• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab ini menjelaskan tahap-tahap akhir dari penelitian ini, yakni simpulan dan saran.

5.1 Simpulan

Penelitian ini mengeksplorasi representasi sebuah kasus dalam pemberitaan media massa. Secara spesifik, penelitian ini mengkaji dua permasalahan, yakni bagaimana HU Pikiran Rakyat merepresentasikan Anas Urbaningrum dan Susilo Bambang Yudhoyono dalam kasus korupsi Hambalang, serta ideologi apa yang ada di balik pemberitaan tersebut.

Ditemukan bahwa Pikiran Rakyat merepresentasikan Anas Urbaningrum lebih negatif dibandingkan dengan Susilo Bambang Yudhoyono. Koran terbesar di Jawa Barat ini lebih banyak mengeksplorasi tindak verbal Anas yang banyak mengungkapkan kekecewaannya

terhadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, ”musuh politik”-nya. Saat mengungkapkan kekecewaan-kekecewaan itu, Anas juga menunjukkan sikap-sikap yang tidak akomodatif terhadap aturan hukum dan etika. Secara hukum, misalnya dia menolak menandatangani surat penahanan yang sudah ditandatangani Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad. Itu representasi dari sikap melawan terhadap aturan hukum. Dia merasa tidak bersalah. Dia menganggap semuanya bagian dari ”skenario” Susilo Bambang Yudhoyono yang tidak ”sreg” dengan dirinya. Hal itu tecermin dari sikap Anas yang ”berterima kasih” kepada Susilo Bambang

Yudhoyono atas penahanan tersebut. Itu merupakan sindiran atau sinisme kepada Yudhoyono. Dari segi etika, Anas juga menunjukkan sebutan atau sikap yang tidak simpatik terhadap Susilo Bambang Yudhoyono yang usianya jauh lebih tua, apalagi Yudhoyono seorang presiden. Anas

sering menyebut ”Sengkuni” yang dipercaya merujuk ke Yudhoyono. Itu sangat pedas karena Sengkuni adalah tokoh dalam dunia pewayangan yang licik dan jahat. Untuk menunjukkan kebencian atau sindirannya terhadap Yudhoyono, Anas juga menulis status di Blackberry

Messenger, yang juga dikutip oleh Pikiran Rakyat, dengan bunyi: ”Nabok Nyilih Tangan”

58

Imam Jahrudin Priyanto, 2014

Representasi anas urbaningrum dan Susilo bambang yudhoyono

Dalam pemberitaan kasus hambalang Di harian umum pikiran rakyat: Analisis struktur makro Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Yudhoyono yang ”memukul” dirinya dengan menggunakan ”tangan” Komisi Pemberantasan

Korupsi. Saat diminta mundur oleh Susilo Bambang Yudhoyono, Anas memasang status ”Politik Para Sengkuni” yang sangat tendensius terhadap Yudhoyono.

Kalau dipaparkan dari data yang diperoleh dan dianalisis dari empat teks berita, Anas Urbaningrum direpresentasikan secara negatif sebanyak 68 kali atau sebesar 25,22 persen. Pada teks 1, Anas direpresentasikan secara negatif sebanyak 10 kali, pada teks 2 sebanyak 39 kali, dan pada teks 3 sebanyak 9 kali. Sementara pada teks 3, Anas sama sekali tidak direpresentasikan secara negatif.

Untuk representasi netral, pada teks 1 Anas mendapat 34 kali. Pada teks 2, Anas 23 kali direpresentasikan secara negatif, pada teks 3 sebanyak 41 kali, dan pada teks 4 sebanyak 37 kali. Total, 133 kali atau sebesar 58,69 persen dari keseluruhan teks.

Untuk representasi positif, Anas mendapat angka total 37 kali atau 16,09 persen dari teks keseluruhan. Angka itu diperoleh dari teks 1 sebanyak 12 kali, teks 2 sebanyak 10 kali, teks 3 sebanyak 2 kali, dan teks 4 sebanyak 13 kali.

Susilo Bambang Yudhoyono sendiri tak satu pun direpresentasikan positif karena berita bersumber dari lawan-lawan politiknya, dalam hal ini (kubu) Anas Urbaningrum. Sementara untuk representasi negatif, Yudhoyono mendapat 13 kali atau 6,52 persen dari keseluruhan teks. Pada teks 1, tak ada representasi negatif untuk Yudhoyono. Representasi negatif untuk Yudhoyono cukup banyak pada teks 2, yakni 13 kali. Pada teks 3 dan teks 4 masing-masing 1 kali. Untuk representasi netral, pada teks 1 sebanyak 34 kali, pada teks 2 sebanyak 23 kali, pada teks 3 sebanyak 41 kali, dan pada teks 4 sebanyak 37 kali. Total 135 kali atau 58,69 persen dari keseluruhan teks. Representasi negatif untuk Susilo Bambang Yudhoyono lebih banyak berasal dari pernyataan kubu Anas yang dikutip oleh Pikiran Rakyat, baik dalam kutipan langsung maupun kutipan tidak langsung.

Dari pandangan ideologi, Pikiran Rakyat menunjukkan keberpihakan kepada rakyat yang sangat muak dengan tindakan para koruptor. Dengan kondisi seperti itu, Pikiran Rakyat berharap mendapat tempat tersendiri di mata rakyat yang disengsarakan oleh tindakan para koruptor di

59

Imam Jahrudin Priyanto, 2014

Representasi anas urbaningrum dan Susilo bambang yudhoyono

Dalam pemberitaan kasus hambalang Di harian umum pikiran rakyat: Analisis struktur makro Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

negeri ini. Pemosisian (positioning) seperti ini sudah diambil oleh Pikiran Rakyat. Hal itu sudah

sesuai dengan moto kebanggaan ”Dari Rakyat – Oleh Rakyat –Untuk Rakyat” yang disimpan di bawah nama ”Pikiran Rakyat”.

Keberpihakan terhadap rakyat dianggap tidak bertolak belakang dengan prinsip ”sineger tengah” (berada di tengah) karena konteksnya berbeda. Prinsip ”sineger tengah” diterapkan

dalam konteks kontestasi politik. Sementara keberpihakan kepada rakyat dianggap sebagai sikap yang senada dengan moto Pikiran Rakyat.

Pikiran Rakyat juga menerapkan ideologi konsumerisme (aspek ekonomi) demi kelangsungan usahanya. Koran terbesar di Jawa Barat ini akan selalu menyajikan berita-berita dengan format yang disukai masyarakat. Dengan mendapat tempat di masyarakat, Pikiran Rakyat akan selalu diminati oleh masyarakat luas dan tetap hidup karena koran beroplah besar selalu menjadi buruan para pemasang iklan, termasuk perusahaan pemasang iklan kelas kakap. Perusahaan-perusahaan seperti itu berkontribusi besar bagi pemasukan Pikiran Rakyat yang pada akhirnya bisa menopang keberlanjutan kehidupan perusahaan dan kesejahteraan para karyawannya.

Untuk mendukung kemajuan perusahaan, Pikiran Rakyat juga menerapkan ideologi nonkonservatif, atau ideologi modern, yang ditandai adanya inovasi yang tiada henti untuk memuaskan para pembacanya, dari berbagai kalangan. Bila berideologi konservatif dalam pemberitaan, koran akan ditinggalkan pembaca. Sikap dan ideologi modern akan selalu menuntut adanya inovasi. Dalam media cetak (koran), inovasi itu bisa menyangkut isi (konten), jenis kertas, jenis huruf dalam teks, tata letak, tata warna, tipografi untuk judul, dan cara penyusunan berita.

Penelitian ini diharapkan berkontribusi bagi khalayak tentang cara penyusunan berita, selain menjadikan masyarakat memahami pola penyajian berita yang dipilih oleh suatu media.

60

Imam Jahrudin Priyanto, 2014

Representasi anas urbaningrum dan Susilo bambang yudhoyono

Dalam pemberitaan kasus hambalang Di harian umum pikiran rakyat: Analisis struktur makro Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

5.2 Saran

Berdasarkan pelaksanaan studi ini, diajukan beberapa saran, baik yang bersifat teoretis (terutama untuk studi lanjutan) maupun yang bersifat implikatif untuk berbagai pihak yang berkepentingan dalam rangka peningkatan kesadaran atas praktik-praktik berbahasa dalam masyarakat.

Studi ini dilaksanakan dalam ruang lingkup yang terbatas. Untuk itu, diajukan saran untuk studi lanjutan. Kajian representasi dalam penelitian ini dibatasi pada aspek struktur makro (macrostructure). Penelitian selanjutnya dapat mengeksplorasi representasi dengan melibatkan aspek lainnya, yakni struktur mikro (microstructure). Penelitian ini berfokus pada sebuah lembaga pemberitaan, yakni HU Pikiran Rakyat. Untuk studi selanjutnya ada baiknya bila penelitian dilakukan pada beberapa koran sekaligus.

Selanjutnya, diajukan beberapa saran bagi berbagai pihak yang berkepentingan. Pertama, bagi Pikiran Rakyat agar hasil penelitian bisa bermanfaat untuk penajaman pengungkapan tokoh dalam pemberitaan melalui penyajian kalimat demi kalimat atau unsur kebahasaan lainnya.

Representasi menyangkut seorang tokoh atau sumber berita secara tepat juga akan menambah daya tarik suatu berita yang disajikan. Pada gilirannya, dengan hadirnya berita-berita yang menarik, Pikiran Rakyat akan selalu dicintai dan diminati oleh masyarakat luas.

Sementara bagi para pembaca yang semakin kritis, kiranya hasil penelitian ini bisa memberi perspektif atau cara pandang baru tentang penyajian berita di media cetak. Dengan pemahaman yang lebih baik soal representasi tokoh dalam pemberitaan, kiranya para pembaca dapat memahami suatu peristiwa secara lebih utuh.

Imam Jahrudin Priyanto, 2014

Representasi anas urbaningrum dan Susilo bambang yudhoyono

Dalam pemberitaan kasus hambalang Di harian umum pikiran rakyat: Analisis struktur makro

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Alwasilah, A.C. 2009. Pokoknya Kualitatif: Dasar-Dasar Merancang dan

Melakukan Penelitian Kualitatif (Cet. Ke-5). Jakarta: Pustaka Jaya.

Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek – Edisi Revisi. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Duveen, G. And Lloyd, B. 1986. The significance of social identities. British

Journal of Social Psychology, 25, 219-230.

Eriyanto. 2002. Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media. Yogyakarta: LkiS.

Eriyanto. 2003. Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media. Yogyakarta: LKiS.

Fiske, J. 1987. Television Culture. London dan New York: Routledge.

Fiske, J. 1990. Introduction to Communication Studies, Second Edition. London dan New York: Routledge.

Fairclough, N. and Wodak, Ruth.1997. Critical Discourse Analysis. In T.A. van Dijk (ed). Discourse as Social Interaction. London: Sage.

Fairclough, Norman.1989. Language and Power. London: Longman Group UK Limited.

Fairclough, Norman. 2004. Global Capitalism and Awareness of Language. Available : online: http://www.schools.ash.org.au/litweb/norman1.html

[akses 23 Mei 2014]

Guba, Egon G. and Yvona S. Lincoln. 1981. Effective Evaluation: Improving the

Usefulness of Evaluation Results Through Responsive and Naturalistic Approaches. San Francisco: Jossey-Bass Publishers.

Hall, S. 1997. Representation: cultural representations and signifying practices. London: Sage.

Halliday, M.A.K. 1994. An Introduction to Functional Grammar (2nd edition).

London dan New York: Routledge.

Hobday, J. 2006. The Myths That Bind Us: A Critical Discourse Analysis of

Canada: A People’s History. Tesis pada the Department of Educational Foundations, University of Saskatchewan, Saskatoon.

Imam Jahrudin Priyanto, 2014

Representasi anas urbaningrum dan Susilo bambang yudhoyono

Dalam pemberitaan kasus hambalang Di harian umum pikiran rakyat: Analisis struktur makro

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Howarth, C. 2006. A social representation is not a quiet thing: Exploring the critical potential of social representations theory. British Journal of

Social Psychology, 45, 65-86.

Howarth, C. 2011. Representations, identity and resistance in communication. London: LSE Research Online.

Jovchelovitch, S. 2001. Social representations, public life and social construction. London: LSE Research Online.

Kaplan, Robert. 1990. ”Concluding Essay: On Applied Linguistics and Discourse Analysis,” (ed) In Robert Kaplan, Annual Review of Applied Linguistics, Vol. II.

Kaewtipayanate, B. 2008. Peace Journalism and the Tak Bai Incident: the case of

the Bangkok Post’s and the Nation’s coverage on the Southern conflict in Thailand. Tesis pada Department of Humanities, Orebro University.

Kress, Gunter. 1990. ”Critical Discourse Analysis,” Robert Kaplan, ed.,

Annual Review of Applied Linguistics, II. Available at

http://www.discourse-in-society.org/html [akses 23 Mei 2014]

Li, Y.P. 2007. “The Hidden Power of the Language in Web-news Headlines,”

dalam US-China Foreign Language, Mar. 2007, Volume 5, No. 3 (Serial No.42). (1-7)

Lull, J. 1998, Media Komunikasi Kebudayaan, Suatu Pendekatan Global. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Markova, I. 2000 Amedee or How to get rid of it: Social Representations from a dialogical perspective. Culture and Psychology, 6 (94), pp. 419-460. Moscovici, S. 2000. Social Representations. Cambridge: Polity.

Pavlidou, T,S. 2000. Telephone conversations in Greek and German: Attending to the relationship aspects of communication. In H. Spencer-Oatley (Ed)

Culturally Speaking: Managing rapport through talk across cultures

(pp. 121-140) London: Continuum.

Painter, D. 2008. The voice devoid of any accent: Language, Subjectivity and Social Psychology. Subjectivity, 23, pp. 174-187.

Potter, Jonathan and Ian Litton. 1985. Some problems underlying the theory of

social representations. The British Psychological Society.

Imam Jahrudin Priyanto, 2014

Representasi anas urbaningrum dan Susilo bambang yudhoyono

Dalam pemberitaan kasus hambalang Di harian umum pikiran rakyat: Analisis struktur makro

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Richardson, J.E. 2007. Analysing Newspaper: an Approach from Critical

Discourse Analysis. New York: Palgrave MacMillan.

Salim, Peter. 2001. Advanced English-Indonesian Dictionary. Jakarta: Modern English Press.

Skegg, B. 1997. Formations of Class and Gender: Becoming Respectable. London: Sage.

Tracy, K. 2002. Everyday Talk: Building and Reflecting Identities. New York: The Guildford Press.

Van Dijk, T.A. 1980. Macrostructures, An Interdisciplinary Study of Global

Structures in Discourse, Interaction, and Cognition. Hillsdale, New

Jersey: Lawrence Erlbaum Associates, Publishers.

Van Dijk, T.A. 1995. Opinion and Ideologies in Editorials. A paper in The 4th

International Symposium of Critical Discourse Analysis, Athens (1995)

available at http://www.discourse-in-society.org/teun.html [akses 23 Mei 2014]

Van Dijk, T.A. 1996. Opinions and Ideologies in Editorials.

Tersedia:http://www.discourse-in-society.org/editoria.htm [akses 23 Mei 2015]

Van Dijk, T.A. 2008. Discourse and Context: A Sociocognitive Approach. Cambridge: Cambridge University Press.

Wodak, R. 2004. “Critical Discourse Analysis”, dalam Searle, C., dkk. Qualitative Research Practice. London: Sage.

Wodak, R. dan Meyer, M. 2009. “Critical Discourse Analysis: History, Agenda, Theory and Methodology,” dalam Wodak, R. dan Meyer, M (eds.). Methods of Critical Discourse Analysis. London, New Delhi, Thousand

Oaks, dan Singapore: Sage Publications.

Zifana, Mahardhika. 2011. Representasi Pihak Pro dan Kontra Pemilihan

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Dalam Pemberitaan Harian Umum Media Indonesia. Bandung: Tesis, UPI.

Dokumen terkait