• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V. PENUTUP

B. Saran

Agar proses pembinaan iman bagi siswa seminari dalam rangka mempersiapkan mereka memasuki jenjang seminari tinggi agar bias berjalan dengan lebih baik, maka penulis mengusulkan beberapa saran sebagai berikut:

1. Bagi Pihak Pembina Asrama Seminari

Pembina seminari perlu lebih memperhatikan kebutuhan para siswa seminari dan perlu memfokuskan lebih banyak waktunya untuk mengkoodinasi dan melaksanakan pembinaan iman yang diupayakan. Pembina seminari perlu memperhatikan tema, tujuan, materi, dan sarana pendukung dalam pembinaan iman. Tema pembinaannya perlu juga disesuaikan dengan masalah yang sedang dihadapi para siswa seminari.

2. Bagi Pihak Sekolah (Tempat para siswa seminari belajar)

Pembinaan di sekolah bertujuan tercapainya tingkat intelektualitas yang memadai sebagai persiapan diri guna melanjutkan studi di Perguruan Tinggi atau Seminari Tinggi. Maka pihak sekolah perlu membentuk wawasan intelektual para siswa dengan memberikan aneka ilmu pengetahuan. Pihak sekolah perlu menciptakan suasana krasan, suasana keterbukaan, keadilan, kejujuran, dan kemandirian, agar para siswa mampu untuk bersikap kritis terhadap pendapatnya sendiri maupun pendapat guru dan pembimbing. Pihak sekolah perlu juga menyediakan sarana pendukung seperti perpustakaan, buku-buku pelajaran yang lengkap, laboratorium, komputer, dan sarana lainnya yang mendukung kelancaran pengajaran.

DAFTAR PUSTAKA

Adisusanto, FX. SJ. (2000). Katekese Sebagai Pendidikan Iman. (Seri Puskat No. 370). Yogyakarta: Lembaga Pengembangan Kateketik Puskat. ________________. (2000c). Katekese Sebagai Pendidikan Iman. (Seri Puskat

No. 372). Yogyakarta: LPKP PUSKAT.

Amalorpavadas, D.S (1982). Katekese Sebagai Tugas Pastoral Gereja. (Seri Puskat No. 11). Yogyakarta: Pusat Kateketik.

Bartruff, B. D. 2003. Menjadi Pribadi yang Dikehendaki Tuhan. Jakarta: Gunung Mulia.

Bergant, Dianne CSA., & Karris Robert J., OFM. (Ed). (2002). Tafsir Alkitab

Perjanjian Baru. (A.S. Hadiwiyata, Penerjemah). Yogyakarta:

Kanisius. (Buku asli diterbitkan tahun, 1989).

Groome, Thomas H. (1997). Shared Christian Praxis: Suatu Model Berkatekese, (Drs. FX. Heryatno W.W. SJ., M. Ed., Penyadur). (Seri Puskat No. 356). Yogyakarta: LPKP PUSKAT. (Buku asli diterbitkan tahun 1991).

Hardawiryana, R. Dr. SJ. (1977). Pelaksana Pelayanan. Spektrum, No.1. Jakarta: Bagian Dokumentasi dan Penerangan MAWI.

____________________. (1978). Sinode Para Uskup di Roma 1977. Tentang

Katekese. (Seri Pradnyawidya 1). Yogyakarta: Pradnyawidya.

Komisi Kateketik KWI. (1995). Katekese Umat dan Evangelisasi Baru. Yogyakarta: Kanisius.

Komisi Liturgi KWI. (2003). Penanggalan Liturgi 2004: Tahun C/II. Yogyakarta: Kanisius.

Komisi Seminari KWI. (1989). Pedoman Dasar Pembinaan Imam Di Indonesia.

Spektrum. No.1. Jakarta: Departemen Dokumentasi dan Pererangan

KWI.

Konferensi Waligereja Indonesia. (1996a). Iman Katolik: Buku Informasi dan

Referensi. Yogyakarta: Kanisius

__________________________. (1996b). Pedoman Gereja Katolik Indonesia. Bogor: SMK Grafika Mardi Yuana.

Konsili Vatikan II. (1993). Dokumen Konsili Vatikan II (R. Hardawiryana, Penerjemah). Jakarta: Obor (Dokumen asli diterbitkan tahun 1965). Kristianto, Yosef. SFK. (2005). Teori Pendidikan Agama Katolik Pendidikan

Menengah. Diktat Mata Kuliah Teori PAK-PM Semester V,

Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

LBI. (1981). Tafsir Perjanjian Baru.3, Injil Matius. Yogyakarta: Kanisius.

Lembaga Alkitab Indonesia. Alkitab Deuterokanonika. (2001). Jakarta: Percetakan Lembaga Alkitab Indonesia.

Mangunharjana, A. (1985). Membimbing Rekoleksi. Yogyakarta: Kanisius

_______________. (1986). Pembinaan: Arti dan Metodenya. Yogyakarta: Kanisius.

125 _______________. (1986b). Pendampingan Kaum Muda Sebuah Pengantar.

Yogyakarta: Kanisius

O’Collins, Gerald SJ. & Farrugia, Edwar G. SJ. (1996). Kamus Teologi (I. Suharyo, Pr., Penerjemah). Yogyakarta: Kanisius. (Buku asli diterbitkan tahun 1991).

Paguyuban Devosi Kerahiman Ilahi. (2003). Merayakan Pesta Kerahiman Ilahi. Semarang: Paguyuban Kerahiman.

Paulus VI. (1993). Evangelii Nuntiandi (Tentang Karya Pewartaan Injil dalam Zaman Modern). (Hadiwikarta, J. Pr, Penerjemah). Jakarta: Dokpen KWI. (Dokumen asli diterbitkan tahun 1975).

Pertemuan Kateketik antar Keuskupan se-Indonesia II. (1981). Rumus Katekese Umat yang Dihasilkan PKKI II. Dalam Th. Huber (Ed.). Katekese

Umat: Hasil Pertemuan antar Keuskupan se-Indonesia II (hh.

15-23). Yogyakarta: Kanisius.

Ponomban, Terry. http://www.yesaya.indocel.ned/id.html. accessed on august 28, 2007.

Poerwadarminta, W. J. (1961). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Setyakarjana, J. S. (1997). Arah Katekese di Indonesia. Yogyakarta: Pusat Kateketik.

Siauwarjaya, Afra. (1987). Membangun Gereja Indonesia 2. Yogyakarta: Kanisius.

Suhardiyanto, H.J., SJ. (1993). Kateketik Bimbingan I. Naskah untuk Studi Kateketik 10. Yogyakarta: LPKP PUSKAT.

Suhardi, Alfon S. OFM. (Ed). (1995). Pedoman Dasar Pembinaan Calon Imam Bagian Seminari Menengah. Spektrum, No.1. Jakarta: Departemen Dokumentasi dan Penerangan KWI.

Suharsimi Arikunto.(1998). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Sumarno Ds., M.(2003). Praktek Pengalaman Lapangan Pendidikan Agama

Katolik Paroki. Diktat Mata Kuliah PPL PAK Paroki Semester

VII, Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Sutrisno Hadi, M. A. Prof. Drs.(1974). Metodologi Research I. Yogyakarta: Fakultas Psychologi Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

Tangdilintin, Philip, Drs. (1984). Pembinaan Generasi Muda Visi dan Latihan. Jakarta: Obor.

Telaumbanua, Marinus. DR. OFM.Cap. (1999). Ilmu Kateketik: Hakikat, Metode,

dan Peserta Gerejawi. Jakarta: Obor.

Wilfrid. (2003). Evaluasi TOP-er Kapusin. DUTA, 194, 16.

Yohanes Paulus II. (1991). Codex Iuris Canonici. (V. Kartosiswoyo. Pr. dkk. Penerjemah). Jakarta: Obor. (Dokumen asli diterbitkan tahun 1983).

_______________. (1992). Catechesi Tradendae. (R. Hardawiryana, Penerjemah). Jakarta: Departemen Dokumentasi dan Penerangan KWI.

126 _______________. (1992). Pastores Dabo Vodis (Gembala-gembala akan ku

angkat bagimu). (R. Hardawiryana, Penerjemah). Bogor: SMT Mardi Yuana.

(2)

(3)

Lampiran: 2

Jadual Harian Asrama Seminari

Hari Waktu Kegiatan

(1) (2) (3)

04.00-04.30 Bangun, rapikan tempat tidur, mandi 04.30-05.15 Study/belajar (wajib) 05.15-06.15 Doa pagi dan misa di kapel

06.15-06.45 Sarapan pagi dan berangkat ke sekolah 13.15-13.45 Ambil nasi dan makan siang

13.45-15.00 Istirahat (wajib)

15.00-16.00 Kerja bakti di asrama (ruangan dan kebun)

16.00-17.15 Olah raga

17.15-18.00 Mandi

18.00-18.45 Makan Malam

18.45-20.00 Study/belajar 20.00-20.15 Doa malam di kapel

20.15-21.00 Nonton bersama/Nyantai Senin

21.00-04.00 Tidur

04.00-04.30 Bangun, rapikan tempat tidur, mandi 04.30-05.15 Study/ belajar (wajib)

05.15-06.15 Doa pagi dan misa di kapel

06.15-06.45 Sarapan pagi dan berangkat ke sekolah 13.15-13.45 Ambil nasi dan makan siang

13.45-15.00 Istirahat 15.00-16.00 Belajar 16.00-17.15 Santai dan olah raga 17.15-18.00 Mandi

18.00-18.45 Makan malam

18.45-20.00 Belajar 20.00-20.15 Doa malam di kapel 20.15-21.00 Nonton bareng dan santai 21.00-04.00 Tidur

Selasa

04.00-04.30 Bangun, rapikan tempat tidur, mandi 04.30-05.15 Belajar

05.15-06.15 Doa pagi dan pendalaman Kitab Suci/katekese 06.15-06.45 Sarapan dan berangkat ke sekolah

13.15-13.45 Makan siang

13.45-15.00 Istirahat /tidur siang 15.00-16.00 Belajar

16.00-17.15 Santai dan olah raga 17.15-18.00 Mandi

18.00-18.45 Makan malam

Rabu

(4)

20.15-21.00 Santai dan nonton bersama 21.00-04.00 Tidur

04.00-04.30 Bangun, rapikan tempat tidur, mandi 04.30-05.15 Belajar

05.15-06.15 Doa pagi dan misa di kapel

06.15-06.45 Sarapan pagi dan berangkat ke sekolah

13.15-13.45 Makan siang

13.45-15.00 Istirahat/tidur siang 15.00-16.00 Kerja bakti bersih-bersih asrama 16.00-17.15 Santai dan olah raga

17.15-18.00 Mandi

18.00-18.45 Makan malam

18.45-20.00 Belajar 20.00-20.15 Doa malam di kapel 20.15-21.00 Santai dan nonton bersama Kamis

21.00-04.00 tidur

04.00-04.30 Bangun, rapikan tempat tidur, dan mandi 04.30-05.15 Belajar

05.15-06.15 Doa pagi dan misa di kapel

06.15-06.45 Sarapan pagi dan berangkat ke sekolah

13.15-13.45 Makan siang

13.45-15.00 Istirahat siang 15.00-16.00 Studi /belajar 16.00-17.15 Santai dan olah raga bersama 17.15-18.00 Mandi/mencuci

18.00-18.45 Makan malam

18.45-20.00 Belajar

20.00-20.15 Doa malam bersama di kapel 20.15-21.00 Santai dan nonton bersama Jumat

21.00-04.00 Istirahat/tidur malam

04.00-04.30 Bangun, rapikan tempat tidur, mandi 04.30-05.15 Belajar

05.15-06.15 Doa pagi dan misa di kapel

06.15-06.45 Sarapan pagi dan berangkat ke sekolah

13.15-13.45 Makan siang

13.45-15.00 Istirahat siang 15.00-16.00 Belajar 16.00-17.15 Santai dan olah raga 17.15-18.00 Mandi/Mencuci

18.00-18.45 Makan malam

18.45-20.00 Belajar malam

20.00-20.15 Doa malam bersama di kapel 20.15-21.30 Santai dan nonton bersama Sabtu

(5)

05.00-05.45 Bangun, rapikan tempat tidur, mandi 05.45-06.00 Doa pagi bersama di kapel

06.15-07.15 Misa bersama (SMP, SMK, SMA) di gereja

07.30-08.15 Sarapan pagi

08.15-09.30 belajar

09.30-12.00 Santai, nonton, dan jalan-jalan 12.00-12.30 Makan siang

12.30-15.00 Istirahat, santai, nonton, dll 15.00-16.00 Bersih-bersih asrama 16.00-17.30 Olah raga/santai 17.30-18.00 Mandi

18.00-18.45 Makan malam

18.45-20.00 Belajar

20.00-20.15 Doa malam bersama di kapel 20.15-21.00 Santai dan nonton

Minggu

(6)

Lampiran: 3

Program Kegiatan Tahunan

No Kegiatan Keterangan

(1) (2) (3)

1 Retret • Dilaksanakan 1 tahun sekali

• Pelaksanaannya setiap bulan Juni dan tanggal pelaksanaannya tidak tetap

2 Rekoleksi • Dilaksanakan 1 tahun sekali

• Pelaksanaannya setiap bulan Februari dan tanggal pelaksanaannya tidak tetap.

3 Turne kampung-kampung

• Pelaksanaan turne khusus untuk kelas III

• Turne dilaksanakan di wilayah Paroki St. Maria Nyarumkop

• Para siswa kelas III berangkat turne Sabtu siang dari asrama seminari dan Minggu sore harus sudah kembali ke asrama

• Pelaksanaan turne setiap setiap tahunnya pada bulan Februari dan Maret.

4 Pengakuan dosa • Pengakuan dosa dilaksanakan 2 tahun sekali

• Pelaksanaannya menjelang hari raya Paska dan Natal • Wajib untuk semua siswa seminari

(7)

Lampiran: 4

Hal: Permohonan ijin penelitian

Kepada Yth: Pembina Asrama Seminari Pastor Frans Yosnianto, OFM. Cap. Di tempat

Dengan Hormat

Yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : Martinus

NIM : 011124022

Dengan ini memohon persetujuan untuk mengadakan penelitian di asrama seminari, dalam rangka mengumpulkan bahan untuk penulisan skripsi saya di PRODI IPPAK – USD Yogyakarta. Adapun obyek penelitian adalah para siswa kelas III seminari yang tinggal di asrama seminari, sehubungan dengan bentuk dan pelaksanaan pembinaan di asrama seminari dalam rangka mempersiapkan para siswa khususnya siswa kelas III untuk memasuki jenjang seminari tinggi. Demikianlah surat permohonan saya, atas terkabulnya permohonan ini dan kerjasamanya saya ucapkan terima kasih.

Nyarumkop, 17 Januari 2007

Menyetujui Hormat saya,

Pembina Asrama Seminari Peneliti,

(8)

Lampiran: 5

Daftar pertanyaan seputar pembinaan iman siswa seminari menengah khususnya siswa kelas III

Mohon dijawab sesuai dengan kenyataan yang ada!

Identitas Responden

1. Nama anda……… 2. Usia anda……….. 3. Asal daerah

4. Motivasi masuk seminari

Berilah tanda silang (X) pada jawaban sesuai dengan kenyataan yang ada!

Upaya Pembinaan Iman Bagi Siswa Seminari

5. Menurut pendapat anda apakah pihak seminari sudah mengupayakan pembinaan iman yang efektif? (tulislah jawaban anda pada pilihan d bila jawaban a, b, c tidak ada yang sesuai!)

a. Sudah diupayakan b. Belum diupayakan c. Tidak tahu

d. …………..

6. Sejauh mana pembinaan iman yang diupayakan dilaksanakan? (tulislah jawaban anda pada pilihan d bila jawaban a, b, c tidak ada yang sesuai!)

a. Dilaksanakan setiap pagi hari dan malam hari b. Dilaksanakan seminggu 3 (tiga) kali

c. Dilaksanakan seminggu 1 (satu) kali d. ………….

7. Bagaimana sikap anda terhadap pembinaan iman yang sudah ada? (tulislah jawaban anda pada pilihan d bila jawaban a, b, c tidak ada yang sesuai!)

a. Mengikuti pembinaan iman tergantung kesadaran diri

b. Melaksanakan pembinaan iman dengan terpaksa karena peraturan yang ada

c. Melaksanakan pembinaan iman tergantung kesadaran diri d. ………….

8. Perasaan anda terhadap pembinaan iman yang diupayakan bagi anda? a. Senang

b. Biasa-biasa saja c. Binggung d. Tidak tahu

Berilah tanda silang (X) dibawah ini sesuai dengan kenyataan yang ada!

Bentuk-bentuk Pembinaan Iman

9. Bentuk pembinaan iman macam apa yang diupayakan pihak seminari bagi anda? (tulislah jawaban anda pada pilihan d bila jawaban a, b, c tidak ada yang sesuai!) a. Retret

(9) c. Katekese/pembinaan iman

d. ………….

10. Bentuk pembinaan iman macam apa yang sering dilaksanakan? (tulislah jawaban anda pada pilihan d bila jawaban a, b, c tidak ada yang sesuai!)

a. Retret b. Rekoleksi

c. Katekese/pembinaan iman d. …………..

11. apakah bentuk pembinaan iman yang dilaksanakan sering anda ikuti? a. Selalu mengikuti

b. Sering mengikuti

c. Kadang-kadang mengikuti d. Tidak pernah mengikuti

12. Sering terlibat dan mengikuti bentuk pembinaan iman dalam membantu memperkembangkan hidup rohani anda?

a. Sangat membantu b. Membantu

c. Tidak membantu d. Tidak tahu

13. Pernahkah anda mengalami kesulitan dalam mengikuti bentuk pembinaan iman yang diupayakan?

a. Pernah

b. Kadang-kadang c. Tidak pernah d. Tidak tahu

14. Sesuai jawaban No. 13, kesulitan macam apa yang anda alami dalam mengikuti pembinaan yang sudah diupayakan? (tulislah jawaban anda pada pilihan d bila jawaban a, b, c tidak ada yang sesuai!)

a. Pembinaan imannya tidak terorganisir b. Pembinaan iman terlalu monoton c. Masalah pribadi

d. …………..

15. Apakah anda berusaha untuk mengatasi kesulitan yang ada? a. Ya, sudah berusaha, caranya………

b. Tidak, alasannya……..

c. Masih dalam rencana, yaitu………. d. Tidak tahu, alasannya……….

Berilah tanda silang (X) dibawah ini sesuai dengan kenyataan yang ada!

Pandangan Mengenai Katekese

16. Apakah di Seminari Menengah Nyarumkop dilaksanakan katekese (pembinaan iman)? (tulislah jawaban anda pada pilihan d bila jawaban a, b, c tidak ada yang sesuai!)

a. Dilaksanakan secara rutin setiap……sekali b. Kadang-kadang dilaksanakan

(10) d. ………….

17. Apakah anda mengikuti kegiatan katekese (pembinaan iman)? (tulislah jawaban anda pada pilihan d bila jawaban a, b, c tidak ada yang sesuai!)

a. Selalu mengikuti

b. Kadang-kadang mengikuti c. Tidak pernah mengikuti d. ………

18. Bagaimana perasaan anda terhadap pelaksanaan katekese (pembinaan iman)? a. Senang sekali

b. Biasa-biasa saja c. Binggung d. Tidak tahu

19. Apakah katekese (pembinaan iman) membantu memperkembangkan hidup rohani anda?

a. Sangat membantu, alasannya…….. b. Binggung, alasannya……..

c. Tidak membantu, alasannya…….. d. Tidak tahu, alasannya………..

20. Apakah ada usul dan saran anda terhadap pelaksanaan katekese (pembinaan iman) agar dapat memperkembangkan hidup rohani atau panggilan anda untuk menjadi imam? (tuliskan usul dan saran anda pada titik dibawah ini!)

(11)

Lampiran: 6

Riwayat Hidup Santa Faustina, Rasul Kerahiman Ilahi

Santa Faustina dilahirkan dengan nama Helena Kowalska pada tanggal 25 Agustus 1905 di desa kecil, Glogowiec, dekat kota Lodz di Polandia, sebagai anak ketiga dari 10 bersaudara. Walaupun keluarganya miskin, Helena mempunyai jiwa yang kaya. Sebagai gadis muda, ia mengalami banyak peristiwa spritualitas yang unik dan menghabiskan banyak waktunya dengan berdevosi dan berdoa. Pada awal Buku Catatan Harian (BCH)-nya, Helena menulis bahwa saat ia berusia 7 tahun, ia mendapat panggilan dari Tuhan untuk hidup religius.

Pada usia 14 tahun, Helena berhenti bersekolah dan terpaksa bekerja untuk membantu keluarganya. Orang tuanya tidak mau mendengar Helena ingin masuk biara. Patuh kepada orang tuanya, Helena bekerja sebagai pembantu rumah tangga.

Helena berusaha dengan sebaik-baiknya untuk hidup biasa dan tidak menghiraukan panggilan membiaranya. Suatu hari di usia 19 tahun, saat berdansa dalam suatu pesta di halaman belakang Katedral, ia mendapatkan penampakan dari Yesus.

Yesus berkata kepada Helena:

“Berapa lama Aku harus menunggumu…dan berapa lama kau membiarkan aku menderita…”

Mendapat penampakan itu, Helena segera masuk ke Katedral, dan bertanya: “Tuhan Yesus, katakanlah apa yang harus kuperbuat?”

Yesus menjawab:

“Pergilah ke Warszama sekarang juga. Di sana, masuklah ke biara.” Menanggapi panggilan Tuhan, Helena pergi ke Warszama dan akhirnya diterima di biara para Suster Bunda Berbelas Kasih (Our Lady of Mercy), sebuah komunitas yang membantu wanita muda mengatasi masalah-masalah mereka. di sana Helena diterima menjadi biarawati postulat pada tanggal 1 Agustus 1925. kemudian Helena masuk novisiat di biara dekat Krakow dan diberi nama Maria Faustina.

Dalam tahun-tahun berikutnya, Sr. Faustina mengalami banyak pengalaman mistik. Semuanya dicatat dalam BCH dengan judul “Kerahiman Ilahi Dalam Jiwaku” (Divine Mercy in My Soul). Catatannya langsung, tanpa koreksi apapun. Karena hanya bersekolah tiga tahun, Sr. Faustina diserahi tugas-tugas biara yang sederhana, seperti berkebun, memasak, dan menjaga pintu dibelbagai biara di Krakow, Plock dan Vilnius. Walaupun hidup dan tugasnya sangat sederhana dan membosankan, ia menjalaninya dengan luar biasa.

Helena beberapa minggu setelah masuk kehidupan biara, ia terkena TBC dan menderita akibat penyakit ini. Untuk yang lama, superior dan teman-temannya tidak menyadari gangguan TBC yang menyerang Sr. Faustina. Keadannya bertambah parah, tetapi Sr. Faustina tetap mau menyelesaikan tugas-tu

(12)

Lampiran: 7

SEPINTAS MELIHAT KELEBIHAN DAN KEKURANGAN

Berilah tanda (-) sesuai dengan kelebihan dan kekurangan yang anda miliki! ….berani tampil di muka

….penuh semangat/energik ….penuh pemikiran

….selalu tabah

….tenang mempertimbangkan ….menerima tanggung jawab ….usaha tepat waktunya ….rajin tekun

….dapat dipercaya/diandalkan ….bekerja dengan cermat/teratur ….rapi, serius ….penuh perhatian ….optimis ….periang ….percaya diri ….bisa berdikari ….terbuka dan jujur ….rendah hati

….mau diajak bekerja sama ….mau berdialog, mengalah ….berterus terang

….menerima kritik dengan senang ….mendengar perkataan orang lain ….mengakui salah dengan rendah hati ….menghargai pendapat orang lain ….tahu diri

….tenang menerima segalanya ….bersikap toleran

….aktif, kreatif, dan giat ….mendalam ….peka ….adil ….penuh harapan ….tenang sabar ….pengecut ….lamban bekerja

….penuh perasaan emosional ….mudah berubah/ragu-ragu ….marah dan bergolak dalam batin ….menjauhi tanggung jawab ….selalu terlambat

….malas, mudah putus asa ….tidak dapat dipercaya ….tidak teratur dalam bekerja ….sembrono

….masa bodoh, acuh tak acuh ….pesimis

….cemberut

….kurang percaya diri

….tergantung pada orang lain ….tertutup, tidak jujur

….sombong

….kerap memberontak, jual mahal ….fanatik/ngotot

….tidak berterus terang ….marah bila dikritik

….berbicara tentang diri sendiri ….menutupi kesalahan

….mendesak kemauan sendiri ….tidak tahu batas

….mudah tersinggung ….cari menang sendiri ….pasif, loyo

….dangkal ….tidak peka ….pilih-pilih

….mudah patah semangat ….ambisi, tak sabaran

Dokumen terkait