BAB V PENUTUP
B. Saran
1. Dewan Perwakilan Rakyat adalah salah satu lembaga perwakilan rakyat yang berfungsi untuk menyerap dan memperjuangkan aspirasi rakyat untuk Republik Indonesia. Untuk itu, DPR tidak seharusnya membungkam kritik lewat instrument UU MD3. Tetapi jika personal anggota parlemen merasa dirugikan dengan kritik bisa melaporkannya kepada penegak hukum.
2. DPR dan Presiden sebagai pemegang kekuasaan membentuk undang-undang semestinya lebih bersungguh-sungguh dalam melaksanakan atau menindaklanjuti putusan MK. Sebab, Undang-Undang No. 17 Tahun 2014 tentang MD3 (sebagaimana telah dirubah menjadi UU No. 2 Tahun 2018), pernah diujikan di MK. Putusan MK No. 76/PUU-XII/2014 yang salah satunya menguji Pasal 245 tentang Pemanggilan dan Permintaan keterangan
kepada anggota DPR sehubungan dengan terjadinya tindak pidana yang tidak sehubungan dengan pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 224 harus mendapatkan persetujuan tertulis dari presiden setelah mendapat pertimbangan dari Mahkamah Kehormatan Dewan adalah bertentangan dengan UUD NRI Tahun 1945 dan tidak mempunyai kekuatan hukum yang mengikat. Sehingga DPR tentunya harus mengikuti putusan MK tersebut dan tidak memunculkan kembali ketentuan tersebut dalam revisi UU MD3 yang terbaru.
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Anwar, Saiful, 1994, Sendi-Sendi Hukum Tata Negara, Kelompok Studi Hukum dan Masyarakat Fakultas Hukum USU, Medan.
Arinanto, Satyo, 2013, Hak Budget Parlemen di Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta.
Armansyah, 2017, Ilmu Negara, USUPres, Medan.
Asshiddiqie, Jimly, 2006, Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara, Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi RI, Jakarta.
2008, Menuju Negara Hukum yang Demokratis, Sekrertariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi, Jakarta.
2009, Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta.
2010, Perkembangan & Konsolidasi Lembaga Negara Pasca Amandemen, Sinar Grafika, Jakarta.
Boboy, Max, 1994, DPR RI Dalam Perspektif Sejarah dan Tatanegara, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta.
Fatwa, A. M., 2004, Melanjutkan Reformasi Membangun Demokrasi, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Fuady, Munir, 2009, Teori Negara Hukum Modern, PT. Refika Aditama, Jakarta.
Hariyono, dkk, 2013, Membangun Negara Hukum yang Bermartabat, Setara Press, Jakarta.
Hidayat, Komaruddin, 2003, Pancasila, Demokrasi, HAM, dan Masyarakat Madani, Prenada Media Group, Jakarta.
Huda, Ni’matul, 2005, Negara Hukum, Demokrasi & Judicial Review, UII Press, Yogyakarta.
Kusnardi, dkk, 1988, Hukum Tata Negara Indonesia, PD.Budi Chaniago, Jakarta.
Mahmud, Peter, 2005, Penelitian Hukum, Kencana Prenada Media Groub, Surabaya.
Manan, Bagir, 2005, DPR, DPD, dan MPR dalam UUD 1945 Baru, FH UII Press, Yogyakarta.
Manggalatung, Salman, 2015, Desain Kelembagaan Negara Pasca Amandemen UUD 1945, Gramatta Publishing, Jakarta.
Marbun, B. N., 1992, DPR-RI Pertumbuhan dan Cara Kerjanya, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Naning, Ramdlon, 1982, Lembaga Legislatif sebagai Pilar Demokrasi dan Mekanisme Lembaga-Lembaga Negara menurut UUD 1945, Liberty Yogyakarta, Yogyakarta.
Purnama, Eddy, 2007, Kedaulatan Rakyat, Penerbit Nusamedia, Bandung.
Rahardjo, Satjipto, 2014, Ilmu Hukum, PT. Citra Adytia Bhakti, Semarang.
Roestandi, Achmad, 2005, Mahkamah Konstitusi dalam Tanya Jawab, Setjen dan Kepaniteraan MK, Jakarta.
Setiawan, 1990, Ensiklopedi Nasional Indonesia, Jilid VI, Cipta Adi Pustaka, Jakarta.
Soekanto, Soerjono, 1986, Pengantar Penelitian Hukum, UI Press, Jakarta.
Sudarsono, 1999, Kamus Hukum, Rimba Cipta, Jakarta.
Sunggono, Bambang, 2003, Metodologi Penelitian Hukum, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Triwulan, Titik, 2011, Konstruksi Hukum Tata Negara Indonesia Pasca Amandemen UUD 1945, Kencana, Jakarta.
JURNAL DAN MAKALAH
Andara, Anugerah, “Penerapan Hak Imunitas yang dimiliki Oleh Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dan Urgensi Forum Previlegiatum”, Diponegoro Law Review, Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016.
Akbar, Faisal, “Hak Imunitas Pejabat Publik”, 14 Mei 2018. (Makalah dipresentasikan dalam Diskusi Panel Hak Imunitas Pejabat Publik yang diadakan oleh MPR, MK, KPK bekerja sama dengan USU, dilaksanakan di Medan).
Julpikar, Kedudukan Dewan Perwakilan Rakyat dalam Penetapan dan Pengawasan APBN di Indonesia, Jurnal Hukum De Lega Lata, Volume I, Nomor 1, Januari-Juni 2016.
Montisa, Mariana, Kedudukan dan Fungsi Dewan Perwakilan Rakyat di dalam Proses Legislasi Pasca Amandemen UUD 1945, Jurnal Unswagati, Volume 5, Nomor 1 Tahun 2014.
Muniri, Muhammad, Penerapan Hak Imunitas Anggota DPR-RI menurut UU No. 17 Tahun 2014, Jurnal YUSTITIA Volume 18,No. 1, Mei 2017.
R.J. Wenly, “Problematik Imunitas Hukum Anggota Parlemen Ditinjau dari Prinsip Equality Before the Law”, Jurnal Kajian Ilmu Hukum dan Syariah, Volume 5, Nomor 2, Desember 2015.
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3886).
Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5076).
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 70, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5226).
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5568).
Undang Nomor 2 Tahun 2018 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 29, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6187).
PUTUSAN PENGADILAN
Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Nomor 10/DPR-RI/III/1983.
Putusan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Nomor 76/PUU-XII/2014, tanggal 20 November 2014.
Putusan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Nomor 16/PUU-XVI/2018, tanggal 5 Juni 2018.
Putusan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Nomor 28/PUU-XVI/2018, tanggal 5 Juni 2018.
INTERNET
Kamus Besar Bahasa Indonesia Dalam Jaringan.
http://m.hukumonline.com/berita/baca/hol12252/hak-imunitas-dpr-bukan-tak-terbatas, diakses pada 1 Oktober 2018.
http://www.dpr.go.id/tentang/sejarah-dpr, diakses pada 6 November 2018.