• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V SUMBER DAYA KESEHATAN

A. Sarana dan Prasarana Kesehatan

Pesatnya pernbangunan bidang kesehatan, salah satunya ditandai oleh makin meningkatnya peran pemerintah dan swasta dalam penyediaan sarana dan prasarana kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Pada bab ini akan diuraikan mengenai sarana dan prasarana kesehatan, diantaranya Puskesmas dan jaringannya, Rumah Sakit, Sarana kesehatan lain, Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) serta tenaga kesehatan.

1. Puskesmas dan Jaringannya

Puskesmas yang ada di Kabupaten Probolinggo terdiri atas 20 puskesmas perawatan (puskesmas dengan tempat tidur) dan 13 puskemas non perawatan. Jumlah Puskesmas menganut konsep wilayah dan diharapkan melayani penduduk rata-rata 30.000 jiwa. Karena itu keberadaan puskesmas di Kabupaten Probolinggo saat ini seharusnya berjumlah 37 buah karena rasio puskesmas dengan penduduk tahun 2014 masih sebesar 1 : 34.317 jiwa.

Untuk memperluas jangkauan pelayanan Puskesmas dikembangkan Puskesmas Pembantu (Pustu) yang seluruhnya berjumlah 87 buah dengan rasio pustu terhadap Puskesmas adalah 2,64 : 1 artinya 1 Puskesmas dibantu oleh 2 - 3 Pustu. Selain itu masih terdapat sarana puskesmas keliling roda 4 sebanyak 33 buah yang berarti semua puskesmas telah memiliki sarana tersebut dan berguna untuk membantu pelayanan kesehatan di luar gedung sehingga dapat menjangkau seluruh daerah di wilayah Kabupaten Probolinggo.

2. Rumah Sakit

Jumlah Rumah sakit di Kabupaten Probolinggo tahun 2014 sebanyak 6 rumah sakit yang terdiri dan 5 rumah sakit umum dan 1 rumah sakit ibu dan anak.

3. Sarana Kesehatan Lainnya

Selain Puskesmas dan rumah sakit keberadaan sarana kesehatan yang lain sangat membantu terwujudnya peningkatan derajat kesehatan masyarakat di Kabupaten Probolinggo. Sarana kesehatan lainnya yang ada di Kabupaten Probolinggo pada tahun 2014 meliputi :

a. Balai pengobatan/Klinik sebanyak 15 buah b. Praktek dokter perorangan sebanyak 46 buah c. Praktek pengobatan tradisional sebanyak 8 buah d. Apotek sebanyak 14 buah

Profil Kesehatan Kabupaten Probolinggo Tahun 2014 47 e. Toko obat sebanyak 2 buah

f. Usaha kecil obat tradisional sebanyak 1 buah 4. Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM)

Dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan kepada masyarakat berbagai upaya telah dikembangkan termasuk dengan memanfaatkan potensi dan sumberdaya yang ada di masyarakat melalui posyandu, polindes, poskesdes maupun pembentukan desa siaga.

a. Posyandu

Posyandu adalah suatu upaya kesehatan yang bersumber daya masyarakat yang meliputi 5 (lima) program prioritas yaitu: Keluarga Berencana, Kesehatan Ibu dan Anak, Perbaikan Gizi, Imunisasi, dan Penanggulangan Diare. Adapun tujuan pembentukan posyandu sebagai wadah pelayanan kesehatan dasar dalam rangka meningkatkan kwalitas sumber daya masyarakat. Dalam pelaksanaanya digunakan sistem 5 meja, dimana 4 meja dikelola oleh kader dan satu meja terakhir merupakan pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh petugas Puskesmas. Disamping 5 kegiatan tersebut, posyandu juga melaksanakan kegiatan tambahan sebagai upaya untuk meningkatkan kinerja posyandu.

Untuk meningkatkan kualitas Posyandu ini di Kabupaten Probolinggo digunakan format telaah kemandirian Posyandu dengan sistem scoring, yang intinya mengelompokkan Posyandu ke dalam 4 tingkat perkembangan, yaitu : Posyandu Pratama, Madya, Purnama, dan Mandiri, dimana fokus pengukurannya sebagai berikut :

1. Kelembagaan Posyandu a. Pengorganisasian

1) SK Organisasi Posyandu 2) Struktur Organisasi Posyandu

b. Rencana Pengembangan Posyandu menjadi agenda pertemuan desa 2. Pengelolaan Posyandu

a. Input

1) Rencana kerja tertulis 2) Dukungan sarana

3) Dukungan dana masyarakat b. Proses

1) Frekuensi Posyandu buka / tahun 2) Kegiatan pelayanan Posyandu 3) Pencatatan Bumil Risti

Profil Kesehatan Kabupaten Probolinggo Tahun 2014 48 4) Kegiatan penyuluhan

5) Merujuk balita sakit

6) Pertemuan pasca pelayanan 7) Pencatatan Kegiatan Imunisasi c. Output

1) Penyajian data di Posyandu 2) Rata-rata balita ditimbang ( D/S )

3) Rata- rata Balita naik berat badannya (N/D) 4) Bayi dengan Imunisasi Lengkap

5) Bumil yang terdaftar di posyandu 6) Bumil resti yang dirujuk

7) Jumlah PUS bukan peserta KB 8) Program Tambahan

9) Program Inovatif

Tabel 4

Tingkat Perkembangan Posyandu Di Kabupaten Probolinggo

NO VARIABEL TAHUN 2010 2011 2012 2013 2014 1. Jumlah Posyandu 1.312 1.312 1.312 1.312 1.312 Pratama 142 145 94 73 20 Madya 616 564 571 581 473 Purnama 512 567 614 638 766 Mandiri 42 36 33 20 53 2. % PURI 42,23 % 45,96 % 49,31 % 50,15% 62,42% 3. Jumlah Kader yang Ada 6.121 6.133 5.846 5.789 5.872 4. Jumlah Kader Aktif 5.477 5.429 5.391 5.413 5.724 Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Probolinggo

Grafik 36

Pencapaian Posyandu Purnama - Mandiri (% PURI) di Kabupaten Probolinggo Tahun 2010 – 2014

Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Probolinggo

42,23 45,96 49,31 50,15 62,42 20 30 40 50 60 70 2010 2011 2012 2013 2014

Profil Kesehatan Kabupaten Probolinggo Tahun 2014 49 Dilihat dari Gambar diatas kecenderungan strata Posyandu di Kabupaten Probolinggo mulai tahun 2010 sampai 2014 selalu meningkat. Pada tahun 2014 strata PURI (Purnama-Mandiri) mengalami peningkatan sebesar 12,27% bila dibanding tahun 2013. Hal ini disebabkan karena adanya peningkatan jumlah Posyandu yang berstrata Madya dan berpindah ke strata Purnama. Selain itu, peningkatan pencapaian PURI juga dipengaruhi oleh peran serta kader dimana tingkat keaktifan kader di Kabupaten Probolinggo adalah 97,48% dan program tambahan yang sudah mulai dibentuk.

Pencapaian Posyandu PURI di Kabupaten Probolinggo pada tahun 2014 adalah 62,42%, dan sudah mencapai target, yaitu 60% (berdasar target RPJMD Kabupaten Probolinggo tahun 2008-2013). Pencapaian tersebut dikarenakan upaya-upaya sebagai berikut :

─ Adanya SK Posyandu yang ditanda tangani Camat untuk mengatasi pergantian kader

─ Pelatihan kader sudah dilaksanakan dari puskesmas, Dinas Kesehatan, dan BAPEMAS.

─ Monev terpadu dari kabupaten sebanyak 72 posyandu tersebar di 24 Kecamatan. ─ Pembinaan LPP dimasing-masing desa dengan harapan para pengurus LPP

membantu dalam operasional Posyandu beserta upaya penggalian dana oleh BAPEMAS;

─ Lomba balita sehat melalui PKK Pokja IV;

Walaupun pencapaian posyandu PURI sudah melebihi target, namun masih ada beberapa masalah sebagai berikut :

─ Pelaksanaan kegiatan penyuluhan oleh kader, baik di lapangan ataupun di meja IV, masih belum optimal.

─ Dana Operasional Posyandu yang bersumber dari Desa/ADD belum semua membantu posyandu

─ Program tambahan dan inovatif di posyandu belum semua dilaksanakan. b. Polindes dan Ponkesdes

Polindes (Pondok Bersalin Desa) merupakan salah satu bentuk peran serta masyarakat dalam rangka mendekatkan pelayanan kebidanan melalui penyediaan tempat pertolongan persalinan dan pelayanan kesehatan ibu dan anak termasuk pelayanan keluarga berencana.

Dengan kepemimpinan Pakde Karwo selaku Gubernur Jawa Timur, maka Polindes akan berubah statusnya menjadi Ponkesdes (Pondok Kesehatan Desa) jika seorang perawat telah berpraktek ditempat tersebut.

Profil Kesehatan Kabupaten Probolinggo Tahun 2014 50 Jumlah Polindes di Kabupaten Probolinggo tahun 2014 tidak mengalami perubahan dibandingkan tahun 2013, yaitu sebanyak 85 sarana dan menurun dibandingkan tahun sebelumnya (135 sarana). Hal ini disebabkan karena 50 sarana diantaranya dikembangkan menjadi Ponkesdes dengan menambah 1 orang tenaga perawat.

c. Desa / Kelurahan Siaga

Desa Siaga aktif menurut Kepmenkes No. 1529/Menkes/SK/X/2010 tahun 2010 adalah desa / kelurahan yang penduduknya dapat mengakses dengan mudah pelayanan kesehatan dasar yang memberikan pelayanan setiap hari melalui Poskesdes atau sarkes yang ada di wilayah tersebut seperti Pustu, Puskesmas, dll serta penduduknya mengembangkan UKBM dan melaksanakan surveilans berbasis masyarakat (meliputi pemantauan penyakit, kesehatan ibu dan anak, gizi, lingkungan dan perilaku), kedaruratan kesehatan dan penanggulangan bencana, serta penyehatan lingkungan sehingga masyarakatnya menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Tujuannya adalah terwujudnya masyarakat yang peduli, tanggap dan mampu mengatasi permasalahan kesehatan secara mandiri sehingga meningkatkan derajat kesehatan. Dalam evalusi kegiatan desa siaga aktif ada pentahapannya adalah sebagai berikut :

Tabel 5

Pentahapan Desa / Kelurahan Siaga Aktif

(berdasarkan Kepmenkes No. 1529/Menkes/SK/X/2010 tahun 2010)

KRITERIA PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI

Forum MasyarakatDesa/Kelura han Ada, tetapibelum jalan Berjalan, tetapibelum rutinsetiap triwulan Berjalan setiap

triwulan Berjalan setiap bulan

KPM/Kader Teknis Sudah ada

min. 2 orang Sudah ada 3-5 orang Sudah ada 6-8 orang Sudah ada 9 orang atau lebih Kemudahan

AksesPelayanan Kesehatan

Ya Ya Ya Ya

Posyandu & UKBMAktif Posyandu ya,UKBM lainnya tidak aktif Posyandu &2 UKBM lainnya aktif Posyandu &3 UKBM lainnya aktif Posyandu &4 UKBM lainnya aktif

Dukungan dana untuk kegiatan kesehatan di desa dan kelurahan

Sudah ada dari pemerintah desa dan kelurahan serta belum ada sumber lainnya

Sudah ada dari pemerintah desa dan kelurahan serta satu sumber lainnya baik masyarakat ataupun dunia usaha

Sudah ada dari pemerintah desa dan kelurahan serta dua sumber lainnya yaitu masyarakat dan dunia usaha

Sudah ada dari pemerintah desa dan kelurahan serta dua sumber lainnya yaitu masyarakat dan dunia usaha

Profil Kesehatan Kabupaten Probolinggo Tahun 2014 51

KRITERIA PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI

Peran Masyarakat dan Organisasi Kemasyarakatan Ada peran aktif masyarakat namun tidak ada peran aktif ormas Ada peran aktif masyarakat yang didukung peran aktif satu ormas

Ada peran aktif masyarakat yang didukung peran aktif dua ormas

Ada peran aktif masyarakat yang didukung peran aktif lebih dari dua ormas Peraturan Kepala Desa

atau peraturan Bupati/walikota

Belum ada Ada,

belumdirealisa sikan Ada, sudahdirealisasik an Ada, sudahdirealisasik an Pembinaan PHBS

Rumah Tangga Pembinaan PHBS Kurang dari 20% rumah tangga yang ada Pembinaan PHBS minimal 20% rumah tangga yang ada Pembinaan PHBS minimal 40% rumah tangga yang ada Pembinaan PHBS minimal 70% rumah tangga yang ada Keterangan :

Desa Siaga Belum aktif :

jika dari semua indikator Desa Siaga Aktif Pratama ada yang belum terpenuhi

Desa Siaga Aktif Pratama : jika masih ada satu atau lebih indikator berada pada tahap Pratama meskipun indikator lainnya sudah di Madya s/d Mandiri

Desa Siaga Aktif Madya : jika masih ada satu atau lebih indikator berada pada tahap Madya meskipun indikator lainnya sudah di Purnama s/d Mandiri Desa Siaga Aktif Purnama : jika masih ada satu atau lebih indikator berada pada tahap Purnama

meskipun indikator lainnya sudah di Mandiri Desa Siaga Aktif Mandiri : jika semua indikator berada pada tahap Mandiri

Desa Siaga di Kabupaten Probolinggo mulai dibentuk sejak tahun 2007 dengan jumlah desa sebanyak 194 desa dan jumlah tenaga dilatih masih sebanyak 194 orang dan Bagas 194 orang. Tahun 2008 ada peningkatan jumlah desa menjadi 298 desa dengan jumlah tenaga yang dilatih sebanyak 346 orang (bidan 298 orang, perawat 27 orang, dan penyuluh 21 orang), Bagas sebanyak 331 orang, dan jumlah TOMA sebanyak 31 orang.

Sejak tahun 2009, semua desa di Kabupaten Probolinggo (330 desa) sudah menjadi desa siaga. Jumlah tenaga yang sudah dilatih sebanyak 361 orang (bidan 313 orang, perawat 27 orang, dan penyuluh 21 orang). Sedangkan jumlah Bagas sebanyak 395 orang dan TOMA sebanyak 63 orang. Sejak tahun 2010, pelatihan desa siaga untuk petugas kesehatan, Bagas, maupun TOMA sudah tidak ada lagi di tingkat provinsi karena keterbatasan anggaran. Sedangkan di tingkat kabupaten, sejak tahun 2012 kegiatan dialihkan menjadi Reorientasi Desa / Kelurahan Siaga Aktif bagi Aparat Desa dan Tenaga Kesehatan. Adapun pencapaiannya sebagai berikut :

Profil Kesehatan Kabupaten Probolinggo Tahun 2014 52 Tabel 6

Perkembangan Strata Desa/Kelurahan Siaga Aktif Di Kabupaten Probolinggo

No Tahun

Strata Desa Siaga Belum

Aktif Pratama Madya Purnama Mandiri Desi Aktif

1 2011 157 (47,57%) (41,82%) 138 (10,61%) 35 - - (52,43%) 173 2 2012 74 (22,42%) (73,94%) 244 (3,64%) 12 - - (77,58%) 256 3 2013 68 (20,61%) (73,03%) 241 (6,06%) 20 (0,30%) 1 - (79,39%) 262 4 2014 42 (12,73%) (83,03%) 274 (4,26%) 14 - - (87,27%) 288 Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Probolinggo

Gambar 11

Pencapaian Desa / Kelurahan Siaga Aktif menurut Puskesmas Di Kabupaten Probolinggo Tahun 2014

Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Probolinggo

Dari gambar di atas dapat diketahui bahwa jika dibandingkan dengan target SPM desa siaga aktif tahun 2014 sebesar 70%, maka masih ada 7 puskesmas yang belum mencapai target. Hal tersebut dikarenakan :

─ Belum ada dana operasional kegiatan desa / kelurahan siaga secara rutin karena penggalian dana secara swadaya masih sulit dilaksanakan sehingga Forum desa / kelurahan siaga tidak berjalan secara rutin

─ Pembantu petugas / Bagas sering berganti karena mendapat pekerjaan lain atau mengikuti pergantian kepala desa sedangkan Pelatihan tentang desa / kelurahan siaga untuk bagas dan tenaga kesehatan baru belum ada sehingga petugas baru kurang mengerti mengenai desa / kelurahan siaga

─ Belum semua unsur pemerintah desa membantu kegiatan desa / kelurahan siaga karena kurangnya advokasi

Profil Kesehatan Kabupaten Probolinggo Tahun 2014 53 ─ Sosialisasi desa siaga aktif kepada lintas sektor, pemerintah desa, toma, toga

dan organisasi masyarakat belum optimal

Adapun upaya yang telah dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo sejak tahun 2009 adalah sebagai berikut :

─ Reorentasi desa siaga bagi pemerintah desa dan tenaga kesehatan

─ Monitoring dan evaluasi tim pembina desa siaga (lintas program & sektor) ─ Penilaian lomba desa siaga aktif

─ Lomba bagi pembantu petugas / bagas

─ Mobilisasi desa/kelurahan siaga aktif di 8 (delapan) Kecamatan.

─ Surat Keputusan Bupati Probolinggo no: 444/875/426.12/2014 Tentang Pembentukan Kelompok Kerja Operasional Desa dan Kelurahan Siaga Aktif Kabupaten Probolinggo

Dokumen terkait