• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V. PENUTUP

B. Saran

1. Saran Untuk Yayasan Bina Insan Mandiri“Master”

Saran-saran dari penulis untuk Yayasan Bina Insan Mandiri “Master”

antara lain:

a. Memberikan sertifikat kepada seluruh siswa pelatihan komputer yang sudah memenuhi kriteria kelulusan. Karena memiliki sertifikat keahlian adalah suatu kebanggan tersendiri dan menjadi penyemangat siswa.

b. Mendata setiap angkatan yang sudah lulus, baik yang sudah bekerja maupun yang belum bekerja. Karena data sangat penting dan hasil data tersebut dapat dijadikan sebagai indikator keberhasilan suatu program ataupun lembaga.

2. Saran Untuk Pemerintah Kota Depok

Saran-saran dari penulis untuk pemerintah kota Depok yaitu, melakukan

kerjasama yang berkelanjutan dengan Yayasan Bina Insan Mandiri “Master”

dalam memberdayakan anak-anak jalanan di Depok.

3. Saran Untuk Prodi Pengembangan Masyarakat Islam UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

Saran-saran dari penulis untuk Prodi Pengembangan Masyarakat Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yaitu dalam metode pembelajannya kalau bisa harus memperbanyak praktek daripada teori. Karena dengan praktek di lapangan mahasiswa akan mendapatkan temuan-temuan baru dan lebih memahami permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Adi, Isbandi Rukminto. Pemberdayaan Pengembangan Masyarakat dan Intervensi Komunitas. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI, 2003.

Adi, Isbandi Rukminto. Pemikiran-Pemikiran dalam Pembangunan Kesejahteraan Sosial. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI, 2002.

Artmanda, Frista W. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Jombang: Lintas Media, 2005.

Bungin, Burhan. Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya.Jakarta: Kencana, 2008.

Hamalik, Oemar. Pengembangan Sumber Daya Manusia Manajemen Pelatihan Ketenagkerjaan Pendekatan Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara, 2005.

Ife, Jim dan Tesoriero Frank. Community Development. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008.

Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Peksos. Bandung: Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial, 2010.

Kartono, Kartini.Peranan Keluarga Memandu Anak. Jakarta: Rajawali, 1985. Laporan Program Lembaga Pelayanan Kesejahteraan Sosial Anak Yayasan Bina

Insan Mandiri. Depok: Yayasan Bina Insan Mandiri, 2009.

Mahkamah Agung RI. Undang-Undang Perlindungan Anak Penghaspusan Kekerasan dalam Rumah Tanggadan Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang. Jakarta: MA, 2013.

Marbun. Kamus Manajemen. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan Anggota Ikapi, 2003.

Modul Yayasan Bina Insan Mandiri. Depok: Yayasan Bina Insan Mandiri, 2012. Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2007.

Muchsin. Perlindungan Anak dalam Perspektif Hukum Positif. Jakarta: Mahkamah Agung, 2011.

Nasuhi, Hamid. dkk.Pedoman Penulisan Karya Ilmiah.Jakarta: CeQDA, 2007. Subijanto. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta: Badan Penelitian dan

Pengembangan Kementrian Pendidikan Nasional, 2010.

Suharto, Edi. Kebijakan Sosial Sebagai Kebijakan Publik. Bandung: Alfabeta, 2011.

Suharto, Edi. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat.Bandung: Refika Aditama, 2005.

Suharto, Edi. Pekerjaan Sosial di Dunia Industri Memperkuat Tanggung Jawab Sosial Perusahaan.Bandung: Refika Aditama, 2007.

Suisyanto. dkk. Model-model Kesejahteraan Islam Perspektif Normatif Filosofis dan Praktis Pemberdayaan Masyarakat. Yogyakarta: Fakultas Dakwah Jurusan PMI UIN Sunan Kalijaga, 2007.

Suyanto, Bagong.Masalah Sosial Anak. Jakarta: Kencana, 2010.

Tim Penelitian dan Pengembangan Wahana Komputer. Kamus Lengkap Jaringan Komputer. Jakarta: Salemba Infotek, 2004.

Skripsi

Oktaviany, Fenny. “Pemberdayaan Anak Jalanan melalui Program Sekolah Otonom oleh Sanggar Anak Akar di Gudang Seng Jakarta Timur.” Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010.

Deni, Ahmad Hari. “Upaya Meningkatkan Life Skill Anak Jalanan melalui Pelatihan Keterampilan Otomotif bagi Klien Anak Jalanan di Social Development Center (SDC) Bambu Apus Jakarta Timur.” Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010.

Dokumen Elektronik Dari Internet

Virdhani, Marieska Harya. “Jumlah Anak Terlantar di Depok Meningkat.” Artikel

diakses pada 24 Juni 2014 dari

http://metro.sindonews.com/read/811532/31/jumlah-anak-terlantar-di-depok-meningkat

Artikel diakses pada 14 April 2014 dari http://sekolahmaster.wordpress.com/

Riadi, Muchlisin. “Metode Demonstrasi dalam Belajar.” Artikel diakses pada 10

Juli 2014 dari http://www.kajianpustaka.com/2012/10/metode-demonstrasi-dalam-belajar.html

Wawancara Pribadi

Wawancara Pribadi dengan Bapak Nurokhim. Depok, 15 Juni 2014

Wawancara Pribadi dengan Kak Bayni. Depok, 16 Maret 2014 dan 26 Juni 2014 Wawancara Pribadi dengan Kak Rozi. Depok, 2 Juli 2014

Wawancara Pribadi dengan Julfan. Depok, 26 Juni 2014 Wawancara Pribadi dengan Chairul. Depok, 26 Juni 2014 Wawancara Pribadi dengan Regi Alfarezi. Depok, 26 Juni 2014 Wawancara Pribadi dengan Andre. Depok, 1 Juli 2014

Wawancara Pribadi dengan Adam. Depok 1 Juli 2014 Wawancara Pribadi dengan Farhan. Depok, 1 Juli 2014

Wawancara Pribadi dengan Sandy Adria Maulana. Depok 1 Juli 2014 Wawancara Pribadi dengan Ama Figi Satria. Depok, 1 Juli 2014

Lampiran 1 Pedoman Wawancara

KetuaYayasan Bina Insan Mandiri “Master”

Upaya Yayasan Bina Insan Mandiri “Master” Dalam Pemberdayaan Anak

Jalanan Melalui Program Pelatihan Keterampilan Komputer Depok, Jawa Barat

Nama Informan :

Jenis Kelamin Informan :

Umur Informan :

Pekerjaan Informan : Tanggal Wawancara :

Tempat Wawancara :

Waktu Wawancara :

1. Apa latar belakang didirikannya YayasanBina Insan Mandiri “Master? 2. Bagaimana metode yang diterapkan sehingga Yayasan Bina Insan Mandiri

“Master” masih dapat berdiri dan dikenal oleh masyarakat?

3. Apa tujuan dari program pemberdayaan Yayasan Bina Insan Mandiri

Lampiran 2

Pedoman Wawancara

Koordinator Lab Komputer Yayasan Bina Insan Mandiri “Master” Upaya Yayasan Bina Insan Mandiri “Master” Dalam Pemberdayaan Anak

Jalanan Melalui Program Pelatihan Keterampilan Komputer Depok, Jawa Barat

Nama Informan :

Jenis Kelamin Informan :

Umur Informan :

Pekerjaan Informan : Tanggal Wawancara :

Tempat Wawancara :

Waktu Wawancara :

4. Apa latar belakang didirikannya pelatihan keterampilan komputer?

5. Bagaimana metode pelatihan yang diterapkan dalam memberikan pelatihan keterampilan komputer?

6. Apakah faktor pendukung dan penghambat dalam memberikan pelatihan keterampilan komputer?

7. Pelatihan dilakakukan berapa bulan dalam satu periode?

8. Apakah seluruh peserta pelatihan keterampilan komputer menjadi terampil?

9. Apakah peserta yang sudah berhasil bekerja berdasarkan keterampilan komputer?

10. Setelah mengikuti pelatihan apakah mereka bekerja sebagai home industri, karyawan, dll?

Lampiran 3 Pedoman Wawancara

Tutor Pelatihan Keterampilan Komputer Yayasan Bina Insan Mandiri

“Master”

Upaya Yayasan Bina InsanMandiri “Master” Dalam Pemberdayaan Anak

Jalanan Melalui Program Pelatihan Keterampilan Komputer Depok, Jawa Barat

Nama Informan :

Jenis Kelamin Informan :

Umur Informan :

Pekerjaan Informan : Tanggal Wawancara :

Tempat Wawancara :

Waktu Wawancara :

1. Kenapa pelatihan komputer menjadi salah satu pilihan keterampilan di

Yayasan Bina Insan Mandiri “Master”?

2. Apa tujuan dari pelatihan keterampilan komputer?

3. Bagaimana metode pelatihan yang diterapkan dalam memberikan pelatihan keterampilan komputer?

4. Apakah faktor pendukung dan penghambat bagi tutor dalam memberikan pelatihan keterampilan komputer?

5. Pelatihan dilakukan berapa bulan dalam satu periode?

6. Berapa durasi yang dibutuhkan dalam satu kali pertemuan pada pelatihan keterampilan komputer?

7. Apakah seluruh peserta pelatihan keterampilan komputer menjadi terampil?

Lampiran 4 Pedoman Wawancara

Siswa Pelatihan Keterampilan Komputer Yayasan Bina Insan Mandiri

“Master”

Upaya Yayasan Bina Insan Mandiri “Master”Dalam Pemberdayaan Anak Jalanan Melalui Program Pelatihan Keterampilan Komputer Depok,

Jawa Barat

Nama Informan :

Jenis Kelamin Informan :

Umur Informan :

Tanggal Wawancara :

Tempat Wawancara :

Waktu Wawancara :

1. Kenapa ananda mengikuti pelatihan keterampilan komputer?

2. Apa syarat yang dibutuhkan untuk mengikuti pelatihan keterampilan komputer?

3. Materi apa saja yang diberikan dalam pelatihan keterampilan komputer? 4. Bagaimana metode yang digunakan dalam proses belajar mengajar?

5. Apakah pelatihan yang sudah diberikan telah efektif baik dari segi waktu maupun sistem pembelajarannya?

6. Apa saja yang telah ananda peroleh setelah mengikuti pelatihan keterampilan komputer?

7. Apa saja kendala yang dihadapi dalam mengikuti pelatihan keterampilan komputer?

8. Setelah mendapatkan pelatihan apakah ananda tetap mencari nafkah dijalanan? Mengapa?

Lampiran 5 Hasil Wawancara

KetuaYayasan Bina Insan Mandiri “Master”

Upaya Yayasan Bina Insan Mandiri “Master” Dalam Pemberdayaan Anak

Jalanan Melalui Program Pelatihan Keterampilan Komputer Depok, Jawa Barat

Nama Informan : Bapak Nurokhim Jenis Kelamin Informan : Laki-laki

Umur Informan : 43 Tahun

Pekerjaan Informan :Ketua Yayasan Bina Insan Mandiri “Master”

Tanggal Wawancara : 15 Juni 2014

Tempat Wawancara :Aula Yayasan Bina Insan Mandiri “Master”

Waktu Wawancara :16.09-16.29

1. Apa latar belakang didirikannya Yayasan Bina Insan Mandiri

“Master?

Jawab:

Jadi kita prihatin ya, berangkat dari keprihatinan dimana hari ini masih banyak anak-anak yang usia sekolah yang masih dijalan engga sekolah karena itu awalnya berdirinya kota depok ini visi misinya adalah kota pendidikan. Item kota depok itu ya pendidikan, kota perdagangan, kota permukiman yang nuansanya religi. Perguruan tinggi megah banyak di kota depok tp disisi lain masih banyak anak-anak usia sekolah, anak terlantar yang belum bisa sekolah. Berangkat dari situ, kondisi ini akhirnya saya tergerak bagaimana saya membuat sekolah menginisiasi adanya sekolah alternatif untuk kaum marginal. Nah awalnya dari emperan masjid, untuk melaksanakan kegiatan ini saya ajaki teman-teman remaja untuk bergabung membangun pendidikan alternatif ini kaum marjinal. Jadi

dari yang wira wiri wira suara wira nada mereka bisa wirakarya dan wiraswasta jadi yang lulusan smp mereka sudah bisa bersaing di dunia kerja ya lulusan sma bisa wirausaha, jadi alternatif master ini berbasis karakter dan enterpreneur. It itu hal yang pokok, yang mendasar yang baru salah satu keterampilan yang harus dikuasai gtu. Karena di dunia kerja manapun engga ada yg ga harus komputer semuanya harus pake harus bisa harus bisa harus kuasai. Minimal kan tadi disini kan ada kelas cinema photography, kelas IT juga ada kelas desain grafis, cinematography, editing, ada animasi.

2. Bagaimana metode yang diterapkan sehingga Yayasan Bina Insan

Mandiri “Master” masih dapat berdiri dan dikenal oleh masyarakat?

Jawab:

Jadi suksesnya master itu ada tiga pertama, tahan intimidasi, segala macem bentuk kesulitan apa dijadikan pembelajaran. Kedua, Memperbanyak silaturahmi membangun kemitraan dengan lintas sektor ya kan. Jadi kunci sukses yang kedua silaturahmi. Bahwa kita sadar kita menjadi harapan banyak orang. Mereka liat ini ya bahwa cita-cita dia akan terwujud kalo sudah dibantu dengan master. artinya tugas kita adalah bagaimana memfasilitasi, mewujudkan impian dan harapan dari anak master. karena kita menyadari juga kita banyak kelemahan bagaimana untuk menghantarkan impian dan harapan mereka tugas kita minimal jadi fasilitator. Jadi ingin menjadi wadah tempat mereka menimba ilmu, tempatnya meraih masa depan. Kita membuka diri membangun link kemitraan dengan lintas sektor terutama para praktisi, akademisi, perguruan tinggi swasta dalam negeri, luar negeri kalangan pengusaha dan dinas-dinas terkait. Ketiga, terakhir kita punya prestasi bahwa kita tuh sungguh-sungguh. Ketika kita mulai ada pengakuan dari dinas luar artinya dari dinas-dinas terkait dari masyarakat, dari NGO dan sebagainya ee

mereka saling aapa istilahnya saling berbondong” melihat dan ingin

menjadikan master sebagai mitranya sebgai percontohannya atau

yang prestasi, juara olimpiade dan sebgainya secara akademis baru

nilainya ini bersaing dgn sekolah” lain akhirnya terpublikasikan melalui media” gtu.

3. Apa tujuan dari program pemberdayaan Yayasan Bina Insan

Mandiri “Master”?

Jawab:

Tujuan dari ini sih sebenernya kita ingin memasterkan masyakarat marjinal. Kalo dilihat secara luas tadi. Kadang ya adanya master ini juga menampung, melayani yang tidak terlayani, menjangkau yang tidak terjangkau. Dari semua lapisan umur dari yang masih anak-anak sampe yang sudah punya anak tertampung disini.

Lampiran 6 Hasil Wawancara

Koordinator Lab Komputer Yayasan Bina Insan Mandiri “Master” Upaya Yayasan Bina Insan Mandiri “Master” Dalam Pemberdayaan Anak

Jalanan Melalui Program Pelatihan Keterampilan Komputer Depok, Jawa Barat

Nama Informan : Bayni

Jenis Kelamin Informan : Laki-laki

Umur Informan : 27 tahun

Pekerjaan Informan : Koordinator Lab Komputer Tanggal Wawancara : Kamis, 17 Maret 2014

Tempat Wawancara : Lab Komputer Yayasan Bina Insan Mandiri

“Master”

Waktu Wawancara : 16.02

1. Apa latar belakang didirikannya pelatihan keterampilan komputer? Jawab:

Komputer rakitan waktu itu dari love for our children. Nah itu pertama kali anak-anak belajar komputer, disitu belajar desain grafis. nah ternyata ada donor yang waktu itu dia dateng kemari, dateng kemari dia pengen diceritain sekolah master kaya gimana, terus untuk sekolah master harapannya kaya gimana? Akhirnya sesuai nama program dia, ada namanya word education itu masuk.. kalo yang tadi itu masuk 2010-2011, kalo word education masuk mulai 2012. Nah dia suport kita karena program-program kita gini lebih menyentuh ee keahlian gtu. Jadi entah itu komputernya, ee ada sablon, ada service handphone, ada photografi, macem-macem termasuk salon juga. Nah akhirnya dari ketertarikan itu dia bilang apa yang bisa dibantu untuk bisa memprogramkan ini gitu? Nah

kita bicara bahwa program unggulan dia apa? Ternyata mendekatkan ee... ini kan sekolah, sekolah nonformal nih mendekatkan warga belajar sekolah non formal itu ke tekhnologi, jadi dipilihlah ee... apa I-City sebagai prodak utama kerjasama sekolah master dengan lembaga donor itu. Nah akhirnya tahun 2012 pertengahan kita bikin lab komputer pertama disana ada 25 PC komputer, waktu itu saya ngajuin sebenernya rakitan dengan speck yang lumayan bagus tapi ternyata ditengah jalan di anulir katanya harus yang branded akhirnya saya ganti dengan speck apa adanya dualcore, nah ternyata antusias anak-anak itu semakin ini yang belajar semakin banyak. kewalahan dengan jumlah siswa yang banyak kita Cuma ada 25 komputer. Awalnya memang proyeksi untuk anak yang tinggal disini saja tapi karena jumlahnya udah banyak ya kita buka untuk semua siswa ternyata banyak.

2. Bagaimana metode pelatihan yang diterapkan dalam memberikan pelatihan keterampilan komputer?

Jawab:

Pertama gini, jadi dari anak master itu jgn salah loh kita kalo bicara anak jalanan jgn menganggap mereka gatau komputer (tapi walaupun sebagian ada ya) ternyata ketika ngajar anjla merka udah lebih tau bisa nyalain matiin komputer lebih tau lebih awal. Karena pola hidup dy sudah kenal warnet sebelumnya jd dy lebih bisa tp ketika warnet mereka hanya tau nyalain komputer, browsing itu saja. Metodeloginya kita pengenalan-pengenalan dari yang sederhana dulu kaya misal kalo awal-awal mengetik sepuluh jari. Itu pasti semua siswa master dapet itu, harapannya selain dy mengenal not not yang ada di keyboard tombol-tombolnya kalo ada yg mau di seriusin ya dy bener-bener menguasai kaya pengetikan sepuluh jari gausah ngeliat keyboard dy bisa mengetik lancar.

Terus yang kedua, ee... mereka harus dapat pelajaran microsoft office, nah nanti dari situ minimal dy bisa menguasai hal-hal yang sederhana kaya misal bagaimana dy saat nyimpan itu kemana, atau nanti disimpan di folder mana, di disk C atau D. Mereka akan tahu nah dari situ nanti minatnya akan kelihatan apakah dy melanjutkan ke aplikasi perkantoran,

apakah dy akan melanjutkan ke desain grafis gtu, apakah dy akan melanjutkan ke editing video. Nah disitu akan kelihatan. Ada yang sudah

belajar aplikasi tapi udah jenuh duluan “aaahhh banyak banget ngetik gini gini”.. tapi justru ada yang malah menikmati juga. Ada yg belajar

penasaran akhirnya dy nyoba ke desain grafis dan disitu dy nyaman ya sudah ke desain grafis. karena apa? Orang desain grafis itu gamau bukan gamau dy ngasih persyaratan bahwa anak-anak minimal dapet basic komputer gtu.. ya misal dy ga nanya lagi cara nyimpan gimana, dy ga nanya lg klo copy file gimana. Dy nggak nanya nanya itu lagi. Begitu juga dy naik dikit ke yang edit-edit video itu yang udah edit video dy yang dari basic dapet terus dy nguasai edit foto karena ketika bikin video itu biasanya ada menyelipkan beberapa gambar yg hasil dy edit..

3. Apakah faktor pendukung dan penghambat dalam memberikan pelatihan keterampilan komputer?

Jawab:

Faktor penghambat: Kurangnya sosialisasi antara kakak pengajar dengan anak-anak. Kurang terinformasikan. Jadi sering kejadian ketika tutor dateng anak-anak ga ada karena memang belom disampaikan atau sebaliknya siswanya ada tutornya belum dateng. Teratur klo kita gimana caranya tetep dateng di hari selasa misalnya dy akan dateng selasa jam

sekian gtu tiba” ga dateng. Atau udah terjadwal tp karena minggu kemaren

ga ada takutnya minggu depan masih ada kegiatan akhirnya tutornya ga dateng. Kaya gtu..

Faktor pendukung: Pendukungnya ya tersedianya ini fasilitas dua buah lab komputer yang mendukung belajar aktivitas itu sendri. Misal di lab

pertama itu dengan speck yang menengahlah speck” yang di pakai buat

aplikasi perkantoran atau yang ringan”. Lab kedua ini, specknya udah

ditinggiin prosesornya udah core i three jd untuk multimedia dy udah mumpuni. Tp klo di lab sebelumnya untuk multimedia masih ada beberapa kendala.

4. Pelatihan dilakukan berapa bulan dalam satu periode? Jawab:

Prinsipnya kita tetep diluar jadwal yang ditentukan di pendidikan kita bikin kelas diluar itu. Ada yang namanya kelas move on tetep ada. Fungsinya buat mengakomodir mereka yang tetep ingin melanjutkan belajar komputernya jadi kita ga pingin bentrok dengan jadwal sekolah mereka. Tetep sekolah tetep jalan kalo misalnya dikelasnya atau disekolahnya misal di level smp dy hanya dibatesin hanya satu semester aja bukan berati kita berhenti di lab komputer dapat menampung mereka tapi diluar jam belajar mereka.

5. Apakah seluruh peserta pelatihan keterampilan komputer menjadi terampil?

Jawab:

Bagi master bicara terampil itu kan proses jg gtu. Tp untuk bicara tujuan misal dari 100 anak kita bisa 35 – 50 anak sudah bisa itu sudah masuk keberhasilan. Adapun sisanya bisa diasah berdasarkan minat. Jadi dengan sendirinya keterampilan apa yg bisa dy ikutin selain komputer di master. kan banyak tuh tinggal memilih sesuai dengan bakat minat dy. Komputer ini paling banyak pesertanya daripada keterampilan yang lain. Bahkan pd tahun 2014-2015 dari sampai SMA semuanya belajar komputer. Karen secara tempat, secara fasilitas komputer itu sudah cukup dari pada sablon dihajar 15 orang aja kebingungan. Karena dari segi tempat pelatihnya harus bener-bener dampingin satu persatu. Kalo komputer itu kan dgn adanya proyektor tembak kedepan begini caranya terus bisa meremot di komputer servernya, kalo ada yang nanya bisa diperbaiki dari komputer server.

6. Apakah peserta yang sudah berhasil bekerja berdasarkan keterampilan komputer?

Jawab:

Yang udah ada di I con+ sama alcatel. Kan saya komputer juga bukan software aja ada hardware jg. Ada mereka usaha mandiri perbaikan internet komputer itu ada, trus ada yg belajar jaringan dy bekerja di

perusahan yg bergerak dibidang jaringan internet itu jg ada. Ada yg belajar aplikasi perkantoran mereka diterapkan sebagai staff di alcatel lotion ada.

7. Setelah mengikuti pelatihan apakah mereka bekerja sebagai home industri, karyawan, dll?

Jawab:

Ada yang bekerja di lembaga donor kaya Alcatel Lucent, Icon+ dan Indonesia Comnet Plus. Ada juga yang buka usaha service komputer dirumah.

Lampiran 7 Hasil Wawancara

Tutor Pelatihan Keterampilan Komputer Yayasan Bina Insan Mandiri

“Master”

Upaya Yayasan Bina Insan Mandiri “Master” Dalam Pemberdayaan Anak

Jalanan Melalui Program Pelatihan Keterampilan Komputer Depok, Jawa Barat

Jenis Kelamin Informan : Laki-laki

Umur Informan : 21 tahun

Pekerjaan Informan : Penanggung Jawab Lab Tanggal Wawancara : Rabu, 2 Juli 2014

Tempat Wawancara :Lab Komputer pertama Yayasan Bina Insan Mandiri

Waktu Wawancara :15.39-15.42

1. Kenapa pelatihan komputer menjadi salah satu pilihan keterampilan di Master?

Jawab:

Yaa.. apanya namanya setau saya buat ntar lulusan master biar engga cuma apa namanya ga pinter di akademiknya tapi menggunakan skill.

2. Apa tujuan dari pelatihan keterampilan komputer? Jawab:

Tujuan dari pelatihan komputer pertama menambah wawasan mereka biar mampu bersaing diluar meskipun masih lulusan smk bisa bersaing di ini di dunia kerja.

3. Bagaimana metode pelatihan yang diterapkan dalam memberikan pelatihan keterampilan komputer?

Jawab:

Kalo metode pengajarannya saya ngikutin ini apa namanya ya ini sih kadang tergantung dari anaknya juga pengen belajar apa hari ini tapi tetap dalam koridor apa namanya ee,,, masih kurikulum engga terlalu jauh.

4. Apakah faktor pendukung dan penghambat bagi tutor dalam memberikan pelatihan keterampilan komputer?

Jawab:

Faktor pendukungnya yaa ini sudah memadai kaya sekolah-sekolah lain, mungkin faktor penghambatnya ya mungkin internet yaa.. kan kadang apa namanya buat kita ngajar kan perlu referensi dari luar nah kita mungkin dari internet kurang. Udah ada internetnya tapi lagi masa perbaikan.

5. Pelatihan dilakukan berapa bulan dalam satu periode? Jawab:

Jadwalnya seminggu tuh hampir full malahan untuk tahun ajaran baru ini. kalo untuk anak-anak jalanan yang kelas master itu hari kamis sama sabtu jamnya pagi sama siang, kalo kamis tuh pagi, sabtu nya siang.

6. Berapa durasi yang dibutuhkan dalam satu kali pertemuan pada pelatihan keterampilan komputer?

Jawab:

Waktunya 3 jam, 2 jam materi sekaligus praktek 1 jam buat ini

Dokumen terkait