• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

Berdasarkan temuan penelitian, berikut ini adalah beberapa hal yang disarankan kepada pihak yang terkait dengan keluarga yang ibu dan anaknya mengalami tunagrahita baik secara langsung maupun tidak langsung.

1. Keluarga Terdekat

Keluarga yang ibu dan anaknya mengalami tunagrahita mengalami problematika hampir di seluruh aspek Family Quality of Life. Keluarga

Nur Hervianti Hamidah, 2015

PROBLEMATIKA YANG DIHADAPI KELUARGA IBU DAN ANAKNYA MENGALAMI TUNAGRAHITA DITINJAU DARI FAMILY QUALITY OF LIFE

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

terdekat merupakan sumber dukungan yang pertama dan utama bagi keluarga yang ibu dan anaknya mengalami tunagrahita. Perlunya pendampingan keluarga terdekat dalam semua aspek Family Quality of Lifekepada ibu yang mengalami tunagrahita yang sifatnya berkesinambungan. Adapun pendampingan yang diperlukan oleh ibu yang mengalami tunagrahita diantaranya adalah: a) pendampingan dalam membangun relasi dan berinteraksi baik itu dengan anak, suami, dan anggota keluarga lainnya, b) pendampingan dalam mengasuh anak, c) pendampingan dalam mengatur keuangan dan pendapatan yang diperoleh keluarga, serta d) pendampingan terkait dengan penanganan kesehatan baik itu kesehatan dirinya maupun anak.Pendampingan yang dilakukan oleh keluarga terdekat diharapkan dapat dijadikan salah satu solusi untuk mengatasi berbagai problematika yang dihadapi keluarga yang ibu dan anaknya mengalami tunagrahita dan juga dapat dijadikan salah satu solusi untuk membantu keluarga tersebut dalam meningkatkan kualitas hidupnya.

Ibu yang mengalami tunagrahita sangat membutuhkan bantuan dari keluarga terdekat baik itu bantuan praktis maupun bantuan emosional. Adapun contoh bantuan praktis yang dapat dilakukan oleh keluarga terdekat kepada ibu yang mengalami tunagrahita diantaranya adalah: a. Bantuan dalam pengasuhan anak (bagaimana menstimulasi anak,

mendisiplinkan anak, menetapkan aturan bagi anak, menjaga keamanan dan keselamatan anak, memenuhi kebutuhan anak, menjaga kebersihan dan kesehatan anak).

b. Bantuan dalam belanja dan mengelola keuangan keluarga.

c. Bantuan dalam perawatan kesehatan (bagaimana memberikan pertolongan pertama ketika ada keadaan darurat).

Sedangkan bantuan emosional yang dapat keluarga terdekat berikan kepada ibu yang mengalami tunagrahita diantaranya berupa

Nur Hervianti Hamidah, 2015

PROBLEMATIKA YANG DIHADAPI KELUARGA IBU DAN ANAKNYA MENGALAMI TUNAGRAHITA DITINJAU DARI FAMILY QUALITY OF LIFE

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

saran, nasehat, umpan balik tentang perilaku, perasaan, dan pemikiran mereka, perhatian dan kasih sayang.

Karena pengasuhan pada usia awal anak dilakukan sepenuhnya oleh keluarga terdekat, keluarga terdekat diharapkan proaktif mencari informasi dan pengetahuan terbaru mengenai tunagrahita, dan melakukan kerjasama dengan berbagai pihak terkait yaitu sekolah mengenai penanganan dan pengasuhan anak di rumah juga terkait dengan persiapan masa depan anak.

Dukungan keluarga terdekat merupakan modal penting yang bisa bermakna jika dikelola dengan baik. Misalnya, keluarga terdekat dapat diberdayakan secara optimal untuk terlibat dalam suatu program intervensi bersumber daya keluarga. Dukungan dari berbagai pihak tentu saja dibutuhkan untuk pengembangan program tersebut.

2. Sekolah Luar Biasa

Sekolah diharapkan dapat mengoptimalkan dukungan terhadap ibu dan anak yang mengalami tunagrahita. Dukungan dapat berupa intervensi yang tidak hanya dilakukan kepada anak, tetapi juga dilakukan kepada ibu. Perlu adanya kerja sama yang berkesinambungan antara sekolah dengan keluarga terkait dengan penanganan dan pengasuhan anak di rumah serta persiapan masa depan anak. Sekolah bisa melakukan home visit yang dilakukan secara teratur kepada keluarga yang ibu dan anaknya mengalami tunagrahita.

Dengan segala problematika yang dihadapi oleh keluarga yang ibu dan anaknya mengalami tunagrahita, perlu adanya bantuan berupa pembimbingan bagi keluarga yang betul-betul dapat dijadikan solusi untuk membantu keluarga dalam mengatasi segala problematika yang dihadapinya dan untuk membantu keluarga dalam meningkatkan kualitas hidup keluarganya. Misalnya, berupa pembimbingan bagi ibu yang mengalami tunagrahita dalam mengasuh anak, bantuan dalam

Nur Hervianti Hamidah, 2015

PROBLEMATIKA YANG DIHADAPI KELUARGA IBU DAN ANAKNYA MENGALAMI TUNAGRAHITA DITINJAU DARI FAMILY QUALITY OF LIFE

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

meningkatkan kompetensi keluarga terdekat dalam hal mengasuh dan menangani anak, karena pengasuhan terhadap anak terutama pada usia awal anak dilakukan oleh keluarga terdekat.

Selain kerjasama yang berkesinambungan dengan keluarga, sekolah juga perlu mengadakan kerjasama dengan masyarakat sekitar. Sekolah bisa dijadikan sebagai pusat sumber yang dapat memberikan informasi dan pengetahuan kepada masyarakat mengenai ketunagrahitaan, agar pengetahuan masyarakat bertambah dan berdampak pada perubahan persepsi dan pandangan, sehingga perilaku dan respon masyarakat terhadap keluarga yang ibu dan anaknya mengalami tunagrahita akan berubah. Pemberian informasi dan pengetahuan kepada masyarakat bisa berbentuk sosialisasi ataupun bentuk lainnya yang harus dilakukan secara berkesinambungan sehingga hasilnya bisa optimal.

3. Masyarakat Sekitar (Tetangga)

Tetangga diharapkan aktif dan terbuka untuk mencari informasi yang tepat mengenai tunagrahita. Tetangga jugadiharapkan membuka kesempatan bagi keluarga yang ibu dan anaknya mengalami tunagrahita untuk berinteraksi dengan masyarakat, dan tetangga diharapkan melibatkan ibu yang mengalami tunagrahita dalam kegiatan bermasyarakat. Tetangga diharapkan tidak hanya memberikan dukungan praktis kepada keluarga yang ibu dan anaknya mengalami tunagrahita tetapi juga dukungan emosional berupa interaksi yang akrab, bimbingan, dan tanggapan atau umpan balik tentang perilaku, perasaan, dan pemikiran mereka.

Nur Hervianti Hamidah, 2015

PROBLEMATIKA YANG DIHADAPI KELUARGA IBU DAN ANAKNYA MENGALAMI TUNAGRAHITA DITINJAU DARI FAMILY QUALITY OF LIFE

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

[Online].Tersedia di: http://www.abs.gov.au.Diakses 20 Januari 2015. Baum, N. (2008). Family quality of life orientation: Its affect on the family as a

whole and the individuals within it. Journal Inspire Mukibaum Treatment Centres, 2, 9-22.

Bomar, P. (2004). Introduction: Families and Their Health. On-Line: http://www.pearsonhighered.com

Boyce, W. (2008). Healthy Settings for Young People in Canada. Socio-Economic Conditions. [Online]. Tersedia di:http://www.publichealth.gc.ca. Diakses 30 Maret 2015.

Brown, I. R. dkk. (2006). Family quality of life when there is a child with developmental disability. Journal of Policy and Practice in Intellectual Disabilities, 3, 238-245.

Brown, I. dkk. (2006). Family Quality of Life Survey: General Version. Toronto, ON, Canada: Surrey Place Centre.

Brown, I. dkk. (2012). The development of family quality of life concepts and measures. Journal of Intellectual Disability Research, 56, 1-16.

Calandra dkk. (1992). Grief elaboration in families with handicapped member. Ann 1st Super Sanita, 28, 269-272.

Creswell, J. W. (2008). Educational Research: Planning, Conducting, and Evaluating Quantitative and Qualitative Research. USA: Pearson Education, Inc.

Coren, E.dkk. (2010). Parent Training Support for Intellectually Disabled Parents. Norway: Campbell Systematic Reviews.

Denham. (1997). Health and Family Health Concepts. [Online]. Tersedia di: http://www.diabetesfamily.net. Diakses 30 Maret 2015.

Department of Human Services. (2009). Practice Bulletin: Family Interaction as a Pathway to Permanency.

Fakhoury, W.& Stefan, P. (2002). Subjective quality of life: It’s association with

other constructs. International Review of Psychiatry, 14, 219–224.

Feldman, M. A. dkk. (1997). Stress in mothers with intellectual disabilities. Journal of Child and Family Studies, 6, 471–485.

Feldman, M. A.& Walton-Allen, N. (1997). Effects of maternal mental retardation and poverty on intellectual, academic, and behavioral status of school-age children. American Journal on Mental Retardation, 101, 352-364.

Nur Hervianti Hamidah, 2015

PROBLEMATIKA YANG DIHADAPI KELUARGA IBU DAN ANAKNYA MENGALAMI TUNAGRAHITA DITINJAU DARI FAMILY QUALITY OF LIFE

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Field, M.A.& Sanchez, V.A. (1999). Equal Treatment for People with Mental Retardation: Having and Raising Children. Cambridge: Harvard University Press.

Funder, K. (1991). Motherhood, fatherhood. The legal balance. Family Matter, 30. [Online]. Tersedia di: http://www.aifs.gov.au. Diakses 10 Februari 2015. Gallagher, E. (2001). Parents with an Intellectual Disability: Common Problem. [Online]. Tersedia di:http://www.eddiegallagher.com.au. Diakses 20 Februari 2015.

Grayson, J. (2000). Parents with mental retardation. Virginia Child Protection Newsletter. Vol. 57.

Hallahan, D. P. dkk. (2012). Exceptional Learners (An Introduction to Special Education). USA: Pearson Education, Inc.

Hartono, J. C. (2013). Studi kasus tentang family quality of life pada keluarga-keluarga yang memiliki anak Down Syndrome di lembaga pendidikan X Bandung. Tesis, Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia.

Hong, E. (2012). Impacts of parenting on children’s schooling. Journal of Student Engagement: Education Matters, 2, 36-41.

Hutt & Gwyn. (1979). The Mentally Retarded: Development, Training and Education. USA: Allyn dan Bacon, Inc.

Iceland, J. (2000). The “family/ couple/ household” unit of analysis in poverty measurement. [Online]. Tersedia di: http://www.cencus.gov. Diakses 20 Januari 2015.

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. (1991). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Kandel & Merrick. (2003). The birth of a child with disability. Coping by parents and siblings. The Scientic World Jurnal, 3, 741-750.

Kausardkk. (2003). Hope in families of children with developmental disabilities. Journal on Developmental Disability, 10.

Kober, R. (2010). Enhancing the Quality of Life People with Intellctual Disabilities. From Theory to Practice. London: Springer.

Kordi, A.& Baharudin, R. (2010). Parenting attitude and style and its effect on

children’s school achievements. International Journal of Psychological Studies, 2, 217-222.

Lidanial. (2014). Problematika yang Dihadapi Keluarga dari Anak dengan Intellectual Disability (Studi Etnografi). Tesis, Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia.

Llewellyn, G. dkk. (2010). Parents with Intellectual Disability. Past, Present, and Future. UK: Wiley-Blackwell.

Nur Hervianti Hamidah, 2015

PROBLEMATIKA YANG DIHADAPI KELUARGA IBU DAN ANAKNYA MENGALAMI TUNAGRAHITA DITINJAU DARI FAMILY QUALITY OF LIFE

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

terhadap prestasi belajar remaja. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 058, 66-92.

Mickelson, P. (1947). The feeble-minded parent: A study of 90 family cases: an attempt to isolate those factors associated with their successful or unsuccessful parenthood. American Journal of Mental Deficiency, 51. 644-653.

Mistry, R. S. dkk. (2002). Economic well-being and children’s social adjusment:

The role of family process in an ethnically diverse low-income sample. Child Development, 73, 935-951.

Mohsin, M. N. (2011). Role of parents in training of children with intellectual disability. International Journal of Humanities and Social Science, 1, 78-88. Mulroy, S.dkk. (2008). The impact of having a sibling with an intellectual disability: parental perspectives in two disorders. Journal of Intellectual Disability Research, 52, 216-229.

NICHCY. (2014). Sibling Issues. Center for Parent and Resources.

Perry, E. S. (2001). The Family and Culture.[Online]. Tersedia di: http://www.coursewareobjects.com. Diakses 30 Maret 2015.

Peterson & Green. (2009). Families First Keys to Succesful Family Functioning: Communication. Virginia Polytechnic Institute and State University.

Poston, D. J. & Turnbull, A. T. (2004). Role of spirituality and religion in family quality of life for families of children with disabilities. Education and Traning in Developmental Disabilities, 39, 95-108.

Proctordkk. (1999). Social Support and Adoptive Families of Children With Special Needs. [Online]. Tersedia di: http://wwww.msass.case.edu. Diakses 30 Maret 2015.

RCN. (2012). Siblings of Children With Disability. [Online]. Tersedia di: http://raisingchildren.net.au. Diakses 30 Maret 2015.

Rilotta, F., Kirby, N. & Shearer, J. (2011). A comparison of two family quality of life measures: an Australian study. In: Enhancing Quality of Life of People with Intellectual Disabilities (ed. R. Kober), pp. 305–48. Springer, Dordrecht.

Sadikin, H. R. (1997). Tata Laksana Rumah Tangga. Jakarta: FIP IKIP. Santrock, J. W. (2011). Life Span Development. Jakarta: Erlangga.

Tanpa nama. (2005). Family Interaction: Applicability, Purpose and Definition of Family Interaction.

Terry, D. J. (2004). Investigating the relationship between parenting styles and delinquent behavior. McNair Scholars Journal, 8, 87-96.

The Arc. (2008). Position Statement on Sexuality. [Online]. Tersedia di: http://www.thearc.org/page.aspx?id=3659. Diakses 20 Februari 2015.

Nur Hervianti Hamidah, 2015

PROBLEMATIKA YANG DIHADAPI KELUARGA IBU DAN ANAKNYA MENGALAMI TUNAGRAHITA DITINJAU DARI FAMILY QUALITY OF LIFE

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

The Arc. (2011). Parents with Intellectual Disabilities. [Online]. Tersedia di: http://www.thearc.org/document.doc?id=2375. Diakses 20 Februari 2015. Turnbull, A. P. dkk. (2003). Family quality of life: A qualitative inquiry. Mental

Retardation, 41, 313-328.

Turnbull, A. P. dkk. (2004). Enhancing quality of life of families of children and youth with developmental disabilities in the United States. In: Families and People with Mental Retardation and Quality of Life: International Perspectives (eds A. Turnbull, I. Brown & H. R. Turnbull), pp. 51–100. American Association on Mental Retardation, Washington, DC.

Turnbull, A. P. dkk. (2006). Assessing family outcomes: Psychometric evaluation of the beach center family quality of life scale. Journal of Marriage and Family, 68 (4), 1069-1083.

Turnbull A. P. dkk. (2007) Providing supports and services that enhance a

family’s quality of life. In: A Comprehensive Guide to Intellectual and Developmental Disabilities (eds I. Brown & M. Percy), pp. 559–69. Paul H. Brookes Publishing Co., Baltimore, MD.

Wang, M. dkk. (2004). Severity of disability and income as predictors of parents' satisfaction with their family quality of life during earlychildhood years. Research and Practice for Persons with Severe Disability, 29, 82-94.

White, A. (2005). Assesment of Parenting Capacity. [Online]. Tersedia di: http://www.community.nsw.gov.au. Diakses 30 Maret 2015.

Yin, R. K. (1987). Studi Kasus. Desain dan Metode. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Dokumen terkait