• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PROFIL UMUM DAERAH PENELITIAN

5.1 Profil Umum Daerah Penelitian

5.1.3 Sarana dan Prasarana Fisik

Untuk bidang pendidikan umum, di Kelurahan Cilacap tersedia empat TK (Taman Kanak-Kanak) swasta, sembilan gedung SDN (Sekolah Dasar Negeri), satu SD swasta, dan satu MTS (Madrasah Tsanawiyah). Sedangkan untuk pendidikan nonformal terdapat satu gedung Ponpes (Pondok Pesantren) dan empat buah TPQ (Madrasah).

Untuk bidang kesehatan, penduduk biasa memanfaatkan tiga buah Balai Pelayanan Masyarakat atau Poliklinik yang terdapat di Kelurahan Cilacap. Di kelurahan ini juga terdapat 16 buah posyandu yang biasa dimanfaatkan oleh para penduduk untuk memeriksakan anak-anak dan ibu yang sedang sakit atau untuk pelayanan KB (Keluarga Berencana). Terdapat juga satu tempat praktek dokter

umum yang turut membantu mengatasi maslah kesehatan penduduk di wilayah ini. Di kelurahan ini, terdapat dua orang dukun bayi yang masih dimanfaatkan oleh beberapa warga yang akan melahirkan maupun untuk pijat. Selain itu juga terdapat satu buah apotik atau depot obat yang dapat dimanfaatkan oleh penduduk setempat.

Untuk sarana peribadatan, di Kelurahan Cilacap terdapat sembilan buah masjid serta 24 mushola bagi pemeluk agama Islam. Selain itu terdapat pula satu buah gereja dan satu buah wihara bagi penduduk yang memeluk agama Kristen dan Hindu.

Di bidang transportasi, jalan-jalan di Kelurahan Cilacap telah teraspal, sedangkan jalan kecil di gang-gang sudah dibangun dengan menggunakan semen. Jalan-jalan yang teraspal dengan baik itu digunakan untuk menunjang pariwisata di Kelurahan Cilacap yaitu berupa Pantai Pandanarang dan bangunan kuno peninggalan zaman Belanda yaitu Beteng Pendem. Alat transportasi yang berkembang di wilayah ini adalah angkutan umum dan becak. Angkutan umum tidak susah ditemui, sehingga cukup untuk memenuhi kebutuhan transportasi bagi para penduduk maupun bagi para wisatawan yang akan mengunjungi beberapa tempat wisata. Selain itu, kemudahan sarana transportasi juga mendukung pemasaran dari hasil laut para nelayan di wilayah Cilacap yaitu berupa Tempat Pelelangan Ikan (TPI) dan Pelabuhan Perikanan Nusantara Cilacap (PPNC). PPNC ini terletak di Kelurahan Tegalkamulyan sebelah utara Kelurahan Cilacap yang dapat dijangkau menggunakan angkutan umum dengan biaya Rp 1.000,- atau Rp 2.000,- dari terminal bus. Pelabuhan perikanan tersebut diresmikan oleh mantan presiden Soeharto pada tahun 1997. Pelabuhan ini berfungsi sebagai

tempat mendaratnya kapal-kapal yang akan menjual ikan dari berbagai daerah. Kapal-kapal dari berbagai daerah seperti Gombong dan Yogyakarta sering berlabuh di PPNC untuk menjual ikan maupun memasarkan ke daerah lain melalui TPI Cilacap ini.

Para wisatawan umumnya berkunjung pada saat musim liburan, lebaran (Idul Fitri), dan pada saat ritual Sedekah Laut yang diadakan setiap tanggal 1 bulan Sura atau satu Muharram setiap tahunnya. Potensi pariwisata di Kelurahan Cilacap ini disambut baik oleh Pemda Cilacap dan pihak swasta dengan mendirikan hotel dan bangunan lain yang menunjang. Di kelurahan ini, terdapat satu buah hotel dan satu buah losmen serta sepuluh buah rumah makan yang memfasilitasi para wisatawan. Selain itu juga terdapat kios-kios di sekitar pantai yang menjual barang-barang kerajinan serta produk hasil laut misalnya ikan asin, teri, udang, terasi, kerupuk ikan, dan masih banyak lagi. Para pengunjung dapat pula membeli ikan dan udang segar melalui pedagang di TPI maupun kepada para nelayan yang baru mencari ikan di laut.

Untuk sektor jasa dan perdagangan, di kelurahan ini terdapat satu buah pasar lingkungan yang terdiri dari 50 buah kios di dalamnya. Sedangkan sektor perdagangan lainnya yaitu terdapat 50 buah toko, 172 warung, dan dua buah pedagang kaki lima yang melayani kebutuhan penduduk Kelurahan Cilacap ini. Sedangkan di sektor jasa, kelurahan ini belum dilengkapi dengan pelayanan apapun termasuk bank, biro perjalanan, notaris, maupun pengacara. Sehingga kebanyakan penduduknya harus keluar kelurahan untuk mendapatkan fasilitas jasa yang diperlukan seperti kredit maupun menabung pada lembaga perbankan. Para

nelayan biasanya meminjam uang pada koperasi maupun pada bank melalui koperasi nelayan.

Pada Kelurahan Cilacap terdapat Koperasi Unit Desa Mino Saroyo di Jalan Kolonel Sugiono No. 57 Cilacap. Koperasi ini membawahi seluruh kelompok nelayan di wilayah Kabupaten Cilacap yaitu terdiri dari tujuh kelompok nelayan yang tersebar di beberapa kecamatan di Kabupaten Cilacap. Dalam menjalankan fungsinya, KUD Mino Saroyo memiliki lembaga keuangan bekerja sama dengan Bank Bukopin yang diberi nama ”Swamitra”. KUD ini juga memiliki bagian pelayanan kesehatan untuk keluarga anggota koperasi yaitu PPKS (Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera).

Kantor Kelurahan Cilacap terdapat di Jalan Karang No.39. Di dalamnya terdapat perlengkapan penunjang kegiatan administrasi maupun pertemuan warga. Di dalamnya mencakup beberapa organisasi masyarakat antara lain LPPMD (Lembaga Pemberdayaan dan Pembangunan Masyarakat Desa), PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga), PKB (Paguyuban Keluarga Berencana), Dharma Wanita, serta terdapat Perpustakaan Kelurahan. Kantor ini sekaligus menjadi tempat pertemuan untuk organisasi PKK (Kesejahteraan Keluarga) dan LMD (Lembaga Musyawarah Desa). Berikut disajikan bagan srtuktur pemerintahan Kelurahan Cilacap :

Gambar 5. Struktur Pemerintahan Kelurahan Cilacap

Pihak yang menjalankan pemerintahan di Kelurahan Cilacap terdiri dari Kepala Desa dan Sekretaris Desa (carik). Selain itu juga terdapat perangkat kelurahan lain yaitu empat orang Kasi (Kepala Seksi) yang terdiri dari Kasi. Pemerintahan, Kasi. Pembangunan, Kasi. Kesejahteraan Keamanan dan Ketertiban, Kasi. Sosial Ekonomi. Selain itu juga terdapat tiga orang Kepala Lingkungan, dan 15 orang staf yang memiliki fungsi masing-masing. Menurut Data Monografi Kelurahan Cilacap (2006) terdapat 87 kelompok RT (Rukun Tetangga) dan 16 kelompok RW (Rukun Warga). Dalam organisasi PKK beranggotakan 26 orang sebagai penggerak tim PKK dan 624 orang kader PKK, sedangkan LMD beranggotakan 24 orang. Selain itu juga terdapat Majelis dan Kelompok Remaja yang terdiri 29 kelompok Majelis Tahlim (917 anggota), satu kelompok Majelis Gereja (20 anggota), satu kelompok Majelis Budha (25 anggota), serta sembilan kelompok Remaja Masjid (246 anggota), satu kelompok Remaja Gereja (24 anggota), dan satu kelompok Remaja Budha (18 anggota).

Lurah Kasi. Pemerintahan Kasi. Pembangunan Kasi. Tramtib Kasi. Sosek Sekretaris

Kaling I Kaling II Kaling III

Staf Staf Staf

Organisasi sosial lainnya adalah Karang Taruna dan Kelompok Nelayan. Kelompok nelayan di Kelurahan Cilacap terbagi menjadi dua wilayah yaitu Kelompok Nelayan Pandanarang dan Kelompok Nelayan Sentolo Kawat. Jumlah keseluruhan kelompok nelayan di Kabupaten Cilacap adalah tujuh kelompok yang tersebar di beberapa kecamatan lainnya. Selain itu terdapat rukun nelayan yang berada di bawah kelompok nelayan atau setiap kelompok nelayan terdiri dari beberapa rukun nelayan. Kelompok nelayan ini berkembang cukup pesat, karena segala permasalahan para nelayan yang berkaitan dengan kegiatan penangkapan di laut maupun permasalahan di darat banyak diselesaikan melalui kelompok nelayan ini.

Di bidang komunikasi, jaringan telepon kabel telah dapat di akses oleh penduduk Kelurahan Cilacap. Demikian pula dengan komunikasi seluler (handphone), umumnya warga yang memiliki telepon seluler adalah mereka yang berada pada strata menengah ke atas atau mereka yang memerlukan untuk berinteraksi dengan orang-orang di daerah lain untuk kepentingan pribadi maupun berhubungan dengan pedagang lainnya. Menurut Data Monografi Kelurahan Cilacap (2006), jumlah telepon umum adalah tiga buah, pesawat telepon rumah adalah 645 buah, pesawat televisi 2.274 buah, pesawat radio 245 buah, dan jumlah antena parabola adalah 43 buah.

Dokumen terkait