BAB IV TEMUAN dan ANALISIS PENLITIAN
B. Saran
1. Kepada sineas muda Indonesia agar selalu mempertahankan dan memperhatikan dalam membuat film yang orisinil, bermanfaat dan mengandung nilai pesan yang positif kepada masyarakat luas. Karena melalui sebuah film masyarakat/penonton lebih mudah mencerna pesan yang ingin disampaikan.
2. Kepada sautradara Joko Anwar, peneliti sangat mengapresiasi karya-karya bang Joko, melalui film-film yang pernah dibuat film panjang/pendek. Peneliti
menyarankan selayaknya berharap di Indonesia memiliki sebuah identitas film yang bisa di kenal dunia internasional.
3. Kepada akademis khusunya mahasiswa KPI, berbicara tentang film banyak aspek yang bisa terlibat. Walaupun kita jarang mempelajari produksi sebuah film dibangku kuliah. Akan tetapi kita bisa membantu perfilman Indonesia melalui ilmu komunikasi yang sudah kita dapat. Karena film adalah sebuah pesan yang bisa membuat semua menjadi nyata.
87
Adnan, Syamsul B. Blangko Isian Managemen Produksi. Jakarta: Workshop Peningkatan Kualitas Produksi Film, 2012.
Al-Hanbali, Ibnu Rajab. Kedahsyatan Alam Kubur. Penerjemah Fadhli Bahri LC. Jakarta: An-Nadwah, 2010.
Al-Qurthubi, Imam. “Rahasia Kematian, Alam Akhir & Kiamat”. Jakarta; Akbar Media, 2010.
Asy Sya’rawi, M. Mutawalli. “Esensi Hidup dan Mati”. Jakarta, Gama
Insai Press, 2010.
Akmalsyah, Rizky. “Analisis Semiotik Film A Mighty Heart”. Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri Syarif hidayatullah Jakarta, 2010.
Biran, Missbach Yusran. Sejarah film 1900-1950: Bikin Film di Jawa. Jakarta: Komunitas Bambu, 2009.
Birowo, Antonius. Metode Penelitian Komunikasi; Teori dan Aplikasi, Yogyakarta: Gitanyali, 2004.
Budiman, Kris. Semiotika Visual. Yogyakarta: Penerbit Buku Baik, 2004. Bungin, Burhan. Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi komunikasi di Masyarakat, 3rd. Jakarta: Kencana Pradana Media Grup, 2008.
Cangar, Hafied. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008.
Danesi, Marcel. Pengantar Memahami Semiotika Media. Yogyakarta: Jalasutra, 2010.
Deviana, Susi. “Representasi Nilai Kepahlawanan dalam Film: Stusi analisis semiotika nilai-nilai kepahlwanan direpresentasikan dalam film Harap Tenang Ada Ujian.” Skripsi S1 Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2011.
Goble, Frank G. Mazhab ketiga “Psikologi Humanistik Abraham Maslow”, 11th. Yogyakarta: KANISIUS, 2006.
Irawan, Daniel. “64 Tahun Perfilman Indonesia: Sebuah Evaluasi”, Kinescope, Maret 2014: h.11.
M Ziko, “Rasisme dalam Film Innocence of Muslim”. Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013.
Meadow, May Jo. Memahami Orang lain, 16th. Yoyakarta: KANISIU, 2006.
Muhyidin, Muhammad. Bijak mendidik anak & memahami orang tua. Jakarta: PT.Lentera Basritama, 2003.
Konishi, Seiichi & Nakamura. Penemuan Film. Jakarta: Elex media Komputindo, 2002.
Moleong , Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung; PT Remaja Rosdakarya. 2007), h. 248.
Pratista, Himawan. Memahami Film. Yogyakarta: Homerian Pustaka, 2008.
Rakhman, Jalaludin. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008.
Sarwono, Sarlito Wirawan. Pengantar Umum Psikologi, 8th. Jakarta: Bulan Bintang, 2000.
Setiono, Kusdwirarti. Psikologi Keluarga. Bandung: PT.Alumni, 2011. Shihab, Quraish. Membumikan Al-Quran, 21th. Bandung: Mizan, 2000. Sobur, Alex. Semiotika Komunikasi. Bandung: Remaja Rosda Karya, 2009.
Sony dan Sita Sidharta, Menjadi Penulis Sekenario Profesional (Jakarta: Grasindo, t,t), h.20.
Sudjiman, Panuti. Serba-serbi Semiotika. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1992.
Sugono, Deny. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: pusat bahasa, 2008. Taslim, Uray Noviandi, “Analisis Semiotika Perjuangan Said Nursi dalam
Adegan ‘Jeruji Besi’,” Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi,
Universitas Islam Negeri Jakarta, 2010.
Ulwan, Abdullah Nashih. Pendidikan Anak dalam Islam, 2th. Jakarta: Pustaka Amani, 1995.
Wibowo, Indiwan Seto Wahyu. Semiotika Komunikasi. Jakarta: Mitra Wacana Media, 2011.
Wiryanto. Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Grasindo, 2000.
Zoest, Aart van. Semiotika: Tentang tanda, Cara kerjanya dan Apa yang Kita Lakukan Dengannya. Jakarta: Yayasan Sumber Agung, 1993.
www.eocommunity.com pada tanggal 21 juni 2014 pukul 22.21
Wikipedia, Hallowen, ”Artikel diakses pada 25 Februari 2014 dari http://id.wikipedia.org/wiki/Halloween.
http://www.cod.edu/people/faculty/pruter/film/act2. pada tanggal 18 Agustus 2014 pukul 14.41
Andika, deki. “Gangguan Psikologi”. Artikel diakses pada 28 Agustus
2014 dari http://dekhiandika.blogspot.com/2011/12/macam-macam-gangguan-psikologis.html.
Muflih, Muhammad. “Pengertian dan Ciri-ciri Kepribadian”. Artikel
diakses pada 1 September 2014 dari
1. Sebenarnya ceritanya tentang siksa kubur atau silnt terror? Jawaban:
waktu aku kecil pelajaran agama itu menakutkan, karena isinya banyak ancaman. Ancamanya kalo berbuat jahat masuk neraka, Yang di tekankan lebih konsekwensinya, salah satunya siksa kubur yang paling menakutkan. Bayangkan anak kecil pada umur 7-10 tahun sangat mengerikan diceritakan tentang siksa kubur. Ceritia itu yang membekas dan di aku keluarkan difilm. Kebetulan cerita ini udah ada lama, kebetulan ada yg minta bikinin film horror makanya aku keluarkan cerita grave torture ini.
2. Film grave torture ini mendapatkan kesempatan pertama di web
series YOMYOMF,apakah itu termasuk pemenang? Jawaban:
Tidak, ini bukan kompetisi! Hanya perayaan halloween. Dan yang diminta untuk bikin memang pilihan, sutradara horror yang papan atas di negaranya.
3. Kenapa justin lin memilih joko anwar dan apa reward yang di
berikan? Jwaban:
Karena mungkin melihat film ku yang lain. Sayangnya tidak ada reward yang diberikan.
4. Kenapa bisa kepikiran anak kecil ini masuk ke dalam peti mati?
Jawaban:
Aku berfikir bagaimana cara membuat film tentang siksa kubur tapi nyambung. Kalo aku bikin Cuma orang yang meninggal, tidak ada ada yang menceritakan di film ini. Soalnya tidak ada yang tahu. Makanya aku bikin anak almarhum terkubur, biar ada yang menceritakan gimana di alam kubur.
5. Maksud dari korek api itu apa mas? Jawaban:
Aku butuh devince untuk bisa secara realistis pocong tsb kelihatan,soalnya di dalam kubur itu gelap. Dan korek api tsb memang selalu di bawa karena pemberian dari bapaknya.
6. Di dalam film ini terdapat koran yang memberitakan kematiannya
karena telah membunuh beberapa orang (serial killers),akan tetapi
disisi lain bapaknya ini sangat sayang terhadap anaknya. Bagaimana dengan itu mas?
Jawaban;
Setau aku semua serial killers memang sayang terhadap keluarga dan anaknya, justru kenapa serial killers bisa membunuh banyak orang karena banyak yang tidak engeh kalu dia pembunuh. Kenapa orang tidak engeh dia pembunuh karena dilingkungan dia baik baik saja.
7. Di dalam film ini,setelah mayatnya disiksa ada sesosok makhluk yang
muncul. Bisa dijelaskan ini siapa? Jawaban:
Itu menggambarkan malaikat kubur.
8. Setelah di ketahui anaknya terkubur, pihak keluarga kembali
menggali kuburan itu lagi dan menemukan sosok mkhluk yang teerlihat sudah tua. Siapa makhluk itu?
Jawaban:
Itu anaknya yang terkubur, katanya malaikat itu tidak menampakkan wujudnya karena manusia tidak bisa sanggup melihatnya,akibatnya apabila melihat efeknya bisa menambah tua. ada cerita nabi (sulaiman)
yang singkat di alam kubur, itu kenyataanya bisa panjang sekali. Perbedaan waktu antara alam barzah dengan alam fanah.
9. Anak kecil itu sempat melihat kesisi lain petimati, apakah itu melihat
neraka? Jawaban:
Bukan.. anak kecil itu melihat tempat penyiksaannya, bukan neraka.
10.Ada tiga orang di depan pintu sedang mengobrol, bang joko
menggambarkanya sebagai siapa? Jawaban:
Itu pelayat sedang melayat lagi membicarakan almarhum. Alamarhum di ketahui serial killers setelah korannya ada disitu.
11.Ada arti kusus tidak bang tentang anak kecil yang menyalakan lilin?
Jawaban:
Arti khusus siih tidak ada, Cuma mengibartakan aja dia dengan bapaknya aja..
12.Sedikit mengganjal, didalam film ini.almarhum ditaruh dipetimati.
Kenapa peti mati bang? Jawaban;
Ada beberapa hal yang membolehakan umat islam pake kafan pake peti mati. salah satunya tanah kuburan terlalu becek yang kedua keadaan jasad tidak memungkinkan dikubur hanya pakai kafan. Didalam cerita ini dia ditembak, kondisi jasadnya tidak memungkinkan cuma pakai kafan. Ada hadisnya kok...
13.Pendapa bang joko anwar tentang film pendek sekarang di indonesia?
14.Menurut bang joko di dalam film pendek harus ada sesuatu hal gak bang?
Jawaban:
Film pendek itu periode/waktunya harus singkat, seperti film inikan cuma semalem, kalo film panjang bisa diceritain mulai dari dia lahir sampai dia membesar dewasa dan mati.
15.Kalau Bang Joko biasanya kapan bikin film pendek?
Jawaban:
Kalau ada yang bayar sih... heheh...
Soalnya buat aku selain dapet bayaran aku bisa membayar orang yang membantu di film pendek. Jadi pemain dan crewnya itu bukan karena kerja bakti yang kerjanya sukarela. Salah satu cara aku membagi rizki kepada orang lain.
16.Ada trik khusus gak bang buat mengajak orang/temen untuk
membantu film pendek yang ingin di garap, dengan kondisi kekurangan keuangan?
Jawaban:
Kalau aku sih tidak menggunakan istilah bantuin, karena kalau pakai istilah bantuin bisanya kerjanya suka suka. biasanya aku mengajak... “ayo kita bikin film pendek, filmnya seperti ini.. kalian suka tidak? Kalau suka
kita bikin film bareng bareng yukk...” begitu..
Ceritanya memang harus menarik lain dari yang lain, biar pada suka untuk menggarap film bareng bareng...
17.Justin lin meminta Joko Anwar untuk membuat film ini itu kapan?
Jawaban: