• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

5.2 Saran

1. Penelitian lebih lanjut dapat dilakukan dengan metode yang lainnya seperti Gauss-Seidel dan fast decoupled atau dengan menggunakan jenis software yang lain.

2. Penelitian ini perlu dikembangkan lebih lanjut dengan melakukan analisis hubung singkat dan analisis stabilitas pada sistem kelistrikan

BAB II DASAR TEORI

2.1 UMUM

Sistem Tenaga Listrik terdiri dari Pusat Pembangkit, Jaringan Transmisi, Gardu Induk, Jaringan Distribusi, dan Beban seperti yang ditunjukkan Gambar 2.1 di bawah ini.

Gambar 2.1 Single line diagram sistem tenaga listrik secara sederhana Pada pusat pembangkit terdapat generator dan tranformator penaik tegangan (step-up transformer). Generator berfungsi untuk mengubah energi mekanis menjadi energi listrik. Energi Listrik yang dibangkitkan tersebut dinaikkan level tegangan pada Gardu Induk Transmisi oleh transformator penaik tegangan untuk mengurangi rugi-rugi daya transmisi. Setelah dinaikkan kemudian energi listrik dikirimkan melalui saluran transmisi bertegangan tinggi menuju pusat-pusat beban. Setelah energi listrik disalurkan melalui saluran transmisi maka sampailah energi listrik di Gardu Induk Distribusi untuk diturunkan level tegangannya melalui transformator penurun tegangan (step-down transformer) menjadi tegangan menengah maupun tegangan rendah. Setelah itu energi listrik akan disalurkan melalui saluran distribusi menuju pusat-pusat beban [1].

2.2 REPRESENTASI SISTEM TENAGA LISTRIK

Komponen Utama dari suatu sistem tenaga pada umumnya terdiri dari generaror, saluran transmisi, transformator dan beban. Komponen-komponen utama tersebut digantidengan rangkaian pengganti agar dapat dilakukan analisis pada sistem tenaga listrik. Rangkaian pengganti yang digunakan adalah rangkaian pengganti satu phasa dengan nilai phasa netralnya. Dengan asumsi sistem 3 phasa yang dianalisis dalam keadaan seimbang dan kondisi normal. Untuk mempresentasikan suatu sistem tenaga listrik digunakan diagram yang disebut diagram segaris (single line diagram). Diagram segaris berisi informasi yang dibutuhkan mengenai sistem tenaga tersebut.

Pada studi aliran daya, perhitungan aliran dan tegangan sistem dilakukan pada terminal tertentu atau bus tertentu. Bus-bus pada studi aliran daya dibagi dalam 3 macam, yaitu:

• Bus Beban

Pada bus ini daya aktif (P) dan daya reaktif (Q) diketahui sehingga sering juga disebut bus PQ. Daya aktif dan reaktif yang dicatu ke dalam sistem tenaga bernilai positif, sementara daya aktif dan reaktif yang di konsumsi bernilai negatif. Besaran yang dapat dihitung pada bus ini adalah V (tegangan) dan δ

(sudut beban) [2-5].

• Bus Generator

(prime mover) dan nilai tegangan dikendalikan dengan mengatur eksitasi generator. Sehingga bus ini sering juga disebut dengan PV bus. Besaran yang dapat dihitung dari bus ini adalah Q (daya reaktif) danδ(sudut beban) [2-5].

Slack Bus

Slack Bus sering juga disebut dengan swing bus atau bus berayun. Slack bus berfungsi untuk menyuplai daya aktif P dan daya reaktif Q. Besaran yang diketahui dari slack bus adalah tegangan V dan sudut bebanδ. Suatu sistem tenaga biasanya dirancang memiliki bus ini yang dijadikan sebagai referensi yaitu besaranδ = 00. Besaran yang dapat dihitung dari bus ini adalah daya aktif P dan daya reaktif Q [2-5].

Perbedaan dari masing-masing bus dapat dilihat pada Table 2.1 di bawah ini.

Tabel 2.1 Klasifikasi bus pada sistem tenaga

No. Tipe Bus P

(Daya Aktif) Q (Daya Reaktif) V (Tegangan) δ (Sudut Beban) 1. Load Bus Diketahui Diketahui Tidak

Diketahui Tidak Diketahui 2. Generator Bus Diketahui Tidak Diketahui Diketahui Tidak Diketahui 3. Slack Bus Tidak

Diketahui

Tidak Diketahui

2.3 PERSAMAAN ALIRAN DAYA

Persamaan aliran daya secara sederhana dapat dilihat pada Gambar 2.2 untuk sistem yang memiliki 2 bus. Pada setiap bus terdapat sebuah generator dan beban. Bus 1 dengan bus 2 dihubungkan dengan penghantar. Pada setiap bus memiliki 6 besaran elektris yang terdiri dari : PD, PG, QD, QG, V, danδ[3].

Gambar 2.2 Diagram Satu Garis Sistem 2 Bus

Pada Gambar 2.2 dapat dihasilkan persamaan aliran daya. Besar daya pada bus 1 dan bus 2 adalah

= − = − + ( − )……… (2.1)

= − = − + ( − )……… (2.2)

Pada Gambar 2.3 menunjukkan rangkaian ekivalen untuk sistem 2 bus dimana generator direpresentasikan sebagai sumber yang memiliki reaktansi dan transmisi model π (phi). Beban diasumsikan memiliki impedansi konstan dan daya konstan pada diagram impedansi.

P Y jB = 2 YP jB = 2 1 ˆ V Vˆ2

Gambar 2.3 Rangkaian ekivalen sistem 2 Bus Besarnya arus pada bus 1 dan bus 2 adalah:

= − ……….. (2.3)

= − ……….………. (2.4)

Gambar 2.3 diatas dapat disederhanakan untuk mendapatkan bus daya pada masing-masing bus seperti pada Gambar 2.4 di bawah ini.

1 ˆ V Vˆ2 S S Z Y = 1

Gambar 2.4 Rangkaian ekivalen modelπ untuk sistem 2 bus

= = + ⇒ − = ……….(2.5) = = + ⇒ − = ……….(2.6) 1 ˆ V Vˆ2 S S Z Y = 1

Gambar 2.5 Distribusi arus pada rangkaian ekivalen untuk sistem 2 bus Distribusi arus dapat dilihat pada Gambar 2.5, dimana arus pada bus 1 adalah

= + "………..……….. (2.7)

= + ( − ) …………..……… (2.8)

= + + (− ) ……… (2.9)

= + ……….………..……… (2.10)

Dengan:

Y11adalah jumlah admitansi terhubung pada bus 1 = +

= + ( − ) ………..………..(2.12)

= + + (− ) ……….(2.13)

= + ……….………(2.14)

Dengan:

Y22adalah jumlah admitansi terhubung pada bus 2 = +

Y21adalah admitansi negatif antara bus 2 dengan bus 1= − = Y12

Dari Persamaan (2.10) dan (2.14) dapat dihasilkan persamaan dalam bentuk matrik, yaitu:

= ……….………...(2.15)

Notasi matrik dari Persamaan (2.15) adalah

= ………..……(2.16)

Persamaan (2.5) hingga Persamaan (2.16) yang diberikan untuk sistem 2 bus dapat dijadikan sebagai dasar untuk penyelesaian persamaan aliran daya untuk sistem n-bus.

Gambar 2.6 menunjukan sistem dengan jumlah n-bus dimana bus 1 terhubung dengan bus lainnya. Gambar 2.7 menunjukan model transmisi untuk sistem n-bus.

Gambar 2.6 Sistem n bus

Gambar 2.7Model transmisi π untuk sistem n-bus Persamaan yang dihasilkan dari Gambar 2.7 adalah:

= + + ⋯ + + + + ⋯ + − − − ⋯ − ………..………..……… (2.18) = + + + ⋯ + ………...……..(2.19) = ∑ ………..……….(2.20) Dimana: = + + ⋯ + + + + ⋯ + ……… (2.21) = jumlah semua admitansi yang dihubungkan dengan bus 1

= − ; = − ; = − ………..……. (2.22)

Persamaan (2.20) dapat disubtitusikan ke Persamaan (2.5) menjadi Persamaan (2.23), yaitu: − = = ∑ ……… (2.23) Dengan: = = | |∠ − − = ∑ ; untuk = 1,2, … , ………..(2.24) Persamaan (2.24) merupakan representasi persamaan aliran daya yang nonlinear. Untuk sistem n-bus, seperti Persamaan (2.15) dapat dihasilkan Persamaan (2.25), yaitu : : = … … : : … : … : ……….(2.25)

Notasi matrik dari Persamaan (2.25) adalah

= ………. (2.26)

= … … : : … : … = ………… (2.27) 2.4 Metode Newton-Rhapson

Pada sistem multi-bus, penyelesaian aliran daya dilakukan dengan metode persamaan aliran daya. Metode yang pada umumnya digunkan dalam penyelesaian aliran daya, yaitu metode Newton-Raphson, Gauss-Seidel, dan Fast Decoupled. Tetapi metode yang dibahas pada Tugas Akhir ini adalah metode Newton-Raphson. Dalam metode Newton-Rhapson, persamaan aliran daya dirumuskan dalam bentuk polar. Persamaan arus yang memasuki bus dapat ditulis ulang menjadi:

= ∑ ……….. (2.28)

Persamaan di atas bila ditulis dalam bentuk polar adalah:

= ∑ ∠ + ……… (2.29)

Daya kompleks pada bus I adalah:

− = ……… (2.30)

Dengan:

= = | |∠−

Subsitusi dari Persamaan (2.29) ke Persamaan (2.30) sehingga menjadi:

− = | |∠− ∑ ∠ + ……… (2.31)

Dari Persamaan (2.31) dan (2.32) dapat diketahui persamaan daya aktif dan persamaan daya reaktif yaitu sebagai berikut:

( )

= ∑ ( ) ( ) cos − ( ) + ( ) ……….. (2.33)

( )

= − ∑ ( ) ( ) sin − ( ) + ( ) ………(2.34)

Persamaan (2.33) dan (2.34) merupakan langkah awal perhitungan aliran daya menggunakan metode Newton-Raphson. Penyelesaian aliran daya menggunakan proses iterasi (k+1). Untuk iterasi pertama (1), nilai k = 0, merupakan nilai perkiraan awal (initial estimate) yang ditetapkan sebelum dimulai perhitungan aliran daya.

Hasil perhitungan aliran daya menggunakan Persamaan (2.33) dan (2.34) akan diperoleh nilai ( ) dan ( ). Hasil nilai ini digunakan untuk menghitung nilai ∆ ( ) dan ∆ ( ). ∆ ( ) dan ∆ ( ) adalah sisa daya (power residual) antara yang terjadwal dengan nilai hasil perhitungan:

( ) = ,( ), ………. (2.35)

( ) = ,( ), ……… (2.36)

Hasil perhitungan∆ ( ) dan∆ ( ) digunakan untuk matrik Jacobian pada persamaan: ∆ ( ) : ∆ ( )( ) : ∆ ( ) = ( )( ) : : : ( )( ) ( ) | |( ) | | : : : ( ) | |( ) | | ( )( ) : : : ( )( ) ( ) | |( ) | | : : : ( ) | |( ) | |( ) : ∆ ( )( ) : ∆ ( ) ………….……..(2.37)

Dari Persamaan (2.37) dapat dilihat bahwa perubahan daya berhubungan dengan perubahan besar tegangan dan sudut phasa. Secara umum, Persamaan (2.37) dapat disederhanakan menjadi Persamaan (2.38).

( )( ) =

( )

∆| |( ) ……….. (2.38)

Besaran elemen matriks Jacobian Persamaan (2.38) adalah:

• J1 ( ) = ∑ ( ) ( ) sin − ( ) + ( ) ………..(2.39) ( ) = − ( ) ( ) sin − ( ) + ( ) ≠ ...(2.40) • J2 ( ) | | = 2 ( ) | | cos + ∑ ( ) cos − ( ) + ( ) .(2.41) ( ) = ( ) cos − ( ) + ( ) ≠ ………...(2.42) • J3 ( ) = ∑ ( ) ( ) cos − ( ) + ( ) ... (2.43) ( ) = − ( ) ( ) cos − ( ) + ( ) ≠ …(2.44)

( ) | | = − 2 ( ) | | sin − ∑ ( ) sin − ( ) + ( ) ……….(2.45) ( ) = − ( ) sin − ( ) + ( ) ≠ ... (2.46)

Setelah nilai matrik Jacobian dimasukan ke dalam Persamaan (2.38), maka nilai ∆ ( ) dan ∆| |( ) dapat dicari dengan menginverskan matrix Jacobian seperti pada Persamaan (2.47).

( )

∆| |( ) =

( )

( ) ………. (2.47)

Setelah nilai∆ ( ) dan∆| |( ) diketahui nilainya, maka nilai ( ) dan

| |( ) dapat dicari dengan memasukkan nilai∆ ( ) dan∆| |( ) ke dalam persamaan:

( )

= ( ) + ∆ ( )……… (2.48)

| |( ) = | |( ) + ∆| |( )……… (2.49)

Nilai ∆ ( ) dan ∆| |( ) hasil perhitungan dari Persamaan (2.48) dan (2.49) merupakan perhitungan pada iterasi pertama. Nilai ini digunakan kembali untuk perhitungan iterasi ke-2 dengan cara memasukkan nilai ini ke dalam Persamaan (2.33) dan (2.34) sebagai langkah awal perhitungan aliran daya. Perhitungan dilanjutkan sampai iterasi ke-n dan akan selesai jika nilai ∆ ( ) dan

( ) konvergen setelah mencapai nilai ketelitian iterasi (ε) yang ditetapkan

{[ ( )( ) ≤ ] dan [| |( ) − | |( ) ≤ ]} [2-5][7].

Prosedur Perhitungan aliran daya dengan menggunakan metode Newton-Raphson adalah sebagai berikut:

1. Membentuk matriks admitansi Ybussistem.

2. Menentukan nilai awal ( ), ( ), , , , . Pada bus beban (load bus) di mana , dan , harganya diketahui, besar tegangan ( )dan sudut fasa ( )disamakan dengan nilai slack bus sehingga

= 1.0. dan ( ) = 0.0. Untuk voltage regulated bus di mana nilai tegangan dan daya aktif diketahui, nilai sudut fasa disamakan dengan sudut slack bus, jadi ( ) = 0.

3. Menghitung daya aktif ( ) dan daya reaktif ( ) berdasarkan Persamaan (2.33) dan (2.34).

4. Menghitung nilai ∆ ( ) dan ∆ ( ) berdasarkan Persamaan (2.35) dan (2.36).

5. Membuat matrik Jacobian berdasarkan Persamaan (2.38) sampai Persamaan (2.46)

6. Menghitung nilai sudut beban iterasi pertama ( ) dan nilai tegangan iterasi pertama| |( ) berdasarkan Persamaan (2.48) dan (2.49).

dilanjutkan untuk iterasi berikutnya. Ulangi prosedur 5 sampai 6 dengan memasukkan nilai ( ) dan | |( ) ke dalam Persamaan (2.38) sampai (2.46) hingga mencapai nilai yang konvergen [ ( )

( )

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Studi aliran daya merupakan studi yang mengungkapkan kinerja dan aliran daya (nyata dan reaktif) untuk keadaan tertentu ketika sistem bekerja. Studi aliran daya memberikan informasi mengenai beban saluran transmisi, losses, dan tegangan di setiap lokasi untuk evaluasi kinerja sistem tenaga listrik. Oleh sebab itu studi aliran daya sangat diperlukan dalam perencanaan serta pengembangan sistem di masa yang akan datang.

Untuk menunjang bertambahnya konsumsi energi listrik harus diimbangi dengan peningkatan kualitas energi listrik. Caranya dengan melakukan analisis terhadap suatu sistem energi listrik. Pada sistem tenaga listrik perlu dilakukan beberapa analisis seperti analisis aliran daya, analisis stabilitas dan analisis hubung singkat. Analisi aliran daya dilakukan pada sistem tenaga dalam keadaan beroperasi normal untuk keperluan menentukan besar tegangan dan daya pada tiap busbar. Hasil perhitungan ini digunakan untuk perencanaan operasional dalam sistem tenaga listrik.

Pada tugas akhir ini, penulis akan membahas mengenai studi aliran daya pada sistem kelistrikan Sumatera Bagian Utara (SUMBAGUT) 150 kV menggunakan software PowerWorld Simulator versi 17. Dengan studi aliran daya ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam perencanaan operasional sistem tenaga

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana aliran daya pada jaringan 150 kV Sumatera Bagian Utara. 2. Berapa nilai tegangan, daya aktif, daya rektif dan rugi-rugi jaringan pada

sistem 150 kV Sumatera Bagian Utara

1.3 Batasan Masalah

Untuk memudahkan pembahasan dalam tulisan ini, maka dibuat pembatasan masalah sebagai berikut :

1. Membahas aliran daya pada sistem 150 kV Sumatera Bagian Utara. 2. Studi aliran daya dilakukan pada kondisi beban seimbang.

3. Metode yang dipakai untung menghitung aliran daya adalah metode Newton-Rhapson.

1.4 Tujuan Penulisan

Penulisan Tugas Akhir ini bertujuan untuk mengetahui nilai tegangan, daya aktif, daya reaktif dan rugi-rugi pada masing-masing busbar pada sistem 150 kV Sumatera Bagian Utara.

1.5 Manfaat Penulisan

Penulisan Tugas Akhir ini diharapkan bermanfaat sebagai informasi bagi lembaga terkait, dalam hal ini PLN, untuk evaluasi kinerja sistem tenaga listrik 150 kV Sumatera Bagian Utara.

ABSTRAK

Studi aliran daya dilakukan untuk mengetahui profil tegangan, aliran daya aktif dan daya reaktif serta rugi-rugi jaringan pada masing-masing busbar yang bermanfaat dalam operasional sistem kelistrikan. Pada Tugas Akhir ini, studi aliran daya dilakukan pada sistem kelistrikan Sumatera Bagian Utara (SUMBAGUT) 150 kV pada kondisi normal saat seluruh pembangkit dan seluruh beban yang ada beroperasi dengan menggunakan Software PowerWorld Simulator versi 17 dengan metode analisisnya menggunakan metode Newton-Rhapson. Hasil studi aliran daya yang diperoleh untuk sistem dalam kondisi normal adalah tegangan bus paling rendah di Bus Rantau Prapat yaitu sebesar 139,670 kV. Total daya pembangkit adalah sebesar 2509.3 MW dan 2030.7 MVar. Total daya beban adalah sebesar 2456 MW dan 1834 MVar. Total rugi-rugi jaringan adalah sebesar 53.3 MW dan 196.7 MVar dengan nilai rugi-rugi jaringan tertinggi yaitu pada transmisi Sei Rotan–Tebing Tinggi sebesar 8.82 MW dan 29.62 MVar.

STUDI ALIRAN DAYA

BAGIAN UTARA (SUM

SOFTWARE POWE

Diajukan unt menye Departemen Teknik

DEPART

UNIVERSI

YA PADA SISTEM KELISTRIKAN SU

SUMBAGUT) 150 kV DENGAN MENG

POWERWORLD SIMULATOR VER

ukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam yelesaikan Pendidikan Sarjana (S-1) pada knik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumate

Oleh

ADLY LIDYA

NIM : 090402053

ARTEMEN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

VERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2014

N SUMATERA

ENGGUNAKAN

ERSI 17

atera Utara

RO

RA

ABSTRAK

Studi aliran daya dilakukan untuk mengetahui profil tegangan, aliran daya aktif dan daya reaktif serta rugi-rugi jaringan pada masing-masing busbar yang bermanfaat dalam operasional sistem kelistrikan. Pada Tugas Akhir ini, studi aliran daya dilakukan pada sistem kelistrikan Sumatera Bagian Utara (SUMBAGUT) 150 kV pada kondisi normal saat seluruh pembangkit dan seluruh beban yang ada beroperasi dengan menggunakan Software PowerWorld Simulator versi 17 dengan metode analisisnya menggunakan metode Newton-Rhapson. Hasil studi aliran daya yang diperoleh untuk sistem dalam kondisi normal adalah tegangan bus paling rendah di Bus Rantau Prapat yaitu sebesar 139,670 kV. Total daya pembangkit adalah sebesar 2509.3 MW dan 2030.7 MVar. Total daya beban adalah sebesar 2456 MW dan 1834 MVar. Total rugi-rugi jaringan adalah sebesar 53.3 MW dan 196.7 MVar dengan nilai rugi-rugi jaringan tertinggi yaitu pada transmisi Sei Rotan–Tebing Tinggi sebesar 8.82 MW dan 29.62 MVar.

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.

Tugas Akhir merupakan bagian dari kurikulum yang harus diselesaikan untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan pendidikan Sarjana Strata Satu di Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara. Adapun judul Tugas Akhir ini adalah:

STUDI ALIRAN DAYA PADA SISTEM KELISTRIKAN SUMBAGUT 150 kV DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE POWERWORLD

SIMULATOR VERSI 17

Tugas Akhir ini penulis persembahkan untuk kedua orang tua penulis, yaitu Ayahanda Alm. Ribut Hady dan Ibunda Ining Yuliani yang telah membesarkan penulis dengan kasih sayang yang tak ternilai harganya dan juga kepada kelima saudara penulis yang selalu memberikan semangat dan mendoakan penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

Selama penulis menjalani pendidikan di kampus hingga diselesaikannya Tugas Akhir ini, penulis banyak menerima bantuan, bimbingan, dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Yulianta Siregar ST, MT selaku Dosen Pembimbing penulis yang telah banyak meluangkan waktu dan memberikan bimbingan dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

2. Bapak Ir. Syahrawardi selaku dosen wali penulis yang banyak memberikan masukan dan pengarahan selama perkuliahan.

3. Bapak Pimpinan PT. PLN (Persero) P3B Sumatera UPB Sumbagut.

4. Bapak Ir. Surya Tarmizi Kasim, M.Si dan Bapak Rahmad Fauzi ST, MT selaku Ketua dan Sekretaris Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.

5. Seluruh staf pengajar Departemen Teknik Elektro yang telah memberikan bekal ilmu kepada penulis dan seluruh pegawai Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.

6. Sobat-sobat angkatan 2009, Rizal, Rizi, Tondy, Marfans, Asri, Leo, Masykur, Faya, Agung, Dimas, Yuliana, Chairunnisa, Lukman, Dimas, Afit, Haditia, Wangto, Doni, Fakhrul, Rizky, Nanda Eka, dan seluruh teman-teman stambuk 2009 yang tidak mungkin disebutkan satu per satu. 7. Semua abang kakak senior dan adik junior serta semua pihak yang tidak

dapat penulis sebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang bertujuan untuk menyempurnakan dan memperkaya kajian Tugas Akhir ini. Akhir kata penulis berharap Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Medan, Juli 2014 Penulis,

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR TABEL ... . vii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Rumusan Masalah ... 2 1.3 Batasan Masalah ... 2 1.4 Tujuan Penulisan ... 2 1.5 Manfaat Penulisan ... 2

BAB II DASAR TEORI 2.1 Umum ………... 3

2.2 Representasi Sistem Tenaga Listrik ... 4

2.3 Persamaan Aliran Daya ... 6

2.4 Metode Newton-Rhapson ... 12

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Umum ... 18

3.3 Alat dan Bahan ... 18

3.4 Metode Pengumpulan Data ... 18

3.5 Langkah- Langkah Penelitian ... 19

3.6 Analisis Data ... 23

BAB IV HASIL STUDI ALIRAN DAYA PADA SISTEM KELISTRIKAN SUMATERA BAGIAN UTARA 150 kV 4.1 Umum ... 24

4.2 Hasil Studi Aliran Daya Sumbagut 150 kV ... 25

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan... 31

5.2 Saran ... 32

LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 Data Pembangkit Sumbagut 150 kV LAMPIRAN 2 Data Beban Sumbagut 150 kV LAMPIRAN 3 Data Transmisi Sumbagut 150 kV LAMPIRAN 4 Hasil Load Flow PowerWorld Simulator

LAMPIRAN 5 Nilai Daya Aktif Dan Reaktif Pada Masing-Masing Busbar Hasil Perhitungan Aliran Daya Sumbagut 150 kV

LAMPIRAN 6 Nilai Tegangan dan Sudut Beban Pada Masing-Masing Busbar Hasil Perhitungan Aliran Daya

LAMPIRAN 7 Pembebanan Penghantar SUTT SUMBAGUT 150 kV Hasil Simulasi

LAMPIRAN 8 Nilai Rugi-Rugi Jaringan (Losses) Hasil Perhitungan Aliran Daya

LAMPIRAN 9 Single Line Diagram SUMBAGUT 150 kV dalam PowerWorld Simulator

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Single line diagram sistem tenaga listrik secara sederhana ... 3

Gambar 2.2 Diagram satu garis sistem 2 bus... 6

Gambar 2.3 Rangkaian ekivalen sistem 2 bus ... 7

Gambar 2.4 Rangkaian ekivalen modelπsistem 2 bus ... 7

Gambar 2.5 Distribusi arus pada rangkaian ekivalen untuk sistem 2 bus ... 8

Gambar 2.6 Sistem n bus... 10

Gambar 2.7 Model transmisi π untuk sistem n-bus ... 10

Gambar 3.1 Grafik data generator (P) sumbagut 150 kV ... 20

Gambar 3.2 Grafik data beban (P) sumbagut 150 kV... 20

Gambar 3.3 Grafik data beban (Q) sumbagut 150 kV ... 21

Gambar 3.4 Single Line Diagram Sumbagut 150 kV ... 22

Gambar 3.5 Flowchart perhitungan aliran daya dalam PowerWorld Simulator ... 23

Gambar 4.1 Grafik Daya Reaktif (Q) pada Bus Generator Hasil Simulasi .... 26

Gambar 4.2 Grafik Sudut Beban (δ) pada Bus Generator Hasil Simulasi... 27

Gambar 4.3 Grafik Tegangan (kV) pada Bus Beban Hasil Simulasi ... 27

Gambar 4.4 Grafik Sudut Beban (δ) pada Bus Beban Hasil Simulasi... 28

Gambar 4.5 Grafik MW Loss hasil simulasi ... 29

DAFTAR TABEL

Dokumen terkait