• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.2 Saran

Skripsi ini membahas pemerolehan sinonim kebendaan pada anak autistik pada Yayasan Anakku di Pematangsiantar. Pada yayasan tersebut masih banyak hal yang perlu dikembangkan terutama dalam perkembangan bahasa anak autistik. Ketika anak menyampaikan suatu hal yang menurutnya itu benar, kita sebagai pihak yang lebih beruntung dari mereka tidak langsung menyalahkan apa yang mereka ucapkan, melainkan lebih sering memberikan stimulus yang positif dan perlahan mengajari anak bahasa yang lebih baik lagi dengan sabar. Pertahankan lah kesabaran dalam mendidik anak autistik, sehingga hari berikutnya anak autistik yang dididik bisa lebih baik lagi.

Daftar Pustaka

Chaer, Abdul.2003. Psikolinguistik: Kajian Teoretik. Jakarta: Rineka Cipta

Handojo, Y. 2008. Autisma: Petunjuk Praktis dan Pedoman Materi Untuk Mengajar Anak Normal, Autis dan Perilaku Lain. Jakarta: Gramedia

Keraf, Gorys. 1979. Tata Bahasa Indonesia. Jakarta: Nusa Indah

Peeters, Theo. 2004. Autisme: Hubungan Pengetahuan Teoritis dan Intervensi Pendidikan Bagi Penyandang Autis. Jakarta : Dian Rakyat

Simanjuntak, Mangantar. 2009. Pengantar Neuropsikolinguistik. Medan : Perpustakaan Republik Indonesia.

Sudaryanto, 1993. Metode Dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Jakarta: Duta Wacana university Press.

Tarigan, Henry Guntur. 1985. Pengajaran Semantik. Bandung: Angkasa Bandung.

Skripsi

Gustianingsih. 2002. “Pemerolehan kalimat Majemuk Bahasa Indonesia Anak Usia Taman Kanak-Kanak” (Tesis). Program Pascasarjana USU.

Gustianingsih. 2009. “Produksi dan Komprehensi Bunyi Ujaran Bahasa Indonesia Pada Anak Penyandang Autistik Spektrum Disorder” (Desertasi). Medan : Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.

Nasution. Salhidani. 1995. “Hubungan Neurolinguistik Dengan Psikolinguistik Terhadap Gangguan Komunikasi Bahasa Indonesia”. Medan : Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara

Prastika, Lisa.2011.”Kosa Kata benda Bahasa Indonesia Lisan Anak Autistik Di Medan”. Medan : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara. Rajagukguk, Adrina. 2012. “Kalimat Inti Bahasa Indonesia Pada Penderita Afasia

Broca”. Medan : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

Sitorus, Rismawati. 2010. “Kalimat Lisan Bahasa Indonesia Anak Autistik Pada Yayasan Tali Kasih Medan”. Medan : Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara

Kamus

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.

Internet

afrizaldoank.blogspot.com.20011.11.aliran-aliran-psikolinguistik.html anaksastra.blogspot.com.2009.02.semantik-leksikal.html

www.psikologizone.com.2011.59.pengertian-sebab-dan-cara-mengatasi-temper-tantrum.html

LAMPIRAN

(26) Berikut peneliti menanyakan gambar jeruk kepada MI :

Peneliti : Gambar apa ini Dek? (menunjuk gambar jeruk) Peneliti : Loh, ini gambar apa Martin ?

MI : Boh....

Peneliti : Bola ya Dek?

MI : Ha...

Peneliti : Oh ini seperti bola ya? Ini jeruk dek

MI : Uk...

Peneliti : Ulangi sekali lagi ...

MI : Uk...

Peneliti : Pintar (sambil mengelus kepala)

(27) Berikut peneliti menanyakan gambar jeruk kepada RJ : Peneliti : Gambar apa ini Dek?

Peneliti : Adek lihat sama abang lah? Ini gambar apa Dek?

RJ : U..kk....

Peneliti : Jeruk ya Dek?

RJ : Ha...

Peneliti : Wah...pintar...ini gambar jeruk ya..

RJ : U..k...

(28) Berikut peneliti menanyakan gambar jeruk kepada BK : Peneliti : Gambar apa ini Dek?

BK : Je..u...

Peneliti : Apa dek coba Adek ulang? BK : A..i...u...je..u... Penelti : Jeruk Dek?

BK : (Mengangguk)

Peneliti : Benar Brian, ini gambar jeruk (tepuk tangan)

BK : Uk...

Peneliti : Pintar... ini jeruk ya..

(29) Berikut peneliti menanyakan gambar jeruk kepada GP : Peneliti : Gambar apa ini Dek?

Peneliti : Ini gambar apa Riska ?

GP : (...)

Peneliti : Katakan Dek! Ini gambar apa Dek Riska?

GP : oa...

Peneliti : Apa Dek, ulangi sekali lagi !

GP : Oa... ‘bola’

Peneliti : Pintar... jeruk ini sama dengan bola ya.. Ingat ya dek...

Jadi Sinonim yang diperoleh dari kata Jeruk adalah bola dan jambu. Beberapa anak sudah mampu mengartikan gambar jeruk itu sebagai jeruk yang sebenarnya. Beberapa anak yang belum dapat mengucapkan jeruk belum memperoleh kata jeruk dan sekaligus belum memperoleh bentuk sinonim jeruk.

(30) Berikut peneliti menanyakan gambar piring kepada MI : Peneliti : Gambar apa ini Dek?

Peneliti : Ini gambar apa Martin ?

MI : Ma..ka....

Peneliti : Apa Dek Martin?

MI : Ma..ka...

Peneliti : Bukan Martin, ini bukan makan ya Dek...tapi ini piring untuk tempat makan. Bilang piring Dek Piring..Pi..ring..Pi...

MI : Pi.ng...

Peneliti : Ini piring ya dek... Ulangi dek.. Pi...

MI : Pi..ng..

Peneliti : Pintar... ini piring ya.. bukan Bola ya Dek Irfan....

(31) Berikut peneliti menanyakan gambar piring kepada RJ : Peneliti : Gambar apa ini Dek?

RJ : I..ng....

Peneliti : Piring ya Dek?

Peneliti : Wah...pintar...ini gambar Piring ya dek..

RJ : I..ng...

Peneliti : Pintar... ini piring ya dek..

(32) Berikut peneliti menanyakan gambar piring kepada BK: Peneliti : Gambar apa ini Dek?

BK : A..i..u...

Peneliti : Berhenti Bryan. Ini apa Dek? BK : A..i...u...ing...

Penelti : Piring ya Dek?

BK : Ha..

Peneliti : Benar Brian, ini gambar piring ya...bilang piring dek. Pi.ring..pi ring..pi...

BK : Ing...

Peneliti : Pintar... ini piring ya..

(33) Berikut peneliti menanyakan gambar piring kepada GP : Peneliti : Ini gambar apa Dek?

GP : (...)

Peneliti : Katakan ya Dek? Jangan lah diam ah. Ini gambar apa?

GP : at...mam.... ‘makan’

Peneliti : Tepuk tangan... tempat makan ya?

GP : Haa....

Data yang diperoleh adalah dari kata piring adalah makan, makan nasi dan kue. Beberapa anak mengucapkan kata piring dan ada juga yang masih diam tidak mengucapkan kata piring.

Berikut peneliti menanyakan gambar pensil kepada MI: (34) Peneliti : Gambar apa ini Dek?

MI : (...)

Peneliti : Katakan Martin? Ini gambar apa Martin ?

MI : Peh...si..

Peneliti : Bagus..(tepuk Tangan) Ini Pensil ya. Kalau mau menulis pake pensil. Pakai apa Martin tadi kalau menulis? Pen..

MI : Si...

Peneliti : Pintar... Pen..sil.. Pakai apa Martin kalau menulis?

MI : Peh..si...

Peneliti : Pintar.... Ingat ya Martin ini Pensil, gunanya untuk menulis.

(35) Berikut peneliti menanyakan gambar pensil kepada RJ : Peneliti : Gambar apa ini Dek?

RJ : E..sil....(Pensil)

RJ : E..sil...

Peneliti :Pensil ya? Wah...pintar...ini gambar pensil ya.. Pen..sil..

RJ : E..sil...

Peneliti : Pintar... ini Pensil ya Dek. Tepuk tangan...

(36) Berikut peneliti menanyakan gambar pensil kepada BK : Peneliti : Gambar apa ini Dek?

BK : A..i..u.... sil.. Peneliti : Coba ulangi sekali lagi ! BK : A..i...u...sil... Penelti : Kamu katakan pensil? BK : (Mengangguk) a..i..u.. Peneliti : Benar Brian, ini gambar pensil ya... BK : A...i..u..Si...

Peneliti : Pintar... Ini Pensil ya..

(37) Berikut peneliti menanyakan gambar pensil kepada GP : Peneliti : Gambar apa ini Dek?

GP : (...)

Peneliti : Katakan gambar apa ini ?

GP :puh.. peh..

Peneliti : Ya.. Pulpen dengan pensil itu mirip ya. Tapi coba ulangi, ini pulpen atau pensil?

GP : Puh..pee...

Peneliti : Ya...ya..(Tepuk tangan)

GP : Puh..pe....

(38) Berikut peneliti menanyakan gambar pensil kepada IH : Peneliti : Gambar apa ini Dek?

IH : Sih...

Peneliti : Apa Dek? Pensil?

IH : Ha...

Peneliti : Bagus.. Ini gambar pensil.. coba ulang Dek... Pen..

IH : Sih..

Peneliti : Pintar....

(39) Berikut peneliti menanyakan gambar pensil kepada SS : Peneliti : Gambar apa ini Dek?

SS : Tu..is..

Peneliti :Tulis dek? Iya benar ini untuk menulis.. Coba ulangi sekali lagi, gambar apa ini?

SS : Tu..is...

Peneliti :Gunanya untuk menulis, tapi gambar ini sebenarnya apa Dek?

Peneliti : Bagus...

(40) Berikut peneliti menanyakan gambar pensil kepada SR : Peneliti : Ini gambar apa Dek?

SR : Peh...

Peneliti : Pulpen dek? Ini memang seperti pulpen Dek, tapi yang benarnya ini pensil.. Pen..sil... Pen...

SR : Peh...

Peneliti : Pensil.. Pen... Katakan Dek..!

SR : Peh...

Peneliti : (Bertepuk tangan)

Data yang diperoleh adalah pensil bersinonim dengan Pulpen dan Tulis. Beberapa anak sudah memeroleh kata pensil dan sinonim pensil dengan pulpen dan tulis. Beberapa anak belum memperoleh kosa kata pensil apalagi bentuk sinonim dari pensil..

Berikut peneliti menanyakan gambar Jendela kepada MI: (41) Peneliti : Gambar apa ini Dek?

MI : Pi..tuh..

Peneliti : Ini gambar apa Martin ?

MI : Pi..tu

Peneliti : Tidak Martin.. Ini Jendela ya. Jen..dela.. Ini gambar apa tadi dek?

Peneliti : Pintar... Jen..dela.. coba ulang..

MI : E..ha..

Peneliti : Pintar Martin.. Jendela... Jen....dela..

(42) Berikut peneliti menanyakan gambar jendela kepada RJ : Peneliti : Gambar apa ini Dek?

RJ : (...)

Peneliti : Tidak boleh diam? Tidak.. ini gambar apa Dek?

RJ : (...)

Peneliti : Tidak boleh diam ya.. Ini gambar apa?

RJ : (...)

Peneliti : Ini gambar jendela ya dek. Jen..dela... Jen..dela.. tadi apa Abang bilang?

RJ : E..la..

Peneliti : Bagus.. sekali lagi dek.. Jen... RJ :E..la.. Peneliti : Bagus... Jen..dela...

(43) Berikut peneliti menanyakan gambar jendela kepada BK : Peneliti : Gambar apa ini Dek?

BK : La.

Peneliti : Apa dek coba Adek ulang?

BK : (Mengangguk) a..i..u..

Peneliti : Iya Benar Brian, ini gambar Jendela ya...bilang jendela dek.

BK : Je..a..

Peneliti : Pintar... ini jendela ya..

(44) Berikut peneliti menanyakan gambar jendela kepada GP : Peneliti : Gambar apa ini Dek?

GP : (...)

Peneliti : Kenapa diam Dek? Tidak boleh diam ah. Ini gambar apa Dek Riska?

GP : (...)

Peneliti : ini gambar jendela dek... Jen..dela...Jen...

GP : Ha..

Peneliti : Bagus Dek, ini Jendela ya.. Jendela ya Dek... Coba ulangi Jen..dela..Jen..

GP : Ha...

Peneliti : Jendela.. Jen..dela...Jen..

GP : Ha..

Peneliti : Pintar... ini Jendela ya.. Ingat ya dek...

(45) Berikut peneliti menanyakan gambar jendela kepada PP : Peneliti : Gambar apa ini Dek?

Peneliti : Apa Dek?

PP : Ani...atuk...

Peneliti : Angin masuk maksud Adek? Ya benar, Jendela itu gunanya biar angin masuk... Pintar...

PP : Haa...

(46) Berikut peneliti menanyakan gambar jendela kepada SS : Peneliti : Gambar apa ini Dek?

SS : Ca...

Peneliti : Apa Dek? kaca?

SS : Ha...

Peneliti : Bukan Kaca Dek.. Tapi ini jendela.. Kacanya nya itu yang ini, yang warna hitam. Bilang dulu Jendela...

SS : E..ha...

Peneliti : Bagus.. Ini gambar Jendela.. coba ulang Dek... Jen..de..la... Jen...

SS : E..ha...

Peneliti : Pintar ini gambar Jen..dela....

(47) Berikut peneliti menanyakan gambar jendela kepada SR : Peneliti : Gambar apa ini Dek?

SR : La...

Peneliti : Apa Dek? Jendela?

Peneliti : Bagus.. Ini gambar Jendela.. coba ulang Dek... Jen..de..la... Jen...

SR : La...

Peneliti : Pintar ini gambar Jen..dela....

Data yang diperoleh adalah jendela bersinonim dengan pintu dan kaca dan angin masuk. Bebrapa anak sudah mampu mengucapkan jendela walaupun masih ada yang masih diam ketika ditanya.

Berikut peneliti menanyakan gambar angsa kepada MI: (48) Peneliti : Gambar apa ini Dek?

MI : Sa...

Peneliti : Gambar apa dek?

MI : Sa..

Peneliti : Pintar... ang..sa.... ulang Dek

MI : A..sa...

Peneliti : Pintar... Ingat ya Martin ini Angsa...

(49) Berikut peneliti menanyakan gambar angsa kepada RJ : Peneliti : Gambar apa ini Dek?

RJ : A..sa...

Peneliti : Apa Dek? Coba di ulang lebih jelas lagi..

Peneliti :Angsa ya? Wah...pintar...ini gambar angsa ya.. ang...sa....Apa tadi Abang bilang?

RJ : A...sa..

Peneliti : Pintar... ini angsa ya Dek.

(50) Berikut peneliti menanyakan gambar angsa kepada BK : Peneliti : Gambar apa ini Dek?

BK : A..i..u.... hek.. Peneliti : Apa dek coba Adek ulang? BK : A..i...u...hek... Penelti : Bebek Dek?

BK : (Mengangguk) a..i..u..

Peneliti : Bukan Bryan, ini gambar angsa ya...bilang angsa Dek.. ang..sa...

BK : Sa...a..i..u..

Peneliti : Pintar... ini angsa ya.. Ini apa Dek?

BK : Sa...

Peneliti : Bagus..ang..sa..

(51) Berikut peneliti menanyakan gambar angsa kepada GP : Peneliti : Gambar apa ini Dek?

GP : Bek..

Peneliti : Bagus... Bebek itu apa ya? GP : Bek.bek..aih.. ‘bebek yang di air’ Peneliti : Ang..sa... Ang..sa..Ang...

GP : Sa..

Peneliti : Pintar... ini angsa ya.. Ingat ya dek...

(52) Berikut peneliti menanyakan gambar angsa kepada PP : Peneliti : Gambar apa ini Dek?

PP : As..sa...

Peneliti : Apa Dek? angsa?

PP : As..sa...

Peneliti : Bagus.. Ini gambar angsa.. coba ulang Dek... ang..sa..ang...

PP : Sa...

Peneliti : Pintar ini gambar ang..sa...

(53) Berikut peneliti menanyakan gambar angsa kepada SS : Peneliti : Gambar apa ini Dek?

SS : Tih...cah... ‘itik besar’ Peneliti : Itik? Bagus.. Itik besar ya?

SS : Ha...tih..cah...

Peneliti : Itik besar itu, apanya yang besar? SS : Le..hee.... ‘leher’

Jadi angsa diartikan sebagai tih..cah.. ‘itik besar’ dan le..hee.. ‘leher’ padahal maksud anak leher besar itu sebagai leher panjang. Saya menanyakan kembali untuk memastikan leher besar yang dimaksudkan anak dengan panjang. Saya berikan contoh gambar tangga.

Peneliti : Ini gambar apa dek? SS : Pan..dat.. cah..

aoh.. cah.. Peneliti : Jauh besar?

SS : Ha.. cah...aoh..

Ternyata SS memahami aoh...cah.. sebagai bentuk jauh besar, yang tak lain tinggi juga.

(54) Berikut peneliti menanyakan gambar angsa kepada SR : Peneliti : Gambar apa ini Dek?

SR : Sa..Le..he An..dan...

Peneliti : Angsa? Leher panjang?

SR : Ha... leher an..dan.. ‘leher panjang’

Peneliti : Bagus.. (tepuk tangan) Ini gambar Ang..sa.... coba ulang Dek...

SR : Sa...le..he..an.dan... (Tepuk tangan)

Peneliti : Pintar ini gambar Ang..sa.. yang lehernya panjang. Data di atas menunjukkan bahwa kata angsa dimaknai sebagai bebek, itik, leher besar dan leher panjang. Dengan demikian dapat dikatakan angsa bersinonim dengan bebek, itik besar, leher besar, dan leher panjang.

Berikut peneliti menanyakan gambar permen kepada MI : (55) Peneliti : Gambar apa ini Dek?

MI : (...)

Peneliti : Loh, kenapa diam Martin? Ini gambar apa Martin ?

MI : (...)

Peneliti : Tidak boleh diam Martin.. Ini Permen ya. Per...men...per...

MI : me...

Peneliti : Pintar... Per..men.. Ini gambar apa?

MI : Peh...me..

Peneliti : Pintar... besok jangan diam lagi ya. Ingat ya Martin ini Permen.

(56) Berikut peneliti menanyakan gambar permen kepada RJ : Peneliti : Gambar apa ini Dek?

RJ : (...)

Peneliti : Ini gambar permen.. gambar apa? Kan Reno suka makan permen...

RJ : Peh..me

Peneliti : Pintar...ini gambar permen ya.. Per..men.. Apa Dek?

Peneliti : Pintar... ini Permen ya Dek.

(57) Berikut peneliti menanyakan gambar permen kepada BK : Peneliti : Gambar apa ini Dek?

BK : A..i..u....

Peneliti : Dijawab lah Dek, maksudnya apa?

BK : A..i...u....

Peneliti : Per..men.. per...

BK : Me...

Peneliti : Pintar... ini Permen ya.. Gambar apa tadi abang bilang?

BK : Peh..me.. a..i..u..

Peneliti : Bagus...

(58) Berikut peneliti menanyakan gambar permen kepada GP : Peneliti : Gambar apa ini Dek?

GP : (...)

Peneliti : Kenapa diam Dek? Jangan lah diam ah. Ini gambar apa Dek Riska?

GP : (...)

Peneliti : Tidak boleh diam Dek, ini permen ya.. Permen ya Dek... Coba ulangi Per..men..

GP : Peh... me

Peneliti : Pintar... ini permen ya.. Ingat ya dek...

(59) Berikut peneliti menanyakan gambar permen kepada PP : Peneliti : Gambar apa ini Dek?

PP : O..bon... ma.is..

Peneliti : bombon manis? Coba ulangi sekali lagi.

PP : O..bon..Ma..is...

Peneliti : Bagus... Ini bombon yang rasanya manis ya.. bombon itu apa ya?

PP : O..bon..ma..is..

Peneliti : Pintar sekali kamu per...men...? bombon? Manis? PP : Ha...mua..mua.. ‘semuanya’

Anak menyebut ‘permen’ dengan o..bon ma..is... ‘bombon manis’, tetapi juga mengatakan peh..me... ‘permen’. Sehingga diperoleh kata permen dari PP dengan ‘bombon manis’ dan ‘permen’. Diperoleh lah ‘permen bersinonim dengan bombon manis.

(60) Berikut peneliti menanyakan gambar permen kepada IH : Peneliti : Gambar apa ini Dek?

IH : (...)

Peneliti : Masih diam, apa ini?

IH : U..la..u..la...

IH : U..la..u..la... Peneliti : Pintar ini ulangi sekali lagi..

IH : U..la..u..la...

. (61) Berikut peneliti menanyakan gambar permen kepada SR : Peneliti : Gambar apa ini Dek?

SR : Mis... (berhenti sejenak) ula.. Peneliti : Manis? Gula?

SR : Ha...mis.. ula..

Peneliti : Pinter.. gula manis ya?

SR : Ha...

Peneliti : Pintar ( bertepuk tangan)

Data di atas menunjukkan bahwa kata permen dinyatakan sebagai gula-gula, obon manis, dan gula manis. Data di atas juga menunjukkan kata ‘permen’ bersinonim dengan gula-gula, bombon manis, dan gula manis. Bila dihubungkan dengan KBBI, permen adalah gula-gula yang bau dan rasanya mengandung ampuran minya perangsang ( dr tumbuhan ) (KBBI, 2007 : 862)

(62) Berikut peneliti menanyakan gambar alpokat kepada MI : Peneliti : Gambar apa ini Dek?

MI : Ha.

Peneliti : Bagus... Ini gambar apa?

MI : O..tat..

Peneliti : Pintar... Alpokat..

MI : O..tat...

Peneliti : Pintar...

(63) Berikut peneliti menanyakan gambar alpokat kepada RJ : Peneliti : Gambar apa ini Dek?

RJ : Pih.. ido...

Peneliti : Apa Dek? Coba di ulang lebih jelas lagi..

RJ : Pih...ido..

Peneliti :Buah Pir hijau? Ya ini sebenarnya buah alpokat....al..pokat..

RJ : O..at.

Peneliti : Al..po..kat.. ulang

RJ : pih..ido...

Peneliti : Pintar... ini alpokat ya Dek.

(64) Berikut peneliti menanyakan gambar alpokat kepada BK : Peneliti : Gambar apa ini Dek?

BK : A..i..u.... bu.. Peneliti : Apa dek, di jawab lah?

Penelti : Ini gambar Alpokat ya.. Coba di ulang Bryan.. BK : (Mengangguk) a..i..u.. bu..

Peneliti : Benar Brian, ini gambar Alpokat ya...bilang alpokat Dek. Al..po..kat...Al..po..kat...

BK : A..i..u...

Peneliti : Pintar... ini Alpokat ya..

(65) Berikut peneliti menanyakan gambar alpokat kepada GP : Peneliti : Gambar apa ini Dek?

GP : (...)

Peneliti : Katakan Dek? Ini gambar apa Dek Riska?

GP : Pih..

Peneliti : Apa dek? Pir?

GP : Ha..

Peneliti :Bagus.. ini seperti buah pir, Ini buah Alpokat ya.. Coba ulangi Al..Po..kat...

GP : A...po...pih..

Peneliti : Al...po..kat....

GP : A...po..pih..

Peneliti : Pintar... (Tepuk tangan)

GP tetap mengatakan ‘alpokat’ dengan buah ‘pir’. Di ulang beberapa kali pun, GP tetap menyebut dengan a..po..pih.. ‘buah pir’

(66) Berikut peneliti menanyakan gambar alpokat kepada PP : Peneliti : Gambar apa ini Dek?

PP : al..o....a..

Peneliti : Apa Dek? pokat?

PP : Al..o....a..

Peneliti : Pintar.. Ini Alpokat.. coba ulang Dek... Al..Po.kat...

PP : Al..o..aa..

Peneliti : Pintar ini gambar al..po..kat...

(67) Berikut peneliti menanyakan gambar alpokat kepada IH : Peneliti : Gambar apa ini Dek?

PP : (...)

Peneliti : Katakan apa ini Dek? PP : O..a..ido ‘ buah hijau’ Peneliti : Buah hijau Dek?

PP : Ha....o.a..ido.. ‘buah hijau’ Peneliti : Pintar ini gambar al..pokat...

(68) Berikut peneliti menanyakan gambar alpokat kepada SS : Peneliti : Gambar apa ini Dek?

SS : O..ka...

Peneliti : Apa Dek? alpokat?

SS : Ha...

SS : O... kat...

Peneliti : Bagus.. ini gambar alpokat....

Data diatas menunjukkan kata alpokat dinyatakan sebagai otat, pokat, pih ido, ‘pir hijau’, a..ii..u bu ‘ jambu’, a..poo..pih.. ‘buah pir’, al..o..a ‘alpokat’, o..a.. ido ‘ buah hijau’, dan o..kat ‘alpokat’. Dengan demikian kata alpokat bersinonim dengan kata pih ido, a..i..u..bu.., a..apo..pih.., al..o..a, dan o.kat..

Dokumen terkait