• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI PENUTUP

C. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah penulis lakukan, berikut adalah beberapa saran yang ingin penulis sampaikan kepada LPPL Radio Swiba FM dan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta:

1. Sebagai Lembaga Penyiaran Publik Lokal, Radio Swiba FM diharapkan dapat mempertahankan dan meningkatkan kualitas programnya. Serta memberikan inovasi terhadap program sesuai dengan kebutuhan dan keinginan masyarakat selaku pendengar.

2. Radio Swiba FM bisa meningkatkan kegiatan promosi programnya menjadi lebih kreatif dan menarik. Dengan gencar melakukan promosi melalui on air, off air, serta media sosial diharapkan masyarakat lebih tertarik mendengarkan siaran radio lokal.

3. Penulis berharap agar skripsi ini bisa dijadikan bahan kelengkapan dalam perkuliahan manajemen media penyiaran dan memberikan manfaat untuk mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada umumnya.

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Abidin, Z. (2007). Analisis Eksistensial. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Amirullah. (2015). Manajemen Strategi: Teori, Konsep, dan Kinerja. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Ardianto. (2007). Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Bandung:

Simbiosa Rekatama Media.

Dimmick, J., & Rohtenbuhler, E. (1984). Competitive Displacement In the Communication Industries New Media in The Old Environment "in" The New Media Communication, Research an Technology by Ronald E.

Rice Beverly Hills. California: Ssage Publication.

Djamal, H., & Fachruddin, A. (2011). Dasar-Dasar Penyiaran.

Jakarta: Prenada Media Group.

Hidayat. (2003). Paradigma dan Metodologi Penelitian Sosial Empirik Klasik. Jakarta: Departemen Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Indonesia.

Kriyantono, R. (2006). Teknik Praktis Riset Komunikasi . Jakarta:

Kencana.

Littlejohn. (2009). Teori Komunikasi. Jakarta: Salemba Humanika.

Neuman. (2003). Social Research Methods: Qualitative and Quantitative Aproaches. London: Pearson Education.

McQuail, D. (2011). Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Salemba Humanika.

Moleong. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta:

Remaja Rosdakarya.

Morissan. (2018). Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio & Televisi. Jakarta: Prenada Media Group.

Mulyana, D. (2003). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Resosoedarmo, & dkk. (1990). Pengantar Ekologi. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Romli, K. (2016). Komunikasi Massa. Jakarta: PT Grasindo.

Ruslan, R. (2008). Metodologi Penelitian Public Relations dan Komunikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Shihab, M. (2002). Tafsir Al-Misbah. Jakarta: Lentera Hati.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Skripsi dan Jurnal:

Fatmawati, & Ningsih, M. K. (2020). Strategi Komunikasi Gerakan Mukenah Bersih (GMB) dalam Rekrutmen Relawan. Jurnal Al-Tsiqoh (Dakwah dan Ekonomi) Vol. 5 No. 2, 1.

Fatmawati, & Rozin, M. S. (2018). Manajemen Dakwah Program Kisah Menawan Sang Teladan di Radio Rodja 75,6 AM Bogor. Jurnal Darussalam; Jurnal Pendidikan, Komunikasi dan Pemikiran Hukum Islam Vol. 10 No. 1, 135.

Meilinda, S. (2020). Strategi Radio Singosari 103.9 FM Brebes Dalam Membangun Eksistensi Sebagai Lembaga Penyiaran Publik Lokal di Kalangan Pendengar. Jakarta:

UIN Jakarta.

Prasetia, L. (2011). Kompetisi Surat Kabar Lokal Yogyakarta Berdasarkan Tingkat Kepuasan Biro Iklan pada Layanan Jasa Media Surat Kabar. Yogyakarta: FISIP Universitas Atma Jaya.

Sinaga, C. N. (2017). Strategi Komunikasi Radio Komunitas USUKOM FM dalam Mempertahankan Eksistensinya.

Jurnal Interaksi Vol. 1 No. 1, 12-13.

Soryanto, H. H. (2018). Manajemen Penyiaran Radio El John 102.6 FM Dalam Mempertahankan Eksistensinya Sebagai Radio Pariwisata di Kota Pekanbaru. Riau: UIN Riau.

Syafri, P., & Pannindriya, S. T. (2019). Strategi Riau Televisi (Riau TV) Menghadapi Persaingan Dengan TV Nasional Untuk Tetap Eksis Sebagai TV Lokal. Jurnal Eko dam

Bisnis (Riau Economics and Business Reviewe) Vol.3 No.3, 289.

Wiratmo, L. B., Irfan, N., & Samudi. (2016). Model Pengembangan Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) Radio di Jawa Tengah. The Messenger Vol. 3 No. 2, 8.

Internet:

http://swibafm.id/swiba-profile/

https://instagram.com/radioswibakaranganyar?

https://kbbi.web.id/eksistensi ,

https://m.facebook.com/radioswibakaranganyar

https://youtube.com/channel/UCh24wNZ89D6ZiNcxGt3SxxA

LAMPIRAN Dokumentasi Wawancara

Foto saat wawancara bersama Bapak Drs. Bachtiyar Syarif selaku Direktur Radio Swiba FM

Foto saat wawancara bersama Ibu Mamik Supariyatmi, SE selaku Penanggung Jawab Bidang Keuangan

Foto saat wawancara dengan Bapak Mulyono, S.ST selaku Penanggung Jawab Bidang Program/Penyiaran

LEMBAR WAWANCARA Narasumber : Drs. Bachtiyar Syarif

Jabatan : Direktur Radio Swiba FM Karanganyar Tanggal : 28 Mei 2021

Tempat : Kantor Radio Swiba FM

1. Bagaimana struktur kepegawaian di Radio Swiba, terdiri dari apa saja dan seperti apa susunannya?

Jawab: Di Radio Swiba direktur dibantu oleh dua penanggungjawab,yaitu penanggung jawab keuangan dan penanggung jawab penyiaran. Untuk penyiaran penanggungjawabnya Pak Mul yang tadi, kalau penanggungjawab keuangan itu Bu Mamik. Kalau organisasi kecil strukturnya ya sederhana, tidak perlu ada direktur A direktur B, yang penting kegiatan operasional jalan. Untuk rentang kendali manajemen itu biar efektif.

2. Apa saja tugas Bapak sebagai direktur di Radio Swiba Fm?

Jawab: Tugasnya penanggungjawab seluruh kegiatan ini.

Jadi seluruh kegiatan ini menjadi tanggung jawab saya, artinya saya mempertangungjawabkan arah siaran jalannya organisasi ini. Direktur ini tugasnya banyak, ya intinya penanggungjawab secara keseluruhan. Untuk lebih detail bisa lihat di Perda atau Perbub yang menjadi dasar hukum radio ini. Dulu bernama RSPD, sekarang menjadi Lembaga Penyiaran Publik Lokal, gitu. Perda dan Perbub

ini merupakan regulasi yang membuktikan bahwa kita hadir secara hukum atau secara legalitas gitu ya.

3. Apakah Radio Swiba sudah membuat suatu kebijakan umum, kebijakan penyiaran, rencana kerja, anggaran tahunan, dan sebagainya? Apakah sudah diterapkan?

Jawab: Sebuah lembaga idealnya ada visi-misi seperti itu ya. Artinya kita menjalankan apa harapan kita, harapan pemerintah daerah membangun radio ini untuk apa. Untuk mewujudkan harapan itu harus melalui misi tadi. Visi misi itu kan merupakan bentuk ideal ya, terkadang untuk mencapai idealitas tersebut kita menghadapi berbagai fakta yang menjadi kendala di lapangan.

4. Kendala apa saja yang Bapak alami selama menjadi Direktur Radio Swiba?

Jawab: Sebenarnya bagi saya bukan kendala ya, justru menjadi tantangan tersendiri. Saya hadir di sini itu untuk mengubah kenyataan menjadi seperti yang diharapkan.

Kalau saya hadir di sini saat semua sudah dalam keadaan baik, maka tidak ada tantangannya untuk saya. Saya di sini dari tahun 2020 awal, sebelumnya saya sebagai pejabat Pemkab. Jadi saya di sini harus bisa memberikan nilai tambah, kalau saya tidak bisa mengubah situasi faktual menjadi seperti harapan berarti saya tidak kerja apa-apa.

Yang sering menjadi kendala di sini paling adalah masalah dana operasional, selain itu menurut saya adalah kendala yang wajar. Seperti bagaimana cara memahami selera pasar masyarakat agar pendengar kita meningkat,

sehingga orang pasang iklan juga meningkat. Untuk membangun kepercayaan dengan masyarakat itu tidak bisa dengan seketika.

5. Apakah seluruh kegiatan yang ada di Radio Swiba dilakukan dengan perencanaan yang terstruktur? Jika iya, bagaimana proses perencanaannya?

Jawab: Iya tentu dengan proses perencanaan yang terstruktur. Perencanaan ini kita share. Saya masuk di sini ini kan existing ya, artinya radio ini sudah ada. Misalkan ada 15 acara dalam satu minggu, itu nanti saya review.

Apakah nantinya harus ada pergantian jam siar, karena acara bagus juga harus memperhatikan jam siaran yang sesuai. Nah, nanti kita diskusi dengan teman-teman penyiar yang lebih paham. Jadi kita rencanakan sama-sama. Dalam proses perencanaan kegiatan, semua staff berhak menyampaikan gagasan atau idenya. Saya membuka atmosfer, arus informasi gak boleh dibatasi oleh sekat-sekat prosedur. Karna rasa sungkan dalam menyampaikan pendapat itu bisa berakibat kontraproduktif. Yang mana tidak baik untuk kelangsungan hidup Radio Swiba nantinya.

6. Bagaimana proses pelaksanaan perencaanaan yang sudah ada dan bagaimana proses evaluasinya?

Jawab: Iya kami revolving ya, artinya bergulir. Bergulir ini artinya kita terus melakukan evaluasi. Rapat itu perlu terlalu formal dan harus dalam suatu forum khusus.

Contohnya kita punya Whatsapp grup, rapat evaluasi bisa

dilakukan di situ. Jadi jika perlu ada evaluasi dari pelaksanaan perencanaan yang sudah ada tidak perlu menunggu dibahas di rapat bulanan, bisa langsung lewat Whatsapp grup. Jadi kita lebih sering berkomunikasi lewat WA-grup itu ya. Di era sekarang juga untuk mengambil sebuah keputusan tidak perlu harus bertemu face to face.

7. Apakah Radio Swiba berada di bawah naungan pemerintah daerah Kabupaten Karannganyar?

Jawab: Gak di bawah Pemerintah Kabupaten Karanganyar, kita independen. Tapi ini dibiayai oleh Pemerintah. Jadi sebenarnya radio ini dulu Radio Siaran Pemerintah Daerah (RSPD), bagian daripada hubungan masyarakat. Fungsinya sebenarnya pemerintah hadir melakukan kegiatan-kegiatan apa, ikut menyiarkan kegiatan pemerintah, supaya masyarakat tahu. Oh ini ada pilkades, dan lain sebagainya, masyarakat tahu informasi dari mendengar radio. Dan perkembangannya, karena pada masa orde baru radio TVRI disalahgunakan oleh penguasa, padahal tidak boleh digunakan untuk kepentingan partai seperti itu. Sehingga diubah regulasinya menjadi lembaga independen, tetapi pendanaanya adalah sebagian dari pemerintah sebagaian besar karena ini merupakan produk pemerintah. Jadi menjalankan program pemerintah tapi masih independen.

Jadi kalau nanti misal pemerintah ada salah ya dikritik, tapi ya dengan cara-cara santun.

8. Adakah peran dari Diskominfo daerah dalam kegiatan operasional Radio Swiba?

Jawab: Dulu radio ini bagian dari Diskominfo. Semacam UPT, Unit Pelaksana Teknis. Di beberapa kabupaten masih merupakan bagian dari Diskominfo. Tapi ini kita termasuk harus ada semacam good will, niat baik dari kepala daerah, regulasinya harus independen. Karena terkadang kepala daerah gak mau kehilangan medianya.

Di beberapa daerah LPPL nya masih dipegang Diskominfo. Kalau Swiba sendiri Alhamdulillah ya sejak saya masuk sini independen, walaupun beberapa staf di sini merupakan bagian staf Kominfo yang diperbantukan di sini. Dan walaupun pendanaan dari pemerintah, narasi pemberitaan tidak tergantung pada pemerintah.

9. Apa pencapaian terbesar yang pernah diraih oleh Radio Swiba?

Jawab: Di era saya adalah kami menyelenggarakan program Karanganyar Belajar ketika pandemic, ya.

Diawali dengan Youtube itu, momentumnya diawali ketika pandemic. Karena ke giatan belajar harus pakai daring dan sebagainya, maka bersama dengan Dinas Pendidikan dan kebudayaan kami mengadakan siaran di Youtube. Jadi Dikbud menginstruksikan kepada semua sekolah dari SD, SMP, dan SMA semua untuk mendengarkan belajar dari di Radio Swiba. Jadi pandemic ini membawa keberkahan tersendiri untuk Radio Swiba ya. Berkat program ini juga

Youtube Channel Swiba bisa lebih dikenal masyarakat, bahkan sekarang Youtube kita sudah bisa ada iklannya.

10. Apakah Radio Swiba masih bisa dikatakan eksis hingga saat ini?

Jawab: ya iyalah masih eksis. Saya sebagai direktur di sini harus punya sikap optimis, tidak boleh pesimis. Saya harus mengatakan kalau kita menjadi lokomotif lagi, menjadi kita hadir ketika orang bicara TV isinya bertarung, pilkada tarung, demo, dan lain-lain. Maka kita hadir dengan program hiburan untuk daya tarik tersendiri bagi masyarakat. Kalau orang lihat TV terus kan bisa capek, lihat handpone juga bisa capek lama-lama. Jadi mendengarkan radio hingga saat ini bisa jadi solusi hiburan untuk mengatasi kebosanan masyarakat dengan program-program acara tertentu.

11. Apa upaya yang dilakukan Radio Swiba untuk mempertahankan eksistensinya?

Jawab: Ya kami harus memasuki era digitalisasi. Pertama, mendengarkan Radio Swiba bisa dijangkau melalui streaming lewat aplikasi Radio Swiba fm Karanganyar.

Aplikasi ini bisa didownload gratis di Google Playstore.

Dengan aplikasi ini pendengar bisa menikmati siaran Swiba dari mana saja dan kapan saja. Bahkan pendengar-pendengar kami ada yang di Australia, Hongkong, dan lain-lain. Kalau tetap ingin bertahan dalam industry ini kita harus mengikuti era perkembangan zaman dan

teknologi. Kalau gak mau mengikuti nanti ya jadi kuno, dan ujungnya ditinggalkan pendengar.

12. Bagaimana strategi Radio Swiba untuk menghadapi persaingan dengan radio lain yang ada di daerah Kabupaten Karanganyar?

Jawab: strateginya adalah kita tampil baik. Program-program kita sesuaikan dengan taste masyarakat.

Kompetisi di kalangan media itu hal wajar. Justru kompetisi adalah hal yang menyehatkan. Karna kita bisa terpacu untuk terus menjadi lebih baik. Misal radio sana bisa memberitakan ini, ohh kita juga harus bisa gitu.

Intinya kita harus tampil prima dan memberikan inovasi terhadap program. Maka di dunia media ini, jangan sampai out of date. Pemberitaan itu jangan sampai ditunda-tunda, nanti bisa basi. Di era digitalisasi ini kita sebagai media harus jeli dalam memanfaatkan peluang yang ada.

13. Adakah perencanaan program jangka pendek, menengah, dan panjang? Bagaimana proses perencanaanya?

Jawab: Ya idealnya itu, tapi kita jalan coba dulu. Trial and error.

Pewawancara

(Indah Octary)

Narasumber

(Drs. Bachtiyar Syarif)

LEMBAR WAWANCARA

Narasumber : Mamik Supariyatmi, SE

Jabatan : Penanggung Jawab Keuangan dan Karyawan Tanggal : 28 Mei 2021

Tempat : Kantor Radio Swiba FM

1. Dari mana saja sumber keuangan untuk kegiatan operasional Radio Swiba berasal?

Jawab: sumber dana utama yaitu dari daerah ya, APBD. Atau sekarang kita sebutnya dana hibah. Dari pendapatan lain, ada iklan kadang-kadang. Tapi iklan ini kan tidak terus ya sifatnya, kadang ada kadang gak ada. Dana hibah itupun ada baru sekarang-sekarang, baru tahun ini kita dapat hibah, kalau dulu kita pure bertahan dari pendapatan iklan.

2. Bagaimana proses memperoleh dana APBD tersebut?

Jawab: dana APBD ini turunnya per tahun. Untuk prosesnya nanti kita mengajukan dulu ke Pemerinntah Kabupaten Karanganyar berapa dana yang kita butuhkan untuk kegiatan operasional. Misalnya kita mengajukan anggaran 500 juta, nanti Pemkab mau kasihnya berapa tergantung dari kebijakan Bupati.

Dana ini nantinya digunakan untuk gaji karyawan selama satu tahun, kemudian perawatan dan upgrade peralatan agar siarannya semakin bermutu.

3. Dari mana sumber pendapatan terbesar yang diperoleh Radio Swiba? Apakah dari APBD atau iklan?

Jawab: tentu jelas dari APBD ya, sebab iklan itu kan nggak pasti. Kita kan juga Lembaga Penyiaran Publik milik masyarakat, jadi kita lihat-lihat juga lah. Tidak semua iklan kita patok dengan harga tinggi.

4. Apakah dana yang diperoleh mencukupi untuk kegiatan operasional Radio Swiba?

Jawab: iya mencukupi. Sejauh ini kita sangat terbantu dengan adanya dana hibah APBD. Seperti sudah saya jelaskan tadi dana tersebut kita gunakan untuk perawatan peralatan siaran hingga penggajian karyawan.

5. Bagaimana strategi pemasaran dari Radio Swiba?

Jawab: kita meningkatkan daya jangkau. Daya jangkau siarnya itu sampai di mana. Kemudian sekarang kita sudah mengjangkau sistem streaming. Kita juga menyuguhkan acara yang disenangi masyarakat, baik dari kalangan anak muda, orang tua semua mencakup.

6. Apa faktor pendukung dan penghambat dari yang memengaruhi pendapatan Radio Swiba?

Jawab: faktor pendukungnya ya kalau kita menyajikan sajian yang pasti lancar, iklan banyak. Kalau anak-anak penyiar pintar dalam menyajikan program acara yang menarik, nanti iklan bakal datang sendiri gak usah kita cari. Penghambatnya kadang untuk daerah-daerah yang blackspot itu, kan kadang daerah pegunungan-pegunungan itu kita gak bisa jangkau.

7. Apakah kriteria iklan yang bisa masuk dan tidak di Radio Swiba? Seperti apa kriterianya?

Jawab: ada kriterianya. Seperti kalau rokok kan nggak boleh. Kita kalau mau menerima iklan juga harus selektif.

Kalau lembaga penyiaran publik dipasangi iklan seperti itu kira-kira pas nggak, gitu. Dan iklan itu paling hanya 1 menit, dengan batas maksimal pemutaran 10 kali dalam satu hari.

8. Apakah ada kegiatan untuk menawarkan pemasangan iklan kepada perusahaan-perusahaan?

Jawab: iya ada. Biasanya kita menawarkan jasa iklan ini melalui email. Nanti kita kirim email kepada perusahaan-perusahaan tersebut. Untuk sekarang ini sih kita hanya menawarkan pada perusahaan di sekitar wilayah Karanganyar saja. Dulu sempat kita menawarkan pemasangan iklan sampai ke Jakarta, tapi itu ada tim marketingnya sendiri.

9. Apakah Radio Swiba juga melakukan promosi melalui acara off-air?

Jawab: iya. Dulu sebelum pandemic kita sering mengadakan acara off air di halaman depan kantor biasanya. Seperti acara Sambung Rasa, jadi menghadirkan masyarakat dan pemerintah yang ada di sini.

10. Berapa biaya pemasangan iklan di Radio Swiba?

Jawab: kita hitungnya per menit ya. Satu menitnya 15 ribu.

11. Bagaimana proses perekrutan karyawan di Radio Swiba?

Jawab: cara merekrut karyawan kita test dulu. Yang pasti staff atau penyiar di sini syaratnya harus sarjana. Karena seorang penyiar itu kan harus berwawasan luas, menarik cara penyampaiannya. Bukan bermaksud merendahkan yang lain ya, tapi ya memang di sini harus sarjana. Total penyiar di sini ada 12 orang, termasuk saya.

12. Apakah karyawan yang berprestasi akan diberikan reward atau apresiasi?

Jawab: kalau reward sementara belum ada ya, karna kita kan belum kuat secara keuangan ya.

13. Jika ada karyawan yang melakukan kesalahan apakah akan ada punishment atau sanksi?

Jawab: ya pertama pasti kita panggil dulu yang membuat kesalahan, kita tegur dulu dari hati ke hati. Kalau sudah tidak bisa ditoleransi lagi baru kita lakukan tindakan sesuai dengan kebijakan.

14. Apa upaya yang dilakukan Radio Swiba untuk meningkatkan skill karyawannya?

Jawab: kalau anak-anak penyiar ini kan sudah canggih ya.

Mereka juga sudah pintar untuk belajar sendiri. Upaya kita tinggal menyediakan alat-alat yang mendukung berkembangnya skill mereka.

Kemudian kalau perlu penggantian atau upgrade alat mereka tinggal bilang, nanti kita upayakan. Jadi untuk mendukung seluruh pekerjaan karyawan ini semua peralatan yang dibutuhkan sudah dilengkapi.

Pewawancara

Indah Octary

Narasumber

(Mamik Supariyatmi, SE)

LEMBAR WAWANCARA

Narasumber : Mulyono, S.ST

Jabatan : Penanggung Jawab Bidang Siaran/Program Tanggal : 28 Mei 2021

Tempat : Kantor Radio Swiba FM

1. Siapa yang bertugas menyusun program?

Jawab: program disusun oleh kru atau tim penyusun dari Radio Swiba. Penanggungjawabnya saya dan Bu Mamik.

2. Bagaimana penyusunan rencana program?

Jawab: penyusunan rencana program ini kita lakukan setelah evalauasi rutin, berdasarkan masukan-masukan.

Yang jelas program acara itu dinamis, bukan statis. Jadi biasanya setiap 3 bulan kita lakukan evaluasi.. Setelah kita menampung masukan-masukan dari penyiar dan pendengar, dari manajemen kita kumpul membuat program acara.

3. Apa dasar pemilihan program acaranya?

Jawab: dasar pemilihan programnya kita melihat dari masyarakat selaku pendengar yang disenangi apa, nanti kita coba susun. Jadi berdasar pada informasi seperti apa yang dibutuhkan masyarakat. Dan yang penting program acara tidak boleh mengandung SARA dan hal-hal yang bertentangan dengan norma.

4. Dalam setiap evaluasi program, adakah kemungkinan mengganti program lama dengan yang baru?

Jawab: ya ada. misalnya kan program A kita evaluasi, kok kelihatannya peminatnya kurang, nah nanti kita ganti dengan program yang baru.

5. Mencakup wilayah mana saja jangkauan siaran Radio Swiba?

Jawab: untuk jangkauan siar mencakup satu Karisidenan Surakarta. Selain itu, sebelah barat wilayah Salatiga sebagian masih terjangkau, asal tidak terhalang oleh bukit atau gunung ya.

6. Apa ciri khas dari siaran Radio Swiba?

Jawab: karena kita adalah LPPL jadi ciri khasnya adalah kita menyajikan siaran dinas dari Kabupaten Karanganyar. Siaran dinas ini kita memfasilitasi OPD Kabupaten Karanganyar untuk siaran di sini. Setiap hari itu ada, tapi bergantian antar Kedinasan. Ciri khas yang lain yaitu sebelum opening biasanya ada jargon atau slogan “Karanganyar Tentram”.

7. Dari mana referensi Radio Swiba dalam menciptakan suatu program?

Jawab: seperti saya sebut tadi, jadi setiap tiga bulan kita evaluasi. Menerima masukan dari pendengar dan penyiar.

Kemudian setiap satu bulan sekali kan kita rapat kru, dari penyiar nanti menyampaikan masukan dari monitor pendengar, nah kita tampung dulu. Sebagian mungkin kita ubah atau ada juga yang tetap. Setiap hari ada masukan dan kritikan, kita tampung semua, baru setelah 3 bulan kita lakukan evaluasi. Misal acara A ini patut tidak

dipertahankan? Kalau tidak, ya kita ganti program baru.

Jadi referensi pembuatan program kita dari hasil evaluasi setiap 3 bulan itu ya.

8. Apakah Radio Swiba Fm memproduksi program secara mandiri? Atau juga menjalin kerja sama dengan pihak lain, ataupun merelai dari stasiun lain?

Jawab: ada kerjasama dengan pihak lain, yaitu BPMR Yogyakarta. BPMR itu Balai Pendidikan Media dan Radio, itu produknya ada Dunia Anak, Dongeng Anak, kemudian Kata-Kata Mutiara. Untuk program Iklan Layanan Masyarakat (ILM), misalnya katakanlah ada pencegahan penyakit, kemudian seperti Corona ini, itu kita buat atau produksi sendiri. Selanjutnya untuk relay, kita hanya merelay program dari RRI ya, kita siarkan pada jam jam tertentu.

9. Apa saja program yang ada di Radio Swiba?

SJawab: yang pertama kan ada program lagu-lagu campursari, kemudian dangdut, keroncong, kemudian pop Indonesia kenangan, sama pop Barat juga ada. Talkshow juga ada, yang rutin ada Talkshow namanya “Bincang Prospek” setiap hari Kamis malam. Itu kita memberdayakan pengusaha-pengusaha yang ada di Karanganyar, terutama yang usaha kecil, supaya berkembang kita fasilitasi di acara tersebut. Kalau dari segi pendidikan, dulu kita ada program dari Dinas Pendidikan untuk sekolah daring. Jadi gurunya langsung siaran di studio, nanti muridnya mendengarkan lewat

saluran Radio Swiba. Kalau segi budaya sendiri ada

saluran Radio Swiba. Kalau segi budaya sendiri ada

Dokumen terkait