• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

Mengingat adanya keterbatasan dan kekurangan dalam penelitian ini, maka perlu dilakukan:

1. Penelitian lebih lanjut dengan dosis yang lebih akurat sebagai analgesik yang efektif yaitu dengan membuat perbedaan level dosis antarperlakuan yang lebih kecil antara dosis 7,28 mg/20 gr BB dan 14,56 mg/20 gr BB. 2. Penelitian lebih lanjut dengan sampel hewan yang lebih tinggi

tingkatannya dan lebih banyak jumlahnya.

commit to user

44

DAFTAR PUSTAKA

Ansel H.C. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Jakarta: Universitas Indonesia Press, pp: 605-19.

Arifin H. 2008. Dilema Obat Bebas.

http://www.waspada.co.id/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&i d=33233(19 Februari 2011).

Arkeman H.D. 2006. Efek Vitamin C dan E terhadap Sel Goblet Saluran nafas pada tikus Akibat Pajanan Asap Rokok. Universal. 25:62.

Begorod, B. M. 2006. Analgesic and Anti-inflammatory Compositions and Methods with Flavonoid Glycoside-type Compounds. http://ip.com/patapp/US20080171708 (1 September 2011).

Departemen Pertanian, Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik. 2007. Sirih

Merah sebagai tanaman Obat Multi Fungsi.

http://balittro.litbang.deptan.go.id/ind/index.php?option=com_content&vi

ew=article&id=77:sirih-merah-sebagai-tanaman-obat-multi-fungsi&catid=1:latest (15 Februari 2011).

Dwiprahasto I. 2002. Penggunaan Analgetika dan Antiinflamasi Non Steroid secara Rasional dalam Epidemiologi dan Masalah Penggunaan Analgetika dan Antiinflamasi Non Steroid. Yogyakarta: Fakultas Kedokteran UGM, pp : 1-7.

Fields H. L dan Martin J. B. 1999. Harrison : Prinsip-Prinsip Ilmu Penyakit Dalam . Vol 1. Jakarta: EGC, pp : 67-71.

Ganiswara S.G. 2004. Farmakologi dan Terapi. Edisi 4. Jakarta : Gaya Baru, pp: 207-213, 501-506.

Guyton A.C. 1997. Sensasi Somatik. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. Jakarta: EGC, p: 761.

Hacker M., Bachmann, K., Messer W. 2009. Pharmacology Principles and Practice. California: Academic Press, p: 339.

Harborne J.B. 1987. Metode Fitokimia Penuntun Cara Modern Menganalisis Tumbuhan. Bandung: ITB Press, pp: 25-27.

Husniana I. 2010. Efek Analgesik Air Perasan Daun Seledri (Apium graveolens L.) pada Mencit. Surakarta: Universitas Sebelas Maret, pp: 21-2 (Skripsi).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

Imaningrum N. 2010. Pengaruh Ekstrak Etanol Rimpang Kencur (Kaempferia Galanga Linn) Terhadap Jumlah Geliatan Mencit Balb/C yang Diinduksi Asam Asetat. http://eprints.undip.ac.id/23625/1/Novi_I.pdf (20 Maret 2011).

Indriani Y.H., Herminati M.M., Lasmadiwati E. 2003. Pegagan. Jakarta: Penebar Swadaya, p: 8.

Katno dan Pramono S. 2002. Tingkat Manfaat dan Keamanan Tanaman Obat dan Obat Tradisional. Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

http://cintaialam.tripod.com/keamanan_obat%20tradisional.pdf (17 Maret 2011).

Katzung B.G. 2004. Obat Anti Inflamasi Non Streoid Analgesik Non Opioid,Obat yang Digunakan pada Gout dalam Farmakologi Dasar dan Klinik. Edisi 8. Jakarta: Salemba Medika, pp: 454-8.

Kertia N., Meliala L., Broto R., 2003. Nyeri pada Osteoartritis dan Artritis Reumatoid in Suplemen. Berkala Neuro Sains (BNS). Vol 4, pp: 51-55. Lenny S. 2006. Senyawa Flavonoida, Fenilpropanoida, dan Alkaloida.

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/1842/1/06003489.pdf (17 Februari 2011).

Mardiana L. 2004. Kanker pada Wanita : Pencegahan dan Pengobatan dengan Tanaman Obat. Jakarta : Penebar Swadaya, p: 61.

Markham, K.R., 1988. Techniques of Flavonoids Identification, diterjemahkan oleh Kosasih Padmawinata. Bandung : Penerbit ITB, pp: 35-36.

Middleton E., Chithan K., Theoharis C. 2000. The Effects of Plants Flavonoids on Mammalian Cells: Implications for Inflammation, Heart Disease, and Cancer. Massachusetts: The American Society for Pharmacology and Experimental Therapeutics, pp: 682-3.

Nazaruddin U. 2002. Acute Pain : Management Strategies That Work. Makalah PIB XI. Medan, pp: 421- 28.

Ngatidjan. 1991. Dasar-dasar Uji Laboratorium dalam Toksikologi dalam Metode Laboratorium dalam Toksikologi. Yogyakarta: Pusat Antar Universitas Bioteknologi UGM, pp: 32-5.

Ning H. 2004. Mahkota Dewa Obat Pusaka Para Dewa. Jakarta: PT. Agromedia Pustaka, pp: 11-12.

commit to user

Priyanto, Dwi. 2009. Mandiri Belajar SPSS (Statistic Product and Service Solution) untuk Analisis Data dan Uji Statistik Bagi Mahasiswa dan Umum, Cet. 3. Yogyakarta: MediaKom.

Rini D., Moeljanto, Mulyono, 2003, Khasiat dan Manfaat Daun Sirih Obat Mujarab dari Masa ke Masa, Agro Media Pustaka: Jakarta, pp: 7-10. Robinson T. 1995. Flavonoid dan Senyawa Sejenisnya dalam Kandungan

Organik Tumbuhan Tinggi. Bandung: ITB, p: 192.

Safithri M. dan Fahma F. 2005. Potency of Piper crocatum Decoction as an Antihiperglycemia in Rat Strain Sprague Dawley. Hayati Journal of Biosciences March 2008, pp: 45-8.

Sherwood L. 2001. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Edisi 2. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC, pp: 156-159.

Sholikhah A. 2006. Sirih Merah Menurunkan Glukosa Darah. http://www.pustakatani.com. (17 Februari 2011).

Soelistiono. 2008. Analgesics in Dental Pain. Bagian Ilmu Bedah Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.

Subarnas A., Yasmiwar S., Elis M. 2009. Aktivitas Antiinflamasi Ekstrak Etanol Daun Sirih Merah Pada Tikus Putih Jantan. http://farmasi.unpad.ac.id/farmaka-files/v5n1/usi.pdf.

(20 Februari 2011).

Sudewo B. 2010. Basmi Penyakit dengan Sirih Merah. Jakarta: Argomedia, pp: 37-47.

Syariefa E. 2006. Resep Sirih Wulung untuk Putih Merona Hingga Kanker Ganas. Majalah Trubus No.434, tahun XXXVII Januari 2006, p: 88.

Taufiqurohman M.A. 2004. Pengantar Metodologi Penelitian Untuk Ilmu Kesehatan. Klaten Selatan: CSGF, pp : 99-101.

Tjay T.H. dan Rahardja K. 2007. Obat-obat Penting, Khasiat dan Penggunaannya, Edisi V. Jakarta: Departemen Kesehatan RI, pp: 231-246.

USDA (United States Department of Agriculture). 2007. Piper crocatum. http://www.ars-grin.gov/cgi-bin/npgs/html/taxon.pl?28577 (15 Februari 2011).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

Voigt R. 1994. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, pp: 555-77.

Waji R.A. dan Sugrani A. 2009. Flavonoid (Quercetin). http://pasche08.files.wordpress.com/2009/05/copy-of-copy-of-makalah-quercetin-2003.pdf (20 Maret 2011).

WHO, 2003. Traditional Medicine.

http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs134/en.(diakses 15 Februari 2010).

Wijayakusuma H. 2000. Potensi Tumbuhan Obat Asli Indonesia Sebagai Produk Kesehatan.

http://digilib.batan.go.id/eprosiding/File%20Prosiding/Kesehatan/Risalah %202000/2000/Hembing-Wijaya.pdf (15 Februari 2010).

Wilmana P.F. 2007. Analgesik, Antipiretik, Analgesik, Anti-Inflamasi Nonsteroid, dan Obat Pirai. Ganiswarna S.G. ed. IV. Farmakologi dan Terapi. Jakarta: FKUI, pp: 230-7.

Wirjoatmojo K. 2000. Anestesiologi dan Reanimasi Modul Dasar untuk Pendidikan S1 Kedokteran. Jakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional, pp: 114-18, 158-59.

Dokumen terkait