• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sarana Perkeretaapian Barang

Sarana perkeretaapian adalah kendaraan yang dapat bergerak di jalan reI49. Pengguna jasa adalah setiap orang dan/atau badan hukum yang menggunakan jasa angkutan kereta api, baik untuk angkutan orang maupun barang50. Angkutan kereta api adalah kegiatan pemindahan orang dan/atau barang dari satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan kereta api51. Penyelenggara prasarana perkeretaapian adalah pihak yang menyelenggarakan prasarana perkeretaapian52.

48 Undang-undang No.23 Tahun 2007 Tentang Perkeretaapian Pasal 1 ayat (15) 49 Undang-undang RI No. 23 Tahun 2007 Tentang Perkeretaapian Pasal (1) Ayat (9). 50 Ibid Pasal (1) Ayat (12).

51 Ibid Pasal (1) Ayat (14). 52 Ibid Pasal (1) Ayat (17).

Laporan Akhir V-71 Berkaitan dengan pengalihan angkutan kereta api barang melalui jalan keangkutan kereta api barang, maka jaringan pelayanan kereta api barang harus ditingkatkan kapasitas dan kinerjanya. Hal ini sejalan pula dengan adanya upaya meningkatkan sarana kereta api dan komponennya sebagaimana telah dijelaskan pada uraian mengenai prasarana dan pelayanan kereta api. Berikut ini adalah sarana dalam perkeretaapian yang meliputi :

a. Lokomotif

Lokomotif adalah sarana perkeretaapian yang memiliki penggerak sendiri yang bergerak dan digunakan untuk menarik dan/atau mendorong kereta, gerbong, dan/atau peralatan khusus53.

Jenis lokomotif berdasarkan mesinnya, lokomotif terbagi menjadi

1) Lokomotif uap. Merupakan cikal bakal mesin kereta api. Uap yang dihasilkan dari pemanasan air yang terletak di ketel uap digunakan untuk menggerakkan torak atau turbin dan selanjutnya disalurkan ke roda. Bahan bakarnya bisanya dari kayu bakar atau batu bara.

2) Lokomotif diesel mekanis. Menggunakan mesin diesel sebagai sumber tenaga yang kemudian ditransfer ke roda melalui transmisi mekanis. Lokomotif ini biasanya bertenaga kecil dan sangat jarang karena keterbatasan kemampuan dari transmisi mekanis untuk dapat mentransfer daya.

3) Lokomotif diesel elektrik. Pada lokomotif ini mesin diesel dipakai untuk memutar generator agar mendapatkan energi listrik. Listrik tersebut dipakai untuk menggerakkan motor listrik besar yang langsung menggerakkan roda. 4) Lokomotif diesel hidraulik. Lokomotif ini menggunakan tenaga mesin

diesel untuk memompa oli dan selanjutnya disalurkan ke perangkat hidraulik untuk menggerakkan roda. Lokomotif ini tidak sepopuler lokomotif diesel elektrik karena perawatan dan kemungkinan terjadi problem besar.

5) Lokomotif listrik. Lokomotif ini adalah lokomotif yang paling populer. Prinsip kerjanya hampir sama dengan lokomotif diesel elektrik, tapi tidak menghasilkan listrik sendiri. Listriknya diperoleh dari kabel transmisi di atas jalur kereta api. Jangkauan lokomotif ini terbatas hanya pada jalur yang tersedia jaringan transmisi listrik penyuplai tenaga.

Jenis lokomotif berdasarkan Roda konfigurasi sumbu/ as roda lokomotif 1) kode B artinya lokomotif dengan 2 roda penggerak atau Bo-Bo

Misal Lokomotif Uap Tahun 1898: Seri B Bristol

2) kode C artinya lokomotif dengan 3 roda penggerak atau Co-Co Misal Lokomotif Uap Tahun 1905: Seri C Birmingham

3) kode BB artinya lokomotif bergandar 2 2 jadi dengan roda penggerak ada 4 as roda atau memiliki 8 roda

Misal Lokomotif Uap Tahun 1920: Seri BB Manchester

4) kode CC artinya lokomotif bergandar 3 3 jadi total penggeraknya ada 6 as roda atau memiliki 12 roda .

Misal Lokomotif Uap Tahun 1930: Seri CC Manchester

Laporan Akhir V-72 5) kode D artinya lokomotif bergandar 4 loko jenis ini biasanya hanya memiliki gandar tunggal sehingga total penggeraknya ada 4 as roda dengan jumlah roda 8.

Misal Lokomotif Uap Tahun 1954: Seri D54 Krupp Liepzig

Lokomotif dengan kapasitas yang optimum disediakan untuk menarik rangkaian gerbong barang dalam jumlah yang besar , berikut ini beberapa type dan kemampuan lokomotif yang digunakan untuk menarik rangkaian KA barang :

Tabel 5.39. Tipe dan kemampuan lokomotif untuk menarik KA barang

Jenis Lokomotif

Pabrik pembuat Keluaran Daya Daya Tarik Beban Pada Kemiringan Nol Permil Type PT KAI Type Internasional

CC201 (GE U18C) General electric 1950 Hp 1931 ton pada V= 60km/jam

CC202 (EMD G26) General Motor 2250 Hp 2096 ton pada V= 60km/jam

CC203 (GE U20C) General electric 2150 Hp 1300 ton pada V= 80km/jam

CC204 (GE C18Mmi dan GE C20EMP) General electric 1950 Hp 2900 ton pada V= 60km/jam

CC205 (EMD-GT38AC) General Motor 2300 Hp diperkirakan 1,5 kali CC202

Sumber : DAOP III Cirebon, 2013

Berkaitan dengan peningkatan kapasitas angkutan kereta api barang, sebagai akibat pengalihan barang dari jalur Pantura (Jakarta-Surabaya) ke angkutan kereta api barang, maka ketersediaan lokomotif sebagai penggerak kereta api sangat menentukan keberhasilan pelayanan kereta api barang seperti halnya di DAOP III Cirebon.

Berdasarkan hasil survey di lokasi studi Daop III Cirebon, lokomotif diesel elektrik ( CC 200 berjumlah 1, CC 201 berjumlah 5, CC 203berjumlah 1, CC 204 berjumlah 1 ) dan lokomotif hidrolik ( D 301 ) berjumlah 2 yang terdapat pada emplasemen stasiun Cirebon perujakan semua kondisi lokomotif tersebut dalam keadaan baik, secara singkat dapat dilihat pada tabel dan gambar berikut.

Tabel 5.40. Kondisi Lokomotif di DAOP III Cirebon

No Lokasi Jenis Tipe Jumlah

(unit) Kondisi 1 Dipo Lokomotip Cirebon Diesel Elektrik Diesel Elektrik Diesel Elektrik Diesel Elektrik Diesel Hidrolik CC200 CC201 CC202 CC203 D301 1 5 1 1 2 Baik Baik Baik Baik Baik 2 Stasiun Parujakan - - -

3 Stasiun Sindang Laut - - -

4 Stasiun Pejaksan - - -

Laporan Akhir V-73 Gambar 5.47 Salah satu jenis lokomotif Tipe CC200 yang masih ada di DAOP

III Cirebon

Dengan melihat beberapa tipe lokomotif yang ada pada DAOP III Cirebon khususnya tipe CC201 dan CC203 yang mempunyai daya tarik sebesar 1950 HP untuk CC201 dan 2150 HP untuk CC203 diharapkan mampu dioperasikan untuk menarik beban barang yang mencapai rata-rata 1200 ton dengan dengan 20 rangkaian gerbong barang dengan kecepatan yang mengacu sesuai dengan GAPEKA yaitu kecepatan maksimum untuk kereta api barang maksimum 70 km/jam. Hal ini akan menjadi meningkatnya kapasitas angkut barang dan terpenuhinya waktu penyampaian ditempat tujuan dengan dukungan penggantian prasarana kereta api seperti rel dengan tipe R 54, penambat dengan jenis elastik dan bantalan jenis beton.

b. Gerbong barang

Pengangkutan barang melalui kereta api ditempatkan dalam gerbong barang. Gerbong adalah sarana perkeretaapian yang ditarik dan atau didorong lokomotif digunakan untuk mengangkut barang54.

Untuk berbagai kebutuhan pengangkutan barang PT KAI menyediakan jenis gerbong yang sesuai. Dalam kondisi tertentu PT KAI bekerjasama dengan PT INKA dapat melakukan modifikasi untuk memenuhi spesifikasi teknis komofiti angkutan barang tertentu. Type gerbong yang saat ini beroperasi pada KA barang diantaranya adalah gerbong datar, gerbong terbuka, gerbong tertutup dan gerbong tangki seperti diuraikan berikut ini :

Tabel 5.41. Type gerbong barang yang memenuhi spesifikasi teknis

Nama

Type Kapasitas Muat Komoditi dapat di angkut

Gerbong Datar

PPCW 40 TON, 42 TON, 30 TON Paletisasi, Insulated and refrigerated containers, Standard containers, Hard-top containers, Open-top

containers, Flatracks, Platforms (plats), Ventilated containers, Bulk containers, Tank containers.

PKPKW 45 TON

Gerbong Terbuka

KKBW 53 TON, 50 TON, 30 TON, 25 TON

Batubara, pasir besi, pasir kwarsa, hasil tambang, bahan baku curah

Laporan Akhir V-74

Nama

Type Kapasitas Muat Komoditi dapat di angkut

ZZOW 42 TON, 30 TON balast, batu kricak, pasir, batubara, hasil tambang, bahan baku curah

YYW 30 TON balast, batu kricak, pasir, batubara, hasil tambag, bahan baku curah

Gerbong Tertutup

GGW 50 TON, 30 TON semen dalam kantong, Bahan serbuk/ powder dalam kantong, gula, pupuk

B (Bagasi)

20 TON, 10 TON Barang retail, produk pabrik yang terpaket dalam kardus, barang potongan.

TTW 30 TON semen dalam kantong, Bahan serbuk/ powder dalam kantong, gula, pupuk .

KKBW Klinker

30 TON Klinker, pasir kwarsa, pasir

Gerbong Tangki

Ketel 38 KL, 30 KL BBM, Semua jenis bahan bakar cair, aspalt, bahan kimia cair yang tidak korosif

Ketel CPO

30 KL CPO,Minyak goreng, air mineral, tepung, powder kimia Ketel

Semen

30 KL Semen powder, kapur powder, semua bahan kimia berbentu serbuk, klinker.

Sumber : Album Gerbong PT.KAI, 2012

Barang yang akan diangkut ditempatkan dalam suatu gerbong barang sebagai media menghatarkan barang hingga tiba ditempat tujuan dengan aman. Berkaitan dengan peningkatan angkutan barang kereta api sebagai akibat pengalihan angkutan barang melalui jalan ke angkutan kereta api, maka ketersediaan gerbong barang yang sesuai jenis dan ukuran daya barang yang akan diangkut sangat diperlukan. Pada umumnya kereta api barang tidak diberangkatkan apabila rangkaian gerbong barang sesuai jenis barang yang akan diangkat sangat penting diperhatikan dan dijadwalkan keserasiannya distasiun.

Berdasarkan hasil survey di lokasi studi terdapat gerbong barang (GD) pada stasiun arjawinangun-Daop III Cirebon berjumlah 34, untuk gerbong barang (ZZW) berjumlah 4. Terdapat pula gerbong datar (GD) di stasiun Arjawinanun yang berjumlah 34 gebong. Gerbong barang (GD) terdapat juga di stasiun Cirebon Perujakan berjumlah 17 Semua gerbong dalam kondisi baik, secara singkat dapat dilihat pada tabel dan gambar berikut.

Tabel 5.42. Kondisi gerbong datar di DAOP III Cirebon

No Lokasi Jumlah

Gerbong (Unit)

Kondisi

1 Stasiun Arjawinangun 34 Baik

2 Stasiun Parujakan 17 Baik

3 Stasiun Sindang Laut - -

Laporan Akhir V-75 Gambar 5.48 Gerbong tipe GD yang terdapat di stasiun Arjawinangun

Daop III Cirebon

Jenis dan ukuran gerbong barang ada beberapa macam, seperti telah diuraikan sebelumnya, diantaranya ada yang susdah bisa dibuat di dalam negeri yaitu di PT INKA Madiun dengan memanfaatkan sebagian besar kandungan lokal. Oleh karena itu diperlukan kerjasama antara PT KAI dengan PT. INKA untuk memanfaatkan produk dalam negeri ini karena jelas lebih murah dibandingkan dengan impor, sehingga kendala ketersediaan gerbong di stasiun bisa di atasi. Berkaitan dengan peningkatan kapasitas angkutan kereta api barang, sebagai akibat pengalihan barang dari jalur Pantura (Jakarta-Surabaya) ke angkutan kereta api barang maka perlu mengoptimalkan pendayagunaan gerbong yang ada yaitu gerbong datar, gerbong terbuka, gerbong tertutup dan gerbong tangki serta menambah frekuensi penggunaan gerbong, selain itu juga perlu ada penambahan jenis gerbong barang sesuai spesifikasi kebutuhan agar suatu saat jika terjadi peningkatan kapasitas ataupun volume barang maka di DAOP III Cirebon siap untuk mengoperasikan gerbong-gerbong barang baik yang tersedia ataupun yang dicadangkan.

c. Depo pemeliharaan lokomotif

Kesiapan lokomotif atau lokomotif yang siap operasi banyak ditentukan oleh kualitas pemeliharaan lokomotif, didepo yang secara khusus memerlukan pemeliharaan lokomotif.

Depo lokomotif adalah tempat menyimpan, menyiapkan, melakukan pemeriksaan, memelihara, dan perbaikan ringan agar lokomotif siap untuk melakukan tugasnya menarik rangkaian kereta api. Untuk melakukan semua kegiatan itu, dipo dilengkapi dengan bangunan, jalan rel khusus untuk pemeliharaan dan pencucian, gudang persediaan suku cadang atau komponen, fasilitas pendukung, dan pegawai pengelola dipo.

Dipo lokomotif di suatu daerah operasi tidak hanya merawat lokomotif milik dipo tersebut, namun juga merawat lokomotif milik dipo lain. Hampir di setiap daerah operasi, setidaknya ada satu dipo lokomotif induk yang memiliki lokomotif-lokomotif besar, seperti lokomotif CC201, CC203, bahkan CC204. Tidak hanya lokomotif besar ataupun baru yang ada. Bahkan beberapa dipo lokomotif memiliki lokomotif langka dan lokomotif tua. Seperti di Dipo Lokomotif Cirebon yang memiliki lokomotif CC200. Tidak hanya lokomotif

Laporan Akhir V-76 yang lengkap, tetapi fasilitas-fasilitas penunjang yang lengkap pula, seperti turn table yang berfungsi untuk memutar lokomotif. Ada pula dipo lokomotif yang memiliki kereta derek (crane) yang suatu saat dibutuhkan jika terjadi PLH (peristiwa luar biasa hebat). Dipo lokomotif ini tersebar di pulau Jawa maupun di pulau Sumatera.

Tabel 5.43. Dipo lokomotif di lokasi studi

Nama Dipo Kode Dipo Tempat Kereta api

yang melayani

Kereta api tamu yang melayani Dipo

Lokomotif Cirebon

CN Daop III Cirebon

Argo Jati, Cirebon Ekspres

Sumber : DAOP III Cirebon, 2013

Berdasarkan hasil survey di lokasi studi Daop III Cirebon Dipo pemeliharaan lokomotif yang ada pada emplasemen stasiun Cirebon perujakan tersebut dalam keadaan baik.

Dipo Lokomotif Cirebon (CN)

Dipo ini terletak di Jalan Pancuran Gang Dipo Cirebon, tak jauh dari Stasiun Cirebon. Dipo lokomotif ini hanya memiliki sedikit lokomotif diesel elektrik dan beberapa lokomotif langsir. Walaupun ketersediaan lokomotif sedikit, dipo ini memiliki kereta derek (crane). Yang lebih istimewa lagi adalah dipo lokomotif ini memiliki dua lokomotif legendaris, yaitu lokomotif CC200 15. Seluruh lokomotif disini berwarna putih kecuali CC200 15 Beberapa Lokomotif yang ada di Dipo Cirebon.

1) CC 201 : CC201 25, CC201 26R, CC201 27, CC201 28, CC201 29 2) CC 203 : CC203 35

3) CC 204 : CC204 23 4) CC 206 : CC206 20

Berkaitan dengan peningkatan angkutan barang kereta api akibat pengalihan angkutan barang melalui jalan ke angkutan kereta api barang, maka depo pemeliharaan otomotif terus ditingkatkan peranannya dengan melengkapi peralatan pemeliharaan dengan teknologi terbaru didukung tenaga pemeliharaan yang bersertifikat sesuai ketentuan serta daya sistem pengecekan yang cermat. Peralatan pemeriksaan pengujian dan perawatan yang digunakan harus dikalibrasi secara berkala.

d. Depo Pemeliharaan Gerbong Barang

Ketersediaan gerbong barang yang siap pakai atau siap operasi sangat diperlukan untuk mendukung pelayanan angkutan barang.

Kondisi gerbong barang yang siap operasi ditentukan oleh pemeliharaan gerbong barang, oleh karena itu depo pemeliharaan gerbong penting peranannya. Dipo pemeliharaan gerbong adalah tempat menyimpan, menyiapkan, melakukan pemeriksaan, memelihara, dan perbaikan ringan agar gerbong siap dioperasikan kembali. Untuk melakukan semua kegiatan itu, dipo dilengkapi dengan bangunan, jalan rel khusus untuk pemeliharaan dan pencucian, gudang persediaan suku cadang atau komponen, fasilitas pendukung, dan pegawai pengelola dipo.

Laporan Akhir V-77 Berkaitan dengan peningkatan angkutan barang kereta api akibat pengalihan angkutan barang melalui jalan jalan gerbong barang harus didiprogramkan secara cermat, untuk itu depo pemeliharaan gerbong terus dibenahi melalui perbaikan dan perawatan agar kondisi dan komposisi gerbong siap operasi tinggi. Secara singkat kondisi depo pada DAOP III Cirebon dapat dilihat pda tabel berikut.

Tabel 5.44. Kondisi depo di DAOP III Cirebon

No Lokasi Panjang

(m)

Lebar (m)

Kondisi

1 Depo Lokomotip Cirebon 100 50 Baik

2 Depo mekanik Cirebon 150 50 Baik

Sumber : DAOP III Cirebon, 2013

Berdasarkan hasil survey di lokasi studi DAOP III Cirebon, depo pemeliharaan gerbong sementara masih menjadi satu dengan depo kereta yang berada di stasiun Cirebon Pejaksan dan saat ini masih dioptimalkan dan dalam keadaan baik.

Kondisi Dipo pemeliharaan gerbong yang ada di DAOP III Cirebon perlu terus dijaga agar mampu menyediakan gerbong yang siap operasi menurut jenis dan ukuran gerbong yang dibutuhkan.

Fasilitas tambahan untuk mendukung system kelogistikan berbagai komoditi angkutan barang PT KAI juga menyediakan fasilitas tambahan di beberapa lokasi stasiun atau terminal angkutan barang di pulau Jawa dan Sumatera. Beberapa diantaranya :

Tabel 5.45. Fasilitas tambahan untuk angkutan barang kereta api a. Gedung Tempat Penyimpanan atau Pergudangan

b. Kantor Ekspeditur

c. Alat Bongkar Muat Reach Stager, Gantry Crance, Container Loader. d. Alat Timbang

e. Dipo Perawatan Container f. Areal Parkir Untuk Trucking g. Fasilitas Security

h. Stockpile i. Container Yard j. Dan lain-lain

Laporan Akhir V-78

Gambar 5.49 Container Yard Gambar 5.50 Gantry Crane

Lokasi Stasiun Origin dan Destinasi a. Jawa

Hampir di seluruh kota besar di pulau jawa dilalui oleh lintasan rel kereta api. Begitu pula pengiriman barang dengan kereta api dapat mencapai ke berbagai tempat di pulau jawa hingga pelosok. Dengan menyediakan fasilitas Loading dan Unloading maupun system pergudangan maka pengiriman barang dapat berlangsung dengan aman dan tepat waktu. Pada tahun 2009 terdapat kurang lebih 441 Stasiun kereta api untuk penumpang dan barang yang tersebar seluruh kota besar di pulau Jawa. Berikut ini beberapa stasiun besar sebagai tempat origin dan destinasi pengiriman barang :

1) Stasiun Jakarta gudang 2) Stasiun Kalimas 3) Stasiun Pasar turi

4) Stasiun Sungai lagoa dan Pasoso 5) Stasiun Petikemas Gedebage 6) Stasiun lempuyangan 7) Stasiun Solo Balapan 8) Stasiun Manggarai 9) Stasiun Tegal

10) Stasiun Semarang Poncol 11) Stasiun Kroya

12) Stasiun Merak

Laporan Akhir V-79 b. Sumatera

Pada tahun 2009 terdapat kurang lebih 129 Stasiun kereta api untuk penumpang dan barang yang tersebar seluruh kota besar di pulau Sumatera. Lintasan rel kereta api di seluruh wilayah Sumatera masih belum terhubungkan dan Wilayah sumatera terbagi Menjadi tiga bagian/ region atau dikenal dengan DIVRE (devisi regional) salah satu diantaranya DIVRE I Sumatera Utara, beberapa stasiun Besar yang dapat mengakomodasi angkutan barang diantaranya :

1) Stasiun Labuan 2) Stasiun Kisaran 3) Stasiun Lubuk pakam 4) Stasiun Rantau parapat 5) Stasiun Siantar

6) Stasiun Tanjung balai 7) Stasiun Belawan 8) Stasiun Medan 9) Stasiun Tebing tinggi

Laporan Akhir V-80 Gambar 5.52 Peta origin dan destinasi pengiriman barang dipulau Sumatera

Sumatera Utara merupakan salah satu sentra perkebunan kelapa sawit terbesar termasuk karet yang menghasilkan produk olahan berupa CPO (Crude Palm Oil), PKO (Palm Karnel Oil) dan Lateks. Komoditas tersebut selain dipasok untuk kebutuhan dalam negeri, sebagian juga diekspor ke luar negeri. Potensi CPO yang diproduksi beberapa perusahaan di Sumatera Utara sebesar 3.500.000 ton. Dengan rincian antara lain dari PTPN III (860.000 ton), PTPN IV (1.100.000 ton), Musim Mas (300.000 ton), Smart (180.000 ton), Nubika Jaya (500.000 ton), Lonsum (60.000 ton), dan beberapa perusahaan lainnya (500.000 ton). Sedangkan potensi Lateks mencapai 80.000 ton.

Dengan potensi besar tersebut, PT Kereta Api Indonesia (Persero) menyediakan layanan angkutan barang cair. Minyak CPO, PKO dan Lateks dapat diangkut dengan kereta api menggunakan gerbong ketel jenis KKW. Demikian juga dengan biji sawit, bisa diangkut dengan gerbong tertutup jenis TTW. Keunggulan lain yang ditawarkan yaitu proses pengangkutan langsung dari Kebun/Pabrik dengan tersedianya jalur/sepur simpang dan pengiriman ke Belawan langsung ke tempat pembongkarannya di Ujung Baru. Pembongkaran langsung ke tangki penampungan.

Laporan Akhir V-81 Tabel 5.46. Kondisi Sarana Gerbong CPO, PKO danLateks di Sumatera Utara

Pembongkaran muatan CPO, PKO Gerbong CPO dan Lateks di Belawan

Gerbong PKO Gerbong CPO model kontainer Gambar 5.53 Beberapa jenis gerbong pengangkut minyak

Untuk angkutan General Cargo disiapkan khusus untuk mengangkut kiriman barang dalam bentuk paket. Sarana yang digunakan bukanlah gerbong melainkan kereta khusus bagasi (B) berwarna hijau. Satu KA terdiri dari 9 kereta B dan 1 BP (kereta bagasi yang dilengkapi pembangkit untuk penerangan dalam kereta), dengan lokomotif penarik seri CC201, CC203 atau terkadang juga menggunakan CC204. Hingga saat ini KA General Cargo ada dua kelas,yaitu KA Parcel dan KA ONS. Keunggulan angkutan ini, kereta bagasi yang digunakan memiliki kapasitas muat 20 ton. Waktu tempuhnya pun lebih cepat dibanding dengan KA barang lainnya, atau setara dengan KA penumpang kelas Argo, Eksekutif dan Bisnis. Relasi yang dilayani Jakarta-Surabaya dengan pemberhentian di Stasiun Cirebon, Tegal, Pekalongan, Semarangponcol, Cepu, Bojonegoro dan Babat. Itulah karenanya beberapa perusahaan ekspedisi ada yang menyewa 1-2 kereta bagasi untuk memuat kiriman paket barang. Tiap keretanya juga dikawal petugas masingmasing ekspeditur sehingga keamanan barang lebih terjamin dan mempercepat proses bongkar-muat barang di stasiun antara.

Dalam operasionalnya, KA Parcel dan KA ONS hanya dijalankan setiap hari kerja saja. Untuk hari Minggu dan hari libur nasional, KA Parcel dan KA ONS tidak

Laporan Akhir V-82 beroperasi. Dengan angkutan barang melalui KA General Cargo, PT KAI menjamin tidak ada pungutan liar sehingga selain efi sien biaya juga efektif waktu.

Tabel 5.47. Sarana Kereta Bagasi (B) Khusus Parcel

KA ONS dari Surabaya KA Parcel melintas Semarang tawang Pasarturi tujuan

Jakartagudang

Bongkar - muat KA ONS di Bongkar - muat KA Parcel Jakartagudang

Gambar 5.54 Bongkar muat barang jenis parcel/cargo

Untuk angkutan semen peluang besar masih terbuka luas untuk meningkatkan volume angkutan barang komoditi semen seiring dengan kebutuhan semen yang digunakan untuk keperluan pembangunan sektor infrastruktur maupun properti yang terus meningkat. Selain itu, distribusi semen menggunakan kereta api juga menjadi pilihan tepat karena lebih terjamin ketepatan waktu sampai di tujuan, keamanan perjalanan dan efisiensi biaya bila dibandingkan pengangkutan menggunakan truk.

Laporan Akhir V-83 Tabel 5.49. Sarana Gerbong Klinker di Sumatera Selatan

KA Semen dari Karangtalun setib Gerbong Tertutup GGW Semen di Balai di Stasiun Cirebon Prujakan Yasa Tegal

Pembongkaran semen ke truck Gerbong Semen Curah di Stasiun Cirebon Prujakan

Gambar 5.55 Beberapa kegiatan bongkar muat barang di beberapa DAOP di Pulau Jawa

Untuk angkutan petikemas terutama di Jawa diperkirakan akan berkembang pesat di masa mendatang. Pemerintah sejak awal 2011 telah menggulirkan program Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Salah satu programnya yaitu pembangunan jalur ganda lintas utara Jawa dari Jakarta ke Surabaya yang ditargetkan selesai hingga tahun 2014. Dengan jalur ganda tersebut, nantinya beban jalan raya Pantura bisa terkurangi, karena angkutan barang berat (petikemas) sebagian bisa dialihkan ke moda kereta api.

Dengan layanan angkutan petikemas, PT Kereta Api Indonesia (Persero) siap dengan sarana gerbong datar jenis PPCW. Daya angkut gerbong bervariasi mulai dari 30 ton dan 42 ton. Kapasitas muat disesuaikan dengan petikemas 20 feet@ 2 unit atau 40 feet@ 1 unit. Fasilitas lain yang disediakan antara lain: kantor ekspedisi, pergudangan, alat bongkar muat, alat timbang, areal parkir, keamanan, container yard, dan lainnya.

Relasi yang dilayani mencakup Lintas Utara (Jakarta-Surabaya via Semarang,pp), Lintas Selatan (Jakarta-Bandung/ Purwokerto-Surabaya) dan Lintas Barat (Cilegon-Bekasi). Untuk keamanan barang terjamin. Setiap perjalanan KA dikawal Polisi/ Polsuska atau pengawalan dikelola tersendiri.

Laporan Akhir V-84 Tabel 5.50. Sarana Gerbong Petikemas di Jawa

KA Petikemas JPT berangkat dari KA Petikemas Gedebage - Tanjungpriok, pp Stasiun Pasoso

Bongkar - muat barang dari KA Pemuatan barang dari mobil ke KA di

Dokumen terkait