• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan uraian pembahasan yang telah dijelaskan sebelumnya, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut:

1. Bagi UPT Panti Sosial Tresna Werdha Jember

Berbagai kisah dan alasan yang diungkapkan oleh para lansia selama tinggal di panti. Banyak pelajaran yang kita peroleh untuk selalu bersyukur, ikhlas dan menerima diri sendiri. Penerimaan diri sangatlah penting untuk diterapkan pada siapa saja. Oleh karena itu, penelitian ini akan lebih baik apabila pihak panti secara berkelanjutan memberikan motivasi pada lansia untuk menerima dan ikhlas atas semua kejadian dengan bersyukur kepada Allah SWT.

2. Bagi Lansia

Lansia diharapkan untuk selalu menerapkan perintah agama dan mentaati kewajiban Allah serta dapat meningkatkan rasa maupun sikap penerimaan diri. Semoga lansia tetap istiqomah dengan perubahan yang sudah dirasakan semenjak mendapatkan terapi dzikir.

3. Bagi peneliti selanjutnya

Penelitian ini dapat ditingkatkan dan disempurnakan dengan menggunakan metode lain. Hendaknya bagi peneliti selanjutnya untuk lebih mendalami lagi tentang self acceptance atau penerimaan diri pada lansia atau sasaran lain.

C. Penutup

Alhamdulillah, puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT karena telah melimpahkan rahmat, hidayah, serta karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan lancar dan tepat waktu.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan Skripsi ini. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif untuk menyempurnakan Skripsi ini. Semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umunya.

DAFTAR PUSTAKA Alwisol. Psikologi Kepribadian. Malang: UMM Press 2009.

Amin, Samsul Munir. Energi Dzikir. Jakarta: Bumiaksara, 2008.

Al-jauziyah, Ibnul Qayyim. Zikir Cahaya Kehidupan. Jakarta: Gema Insani, 2005.

Antry, Arlynda Rizky. “Pengaruh Terapi Dzikir Terhadap Penerimaan Diri (Self Acceptance) Lansia Di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Blitar di Tulungangung.” Skripsi, Program Studi Tasawuf Psikoterapi Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah Institut Agama Islam Negeri Tulungagung, 2017.

Bakran Adz-Dzaky, Hamdani. Konseling dan Psikoterapi Islam. Yogyakarta:

Fajar Pustaka Baru, 2004.

Damayanti, Fransiska. “Pelaksanaan Bimbingan Dzikir Bagi Lansia Di Balai Kesejahteraan Sosial (Bakesos) Muhammadiyah Kabupaten Klaten.”

Skripsi, Jurusan Bimbingan Konseling Islam Fakultas Ushuluddin Dan Dakwah Institut Agama Islam Negeri Surakarta, 2018.

Dulhadi. “Konseling Keagamaan Bagi Lanjut Usia (Lansia).” t.tp. Institut Agama Islam Negeri Pontianak. t.t.

Djumhana, Bastaman, Hanna. Integrasi Psikologi dengan Islam. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, 2001.

Enang, diwawancara oleh penulis, Jember, 29 Oktober 2019.

Enang, diwawancara oleh penulis, Jember, 29 Mei 2020.

Hambali, Adang. Psikologi Perkembangan. Bandung: CV Pustaka Setia, 2015.

Hurlock, E.B. Psikologi Perkembangan: suatu pendekatan sepanjang rentan kehidupan. Jakarta: Erlangga, 1980.

Husnia, Iffa Rahmatul. “Dzikir Hasbunallah Untuk Menumbuhkan Self Acceptance Pada Lansia Di Panti Tresna Werdha Hargo Dedali Surabaya.”

Skripsi, Program Studi Bimbingan Dan Konseling Islam Jurusan Dakwah Fakultas Dakwah Dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, 2018.

Ilmiah, Nurul. “Aplikasi Terapi Life Mapping Dengan Pendekatan Cognitive Behavior Dalam Menangani Siswi Yang Membolos Di Sma Al-Islam Krian Sidoarjo.” Skripsi, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Fakultas Dakwah Dan Komunikasi Program Studi Bimbingan Dan Konseling Islam, 2015.

Maula, Nikmatul. “Dzikir Istighasah Sebagai Metode Dakwah Pada Jamaah Pengajian Di Pondok Pesantren Alfadllu Wal-Fadlilah Kaliwungu Kendal.” Skripsi, Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang, 2015.

Meilinda, Endah. “Hubungan antara Penerimaan diri dan Konformitas terhadap Intensi Merokok pada Remaja di SMK Istiqomah Muhammadiyah 4 Samarinda.” Jurnal Psikologi, Vol. 1, No.1. (2013): 9-22.

Mundir. Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. Jember: Stain Jember Press, 2013.

Nurhasyanah. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Diri Pada Wanita Infertilitas.” Jurnal Penelitian dan Pengukuran Psikologi, No.1 (2012):

143-152.

Nugraha, Aditya Dedy. “Pengaruh Pemberian Pelatihan Manajemen Perilaku Kognitif Terhadap Penerimaan Diri Penyandang Tuna Daksa Di BBRSBD Surakarta.” Tesis, Magister Profesi Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta 2011/2012.

Oktandhy, Khoiruddin, dan Elli. “Pengaruh Terapi Pemaafan Dengan Dzikir Untuk Meningkatkan Penerimaan Diri Pada Orang Dengan Hiv/Aids (Odha).” Jurnal Psikologi Islami, No. 1 (2019): 13-23.

Pasmawati, Hermi. “Pendekatan Konseling Untuk Lansia”. Jurnal Syi’ar Vol. 17, No. 1 (Februari, 2017): 49-60.

Patilima, Hamid. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta, 2011.

Permatasari, dan Gamayanti. “Gambaran Penerimaan Diri (Self-Acceptance) Pada Orang Yang Mengalami Skizofrenia.” Jurnal Ilmiah Psikologi, No.1 (2016): 139-152.

Rahayu, Iin Tri. Psikoterapi Perspektif Islam & Psikologi Kontempororer.

Malang: UIN-Malang Press Anggota IKAPI, 2009.

Sari dan Nuryoto. “Penerimaan Diri Pada Lanjut Usia Ditinjau Dari Kematangan Emosi.” Jurnal Psikologi, No. 2 (2002): 73-88.

Shalihah, Rahma Nur. “Bimbingan Rohani Melalui Dzikir Dalam Meningkatkan Kesehatan Mental Lansia Di Panti Wredha Dharma Bakti Surakarta.”

Skripsi, Jurusan Bimbingan Dan Konseling Islam Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Institut Agama Islam Negeri Surakarta, 2017.

Sugiyono. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta, 2016.

---. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2017.

---. Metode Penelitian Kualitatif untuk penelitian yang bersifat Eksploratif, Enterpretif, Interaktif dan Konstruktif. Bandung: Alfabeta, 2017.

Sekretariat Negara RI. Undang-Undang No.13 Tahun 1998 Tentang Kesejahteraan Lanjut Usia.

Tim Penyusun IAIN Jember. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Jember: IAIN Jember Press, 2019.

Warni. “Dzikir dan Kesehatan Mental (Studi Al-Qur’an Surah Ar-Ra’du ayat 28 dalam Tafsir Al-Azhar.” Skripsi, Institut Agama Islam Negeri Raden Intan Lampung, 2017.

LAMPIRAN

Terapi Dzikir Dalam

Meningkatkan Self Acceptance Pada Lansia Di Panti Sosial Tresna Werdha Puger Jember.

Terapi Dzikir

Self Acceptance (Menurut Hurlock)

1. Pembukaan

2. Inti

3. Penutup 1. Mampu

menerima diri 2. Mampu

mengontrol keadaan emosi 3. Mampu

memahami keadaan diri

a. Membaca tawassul

b. Membaca Surah Al-fatihah a. Membaca dzikir

istighfar, tasbih, tahmid,

tahlil,dan takbir Membaca Shalawat a. Doa

a. Menerima kelebihan dan kekurangan diri a. Merasa tenang,

sabar

a. Memahami karakteristik diri

1. Bagaimana

pelaksanaan terapi dzikir dalam meningkatkan self acceptance pada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Puger Jember?

2. Bagaimana implikasi terapi dzikir dalam meningkatkan self acceptance pada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Puger Jember?

1. Pendekatan Penelitian Menggunakan Penelitian Kualitatif 2. Metode Penelitian

Pengumpulan Data:

a. Observasi b. Wawancara c. Dokumentasi 3. Analisis Data

a. Reduksi Data b. Penyajian Data c. Kesimpulan 4. Keabsahan Data

Menggunakan Triangulasi Sumber dan Triangulasi Tehnik

1. Informan:

a. Pekerja Sosial Fungsional b. Pembimbing

Terapi Dzikir c. Lansia 2. Observasi 3. Dokumentasi 4. Kepustakaan

Terapi Dzikir Dalam Meningkatkan Self Acceptance Pada Lansia Di Panti Sosial Tresna Werdha Puger Jember.

A. Petunjuk Observasi

Adapun pelaksanaan observasi yang peneliti lakukan sebagai berikut:

1. Mengamati pelaksanaan terapi dzikir yang dilaksanakan di Panti Sosial Tresna Werdha Puger Jember.

2. Mengamati sikap lansia ketika pelaksanaan terapi dzikir.

3. Mengamati sikap lansia kesesama penghuni panti.

4. Mengamati perubahan sikap lansia setelah menerima terapi dzikir.

5. Mengamati sikap dan mimik wajah lansia ketika proses wawancara.

6. Mengamati lokasi tempat penelitian.

7. Checklist Observasi

Checklist Observasi A. Identitas Subjek

1. Subjek Penelitian :

2. Waktu :

3. Tempat :

B. Aspek yang di observasi

No. Aspek yang diamati Hasil Pengamatan

Keterangan Ya Tidak

1. Subjek patuh terhadap peraturan yang ada di panti

2. Subjek dapat beradaptasi dengan lingkungan panti

3. Subjek mengikuti sholat berjama’ah

4. Subjek membaca bacaan dzikir ketika pelaksanaan terapi dzikir 5. Subjek terlihat tenang setelah

berdzikir

6. Subjek dapat memahami kondisi fisik saat ini

7. Subjek dapat menerima kesalahan

10. Subjek rukun dengan sesama penghuni panti lainnya B. Wawancara

1. Pedoman Wawancara Untuk Pekerja Sosial Fungsional

a) Bagaimana sejarah berdirinya Panti Sosial Tresna Werdha Puger Jember?

b) Apa visi dan misi Panti Sosial Tresna Werdha Puger Jember?

c) Apa saja pelayanan yang diberikan kepada para lansia?

d) Apa saja faktor pendukung dan penghambat terhadap kualitas hidup lansia?

e) Bagaimana kondisi lansia sebelum masuk panti?

f) Apa saja keluhan lansia selama tinggal di panti?

g) Siapa yang melakukan bimbingan mental agama melalui terapi dzikir?

h) Apa tujuan diadakannya bimbingan mental agama melalui terapi dzikir?

i) Apa dampak terapi dzikir terhadap penerimaan diri lansia?

j) Apakah dengan diadakannya bimbingan mental agama melalui terapi dzikir dapat meningkatkan penerimaan diri lansia?

2. Pedoman Wawancara Untuk Ustadz

a) Materi apa yang diberikan dalam terapi dzikir bagi lansia?

b) Apa manfaat dari bimbingan mental agama melalui terapi dzikir bagi lansia?

c) Bagaimana kemampuan lansia dalam mengikuti bimbingan mental agama melalui terapi dzikir?

d) Apakah ada perubahan bagi lansia setelah menerima terapi dzikir?

e) Adakah kesulitan dalam melaksanakan terapi dzikir?

3. Pedoman Wawancara Untuk Lansia

a) Bagaimana awal mula anda tinggal di panti?

b) Layanan apa yang diberikan oleh pihak panti?

c) Selama berada di panti permasalahan apa yang anda hadapi?

d) Bagaimana sikap anda terhadap sesama lansia?

e) Bagaimana keefektifan anda dalam mengikuti bimbingan mental agama melalui terapi dzikir?

f) Bagaimana penerapan bimbingan mental agama melalui terapi dzikir dalam kehidupan?

g) Apa yang anda rasakan sebelum dan sesudah mendapatkan bimbingan mental agama melalui terapi dzikir?

h) Dzikir apa yang anda sering lantunkan?

i) Apa makna dzikir bagi anda?

j) Apakah anda dapat menerima diri sendiri setelah mendapatkan bimbingan mental agamamelalui terapi dzikir?

C. Dokumentasi

1. Profil Panti Sosial Tresna Werdha Puger Jember 2. Foto kegiatan penelitian

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER

FAKULTAS DAKWAH

Jl. Mataram No. 1 Mangli, Telp. (0331) 487550 Fax. (0331) 472005, kode Pos : 68136 Website : fdakwah.iain-jember.ac.id – e-mail : fdiainjember@gmail.com Nomor

Lampiran Hal

: B. 706 /In.20/6.a/PP.00.9/06/2020 : -

: Permohonan Tempat Penelitian Skripsi

08 Juni 2020

Kepada Yth.

Kepala UPT Panti Sosial Tresna Werdha Jember Di -

Tempat

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Dengan ini kami memohon dengan hormat agar mahasiswa berikut : Nama

NIM

: M. Firdausi Makani : D20163025

Fakultas : Dakwah Jurusan/ Prodi : Bimbingan

Masyarakat Islam : VIII

Konseling Islam / Pengembangan

Semester

Dalam rangka penyelesaian / penyusunan skripsi, yang bersangkutan mohon dengan hormat agar diberi ijin mengadakan penelitian / riset selama ± 30 hari di lembaga Bapak/Ibu pimpin. Adapun penelitian yang akan dilakukan berjudul: “Terapi Dzikir Dalam Meningkatkan Self Acceptance Pada Lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Puger Jember”.

Demikian atas perkenan dan kerjasama bapak/ibu, kami sampaikan terimakasih.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

A.n. Dekan,

Wakil Dekan Bidang Akademik

Siti Raudhatul Jannah

Lokasi : Panti Sosial Tresna Werdha Puger Jember Hari : Senin, 22 Juni 2020

Waktu : Pukul 09:00 WIB – Selesai

Pada hari Senin, 22 Juni 2020 tepatnya pukul 09:00 pagi saya sampai di pintu gerbang di Panti Sosial Tresna Werdha Puger Jember. Sampai disana saya dicegat oleh satpam untuk dipersilahkan masuk ke pos penjagaan untuk mengisi buku kunjungan panti dan maksud tujuan datang ke panti. Setelah mengisi saya di cek suhu dengan menggunakan alat termometer tembak atau alat mendeteksi suhu tubuh tepat di kening saya. Setelah sesuai dan layak dengan protokol kesehatan menggunakan masker saya menuju ke kantor Kasubag TU panti untuk menemui bapak imam. Setelah bertemu dengan bapak imam saya dipersilahkan masuk dan duduk kemudian saya di suruh untuk mengisi buku kunjungan panti dan maksud tujuan datang ke panti. Setelah mengisi dan menjelaskan maksud dan tujuan ke panti kemudian saya menyerahkan surat ijin penelitian sekaligus proposal penelitian saya. Namun, untuk kapan dimulainya pelaksanaan penelitian skripsi bapak imam masih belum bisa memutuskan karena masih menunggu keputusan kepala panti dan dinas sosial propinsi jawa timur. Bapak imam menyampaikan kepada saya ketika dimulainya penelitian untuk menerapkan protokol kesehatan yang ketat mengingat hingga kondisi saat ini masih terjadi pandemi covid 19 atau korona dengan memakai masker, membawa handsanitizer dan menggunakan sarung tangan demi keamanan dan kenyamanan bersama.

Hari : Senin, 29 Juni 2020

Waktu : Pukul 09:00 WIB – Selesai

Sebelumnya saya dapat pesan via whaatssap dari bapak imam selaku kasubag tata usaha panti bahwasanya hari senin tanggal 29 Juni 2020 saya diperintahkan ke Panti Sosial Tresna Werdha Puger Jember untuk menentukan kapan akan dimulainya pelaksanaan penelitian skripsi. Pada hari Senin, 29 Juni 2020 tepatnya pukul 09:00 pagi saya sampai di pintu gerbang di Panti Sosial Tresna Werdha Puger Jember. Seperti pada hari sebelumnya saya disana saya menemui satpam untuk dipersilahkan masuk ke pos penjagaan untuk mengisi buku kunjungan panti dan maksud tujuan datang ke panti. Setelah mengisi saya di cek suhu dengan menggunakan alat termometer tembak atau alat mendeteksi suhu tubuh tepat di kening saya. Setelah di cek suhu kemudian saya dipersilahkan ke kantor kasubag tata usaha untuk menemui bapak imam terkait kapan akan dimulainya pelaksanaan penelitian skripsi, seperti pada pertemuan sebelumnya saya mengisi buku kunjungan panti dan maksud tujuan datang ke panti. Setelah mengisi kemudian saya dengan bapak imam menuju ke kantor ruangannya bapak enang dan ibu eni untuk menentukan kapan akan dimulainya penelitian skripsi.

Sesampai disana dengan berjalan kaki saya dipersilahkan masuk dan duduk di ruang tamu dan disana saya bertemu dengan bapak enang dan ibu eni yang sedang membawa proposal saya yang telah saya serahkan pada pertemuan sebelumya.

Kemudian saya menjelaskan maksud dan tujuan ke panti kepada bapak imam, bapak imam dan ibu eni, setelah menjelaskan maksud dan tujuan saya akhirnya dapat diputuskan bahwa pelaksanaan penelitian skripsi bisa dilaksanakan ke esokan harinya yakni hari Selasa, 30 Juni 2020. Kemudian mereka semuanya menyampaikan kepada saya bahwa ketika penelitian berlangsung untuk selalu menerapkan protokol kesehatan yang ketat mengingat hingga saat ini masih pandemi covid 19 atau korona dengan memakai masker, , membawa handsanitizer dan menggunakan sarung tangan demi keamanan dan kenyamanan bersama. Saya mengucapkan terimakasih banyak kepada pihak panti yang telah mengizinkan saya untuk penelitian skripsi.

Hari : Selasa, 30 Juni 2020 Waktu : Pukul 08:00 WIB – Selesai

Pada hari selasa, 30 Juni 2020 saya menuju ke panti untuk melakukan penelitian dan obervasi. Sampai disana saya menuju ke pos penjagaan panti untuk mengisi buku kunjungan panti dan maksud tujuan datang ke panti. Setelah mengisi saya di cek suhu dengan menggunakan alat termometer tembak atau alat mendeteksi suhu tubuh tepat di kening saya. Setelah di cek suhu dan menggunakan alat protokol kesehatan yang lengkap kemudian saya dipersilahkan masuk ke panti untuk menemui ibu eni untuk meminta nama-nama lansia yang sedang mengalami emosi tidak stabil. Kebetulan ketika saya bertemu dengan ibu eni sedang melakukan bimbingan sosial rekreatif kepada para lansia. Para lansia disana sedang duduk di kursi dengan membentuk melingkar di gazebo panti. Ibu eni tidak bisa mendampingi saya lama-lama karena pada saat itu juga diadakan Rapid test bagi para pegawai panti. Para lansia sangat senang dan gembira ketika mengikuti kegiatan tersebut, ada yang menyanyi, bercerita dan membaca puisi dalam kegiatan tersebut yang tujuannya agar para lansia senang dan betah selama tinggal di panti. Setelah saya menemui ibu eni kemudian saya disana melihat ada lansia yang sedang sakit dan dirawat dengan perawatan intensif agar lansia tersebut segera lekas sembuh. Selain itu, disana saya melihat para lansia ada yang sedang duduk santai di depan wismanya, ada yang sedang melaksanakan kerja bakti seperti membersihkan sampah, rumput, kegiatan menyiram tanaman dan bercocok tanam. Ketika saya mengelili panti untuk mengetahui situasi dan kondisi disana, ketika saya lewat para lansia ramah dan menyapa saya dengan kata asssamualaikum dan saya juga menjawab serta menanyakan bagaimana selama tinggal di panti. Pukul 11:00 WIB saya menuju ke arah utara tepatnya di kantin panti kebetulan bertemu dengan bapak Enang. Kemudian saya menuju ke kantor ruangannya untuk melakukan wawancara dengan bapak Enang.

Lokasi : Panti Sosial Tresna Werdha Puger Jember Hari : Selasa, 7 Juli 2020

Waktu : Pukul 07:00 WIB – Selesai

Pada hari selasa, 7 Juli 2020 saya menuju ke panti untuk melanjutkan penelitian skripsi terkait palaksanaan terapi dzikir dalam meningkatkan self acceptance pada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Puger Jember. Setiba disana saya menuju ke pos penjagaan panti untuk mengisi buku kunjungan panti dan maksud tujuan datang ke panti. Setelah mengisi saya di cek suhu dengan menggunakan alat termometer tembak atau alat mendeteksi suhu tubuh tepat di kening saya. Setelah di cek suhu dan menggunakan alat protokol kesehatan yang lengkap kemudian saya dipersilahkan masuk ke panti untuk menemui ustadz Siswanto. Saya menemui beliau sedang duduk di kantin panti sesambil minum kopi kemudian saya menjelaskan maksud dan tujuan saya ke panti. Kemudian kami menuju ke masjid panti untuk kegiatan terapi dzikir dengan para lansia.

Sebelumnya para lansia diarahkan dulu oleh para pembimbing wisma dan ustadz Siswanto sendiri untuk menuju ke masjid panti mengikuti kegiatan terapi dzikir.

Respon dari para lansia tersebut ada yang tidak senang, marah-marah, terlihat tidak tenang, ada yang ikut karena terpaksa dan ada yang senang untuk mengikuti kegiatan terapi dzikir. Selain itu saya melihat para lansia ketika hendak menuju ke masjid untuk mengikuti kegiatan terapi dzikir terlihat sedih, tidak tenang dan tidak bahagia seperti ada beban masalah yang harus dihadapi.

Setelah para lansia berkumpul di masjid kemudian dimulai kegiatan terapi dzikir diawali dengan ustadz Siswanto untuk menjelaskan maksud diadakannya terapi dzikir, kemudian dilanjut dengan saya untuk memperkenalkan diri terlebih dahulu kemudian menjelaskan maksud dan tujuan saya kepada para lansia.

Setelah itu kemudian saya serahkan lagi ke ustadz Siswanto untuk melaksanakan kegiatan terapi dzikir dengan menjelaskan terlebih dahulu apa itu dzikir dan self acceptance atau penerimaan diri. Setelah dijelaskan kemudian dilaksanakan pelaksanaan terapi dzikir diawali dengan tawassul bil fatihah dilanjut dengan membaca dzikir Subhanallah, Alhamdulillah, Allahu Akbar, Lailahaillah, Astagfirullah, Lahaulawaquwata illa billahil aliyil adzim yang masing-masing

lansia dalam pelaksanaan terapi dzikir dengan menjelaskan tentang dzikir, manfaat serta makna dari dzikir itu sendiri. Para lansia juga mengikuti bacaan dzikir yang diucapkan langsung oleh ustadz Siswanto. Selain itu, ustadz Siswanto juga memberikan arahan serta motivasi pada para lansia dalam kegiatan sehari-hari seperti pembinaan sholat fardhu dan menjadi imam sholat fardhu para lansia di panti. Selama pelaksanaan terapi dzikir ustadz Siswanto menggunakan metode ceramah dan tanya jawab dalam membimbing terapi dzikir, beliau juga menyampaikan materi kepada para lansia dalam kesehariannya ketika beraktivitas jangan lupa diawali dengan melafalkan bismillahirrahmanirrahim dan ketika telah selesai beraktivitas mengucapkan Alhamdulillah karena itu merupakan berdzikir juga. Para lansia aktif dan efektif dalam melafalkan dzikir yang dimbimbing langsung oleh ustadz, ada melafalkan dzikir sambil bersandar di dinding, ada yang sambil selonjoran, ada yang sambil mengangkat kedua tangannya, ada yang sambil menggeleng-gelengkan kepalanya, dan ada juga yang duduk di kursi karena keterbatasan kondisi yang dialami pada dirinya. Saya melihat mbah Sukardi ketika melafalkan dzikir dengan suara keras sambil mengangkat kedua tangannya sedangkan mbah Sriwati dan mbah Astuti melafalkan dzikir dengan suara pelan bahkan sampai ada yang menangis. Mereka juga mengungkapkan tentang dzikir yang dilafalkan pada saat terapi dzikir seperti membaca dzikir Astagfirullahal adzim, Allahu Akbar, dan Lailahaillallah. Pukul 10:25 WIB saya melakukan wawancara dengan mbah Sriwati yang kebetulan sedang duduk bersandar santai sambil menonton televisi di wisma. Ketika sedang melakukan wawancara mbah sriwati ketika menjelaskan sambil menggerakkan tangannya dan terlihat bahagia. Ketika memasuki waktu dhuhur saya menuju ke masjid untuk sholat berjama’ah bersama para lansia dan para pegawai panti, setelah sholat berjama’ah kemudian berdzikir bersama setelah sholat fardhu yang dibimbing langsung oleh ustadz Siswanto.

Hari : Rabu, 8 Juli 2020

Waktu : Pukul 07:00 WIB – Selesai

Pada hari rabu, 8 Juli 2020 saya menuju ke panti untuk melanjutkan penelitian skripsi terkait palaksanaan terapi dzikir dalam meningkatkan self acceptance pada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Puger Jember. Seperti pertemuan sebelumnya, Setiba disana saya menuju ke pos penjagaan panti untuk mengisi buku kunjungan panti dan maksud tujuan datang ke panti. Setelah mengisi saya di cek suhu dengan menggunakan alat termometer tembak atau alat mendeteksi suhu tubuh tepat di kening saya. Setelah di cek suhu dan menggunakan alat protokol kesehatan yang lengkap kemudian saya dipersilahkan masuk ke panti untuk menemui ustadz Siswanto. Kebetulan ustadz Siswanto sedang berada di kantor Kasubag TU sedang mendata para lansia menghadap ke kompoter sambil mengetik. Kemudian saya dipersilahkan duduk untuk menunggu.

Setelah selesai kemudian saya menuju aula panti untuk melanjutkan kegiatan terapi dzikir.

Kegiatan terapi dzikir tidak jauh beda sama pertemuan sebelumnya.

Selama pelaksanaan terapi dzikir bahwa para lansia melafalkan dzikir dengan suara keras, ada juga dengan suara pelan sambil meresapi ke dalam hati dan pikirannya. Selain itu, dalam pelaksanaan terapi dzikir para lansia ada yang sambil mengangkat kedua tangannya. Selama pandemi virus covid 19 atau korona setiap pagi para lansia membaca Al-Qur’an mulai dari pukul 7 pagi sampai jam 8 pagi dibimbing langsung oleh ustadz dengan menggunakan pengeras suara, seperti mbah Sukardi yang setiap pagi dalam penerapan berdzikir sehari-harinya dengan membaca Al-Qur’an. Namun, dalam penerapan berdzikir sehari-harinya dilakukan dengan sendiri ketika sedang duduk di kursi seperti mbah Sukardi dan mbah Astuti. Sebelum tidur melafalkan dzikir seperti mbah Sriwati dan mbah Sukardi.

Setelah kegiatan terapi dzikir saya menuju ke wisma cempaka menemui mbah Sukardi kebetulan sedang duduk sambil memegang kipas di depan kamarnya.

Ketika wawancara berlangsung mbah sukardi ketika memberikan jawaban sambil menggerakkan tangannya sambil bersandar duduk di kursi, kadang juga sambil kipasan. Setelah wawancara selesai kemudian mbah sukardi menuju ke masjid untuk sholat dhuhur berjama’ah seperti pada pertemuan kemarin.

Dokumen terkait