• Tidak ada hasil yang ditemukan

Instrumen adalah alat yang digunakan untuk menilai pelaksanaan PTKdisetiap siklus, alat itu berupa indikator dari peningkatan keterampilan larisiswa.

Instrumen yang akan digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) iniadalah berupa lembar observasi.Dengan lembar observasi kemampuan keterampilan anak diamati secarakeseluruhan dari posisi persiapan, pelaksanaan dan sikap akhir

1. Format Penilaian

No Gerakan Kriteria penilaian Gerak dasar lari jarak pendek Nilai 1 2 3 4 1 Sikap awal 1. Berdiri dengan meletakkan kaki kiri di belakang

garis start, dan kaki kanan di belakang kaki kiri atau sebaliknya (pada aba-aba bersedia) Satu tangan depan dada, tangan yang lain di bawah pusar, badan condong ke depan (pada aba-aba Siap)

2 Pelaksanaan 2. Kaki d'rtolakkan kuat-kuat sampai terkejang lurus, lutut diangkat setinggi panggul ke arah depan 3. Posisi awal lari badan sejajar antara ujung tangan

depan kepala dan punggung.

4. Menggerakkan kaki dengan frekuensi yang tinggi dan langkah kaki yang selebar mungkin

5. Ayunan tangan tepat di depan hidung, Siku ditekuk kira-kira 90°

6. Ayunan tangan dan langkah kaki seirama dan lutut terangkat sejajar dengan pinggul

7. Gerakan kaki menapak dengan tolakan ujung kaki dan lutut terangkat sejajar dengan pinggul 8. Pandangan lurus ke depan

9. Beriari terus tanpa mengubah kecepatan 3 Sikap akhir 10. Saat di garis finish tangan diayunkan kebawah,

dada condong ke depan

(Kriteria penilaian adopsi dari buku Bugar Jasmaniku karangan Muhadjir halaman 28)

A. Setiap tindakan yang telah dilakukan dapat dinyatakan dengan nilaiberdasarkan kriteria penilaian Baik sekali, Baik, Kurang, dan Kurangsekali. Maka tindakan itu diberikan tanda ceklis (√) pada kolom nilai:

4. Baik Sekali 3. Baik 2. Kurang 1. Kurang sekali.

B. Untuk mengetahui nilai penguasaan atau prestasi siswa, adalah dengan mengubah skor mentah menjadi skor nilai dengan standar 100. Skor maksimura dalam penelitian adalah 40, jadi untuk memperoleh nilai penguasaan atau prestasi siswa mengubah skor mentah menjadi nilai prestasi dengan rumus : Skor Perolehan siswa : Skor Maksimum x 100 Contoh : Skor maksimum yang diharapkan 40 .

Siswa A memperoleh 24.

Maka nilai siswa A tersebut adalah 24/40x100 = 60 (Suharsimi Arikunto 1997: 242)

2. Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah menggunakan lembar observasi yang digunakan untuk mengumpulkan informasi menganalisis dan menilai atau mengevaluasi hasil dari proses pembelajaran lari jarak pendek.

3. Teknik Analisis Data

Setelah data terkumpul melalui tindakan disetiap siklus selanjutnya data dianalisis. Untuk melihat kualitas hasil tindakan disetiap siklus digunakan rumus :

a. Prosentase Keberhasilan

P =f x100% ( Subagio dalam Surisman. 2005:36 ) N

Keterangan:

P = Prosentase keberhasilan

f = Jumlah siswa yang telah mencapai ketuntasan belajar yangtelah ditetapkan

N = Jumlah siswa yang mengikuti tes b. Efektifitas

E = Xn -Xi x 100% (Goodwin dan Coates dalam Surisman,2005:37) Xi

Keterangan:

E = Efektifitas gerak dasar lari pada siswa Xn = Rerata nilai akhir siklus ke tiga. Xi = Rerata tes awal/tes sebelum tindakan

Berdasarkan ketentuan dalam proses belajar mengajar bahwasanya seorang guru harus memberikan/menyampaikan materi kepada siswa secara tuntas. Siswa dinyatakan tuntas dalam belajar apabila ia mecapai nilai tidak kurang dari 65. Bila hasil perhitungan meningkat atau mencapai 50 % ke atas maka tindakan yang dilakukan dinyatakan efektif.

4. Jadwal Penelitian

No Kegiatan 1 2 3 4 Bulan 5 6 Ket

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 Persiapan : a. Penyusunan

Proposal / bimbingan b. Seminar dan bimbingan √ √ √ √ 2 Pelaksanaan Penelitian a. Siklus I

b. Siklus II √

c. Siklus III √

3 Penulisan Laporan /

bimbingan √ √

4 Seminar Hasil / Ujian √ 5 Penuntasan Laporan √

III. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Setelah diiaksanakan penelitian dengan menggunakan alat bantu pembelajaran berupa : Tali karet dan tangga modifikasi serta kardus rintangan, ada peningkatan hasil belajar gerak dasar lari cepat (sprint) pada siswa kelas V.A di SD Negeri 2 Sukarame Bandar Lampung

2. Dengan menggunakan alat bantu pembelajaran berupa: Tali karet, dan tangga modifikasi serta kardus rintangan dapat meningkatkan Efektifitas pembelajaran dalam gerak badan condong ke depan dan ayunan tangan seirama dengan panjang langkah kaki serta lutut terangkat sejajar pinggul saat melakukan lari cepat (sprint) pada siswa kelas V.A di SD Negeri 2 Sukarame Bandar Lampung.

B. Saran

Berdasarkan hasil kesimpuian penelitian ini, selanjutnya diajukan beberapa saran sebagai berikut:

1. Untuk siswa SD Negeri 2 Sukarame Bandar Lampung agar dapat menambah

pengetahuan tentang bagaimana upaya untuk meningkatkan kemampuan gerak dasar lari cepat (sprint)

2. Kepada guru/pelatih penelitian ini dapat dipakai sebagai bahan acuan dalam peningkatan kemampuan dan hasil belajar siswa dalam keterampilan teknik dasar lari cepat (sprint) 3. Kepada Kepala Sekolah agar lebih memperhatikan dan mendukung kepentingan

pembelajaran maupun prestasi siswa dalam kegiatan olahraga maupun kelengkapan perbaikan sarana dan prasarana olahraga.

4. Kepada pembaca agar penelitian ini dapat ditindak lanjuti ke arah yang lebih luas tidak hanya pada pembelajaran teknik dasar lari saja sehingga dapat memajukan prestasi olahraga yang lain.

UPAYA MENINGKATKAN LARI CEPAT DENGAN MODEL PEMBELAJARAN POLA BERMAIN PADA SISWA KELAS

5 SDNEGERI 2 SUKARAME BANDAR LAMPUNG

(Skripsi)

Oleh

BUDI PURWANTO

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012

UPAYA MENINGKATKAN LARI CEPAT DENGAN MODEL PEMBELAJARAN POLA BERMAIN PADA SISWA KELAS

5 SDNEGERI 2 SUKARAME BANDAR LAMPUNG

Oleh

BUDI PURWANTO

Skripsi

Sebagai Salah SatuSyaratuntukMencapaiGelar SarjanaPendidikan

Pada

JurusanIlmuPendidikan FakultasKeguruandanIlmuPendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman 1. Beberapa alat bantu yang akan digunakan untuk Penelitian

disetiap siklus ... 11 2. Tahap gerakan awal Start pada aba-aba “Bersedia”, “Siap”,

dan “Ya”. ... 18 3. Tahap gerakan kaki kecepatan maximum lari Adopsi dari

IAAF. 2001 ... 21 4. Siklus yang akan dilakukan dalam penelitian model gabungan

Sanford dan Kemmis ... ... 25 5. Siswa melakukan lari dibantu temannya menahan lari ... ... 27 6. Siswa sedang berlatih lari di lintasan tangga modifikasi Pada siklus II ... 29 7. Siswa sedang melakukan lari di atas rintangan kardus Pada siklus III ... 30

8. Eskripsi Hasil PTK Pembelajaran Gerak Dasar Lari Cepat dengan menggunakan tali karet (siklus I) ... ... 41

9. Peningkatan presentasi gerakan pada tiap indikator yang dilakukan

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

I. PENDAHULUAN. ... 1 A. Latar Belakang ... 1 B. Identifikasi Masalah. ... 3 C. Rumusan Masalah. ... 3 D. Tujuan Penelitian ... 4 E. KegunaanPenelitian ... 4

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 6

A. PendidikanJasmani ... 6

B. PengertianBelajar Gerak ... 7

C. Media Pendidikan dan Alat Bantu Pembelajaran... 8

D. Alat bantu yang akan digunakan dalam pembelajaran (Penelitian) ... 10

E. Karakteristik Siswa SD ... 11

F. Makna Pendidikan Jasmani ... 15

G. Lari ... 16

H. LariCepat (Sprint) ... 19

I. Hipotesis ... 23

III. METODOLOGI PENELITIAN ... 24

A. Metode Penelitian ... 24

B. Penjelasan Rencana Tindakan persiklus ... 26

C. Instrumen ... 30

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 35

A. Hasil Penelitian ... 35

B. Pembahasan ... 47

V. SIMPULAN DAN SARAN ... 51

A. Kesimpulan ... 51

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsimi. 1997. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Yogyakarta Bumi Aksara

Asrori Mohammad. 2009. Penelitian Tindakan Kelas, Bandung : CV Wacana Prima

Depdikbud. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka. Heryana Dadan.2010. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan untuksiswa

SD-MI kelas V. Jakarta. Kementerian Pendidikan Nasional

I. Wayan A. 2010. Perangkat pembelajaran pendidikan jasamani, olahraga dan kesehatan. Jakarta. Az-zahra Books'8

Lutan Rusli. 2002. Asas-asas Pendidikan Jasmani Pendekatan pendidikan gerak di sekolah dasar. Jakarta. Direktorat Jenderal Olahraga, Depdiknas Muhadjir. 2007. Bugar Jasmaniku Pelqjaran Pendidikan jasmani, olahraga dan

kesehatan untuk SD Kelas 5. Jakarta. Ganeca exact

Nurhasan, cholil hasanudin. 2007. Modul Tes dan Pengukuran Keolahragaan. Bandung: FPOK

Sugiyanto. 1994, Materipokok Perkemhangan dan belajar gerak PPD02143 Depdikbud, Universitas Terbuka

Sumanto. 1994, Materi Pokok Strategi Belajar Mengajar, Jakarta. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Bagian proyek penataran guru Penjas Suyono DS. 2001. Sistem pendidikan pelatih atletik. Jakarta. Departemen

Pengembangan IAAF

S. Nasution.\9%1 .Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar.Jakarta: PT. Bina

Aksara. t,

Tamat Tisnowati, dkk. 1998. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta. Universitas terbuka. Depdikbud

2

_________,2006, Standar Kompetensi dan Kompetens Dasar Pendidikanjasmani olahraga dan kesehatan SD/AO. Badan Standar Nasional Pendidikan

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman Tabel. 1 Hasil persentase keterampilan gerak dasar lari cepat (sprint)

Pada tes awal ... 36 Tabel. 2. Hasil persentase keterampilan gerak dasar lari cepat (sprint)

pada Siklus I ... 38 Tabel. 3. Hasil persentase keterampilan gerak dasar lari cepat (sprint)

pada Siklus II ... 39 Tabel. 4. Hasil persentase keterampilan gerak dasar lari cepat (sprint)

pada Siklus III ... 40

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang penulis laksanakan di kelas V SDN 2 Sukarame Kecamatan Sukarame Bandar Lampung dapat terlaksana dengan waktu yang telah dijadwalkan. Dan penulis beri judul laporan ini “Upaya Meningkatkan Lari Cepat dengan Model Pembelajaran Pola Bermain pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Sukarame Bandar Lampung ”.

Banyak manfaat yang penulis dapatkan sebagai seorang pendidik selama melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), untuk meningkatkan profesiona-lisme dalam memperbaiki kinerja dalam pembelajaran. Kemudian penulis lebih serius dan percaya diri dalam mengelola pembelajaran melalui latihan terbimbing untuk memperbaiki pembelajaran dikelas yang dilakukan berulang kali dengan proses refleksi yang penulis lakukan dengan merenung dan diskusi dengan teman sejawat.

Penulis menyadari hasil kerja ini masih banyak sekali kekurangan dan masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun.

Semoga hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dapat bermanfaat bagi

Dokumen terkait