BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.2 Saran
Penelitian TTPU ini merupakan penelitian lanjutan meskipun masih berfokus pada tataran struktur, karakteristik, tingkat kesantunan, dan asal-usul kemunculan TTPU serta pemanfaatannya dalam bentuk bahan ajar berbicara dalam komunitas siswa dwibahasawan. Oleh karena itu, berpijak atas kesadaran itu, penulis menyampaikan saran sebagai berikut.
Pertama, pembelajaran bilingual dalam PBM di kelas hendaknya juga
diarahkan pada keanekaragaman ragam bahasa lokal bukan hanya pada bahasa Internasional agar bahasa daerah tetap eksis dan bermartabat. Oleh karena itu,
Sosiopragmatik.poyokungkal
penelitian terhadap budaya tutur maupun seni budaya tradisi lisan masih perlu terus dilakukan dan diberdayakan.
Kedua, penelitian ini masih menyisakan pertanyaan mengapa masyarakat
Ungkal mempunyai tradisi bertutur poyok, bukankah hal itu menegasikan suatu tindakan merendahkan orang lain. Hal ini membuka peluang untuk pengkajian TTPU berdasarkan Filsafat Heurmeneutika maupun Psikolinguistik.
Ketiga, pemanfaatan hasil analisis TTPU sebagai bahan ajar perlu
diperluas cakupannya. Pemanfaatan itu tidk hanya sampai pada bahan ajar an sich, tetapi juga dapat diperluas cakupannya hingga pada penerapannya, misalnya keefektifan bahan ajar tersebut dalam memberhasilkan pembelajaran keterampilan berbahasa Indonesia-Sunda.
Keempat, hasil kajian TTPU ini dapat digunakan oleh pemimpin
masyarakat untuk lebih memahami kadar budaya dan karakteristik masyarakat setempat dalam bertutur beserta segala perubahan kulturalnya sekaligus dapat dijadikan dokumentasi budaya terutama dalam menunjang Ungkal sebagai tujuan wisata ziarah. Hal ini mengingat Ungkal memiliki kaitan campuran budaya Mataram-Sunda melalui tokoh-tokoh yang dimakamkan di makam Buyut Ungkal.
DAFTAR PUSTAKA
Alwasilah, A. C. (2008). Pokoknya Kualitatif: Dasar-dasar Merancang dan
Melakukan Penelitian Kualitatif. Jakarta: Pustaka Jaya.
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Azis, E.A. (2007). “Tiga Dimensi Kesantunan Berbahasa: Tinjauan Terkini”. Makalah pada Kongres Linguistik Nasional XII MLI, Surakarta.
Bambang, K. P. (Ed.). (2007). PELBBA 17. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Barthes, R. (Trj.). (2007). Petualangan Semiologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Barthes, R. (Trj). (2007). Membedah Mitos-mitos Budaya Massa: Semiotika atau
Sosiologi Tanda, Simbol, dan Representasi. Bandung: Jalasutra
Brown, Gilian and Yule, George. (1985). Discourse Analisys. Cambridge: Cambridge University Press.
Cahyono, B. Y. (1995). Kristal-kristal Ilmu Bahasa. Surabaya: Airlangga University Press.
Chaer A. dan Agustina L. (2004). Sosiolinguistik: Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta.
Dardjowidjojo, S., (2005). Psikolinguistik: Pengantar Pemahaman Bahasa
Manusia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Depdikbud. (2002) Edisi Ketiga. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Djojosuroto, K. (2007). Filsafat Bahasa. Yogyakarta: Pustaka Book Publisher. Effendy, O.U. (2001). Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktik. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Fishman, J. A. (1971). Sociolinguistics: A Brief Introduction. Rowley, Massachausetts: Newbury House Publisher.
Forrester, M. A. (1996). Psychology of Language: A Critical Introduction. London-Thousand Oaks-New Delhi. SAGE Publications.
Gazdar, G. (1979). Pragmatics: Implicature, Presupposition, and Logical Form. New York: Academic Press.
Gunarwan, A.(1994).“Kesantunan Negatif di Kalangan Dwibahasawan Indonesia- Jawa di Jakarta: kajian sosiopragmatik”. dalam Bambang Kaswanti Purwo (ed.), Analisis klausa, pragmatik wacana, pengkomputeran
bahasa, pp. 81-112. Yogyakarta: Kanisius; Jakarta: Lembaga Bahasa
Unika Atma Jaya.
Gunarwan, A. (2004). “Dari Pragmatik ke Pengajaran Bahasa”. Makalah Seminar Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah. IKIP Singaraja.
Halim, A. (1980). Politik Bahasa Nasional. Jakarta: Balai Pustaka.
Hidayat, K. (1997). “Kebermaknaan Bahasa Tutur Guru dan Siswa dalam Proses
Belajar Mengajar di Sekolah Dasar (Studi Semantik Penggunaan Bahasa Tutur dalam Proses Belajar Mengajar)”. Disertasi SPs UPI:
tidak diterbitkan.
Hudson, R.A. (1985). Sociolinguistics. Cambridge: Cambridge University Press. Ibrahim, A.S. (1994). Panduan Penelitian Etnografi Komunikasi. Surabaya:
Usaha Nasional
Izutsu, T. (2003). Relasi Tuhan dan Manusia: Pendekatan Semantik terhadap
Alquran. Yogyakarta: Tiara Wacana
Keraf, G. (2007). Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia.
Leech, G. (Trj.). (1993). Prinsip-prinsip Pragmatik. Jakarta: Universitas Indonesia.
Levinson, S.C. (1995). Pragmatics. Cambridge: Cambridge University Press. Lyons, J. (1984). Semantics 1. Cambridge: Cambridge University Press. Lyons. J. (1985). Semantics 2. Cambridge: Cambridge University Press.
Moleong, L.J. (2007). Edisi Revisi. Metodologi Penelitian Kualitatif.Bandung: Rosda Karya
Moravcsik, E.A. dan Wirth, J.R. (1980). Syntax and Semantics: Current
Approaches to Syntax. Volume 13. Newyork: Academic Press.
Nadar, F.X. (2009). Pragmatik dan Penelitian Pragmatik. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Nasanius, Y. (Ed.). (2008). Konferensi Linguistik Tahunan Atmajaya (KOLITA 6). Jakarta: Unika Atmajaya.
Nunan, D. (1991). Language Teaching Methodology: A Textbook for Teachers. Nurgiyantoro, B. (2005). Teori pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada
University Press.
Parera. J.D. (2004). Teori Semantik. Jakarta: Erlangga.
Pateda, M. (1989). Semantik Leksikal. Ende Flores: Nusa Indah. Patilima, H. (2007). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Pieget, J. (Trj). (1995). Strukturalisme. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Rahardi, R.K. (2005). Pragmatik: Kesantunan Imperatif Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.
Rakhmat, J. (2008). Psikologi Komunikasi. Bandung: Rosda Karya.
Rani, A. dkk. (2006). Analisis Wacana: Sebuah kajian bahasa dalam Pemakaian. Malang: Bayumedia Publishing
Santana, S. (2007). Menulis Ilmiah: Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Buku Obor.
Sibarani, R., (1993). Makna Nama dalam Bahasa Nusantara: Sebuah Kajian
Antropolinguistik. Bandung: Bumi Siliwangi.
Simanjuntak, M., (1990). Teori Fitur Distingtif Fonologi Generatif:
Perkembangan dan Penerapan. Jakarta: Gaya Media Pratama
Soekanto, S. (1999). Sosiologi: Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Perkasa. Spradley, J.P. (Trj). Metode Etnografi. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Subuki, M. (2006). “Mengapa Pragmatik Perlu Dipelajari dalam Program Studi
Linguistik?” Blog WordPresss.Com
Sudaryanto. (1993). Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Duta Wacana University Press.
Sudaryanto, (1995). Linguistik: identitasnya, cara penanganan objeknya dan hasil
Indonesia: Perguruan Tinggi Sejawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta EKALAWYA: Duta Wacana University Press.
Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sujarwanto & Jabrohim. Ed. (2002). Bahasa dan Sastra Indonesia: Menuju Peran
Transformasi Sosial Budaya Abad XXI. Yogyakarta: Gama Media
Sukardi. (2005). Metodologi Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: Bumi Aksara.
Sulyati, E., (2005). Penggunaan Kata-kata Cemooh Masyarakat Ungkal
Kecamatan Conggeang Kabupaten Sumedang sebagai alternatif bahan pembelajaran keterampilan berbicara di SMTA : Studi Deskriptif Perilaku Berbahasa Masyarakat. Tesis UPI: tidak diterbitkan.
Sumarsono. (2007). Sosiolinguistik. Yogyakarta: Sabda.
Surakhmad,W. (1998). Pengantar Penelitian Ilmiah.Bandung: Tarsito.
Syamsuddin AR. dan Damaianti V.S. (2006). Metode Penelitian Pendidikan
Bahasa. Bandung: Rosdakarya.
Ullmann, S. (Trj.) (2007). Pengantar Semantik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Universitas Sebelas Maret. (2007). Kumpulan Makalah Ringkas Kongres
Linguistik Nasional XII. Surakarta: MLI
Wahab, A. (1991). Isu Linguistik: Pengajaran Bahasa dan Sastra. Surabaya: Airlangga University Press.
Wardhaugh, R. (1994). An Introduction to Sociolinguistics –second edition-. USA: Cambridge CKWELL
Wijana, I.D.P. & Rohmadi, M., (2006). Sosiolinguistik: Kajian Teori dan