsorpasi, dan

Filtrasi pada Pengolahan Air Limbah Industri Perikanan”. Jurnal Ilmiah

Teknik Lingkungan. 1, (2), 79-83.

EPA. (1997). Waste Water Treatment Manuals Primary, Secondary and Tertiary

Teratment. Ireland: Environmental Protection Agency.

(35)

98

Verani Anggara Jaya Tea,2014

PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TIPE BRANSFORD PADA SISWA SMA DALAM KONTEKS PENANGANAN LIMBAH CUCIAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Hake, R R. (1998). “Interactive-engagement versus traditional methods: A

six-thousand-studentsurvey of mechanics test data for introductory physics courses”. American Association of Physics Teachers. 66, (1), 64-74.

Hertiavi, M.A, Langlang, H, dan Khanafiyah, H. (2010). “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw untuk Meningkatkan Kemampuan

Pemecahan Masalah Siswa SMP”. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia. 6,

53-57.

http://makalahsekolah.wordpress.com/2011/02/21/pencemaran-air/

http://ekosistembiologi.blogspot.com/2013/02/gambar-ekosistem.html

Ibrahim, R dan Syaodih, N. (2010). Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Johari dan Rachmawati. (2009). Kimia I: SMA dan MA untuk kelas X. Jakarta: Esis.

Joko, T. (2010). Unit Produksi dalam Sistem Penyediaan Air Minum. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Kartono. (2008). “Implementasi Pembelajaran Pemecahan Masalah untuk

Meningkatkan Kompetensi Penalaran Siswa Sekolah Dasar”. Jurnal

Penelitian Universitas Tanjungpura. 9, (1), 28-37.

Kirkley, J. (2003). Prinsiples for teaching problem solving. Indiana University: Plato Learning, Inc.

Komalasari, K. (2010). Pembelajaran Kontekstual: Konsep dan Aplikasi. Bandung: PT Refika Aditama.

MENLH. (2003). Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup nomor 112

tahun 2003. Jakarta: Menteri Negara Lingkungan Hidup.

Mulyono. (2010). Media Pembelajaran Kimia. Bandung: Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI.

Mulyono. (2011). Handout Perkuliahan Perencanaan Pembelajaran Kimia. Bandung: Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI.

Nitko, A,J and Brookhart, S.M. (2007). Educational Assesment of Students (Fifth

(36)

99

Verani Anggara Jaya Tea,2014

PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TIPE BRANSFORD PADA SISWA SMA DALAM KONTEKS PENANGANAN LIMBAH CUCIAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Nitko, A,J and Brookhart, S.M. (2011). Educational Assesment of Students (Sixth

Ed). Boston: Pearson Education, Inc.

Nugroho. (2004). Nilai Minimal Uan 4,01 Haruskah Ditampik?. Suara Merdeka

[Online]. _ . Tersedia:

http://www.suaramerdeka.com/harian/0405/04/opi4.htm [16 September 2013].

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005.(2005). Standar

Nasional Pendidikan.

Risdianto, D. (2007). Optimisasi Proses Koagulasi Flokulasi untuk Pengolahan

Air Limbah Industri Jamu ( Studi Kasus PT. Sido Muncul ). [Online].

Tersedia: http://eprints.undip.ac.id/17016/1/Dian_Risdianto.pdf [18 Desember 2012].

Rosbiono, M. (2007). Teori Problem solving Untuk Sains. Direktorat Jendral Peningkatan Mutu Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Depdiknas.

Ruhimat, T, Asra, Riyana, C, Sukirman, D, Darmawan, D, dkk. (2009). Kurikulum

dan Pembelajaran. Bandung: Jurusan Kurikulum dan Teknologi

Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia.

Sadia, I.W. (2008). “Model Pembelajaran yang Efektif untuk Meningkatkan

Keterampilan Berpikir Kritis (Suatu Persepsi Guru)”. Jurnal Pendidikan

dan Pengajaran. (2). 219-238.

Sanjaya, W. (2007). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media.

Santrock, J.W. (2010). Psikologi pendidikan (Edisi kedua) (terjemahan). Jakarta: Kencana prenada media group.

Sternberg, R.J. (2008). Psikologi Kognitif Edisi Empat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sugiharto. (1987). Dasar-dasar Pengelolaan Air Limbah. Jakarta: UI-Press.

Sukmadinata, N. S. (2005). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Susiana, E. (2010). “IDEAL Problem Solving dalam Pembelajaran Matematika”.

Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif. 1, (2), 73-82.

(37)

100

Verani Anggara Jaya Tea,2014

PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TIPE BRANSFORD PADA SISWA SMA DALAM KONTEKS PENANGANAN LIMBAH CUCIAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Gambar

Tabel
Gambar 2. 1
Gambar 3.1 Alur Penelitian
Tabel 3.1.
+3

Referensi

Dokumen terkait

Bahan baku adalah bahan utama yang digunakan dalam proses produksi dan berperan penting dalam penentuan mutu produk dengan komposisi persentase yang tinggi dan merupakan bahan

Optimalisasi Produksi pada Perusahaan Roti Donna Jaya Barokah Jember Melalui Pendekatan Goal Programming. Jember : Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial

PENERAPAN PEMBELAJARAN PROBLEM POSING BERBANTU MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN JARINGAN DASAR UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA SMK.. Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Sumatera Utara adalah lulusan yang mempunyai kualitas yang baik.. dan mampu bersaing di lapangan

Kesejahteraan masyarakat pada dasarnya adalah buah dari pelayanan publik yang..

Surat undangan ini disamping dikirimkan melalui email juga ditayangkan pada website SPSE Kabupaten Bolaang Mongondow, oleh karenanya Pokja tidak dapat menerima

Dari kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa Chest pass merupakan passing yang sangat penting dalam permainan bola basket dan juga passing ini adalah passing yang

Proses belajar seperti inilah yang diharapkan dapat dikembangkan melalui penerapan strategi math talk di kelas sehinga peserta didik memiliki kemampuan berpikir kritis?. Seseorang