• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN,

5.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA

Berikut ini merupakan keterangan masing-masing substansi: JUDUL

• Mencerminkan isi penelitian di mana di dalamnya mengandung variabel penelitian atau hubungan antar variabel yang menggambarkan gejala/fenomena yang diteliti dan sasaran penelitian (populasi/lokasi).

• Tidak boleh menggunakan singkatan dan akronim, kecuali jika singkatan mengandung makna tertentu yang terkait dengan masalah yang diteliti, memang ada maksud tertentu di penulisan akronim, atau singkatan yang sudah populer (misalnya: TK, SD, PT, dan sebagainya)

• Harus dapat dimengerti apabila berdiri sendiri, dan tidak menimbulkan makna ganda yang terkait dengan konteks yang berbeda-beda

LEMBAR PENGESAHAN

• Tanda persetujuan Komisi Pembimbing atau Promotor yang menyatakan bahwa Tesis layak diujikan (sebelum ujian) atau untuk disyahkan (sesudah ujian).

LEMBAR PERNYATAAN ORIGINALITAS KARYA

• Lembaran ini berisi penyataan bahwa Tesis yang diajukan merupakan karya asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan gelar akademik Magister baik di Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya maupun perguruan tinggi lainnya. • Tesis berisi rumusan dan gagasan dari penelitian penulis sendiri

tanpa bantuan pihak lain, kecuali arahan dari pembimbing. • Dalam Tesis tidak terdapat karya-karya atau pendapat yang

telah ditulis atau dipublikasikan orang lain atau penulis sendiri kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang atau dicantumkan dalam daftar pustaka.

• Contoh Lembar Pernyataan dapat dilihat pada Lampiran.

ABSTRAK

• Mencerminkan seluruh isi Tesis dan dengan mengungkapkan intisari uraian tentang masalah penelitian, pendekatan yang digunakan atau kerangka pemikiran, metode penelitian, temuan penelitian, dan simpulan yang dibuat dalam dua versi bahasa, yaitu Bahasa lnggris dan Bahasa Indonesia masing-masing antara 200 s.d. 500 kata diketik satu spasi.

PRAKATA

• Mengemukakan intisari permasalahan penelitian, temuan penelitian, kesulitan sewaktu melakukan penelitian dan hal-hal yang memperlancar pelaksanaan penelitian serta penulisan Tesis, termasuk di dalamnya juga menyatakan ungkapan rasa terima kasih kepada berbagai pihak atas terlaksananya penelitian dan penulisan Tesis.

• Contoh Prakata dapat dilihat pada Lampiran.

DAFTAR ISI

• Susunan isi Tesis sesuai dengan tata urut atau sistematika penulisan Tesis. Di dalam daftar isi tertera urutan bab, dan sub bab disertai dengan nomor halamannya.

• Contoh Daftar Isi dapat dilihat pada Lampiran.

DAFTAR TABEL, DAFTAR GAMBAR, DAN DAFTAR LAMPIRAN

• Susunan tabel, gambar, lambang, singkatan dan lainnya secara sistematis yang terdapat dalam Tesis.

• Contoh Daftar Tabel, Daftar Gambar, dan Daftar Lampiran dapat dilihat pada Lampiran.

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi penjelasan secara umum, ringkas, dan padat yang menggambarkan dengan tepat isi Tesis yang meliputi:

1.1. Latar Belakang Penelitian

• Mengemukakan dan meletakkan penelitian dalam peta keilmuan yang menjadi perhatian peneliti. Karena itu, dalam latar belakang ini diuraikan:

• Pernyataan tentang gejala/fenomena yang akan diteliti, boleh diangkat dari masalah teoretis atau diangkat dari masalah praktis. Permasalahan yang diangkat sesuai dengan bidang peminatannya, misalnya: evaluasi kebijakan pemerintah tentang masalah sosial tertentu yang terkait dengan bidang temu budaya (kebijakan yang berpotensi terjadinya konflik sosial) atau bidang sosial kesehatan (kebijakan yang kurang menekankan pentingnya faktor sosial dan perubahan perilaku). Masalah-masalah determinan sosial dalam kesehatan, misalnya pada isu kesehatan tertentu dan pada kelompok usia tertentu. Masalah-masalah perbedaan budaya, kelas sosial, jender, atau perbedaan kelompok pada suatu situasi sosial tertentu. Masalah-masalah organisasi kerja terkait dengan kesehatan kerja ataupun budaya kerja, serta masalah-masalah lainnya. Masalah- masalah tersebut bisa saja terjadi pada tingkat individual, keluarga, komunitas, kelompok, ataupun organisasi.

• Argumentasi tentang pemilihan topik penelitian, misalnya dengan menunjukkan permasalahan karena perbedaan antara konsep/teori

yang ada selama ini, perbedaan antara teori dengan gejala perilaku masyarakat yang berhasil diamati peneliti atau kebijakan yang saling bertentangan atau tidak relevan lagi dengan situasi/kebutuhan masyarakat.

• Beberapa cara yang dapat digunakan untuk menemukan masalah penelitian, yaitu:

a. Melakukan observasi terhadap kehidupan sehari-hari. Peneliti menangkap adanya gejala atau pola perilaku yang khas/unik pada kelompok/masyarakat/organisasi tertentu di kehidupan sehari-hari. Observasi tersebut selanjutnya diperkuat dengan dukungan literatur (jurnal penelitian ataupun hasil penelitian lainnya) untuk menunjukkan validasi gejala tersebut.

b. Komunikasi personal dengan tokoh yang kredibel sesuai topik.

Peneliti dapat menemukan masalah penelitian dari kisah yang dipaparkan oleh tokoh-tokoh yang memiliki kredibilitas di bidangnya, misalnya pakar di bidang kesehatan, budaya, jender, kelompok marginal, dsb. c. Melakukan eksplorasi literatur.

Permasalahan penelitian bisa juga berasal dari membaca literatur. Mulai dari informasi faktual, opini pakar, teori- teori, hingga perkembangan metodologis. Sumber bacaan bisa berasal dari koran, majalah, buku teks, dan sumber-

sumber dari internet. Peneliti tetap perlu memperhatikan kredibilitas sumber bacaan yang dikonsumsi.

d. Melakukan survei kecil.

Salah satu cara untuk menemukan permasalahan adalah dengan membuat survei kecil untuk melihat tren gejala perilaku suatu kelompok tertentu yang menjadi target penelitian. Perlu diperhatikan jangan sampai bab ini sepenuhnya menceritakan hasil survei ini. Hasil survei hanya digunakan untuk menunjukkan adanya

permasalahan di lapangan.

• Argumentasi berdasarkan kajian ilmiah. Apabila peneliti telah mendapatkan gejala melalui berbagai cara (observasi, wawancara pakar, survei kecil, ataupun membaca literatur (majalah, koran, dsb), sebaiknya peneliti mengkonfirmasi data-data yang

diperolehnya ini dengan mengaitkannya dengan hasil-hasil

penelitian sebelumnya. Hal ini dapat membantu peneliti memahami apa saja yang telah diteliti dalam lingkup topik tersebut, apa saja metode penelitian yang pernah digunakan, dan siapa saja yang pernah dijadikan populasi penelitian. Dari sini pula peneliti dapat menunjukkan adanya kesenjangan antara data lapangan dengan teori, atau kesenjangan antar teori, dan menyatakan signifikansi penelitian.

1.2. Rumusan Masalah

Merumuskan masalah penelitian dengan memperhatikan:

• Menyatakan dengan jelas, tegas, tidak membingungkan, dan konkret tentang masalah yang akan diteliti.

• Berorientasi pada teori

• Dinyatakan dalam kalimat tanya atau pernyataan yang mengandung masalah.

• Jika ada lebih dari satu Rumusan Masalah dalam penelitian, setiap rumusan masalah disajikan terpisah dan diurutkan ke bawah. • Rumusan masalah memungkinkan pengujian empiris.

• Rumusan Masalah dibuat menyesuaikan jenis penelitian yang digunakan, antara penelitian kuantitatif atau kualitatif, atau mixed method.

• Rumusan masalah tidak mengandung permasalahan etis, misalnya mendeskreditkan kelompok tertentu.

1.3. Tujuan Penelitian

Menegaskan tujuan penelitian, yaitu apa saja yang hendak dilakukan dalam penelitian tersebut. Apakah penelitian bertujuan untuk menguji suatu asumsi/hipotesis tertentu, menggambarkan karakteristik suatu kelompok tertentu, menggambarkan dinamika perilaku tertentu, dsb.

penelitian. Tujuan Penelitian disesuaikan dengan isi dari rumusan masalah, tetapi berbeda dari hanya sekedar menghilangkan kata tanya pada rumusan masalah.

1.4. Manfaat Penelitian

Mengungkapkan secara spesifik manfaat yang hendak dicapai dari: • Aspek teoretis (keilmuan) dengan menyebutkan manfaat teoretis

apa yang dapat dicapai dari masalah yang diteliti.

• Aspek praktis (guna Iaksana) dengan menyebutkan manfaat apa yang dapat dicapai dari penerapan pengetahuan yang dihasilkan penelitian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini dikemukakan dengan jelas, ringkas dan padat tentang hasil tinjauan kepustakaan yang terkait dangan variabel penelitian dan masalah penelitian untuk kemudian uraian kerangka pemikiran (argumentasi alur pikir keterkaitan gejala lapangan dengan teori-teori yang dibahas di sub bab tinjauan kepusatakaan), dan apabila penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif bagian ini menyatakan hipotesis penelitian. Karena itu, bab ini meliputi uraian tentang:

2.1. Tinjauan Pustaka

• Sebelum menyusun Tesis, penulis tentunya telah mencari kemudian membahas terbitan-terbitan (publikasi) yang berhubungan dengan

topik atau masalah penelitian. Untuk itu, literature review dan setiap terbitan/buku/publikasi yang dianggap relevan dibahas secara kritis. Dalam poses berpikir kritis tersebut, penelitian diharapkan memikirkan hal-hal berikut ini: (a) siapa yang pernah meneliti topik atau masalah itu, (b) di mana penelitian itu dilakukan, (c) apa unit dan bidang studinya, (d) bagaimana pendekatan dan analisisnya, (e) bagaimana kesimpulannya, dan (f) apa kritikan terhadap studi tersebut. Peneliti perlu mempertimbangkan sejauh mana informasi-informasi dari pustaka tersebut (1) relevan dan cocok dengan topik penelitian, (2) kredibel.

• Kajian pustaka Psikologi memang lebih banyak berasal dari pemikiran-pemikiran dari Eropa Barat atau Amerika Serikat, di sini peneliti perlu membuat pembahasan terkait dengan kondisi Indonesia, juga relevansinya dengan masalah yang akan diangkat. Jadi gunakan perpektif asal teori (Barat) dan perspektif budaya Indonesia. Kajian mengenai suatu teori tertentu hendaknya menggunakan lebih dari satu referensi dari berbagai tahun untuk mendapatkan pemahaman yang komprehensif mengenai variabel pernelitian (terbitan 10 tahun terakhir). Di sini peneliti hendaknya menggunakan sebanyak mungkin sumber (buku teks, jurnal hasil penelitian, presentasi hasil penelitian, dsb.) untuk bisa memahami variabel dari berbagai ulasan.

Rangkaian penalaran dalam suatu kerangka berdasarkan teori/konsep untuk sampai pada simpulan-simpulan yang berakhir pada hipotesis- hipotesis yang akan diuji secara empiris. Dengan kata lain, rasional pemikiran hipotesis dipaparkan di bagian ini. Di sini peneliti mencoba menjelaskan bagaimana teori yang dipakai bisa menjelaskan gejala permasalahan di lapangan (kalau perlu ditampilkan dalam bentuk bagan alur pemikiran).

2.3. Hipotesis

Pada bagian ini peneliti menuliskan asumsi atau hipotesis yang merupakan probabilistik jawaban atas masalah yang dibahas. Apabila penelitian bersifat kualitatif, maka hipotesis tidak diperlukan.

Hal-hal penting yang perlu diperhatikan dalam menuliskan Landasan Teori:

• Sumber literatur yang digunakan minimum terbitan 10 tahun terakhir.

• Pengecualian menggunakan literatur yang lebih dari 10 tahun terakhir diperbolehkan untuk teori-teori klasik, tetapi tetap perlu mencantukan penelitian-penelitian terbaru dalam rentang 10 tahun terakhir yang menggunakan teori klasik tersebut.

• Sumber literatur harus mencakup textbook dan jurnal ilmiah yang kredibel.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini menegaskan pendekatan, metode, dan teknik yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data yang dapat menjawab atau menjelaskan masalah penelitian yang meliputi uraian tentang:

3.1. Jenis Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan Tesis dapat berupa metode kuantitatif maupun kualitatif bergantung pada tujuan penelitian yang diajukan. Di sini peneliti menyebutkan jenis penelitian yang dilakukannya berikut dengan deskripsi singkat mengenai lingkup penelitiannya.

3.2. Variabel penelitian

Pada bagian ini peneliti merumuskan pengertian variabel-variabel yang diteliti dalam penelitian. Peneliti perlu menjelaskan pengertian mengenai variabel secara konseptual (teoritis) dan kontekstual. Secara khusus, pada penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, variabel juga perlu didefinisikan secara operasional. Definisi operasional dicirikan dengan kata skor, tingkat, frekuensi, dan kata-kata lain yang menggambarkan suatu ukuran. Pada definisi tersebut juga termuat tentang bagaimana pengukuran variabel dilakukan, apakah menggunakan skala, alat tes psikologis tertentu, dsb.

3.3. Partisipan penelitian

Pada bagian ini peneliti menjelaskan tentang populasi, teknik sampling, dan jumlah partisipan yang digunakan peneliti, termasuk juga lokasi dan waktu penelitian. Secara detil, peneliti menjelaskan tentang karakteristik partisipan penelitian dan cara mendapatkan partisipan.

3.4. Instrumen penelitian

Pada bagian ini, peneliti menjelaskan rinci tentang instrument penelitian yang digunakan. Apabila penelitian dilaksanakan dengan pendekatan kualitatif, peneliti perlu menuliskan lingkup pertanyaan wawancara atau FGD. Daftar pertanyaan yang lengkap diletakkan sebagai lampiran penelitian. Apabila penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif, peneliti perlu menjelaskan alat ukur yang digunakan dalam penelitian. Penjelasan tersebut meliputi nama alat ukur, contoh pernyataan atau pertanyaan butir soal, jumlah soal, hasil uji psikometrik alat ukur tersebut.

3.5. Teknik pengumpulan data

Peneliti perlu menjelaskan cara peneliti mengumpulkan data, apakah menggunakan metode online questionnaire, kuesioner kertas dan pena, wawancara tatap muka, wawancara telepon, dsb.

3.6. Metode analisis data

Pada bagian ini peneliti menjelaskan bagaimana data yang diperoleh akan diolah. Pada penelitian kualitatif, peneliti perlu menjelaskan bagaimana data akan diolah dan bagaimana penggunakan material data seperti misalnya verbatim, video /film, dsb. Dapat membantu peneliti menjelaskan hasil penelitian. Pada penelitian kuantitatif, peneliti menjelaskan metode statistik yang akan digunakan untuk menguji hipotesis ataupun mendeskripsikan variabel penelitian. Hendaknya peneliti juga mencantumkan software statistic yang digunakannya dalam penelitian tersebut.

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN

Bagian ini menggambarkan hasil penelitian, mencakup deskripsi partisipan dan hasil penelitian yang berhasil dirumuskan berdasarkan data yang diambil melalui instrumen penelitian. Hasil-hasil penelitian yang perlu dipaparkan pada bagian ini antara lain adalah:

4.1. Gambaran Subjek Penelitian

Merupakan uraian tentang subjek yang diteliti, dapat berbentuk karakteristik responden atau gambaran umum komunitas atau kelompok atau organisasi yang diteliti. Gambaran individu bisa menyangkut tentang usia, tingkat pendidikan, atau variabel demografis lainnya yang menjadi topik bahasan dalam penelitian.

4.2. Hasil Penelitian

• Penelitian Kuantitatif

• Hasil analisis statistik, baik berupa penyebaran sampel melalui distribusi frekuensi, nilai rata-rata pengukuran variabel penelitian, simpang baku, dan sebagainya.

• Hasil pengujian hipotesis. • Penelitian Kualitatif

• Analisis isi tema dari data yang diperoleh, serta telaah terhadap seluruh hasil yang diperoleh.

• Kronologi penelitian, catatan terhadap kejadian khusus atau yang mencolok, telaah terhadap isu atau tema kunci terhadap orang atau kelompok yang menjadi unit analisis primer harus tergambar secara sistematik.

4.3. Pembahasan/diskusi

Pada bagian ini, peneliti membahas hasil penelitian yang dikaitkan dengan teori/konsep yang relevan dengan penelitian.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Menyatakan pemahaman peneliti tentang masalah yang diteliti berkaitan dengan Tesis berupa simpulan dan saran.

5.1. Simpulan

Menyatakan temuan-temuan penelitian berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan. Pada bagian ini, peneliti melihat Kembali rumusan permasalahan penelitian yang ditulis di Bab I, sehingga tampak benang merah tesis dari bagian awal hingga akhir.

5.2. Saran

Pernyataan saran teoretis tentang apa yang perlu diteliti lebih lanjut untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan bidang ilmu yang dikaji, serta saran praktis yang terkait dengan pernyataan penerapan ilmu pengetahuan terkait.

DAFTAR PUSTAKA

Daftar dari seluruh kepustakaan yang digunakan dalam teks disusun berdasarkan aturan penulisan APA.

LAMPIRAN

Pelengkap informasi mengenai penelitian, seperti kuesioner, pedoman wawancara, foto, peta lokasi, keluaran hasil perhitungan statistik, dsb. yang terkait dengan penelitian.

BAB III

PEDOMAN TEKNIS PENULISAN TESIS

I. BAHAN YANG DIGUNAKAN

1. Kertas yang digunakan untuk pengetikan adalah HVS putih 80 gram ukuran A4 (21X29,7cm).

2. Sampul depan (kulit luar) Tesis sebelum diujikan berupa soft cover (tipis, bukan hard cover) berwarna putih, dan sampul belakang (kulit luar) dari bahan karton buffalo warna biru. 3. Sampul (kulit luar) Tesis setelah diujikan berupa hard cover dari

bahan karton warna oranye.

4. Antara bab yang satu dengan bab lain diberi pembatas kertas doorshag warna kuning muda sesuai dengan sampul luar. 5. Naskah asli Tesis dapat diperbanyak dengan membuat fotocopy

pada kertas HVS berukuran dan berat yang sama.

II. PENGETIKAN

1. Pengetikan naskah Tesis dilakukan dengan komputer, pengaturan lay-out sebagai berikut:

• Pias (marjin) atas 4 cm dari tepi kertas • Pias (marjin) kiri 4 cm dari tepi kertas • Pias (marjin) bawah 3 cm dari tepi kertas • Pias (marjin) kanan 3 cm dari tepi kertas

2. Pengetikan hanya dilakukan pada satu muka kertas, tidak diketik bolak-balik.

3. Jenis huruf yang digunakan adalah Times New Roman. • Ukuran font 12 untuk isi naskah.

• Ukuran font 16 dan tebal untuk judul dalam Bahasa Indonesia. • Ukuran font 12 dan tebal untuk nama penulis pada judul. • Ukuran font 14 dan tebal untuk nama lembaga pada judul. • Ukuran font 10 dan tebal untuk tulisan lain pada judul.

III. SPASI (JARAK ANTAR BARIS) 1. Jarak antar baris adalah dua spasi.

2. Judul tabel, keterangan gambar, daftar pustaka, dan kutipan sesuai aslinya yang melebihi tiga baris, diketik dengan spasi tunggal (satu spasi).

3. Awal suatu alinea dari catatan kaki, yaitu catatan di bagian bawah suatu halaman, dimulai dengan tabulasi (indent) 2.7 cm ke dalam. 4. Kutipan yang melebihi tiga baris diketik dengan tabulasi 1.27 cm

ke dalam dari batas marjin kiri dan kanan.

5. Kalimat lanjutan setelah koma, titik, titik ganda, titik koma diketik satu ketukan setelah tanda-tanda tersebut.

6. Kalimat diketik dengan alignment rata kiri dan kanan (justified) kecuali judul bab, judul tabel, dan judul gambar yang diketik dengan alignment tengah.

7. Jarak antara penunjuk bab (misalnya BAB 1) dengan tajuk bab (misalnya PENDAHULUAN) adalah dua spasi.

8. Jarak antara tajuk bab (Judul bab) dengan teks pertama isi naskah atau antara tajuk bab dengan tajuk sub bab adalah empat spasi. 9. Jarak antara tajuk sub bab (judul bab) dengan baris pertama teks isi

naskah adalah dua spasi.

10. Kalimat pertama pada alenia pertama dalam setiap bab ditulis tidak menjorok ke dalam (indent). Sedangkan alenia kedua dan seterusnya ditulis menjorok ke dalam (ke kanan).

11. Jarak antara baris akhir teks ini dengan tajuk sub berikutnya adalah empat spasi.

12. Jarak antara teks dengan tabel, gambar, grafik, atau diagram adalah tiga spasi.

13. Petunjuk bab dan tajuk bab selalu diketik pada halaman baru. 14. Tesis dicetak dengan warna huruf hitam.

IV. ABSTRAK

1. Pengetikan Abstrak

• Penulisan Abstrak ditulis dengan urutan: tulisan ABSTRAK – judul Tesis –isi Abstrak.

• Nama penulis tidak perlu dicantumkan dalam Abstrak.

• Antara alinea satu dengan alinea berikutnya pada Abstrak ditulis tanpa spasi. Kalimat pertama pada alinea pertama ditulis tidak

menjorok ke dalam (indent), sedangkan alinea kedua dan selanjutnya ditulis menjorok ke dalam (indent).

• Abstrak ditulis dengan huruf normal semua.

2. Contoh Abstrak dan Abstract dapat dilihat pada Lampiran.

V. PENOMORAN BAB, ANAK BAB, & ALINEA

1. Penomoran bab menggunakan angka Romawi kapital di tengah halaman (misalnya BAB I, BAB II, dst).

2. Penomoran sub bab menggunakan angka Arab diketik pada pinggir sebelah kiri (misalnya 2.1, 2.2, 2.3. dst).

3. Penomoran anak sub bab disesuaikan dengan nomor bab (misalnya 2.1.1., 2.1.2., dst).

4. Penomoran bukan sub bab dilakukan dengan angka Arab dan tanda kurung, misalnya 1), 2) dst. Untuk anak sub bab bukan sub bab adalah (1), (2) dst.

VI. PENOMORAN HALAMAN 1. Halaman Bagian Awal

• Penomoran pada bagian awal Tesis, mulai dari halaman Judul dalam (halaman sesudah sampul luar) sampai dengan halaman Daftar Lampiran, menggunakan angka Romawi kecil (misalnya i, ii, dst).

• Halaman Judul dan Lembar Pengesahan Pembimbing/ Promotor tidak diberi nomor urut halaman, tetapi

diperhitungkan sebagai halaman i dan halaman ii (nomor halaman ini tidak diketik).

• Halaman Abstrak sampai dengan halaman Lampiran diberi nomor urut halaman dengan angka Romawi kecil yang merupakan kelanjutan dari halaman Judul dan Lembar Pengesahan Pembimbing/ Promotor (halaman iii, iv, dst). • Nomor halaman diketik pada pias (marjin) atas sebelah kanan

dengan jarak tiga spasi dari pias (marjin) atas (baris pertama teks pada halaman itu), dan angka terakhir nomor halaman lurus dengan pias (marjin) kanan teks.

2. Halaman Bagian lnti

• Penomoran mulai dari BAB I (PENDAHULUAN) sampai dengan BAB V (SIMPULAN DAN SARAN) menggunakan angka Arab (1, 2, dst.) dan diletakkan pada pias (marjin) kanan dengan jarak tiga spasi dari pias (marjin) atas (baris pertama teks pada halaman itu) serta angka terakhir nomor halaman lurus dengan pias (marjin) kanan teks.

• Penomoran bukan bab dan bukan sub bab menggunakan angka Arab dengan tanda kurung, misalnya 1), 2) dst. dan (1), (2) dst.

3. Halaman Bagian Akhir

• Penomoran pada bagian akhir Tesis mulai dari halaman DAFTAR PUSTAKA sampai dengan LAMPIRAN,

menggunakan angka Arab yang diketik pada pias (marjin) atas sebelah kanan dengan jarak tiga spasi dan pinggir atas (baris pertama teks pada halaman itu) lurus dengan pias (marjin) kanan teks.

• Penomoran pada tiap halaman yang bertajuk, mulai dari halaman DAFTAR PUSTAKA sampai dengan LAMPIRAN, diketik pada pias (marjin) bawah persis di tengah-tengah dengan jarak tiga spasi dan pias (marjin) bawah teks.

• Cara menuliskan nomor halaman pada bagian akhir Tesis sama dengan cara menuliskan nomor halaman bagian utama Tesis. Nomor halaman bagian akhir ini merupakan kelanjutan nomor halaman bagian inti Tesis.

VII. ANGKA

1. Kecuali ditentukan lain, penulisan angka menggunakan angka Arab. Angka digunakan untuk menyatakan besaran tertentu dari ukuran variabel (panjang, massa, suhu); nomor halaman, tanggal, waktu bilangan dalam perhitungan aljabar dan dalam rumus termasuk bilangan pecahan, dan lain-lainnya.

2. Tanda desimal dinyatakan dengan titik (contoh: dua setengah = 2.50).

3. Bilangan lebih kecil dari sepuluh ditulis dengan kata-kata (misalnya enam orang), tetapi lebih besar dari sepuluh dipergunakan angka (misalnya 17 buah mangga).

4. Besaran bilangan tak tentu yang digunakan untuk menyatakan besaran secara umum ditulis dengan kata-kata (contoh: sepuluh tahun yang lalu, usia empat puluh tahun, setengah jam mendatang, lima kali sehari, beberapa ratus sentimeter).

5. Bila angka-angka yang sangat besar diperlukan, gantilah sebagian dari angka tersebut misalnya: 1 600 000 menjadi 1.6 juta atau tambahan kata-kata lainnya seperti mega, kilo mikro dan mili pada satuan ukuran.

6. Untuk menyatakan suatu desimal digunakan tanda titik.

7. Awal sebuah kalimat tidak boleh dimulai dengan sebuah angka. Jika awal kalimat memerlukan bilangan atau angka tulislah bilangan tersebut dengan kata-kata, atau ubahlah susunan kalimat sedemikian rupa sehingga bilangan tadi tidak lagi terletak pada awal kalimat.

VIII. SATUAN

1. Satuan yang digunakan dalam Tesis adalah satuan SI (Satuan Internasional). Singkatan satuan yang digunakan adalah seperti yang dianjurkan oleh SI, singkatan satuan ditulis dengan huruf kecil tanpa

Dokumen terkait