• Tidak ada hasil yang ditemukan

F. Penataan Rambut

2. Sarana dalam Pergelaran

Sarana merupakan faktor pendukung yang mempunyai peranan penting untuk menunjang suatu pagelaran. Karena faktor sarana sangat berpengaruh dalam suksesnya pencapaian tujuan suatu pagelaran. Faktor sarana meliputi hal yang digunakan dalam pagelaran, seperti:

a. Tata Panggung

Tata panggung merupakan ruang pertunjukan seni yang memiliki arti suatu tempat yang lebih tinggi dari sekitarnya.Bentuk dataran panggung yang lebih tinggi ini dimaksudkan agar penonton bisa melihat pertunjukan dengan jelas. Panggung pertunjukan adapula yang berupa dataran sama tinggi dengan penonton, dan adapula yang lebih rendak dari penonton yang mana penempatan tempat duduk berundak

kebelakang (Hendro Martono, 2008:1). Dalam sejarah perkembangannya, seni teater memiliki berbagai macam jenis panggung yang dijadikan tempat pergelaran. Perbedaan jenis panggung ini dipengaruhi oleh tempat dan zaman dimana teater itu berada serta gaya pergelaran yang dilakukan. Bentuk jenis-jenis panggung terbagi menjadi tiga, yaitu:

1) Panggung arena

Panggung arena adalah panggung yang penontonnya melingkar atau duduk mengelilingi panggung.Penonton sangat dekat sekali dengan pemain (Pramana Padmodarmaya, 1987: 36).

Gambar 30. Panggung Arena (Sumber: teaterku.wordpress.com)

Berdasarkan kajian diatas panggung arena merupakan jenis panggung yang menitik beratkan pemain diatas panggung pada pusat arena atau pada tengah-tengah arena pentas.

2) Panggung proscenium

Panggung proscenium bisa juga disebut sebagai panggung bingkai karena penonton menyaksiikan aksi aktor dalam lakon melalui sebuah bingkai atau lengkung proscenium. Bingkai yang dipasang layar atau gorden inilah yang memisahkan wilayah akting pemain dengan penonton yang menyaksikan pertunjukan dari satu arah (Pramana Padmodarmaya, 1987: 67).

Gambar 31. Panggung Proscenium (Sumber: fariabel.blogspot.com)

Berdasarkan kajian diatas panggung proscenium merupakan jenis panggung yang hanya dapat dilihat dari satu titik saja, dan mempunyai jarak yang cukup jauh dengan penonton.

3) Panggung Thrust

Panggung thrust seperti panggung proscenium akan tetapi dua pertiga bagian depan menjorok earah penonton. Pada bagian depan yang menjorok ini penonton dapat duduk disisi kanan dan kiri panggung. Panggung thrust terlihat seperti gabungan antara

panggung arena dan proscenium (www.materiteater.blogspot.com diakses tanggal 10 april 20120)

Gambar 32. Panggung Thrust (Sumber: www.materiteater.blogspot.com)

Berdasarkan kajian diatas panggung thrust nerupakan jenis panggung yang mempunyai arah pandang yang sama dengan panggung proscenium, hanya saja pada panggung thrust anatara panggung dengan penonton jaraknya berdekatan.

b. Tata Cahaya atau Lighting

Menurut Vincent J-R Kehoe tata caha atau ligthing adalah diperlukan untuk pengamatan setiap media dan merupakan persyaratan utama dalam memproduksi sebuah gambar film. Bila lampu-lampu ditetapkan untuk sebuah adegan, mata manusia membedakan warna, gerakan dan perbedaan yang ada pada orang. (Vincent J-R Kehoe, 1992: 37). Sedangkan menurut Eko Santosa tata cahaya merupakan unsur tata artistic yang paling penting dalam pertunjukan teater. Tanpa

adanya cahaya maka penonton tidak akan dapat menyaksikan apa-apa. Fungsi cahaya lampu panggung pada umumnya tergantung dari bagaimana cara kerjanya didalam teater itu. Dalam pembagian fungsinya menurut Eko Santosa cahaya lampu panggung dibagi menjadi empat fungsi (2008: 331-332):

1) Cahaya Sebagai Penerangan

Penerangan adalah fungsi paling mendasar dari tata cahaya. Lampu memberi penerangan pada pemain dan setiap objek yang ada diatas panggung. Istilah penerangan dalam tata cahaya panggung bukan hanya sekedar memberi efek terang sehingga bias dilihat tetapi member penerangan bagian tertentu dengan intensitas tertentu.

2) Cahaya Sebagai Dimensi

Dengan tata cahaya kedalaman sebuah objek dapat dicitrakan. Dimensi dapat diciptakan dengan membagi sisi gelap dan terang atas objek yang disinari sehingga membantu perspektif tata panggng. Jika semua objek diterangi dengan intensitas yang sama maka gambar yang akan tertangkap oleh mata penonton menjadi datar. Dengan pengaturan tingat intensitas serta pemilihan sisi gelap dan terang maka dimensi objek akan muncul.

3) Cahaya Sebagai Pemilihan

Tata cahaya dapat dimanfaatkan untuk menentukan objek dan arena yang hendak disinari. Dalam teater, penonton secara normal dapat melihat seluruh area panggung, untuk memberikan fokus perhatian pada area atau aksi tertentu sutradara memanfaatkan cahaya.

4) Cahaya Sebagai Atmosfir

Yang paling menarik dari fungsi tata cahaya adalah kemampuan menghadirkan suaana yang mempengaruhi emosi penonton. Kata atmosfir digunakan untuk menjelaskan suasana serta emosi yang terkandung dalam peristiwa lakon. Tata cahaya mampu menghadirkan suasana yang dikehendaki oleh lakon.

Berdasarkan kajian di atas keempat fungsi tata cahaya memiliki hubungan yang saling mendukung. Masing-masing fungsi memiliki interaksi (saling mempengaruhi). Fungsi penerapan dilakukan dengan memilih area tertentu untuk memberikan gambaran dimensional objek, suasana, dan emosi peristiwa.

c. Tata musik

Musik adalah satu kesatuan bunyi beserta sarananya yang dipergunakan untuk kebutuhan pergelaran. Musik mendukung pementasan dalam sebuah pergelaran baik yang bersifat instrumen

maupun lagu, yang menghidupkan suasana dibeberapa adegan atau babak dalam suatu pergelaran. (Harimawan,1988: 146).

Menurut Matius Ali (2006:2) musik dibedakan menjadi dua jenis yaitu: 1) Musik tradisi

Musik tradisi adalah musik yang lahir dan berkembang disuatu daerah tertentu dan diwariskan secara turun temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya.Musik tradisi mempunyai ciri-ciri syair lagu musik tradisi berbahasa daerah, musik tradisi diwariskan secara turun temurun, dan musik tradisi disampaikan oleh komponis tidak melalui tulisan berupa notasi atau partitur, tetapi secara lisan. Dari pengertian dan ciri-ciri musik tradisi tersebut, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa musik tradisi cenderung bersifat eksklusif yang artinya musik ini tidak dapat dinikmati secara luas oleh masyarakat.

2) Musik modern

Berbeda dengan musik tradisi, musik modern tidak lahir dari tradisi suatu masyarakat tertentu. Musik tersebut dibangun berdasarkan suatu aturan komposisi yang jelas, seperti sistem notasi, tangga nada, tekstur, serta instrumen yang telah dikenal masyarakat secara luas dan mudah dipelajari. Selain itu musik modern bersifat terbuka artinya, komposisi dan gaya musik sangat dipengaruhi oleh berbagai pengalaman musikal dari banyak musisi pada suatu masa.

Berdasarkan kajian diatas kedua jenis music tersebut, mempunyai komposisi pengaturan tata tulis yang berbeda. Musik tradisi cara penyampaian melalui lisan dan tidak tertulis sedangkan musik modern berupa tulisan partitur atau tangga nada.

Dokumen terkait