BAB V. PENUTUP
B. Saran
Dengan segala keterbatasannya maka dari hasil penelitian ini dikemukakan saran sebagai berikut:
1. Penggunaan pendekatan metode demonstrasi harus dilakukan
dengan hati-hati dan teliti, pengelolaan kelas dan waktu harus efisien.
2. Perlu adanya pembahasan antara guru dan siswa ataupun sesama guru agar lebih bermakna dan terkontrol proses pembelajaran. 3. Perlu adanya kreatifitas guru untuk meningkatkan kualitas layanan
guru dalam pembelajaran dengan pendekatan metode demonstrasi ini.
42
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2001. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Budi Aksara
Balitbang Depdiknas, Pusat kurikulum. 2002. Kurikulum Berbasisi Kompetensi (kegiatan Belajar Mengajar). Jakarta Pusat.
Budi Kartika, Fr.Y. (1991). Sikap Siswa Jurusan A1 da A2 Sekolah Menengah Atas De Brito dan Stama terhadap Pendekatan Ketrampilan Proses Dengan Metode Demonstrasi dan Pendapat Siswa Siswi Tersebut Tentang Pengaruh Pendekatan Sikap Mereka terhadap Kegiatan Belajar Mengajar Fisika. Penelitian Ilmiah. Yogyakarta. USD.
Budi Kartika, Fr. Y. 1992. Konsep dan Definisi dalam Fisika dan Implikasinya dalam Proses Belajar Mengajar Fisika, dalam Arena Almamater Majalah Ilmiah. Kopertis Wilayah V. Yogyakarta : Andi Offset.
Budi Kartika, Fr. Y. 1998. Pemetaan Konsep Sebagai strategi Membangun Kesatuan Pengetahuan IPA pada Siswa (Mahasiswa), Pendidikan Matematika dan Sains : Tantangan dan Harapan. Yogyakarta : USD.
Budi Kartika, Fr. Y. 2001. Berbagai Setrategi Untuk Melibatkan Siswa Secara Aktif dalam Pembelajaran Fisika di SMU, Efektifitasnya, dan Sikap Mereka dalam Setrategi Tersebut, dalam Widya Dharma. Yogyakarta : USD.
Demdikbud. 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia . Jakarta : Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
Hamalik, O. 1982. Metode Belajar dan Kesulitan Belajar. Bandung : Tarsito. Irmina Umi P. 2002. Evaluasi Hasil Pembelajaran Fisika Berupa Pengetahuan dan
Ketrampilan Proses, Yogyakarta : Skripsi pada FKIP Sanata Dharma. Jusuf Djaja Disastra. 1982. Metode-Metode Mengajar. Bandung : Angkasa.
Mulyasa, E. 2002. Kurikulum Bebasis Kompetensi, Konsep Karakteristik dan Implementasi. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya Offset.
Sardiman, A.M. 1986. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Raya Grafindo Persada.
Tabrani dan Rusyan. 1989. Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas : XI IPA
Semester : Satu
Waktu : 2 JP
Topik : Gaya Lorentz
Sub Topik : Besar dan arah Gaya Lorentz
Tujuan Pembelajaran : Siswa dapat memahami besar dan arah Gaya Lorentz
MODEL PEMBELAJARAN
“ Kawat Bergerak atau Berayun Karena Adanya Arus” Langkah - langkah pembelajaran:
A. Kegiatan Awal
1. Motivasi
Dilakukan langkah - langkah motivasi sebagai berikut : b. Pertama - tama disediakan alat alat sebagai berikut :
- Magnet U
- Kawat tipis atau kawat spull - Baterai
- Kabel penghubung
- Statip
c. Kemudian rangkai alat - alat diatas seperti gambar dibawah ini:
Gambar. Rangkaian tanpa magnet.
d. Selanjutnya kepada siswa ditanyakan, “ Apa yang terjadi jika pada rangkaian didekatkan magnet pada kawat? “siswa dipersilahkan menyampaikan dugaan - dugaannya.
Gambar. Rangkaian ditambah magnet dengan arah kutub magnet seperti gambar diatas
e. Selanjutnya untuk mengetahui persis apa yang terjadi, dilakukan pendekatan magnet pada rangakaian dan siswa diminta untuk mengamati apa yang terjadi ?
KU
Gambar. Belum ada magnet Gambar. Diberikan magnet dengan arah kutub seperti gambar diatas
f. Kemudian siswa ditanya, “ Apa yang terjadi jika arah kutub
magnet dirubah dari keadaan awal pada percobaan point d”.
Gambar. Arah kutub magnet dibalik.
g. Untuk mengetahui persis apa yang terjadi, percobaan dilakukan. Siswa diminta untuk mengamati apa yang terjadi?
KU
KS
KS
Gambar. Tanpa magnet. Gambar. Ada magnet dengan arah kutub seperti gambar diatas
Gambar. Ada magnet dengan arah kutub seperti gambar diatas B. Kegiatan inti
1. Perumusan masalah
Kepada siswa diajukan pertanyaan: “ Mengapa kawat tetap diam walaupun magnet didekatkan dalam keadaan saklar terbuka atau tidak dihubungkan?”
2. Pengajuan hipotesis
Siswa diberi kesempatan untuk mencoba menjawab pertanyaan diatas. ( langkah ini sekaligus sebagai penggalian
KU
KS
KS
pengetahuan awal siswa). Berbagai inti penjelasan siswa ditulis sebagai hipotesis hipotesis.
3. Pengumpulan data dan penyimpulannya
Dilakukan serangkaian percobaan dengan mengubah arah medan ,arah arus dan jarak magnet.
a. Percobaan pertama
• Dilakukan percobaan sebagai berikut.
• Siswa diminta untuk melakukan pengamatan
terhadap gerakan kawat setelah saklar ditutup.
• Hasilnya dicatat sebagai data dalam bentuk tabel.
Keadaan saklar Gerakan kawat
Sebelum saklar ditutup Diam
Sesudah saklar ditutup Berayun atau bergerak
• Mengapa setelah saklar ditutup kawat berayun atau bergerak? ( jawaban yang diharapkan karena adanya arus).
• Dengan adanya arus maka kawat akan timbul gaya. KU
KS
• Gaya yang ditimbulkan oleh kawat berarus atau muatan bergerak dalam medan magnet inilah yang disebut gaya lorentz.
• Faktor- faktor apa yang mempengaruhi besar dan
arah gaya lorentz? ( jawaban yang diharapkan panjang kawat, kuat arus kuat medan magnet).
• Jadi dapat disimpulkan bahwa faktor- faktor yang mempengaruhi besar dan arah gaya lorentz yaitu panjang kawat, kat arus dan kuat medan magnet. b. Percobaan kedua (arah batere yang diuabah).
• Dilakukan percobaan sebagai berikut;
• Siswa diminta untuk melakukan pengamatan
terhadap gerakan kawat setelah saklar ditutup.
• Hasil dicatat sebagai data dalam bentuk tabel;
Keadaan saklar Gerakan kawat
Sebelum saklar ditutup Diam
Sesudah saklar ditutup Berayun atau bergerak
KU
KS
• Apa yang akan terjadi apabila arah batere (arus) dibalik? (Jawaban yang diharapkan yaitu kawat akan tetap berayun).
• Kemanakah arah kawat untuk arah batere yang
dibalik? ( jawaban yang diminta mendekati kita atau menjauhi kita).
• Jadi kesimpulannya apabila arah batere dibalik
maka arah gaya yang ditimbilkan oleh kawat juga berbeda.
c. Percobaan Ketiga (jarak medan magnet diubah)
• Dilakukan percoabaan sebagai beikut :
KU KS Saklar ditutup Saklar ditutup KS KU
• Siswa diminta untuk melakukan pengamatan terhadap gerakan kawat setelah saklar ditutup apabila jarak medan magnet dirubah. (dijauhkan atau didekatkan).
• Apa yang akan terjadi pada kawat apabila saklar
ditutup dan medan magnet didekatkan?
• Apa yang akan terjadi pada kawat apabila saklar
ditutup dan medan magnet dijauhkan?
• Jadi jaraknya medan magnet terhadap kawat juga
berpengaruh terhadap besar kecilnya gerakan kawat. Jadi dari ketiga percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa besarnya gaya lorentz bergantung pada arah arus, panjang kawat dan medan magnet. Jadi besar gaya lorentz dapat ditulis dalam ersamaan F = B. I . L
C. Kegiatan pemantapan
1. Perangkuman
Dengan kawat bergerak atau berayun karena di aliri arus dan berada dalam medan magnet akan mendapat gaya. Gaya yang dialami oleh penghantar ber arus dalam medan magnet disebut Gaya Lorentz.
Dari hasil pengamatan percobaan 1, 2, 3 dapat ditunjukkan bahwa terdapat hubungan antara Gaya Lorentz , arah medan
magnet dan arah arus yang dapat ditunjukkan seperti gambar di bawah ini.
Gambar. Aturan genggaman tangan kanan
Rantangkan ibu jari, telunjuk dan jari tengah tangan kananmu seperti gambar diatas. Ibu jari menunjuk arah arus, telunjuk menunjuk arah medan magnet dan jari tengah menunjukkan arah gaya lorentz.
Dari hasil percobaan dapat diketahui lebih lanjut bahwa gaya lorentz akan semakin besar jika :
a. Semakin kuat medan magnetnya.
b. Semakin besar kuat aruanya.
c. Semakin panjang bagian kawat yang menerima gaya.
Gaya lorentz sebanding dengan kuat medan magnet, arus listrik, panjang kawat. Kedudukan gaya, kuat medan magnet dan arus listrik saling tegak lurus. Besar gaya lorentz dapat di tuliskan dalam persamaan sebagai berikut :
Keterangan :
F : Gaya lorent dengan satuan Newton ( N ) B : Kuat medan magnet dengan satuan Tesla ( T ) i : Kuat arus dengan satuan Ampere ( A )
L : Panjang kawat dengan satuan kawat ( m ) 2. Penerapan
Motor listrik, Amperemeter, Multimeter dll. 3. Evaluasi, pekerjaan rumah dan atau tugas.
• Apa yang terjadi pada gerakan kawat apabila
percobaan digunakan kawat penghantar berukuran tebal atau besar?
• Apa yang terjadi pada gerakan kawat apabila
percobaan digunakan magnet berbentuk lain?
• Lakukanlah percobaan demikian dan jelaskan apa
SOAL PRE TEST DAN SOAL POS TEST
1. Cara memperbesar gaya lorent yaitu...a. memperbesar arus listrik’ memperpanjang kawat, dan menambah
kekuatan magnet.
b. Memperbesar arus listrik, memperpanjang kawat, dan mengurangikekuatan magnet.
c. Memperbesar arus listrik, mengurangi panjang kawat, dan mengurangi kekuatan magnet.
d. Memperkecil arus listrik, memendekkan kawat dan mengurangi kekuatan magnet.
2. Untuk menentukan besarnya gaya lorent dapat menggunakan rumus....
a. F = B.I.L
b. F = B.V.L
c. F = V.I.L
d. F = B.V.I
3. Arah gaya lorent yang tepat ditunjukkan oleh gambar...
a. c. b. d. B I F F B I I F B B I F
4. Berikut adalah faktor- faktor yang mempengaruhi besr gaya lorent, kecuali...
a. panjang kawat
b. kuat medan magnet
c. kuat arus liatrik d. jenis penghantar.
5. Arah gaya lorent berikut ini benar adalah...
a. c.
b. d.
6. Kawat berarus listrik 0,5 A berada dalam medan magnet sehingga menimbulkan gaya lorentz sebesar 70N. Jika kawat tersebut panjangnya 25 cm, kuat medan magnetnya adalah...
a. 650 T b. 560 T c. 140 T d. 35 T F B I B I F F B I B I F
7. Kawat yang panjangnya 50 cm berada didalam muatan magnet yang berkekuatan 20 T. Apabila arus listrik yang mrngalir pada kawat itu 5A, gaya lorent yang dihasilkan adalah...
a. 500 N
b. 75 N
c. 50 N
d. 25 N
8. Suatu alat menghasilkan gaya lorent 20 N dengan kuat arus listrik 2 A dan kumparan yang panjangnya 200cm. Besarnya kekuatan medan magnet itu adalah....
a. 5 T
b. 40 T
c. 80 T
d. 222 T
9. Peralatan listrik dalam kehidupan sehari-hari yang prinsip kerjanya berdasarkan gaya lorent adalah sebagai berikut, kecuali...
a. kipas angin
b. multimeter
c. lemari es
d. motor mesin jahit
10. Berikut iniyang bukan termasuk komponen utama motor listrik adalah...
a. kumparan putar
c. komutator d. alternator
11. Gaya Lorent adalah :... a. Gaya tarik antar Magnet
b. Gaya yang menyebabkan jarum kompas menyimpang
c. Gaya yang ditimbulkan oleh kawat berarus dalam medan magnet
d. Gaya dalam medan magnet
12. Gaya lorent pasti akan lebih besar jika :... a. Arus diperkuat, medan diperlemah
b. Arus diperkuat, medan diperkuat c. Arus diperkecil, medan diperkuat d. Arus diperkecil, medan diperlemah
13. Mana yang menunjukkan arah gaya lorent yang benar...
a) b) c) d) I B F I B F I B F I B F
14. Berapa panjang kawat nirkom yang diperlukan agar pada kawat terjadi gaya lorent 72 N. Jika kawat dilalirir arus listrik 0,25 A dan berada dalam medan magnet 600 T !
a. 0,25 m c) 0,72 m
b. 0,48 m d) 0,15 m
15. Sebuah kawat panjangnya 50 m terletak dalam medan magnet dan saling tegak lurus dialiri arus 5A. Berapa Gaya Lorent yang terjadi pada kawat tersebut B = 20 T?
a. 100 N c) 2500 N
b. 250 N d) 5000 N
16. Sebuah kawat dialiri arus 2A terletak dalam medan magnet B = 40 T, pada kawat terjadi gaya lorent sebesar 1000 N. Berapa panjang kawat ?
a. 12,5 m c) 10 m
b. 10,5 m d) 12 m
17. Seutas kawat panjangnya 50 cm terletak dalam medan magnet 100 T dan saling tegak lurus dialiri arus 2 A. Berapa gaya lorent pada kawat ?
a. 25 N c) 75 N
b. 50 N d) 100 N
18. Saat elektron memasuki medan magnet, elektron mendapat gara lorent yang searah dengan ...
a. Sumbu X positif
c. Sumbu Z positif
d. Sumbu Z negative
19. 1 ampere adalah ….
a. arus yang menimbulkan gaya lorent sebesar 2.10-7 N pada dua
kawat yang berarus listrik.
b. arus kawat yang menimbulkan gaya lorentz sebesar 2.10-7N pada dua kawat yang berarus listrik.
c. arus yang mengalir pada dua kawat sejajar dengan jarak 1 cm
sehingga menimbulkan gaya lorentz sebesar 2. 10-7N.
d. arus yang mengalir pada dua kawat sejajar dan jarak 1 m sehingga menimbulkan gaya lorentz sebesar 1 N.
20. Arah gaya lorent pada penghantar adalah...
a. Keatas
b. Berlawanan dengan arah medan magnet
c. Mendekati pengamat
KUNCI JAWABAN PRE TEST DAN POST TEST 1. A 11. C 2. A 12. B 3. A 13. D 4. D 14. B 5. A 15. D 6. B 16. A 7. C 17. D 8. A 18. A 9. C 19. D 10.D 20. D