• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III GAMBARAN UMUM RUMAH YATIM ARROHMAN

G. Sarana dan Prasarana Rumah Yatim Arrohman

Sarana dan Prasarana Rumah Yatim Arrohman Cilandak, adalah sebagai berikut :

1. Peralatan dan perlengkapan sekolah termasuk laptop yang dibutuhkan bagi

siswa SMA.

2. Satu Front Office (ruang lobby) tempat menerima para donatur dan membuat

laporan keuangan.

3. Tiga kamar tidur dengan masing-masing dengan tiga ranjang dua tingkat.

Kepala Asrama Momon Abdul Fatah

Logistik Neneng Asisten Logistik Fathonah Front Office Julita Astalina Front Office Asnawi Front Office Fatimah Staf Umum Iwan Setiawan

33

4. Satu ruang serbaguna.

5. Satu dapur untuk memasak.

6. Satu ruang tamu.

7. Satu ruang makan.

8. Satu ruang menonton televisi .

9. Satu pendopo.

10.Satu mobil operasional, untuk kegiatan operasional Rumah Yatim Arrohman

34

A. Peran Pembimbing Agama Dalam Membina Akhlak Remaja Di Rumah Yatim Arrohman Cilandak, Jakarta Selatan

Peran pembimbing agama dalam membina akhlak remaja bukan hal yang mudah. Setiap apa yang dilakukan oleh pembimbing akan dicontoh oleh anak asuhnya. Pembimbing agama harus memiliki pengetahuan yang mendalam soal agama. Karenanya tidak sembarang orang bisa menjadi pembimbing agama. Mengingat beratnya tugas yang diemban seorang pembimbing agama. Terlebih yang dihadapi adalah remaja, dimana tidak hanya pengetahuan agama saja yang harus dikuasai oleh pembimbing agama, tetapi juga pengetahuan umum tentang perkembangan psikologis remaja pun harus dikuasai. Karena hal ini berkaitan dengan proses pembinaan akhlak yang dilakukan pembimbing agama.

Pembinaan akhlak di Rumah Yatim Arrohman Cilandak, Jakarta Selatan dilaksanakan setiap hari Senin, Selasa, Rabu, dan Sabtu setelah Shalat Isya berjamaah di ruang serbaguna Rumah Yatim Arrohman Cilandak, Jakarta Selatan dengan pengawasan kepala asrama dan beberapa staff selaku pembimbing agama. Dan diberikan pengajaran tentang ilmu agama khususnya

tentang pembinaan akhlak yang bersumber dari Al-Qur’an dan Hadits, dan

juga beberapa buku-buku Islam khususnya yang mengenai akhlak.

Pengajaran tentang ilmu agama ini sangat penting agar anak asuh mengetahui ajaran ilmu agama Islam, dan diaplikasikan dalam kehidupan

35

bermasyarakat sehari-hari.

Setelah melakukan penelitian tentang apa saja peran seorang pembimbing agama dalam membina akhlak remaja di Rumah Yatim Arrohman Cilandak, Jakarta Selatan, peneliti mendapatkan hasil tentang peran pembimbing agama dalam membina akhlak remaja, diantaranya adalah sebagai berikut:

Dari penelitian yang dilakukan, metode bimbingan yang dipakai oleh pembimbing adalah metode ceramah, metode diskusi kelompok, dan metode tanya jawab. Serta pembimbing mencontohkan lewat teladan yang baik, agar anak asuh dapat melihat contoh yang terpuji.

Peran pembimbing agama dalam membina akhlak remaja di Rumah Yatim Arrohman Cilandak, Jakarta Selatan sangat penting dilakukan bagi anak asuh. Karena mereka adalah salah satu sumber daya manusia yang memiliki potensi dan penerus cita-cita bangsa. Agar setiap anak asuh mampu memikul tanggung jawab tersebut, maka penting bagi mereka untuk mendapat kesempatan yang luas untuk tumbuh dan berkembang secara optimal baik fisik, mental, rohani, maupun sosial. Hal ini sejalan dengan wawancara peneliti dengan Momon Abdul Fatah selaku kepala asrama Rumah Yatim Arrohman Cilandak, Jakarta Selatan.

“Sangat penting bagi mereka untuk tetap mendapatkan hak mereka berkembang secara optimal selayaknya remaja lainnya.mereka juga kan aset umat, aset bangsa. Kalo mereka rusak bagaimana nasib umat, nasib bangsa. Jadi pembinaan terhadap mereka harus terus kontinyu dan menjadi tanggung

jawab kita bersama. Memang, secara kasat mata mendidik mereka adalah tanggung jawab kami, tapi masyarakat juga turut andil dalam menyajikan contoh perilaku, karena mereka cenderung dengan mudahnya menyerap sesuatu hal apa yang anak-anak anggap keren walaupun itu negatif. Maka itu, saya katakan masalah pembinaan mereka khususnya soal akhlak menjadi

tanggung jawab kita bersama.”1

Begitu juga pentingnya dengan pemberian contoh yang baik. Pembimbing agama di Rumah Yatim Arrohman Cilandak, Jakarta Selatan senantiasa berusaha memberikan contoh teladan yang baik.

“Ketika berbicara mengenai pembinaan akhlak penting bagi kami untuk memberikan contoh perilaku yang baik, karena anak-anak dapat dengan mudah mencontoh dari apa yang kami lakukan”.2

Hal ini diperkuat dan bersumber dari ajaran Al-Qur’an. Sebagaimana

tingkah laku Nabi Muhammad SAW yang merupakan contoh suri teladan yang baik bagi manusia.

                               

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan)

hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah”. (Q.S Al-Ahzab: 21)

Seorang pembimbing agama harus memiliki akhlak yang baik, segala sesuatu yang berguna, yang sesuai dengan nilai dan norma agama dan memberi manfaat bagi diri sendiri serta orang lain, terlebih karena ia akan

1

Wawancara Pribadi Dengan Momon Abdul Fatah Pada Sabtu, 22-11-2014.

2

37

membimbing yang dimana dibutuhkan pengetahuan yang cukup tentangnya.

“Saya sih pengennya pembimbing sebagai pengganti orang tua kita .”

begitulah pemaparan Abdul Sobur salah satu anak asuh di Rumah Yatim

Arrohman Cilandak, Jakarta Selatan.3 Maksudnya adalah agar pembimbing

agama melaksanakan tugasnya sebaik mungkin layaknya orang tua bagi mereka. Oleh karenanya pembimbing agama juga bertugas mengingatkan anak asuhnya untuk selalu mengerjakan perintah agama, berbuat baik kepada sesama, dan menghormati orang lain baik yang lebih muda maupun kepada orang yang lebih tua.

Pembimbing agama harus mendapat tempat khusus di hati anak asuh sebagai pengganti orang tua atau sebagai orang tua asuh. Pembimbing juga bertanggung jawab secara penuh atas anak asuh tersebut selama berada di asrama dan dalam bimbingannya.

Pembimbing agama tidak hanya memberikan pendidikan agama tetapi juga berperan untuk membimbing bagaimana kehidupan anak asuh secara sosial.

“Pembimbing yang enak enggak Cuma mengajarkan tentang agama. Bimbingan agama memang penting banget untuk kita, tapi juga lebih enak lagi kehidupan sosial kita diperhatiin”. Begitu ujar Muhammad Ibrahim salah satu

anak asuh di Rumah Yatim Arrohman Cilandak, Jakarta Selatan4

“Kita selaku pembimbing berupaya semaksimal mungkin untuk

memerhatikan segala aspek kebutuhan anak-anak ”. Begitu kata Momon

3

Wawancara Pribadi dengan Muhammad Pathurohman Pada Senin, 24-11-2014.

4

Abdul Fatah mengenai tugas yang diembannya di Rumah Yatim Arrohman

Cilandak, Jakarta Selatan.5

Selanjutnya pembimbing agama tidak hanya menjadi tempat bertanya dan mengajarkan bimbingan agama dan lainnya tapi juga harus menjadi pemberi nasihat dan masukkan yang baik bagi anak asuh. Seorang pembimbing agama baiknya selalu menyediakan waktu dan ruang agar selalu ada setiap anak asuh membutuhkan bantuannya. Remaja di Rumah Yatim Arrohman Cilandak adalah remaja yang membutuhkan nasihat dan masukkan dari para pembimbing agama sebagai pengganti orang tua mereka. Oleh sebab itu pembimbing memiliki tugas ganda selain memberi masukkan dan nasihat, pembimbing juga harus hadir untuk berperan sebagai pengganti orang tua mereka. Di sinilah seorang pembimbing agama yang baik diharapkan menguasai juga perkembangan psikologi remaja agar permasalahan-permasalahan yang dialami remaja ini mampu dipahami dengan baik dan bisa membantu penyelesaiannya.

Secara garis besar peneliti dapat menyimpulkan bahwa pengertian pembinaan akhlak terhadap remaja adalah suatu usaha yang dilakukan seorang pembimbing untuk mengembangkan potensi serta mengarahkan pertumbuhan dan perkembangan secara optimal melalui ajaran agama Islam. Maka dari itu diharapkan Rumah Yatim Arrohman Cilandak, Jakarta Selatan menjadi tempat pembinaan akhlak yang baik, agar para remaja di sana dapat menghayati dan mengamalkan ajaran yang baik tersebut dan dijadikan sebagai pandangan

5

39

hidup sehingga dapat terbentuk kepribadian muslim.

Dari hasil wawancara yang telah dijelaskan di atas dapat disimpilkan secara garis besar peran pembimbing agama di Rumah Yatim Arrohman Cilandak, Jakarta Selatan sebagai berikut:

1. Memberikan contoh teladan yang baik

2. Sebagai orang tua asuh

3. Sebagai pemerhati segala aspek kebutuhan anak asuh

4. Sebagai pemberi masukkan dan nasehat

5. Sebagai tempat pembinaan akhlak yang baik

B. Materi Bimbingan Agama Dalam Pembinaan Akhlak Remaja Yang Digunakan Di Rumah Yatim Arrohman Cilandak, Jakarta Selatan

Dalam menjalankan pembinaan akhlak remaja di Rumah Yatim Arrohman ada beberapa bentuk materi yang disisipkan dalam bentuk bimbingan agama di antaranya adalah:

1. Materi Akidah Tauhid

Materi ini penting diberikan untuk mengenal Allah SWT secara utuh dan benar. Diharapkan dengan tauhid yang kuat akan menghasilkan iman

yang baik dan benar.6 Hal ini dirasa masuk akal sebab terjadinya akhlak

yang buruk dikarenakan kurangnya pemahaman dan penghayatan nilai-nilai keimanan yang lemah. Dan dikarenakan lemahnya dan tidak baiknya iman, seseorang menjadi tidak segan untuk menjalankan akhlak yang buruk.

6

Tauhid adalah ajaran yang berarti mengesakan Allah SWT, mengagungkan Allah SWT. Karena Allah adalah Tuhan yang maha esa dan maha agung. Karena itu penting bagi kita untuk memiliki keyakinan tauhid yang mengakar kuat dalam sanubari diri kita masing-masing. Keyakinan dalam akidah tauhid tidak boleh tercampur dengan keraguan ataupun kebimbangan.

Maka dari itu apabila anak asuh tauhidnya telah rusak atau ternoda, maka akan hancurlah akhlak perbuatan dan ibadahnya. Dengan demikian jelaslah sudah tauhid berperan penting dalam menentukan akhlak seseorang.

Materi yang disampaikan oleh pembimbing agama bersumber dari Al-Qur’an dan Hadits Nabi Muhammad SAW, serta buku-buku agama Islam khususnya tentang bahasan akhlak. Materi-materi ini disampaikan oleh Momon Abdul Fatah yang merangkap sebagai kepala asrama di Rumah Yatim Arrohman Cilandak, Jakarta Selatan

2. Materi Akhlak

Materi akhlak ini disampaikan kepada anak asuh agar anak asuh mengetahui bagaimana cara menentukkan sikap yang baik terhadap

manusia maupun Tuhannya.7 Materi ini sangat penting diterapkan pada

anak asuh agar bisa mengetahui tingkah lakunya untuk menentukan tujuan hidupnya sendiri.

3. Materi Fiqh

7

41

Fiqh pada dasarnya adalah memahami atau mengerti sesuatu . Dengan demikian pemahaman dan pengaplikasian ilmu fiqh dapat membuka hal-hal samar dari perkataan dan perbuatan.

Materi fiqh ini sangat bagus dan penting diterapkan pada anak asuh di Rumah Yatim Arrohman Cilandak, Jakarta Selatan, karena dengan adanya ilmu fiqh anak asuh mengerti bagaimana cara mempergunakan perkataan dan perbuatan yang baik.

“Fiqh ini bisa membangun diri anak asuh agar selalu berhati-hati dalam pergaulan dengan lingkungannya, sehingga mereka tidak terjerumus melakukan hal-hal tercela yang mengakibatkan dosa yang akan

mengkhianati Allah SWT.8

C. Faktor Hambatan Dalam Proses Pembinaan Akhlak Remaja di Rumah Yatim Arrohman Cilandak, Jakarta Selatan

Proses pembinaan akhlak yang berjalan di Rumah Yatim Arrohman Cilandak, Jakarta Selatan juga tidak selalu berjalan mulus dalam artian memiliki beberapa hambatan. Ada dua hambatan dalam proses pembinaan akhlak ini, yaitu aspek internal dan aspek eksternal.

“Aspek internalnya adalah rasa malas dalam diri anak tersebut aspek eksternalnya adalah pengaruh dari faktor lingkungan”.9

Berdasarkan pengamatan observasi dan wawancara peneliti, berbagai

8

Wawancara Pribadi Dengan Momon Abdul Fatah Pada Kamis, 27-11-2014.

9

pembinaan dan pelaksanaan sudah berjalan dengan baik. Namun hal yang baik ini memang akan sia-sia jika anak asuhnya menerima pengaruh yang buruk dari lingkungan luar.

Hal yang perlu diperhatikan juga adalah faktor teknologi. Dimana belakangan ini dapat disaksikan dengan mudahnya teknologi memberikan pengaruh buruk terhadap kehidupan remaja. Mulai dari permasalahan jejaring sosial yang bisa mengakibatkan pornografi, penculikan, penipuan dan sebagainya. Ini salah satu faktor yang mudah mempengaruhi pembentukan akhlak.

D. Analisis Data

Peran pembimbing agama dalam membina akhlak remaja yang dilakukan di Rumah Yatim Arrohman Cilandak, Jakarta Selatan sangat penting bagi anak asuh yang berada di asrama. Semua ini terlihat dari contoh perilaku anak asuh yang peneliti saksikan sendiri. Anak asuh sudah terbiasa bersikap baik terhadap semua orang dan tidak pernah melakukan hal-hal yang dilarang oleh agama khususnya mengenai akhlak.

Pemahaman yang diberikan pembimbing agama memberikan penyadaran kepada anak asuh agar tidak lagi memiliki kebiasaan dan akhlak yang buruk serta memberikan arahan agar anak asuh senantiasa berada dalam ajaran agama yang lurus.

Pembimbing agama berperan dalam menjalani visi dan misi dari Rumah Yatim Arrohman, pembimbing agama diharuskan untuk meningkatkan

43

martabat, kepercayaan diri, dan memberi nasihat pada anak asuh untuk bisa menjauhkan diri dari perilaku yang menyimpang dari norma-norma agama. Dan memberikan motivasi sehingga anak asuh tidak merasa rendah diri dan dikucilkan masyarakat, sehingga anak asuh bisa hidup layak dan percaya diri di masyarakat.

Anak asuh yang telah mendapatkan pembinaan akhlak di asrama memiliki perubahan yang cukup signifikan yaitu terbiasa bertutur kata yang sopan dan takut untuk meninggalkan sholat lima waktu, perubahan itu terlihat setelah mendapatkan pembinaan dari pembimbing agama. Sedangkan sebelum anak asuh mendapatkan pembinaan yang diberikan oleh pembimbing agama, masih banyak anak asuh yang belum menjalankan kewajiban shalat lima waktu.

Anak asuh yang menjalankan pembinaan akhlak dari pembimbing agama merasa bahwa hidupnya lebih baik dari kehidupan mereka dahulu, sebab sebelum mendapatkan pembinaan akhlak mereka selalu merasa bahwa hidupnya selalu merasa “bebas” dalam artian bisa melakukan perbuatan apa

yang mereka mau walaupun itu negatif, tanpa ada rasa bersalah.10

Pembinaan akhlak ini bisa menyadarkan anak asuh bahwa perbuatan yang selama ini mereka kerjakan adalah perbuatan yang dilarang oleh Allah SWT, dan melanggar norma-norma agama. Pembinaan akhlak ini juga menyadarkan anak asuh untuk tidak mengulangi lagi perbuatan yang salah tersebut.

10

Rumah Yatim Arrohman Cilandak, Jakarta Selatan mempunyai program kerja sendiri yaitu untuk mengembangkan tata kehidupan yatim dan dhuafa, sehingga yatim dan dhuafa dapat melaksanakan fungsi sosialnya secara wajar dalam bermasyarakat.

Asrama ini memberikan pelayanan lain kepada anak asuh seperti perkusi, karate, hingga kursus komputer. Dalam menjalankan tugasnya bekerja sama dengan lembaga pendidikan ternama lainnya.

Bimbingan agama yang dilakukan pembimbing agama sangat penting dilakukan, karena hal ini juga bisa berpengaruh pada pemahaman keagamaan anak asuh itu sendiri, agar mereka dapat menjalani kehidupannya secara normal dan sesuai dengan ajaran Islam. Pembinaan akhlak bagi anak asuh juga bermanfaat bagi mereka untuk menjauhi keinginan-keinginan yang bertentangan dengan norma-norma agama.

Pembinaan ini juga dirasa sangat penting, agar para anak asuh yang sedang menjalankan pembinaan di asrama ini mampu menjalankan kehidupan sesuai dengan ketentuan agama Islam, serta bisa berbagi ilmu pengetahuan tentang keagamaan.

Selain menjalankan pembinaan akhlak di asrama, anak asuh juga

mendapatkan pembinaan lainnya seperti tahsin Al-Qur’an yang dilakukan

setiap hari senin dan selasa. Juga ada kegiatan takhrij Al-Qur’an yang

dilakukan setiap hari rabu dan sabtu. Kedua kegiatan tersebut dilakukan jam 18.30-21.30.

45

sedangkan takhrij Al-Qur’an berarti mempelejari makhroj (lafadz pengucapan)

huruf Al-Qur’an.

Selain itu juga ada kegiatan pembinaan lainnya seperti marawis, perkusi, karate, dan kursus komputer. Marawis berarti melantunkan nyanyian-nyanyian lagu rohani Islam, sedangkan perkusi berarti memainkan musik dari alunan-alunan alat sehari-sehari, misal panci, botol dan sebagainya.

Untuk hari pelaksanaanya marawis dilakukan setiap hari kamis jam 16.00-17.00 sedangkan perkusi setiap hari minggu jam 16.00-18.00. pelaksanaan kegiatan perkusi dan marawis ini untuk melatih kemampuan anak dalam bermusik dan menjalin kekompakkan sesama anak asuh.

Sedangkan kegiatan lainnya yakni karate dan kursus komputer yang dilakukan dengan bantuan lembaga pendidikan lainnya, dimana karate diadakan setiap hari minggu jam 20.00-22.00, sedangkan kursus komputer setiap hari selasa dan kamis jam 16.00-17.00.

“Kreatifitas yang telah mereka pelajari selama di asrama bisa dimanfaatkan sewaktu mereka sudah tidak di asrama, dan bisa dipraktekkan dalam kehidupan mereka untuk membantu kemandirian ekonomi mereka”.11 Melalui berbagai kegiatan pembinaan kreatifitas yang diajarkan di Rumah Yatim Arrohman Cilandak, Jakarta Selatan, anak asuh bisa mencari lahan pekerjaan sendiri untuk mendapatkan penghasilan yang halal, dan diharapkan keterampilan di asrama menimbulkan hasil yang baik bagi anak binaan.

Untuk peran pembimbing agama dalam membina akhlak remaja di

11

Rumah Yatim Arrohman Cilandak, Jakarta Selatan dapat dilihat dari cara membangun kehidupan yang lebih layak, manusiawi, normatif, produktif, serta mandiri.

Program kegiatan di asrama bertujuan untuk menumbuhkan kemampuan dan kemauan anak asuh untuk dapat mengembalikan dan mewujudkan produktifitas anak asuh agar bisa hidup mandiri.

Pembimbing agama di asrama ini mempunyai harapan untuk membangun kecerdasan spiritual manusia dengan membangun jiwa melalui nilai-nilai keimanan. Dan agar hidup untuk menghasilkan banyak manfaat kepada diri sendiri maupun orang lain. Dengan adanya harapan-harapan tersebut, pembimbing dapat melakukan perannya menerapkan beberapa pembinaan akhlak, yaitu:

1. Pembinaan akhlak kepada Allah

Sesuai dengan visi misi pembimbing agama, yakni untuk membangun kehidupan yang lebih layak, manusiawi, normatif, produktif, mandiri, serta untuk membangun kecerdasan spiritual manusia dengan membangun jiwa melalui nilai-nilai keimanan, maka peran pembimbing agama adalah menyadarkan anak asuh tentang hakikat hidup di dunia hanya untuk beribadah kepada Allah SWT.

“Manusia adalah mahluk yang paling sempurna dari berbagai mahluk ciptaanNya, dengan potensi akal pikiran yang membedakannya. Oleh karena itu manusia seharusnya memperhatikan, kemudian

47

merenungkan tentang kejadian dirinya, tentang alam lingkungannya, manusia diharuskan belajar, kemudian mengolah dan memanfaatkan alam yang telah dirahmatkan Allah kepada manusia. Sehingga pembimbing agama berperan menyadarkan anak asuh untuk selalu taat beribadah

kepada Allah, melalui shalat lima waktu, belajar mengaji, dan puasa.12

Peran pembimbing agama dalam pembinaan akhlak remaja kepada Allah, dapat kita ketahui dari hasil wawancara peneliti dengan salah satu anak asuh:

“Saya merasa senang dalam menjalani kegiatan pembinaan karena saya jadi tau lebih luas tentang ajaran-ajaran agama Islam, dan saya jadi tau kalo meninggalkan shalat itu salah setelah dapet pembinaan dari pak

momon”.13

Peneliti setelah mendengarkan wawancara yang disampaikan oleh narasumber menyimpulkan bahwa peran pembimbing agama bisa membawa anak asuh ke jalan yang lebih baik. Serta mampu menyadarkan untuk mampu menjalankan shalat lima waktu sebagaimana telah diajarkan dalam agama.

2. Peran Pembimbing Agama dalam pembinaan akhlak pada dirinya sendiri

Peran pembimbing agama dalam pembinaan pada akhlak diri sendiri di perlukan untuk membangun kepercayaan diri yang tinggi dalam semua aktifitasnya. Akhlak memang perlu di miliki oleh siswa binaan untuk membentuk pribadi-pribadi muslim yang berakhlak mulia, taat kepada

12

Wawancara Dengan Momon Abdul Fatah Pada Selasa, 02-12-2014.

13

Allah dan Rasulnya, hormat pada orang lain, serta menyayangi makhluk Allah lainnya (hewan dan tumbuhan).

“Anak asuh dibina agar memiliki skill kemampuan untuk membangun rasa percaya dirinya, anak-anak perlu keterampilan khusus untuk bekal masa depan anak asuh”14

. Selain pembinaan akhlak, asrama ini menyediakan berbagai keterampilan praktis, yakni: marawis, perkusi,dan kursus komputer.

Sehingga keterampilan diatas sangat membantu anak asuh dalam menjalankan aktifitas sehari-hari setelah tidak lagi berada di asrama. Dengan demikian, peran pembimbing agama sangat penting selain dalam pembinaan akhlak pada anak asuh, dan juga agar memiliki kepercayaan diri dan skill untuk bekal hidupnya sendiri di dalam masyarakat. Hal ini sejalan dengan wawancara peneliti dengan Muhammad Pathurohman, salah satu anak asuh:

“Selain dididik sebaik mungkin disini, saya juga ingin memiliki keterampilan untuk bisa mencari nafkah, di asrama ini saya mendapatkan pelatihan kursus komputer dan bisa saya terapkan setelah saya keluar dari

asrama.15

Peneliti setelah mendengarkan hasil wawancara yang telah disampaikan narasumber menyimpulkan bahwa, setelah mereka menjalani proses pelatihan yang diadakan di asrama bisa menambah pengetahuan mereka. Agar bisa mereka gunakan setelah mereka keluar dari asrama.

3. Peran Pembimbing Agama dalam pembinaan akhlak pada

14

Wawancara Pribadi Dengan Momon Abdul Fatah Pada Rabu 03-12-2014.

15

49

masyarakat

Peran pembimbing agama dalam pembinaan akhlak dalam bermasyarakat diperlukan untuk kehidupan sosial anak asuh. Pada dasarnya untuk hidup bermasyarakat diperlukan akhlak yang baik. Akhlak yang baik penting untuk tidak menimbulkan permusuhan antar sesama.

Pembimbing agama berperan dalam menyadarkan anak asuh tentang pentingnya hidup baik di masyarakat. Hal ini penting agar terjadinya hubungan yang harmonis antara anak asuh dengan masyarakat sosial. Karena setiap manusia tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain.

Dokumen terkait