• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pendekatan Goal Programming dalam Optimasi Perencanaan Produksi Pada PT. Central Proteina Prima

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pendekatan Goal Programming dalam Optimasi Perencanaan Produksi Pada PT. Central Proteina Prima"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Perusahaan

PT. Central Proteina Prima merupakan anak perusahaan dari Charoen Pokphand Overseas Investment Co, Ltd. Hongkong, yang mulai berdiri pada tahun 1953. Pada saat itu perusahaan ini bernama PT. Charoen Pokphand Indonesia, dan pada tahun 2008 perusahaan ini berganti nama menjadi PT. Central Proteinaprima. PT. Charoen Pokphand Indonesia berfasilitas PMA (Penanaman Modal Asing) dan pertama sekali didirikan di Jakarta atas izin Pemerintah Republik Indonesia dengan Surat Keputusan Menteri Perindustrian Republik Indonesia No. 616/M/XI/1971 tanggal 29 november 1971. perusahaan ini mulai beroperasi secara komersil pada tahun 1972 dengan kapasitas produksi 20.000 ton per tahun. Perusahaan ini merupakan industri yang memproduksi pakan ternak udang dan ikan.

Seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan pakan ternak, maka PT. Charoen Pokphand Indonesia semakin memperluas kegiatan usahanya dengan mendirikan pabrik baru di Surabaya pada tahun 1976. Tiga tahun kemudian pabrik baru juga didirikan di Medan.

Pada tahun 1988, didorong oleh meningkatnya pasaran ekpor udang, maka PT. Charoen Pokphand Indonesia menambah pakan udang kedalam rangkaian produksi pakan ternaknya yang sudah demikian berkembang. Untuk ini kemudian didirikan pula sebuah pabrik baru lagi di Medan yang berlokasi di Jalan

(2)

Dengan demikian PT. Central Proteinaprima hingga saat ini telah menjadi produsen pakan ternak terkemuka di Indonesia dengan jaringan pabrik produksi, fasilitas penelitian serta pusat-pusat pembibitan unggas yang tersebar di Jakarta, Surabaya dan Medan.

2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha

PT. Central Proteinaprima menghasilkan berbagai jenis makanan ternak, yaitu makanan ayam (unggas), ikan, dan udang. Sistem produksi pada PT. Central Proteinaprima cabang Medan-Tanjung Morawa di bagi menjadi 2 (dua) divisi, yaitu:

1. Farming Division

Divisi ini membuka usaha perkembangbiakan hewan, pembuatan pakan ternak serta pemasarannya. Divisi ini berlokasi di Kawasan Industri Medan (KIM) Mabar, Medan. 2. Aqua Culture Division

Divisi ini memproduksi bidang usaha pertambakan udang, pembuatan pakan udang dan ikan termasuk pemasarannya. Divisi ini yang ditangani oleh PT. Central Proteinaprima cabang Medan-Tanjung Morawa.

2.3. Lokasi Perusahaan

Pabrik PT. Central Proteinaprima Cabang Medan-Tanjung Morawa terletak di Jalan Medan - Tanjung Morawa Km 8,5 RT 04/RW 02, Kelurahan Tumbang Deli, Kecamatan Medan Amplas. Pabrik ini dibangun di atas tanah seluas 17.595 m2.

(3)

2.4. Daerah Pemasaran

PT. Central Proteinaprima Cabang Medan- Tanjung Morawa tidak hanya mendistribusikan produk pakan udang dan ikannya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri saja, tetapi termasuk ke lintas negara. Daerah pemasaran untuk daerah dalam negeri melingkupi Sumatera Utara, Aceh, dan Riau dengan kapasitas pemasaran 60%. Sementara 40% untuk untuk pemasaran keluar negeri dipasarkan ke Negara Malaysia, Jepang, dan Amerika Serikat. Untuk daerah pemasaran dalam negeri, dibagi atas 4 daerah, yaitu: 1. Daerah I, mencakup:

a. Daerah Langkat I, meliputi daerah Karang Gading, Selotong, Secanggang, dan Tanjung Ibus.

b. Daerah Langkat II, meliputi daerah Kuala Serapu, Berandan, Pangkalan Susu, Besitang, dan Gebang.

2. Daerah II, mencakup:

a. Daerah Deli Serdang I, meliputi daerah Batang Pera, Belawan, Percut, dan Hamparan Perak.

b. Daerah Deli Serdang II, meliputi Pantai Cermin, Sialang Buah, Perbaungan, dan Pantai Labu

3. Daerah III, mencakup:

a. Daerah Asahan I, meliputi Batu Bara, Bedagai, dan Sei Buah

b. Daerah Asahan II, meliputi daerah bengkalis (Riau), Sibolga, Tanjung Balai, Tanjung Leidong, dan Kuala Tanjung.

4. Daerah IV, mencakup:

(4)

2.5. Dampak Ekonomi, Sosial dan Budaya Terhadap Lingkungan

Keberadaan PT. Central Proteinaprima ditinjau dari aspek ekonominya memberikan dampak positif terhadap lingkungan sekitar terutama bagi masyarakat. Dimana dengan adanya PT. Central Proteinaprima, menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar. Dalam hal ini, pabrik menyerap tenaga kerja dari lingkungan sekitar dan tentu saja berdampak positif bagi kesejahteraan masyarakat sekitar. Selain menyerap tenaga kerja, masyarakat sekitar juga diberi keuntungan dengan membuka warung. Pengaruh berdirinya perusahaan ini terhadap dampak lingkungan tidak membawa dampak yang negatif yang signifikan, namun adanya limbah berupa pembuangan asap ke udara. Asap ini akan memberikan dampak buruk terhadap kondisi udara daerah sekitar dengan memberikan polusi udara.

2.6. Organisasi dan Manajemen

Organisasi adalah struktur dengan bagian-bagian yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi karena adanya hubungan secara keseluruhan. Dipandang dari fungsinya, organisasi adalah pengelompokan dan pengurutan dari berbagai aktifitas, penunjukkan orang-orang untuk mengerjakan aktifitas tersebut.

Manajemen adalah suatu proses yang melibatkan perencanaan, pengorganisasian, dan pengawasan dari sumber daya yang ada untuk mendapatkan suatu tujuan yang diinginkan. Sumber daya haruslah dapat dikelola dengan baik dalam sistem organisasi yang tepat agar tercipta kerja sama yang baik dalam mencapai tujuan yang diinginkan.

(5)

suasana kerja yang baik karena akan terhindar dari tumpang tindih dalam perintah dan tanggung jawab.

Perusahaan yang terdiri dari beberapa aktivitas yang berbeda harus dikoordinasikan sedemikian rupa sehingga target dan sasaran perusahaan dapat dicapai dengan efisien dan efektifitas yang tinggi. Dengan adanya struktur organisasi, orang-orang yang berbeda dalam organisasi tersebut dapat diarahkan kepada keadaan yang sedemikian rupa sehingga mereka dapat melaksanakan aktivitas dengan baik yang mendukung tercapainya sasaran perusahaan di samping melaksanakan aktivitas masing-masing.

Struktur organisasi perusahaan PT. Central Proteinaprima adalah bentuk lini dan staff fungsional, dimana pucuk pimpinan dibantu oleh staf pimpinan ahli dengan tugas sebagai pembantu pucuk pimpinan dalam menjalankan roda organisasi. Pimpinan bagian di tiap bidang dapat memerintah dan meminta pertanggungjawaban dari semua pimpinan bagian pelaksana yang ada sepanjang menyangkut bidang kerjanya.

(6)

GENERAL MANAGER

- Sales Area KARYAWAN KARYAWAN KARYAWAN KARYAWAN

GENERAL MANAGER PRODUCTION

INTERNAL CONTROL

(7)

Uraian tugas, wewenang dan tanggung jawab dari masing–masing jabatan

yang ada di PT. Central Proteinaprima adalah sebagai berikut :

1. General Manager

General Manager merupakan pucuk pimpinan tertinggi di dalam perusahaan

yang bertanggung jawab atas semua aktivitas yang ada di perusahaan dan

memegang wewenang dalam memutuskan setiap kebijaksanaan perusahaan.

Maju mundurnya perusahaan tergantung pada sistem kepemimpinan yang

dibawakannya. General Manager bertanggungjawab kepada vice president

yang berkedudukan di pusat (Jakarta).

a. Menetapkan langkah–langkah pokok dalam melaksanakan kebijaksanaan

perusahaan dan sasaran–sasaran perusahaan.

b. Mengambil keputusan–keputusan dan tindakan yang tepat demi

kepentingan dan kelangsungan jalannya perusahaan sehingga segala

aktivitas organisasi menuju tujuan perusahaan.

c. Mengadakan hubungan kerja dengan pihak luar perusahaan, baik pihak

swasta maupun pemerintah.

d. Memimpin dan mengawasi kegiatan perusahaan setiap harinya

e. Menkoordinir tugas–tugas yang didelegasikan kepada tiap–tiap bagian dan

menjalin hubungan kerja yang baik dengan para karyawan perusahaan agar

terbentuk kerjasama yang harmonis.

2. Internal Control

Internal control bertugas memeriksa dan mengawasi kegiatan perusahaan

(8)

manajer. Dalam operasional perusahaan, internal control berfungsi sebagai

staff ahli yang berwenang untuk memberikan saran–saran bagi perkembangan

kemajuan perusahaan. Internal Control ini berkedudukan di pusat (Jakarta)

dan biasanya diterjunkan langsung ke perusahaan berdasarkan instruksi vice

president dari Jakarta, yang biasanya 4 kali dalam setahun.

3. Marketing Manager

Marketing manager perusahaan bertanggung jawab atas kelancaran penjualan

dan tercapainya target penjualan. Selain itu juga marketing manager

bertanggung jawab kepada pemimpin perusahaan untuk melaporkan mengenai

hasil penjualan baik secara lisan maupun tulisan. Adapun tugas-tugas dari

marketing manager adalah sebagai berikut :

a. Merencanakan strategi pemasaran yang baik yaitu mencakup jenis produk,

harga, pendistribusian, dan promosi produk yang telah dipasarkan serta

produk yang akan dipasarkan

b. Mengadakan penelitian pasar untuk mengetahui tingkat kebutuhan

konsumen, marketing share, dan tingkat persaingan sehingga dapat

ditentukan kebijaksanaan atau rencana jumlah penjualan.

c. Meneliti kondisi produk yang berada di pasar.

4. Production Manager bertanggung jawab atas seluruh pelaksanaan kegiatan

produksi.

Tugas-tugas dari Production Manager ini adalah :

a. Mengawasi dan merencanakan produksi agar sesuai dengan spesifikasi dan

(9)

b. Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan produksi untuk mendeteksi

kekurangan dan penyimpangan sehingga dapat dilakukan perbaikan.

5. Export Import Manager

Export import manager bertugas dan bertanggung jawab atas segala aktivitas

pengiriman dan penerimaan barang–barang dari dan keluar negeri dengan

terlebih dahulu memeriksa barang–barang tersebut apakah ada yang rusak atau

hilang.

6. Purchasing Manager

Tugas–tugas dari Purchasing manager adalah :

a. Mengkordinir seluruh aktivitas yang berhubungan dengan pembelian,

penyimpanan, dan pendistribusian bahan–bahan yang dipergunakan oleh

perusahaan.

b. Merencanakan sistem pengadaan dan persediaan bahan.

c. Mempersiapkan permintaan kebutuhan bahan, dan menetapkan harga

standar bahan.

7. Finance Manager

Finance Manager bertugas untuk :

a. Merencanakan dan mengawasi pelaksanaan keuangan perusahaan.

b. Memeriksa dan menganalisa semua transaksi keuangna baik pemasukan

maupun pengeluaran.

c. Memeriksa dan menganalisa semua transaksi keuangan baik pemasukan

maupun pengeluaran.

(10)

e. Mengkoordinir pemberian diskon penjualan kepada langganan melalui

kerjasama dengan sales head.

8. Accounting Manager

Tugas – tugas yang dibebankan kepada Accounting Manager adalah :

a. Mengkoordinir seluruh kegiatan pencatatan mengenai pembukuan dan

kekayaan perusahaan, baik keluar maupun kedalam perusahaan.

b. Menyusun dan memeriksa laporan realisasi anggaran bulanan, tri wulan,

tahunan maupun insidentil.

9. Marketing Section Head

Marketing Section Head bertugas untuk :

a. Melakukan riset dan penelitian terhadap kebutuhan konsumen akan jenis

produk yang diminati.

b. Melakukan riset dan penelitian kemungkinan adanya peluang pasar baru di

beberapa lokasi daerah pemasaran.

c. Bertanggung jawab atas distribusi produk ke beberapa daerah pemasaran.

d. Menyusun laporan penjualan produk dari beberapa daerah pemasaran.

10. Quality Control Head

Tugas–tugas yang dibebankan kepada Quality Control Head adalah :

a. Melakukan pengawasan terhadap mutu bahan baku hingga menjadi produk

jadi.

b. Mengendalikan standar penggunaan bahan yang telah ditetapkan.

c. Melakukan analisa dan perbandingan mutu terhadap produk sejenis dari

(11)

d. Mengadakan riset terhadap proyek–proyek pengembangan mutu produk

dan jenis produk.

11. Production Head

Adapun tugas – tugas dari Production Head adalah sebagai berikut :

a. Mengkordinir dan mengawasi seluruh bagian pengolahan yang ada di

lantai pabrik, agar pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana.

b. Melakukan perencanaan pekerjaan dan waktu produksi.

c. Mengkordinir pembagian tugas bawahannya.

d. Merencanakan pemakaian bahan baku, bahan tambahan dan bahan

penolong.

e. Memberikan laporan kegiatan produksi secara rutin kepada Production

Manager.

12. Personnel And General Affair (Ga) Head

Personnel And General Affair (Ga) Head adalah kepala administrasi bagian

umum yang mengurus pelaksanaan kerja bagian umum dan personalia.

Adapun tugas–tugasnya adalah sebagai berikut :

a. Mengawasi rencana dan pelaksanaan program pelayanan umum dan

pemeliharaan lokasi pabrik, meliputi perencanaan dan pembangunan

bangunan baru, rehabilitasi dan sarana lain, perawatan taman, lingkungan

serta kebersihan kantor dan pelayanan.

b. Mengawasi tugas–tugas penyelesaian izin dan rekomendasi dari instansi

(12)

c. Mengawasi aktivitas sehari-hari yang berhubungan dengan fungsi

administrasi personalia, hubungan dengan tamu.

d. Menangani dan menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan

kepersonaliaan baik intern maupun ekstern serta mempersiapkan data–data

dan formulir-formulir yang dibutuhkan untuk memproses hal–hal yang

berkaitan dengan kepersonaliaan baik informatif maupun administratif.

e. Menyusun, menyimpan, dan menjaga data–data karyawan dari semua

departemen agar kerahasiaannya dapat terjamin.

f. Menyiapkan surat–surat dan dokumen yang diperlukan sehubungan

dengan tugas–tugas personalia dan membuat agendanya serta

mengirimkannya ke alamat yang dituju.

g. Menyelesaian administrasi dalam hubungannya dengan

prosedurpenerimaan karyawan, promosi, pengalihan tugas, penilaian

prestasi kerja, memberhentian karyawan, serta kontrak kerja karyawan.

h. Melaksanakan program kerja Jamsostek serta membuat laporan

administrasi lainnya yang berkaitan dengan semua masalah Astek

termasuk Claim kepada Perum Astek.

i. Menjalankan kebijaksanaan dan prosedur serta mengerjakan dan

merapikan data Personal Information system yang telah ditetapkan oleh

Human Resources Departemen Kantor Pusat Jakarta.

j. Membuat laporan perhitungan gaji, upah lembur, tunjangan karyawan dan

(13)

k. Memelihara dan menjaga hubungan baik dengan semua departemen serta

instansi dan serikat kerja.

13. Material and Analysis Section Head

Tugas–tugasnya adalah:

a. Melakukan pengujian laboratorium terhadap bahan baku, bahan setengah

jadi, dan produk jadi.

b. Melakukan analisa dan kontrol terhadapa bahan baku, bahan setengah jadi

dan produk jadi.

c. Menyusun laporan hasil analisa bahan baku, bahan setengah jadi, dan

produk Quality Control Head.

14. Production Supervisor

Production Supervisor bertugas :

a. Mengendalikan persediaan bahan baku, bahan tambahan, bahan penolong.

b. Mengendalikan persediaan barang jadi.

c. Menentukan jenis produk yang akan diproduksi setiap hari.

15. Maintenance Supervisor

Maintenance Supervisor bertugas:

a. Menjamin kelancaran operasi mesin secara keseluruhan.

b. Melakukan pemeriksaan dan perawatan mesin–mesin produksi.

c. Memperbaiki dan bertanggung jawab atas kerusakan mesin–mesin

produksi.

16. Factory Administration Supervisor

(14)

a. Mengawasi dan mencatat kegiatan pemasukan dan pengeluaran barang

dari dan ke gudang. Barang–barang ini termasuk bahan baku, bahan

tambahan, bahan penolong serta produk jadi.

b. Mengontrol keadaan bahan baku, bahan tambahan, bahan penolong serta

produk jadi.

c. Bertanggung jawab atas kerusakan bahan baku, bahan tambahan, bahan

penolong serta produk jadi.

d. Membuat laporan persediaan bahan baku, bahan tambahan, bahan

penolong serta produk jadi.

17. Section Hed Level Staff

Section Hed Level Staff (SHLS) membantu tugas–tugas yang dibebankan

kepada Personel and GA Head antara lain adalah:

a. Melakukan pengaturan dan pengawasan terhadap sistem kerja supir, baik

untuk kerja rutin mengantar dan menjemput karyawan maupun tugas–

tugas untuk GA serta Departemen lainnya.

b. Melaksanakan tugas bagian umum yang berkaitan dengan pelayanan

kepada semua departemen seperti perbaikan lampu, air, AC, meja, kursi,

kebersihan ruangan dan lain–lain.

c. Memeriksa dan meneliti jam kerja lembur supir serta mengoreksi melalui

catatan absensi setiap bulannya.

d. Melakukan pengaturan serta pengawasan terhadap kerja office boy dalam

(15)

e. Mengumpulkan kartu absensi dan membagikannya kepada semua

departemen setiap awal bulannya.

f. Pengurusan kenderaan, misalnya reparasi.

g. Membuat laporan telepon untuk setiap bulannya.

18. Sales Administration

Sales Administration bertugas untuk:

a. Mencatat data–data penjualan produk dari setiap daerah pemasaran

dan menyusun laporan hasil penjualan produk setiap bulannya.

b. Mencatat jumlah produk yang didistribusikan ke setiap daerahpemasaran,

serta menyusun laporan mengenai total jumlah produk yang telah

didistribusikan ke setiap daerah pemasaran setiap bulannya.`

19. Sales Area I

Tugas dari Sales Area I adalah melakukan kegiatan daerah pemasaran (riset

pasar, melakuakn promosi, dan lain–lain) untuk pemasaran Area I.

20. Sales Area II

Tugas dari Sales Area II adalah melakukan kegiatan pemasaran untuk

pemasaran Area II.

21. Sales Area III

Tugas dari Sales Area III adalah melakukan kegiatan pemasaran untuk

pemasaran Area III.

23. Karyawan

Karyawan merupakan pelaksana harian kegiatan–kegiatan perusahaan sesuai

(16)

2.7. Proses Produksi

Proses produksi adalah serangkaian kegiatan berupa cara, metode dan teknik untuk menciptakan atau meningkatkan nilai tambah suatu barang atau jasa dengan menggunakan sumber-sumber daya berupa tenaga kerja, mesin, bahan baku dan modal yang ada.

Berdasarkan jumlah produk yang dihasilkan, proses produksi dapat dibedakan menjadi tiga tipe. Adapun ketiga tipe tersebut adalah:

1. Tipe Job Shop

Ukuran pemesanan produk dengan tipe ini adalah ukuran pemesanan kecil. Dimana produknya bertipe diskrit, aliran produksinya dapat berbeda untuk tiap produk, setup tinggi sehingga ongkos produksi tinggi, mesin-mesin bertipe general purpose, beban kerja tiap stasiun kerja berbeda, dan keahlian pekerja dituntut tinggi. Job shop merupakan proses produksi yang bekerja berdasarkan pesanan.

2. Batch Production

Merupakan proses produksi yang bekerja berdasarkan keinginan atau kebutuhan konsumen. Pada proses produksi seperti ini, suatu pabrik memiliki kemampuan untuk menghasilkan produk pada laju produksi dalam suatu jumlah tertentu yang memungkinkan untuk mengadakan persediaan, dan kemudian merubah proses produksi untuk menghasilkan macam produk yang lain. Mesin atau peralatan dirancang mengarah pada tipe general purpose machine tetapi untuk produksi dengan laju yang tinggi.

3. Mass Production

(17)

Disisi lain, keterampilan berproduksi dari manusia dialihkan ke mesin sehingga tidak terlalu membutuhkan skill yang tinggi dari operator. Jenis proses produksi PT. Central Proteinaprima adalah tipe batch production, karena proses produksi dilakukan berdasarkan keinginan dan kebutuhan konsumen dimana volume dan laju produksinya tinggi.

2.7.1. Standar Mutu Bahan/ Produk

Pengecekan dan pengawasan oleh bagian Quality Control dilakukan mulai dari bahan baku sampai produk jadi sehingga kualitasnya tetap terjaga.

PT. Central Proteinprima mengeluarkan standar mutu bagi pakan udang dari segi ukuran, kandungan protein, lemak, kadar air dan serat.

2.7.2. Bahan yang Digunakan

Ikan dan udang merupakan hewan yang sangat menguntungkan untuk diternakkan, karena merupakan makanan yang bergizi tinggi sehingga selalu di cari sebagai bahan untuk laukpauk. Untuk memproduksi pakan ini, perusahaan mengolah berbagai bahan baku serta bahan-bahan tambahan lainnya sehingga menghasilkan makanan yang berkualitas.

(18)

2.7.2.1. Bahan Baku

Bahan baku adalah bahan utama yang digunakan dalam proses produksi dan berperan penting dalam penentuan mutu produk dengan komposisi persentase yang tinggi dan merupakan bahan yang membentuk bagian integral dari suatu produk jadi. Bahan baku yang digunakan adalah:

1. Jagung

Jagung atau Corn Yellow merupakan sumber energi yang baik karena mengandung zat karbohidrat dengan persentase yang tinggi dan zat protein. Jenis jagung yang digunakan pada PT. Central Proteinaprima dibedakan atas jagung lokal dan juga jagung impor.

2. Dedak

Dedak yang digunakan dibedakan atas dua jenis yaitu dedak beras dan dedak gandum. Dedak beras dibedakan atas dua jenis yaitu dedak halus dan dedak kasar. Dedak halus merupakan kulit ari beras yang diperoleh dari proses penyosohan beras. Sedangkan dedak kasar merupakan hasil hancuran padi. Pada dedak gandum yang digunakan adalah whaet pollard, yaitu dedak yang berasal dari kulit ari gandum. 3. Bungkil Kacang Kedelai Disebut juga Soya Bean Meal (SBM). SBM mengandung

nilai protein yang tinggi, karena didalamnya terkandung asam amino lisin, yaitu asam amino yang paling essensial diantara asam-asam amino yang lainnya.

4. Tepung Ikan

Tepung ikan merupakan hasil dari pengolahan ikan yang diolah menjadi tepung. Kandungan tepung ikan meliputi protein, lemak dan juga kalsium.

(19)

6. Tepung Terigu Digunakan sebagai sumber karbohidrat bagi udang.

7. Tepung cumi-cumi Merupakan sumber protein dan lemak, serta pembangkit selera makan udang.

2.7.2.2. Bahan Tambahan

Bahan tambahan adalah bahan yang dibutuhkan guna menyelesaikan suatu produk, tetapi pemakaiannya sangat sedikit atau cukup kompleks yang dapat mempengaruhi kualitas produk. Adapun bahan tambahan yang digunakan adalah:

1. Garam dan mineral, seperti sodium, pig minera, dan poultry mineral 2. Vitamin, seperti lysine, luprosi, dan finase

3. Minyak nabati, seperti canola oil, dan palm oil 4. Zat aditif, seperti tapioca

5. Bahan liquid, seperti rhodimet dan choline Cl

2.7.2.3. Bahan Penolong

Bahan penolong adalah bahan yang tidak tampak dalam produk jadi. Tetapi hanya menolong proses produksi agar berjalan dengan lancar dan digunakan sebagai pelengkap produk saja. Adapun bahan penolong yang digunakan adalah:

1. Solar sebagai bahan bakar. 2. Air.

3. Karung plastik sebagai pembungkus produk 4. Benang jahit digunakan untuk menjahit karung

(20)

5. Stiker atau cap pabrik.

2.7.3. Uraian Proses Produksi

Proses Pembuatan makanan udang oleh PT. Central Proteinaprima dilkukan dengan dua line produksi. Adapun tahapan-tahan proses dalam memproduksi makanan udang adalah:

1. Penuangan

Penuangan bahan dilakukan secara manual melalui intake I dan intake II. Bahan baku yang halus seperti tepung terigu dan remix (dust) yang merupakan sisa hasil pengayakan pellet yang undersize dituang pada intake I, sedangkan bahan baku yang kasar seperti tepung ikan, bungkil kacang kedelai, tepung kepala udang, dan tepung cumi-cumi dituang pada intake II.

Bahan baku yang digunakan pada intake II di bawa ke bucket elevator setinggi 28,8 meter dengan chain conveyor. Dari bucket elevator dengan menggunakan pipa gravitasi, bahan baku ini masuk kedalam drum siever untuk dibersihkan kotoran-kotoran, kemudian masuk ke spout magnet yang berguna untuk menangkap besi dan logam-logam lain yang tercampur kedalam bahan. Bahan baku ini kemudian dibawa ke rotary distributor dengan screw conveyor untuk selanjutnya diisikan pada bin penampungan bahan baku.

Bahan baku yang dituangkan pada intake I langsung dibawa ke bucket elevator setinggi 17,5 meter dengan chain conveyor dan kemudian masuk kedalam spout magnet dengan menggunakan pipa gravitasi. Bahan baku ini dibawa ke rotary distributor dengan screw conveyor lalu diisikan ke bin penampungan.

(21)

otomatis sampai menunjukkan berat dua ton. Kemudian campuran bahan baku yang ditimbang dibawa dengan screw conveyor ke bin vertical mixer untuk selanjutnya dilakukan proses pengadukan. Tenaga kerja pada bagian aktivitas penuangan berjumlah 12 orang.

2. Pengadukan I

Campuran bahan baku seberat dua ton diaduk pada vertical mixer, yang berguna untuk mencampur bahan dari kedua intake agar tercampur rata. Waktu pengadukan dilakukan selama 10 menit. Setelah 10 menit, slide bin mixer dibuka dan hasil pengadukan dibawa melalui screw conveyor, bucket elevator, pipa gravitasi ke hammer mill untuk selanjutnya dilakukan proses penggilangan.

3. Penggilingan

Proses penggilingan dilakukan dengan hammer mill. Hasil penggilingan dibawa ke bucket elevator setinggi 17,5 meter dengan pipa gravitasi kemudian dimasukkan ke automixer untuk dilakukan proses penghalusan lebih lanjut. Tenaga kerja pada bagian penggilingan berjumlah 6 orang.

4. Penghalusan

Hasil penggilingan kemudian dihaluskan lagi dengan automixer, yang berguna untuk membuat hasil gilingan lebih homogen dan lebih halus lagi sehingga bisa melewati ayakan 60 mesh. Hasil penghalusan ini selanjutnya dibawa ke pengayakan dengan bucket elevator.

5. Pengayakan

(22)

dibawa ke bin mixer horizontal untuk diaduk. Tenaga kerja pada bagian pengayakan berjumlah 6 orang.

6. Pengadukan II

Pada bin mixer selanjutnya dituangkan bahan-bahan tambahan seperti minyak ikan, ikan segar, (ikan giling), obat-obatan serta vitamin dan mineral yang sudah ditimbang terlebih dahulu dilaboratorium dengan ketentuan-ketentuan menurut komposisi yang telah ditetapkan. Selanjutnya, campuran ini di aduk sampain rata dengan horizontal mixer selama 15 menit. Kemudian pintu slide di buka dan hasil adonan ditampung pada hopper (penampungan sementara), kemudian adonan dibawa ke bucket elevator setinggi 27,5 meter adonan masuk ke bin pellet untuk dilakukan pembutiran melalui pipa gravitasi.

7. Pembutiran

Adonan campuran yang berada pada bin pellet di bawa ke conditioner dengan screw feeder untuk dipanaskan dengan steam dari boiler. Pemanasan ini bertujuan untuk memudahkan proses pembutiran. Steam yang dimasukkan kedalam conditioner suhunya berkisar antara 70-800C. Tekanan steam diatur dengan regulator system yang berkisar antara 4-5,2 kg/m2. Adonan kemudian dimasukkan ke pellet mill melalui screw feeder untuk menghasilkan pellet. Tenaga kerja bagian pembutiran berjumlah 6 orang

8. Pematangan

(23)

9. Pengeringan

Pellet yang keluar dengan kadar air 15 % masuk ke pengeringan melalui rotary yang diputar oleh electromotor. Proses pengeringan dilakukan dengan dua tingkat, yaitu drier A dan B. Steam dialirkan dari boiler dengan tekanan berkisar 5 kg/m2, suhu maksimum drier 1250C. Udara panas dalam drier dihisap dengan menggunakan blower.

Setelah melewati drier A, pellet dimasukkan ke drier B dengan rotary feeder, yang mana proses dalam drier B sama dengan drier A. Jumlah kadar air yang berkurang mencapai 6 - 8 % setiap kali pengeringan dengan lama waktu berkisar antara 20 - 25 menit. Selanjutnya pellet yang telah dikeringkan dibawa ke mesin pendingin (cooler) dengan mengunakan screw conveyor. Tenaga kerja bagian pengeringan berjumlah 6 orang.

10. Pendinginan

Proses pendinginan dilakukan dengan menghembuskan udara panas dan dihisap oleh blower melalui double cyclone dan air lock. Didalam cooler ditempakaan blower pada setiap tingkat untuk mnyemprotkan udara dingin. Pellet yang keluar dari cooler diangkat kepengayakan melalui bucket elevator setinggi 25 meter, dengan pipa gravitasi dimasukkan ke pengayakan.

11. Pengayakan pellet

Proses pengayakan ini digunakan untuk memisahkan pellet yang oversize dengan yang berukuran undersize (terlalu kecil). Disesuaikan dengan ukuran yang diinginkan. Pellet yang oversize dibawa kemesin penghancuran (crumble) sedangkan yang undersize ditampung didalam goni sebagai remix (digun/akan sebagai bahan baku lagi).

(24)

seperator untuk dibersihkan dari abu. Udara dihembuskan dari blower yang mengakibatkan pellet turun ke bawah (kedalam bin timbangan) sedangkan abu naik dihisap blower melalui double cyclone. Tenaga kerja bagian pengayakan pellet berjumlah 6 orang.

12. Penghancuran (crumbeling)

Sisa ayakan yang oversize dibawa ke bin crumble dengan bucket elevator setinggi 24 meter. Proses penghancuran ini hanya dilakukan pada line dua. Dari bin crumbler, dengan menggunakan rotary distributor, sisa ayakan dibawa kemesin crumbler. Pellet hasil ayakan yang oversize dihancurkan dengan mesin penghancur (crumble machine) yang berguan untuk membuat makanan udang yang kecil yang disesuaikan dengan nomor pakan yang diinginkan.

Crumble hasil pengayakan dibawa dengan chain conveyor dan bucket elevator ke pengayakan untuk memisahkan crumbler dengan tepung yang terjadi akibat proses penghancuran. Bentuk tepung ini kemudian dibawa kembali ke proses pembutiran dengan menggunakan bucket elevator.

Jenis crumbler dicurahkan ke bin packing melalui pipa gravbitasi untuk dilakukan proses pengarungan (pengemasan). Apabila bin packing telah penuh, slide terbuka otomatis, lalu crumbler masuk masuk ke dust separator untuk dibersihkan dari abu. Udara dihembuskan dari blower yang menagkibatkan crumbler turun kebawah (ke dalam bin timbangan) sedangkan abu dihisap naik oleh blower melalui double cyclone. 13. Pengemasan

(25)

produk jadi yang telah selesai dijahit diangkut ke gudang produk jadi dengan menggunakan forklift. Tenaga kerja pada bagian pengemasan berjumlah 12 orang.

2.8. Mesin dan Peralatan 2.8.1. Mesin

Mesin yang digunakan pada PT. Central Proteina Prima dapat dilihat sebagai berikut:

1.

Mesin Penuangan (Intake)

Fungsi

: Sebagai penuangan bahan baku ke bin penampungan

Jumlah

: 2 unit

Merek

: TECO AEV BEC

Putaran

: 1460 rpm

Daya

: 7,5 HP

Tegangan

: 380 Volt

Faktor Kerja

: 0,72

Kuat arus

: 12A

Kapasitas

: 14 ton/jam

2.

Mesin Pengaduk Vertikal (Vertical Mixer)

Fungsi

: Mengaduk campuran bahan baku dari kedua intake

Jumlah

: 2 unit

Merek

: STROMBERG 1505 - M

Putaran

: 1455 rpm

Daya

: 15 HP

(26)

Faktor Kerja

: 0,72

Kuat arus

: 23,6A

Kapasitas

: 4,6 ton/jam

3.

Mesin Penggiling I (Hammer Mill I)

Fungsi

: Menggiling bahan baku yang kasar dari vertical mixer

Jumlah

: 2 unit

Merek

: IDAH

Putaran

: 2975 rpm

Daya

: 152 HP

Tegangan

: 380 Volt

Faktor Kerja

: 0,81

Kuat arus

: 209,8A

Kapasitas

: 4 ton/jam

4.

Mesin Penghalusan (Atomizer)

Fungsi

: Memperhalus hasil gilingan cam

Jumlah

: 2 unit

Merek

: COUNTERFLOW MATADOR

Putaran

: 1470 rpm

Daya

: 150 HP

Tegangan

: 380 Volt

Faktor Kerja

: 0,81

Kuat arus

: 209,8A

(27)

5.

Mesin Pengayakan Bahan Baku

Fungsi

: Mengayak adonan campuran bahan baku

Jumlah

: 2 unit

Merek

:ROTEX

Putaran

: 1450 rpm

Daya

: 5,5 HP

6.

Mesin Conditioner (Conditioner Machine)

Fungsi

: Menambah kadar air pada campuran bahan

Jumlah

: 4 unit

Merek

: ROC 55 831EC

Putaran

: 1450 rpm

Daya

: 20 HP

Tegangan

: 380 Volt

Faktor Kerja

: 0,74

Kuat arus

: 30,6A

Kapasitas

: 3,6 ton/jam

7.

Mesin Pembutiran (Pellet Mill Machine)

Fungsi

: Membentuk adonan campuran bahan menjadi pellet

Jumlah

: 4 unit

Merek

: IDAH MACHINERY TAIWAN/PM SIL

Putaran

: 1450 rpm

Daya

: 125 HP

(28)

Faktor Kerja

: 0,84

Kuat arus

: 168,6A

Kapasitas

: 3,5 ton/jam

8.

Mesin Pematangan (Holding Bin Machine)

Fungsi

: Mematangkan pellet sampai ke dalam

Jumlah

: 4 unit

Merek

: CPM 3000

Putaran

: 1450 rpm

Daya

: 125 HP

Tegangan

: 380 Volt

Faktor Kerja

: 0,84

Kuat arus

: 168,6A

Kapasitas

: 3,5 ton/jam

9.

Mesin Pengering (Dryer)

Fungsi

: Mengeringkan/menurunkan kadar air

Jumlah

: 8 unit

Merek

: YAMALOKE – HOREYWEL

Putaran

: 1445 rpm

Daya

: 10 HP

Tegangan

: 380 Volt

Faktor Kerja

: 0,7

Kuat arus

: 16,2A

(29)

10.

Mesin Pendinginan (Cooler Machine)

Fungsi

: Mendinginkan pellet yang keluar dari mesin pengering

Jumlah

: 2 unit

Merek

: CPM COOLER VERTICAL

Putaran

: 1450 rpm

Daya

: 12 HP

Tegangan

: 380 Volt

Faktor Kerja

: 0,84

Kuat arus

: 168,6A

Kapasitas

: 2,8 ton/jam

11.

Mesin Pengayakan Pellet

Fungsi

: Menyaring pellet sesuai dengan ukuran yang diinginkan

Jumlah

: 4 unit

Merek

: SIEMEN TEC 909

Putaran

: 1490 rpm

Daya

: 2,0 HP

Tegangan

: 380 Volt

Faktor Kerja

: 0,79

Kuat arus

: 2,9A

Kapasitas

: 3,5 ton/jam

12.

Mesin Penghancur (Crumble Machine)

Fungsi

: Menghancurkan sisa pellet yang oversize menjadi crumble

(30)

Merek

: CPM CRUMBLE

Putaran

: 1450 rpm

Daya

: 125 HP

Tegangan

: 380 Volt

Faktor Kerja

: 0,84

Kuat arus

: 168A

Kapasitas

: 4 ton/jam

13.

Mesin Pengayakan Crumble

Fungsi

: Menyaring crumble sesuai ukuran yang diinginkan

Jumlah

: 1 unit

Merek

: SIEMEN TEC 909

Putaran

: 1490 rpm

Daya

: 2,0 HP

Tegangan

: 380 Volt

Faktor Kerja

: 0,7

Kuat arus

: 2,9A

Kapasitas

: 3,5 ton/jam

14.

Mesin Pengarungan Pellet

Fungsi

: Menimbang dan mengisi pellet ke dalam karung

Jumlah

: 2 unit

Merek

: ROTEX

Putaran

: 1400 rpm

(31)

Tegangan

: 380 Volt

Faktor Kerja

: 0,93

Kuat arus

: 0,6A

Kapasitas

: 3,6 ton/jam

15.

Mesin Pengarungan Crumble

Fungsi

: Menimbang dan mengisi crumble ke dalam karung

Jumlah

: 1 unit

Merek

: CRONOS RICHARDON A - 10

Putaran

: 1400 rpm

Daya

: 0,5 HP

Tegangan

: 380 Volt

Faktor Kerja

: 0,93

Kuat arus

: 0,6A

Kapasitas

: 3,6 ton/jam

16.

Mesin Penjahit Karung

Fungsi

: Menjahit karung plastik menjadi kemasan produk jadi

Jumlah

: 3 unit

Merek

: NEW LONG

Daya

: 200 watt

Tegangan

: 220 Volt

Faktor Kerja

: 0,9

Kuat arus

: 1A

(32)

2.8.2. Peralatan

Peralatan yang digunakan untuk mendukung kelancaran proses produksi adalah sebagai berikut:

1. Alat transportasi, yaitu peralatan yang digunakan untuk mengangkut bahan baku maupun produk yang sudah menjadi makanan ternak. Adapun alat transportasi yang digunakan adalah :

a. Chain Conveyor

Merk : Van Aarsen Type : 280.330.70 Kapasitas : 80 m3/jam Daya : 5,5 HP b. Bucket Elevator

Merk : Van Aarsen Type : 260x260 Kapasitas : 70 m3/jam Daya : 5,5 HP c. Screw Conveyor

Merk : Van Aarsen Kapasitas : 50 m3/jam Daya : 4,5 HP d. Forklift

(33)

Digunakan untuk mengangkut hasil produksi yang telah dikarungkan ke mesin jahit.

f. Kereta Sorong

Digunakan untuk mengangkut bahan secara manual.

2.9. Jam Kerja

Untuk mencapai kinerja yang baik, maka perusahaan harus mengatur jam kerja bagi para karyawannya. Jumlah jam kerja pada PT. Central Proteina Prima adalah lima hari kerja dalam seminggu (senin s/d jumat) untuk bagian produksi dan non produksi, sedangkan untuk bagian keamanan bekerja setiap hari (senin s/d minggu). Ketentuan jam kerja karyawan pada PT. Central Proteina Prima dibagi atas:

1. Satu shift untuk bagian non produksi (8 jam sehari), dengan perincian: a. Pukul 08.00 - 12.00 WIB Kerja Aktif

b. Pukul 12.00 - 13.00 WIB Istirahat c. Pukul 13.00 - 17.00 WIB Kerja Aktif

2. Tiga shift untuk bagian produksi (24 jam sehari) dimana satu shift adalah 8 jam kerja dengan perincian:

a. Shift I : Pukul 08.00 - 16.00 WIB (1 jam istirahat) b. Shift II : Pukul 16.00 - 00.00 WIB (1 jam istirahat) c. Shift III : Pukul 00.00 - 08.00 WIB (1 jam istirahat)

Gambar

Gambar 2.1. Struktur Organisasi PT. Central Proteina Prima Tbk

Referensi

Dokumen terkait

1) Reputasi merupakan hal terpenting bagi penyelenggara pendidikan. Reputasi baik berimplikasi terhadap lulusan yang baik pula. Reputasi UNG mengandung arti bahwa tujuan

a) Pada saat memasang pisau, hati-hati terhadap ketajaman pisau. b) Jangan meletakkan pisau freis bertumpuk dengan pisau lain atau benda.

Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3182. Pendidikan Pancasila dan

Setelah dilakukan penelitian diperoleh hasil pada siklus I terjadi peningkatan dalam hasil belajar siswa, sebanyak 13 siswa atau sebesar 48,1% sudah termasuk

Penelitian yang memiliki hasil yang berbeda dengan penelitian ini adalah penelitian kolaborasi yang dilakukan oleh Setyaningrum Rahmawaty dan Ucik Witasari

Menunjukkan manfaat mata pelajaran geografi Memahami sumber daya alam dan pemanfaatannya Menunjukkan pemanfaatan SDA yang sesuai dengan. secara arif konsep

Tujuan penelitian Tugas Akhir ini adalah untuk mengetahui kontribusi komposisi dan karakteristik kimia PM 10 terhadap mortalitas dan morbiditas di udara ambien pada

Tiroglobulin merupakan prekursor untuk T3 dan T4 dapat diukur kadarnya dalam serum dngan hasil yang bisa diandalkan melalui pemeriksaan radioimunnoassay. Pemeriksaan