• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian tentang pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan tentang pencegahan stroke pada penderita hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Gamping I Sleman, maka peneliti dapat memberikan saran sebagai berikut:

1. Ilmu Keperawatan

Bagi ilmu keperawatan untuk lebih meningkatkan dan menggembangkan pendidikan kesehatan tentang pencegahan stroke dan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang hipertensi dan pencegahan stroke.

2. Praktik Keperawatan

Bagi praktik keperawatan untuk lebih meningkatkan sosialisasi dan penyuluhan tentang pencegahan stroke tidak hanya pada pasien hipertensi tetapi pada semua kalangan.

3. Responden

a. Responden seharusnya mendapatkan informasi terkait pencegahan stroke tidak hanya dari penyuluhan dan pendidikan kesehatan tetapi bisa didapatkan melalui media informasi, teman, keluarga, dan lain-lain.

b. Setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang pencegahan stroke diharapkan responden dapat melakukan pencegahan stroke sedini mungkin.

4. Penelitian Selanjutnya

a. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengontrol variabel pengganggu seperti pekerjaan, minat, pengalaman, lingkungan, dan informasi saat penelitian.

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi data dasar untuk penelitian selanjutnya jika memungkinkan dengan menambah luas lokasi atau dibandingkan dengan wilayah kerja yang lain.

59

DAFTAR PUSTAKA

Al Quran dan Terjemahannya, Departermen Agama RI , Jakarta. (1990)

American Health Assosiation. (2012). Stroke Risk Factors. Diakses dari http://www.strokeassociation.org/STROKEORG/AboutStroke/Understandi ngRisk/Understanding-Stroke-Risk_UCM_308539_SubHomePage.jsp pada tanggal 15 Juni 2015

American Health Association and American Stroke Association. (2014). Guidlines

for the Primary Prevention of Stroke. Diakses dari

http://stroke.ahajournals.org/content/early/2014/10/28/STR.000000000000 0046.full.pdf+html pada 12 Desember 2015

American Medical Assosciation. (2014). 2014 Evidence-Based Guideline for the Management of High Blood Pressure in Adults Report From the Panel Members Appointedto the Eighth Joint National Committee (JNC 8).

Diakses dari

http://csc.cma.org.cn/attachment/2014315/1394884955972.pdf pada 30 Juni 2015

Baradero, M., dkk. (2008). Klien Gangguan Kardiovaskular: Seri Asuhan

Keperawatan. Jakarta: Buku Kedokteran EGC

Batticaca, Fransisca B. (2008). Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Persarafan. Jakarta: Salemba Medika

Batubara, Sakti O. (2015). Hubungan Antara Penangan Awal dan Kerusakan

Neurologis Pasien Stroke di RSUD Kupang. Jurnal Keperawatan

Soedirman. Diakses pada tanggal 7 Agustus 2016 dari https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1 &cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwjKleuKysTOAhXI2xoKHaIpBCIQFgg cMAA&url=http%3A%2F%2Fjks.fikes.unsoed.ac.id%2Findex.php%2Fjk s%2Farticle%2Fdownload%2F627%2F369&usg=AFQjCNGhMHPlRVljh K8aDLNB3sODV0-ogQ&sig2=4DQwGQ3AlIwVEZg9XDIgeg&bvm=bv.129422649,d.d2s Budiman & Riyanto, A. (2013). Kapita Selekta Kuesioner Pengetahuan dan Sikap

Dalam Penelitian Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika.

Depkes, RI. (2009). Profil Kesehatan Indonesia 2008. Diakses dari http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan-indonesia/profil-kesehatan-indonesia-2008.pdf pada tanggal 7 Agustus 2016

Dahlan, M. S. (2013). Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika

Dinata, C.A. (2013). Gambaran Faktor Risiko dan Tipe Stroke pada Pasien Rawat Inap di Bagian Penyakit dalam RSUD Kabupaten Solok Selatan

Periode 1 Januari 2010-31 Juni 2012. Diakses dari

http://jurnal.fk.unand.ac.id pada tanggal 8 November 2015

Ekowatiningsih, Dyah E. (2014). Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Gaya Hidup dengan Upaya Pencegahan Stroke pada Penderita Hipertensi di

Ruang Rawat Jalan RSU. Haji Makassar. Diakses dari

http://library.stikesnh.ac.id/files/disk1/11/e- library%20stikes%20nani%20hasanuddin--dyahekowat-538-1-45146476-1.pdf pada tanggal 13 Desember 2015

Hasibuan. (2009). Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Henderson, L. (2007). Panduan Perawatan Stroke. Jakarta: Arcan

Hidayat, A., A., A., (2007). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data. Jakarta: Salemba Medika

Hirawati, P Heni. (2014). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Menggunakan Metode Ceramah dan Diskusi Kelompok Terhadap Peningkatan Pengetahuan Remaja Putri tentang Kebersihan Alat Genitalia di SMAN 1 Ungaran.

Jurnal Keperawatan Maternitas Volume 2, No. 2. Diakses dari

http://ppnijateng.org/wp-content/uploads/2014/09/PENGARUH- PENDIDIKAN-KESEHATAN-MENGGUNAKAN-METODE-

CERAMAH-DAN-DISKUSI-KELOMPOK-TERHADAP- PENINGKATAN-PENGETAHUAN-REMAJA-PUTRI-TENTANG-KEBERSIHAN-ALAT-GENETALIA.pdf pada 18 Agustus 2016

Ifada, Ingga. (2010). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Pengetahuan Masyarakat Mengenai Pelayanan Kesehatan Mata. Artikel Karya Tulis Ilmiah. Diakses dari https://core.ac.uk/download/files/379/11722406.pdf pada tanggal 21 Juni 2016

Januar S, Rico. (2006). Faktor-faktor Risiko Yang Mempengaruhi Kejadian Stroke Pada Usia Muda Kurang Dari 40 Tahun.

Kurniawan, F. (2013). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Perubahan Pengetahuan dan Sikap Tentang Perilaku Merokok pada Siswa SMK

Muhammadiyah Kartasura. KTI. Fakultas Ilmu Keperawatan. Universitas

Muhammadiyah Surakarta.

Mianoki, Adika. (2014). Cegah Stroke Sejak Dini. Yogyakarta: Pustaka Muslim Mubarak, W.I. (2007). PROMOSI KESEHATAN: Sebuah Pengantar Proses

Belajar Mengajar dalam Pendidikan. Jakarta: Graha Ilmu

Musthofa, K. (2013). Hubungan Pengetahuan Dengan Perilaku Penderita Hipertensi Dalam Pencegahan Stroke di Puskesmas Ponorogo Utara

Kabupaten Ponorogo. Diakses dari

http://lib.umpo.ac.id/gdl/files/disk1/9/jkptumpo-gdl-khoirulmus-433-1-abstrak,-l.pdf pada tanggal 28 Mei 2015

Muttaqin, A. (2007). Pengantar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan

Hemodinamika Jantung. Jakarta: Salemba Medika

Muttaqin, A. (2008). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Persarafan. Jakarta: Salemba Medika

National Stroke Association. (2014). Lifestyle Risk Factors. Diakses dari http://www.stroke.org/understand-stroke/preventing-stroke/lifestyle-risk-factors pada tanggal 20 Juni 2015

National Stroke Assosiation. (2015). Signs and Symptoms of Stroke. Diakses dari http://www.stroke.org/understand-stroke/recognizing-stroke/signs-and-symptoms-stroke pada tanggal 28 Oktober 2015

National Stroke Association. (2015). What is Stroke?. Diakses dari

http://www.stroke.org/understand-stroke/what-stroke pada tanggal 28 Oktober 2015

Notoadmojo, S. (2010). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku Cetakan I. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Notoadmojo, S. (2012). Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Nugraha, B.K.A., (2013). Hubungan Tingkat Pengetahuan Keluarga dengan Sikap Pencegahan Komplikasi pada Pasien Hipertensi di Wilayah Kerja

Puskesmas Sangkrah Surakarta. Diakses dari

http://eprints.ums.ac.id/28855/19/NASKAH_PUBLIKASI.pdf pada tanggal 20 November 2015

Nursalam & Effendy, F., (2008). Pendidikan dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

Nursalam. (2013). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pendekatan Praktis Edisi 3. Jakarta: Salemba Medika

Oktania, N.R., (2009). Tingkat Pengetahuan Tentang Stroke dan Perilaku Pencegahan Stroke Pada Klien Hipertensi yang Tidak Rutin Cek Kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Sedayu I. Karya Tulis Ilmiah Strata Satu Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Yogyakarta.

Olatunji LA., Soladove AO. Oral Contraceptive InduceBlood Pressure is Prevented by Renin Angiotensin Suppression in Female Rats But Not By Sympathetic Nervous System Blokade. Indian Journal of Experimental Biology 2008, 46 (11): 749-754.

Pangaribuan, Lamria. (2015). Hubungan Penggunaan Kontrasepsi Pil dengan Kejadian Hipertensi pada Wanita Usia 15-49 Tahun di Indonesia Tahun 2013 (Analisis Data Riskesdas 2013). Media Litbangkes, Vol. 25 No. 2, Juni 2015.

Palmer, Dr. A., (2007). Simple Guide: Tekanan Darah Tinggi. Jakarta; Erlangga Prabawati, Y.A., (2014). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Dengan Metode

Ceramah Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Ibu Rumah Tangga Tentang Pencegahan Stroke Di Keluarahan Pucangsawit Jebres. Diakses dari http://eprints.ums.ac.id/32250/19/NASKAH%20PUBLIKASI.pdf pada tanggal 01 Juni 2015

Riskesdas. (2013). Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan. Diakses dari http://www.litbang.depkes.go.id/sites/download/rkd2013/RKD_dalam_ang ka_final.pdf pada tanggal 28 Mei 2015

Riyanto. A. (2011).Aplikasi Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: NuhaMedika

Sholekhah, A. (2015). Pengaruh Pendidikan Kesehatan terhadap Pengetahuan Ibu Tentang Pijat Bayi di Desa Gebang Kecamatan Bonang Kabupaten

Demak. Diakses pada tanggal 7 Agustus 2016 dari

http://perpusnwu.web.id/karyailmiah/documents/4549.pdf

Saputra, B.D.A. (2014). Hubungan Tingkat Pengetahuan PasienPenderita Hipertensi Dengan Perilaku Pencegahan Stroke Di Wilayah Kerja

Puskesmas Ayah II Kebumen. Diakses dari

http://digilib.stikesmuhgombong.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id =jtstikesmuhgo-gdl-bennidanua-1332 pada tanggal 10 Desember 2015 Smeltzer, S., C., &Bare., B., G., (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah

Brunner& Suddarth Edisi 8.Jakarta: Buku Kedokteran EGC

Sugiyanto, Dkk. (2013). Riskesdas Dalam Angka Daerah Istimewa Yogyakarta

http://www.pusat2.litbang.depkes.go.id/pusat2_v1/wp-content/uploads/2015/02/Riskesdas-Dalam-Angka-Prov-DIY.pdf pada tanggal 28 Mei 2015

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kombinasi. Bandung: Alfabeta.

Suliha, U. (2007). Pendidikan Kesehatan Dalam Ilmu Keperawatan. Jakarta: EGC Supriadi, Dedy. (2013). Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Metode Demonstrasi terhadap Kemampuan Merawat Kaki pada Penderita Diabetes Melitus. Jurnal Manajemen Keperawatan Volume 1, No. 1. Suriasumantri, S.J. (2010). Filsafat Ilmu. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan

Susanti, Mega Tri. (2012). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Hipertensi Terhadap Pengetahuan dan Sikap Mengelola Hipertensi di Puskesmas

Pandanaran Semarang. Diakses dari

http://download.portalgaruda.org/article.php?article=183421&val=6378&t itle=PENGARUH%20PENDIDIKAN%20KESEHATAN%20TENTANG %20HIPERTENSI%20TERHADAP%20PENGETAHUAN%20DAN%20 SIKAP%20MENGELOLA%20HIPERTENSI%20DI%20PUSKESMAS% 20PANDANARAN%20SEMARANG pada tanggal 19 Juni 2016

Uchino, K.,& Aoki, J., (2011). Treatment of Risk Factors to Prevent Stroke.

Diakses dari http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/21713592 pada tanggal 28 Mei 2015

Udjianti, W.J. (2010). Keperawatan Kardiovaskuler. Jakarta: Salemba Medika Wijoreni, Nur A. (2014). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Gaya Hidup

Sehat terhadap Tingkat Pengetahuan dan Sikap dalam Mencegah Penyakit

Tidak Menular. Diakses pada 7 Agustus 2016 dari

http://eprints.ums.ac.id/31157/1/NASKAH_PUBLIKASI.pdf

Winangsit. (2014). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Perubahan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Keluarga dalam Memberikan Perawatan pada Penderita Asma di Desa Sruni Musuk Boyolali. Diakses dari http://eprints.ums.ac.id/28796/16/NASKAH_PUBLIKASI.pdf pada tanggal 8 Agustus 2016

World Health Organization. (2013). Cardiovascular Diseases (CVDs). Diakses dari http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs317/en/ pada tanggal 9 Juni 2015

Yastroki. 2012. Hipertensi Penyebab Utama Serangan Stroke. Diakses dari http://www.yastroki.or.id/read.php?id=40 pada 13 Juni 2015.

Zulaekah, Sitti. (2012). Pendidikan Gizi dengan Media Booklet Terhadap

Pengetahuan Gizi. Jurnal Kesehatan Masyarakat. Diakses dari

http://download.portalgaruda.org/article.php?article=149816&val=5652&t itle=PENDIDIKAN%20GIZI%20DENGAN%20MEDIA%20BOOKLET %20TERHADAP%20PENGETAHUAN%20GIZI pada tanggal 7 Agustus 2016

Lampiran 3

PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Yogyakarta, April 2016 Kepada Yth. Responden

Di Wilayah Kerja Puskesmas Gamping I Sleman Dengan Hormat,

Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : Ratri Imas Permana NIM : 20120320178

Adalah mahasiswi Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Kesehatan Muhammadiyah Yogyakarta yang akan melakukan penelitian dengan judul “Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Tentang Pencegahan Stroke Pada Penderita Hipertensi Di

Wilayah Kerja Puskesmas Gamping I Sleman”. Peneliti memohon dengan

hormat kepada saudara/i untuk bersedia menjadi responden dan mau mengisi data serta menjawab sejumlah pertanyaan yang sudah tersedia dengan sejujur-jujurnya untuk kepentingan ilmu pengetahuan. Penelitian ini tidak akan menimbulkan akibat bagi semua responden. Kerahasiaan semua informasi yang diberikan akan dijaga dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian. Apabila saudara/i menyetujui saya mohon kesediaannya untuk menandatangani persetujuan ini. Atas perhatian dan kesediaan saudara, peneliti ucapkan terimakasih.

Peneliti

Lampiran 4

PERNYATAAN MENJADI RESPONDEN Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama/ Inisial : Umur : Jenis Kelamin :

Menyatakan bersedia menjadi responden pada penelitian yang akan dilakukan oleh Ratri Imas Permana, mahasiswi Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta semester 8 yang berjudul “Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Tentang Pencegahan Stroke Pada Penderita Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Gamping I Sleman”.

Demikian surat pernyataan ini saya buat sejujur-jujurnya tanpa paksaan dari pihak manapun.

Yogyakarta, April 2016 Responden

Lampiran 5

Lembar Kuesioner Penelitian Kuesioner Data Demografi I. Identitas Responden 1. Nama/ Inisial : 2. Jenis Kelamin : 3. Umur : 4. Alamat : 5. Pendidikan : 6. Pekerjaan :

Lampiran 6

Lembar Kuesioner Penelitian

Kuesioner Pengetahuan Stroke dan Pencegahan Stroke Pada Klien Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Gamping I Sleman

Berilah tanda silang (x) untuk jawaban yang menurut anda benar!

1. Apa yang dimaksud dengan stroke?

a. kehilangan fungsi otak yang karena berhentinya suplai darah ke bagian otak

b. Kehilangan fungsi otot wajah dan tangan

c. Penyakit berbahaya yang hanya diderita oleh lansia

d. Penyakit yang menyebabkan kelumpuhan salah satu sisi tubuh 2. Salah satu penyebab terjadinya stroke adalah...

a. Serangan jantung b. Kurang oksigen

c. Terputusnya aliran darah ke otak d. Nyeri dada

3. Siapa yang paling berisiko terserang penyakit stroke? a. Anak-anak

b. Semua usia c. Remaja d. Lansia

4. Dibawah ini termasuk faktor risiko stroke yang dapat diubah adalah... a. Merokok, usia, keturunan

b. Usia, jenis kelamin, suku

c. Merokok, aktivitas dan obesitas, tekanan darah tinggi d. Usia, diet, keturunan

5. Sedangkan faktor risiko stroke yang tidak dapat diubah adalah? a. Diet, obesitas, suku

b. Usia, keturunan, jenis kelamin

c. Aktivitas fisik, tekanan darah tinggi, usia d. Diet, merokok, kolesterol darah yang tinggi

6. Orang yang terserang stroke biasanya mempunyai riwayat penyakit apa? a. Hipertensi

b. Jantung koroner c. Asma

d. Maag

7. Kelemahan wajah, kelemahan lengan dan kaki, kesulitan menelan, berjalan atau berdiri tidak tegak merupakan tanda dan gejala stroke, disebut apakah geajala tersebut...

a. Kehilangan komunikasi b. Kehilangan motorik c. Defisit lapang pandang d. Kerusakan fungsi kognitif

8. Tanda dan gejala yang biasaya muncul pertama kali seseorang terkena stroke adalah?

b. Pelo (susah berbicara) c. Leher susah digerakkan d. Tidak bisa tidur

9. Yang termasuk klasifikasi stroke dibawah ini adalah... a. Stroke bagian tubuh sisi kanan

b. Stroke seluruh bagian tubuh c. Stroke hemoragik/ perdarahan d. Stroke bilateral

10.Stroke iskemik adalah...

a. Stroke yang terjadi karena pecahnya pembuluh darah di otak b. Stroke yang terjadi pada sisi tubuh bagian kiri

c. Stroke yang terjadi karena adanya sumbatan pada pembuluh darah di otak

d. Stroke yang terjadi karena peningkatan tekanan darah

11.Upaya pencegahan stroke pada penderita hipertensi dibawah ini yang paling tepat adalah...

a. Makan makanan cepat saji

b. Makan makanan yang banyak mengandung garam c. Mengkonsumsi minuman beralkohol

d. Mengontrol tekanan darah dan kolesterol dan olahraga teratur 12.Salah satu teknik relaksasi yang bisa dilakukan untuk mencegah stroke

adalah... a. Bersepeda

b. Yoga c. Berkebun

d. Mendengarkan musik

13.Makanan dibawah ini baik dikonsumsi untuk mencegah stroke yaitu... a. Makanan yang kadar garamnya tinggi

b. Makanan yang banyak mengandung lemak c. Sayuran dan kacang-kacangan

d. Makanan cepat saji

14.Aktivitas fisik seperti jogging atau lari baik dilakukan selama... a. 2 kali per minggu

b. 1 kali per minggu c. 6 kali per minggu d. 5 kali per minggu

15.Kapan waktu yang tepat untuk dilakukan pencegahan stroke? a. Saat seseorang terdiagnosa stroke

b. Saat seseorang mengalami cacat atau lumpuh c. Saat seseorang terkena penyakit jantung d. Dilakukan sedini mungkin

Lampiran 7

SATUAN ACARA PENGAJARAN Pokok Bahasan : Pencegahan stroke

Waktu : 30 menit

Hari/ Tanggal :

Tempat : Wilayah kerja Puskesmas Gamping I Sleman

Target/ Sasaran : Penderita hipertensi di wilayah Puskesmas Gamping I Sleman

A. Tujuan Instruksional Umum

Setelah dilakukan pembelajaran selama 1x30 menit diharapkan klien hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Gamping 1 Sleman dapat

memahami pentingnya pencegahan stroke pada penderita hipertensi. B. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah mengikuti pembelajaran selama 1x45 menit, klien hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Gamping 1 Sleman dapat:

1. Mengetahui pengertian stroke 2. Mengetahui klasifikasi stroke 3. Mengetahui penyebab stroke 4. Mengetahui faktor risiko stroke 5. Mengetahui tanda dan gejala stroke 6. Mengetahui pencegahan stroke C. Materi Pembelajaran

1. Definisi Stroke

Menurut Brunner dan Sudarth (2002), stroke atau juga disebut sebagai cedera serebrovaskular (CVA) merupakan kehilangan fungsi otak yang diakibatkan oleh berhentinya suplai darah ke bagian otak.

2. Klasifikasi Stroke

Menurut Batticaca (2008), stroke diklasifikasikan menjadi: a. Stroke Iskemik

Karena infark atau kematian jaringan otak. Serangan sering terjadi pada usia 50 tahun atau lebih dan terjadi pada malam hingga pagi hari.

b. Stroke Hemoragik

Stroke yang terjadi akibat pecahnya pembuluh darah di otak. Serangan sering terjadi pada usia 20-60 tahun dan biasanya timbul setelah beraktivitas fisik atau karena psikologis (mental).

3. Etiologi Stroke

Menurut Brunner dan Suddart (2002), stroke biasanya disebabkan karena trombosis, embolisme serebral, iskemia serebral, dan hemoragi serebral.

Stroke merupakan serangan otak dan dapat terjadi setiap saat pada siapa saja. Hal ini terjadi karena terputusnya aliran darah ke otak. Ketika hal ini terjadi, sel-sel diotak akan kehilangan oksigen dan mulai mati (National Stroke Assosiation, 2015)

4. Klasifikasi Stroke

Menurut Batticaca (2008), stroke diklasifikasikan menjadi: a. Stroke Iskemik

Karena infark atau kematian jaringan otak. Serangan sering terjadi pada usia 50 tahun atau lebih dan terjadi pada malam hingga pagi hari.

b. Stroke Hemoragik

Stroke yang terjadi akibat pecahnya pembuluh darah di otak. Serangan sering terjadi pada usia 20-60 tahun dan biasanya timbul setelah beraktivitas fisik atau karena psikologis (mental).

5. Faktor resiko stroke

Menurut American Health Assosiation (AHA, 2012) faktor resiko stroke dibagi menjadi yang dapat diubah dan tidak tidak dapat diubah.

1) Yang tidak dapat diubah a) Umur

Stroke umumnya diderita oleh lansia yang berusia kurang dari 65 tahun dan resiko terjadinya stroke meningkat pada usia dari 55 tahun.

b) Keturunan

Resiko terjadinya stroke lebih besar jika keluarga pernah mengalami stroke.

c) Ras

Ras berkulit hitam memiliki resiko lebih tinggi kematian akibat stroke daripada ras berkulit putih. Hal ini karena ras kulit hitam memiliki resiko yang lebih tinggi terkena hipertensi, diabetes, dan obesitas.

d) Gender

Wanita memiliki resiko stroke lebih tinggi daripada pria. Penggunaan pil KB, riwayat preeklampsia/ eklamsia, penggunaan kontrasepsi oral, merokok, dan terapi hormon pasca menopause dapat menimbulkan resiko stroke yang khusus pada perempuan.

2) Yang dapat diubah a) Tekanan darah tinggi

Tekanan darah tinggi merupakan penyebab stroke dan faktor resiko yang paling penting yang harus dikontrol. Penelitian menunjukkan bahwa pengobatan yang efektif dalam menurunkan tekanan darah efektif untuk menurunkan angka kematian stroke.

b) Merokok

Rokok dan merokok menjadi faktor resiko stroke yang penting karena nikotin dan karbon monoksida dalam asap rokok dapat merusak sistem kardiovaskuler.

c) Kolesterol darah yang tinggi

Orang dengan kolesterol darah yang tinggi memiliki peningkatan resiko stroke.

d) Diet

Diet tinggi lemak jenuh, lemak trans dan kolesterol dapat meningkatkan kadar kolesterol darah. Diet tinggi

natrium (garam) dapat berkontribusi terhadap peningkatan tekanan darah. Selain itu, diet dengan kelebihan kalori dapat menyebabkan obesitas yang akan meningkatkan faktor resiko terjadinya stroke.

e) Aktivitas fisik dan obesitas

Tidak pernah melakukan aktivitas dan obesitas dapat meningkatkan resiko tekanan darah tiggi, kolesterol darah tinggi, diabetes, penyakit jantung, dan stroke.

6. Tanda dan gejala stroke

Menurut Brunner dan Suddarth (2002), defisit neurologis yang sering terjadi pada penderita stroke yaitu kehilangan motorik, kehilangan komunikasi, defisit lapang pandang, kehilangan sensori, kerusakan fungsi kognitif dan efek psikologis, dan disfungsi kandung kemih. Menurut National Stroke Association (2015), gejala stroke antara lain mati rasa atau kelemahan mendadak pada wajah, lengan atau kaki, terutama pada salah satu sisi tubuh, kebingungan mendadak, kesulitan berbicara atau memahami sesuatu, mendadak kesulitan melihat dengan satu mata atau kedua mata, tiba-tiba sulit berjalan, pusing, kehilangan keseimbangan dan konsentrasi, dan juga sakit kepala yang parah dan terjadi tiba-tiba tanpa diketahui penyebabnya.

7. Pencegahan stroke

Menurut National Stroke Association (2014), pencegahan stroke dapat dilakukan dengan mengubah gaya hidup, yaitu:

1) Diet dan Nutrisi

Diet yang sehat dapat membantu mengurangi resiko penyakit kronis, meningkatkan kesehatan secara keseluruhan dan membantu mencapai berat badan yang sehat. Rekomendasi diet Amerika 2010 adalah sebagai berikut:

a) Lebih banyak makan sayuran, kacang-kacangan dan biji-bijian.

b) Lebih banyak mengkonsumsi seafood. c) Batasi asupan natrium, lemak dan gula.

d) Mengurangi kalori yang dikonsumsi yang akan dibakar dengan melakukan aktivitas fisik.

Kelebihan berat badan akan menyebabkan meningkatnya beban pada sistem peredaran darah. Hal ini cenderung membuat seseorang memiliki kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi dan diabetes yang dapat meningkatkan resiko terjadinya stroke.

2) Aktivitas Fisik

Aktivitas fisik merupaka aktivitas yang dilakukan yang mebuat tubuh kita bergerak. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa orang yang berolahraga lima kali atau lebih per minggu memiliki resiko stroke yang lebih rendah.

Rekomendasi dari Centers for Disease Control (CDC) pada aktivitas fisik untuk orang dewasa meliputi:

a) Moderate Activity, aktivitas seperti jalan cepat, aerobik, atau bersepeda yang dilakukan selama 150 menit dan dilakukan 2 kali per minggu.

b) Vigorous Activity, latihan seperti jogging, lari, atau berenang yang dilakukan selama 75 menit dan dilakukan 2 kali per minggu.

c) Istirahat, jika tidak bisa melakukan kegiatan tersebut dalam satu waktu maka bisa dibagi setiap 10 menit atau 30 menit.

Aktivitas fisik yang teratur akan meningkatkan kesehatan dan kebugaran tubuh secara keseluruhan serta dapat mengurangi resiko penyakit kronis.

3) Berhenti merokok

Merokok dapat meningkatkan resiko terjadinya stroke jika dibandingkan dengan yang bukan perokok. Merokok dapat mengentalkan darah dan meningkatkan jumlah penumpukan plak di arteri.

4) Kurangi konsumsi alkohol

Banyak penelitian yang menjelaskan bahwa minum terlalu banyak alkohol dapat meningkatkan tekanan darah dan resiko stroke.

Menurut American Health Association dan Americam Stroke Association (2014), pencegahan stroke pada pasien hipertensi adalah dengan cara rajin melakukan skrining dan mengontrol tekanan darah, serta melakukan pengobatan yang tepat pada pasien hipertensi yaitu pengobatan farmakologi dengan karakteristik dan toleransi pasien terhadap obat, serta modifikasi gaya hidup.

D. Metode 1. Ceramah 2. Diskusi E. Kegiatan Pembelajaran No 1 2 3 4 5 6 Kegiatan Pembelajaran Mengucapkan salam, berdo’a, dan memperkenalkan diri

Pretest tentang pencegahan stroke

Menjelaskan tujuan

pembelajaran secara verbal Berdiskusi dengan responden dan menjelaskan tentang pengertian, etiologi,

klasifikasi, faktor risiko, tanda gejala, dan pencegahan stroke.

Posttest tentang pencegahan stroke

Dokumen terkait