• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS LAPANGAN

B. Saran

Dalam hal ini penulis menyarankan kepada BMT Usaha Mulya agar bisa melakukan dua hal, sebagai berikut :

1. Hendaknya BMT Usaha Mulya terus memberikan informasi dan sosialisasi kepada masyarakat luas (misalnya melalui acara pengajian), agar masyarakat lebih mengetahui keberadaan, keunggulan program dan keutungan bila bergabung menjadi nasabah di BMT Usaha Mulya.

2. Hendaknya pembinaan mitra pembiayaan, tidak hanya dengan pemantauan dan kunjungan langsung semata, tetapi perlu juga memberikan informasi, pengarahan serta pelatihan tentang proses pengelolaan bisnis, agar usaha mitra bisa lebih maju dan berkembang.

73

DAFTAR PUSTAKA

Adi, Isbandi Rukminto. Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat dan Intervensi Komunitas. Jakarta: Penerbit Fakultas UI, 2002.

Amalia, Euis. Keadilan Distributid dalam Ekonomi Islam. Jakarta: Rajawali Press, 2009.

Antonio,Muhammad Syafi’i. Bank Syariah dari Teori ke Praktek. Jakarta: Gema Insani Press, 2003.

Deliarnov. Perkembangan Pemikiran Ekonomi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003.

Emzir. Metodologi Penelitian Kualitatif: Analisis Data. Jakarta: Rajawali Press, 2011.

Fatimah, Siti, ed., Masyarakat Berdaya: Jurnal Kajian Islam dan Pemberdayaan Masyarakat. Surabaya: PMI Fakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel, 2013. Hari, Lubis dan Martani Huseini. Pengantar Teori Organisasi: Suatu Pendekatan

Makro. Jakarta: Departemen Ilmu Administrasi: FISIP UI, 1987.

Hidayati, Nurul. Metodologi Penelitian Dakwah dengan Pendekatan Kualitatif. Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006.

Jhon M. Ivancevich, Jhon M. Perilaku dan Manajemen Organisasi. Jakarta: Erlangga, 2007.

Moleong, J Lexy. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011

Qardhani, Yusuf. Kiat Islam Mengentaskan Kemiskinan. Jakarta: Gema Insani Press, 1995.

Siagian, P. Sondang. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT Bumi Aksara, 2001.

Sigit, Soehardi. Esensi Perilaku Organisasional. Yogyakarta: BPFE Universitas Sarjanawiyata Taman Siswa, 2003.

Soemitra, Andri Soemitra. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009.

Sudarsono, Heri. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, Deskripsi dan Ilustrasi. Yogyakarta: Ekonisia Kampus Fakultas Ekonomi UII, 2007.

74

Suharto, Edi. Membangun Masyarakat Memeberdayakan Rakyat:Kajian Strategis Pembangunan Kesejahtraan Sosial dan Pekerja Sosial. Bandung: PT refika Aditama, 2005.

Tambunan,Tulus TH. Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Indonesia: Isu-Isu Penting. Jakarta: LP3ES, 2012.

Wangsawidjaja, A. Pembiayaan Bank Syariah. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2012.

Wirdyaningsih. dkk. Bank dan Asuransi Islam di Indonesia. Jakarta: Kencana, 2005.

Wrihatnolo, Randy R dan Rian Nugroho Dwidjowijoto. Manajemen Pemberdayaan: Sebuah Pengantar dan Panduan untuk Pemberdayaan Masyarakat. Jakarta: Gramedia, 2007.

75

HASIL WAWANCARA

Nama : Ari Rosliana

Jabatan : Teller BMT Usaha Mulya Masjid

Al Furqon Kelurahan Kota Baru Bekasi Barat

Tanggal : 14 November 2014

Waktu : 09.45 s/d 10.30 WIB

Tempat : Kantor Cabang BMT Usaha Mulya Masjid Al Furqon

A : Produk-produk apa saja yang ditawarkan/diperuntukkan kepada anggota/nasabah ?

B : Kan ada simpanan sama pembiayaan. Simpanan kaya tabungan ada simpanan mudharabah, simpanan pendidikan, simpanan umrah, simpanan idul fitri. Kalo yang yntuk pembiayaan ada murabahah, ijarah sama hiwalah. Kalo mudharabah sama musyarakah ada, tapi yang banyak dipilih sama nasabah itu tiga tadi.

Kan kalo murabahah mah berkaitan dengan modal usaha, bagi para pengusaha kecil. Kalo ijarah itu sewa-menyewa untuk jasa, seperti pendidikan, biaya berobat. Contohnya kaya anak perlu sekolah, berarti kan menyewa jasa seorang guru, terus untuk berobat menyewa jasa seorang dokter, ya begitu. Kalo yang hiwalah itu untuk hutang-piutang, misalnya orang punya hutang sama pihak lain lalu dia mengajukan pembiayaan ke kita, kita sebagai orang ketiga yang meminjamkan uang untuk melunasi hutang tersebut. Tentunya dengan basilnya. Seperti untuk pelunasan motor itu masuknya ke hiwalah.

A : Bagaimana cara mensosialisasikan lembaga BMT Usaha Mulya

kepada masyarakat luas ?

B : Kita kan juga baru berdiri ya, kita keliling aja. Mungkin dari mulut ke mulut orang. Kita juga berdakwah menyebar luaskan.

A : Berapa banyak anggota/nasabah yang dimiliki BMT Usaha Mulya

B : Kalo untuk pembiayaan murabahah itu ada 150 orang, kalo yang ijarah ada 30 orang, hiwalah juga 30 orang. Untuk simpanan sendiri, kaya simpanan mudharabah ya, itu ada 300 orang, itu simpanan yang banyak dipilih karna kan simpanan tersebut bisa sebagai jaminan bagi para nasabah yang mengajukan pembiayaan. Untuk simpanan pendidikan ada tiga orang, simpanan idul fitri dua puluh orang, idul qurban belum ada, walimah juga belum ada, simpanan haji umrah ada empat orang.

A : Jenis pembiayaan apa yang banyak dipilih/diminati oleh para

anggota/nasabah, mengapa ?

B : Kalo pembiayaan yang baru berjalan itu ada tiga, murabahah, ijarah, sama hiwalah.

A : Tujuan-tujuan apa saja yang ingin dicapai dengan adanya pelayanan

pembiayaan tersebut ?

B: Kita kan dari ummat untuk ummat. Jadi fokusnya untuk memberdayakan ummat. Istilahnya gini, banyak bank keliling ya, jadi kita membebaskan ummat dari praktik ribawi. Selai itu juga kan kita membantu permodalan bagi para usaha.

A : Bagaimana kondisi masyarakat/anggota/nasabah setelah

mendapatkan pelayanan pembiayaan tersebut ?

B : Di bidang usahanya ya, tergantung sih ada yang beberapa maju ada juga yang kurang ya. Tapi kita sebagai BMT kita tetep terus pantau. Kenapa nih koq bisa usahanya bisa menurun, mungkin dia juga meminjam pinjaman ke orang atau, atau juga ada banyak saingannya. Tapi sih tetap kan kalo kualitasnya menurun berarti cicilan ke kitanya jadi berkurang ya, namanya juga kita syariah, ya kita memaklumi, ga apa-apa dianya menunggak asalkan selesai pelunasannya. Tapi kalo ga bisa bayar juga kita beri kelunasan. Kaya awal kesepakatan 4 bulan tapi meleset dari itu, ya ga apa-apa, asalkan orang tersebut sudah sangat tidak mampu. Tapi kalo orang mampu tapi dia susah untuk melunasi, akan kita kasih teguran.

HASIL WAWANCARA

Nama : Ibu Esti

Profesi : Pedagang warung klontong

(Nasabah/anggota BMT Usaha Mulya)

Usia : 40 Tahun

Tanggal : 14 November 2014

Waktu : 11.00 s/d 11.20 WIB

Tempat : Warung Ibu Esti

(Kampung Rawa Bebek)

A : Kapan ibu mulai bergabung menjadi nasabah BMT Usaha Mulya ?

B : Baru tahun kemaren lah emba, tahun 2013 kemaren.

A : Mengapa ibu memilih bergabung menjadi nasabah BMT Usaha

Mulya ?

B : Waktu itu saya liat-liat, apaan yaa pembiayaan, segala ada murabahah, ijarah. Ya asaya coba aja, kata temen juga kalo mau minjem ke BMT itu aja, cicilannya murah lagi. Kebetulan juga saya lagi butuh uang buat segala modal warung de.

A : Apakah ibu tertarik dengan pinjaman melalui rentenir atau bank

keliling?

B : Ah engga lah saya. Dengernya aja udah takut. Kan banyak tuh ya kejadian-kejadian. Disini mah banyak de kaya bank keliling gitu. Dengernya aja udah merinding, serem. Kan kalo di BMT kan aman tuh ya, dia juga peke syariah syariah gitu. Kaya bagi hasil.

Kalo minjem ke bank, kaya bank mandiri, BRI gitu, saya juga ga mau. Udah ribet, cicilannya juga gede. Telat sedikit aja bayarnya, udah di telpon-telponin, disamperin juga. Mau tanya-tanya ke bank aja udah takut duluan.

A : Modal apa yang ibu dapatkan dari BMT Usaha Mulya ?

B : Yaa saya cuma mengajukan aja untuk tambahan modal usaha warung. Kaya pinjaman uang gitu emba.

A : Bagaimana caranya ibu bisa mendapatkan pinjaman modal tersebut ?

B : Kita harus jadi anggotanya, kita ngisi formulir sama negelengkapin surat domisili RT, KTP suami istri sama jaminan BPKB. Kita juga disurvei sama pihak BMTnya, gimana keadaan kita.

A : Berapa banyak pinjaman modal yang ibu terima ?

B : Saya baru sekali. Kemaren itu ngajuinnya enam juta. Saya angsurannya selama satu tahun, hariannya cicilannya 26.000. saya sih bayarnya dua hari sekali aja gitu de.

A : Usaha apa yang selama ini ibu jalankan ?

B : Ya gini, saya warung. Kalo sekarang mah sepi. Apalagi kan katanya BBM mau naik. Saya tanya-tanya ke pemilik toko juga lagi pada sepi. Terus juga disini banyak saingannya. Beda 50 perak aja, udah ke pindah ketoko lain.

A : Apa/bagaimana yang dilakukan oleh BMT Usaha Mulya dalam

mengembangkan usaha para nasabah ?

B : Apa yaa, paling cuma mantau- mantau aja, survei gimana keadaan kita. Ya sesekali ngasih masukan buat usaha saya juga sih, biar ga sepi pembeli, sekarang juga kan udah banyak warung ya de.

A : Berapa banyak pendapatan yang ibu peroleh selama sebulan dari

hasil penjualan tersebut ?

B : Kalo bersihnya sehari bisa dapet satu juta. Saya sih buka warungnya full seminggu.

A : Bagaimana keadaan ekonomi ibu setelah menjadi nasabah BMT

Usaha Mulya ?

B : Apa yaa, ya sangat terbantu lah, apalagi bisa buat nambahin modal usaaha, untuk segala beli isian warung.

Dokumen terkait