• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, dapat diajukan beberapa saran bagi:

1. Siswa, diharapkan dapat membuat karangan deskripsi sesuai dengan pengalaman sendiri untuk mempermudah dalam proses pembelajaran menulis karangan.

2. Guru, sebaiknya menggunakan model experiential learning pada pembelajaran Bahasa Indonesia dalam menulis karangan deskripsi.

3. Sekolah, diharapkan dapat menerapkan dan mengembangkan model pembelajaran

experiential learning pada pembelajaran bahasa Indonesia untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi siswa.

4. Peneliti, sebagai ilmu pengetahuan dalam mengembangkan kemampuan menulis karangan deskripsi siswa dengan menggunakan model experiential learning. Di samping itu perlu adanya penelitian lebih lanjut, untuk mengetahui pengaruh model experiential learning pada jenis lainnya.

Ahmadi, Iif Khoiru, dkk. Strategi Pembelajaran Sekolah Terpadu: Pengaruhnya Terhadap Konsep Pembelajaran Sekolah Swasta dan Negeri. Jakarta : PT Prestasi Pustakaraya, 2011.

Alfin, Jauharoti. Muhammad Thori dan Sri Wahyuni. Bahasa Indonesia 1. edisi pertama. Jakarta: LAPIS PGMI, h. 2008.

Arifin, Zainal. Penelitian Pendidikan.Metode dan Paradigma Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011.

Arikuntoro, Suharsimi. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, 2006.

Cahyani, Isah dan Hodijah. Kemampuan Berbahasa Indonesia Di Sekolah Dasar. Bandung: UPI PRESS, 2008.

Cahyani, Isah. Pembelajaran Menulis Berbasis Karakter dengan Pendekatan Experiential learning. Bandung: Pendidikan Dasar SPS UPI, 2012.

Dina, Indriana. Mengenal Ragam Gaya Pembelajaran Efektif. Jogjakarta: DIVA Press, 2011.

Fitriyah, Mahmudah dan Ramlan Abdul Gani. Pembinaan Bahasa Indonesia.

Jakarta: UIN Jakarta Press, 2007.

Hamalik, Oemar. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara, 2013.

Keraf, Gorys. Eksposisi dan Deskripsi. Ende: Nusa Indah, 1982.

Kompas, “Tradisi Menulis Lebih Rendah daripada Minat Baca”, 2012,

http://edukasi.kompas.com.

Kompas,”Dampak Negatif Gadget Pada Prestasi Anak” 2013,

http://female.kompas.com.

Kuncoro, Mudrajat. Mahir Menulis: Kiat Jitu Menulis Artikel, Opini, Kolom dan Resensi Buku. Jakarta: Erlangga, 2009.

Rahayu, Minto. Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi. Jakarta: PT Grasindo, 2007.

Riduwan. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dn Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta, 2010.

Ridwanudin, Dindin. Bahasa Indonesia. Ciputat: UIN Press, 2015.

Rusman. Model-Model Pembelajaran: Mengembangakan Profesionalisme Guru. Jakarta: Rajawali Pers, 2012.

Saddhono, Kundharu dan Y. Slamet. Pembelajaran Keterampilan Berbahasa Indonesia: Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2014.

S. Nasution. Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar & Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara, 2010.

Saleh, Zuleha H. M. Terampil Menulis di Sekolah Dasar. Tangerang: Pustaka Mandiri, 2013.

Solchan, Yetty Mulyati, dkk. Pendidikan Bahasa Indonesia di SD. Jakarta: Universitas Terbuka, 2011.

Subana, Moersetyo Rahadi, dan Sudrajat. Statistik Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia, 2000.

Sudarno dan Eman A. Rahman. Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi Negeri. Jakarta: Hikmat Syahid Indah, 1996.

Sudijono, Anas. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011.

Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2009.

Sukardi. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: Bumi Aksara, 2009.

Sukmadinata, Nana Syaodih. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010.

Tarigan, Henry Guntur. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa, 2008.

Taufik, Agus, dkk. Pendidikan Anak di SD. Jakarta: Universitas Terbuka, 2009.

Trianto, Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, Strategi dan Implementasinya dalam KTSP. Jakarta: Bumi Aksara, 2010.

Lampiran 1 Kisi-Kisi Instrumen

Lampiran 2 Instrumen Penelitian Pretest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Lampiran 3 Instrumen Penelitian Posttest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Lampiran 4 Instrumen Penelitian Angket Respon dan Data Hasil Angket Respon Siswa dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi dengan menggunakan model Experiential Learning.

Lampiran 5 RPP Pertemuan Pertama Kelompok Eksperimen Lampiran 6 RPP Pertemuan Kedua Kelompok Eksperimen Lampiran 7 RPP Pertemuan Ketiga Kelompok Eksperimen Lampiran 8 RPP Pertemuan Keempat Kelompok Eksperimen Lampiran 9 RPP Pertemuan Pertama Kelompok Kontrol Lampiran 10 RPP Pertemuan Kedua Kelompok Kontrol Lampiran 11 RPP Pertemuan Ketiga Kelompok Kontrol Lampiran 12 RPP Pertemuan Keempat Kelompok Kontrol Lampiran 13 Deskripsi Statistik Pretest Kelompok Eksperimen

Lampiran 14 Deskripsi Statistik Pretest Kelompok Kontrol

Lampiran 15 Deskripsi Statistik Posttest Kelompok Eksperimen

Lampiran 20 Uji Normalitas Posttest Kelompok Kontrol

Lampiran 21 Uji Homogenitas Pretest Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen

Lampiran 22 Uji Homogenitas Posttest Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen

Lampiran 23 Uji Hipotesis Pretest Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen

Lampiran 24 Uji Hipotesis Posttest Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen

Lampiran 25 Foto Kegiatan Belajar Mengajar di Kelas

Lampiran 26 Daftar Nilai Pretest dan Postest Kelas Eksperimen

Lampiran 27 Daftar Nilai Pretest dan Postest Kelas Kontrol.

Lampiran 28 Hasil Tes Pretest dan Posttest Siswa Kelas V Kelas Eksperimen dan Kontrol

Lampiran 29 Surat Bimbingan Skripsi, Surat Observasi, Surat Permohonan Izin Penelitian, Surat Balasan Sekolah.

Lampiran 30 Uji Referensi Lampiran 31 Biodata Penulis

Kelas/Semester : V/I

Jumlah : 1 butir soal Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit

Standar Kompetensi : 8. Mengungkapkan pikiran, perasaan, informasi dan pengalaman secara tertulis dalam bentuk karangan, surat undangan dan dialog tertulis.

Kompetensi Dasar

Indikator Ranah Kognitif Bentuk

Soal Nomor Soal C1 C2 C3 4.1 Menulis karangan berdasarkan pengalaman dengan memperhatikan pilihan kata dan penggunaan ejaan 1. Menyusun karangan dengan tema pengalaman bersama keluarga dengan menerapkan unsur-unsur karangan ke dalam tulisan seperti menggunakan kosa-kata, struktur atau penyusunan uraian 1

berhubungan dengan pengalaman pribadi sehari-hari.

Nama :

Kelas : Hari/Tanggal :

Buatlah karangan deskripsi dengan ketentuan berikut :

1. Tema karangan deskripsi yang berhubungan dengan (pengalaman sehari-

hari) yang berkaitan dengan “Keluarga”

2. Gunakan pilihan kata (diksi) dan penggunaan ejaan yang baik dan benar! 3. Berilah judul yang sesuai

Jakarta, 10 Agustus 2015

Judgement Ahli Terhadap Validitas Instrument

kenyataannya, banyak penulis yang menggunakan sejarah masa kecilnya sebagai dasar pengembangan tulisan–tulisan mereka yang penting. Contoh hal ini terjadi pada Raditya Dika. Salah satu karya fenomenalnya adalah yang didasarkan kepada memori masa kecilnya/masa sekolahnya di Australia.

Aktifitas untuk murid :

Pilihlah salah satu tempat dari masa kecilmu (bisa rumah, kelas, ataupun tempat rekreasi yang berkesan bagi keluarga, atau juga bisa rumah nenek) atau suatu acara misalnya 17 Agustusan, dll /event (ketika sedang jalan2 keluar kota, ketika sedang sakit) dan lain – lain. Setelah menentukan tempat, lalu gunakan itu untuk membuat sebuah cerita yang asli.

Sebagai Contohnya, mungkin disaat kalian pergi ke time zone dan memainkan permainan perang – perangan ataupun pesawat – pesawatan. Dari memori tersebut, kalian bisa membuat cerita tentang alien yang menyerang bumi dan kalian harus membela bumi dari serangan alien tersebut. Atau mungkin juga kalian punya kucing atau anjing. Kalian bisa menjadikan binatang peliharaan kalian menjadi sebuah karakter yang menceritakan perihal seorang tokoh dari perspektif si binatang ini.

Arahan:

Perintahkan murid untuk membuat cerita dengan menggunakan sekolah dan kelas sebagai latar tempatnya.

Nama : Hari/Tanggal : Kelas :

Buatlah karangan deskripsi dengan ketentuan berikut :

1. Tema karangan deskripsi yang berhubungan dengan (pengalaman sehari-

hari) yang berkaitan dengan “KELUARGAKU”.

2. Gunakan pilihan kata (diksi), penggunaan ejaan, dan kalimat yang tepat untuk menyampaikan setiap gagasan!

3. Berilah judul yang menarik jika karangan telah selesai!

Jakarta, 10 Agustus 2015

Judgement Ahli Terhadap Validitas Instrument

Dokumen utama (ini maksudnya yang dicetak seperti akta lahir, buku nikah, UU) adalah sumber yang penting yang memiliki kekuatan untuk meyakinkan/membuktikan bagi para sejarawan dan siswa sebagaimana halnya text book (buku sekolah) atau yang sumber sekunder lainnya tak bisa dibuktikan (misalnya dari omongan mulut dll). Sayangnya, kebanyakan siswa merasa terintimidasi dengan penggunaan text book (yang besar-besar dan itu tebal-tebal itu) dan tidak pernah punya kesempatan untuk benar-benar menggunakannya.

Karena itu, selain memperkenalkan murid dengan text book, penting juga untuk memperkenalkan kepada murid untuk menggunakan dokumen/sumber yang mereka akan merasa nyaman dengannya (penggunaan dokumen). Selain itu, siswa juga dapat diingatkan perihal peran apa saja yang orang lain telah lakukan dalam sejarah kehidupan mereka. Penggunaan foto keluarga dapat membantu kedua tujuan tersebut (buat belajar sama buat tahu peran orang – orang)

Aktifitas untuk murid :

Perintahkan murid untuk menanyakan kepada keluarga mereka apakah keluarganya memiliki album atau koleksi foto–foto lama. Apabila mereka mempunyai foto tersebut, perintahkan kepada murid untuk mencari menggunakan detail–detailnya perihal orang–orang di dalam foto tersebut. Apabila mungkin, maka murid diusahakan untuk dapat menanyakan kedetailan foto tersebut baik pada orang yang ada di foto tersebut, ataupun pada orang yang mengambil foto itu (tukang foto nya). Apabila tidak mungkin, maka arahkan murid untuk

memperkirakan emosi dan „keadaan/ isi pada foto tersebut (apa

senang/sedih/gimana gitu dah), biarkan mereka mengembangkan cerita mereka tentang foto tersebut, meskipun mereka tidak terlalu yakin.

Mintalah kepada murid untuk membawa beberapa foto keluarga, potocopnya juga boleh. Diskusikan perihal apa yang foto tersebut ceritakan kepada mereka (murid2) boleh lewat grup diskusi ataupun sendiri – sendiri. Murid

Tambahan/Arahan:

Murid boleh ambil foto keluarga lain, ditulis deskripsinya berdasarkan gambar tersebut.

Ya Tidak

Σ % Σ %

1 Saya senang menulis karangan

deskripsi dengan Model Pembelajaran Berbasis Pengalaman (Experiential Learning)

30 100 -

-

2 Saya bisa membuat karangan deskripsi yang baik dengan menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Pengalaman (Experiential Learning)

30

100 - -

3 Dengan menggunakan Model

Pembelajaran Berbasis Pengalaman (Experiential Learning) saya tidak merasa kesulitan untuk menulis karangan deskripsi.

24 80 6 20

4 Dengan bantuan model Pembelajaran Berbasis Pengalaman (Experiential Learning) saya lebih mudah untuk menentukan judul, tema dan karangan deskripsi yang akan saya tulis.

28 93,3 2 6,6

5 Penggunaan Model Pembelajaran

Berbasis Pengalaman (Experiential Learning) dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi membuat suasana kelas menjadi lebih menyenangkan dan tidak membosankan.

1. Tulislah identitas terlebih dahulu pada kolom yang telah disediakan. 2. Jawablah pertanyaan dengan memberikan tanda ceklis ) pada kolom

yang telah disediakan.

Nama : kelas :

No Pernyataan Ya Tidak

1 Saya senang menulis karangan deskripsi dengan Model Pembelajaran Berbasis Pengalaman (Experiential Learning)

2 Saya bisa membuat karangan deskripsi yang

baik dengan menggunakan Model

Pembelajaran Berbasis Pengalaman

(Experiential Learning)

3 Dengan menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Pengalaman (Experiential Learning) saya tidak merasa kesulitan untuk menulis karangan deskripsi.

4 Dengan bantuan model Pembelajaran Berbasis Pengalaman (Experiential Learning) saya lebih mudah untuk menentukan judul, tema dan karangan deskripsi yang akan saya tulis. 5 Penggunaan Model Pembelajaran Berbasis

Pengalaman (Experiential Learning) dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi membuat suasana kelas menjadi lebih menyenangkan dan tidak membosankan.

Jakarta, 10 Agustus 2015

Judgement Ahli Terhadap Validitas Instrumen

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/ Semester : V (lima)/1

Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit Pertemuan ke- : 1

A. Standar Kompetensi :

4. Mengungkapkan pikiran, perasaan, informasi dan pengalaman secara tertulis dalam bentuk karangan, surat undangan dan dialog tertulis.

B. Kompetensi Dasar :

4.1 Menulis karangan berdasarkan pengalaman dengan memperhatikan pilihan kata dan penggunaan ejaan

C. Indikator :

1. Menulis karangan dengan tema dan judul karangan yang berhubungan dengan pengalaman sehari-hari.

2. Mengembangkan kerangka karangan (bagian awal, tengah, akhir cerita) 3. Menggunakan kosa-kata, struktur atau penyusunan kalimat yang baik dan ejaan yang tepat.

D. Tujuan Pembelajaran :

1. Siswa dapat menulis karangan dengan tema dan judul karangan yang berhubungan dengan pengalaman sehari-hari.

2. Siswa dapat Mengembangkan kerangka karangan (bagian awal, tengah, akhir cerita)

3. Siswa dapat Menggunakan kosa-kata, struktur atau penyusunan kalimat yang baik dan ejaan yang tepat.

E. Karakter yang diharapkan :

Disiplin, tanggung jawab, keterampilan belajar mandiri, percaya diri

(susunan). Karangan terdiri atas beberapa paragraf yang berkaitan. Setiap paragraf terdiri atas kalimat-kalimat yang diurutkan satu persatu hingga menjadi paragraf yang utuh.

Macam-macam Karangan

Karangan dapat dibedakan menjadi:

a. Karangan deskripsi adalah karangan yang menggambarkan suatu objek dengan tujuan agar pembaca merasa seolah-olah melihat sendiri objek yang digambarkan.

b. Karangan eksposisi adalah karangan yang memaparkan sejumlah pengetahuan atau informasi dengan tujuan agar pembaca mendapat informasi dan pengetahuan dengan sejelas-jelasnya. Pada karangan jenis ini, dikemukakan data dan fakta yang meyakinkan.

c. Karangan narasi adalah karangan yang menceritakan suatu peristiwa atau kejadian dengan tujuan agar pembaca seolah-olah mengalami kejadian yang diceritakan itu.

d. Karangan persuasi adalah karangan yang bertujuan untuk mempengaruhi pembaca.

e. Karangan ilmiah adalah karangan yang membahas masalah-masalah yang berkaitan dengan disiplin ilmu tertentu.Ragam bahasa yang digunakan bersifat teknis, yang hanya dapat dipahami masyarakat tertentu. Karangan ilmiah populer adalah karangan yang membahas masalah-masalah keilmuan. Karangan ilmiah menggunakan ragam bahasa yang dipahami masyarakat pada umumnya.

g. Karangan khas adalah karangan yang melukiskan suatu pernyataan dengan lebih terperinci sehingga apa yang dilaporkan dapat tergambar dalam imajinasi pembaca.

dengan berbagai pengalaman kehidupan, seperti masalah cinta, kasih, rindu, takut, maut, dan religius.Dalam hal tertentu, tema sering disinonimkan dengan ide atau tujuan utama cerita.

b. Membuat kerangka karangan

Membuat kerangka karangan adalah rencana kerja membuat garis besar karangan yang akan ditulis.

Contoh:

Tema: Pengalaman di Hari Kemerdekaan Indonesia17 Agustus

1. Persiapan dari rumah sebelum di mulai acara (misalnya perlombaan) . 2. Pengalaman di perjalanan (lihat keadaan suasana bagaimana).

3. Pengalaman di tempat tujuan 4. Kembali ke rumah.

- Mengembangkan kerangka karangan

Pengembangan karangan adalah memaparkan bukti yang mendukung dalam bentuk paragraf. Gagasan utama di dukung kalimat penjelas. Dengan demikian, paragraf menjadi utuh dan informasinya lengkap. Pengembangan biasanya memerlukan sejumlah bukti yang mendukung gagasan menulis.

- Manfaat kerangka karangan antara lain:

a. Memudahkan penyusunan karangan sehingga karangan menjadi lebih sistematis

dan teratur.

b. Memudahkan penempatan antara bagian karangan yang penting dengan yang tidak penting.

c. Menghindari timbulnya pengulangan bahasa.

d. Membantu pengumpulan data dan sumber-sumber yang diperlukan.

Hari itu tepat 69 tahun Negaraku Merdeka. Pagi itu aku berkumpul bersama teman di lapangan sekolah untuk merayakannya. Kami mengenakan kaos yang berwarna merah dan celana yang berwarna putih sperti warna bendera. Disana banyak sekali orang berkumpul ada anak anak seperti kami dan orang dewasa (guru) yang mengatur jalannya acara. Banyak perlombaan yang akan diselenggarakan.

Disudut sebelah kananku ada banyak kerupuk yang beroleskan kecap tergantung oleh tali rafia, kelereng dan juga sendok untuk digunakan pada saat perlombaan, dan disebelah kiriku terdapat lintasan untuk balap karung dengan karung karung cokelat yang sudah tersedia di garis start. Sementara aku dan teman teman telah siap dengan lomba berebut bangku yang berwarna putih yang terdapat di hadapan kami. Kami sangat bahagia menyambut acara yang sebentar lagi akan dimulai.

H. Media/Sumber Belajar: Papan tulis, spidol, dan alat peraga Experiential Learning, danLembar Kerja Siswa (Worksheet)

I. Langkah-Langkah Kegiatan

1. Kegiatan awal Langkah-

langkah

Deskripsi kegiatan guru dan siswa Nilai karakter yang dikembangkan

Kegiatan guru Kegiatan siswa

 Guru mengkondisikan kelas.  Guru mengucapkan salam  Guru menyampaikan judul materi yang akan dipelajari.  Guru memotivasi siswa kemudian menyampaikan tujuan pembelajaran.  Siswa mempersiapkan diri untuk belajar  Siswa menjawab salam  Siswa mendengarkan apa yang di sampaikan oleh guru. Kepedulian, empati, disiplin, sopan,

motivasi dan tanggung jawab.

EKSPLORASI  Guru bertanya kepada siswa tentang pengertian karangan kemudian

menanyakan pada anak tentang cerita berdasarkan

pengalamannya masing-masing.

 Guru menceritakan salah satu contoh cerita  Siswa menjawab pertanyaan guru.  Siswa menyimak cerita pengalaman yang disampaikan oleh guru. Percaya diri dan komunikatif

Rasa ingin tahu

ELABORASI  Guru menampilkan

contoh gambar tentang foto bertemakan “Pengalaman di Hari Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus” Kemudian guru bertanya : “menceritakan pengalaman kisah masa kecil yang berhubungan dengan

 Siswa

memperhatikan

foto dengan

seksama yang ada di depan kelas, kemudian

beberapa siswa menebak-nebak jalan cerita di dalam foto yang telah di tampilkan

pengalaman yang pernah di alami tentang kisah masa kecil yang berkaitan dengan foto yang telah di tampilkan.  Guru mulai memberikan penjelasan mengenai karangan dengan mengaitkan gambar foto yang baru saja di tampilkan di depan kelas.  Guru membagikan LKS (Lembar Kerja Siswa) kepada semua siswa.  cerita pengalaman yang disampaikan oleh guru.  Siswa mulai mendengarkan penjelasan mengenai karangan dengan mengaitkan gambar foto yang baru saja di tampilkan di depan kelas.  Siswa membantu guru untuk membagikan LKS (Lembar Kerja Siswa) kepada semua siswa.

Rasa ingin tahu

Guru memberikan contoh karangan deskripsi yang

berkenaan dengan

pengalaman kepada siswa lalu menginstruksikan

kepada siswa untuk

membaca secara intensif dan mengidentifikasi unsur- unsur yang terdapat dalam karangan deskripsi.

Share/Publishing

(berbagi)

Guru membantu siswa

untuk mengemukakan

pengalaman pribadi

mengenai hal, dan

menuliskan pengalaman pribadi tersebut ke dalam karangan deskripsi.

Processing

(pemrosesan)

Guru meminta siswa untuk melakukan diskusi dengan teman ataupun dengan guru

(mengalami)

Siswa membaca intensif

contoh karangan

deskripsi yang berkenaan

dengan pengalaman.

Kemudian siswa

mengidentifikasi unsur- unsur yang terdapat

dalam karangan deskripsi.  Share/Publishing (berbagi) Siswa mengemukakan pengalaman pribadi

mengenai hal, dan

menuliskan pengalaman pribadi tersebut ke dalam karangan deskripsi.

Processing

(pemrosesan)

Siswa melakukan diskusi dengan teman ataupun dengan guru apabila

menuliskan ide cerita.

Guru meminta siswa untuk melakukan observasi dan wawancara kepada salah satu tokoh diataranya untuk mengetahui lebih jelas bagaimana sosok tokoh tersebut seperti warna kulit,

bentuk tubuh, warna

rambut, bentuk rambut, gaya rambut, warna dan gaya berpakaian, mimik muka dan lain-lain. Karena tokoh tersebut dapat dijadikan sebuah karakter

yang membantu untuk

menceritakan perihal

kejadian tersebut.

Guru meminta siswa untuk membuat sebuah karangan dengan tema sesuai dengan

pengalaman yang

berhubungan dengan

Pengalaman di Hari

menuliskan ide cerita.

Siswa melakukan

observasi dan wawancara kepada salah satu tokoh

diataranya untuk

mengetahui lebih jelas bagaimana sosok tokoh tersebut seperti warna kulit, bentuk tubuh, warna rambut, bentuk rambut, gaya rambut,

warna dan gaya

berpakaian, mimik muka dan lain-lain. Karena tokoh tersebut dapat dijadikan sebuah karakter yang membantu untuk menceritakan perihal kejadian tersebut.

Siswa membuat sebuah karangan dengan tema

sesuai dengan

pengalaman yang

berhubungan dengan

1.Persiapan acara (misalnya sebelum di mulai acara perlombaan).

2.Pengalaman pada saat (bagaimana keadaan saat hari itu).

3. Tokoh yang dianggap paling berkesan saat hari kemerdekaan Indonesia 17 Agustus. diataranya lihat kemudian deskripsikan lebih jelas bagaimana sosok tokoh tersebut seperti warna kulit,

bentuk tubuh, warna

rambut, bentuk rambut, gaya rambut, warna dan gaya berpakaian, mimik muka.

4. Kesan yang dirasakan selama proses kegiatan berlangsung

:

1.Persiapan acara

(misalnya sebelum di mulai acara perlombaan).

2.Pengalaman pada saat (bagaimana keadaan saat hari itu).

3. Tokoh yang dianggap paling berkesan saat hari kemerdekaan Indonesia 17 Agustus. diataranya

lihat kemudian

deskripsikan lebih jelas bagaimana sosok tokoh tersebut seperti warna kulit, bentuk tubuh, warna rambut, bentuk rambut, gaya rambut,

warna dan gaya

berpakaian, mimik muka. 4. Kesan yang dirasakan selama proses kegiatan berlangsung

menyimpulkan, menyusun semua ide cerita menjadi satu kesatuan yang utuh, dan menginstruksikan siswa untuk menuliskan kembali

cerita dalam bentuk

karangan deskripsi dari awal hingga akhir yang sesuai dengan kerangka karangan yang telah diberikan oleh guru seputar pembelajaran karangan dengan tema hari kemerdekaan Indonesia 17 Agustus.

Guru meminta salah satu perwakilan dari setiap

kelompok untuk

membacakan hasil

karangannya.

Apply (penerapan)

Guru memberikan

memotivasi dan intruksi pada siswa agar lebih

semangat untuk

menyusun semua ide cerita menjadi satu kesatuan yang utuh, dan

siswa menuliskan

kembali cerita dalam

bentuk karangan

deskripsi dari awal hingga akhir yang sesuai

dengan kerangka

karangan yang telah diberikan oleh guru seputar pembelajaran karangan dengan tema

hari kemerdekaan

Indonesia 17 Agustus.

Salah satu perwakilan

siswa dari setiap

kelompok membacakan hasil karangannya.

Apply (penerapan)

Siswa menyimak

motivasi dan intruksi dari

guru agar mampu

menuliskan cerita dalam

Guru memberikan info, kemudian menginstruksikan tentang tugas kelompok untuk di akhir pembelajaran

dengan melakukan

observasi kembali secara berkelompok (1 kelompok terdisi dari 5 orang) mengenai keadaan sudut sekolahku, misalnya sudut : Kantin, Perpustakaan, Uks, Mushola, Toilet, Ruang Guru, Ruang Kelas dan Lapangan.

Guru menginstruksikan kepada siswa untuk melihat bagaimana keadaan/suasana dari salah satu dudut

sekolah seperti

Kantin,Perpustakaan, Uks, Mushola, Toilet, Ruang Guru, Ruang Kelas dan

Siswa mendengarkan

dengan seksama

kemudian melaksanakan tugas kelompok yang diberikan oleh guru

untuk melakukan

observasi kembali secara

berkelompok (1

kelompok terdisi dari 5 orang) mengenai keadaan

sudut sekolahku,

misalnya sudut : Kantin,

Perpustakaan, Uks,

Mushola, Toilet, Ruang Guru, Ruang Kelas dan

Lapangan di akhir

pembelajaran.

Siswa melihat bagaimana keadaan/suasana dari salah satu dudut sekolah seperti

Kantin,Perpustakaan, Uks, Mushola, Toilet,

Ruang Guru, Ruang

KONFIRMASI  Guru mempersilahkan beberapa siswa untuk

membaca karangan

tentang “pengalaman di

hari kemerdekaan

Indonesia 17 Agustus” yang telah di buat.

 Guru memberikan

penguatan materi

 Guru memberi

kesempatan kepada siswa untuk bertanya seputar hal yang belum dipahami.  Guru memberikan penjelasan seputar materi yang ditanyakan siswa  Beberapa siswa membacakan hasil pekerjaannya dan siswa yang lain menyimak.  Siswa menyimak dengan baik  Siswa menanyakan materi yang belum dipahami  Siswa menyimak penjelasan guru. 3. Kegiatan akhir Tahap pembelajaran

Deskripsi kegiatan guru dan siswa Nilai karakter yang

Dokumen terkait