BAB V PENUTUP
5.2 Saran
5.2.1 Saran Teoritis ….…
Untuk penelitian selanjutnya, disarankan untuk dapat mencari dan membaca
referensi lain yang lebih banyak lagi. Self disclosure merupakan teori tentang
hubungan dan teori tentang pengungkapan diri seseorang. Untuk itu, peneliti sarankan
untuk meneliti kembali dengan topik self disclosure yang lebih mendalam. Seperti
pelaku prostitusi online pada media sosial, atau mengenai suatu hubungan yang
5.2.2 Saran Praktis
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti memberikan beberapa peran sebagai
berikut:
1. Dalam melakukan self disclosure pada media sosial anonim, peneliti
berharap pengguna untuk tetap menggunakan media sosial secara bijak,
meskipun menjadi anonim tetap harus menjaga cara interaksi dengan
orang lain jangan jadikan anonim sebagai kebebasan untuk mengeluarkan
kata-kata yang tidak sopan atau menyakiti orang lain.
2. Hasil penelitian ini dapat dijadikan kajian dan bahan masukan positif bagi
para peneliti selanjutnya. Kemudian penelitian ini juga bisa dijadikan
sebagai penelitian lanjutan yakni mengenai self disclosure pada media
anonim dengan studi fenomenologi, sehingga penelitian ini akan jauh
lebih mendalam karena berkaitan dengan kisah hidup atau pengalaman
145 BUKU
Ardianto, Elvinaro. 2011. Metodologi Penelitian Untuk Public Relations. Bandung: Remaja RosdaKarya
Basrowi & Suwandi. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT Rineka Cipta
Bungin, Burhan. 2006. Sosiologi Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
. 2013. Sosiologi Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
. 2009. Penelitian Kualitatif Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Cangara, Hafied. 1998. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Raja Grafindo Utama
Darmawan, Deni. 2012. Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: Remaja Rosda Karya
Devito. J. A. 2011. Komunikasi Antar Manusia Edisi Kelima. Tangerang Selatan: Karisma Publishing Group
Fajar, Marhaeni. 2009. Ilmu Komunikasi Teori & Praktik. Yogyakarta : Graha Ilmu
Fidler, Roger. 1997. Mediamorfosis (Memahami Media Baru). Yogyakarta: Bentang Budaya
Fisher, B Aubrey. 1978. Teori-teori komunikasi. Bandung: Remaja Rosda Karya
Harapan, Edi & Syarwani Ahmad. 2014. Komunikasi Antarpribadi (Perilaku Insani Dalam Organisasi Pendidikan). Jakarta: PT RajaGrafindo Persada
Hendroyono, Tony. 2009. Facebook. Yogyakarta : B First
Iriantara, Yosal. 2008. Media Relations Konsep, Pendekatan, dan Praktik. Bandung: Remaja Rosdakarya
K, Ian Chandra. Internet Untuk Kita Semua. 2009. Jakarta: PT Elek Media Komputindo
Komala, Lukiati. 2009. Ilmu Komunikasi Perspektif, Proses dan Konteks. Bandung: Widya Padjajaran
Kriyantono, Rachmat. 2006. Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Liliweri, A. 1997. Komunikasi Antar Pribadi. Bandung : PT Citra Adya Bakti
McQuail, Denis. 2012. Teori Komunikasi Massa Edisi 6. Jakarta: Salemba Humanika
Moleong, Lexy J. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya
Morrisan. 2013. Teori Komunikasi Individu Hingga Massa. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Morissan & Andy Corry Wardhany. 2009. Teori Komunikasi. Bogor: Ghalia Indonesia
Nazir, Moh. 2009. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia
Nurudin. 2004. Sistem Komunikasi Indonesia. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Rahman, Agus A. 2013. Psikologi Sosial Integrasi Pengetahuan Wahyu dan Pengetahuan Empirik. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Rakhmat, Jalaluddin. 2007. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosda Karya
Romli, Asep S M. 2012. Jurnalistik Online. Bandung: Nuansa Cendekia
Santoso, Slamet. Teori-Teori Psikologi Sosial. 2010. Bandung : PT Refika Aditama
Satori, Djam’an & Aan Komariah. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Sears, David O & Jonathan L Freedman dkk. 1985. Psikologi Sosial Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta: Erlangga
Severin, Werner J & Tankard, James W. 2011. Teori Komunikasi (Sejarah, Metode, dan Terapan di Dalam Media Massa) Edisi Kelima. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Shera, Andy. 2010. Step by Step Internet Marketing. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Sihabudin, Ahmad & Rahmi Winangsih. 2012. Komunikasi Antar Manusia. Serang : Pustaka getok tular
Silalahi, Ulber. 2010. Metode Penelitian Sosial. Bandung: Refika Aditama.
Sugiyono. 2009. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta
Supratiknya, A. 1995. Komunikasi Antarpribadi. Yogyakarta: Kanisius
Winarso, Heru Puji. 2005. Sosiologi Komunikasi Massa. Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT)
JURNAL
Andarwati, S.R & Sankarto, B.S. Jurnal Perpustakaan Pertanian Vol.14, Nomor 1, 2005.
Averoes, Chiko Muhammad. 2015. Pengungkapan Diri Anak Korban Pelecehan Seksual Pada Ibu. Serang: Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Gainau, Maryam B. 2009. Keterbukaan Diri (Self Disclosure) Siswa Dalam Perspektif Budaya Dan Implikasinya Bagi Konseling. Jurnal ilmiah widya warta, Vol 33, No
Kilamanca, Desiana Fiskarani. 2010. Hubungan Antara Kebutuhan Afiliasi dan Keterbukaan Diri dengan Intensitas Mengakses Situs Jejaring Sosial Pada Remaja. Surakarta : Universitas Sebelas Maret
Komunikasi dan Informatika Indonesia-Buku Putih. 2010. Jakarta: pusat data, kementrian komunikasi dan informatika
Kusumaningtyas, Ratih Dwi. 2010. Peran Media Sosial Online (Facebook) Sebagai Saluran Self Disclosure Remaja Putri Di Surabaya. Jawa Timur: Universitas VETERAN
Lestarina, Yunita. 2012. Self Disclosure Individu Pada Aktivitas Kencan Online. Depok: Universitas Indonesia
Mahendra, David. 2014. Media Jejaring Sosial Dalam Dimensi Self Disclosure. Yogyakarta: UIN Kalijaga
Pamuncak, Dimas. 2011. Pengaruh Tipe Kepribadian Terhadap Self Disclosure Pengguna Facebook. Universitas Islan Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
INTERNET
Brainly.co.id/tugas/310634
Googleplaystore/LegaTalk
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=86941&val=4687 “memahami fenomena komunikasi hiperpersonal menggunakan anonymous username
dalam portal berita online”
http://id-id.facebook.com/notes/legatalk/curhat-bikin-sehat/296726380451429 http://m.news.viva.co.id/news/read/511024-15 http://tekno.kompas.com/read/2012/06/01/23174881/mengapa.orang.gemar.curhat.le wat.media.sosial http://tekno.kompas.com/read/2014/03/12/0943093/Riset.Wanita.Menjadi.Raja.di.Me dia.Sosial http://www.bimbingan.org/pengertian-media-sosial-menurut-ahli.htm http://www.cnnindonesia.com/teknologi/20141127133046-185-14236/internet-indonesia-banyak-dipakai-untuk-media-sosial/ http://www.koranjakarta.com/?17367jejaring%20sosial:%20zona%20nyaman%20unt uk%20curhat http://www.merdeka.com/teknologi/perbedaan-sosial-media-dan-jejaring-sosial.html http://www.merdeka.com/uang/di-5-media-sosial-ini-orang-indonesia-pengguna-terbesar dunia.html http://www.voaindonesia.com/content/mahasiswa-di-yogyakarta-ditahan-polisi-karena-curhat-di-media-sosial/2433794.html
Teknologi.metrotvnews.com/read/2014/09/25/296897/creative-hot-house-resmikan-aplikasi-legatalk/
150
PEDOMAN WAWANCARA
a. Key Informan
1. Alasan melakukan pengungkapan diri pada media anonim LegaTalk
2. Intensitas dan frekuensi dalam melakukan pengungkapan diri pada media
anonim
3. Valensi atau sifat pesan yang diungkapkan pada media anonim
4. Fungsi pengungkapan diri pada media anonim
5. Dampak atau efek pengungkapan diri pada media anonim
b. Informan Pendukung
- Psikolog yang paham mengenai media sosial
1. Analisis alasan individu bergabung pada media sosial serta dampak bagi
kepribadian individu
2. Tipe individu yang terbuka dan tertutup pada media sosial
3. Tujuan individu melakukan pengungkapan diri pada media sosial
4. Manfaat individu melakukan pengungkapan diri pada media sosial
- Blogger yang pernah menulis artikel mengenai LegaTalk
1. Alasan menggunakan media anonim LegaTalk
2. Kegunaan atau fungsi media anonim
3. Dampak atau efek pengungkapan diri pada media anonim
4. Topik yang banyak pengguna LegaTalk ungkapkan (analisis sebagai blogger)
- Pembuat aplikasi LegaTalk
1. Penjelasan mengenai Creative HotHouse
2. Penjelasan mengenai LegaTalk
3. Alasan dibuat LegaTalk
4. Tagline LegaTalk
Lampiran 2
BIODATA KEY INFORMAN
Nama : Ahmad Rian Effendi
Tempat Tanggal Lahir : Gorontalo, 16 Juli 1997
Agama : Islam
Usia : 18 Tahun
Lampiran 3
TRANSKIP WAWANCARA
Informan 1 : Ahmad Rian Efendi
Tanggal Wawancara : 01 Juli 2015
Via : chat WhatsApp (082293185***)
1. Kenapa kamu memilih menggunakan media sosial?
Jawab: karena ingin terhubung dengan orang-orang terdekat saya, cari kenalan-kenalan baru, buat media promosi juga saya kebetulan ada usaha kecil-kecilan, biar ngelepas jenuh kalau nggak ada aktivitas apa-apa.
2. Pernah nulis curhat dimedia sosial kan ya, kenapa sih kamu suka curhat atau nulis status di media sosial?
Jawab: waaah kalau yang ini sering mbak, apalagi kalau lagi pas ada masalah. Bete di sekolah, galau karena cewek. Biasanya kalau ga ada temen ceritanya saya tumpahin kesedihan saya di media sosial. Supaya yang baca curhatan saya itu merasa iba, dan pengen dapet saran juga.
3. Jadi apa peran media sosial buat kamu?
Jawab: peran yang paling utama sih, ya itu supaya hubungan sosial dengan teman-teman lebih baik, trus buat tempat curhat juga.
4. Apa manfaat curhat di media sosial?
Jawab: dapat manfaatnya kalau ada yang ngasih solusi, biasanya ada juga yang malah ngejek itu yang bikin males.
5. Oke, lalu rian menurut kamu apa sih arti „status‟ pada media sosial?
Jawab: ya menurut saya itu sebuah ungkapan hati mbak. Contoh saya nih, kalau pikiran lagi galau ya statusnya tentang cinta-cintaan, kalau saya pas lagi seneng main skateboard sampai berhari – hari statusnya cuma tentang skateboard.
6. Oia, rian pengguna LegaTalk kan? Nah LegaTalk kan anonim, kenapa sih kamu memilih media anonim?
Jawab: waaah, kalau itu lebih bebas mbak, nggak ada yang tau. Kalau di Facebook atau Twitter kalau statusnya nyebutin nama orang yang dimaksud jadi nggak enak. Soalnya yang baca tau kalau yang posting saya. Kalau di LegaTalk bebas banget.
7. Bebas dalam hal apa nih yan? Emang kalo yang kamu posting ketauan orang itu kenapa ya?
Jawab: misalkan lagi jengkel sama orang dan nggak bisa nahan. Contoh saya
posting “waah itu si…. Nggak tau malu”. Jadi saya pengen tau respon orang-orang tentang suatu persoalan tanpa melibatkan saya, jadi kalau di media sosial yang anonim lebih enak.
8. Oh oke, trus apa yang kamu dapat setelah mengakses dan menggunakan media anonim?
Jawab: yang saya dapat ya perasaan seneng kalau responnya bagus. Kalau engga ada respon atau responnya jelek ya jengkel jadinya.
9. Sejak kapan kamu pake LegaTalk?
Jawab: udah 5 bulan yang lalu. Tapi setelah 1 bulan terakhir udah engga pernah make
10.Kamu tau LegaTalk pertama kalinya dari mana ? Jawab: di google
11.Menurut kamu yan, LegaTalk itu apa?
Jawab: LegaTalk itu media curhat, karena lebih banyak respon, kalau buat nasehat kurang, saya pernah coba responnya dikit
12.Terus kenapa milih LegaTalk , kenapa ga pilih media anonim lainnya?
Jawab: mungkin saya merasa LegaTalk lebih banyak pengguna. Jadi kemungkinan respon statusnya bagus.
13.Tapi kamu kenal berapa media anonim sebelumnya? Apa pernah make media anonim selain LegaTalk?
Jawab: belum mbak, dan belum nyoba nyari yang lain 14.Hal apa saja yang kamu lakukan di LegaTalk?
Jawab: Cuma status sama komen status orang lain, lebih banyak komennya
15.Seberapa sering kamu nulis status di sana? Terus biasanya kamu nulis status kalo perasaan kamu lagi gimana?
Jawab: tergantung mood mbak, kalau perasaan lagi down 1 hari bisa nyampe 10 atau 15. Kalau lagi biasa-biasa cumin 1 hari 2x, itupun cum iseng.
16.Apa harapan kamu setelah posting curhatan / status di LegaTalk?
Jawab: harapan saya respon baik, dan mendukung saya, memberi semangat
17.Topik apa saja sih yan yang biasa kamu jadiin status di LegaTalk, status tentang apa?
Jawab: dulu sih waktu pacaran tentang cinta, kemudian setelah jomblo lebih ke hobi dan kehidupan sehari-hari.
18.Pernah ga sih kamu nulis status di LegaTalk yang ga bisa kamu ungkapin di media sosial lainnya? status seperti apa?
Jawab: posting tentang perilaku orang lain.
19.Oh, kalo kaya ga berani di media sosial umum ya yan? Itu kenapa yan?
Jawab: iyaa mbak nggak beranilah, menjaga perasaan dia juga. Kalau di LegaTalk kan nyebutin 1 nama contoh ryan, kan yang baca nggak tau ryan yang mana. Kalau di Facebook, banyak kenalan jadi bisa ditebak.
20.Oke, jadi semacem ungkapin kekesalan juga ya di LegaTalk. Trus ungkapan yang kamu tulis di LegaTalk ini cenderung kearah positif atau negatif sih yan?
Jawab: betul sekali mbak, lebih ke positif sih mbak, 70 % positif dan 30 % negatif. Kalau negatif pas jengkel aja mbak
21.Kalo status negatif ada hubungannya sama topik lain ga yan, mungkin yang lebih intim atau rahasia gitu?
Jawab: sampe ke rahasia nggak sih mbak, Cuma pernah ngritik pemerintah aja ngeritik negatifnya, karena pas jengkel sama pemerintah.
Jawab: jujur 90% mbak, 10 % iseng. Contoh saya posting status “akhirnya kesampean beli mobil Mercedez Benz”, Cuma pengen tau respon padahal bohong.
23. Oia kalau status semacam „seksual‟ gitu pernah nyoba ikutan ga si yan? Maaf ya
ini, karena kan anonim dan di LegaTalk banyak yang kaya gitu, pernah ga kamu ikutan juga atau tentang hal-hal intim lainnya begitu yan?
Jawab: Cuma ikutan koment mbak, status sih pernah satu kali itu pun iseng. Tapi itu jarang sekali saya lakuin Cuma 1 kali karena nggak ada topik lain.
24.Oke yan gak papa. Terus bagaimana komentar yang kamu dapatkan dari status –
status yang kamu posting itu yan?
Jawab: ya respon bagus mbak, kalau saya posting “lagi kangen”. Ada yang komen „sabar aja‟ dan ada juga „sama saya juga‟. Macem-macem lah tapi lebih kepositif responnya.
25.Fungsinya curhat di media sosial terutama anonim ini sebagai bentuk apa sih yan? Jawab: sebagai bentuk mencurahkan isi hati mbak, perasaan buat seneng-seneng. 26.Kemudian faktor atau motivasi apa sih yan yang bikin kamu milih curhat di
LegaTalk/ apa ada hubungannya sama kepribdian kamu. Mungkin kamu orangnya tertutup makanya kalo mau curhat cari yang media anonim, atau karena kalo di LegaTalk jadi banyak yang respon postingan kamu, atau karena faktor apa nih? Jawab: di LegaTalk banyak yang respon mbak, terus juga nggak ada temen yang pas buat curhat jadi milih LegaTalk.
27.Ada perbedaan ga sih yan mengenai topik (status) yang kamu bikin buat di media anonim sama di media umum?
Jawab: nggak ada perbedaan yang mencolok sih mbak, biasanya status yang saya tulis di media sosial lain saya tulis juga di LegaTalk. Tapi kalo sebaliknya nggak pernah mbak, soalnya kalau di LegaTalk lebih ke privasi
28.Ada dampak atau efek baik postif maupun negatif yang kamu rasain setelah menulis status di LegaTalk?
Jawab: nggak ada dampak mbak, tergantung respon. Kalau misalkan saya lagi ngerasa down, saya coba minta solusi di LegaTalk, Alhamdulillah ada yang kasih solusi dan itu dampaknya sangat baik sekali, dapet kenalan banyak mbak tukar pin bb juga.
29.Tujuannya buat apa yan waktu itu minta kontak mereka/
Jawab: dijadiin kenalan dan temen ngobrol, saya juga punya banyak temen kuliah karena di LegaTalk dia sering curhat juga.
30.Saat tidak ada yang mengetahui jati diri kamu (anonim) apa kamu bisa menuliskan hal apapun secara sembarangan di LegaTalk? Kenapa?
Jawab : waah bisa saja mbak karena mereka nggak tau itu saya, kecuali aib saudara
31.Apa bahayanya kalo kamu nulis hal semacam di LegaTalk itu tapi nulisnya ke media sosial umum?
Jawab: di LegaTalk itu sangat bebas menurut saya, tapi bahayanya kalau pas lagi jelekin orang terus ketauan tapi kalo di LegaTalk tingkat kerahasiaannyakan tinggi.
Lampiran 4
BIODATA KEY INFORMAN
Nama : Rizky Hermawan
Agama : Islam
Usia : 20 Tahun
Alamat : Depok Kelapa Dua
Lampiran 5
TRANSKIP WAWANCARA
Informan 2 : Rizky Hermawan
Tanggal Wawancara : 23 Juni 2015
Via : chat LINE
1. Mengapa anda memilih untuk menggunakan media sosial? Jawab: sarana menambah teman
2. Kenapa suka nulis status di media sosial ?
Jawab: hmmmp berbagi cerita aja si sama keluh kesah, soalnya kalo langsung 4 mata ama temen ga seru ujung-ujungnya kenal
3. Kenapa kamu memilih media anonim?
Jawab: ya alasannya karena kita bisa sembunyiin jati diri kita, bisa curhat masalah pribadi tanpa mereka tau siapa dan bagaiamana kita
4. Apa yang kamu dapatkan setelah mengakakses dan menggunakan media anonim? Jawab: kepuasan batin, setelah ngeluarin unek-unek dan kadang ada yang ngehibur di sana, ya secara garis besar pokoknya ketenangan jiwa
5. Menurut pendapat kamu apa itu LegaTalk? Jawab: tempat buang semua curahan hati
6. Mengapa kamu memilih LegaTalk, kenapa tidak memilih media sosial yang lain? Jawab: hahaha karena simple aja mirip banget ama secret, iya ga ribet liat komennya
7. Dulu pake secret berapa lama ki? Nyaman ya pake anonim? Jawab: 2 bulan lalu, terus ditutup. Ya nyaman-nyaman aja 8. Jadi hal apa aja yang kamu lakuin di media anonim itu?
Jawab: curhat doang sih, buang unek-unek sama survey hehe, buat reverensi buku 9. Oia, survey apaan sih ki, jelasin dong!
Jawab: buat reverensi buku
10.Ki, buat pendapat orang tentang apa? Terus cara surveinya gimana ki?
Jawab: tentang kenakalan-kenakalan remaja di era informatika dan kemajuan teknologi. Saya surveinya ya bikin post di LegaTalk dengan kata minta pendapat aja si hhehe nanti di saring komen-komen terbaiknya buat bahan nulis
11.Biasanya bikin status yang gimana, soalnya ga semua yang nulis di LegaTalk banyak yang komen kan?
Jawab: hhaha iya, biasanya ya. Dulu pernah ngpost kaya gini sih “menurut kalian
emang apa si manfaat phone sex dan chat sex, apa keuntungannya, respon ya lagi
survey”
12.Oh terus banyak yang respon ki, terus dari situ sampe minta kontak juga ?
Jawab: hmmmp biasanya yang jawabannya rada intelijen si aku pinta. Kan ketauan dari cara dia nulis dan pemakaian bahasanya, kalo orang itu wawasannya luas apa engga
13.Oia, kenapa kepikiran bikin survey kaya gitu di LegaTalk?
Jawab: hhaha ya liat dari diri sendiri aja si pertamanya kan aku pake LegaTalk biar bisa curhat apa aja tanpa harus takut ketauan siapa kita, aku mikir kalo pake LegaTalk pasti orang-orang bakalan berani respon kalo aku post hal-hal kaya gitu 14.Terus sekarang surveinya udah selesai atau masih lanjut ki? Hasil surveynya apa
kalo boleh tau ki?
Jawab: udah selesai si, hasil banyak dibuku yang aku tulis 15.Terus kamu survey kaya gitu berapa lama di LegaTalk?
Jawab: 4 bulanan, 3 bulan di LegaTalk dan 1 bulan di secret
16.Di secret sama aja ga emang ki? Post orang-orang secret kaya apa ki?
Jawab: kalo di secret lebih frontal menurut aku si, soalnya di sana bisa unggah foto. Ya you know lah laki-laki jones (jomblo ngenes) gimana suka foto-foto
„anu‟nya terus di upload di secret. Di LegaTalk juga bisa unggah foto tapi ga ada
konten pornonya, fotonya pun ga bisa upload sesuka hati. 17.Terus secret tutup gara-gara apa tau ga ki?
Jawab: hmmmp mungkin gara-gara banyak yang upload itu kali, ga cowo ga cewe sama aja si
18.Terus ki, kalo selain ngpost yang survey-suvei itu, buat masalah pribadi atau post lainnya suka juga nulis di LegaTalk?
Jawab: suka si, lebih banyak tentang keluarga sama bokap tiri sih 19.Seberapa sering kamu menulis status di LegaTalk?
Jawab: jarang, kalo lagi pengen ngpost aja. Hmmp seminggu 2 kali lah 20.Oh oke, apa harapan kamu setelah curhat / menulis status di media sosial?
Jawab: Dapet data dan saling tertawa. Kalo buat masalah pribadi si g ada harapan yang gimana-gimana, cuma biar plong aja
21.Pernahkah kamu menulis status di LegaTalk yang tidak mampu kamu ungkapkan di media sosial lainnya?
Jawab: hmppp engga pernah si
22.Bagaimana mengenai tingkat kejujuran pada status kamu? Jawab: aku jujur sih apa adanya
23.Jadi apa fungsi kamu mengungkapkan status pada media sosial anonim? Jawab: bentuk hiburan aja si hhihi, juga melepas penat
24.Faktor atau motivasi apa yang bikin kamu tertarik buat nulis status di LegaTalk? Jawab: ya bisa curhat apa aja tanpa khawatir tentang identitas sama buat wadah curhat
25.Ada dampak atau efek positif atau negatif yang kamu rasain setelah menulis status di LegaTalk ?
Jawab: positifnya jadi tenang, negatifnya hmmm apa yaa paling kalo ada komen yang ngeselin jadi kesel sendiri
26.Saat tidak ada yang mengetahui jati diri anda (anonim) apa anda bisa menuliskan hal apapun secara sembarangan di LegaTalk?
Jawab: iyaa, mungkin lah, karena sebagai anonim orang ga ada yang tau identitas kita, makanya bisa post nyindir orang tanpa pusing-pusing orang yang kita sindir ngebaca.
Lampiran 6
BIODATA KEY INFORMAN
Nama : Annisa Nur‟aini Suryono
Tempat Tanggal Lahir : Bandung, 18 Agustus 1995
Agama : Islam
Usia : 19 Tahun
Lampiran 7
TRANSKIP WAWANCARA
Informan 3 : Annisa Nur’aini Suryono
Tanggal Wawancara : 4-5 Juni 2015
Via : Chat BBM (54CD****)
1. Nisa tau aplikasi LegaTalk dari mana ya?
Jawab: dari kaka ipar ka, waktu itu kaka ipar bilang media sosial ini mirip Facebook gitu, bisa koment-koment, terus masang status, tapi uniknya di sini kalo