• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

B. Saran

71

memperhatikan urutan wali nikah, jika wali nasab ada maka itu yang digunakan tanpa harus menggunakan wali yang ada dibawahnya. Pernikahan yang penulis teliti secara tegas tidak sah perspektif hukum islam.

Secara hukum positif. Jika ditinjau menggunakan hukum positif pernikahan yang tersebut diatas juga bisa dihadapkan atas beberapa dasar pertimbangan, pertimbangan tersebut dengan menggunakan kompilasi hukum islam, UU No. 1 tahun 1974 dan aturan lain yang berkaitan. Berdasarkan ketentuan Pasal 2 ayat (1) dan (2) UU No.1 tahun 1974 Jo. Pasal 4 dan Pasal 5 ayat (1) dan (2) KHI, suatu perkawinan di samping harus dilakukan secara sah menurut hukum agama, juga harus dicatat oleh pejabat yang berwenang. Sedangkan dalam hal perwaliannya adalah dalam Pasal 2 ayat (1) PMA Nomor 2 Tahun 1987 tentang Wali Hakim disebutkan sebab-sebab perpindahan dari wali nasab ke wali hakim, senada dengan yang terdapat dalam Kompilasi Hukum Islam pasal 23 ayat (1), hanya redaksinya yang sedikit berbeda, dan dalam UU no 1 tahun 1974 pasal 1 poin b, yang membahas tentang siapa yang berhak menjadi wali hakim, jadi perkawinan tersebut adalah tidak sah dimata hukum positif.

72

Pernikahan adalah hal yang sangat sakral. Untuk menjaga kesakralan pernikahan tentu harus dilaksanakan sesuai dengan aturan yang berlaku, baik aturan sah secara Negara maupun aturan sah menurut agama.

1. Bagi pasangan calon mempelai yang ingin menikah harus patuh dan taat dengan hukum yang ada, jangan mengakali dengan mempermudah dan merubah hukum yang sudah berlaku. Aturan yang ada bukan untuk dilanggar melainkan untuk ditaati bersama, terkhusus bagi calon mempelai perempuan patutnya harus lebih hati-hati jangan sampai terjerumus dalam pernikahan ilegal, karena akan timbul madharat bagi diri dan keturunannya dikemudian hari.

2. bagi masyarakat luas, jika ingin berniat mebantu tentang hal pernikahan maka bantulah dengan kadar kemampuan kita tanpa harus memaksakan diri diluar batas dan berakibat buruk pada akhirnya, lebih baik kita bantu dengan menyarankan menikahlah melalui jalur legal pada petugas dan lembaga yang berwenang yakni Kantor Urusan Agama.

3. Bagi orang tua, orang tua harus lebih hati-hati dalam hal mengawasi dan mengontrol serta selalu berkomunikasi denga anak-anaknya sehingga tidak terjerumus dalam pernikahan ilegal yang belum tentu keabsahannya.

73

Selain itu penulis juga berharap pernikahan seperti ini jangan sampai terulang kembali karena banyak sekali madharatnya dibanding dengan manfaat yang diperoleh.

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman. Kompilasi Hukum Islam di Indonesia. Jakarta :Akademika Pressindo. 1992.

Afandi, Ali. Hukum waris, Hukum Kleuarga, Hukum Pembuktian. Jakarta: Rineka Cipta. 1997.

Ahmad Soebandi, Beni. Fiqih Munakahat 1. Bandung : Pustaka Setia. 2013. Amin Summa, Muhammad. Hukum Keluarga Islam di Dunia Islam. Jakarta: PT

Raja Grafindo Persada. 2005.

Bahreisy, Hussein. Pedoman Fiqih Islam. Surabaya: Al-Ikhlas. 1981.

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Surabaya : Penerbit Mahkota. 2001.

Departemen Agama RI, Pedoman Pegawai Pencatat Nikah dan Pembantu

Pegawai Pencatat Nikah. Jakarta: Proyek Peningkatan Sarana Keagamaan Islam, Zakat dan Wakaf,1996/1997.

Departemen Agama RI, Pedoman Pembantu Pegawai Pencatat Nikah. Jakarta: Badan Pembantu Kesejahteraan Masjid, 1991-1992.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 1994.

Dimsyiqi(Ad). Kifa>yatul Akhyar fi> H}alli Gayat Al-Ikhtisyar Jilid 2. Beirut: Dar Al-Fikr, t,.t.

Fani, Indra. Analisis Putusan Mengenai Perkara Peralihan Perwalian dari Wali Nasab kepada Wali Hakim karena Wali Ad}al Studi Kasus Putusan Nomor 58/Pdt.P/2010/PA Mks. Skripsi Universitas Hasanuddin, Makassar.2014.

Ghozali, Abdul Rahman. Fiqh Munakahat. Jakarta; Kencana Prenada Media. 2010.

Hafizh Ali al-Syuwaisyi, Muhammad. Tuh}fah al-‘Urusy> wa bil H}ajah al-Nufu>s, Alih bahasa Abdul Rosyad Shiddiq, Kado Pernikahan. Jakarta; Pustaka al-Kautsar. 2005.

Hamdani(Al), Sa’id bin Abdullah bin Thalib. Risalah Nikah Hukum Perkawinan Islam. Jakarta: Pustaka Amani. 2002.

Hartono. Kamus Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta : Rineka Cipta. 1996.

Hasan, Iqbal. Pokok-pokok Materi Metodelogi Penelitian dan Aplikasinya. Jakarta : Ghalia Indonesia. 2002.

Hasan, Mustofa .Pengantar Hukum Keluarga. Bandung ; Pustaka Setia. 2011. Idris Marbawi, Muhammad. Kamus al-Marbawi>, Surabaya: Dar al-Ihya,

t,.t.Junaedi, Dedi. Bimbingan Perkawinan. Jakarta : Akademika Pressindo. Cet pertama, 2000.

Jamil, Fathurrahman. Filsafat Hukum Islam. Jakarta : Ghalia Indonesia. 2004.

Jawad Mughniyah, Muhammad. Fiqih Lima Madzab. Jakarta: Lenetera

Basritama. 1996.

Munawwir, Ahmad Warson. Kamus Al-Munawir. Jogjakarta: Pondok Pesantren Al-Munawwir 1984.

Nawawi, Imam. Raud}at}ut at-T}a>libi>n, juz v. Beirut: Darul Alam, 2003.

Rahman, Bakri Abdul dan Ahmad Sukardja. Hukum Perkawinan menurut Islam, Undang-Undang dan Hukum Perdata (BW). Jakarta: PT. Hidakarya Agung. 1981.

Rahman Jaziri, Abdul. Fiqih ‘Ala Madzahibil Arba’ah, Jilid 4. Kairo: Darul Haditst. 2004.

Rochimah, Nikah Sirii dampak bagi Istri dan Anak. Surabaya : Jauhar. 2007 Rusyd, Ibnu. Bida>yatul Al-Mujtahid, Jilid II, Alih bahasa Abdurrahman.

Semarang: Asy Syifa. 1990.

Sabiq, Sayyid. Fiqh al-Sunnah, Jilid II. Beirut: Dar al-Fikr. 1403 H.

Sihab, Alwi. Peran kiai Sebagai Wali Muh{akkam Studi Kasus di Desa Sukabumi, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo. Skipsi UIN Maulana Malik Ibrahim, Malang. 2013.

Sijistani(Al), Ibn Al-Asy’ari, Abi Daud Sulaiman. Sunan Abi Daud, Jilid 2. Surabaya: Maktabah Dahlan, t.t,.

Soemiyati. Hukum Perkawinan dan Undang Perkawinan,

Undang-Undang No. 1 tahun 1974 tentang Perkawinan. Yogyakarta: Liberty. 1986. Soimin, Soedaryo. Hukum Orang dan Keluarga, Perspektif Hukum Perdata

Barat/BW, Hukum Islam dan Hukum Adat. Jakarta: Sinar Grafika. 2002. Sudarsono. Sepuluh Aspek Agama Islam. Jakarta:Rineka Cipta.1994.

Supriadi, Dedi Fiqih Munakahat Perbandingan, Bandung : Pustaka Setia. 2009. Syarifuddin, Amir. Hukum Perkawinan islam di Indonesia. Jakarta : Kencana.

2007

Syatha’ Ad- Dimyati, Muhammad. I’a>natu at-T}a>libi>n, Juz III. Mesir: Maktabah Musthafa Bab H}alab. 1342 H.

Tihami dan Sohari Sahrani. Fiqih Munakahat Kajian Fiqih Lengkap. Depok: Rajawali Press. 2014.

Undang-undang no 1 tahun 1974 tentang Perkawinan.

Wadis, Muhammad. Analisis Hukum Islam terhadap Praktik Pernikahan dengan

Menggunakan Wali Hakim karena Orang Tua di Luar Negeri di Desa Dampul Timur kecamatan Jrengik Kabupaten sampan. Skripsi-- Universitas Islam Negeri Sunan Ampel.Surabaya. 2014.

Yazid al-Qozwaini, Muhammad. Sunan Ibnu Majah, juz 1. Dar Al- Fikr. t.t,.

Yunus, Muhammad. Hukum Perkawinan dalam Islam menurut Empat Mazhab.

Jakarta: PT. Hidakarya Agung, 1996.

Zuhdi Muhdlor, Ahmad. Memahami Hukum Perkawinan. Bandung : Al- Bayan,

Dokumen terkait