• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sarang Burung Seriti ( Collocalia esculenta ) a Peletakkan dan Jumlah Sarang Seriti.

C. Tahapan Penelitian 1 Studi Pustaka

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Sarang Burung Seriti ( Collocalia esculenta ) a Peletakkan dan Jumlah Sarang Seriti.

Dari hasil perhitungan jumlah sarang seriti yang ada di bawah jembatan dan di dalam gua diperoleh bahwa jumlah sarang di J I sebanyak 121 sarang dan di J II berjumlah 130 sarang tersebar di sirip-sirip kayu. Jumlah sarang seriti di G I sebanyak 212 sarang dan di G II berjumlah 206 sarang menyebar pada dinding gua. Jumlah sarang seriti dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Jumlah sarang di lokasi jembatan dan gua di Kabupaten Halmahera Selatan. (Periode pengamatan Maret – Agustus 2006)

Lokasi sarang

J I J II G I G II

Petak Jumlah Petak Jumlah Petak Jumlah Petak Jumlah

a 41 a 46 a 42 a 41 b 40 b 43 b 42 b 40 c 40 c 41 c 40 c 40 d 41 d 42 e 48 e 45 Jumlah 121 130 212 206

(J I) jembatan I, (J II) jembatan II, (G I) gua I, dan (G II) gua II.

Penyebaran sarang seriti di lokasi jembatan I di Pulau Bacan dapat

diketahui dengan menggunakan statistik non-parametrik khi-kuadrat, dengan tarif kepercayaan 0.05. Berdasarkan hasil perhitungan dapat diketahui bahwa sarang seriti di J I yang terletak pada sirip-sirip kayu di setiap petak penyebarannya merata (X² = 0.016; db = 5; P > 0.05). Perhitungan penyebaran sarang seriti dengan khi-kuadrat (Lampiran 1).

Sebagian besar sarang seriti di jembatan I terletak di pojok petak (sarang pojok). Dari hasil perhitungan dapat diketahui bahwa penyebaran sarang mangkok dan sarang pojok tidak merata (X² = 15.02; db = 1; P < 0.05). Perhitungan penyebaran sarang mangkok dan sarang pojok dengan khi-kuadrat (Lampiran 1).

tarif kepercayaan 0.05. Berdasarkan hasil perhitungan dapat diketahui bahwa sarang seriti di J II yang terletak pada sirip-sirip kayu di setiap petak penyebarannya tidak merata (X² = 0.2922; db = 5; P > 0.05). Perhitungan penyebaran sarang seriti dengan khi-kuadrat (Lampiran 2).

Sebagian besar sarang seriti di jembatan II terletak di pojok petak (sarang pojok). Dari hasil perhitungan dapat diketahui bahwa penyebaran sarang mangkok dan sarang pojok tidak merata (X² = 15.02; db = 1; P < 0.05). Perhitungan penyebaran sarang mangkok dan sarang pojok dengan khi- kuadrat (Lampiran 2).

Penyebaran sarang seriti di lokasi gua I di Pulau Kasiruta (Ruta) dapat diketahui dengan menggunakan statistik non-parametrik khi-kuadrat, dengan taraf kepercayaan 0.05. Berdasarkan hasil perhitungan dapat diketahui bahwa sarang seriti di G I yang terletak pada sirip-sirip kayu di setiap petak penyebarannya tidak merata (X² = 676.974; db = 5; P < 0.05). Perhitungan penyebaran sarang seriti dengan khi-kuadrat (Lampiran 3). Dalam gua I terdapat sarang mangkok yang terletak di dinding gua. Dari hasil perhitungan dapat diketahui bahwa penyebaran sarang mangkok merata (X² = 0.0020; db = 1;P > 0.05). Perhitungan penyebaran sarang mangkok dengan khi-kuadrat (Lampiran 3).

Penyebaran sarang seriti di lokasi gua II di Pulau Kasiruta (Ruta) dapat diketahui dengan menggunakan statistik non-parametrik khi-kuadrat dengan taraf kepercayaan 0.05. Berdasarkan hasil perhitungan dapat diketahui bahwa sarang seriti di G II yang terletak pada sirip-sirip kayu di setiap petak penyebarannya tidak merata (X² = 390.006; db = 5; P < 0.05). Perhitungan penyebaran sarang seriti dengan khi-kuadrat (Lampiran 4). Dalam gua II terdapat sarang mangkok yang terletak di dinding gua. Dari hasil perhitungan dapat diketahui bahwa penyebaran sarang mangkok merata (X² = 0.00011; db = 1;P > 0.05). Perhitungan penyebaran sarang mangkok dengan khi-kuadrat (Lampiran 4).

Berdasarkan hasil pengukuran suhu dan kelembaban di lokasi jembatan dan gua yang diukur pada waktu pagi, siang dan sore hari diperoleh antara lain

kelembaban antara 62.0% - 85.0%. Suhu di lokasi jembatan II antara 23.8ºC - 26.7ºC, sedangkan kelembaban antara 63.0% - 86.0%. Suhu di lokasi gua I antara 25.0ºC-27.0ºC, sedangkan kelembaban antara 91.8% - 92.0%. Suhu di lokasi gua II antara 24.0ºC - 26.9ºC, sedangkan kelembaban antara 90.5% - 92.0% (Lampiran 17).

b. Struktur dan Bentuk Sarang Seriti.

Dari hasil pengukuran fisik sarang mangkok di lokasi jembatan dan gua diperoleh bahwa sarang mangkok di J I berukuran kecil dan sarang mangkok di J II berukuran besar, sedangkan sarang mangkok yang terdapat di G I berukuran besar dan sarang mangkok di G II berukuran kecil. Hasil pengukuran fisik sarang mangkok di jembatan dan gua (Tabel 2).

Tabel 2. Ukuran fisik (rata-rata total ± SD) sarang mangkok di lokasi Jembatan dan gua di Kabupaten Halmahera Selatan (Periode pengamatan Maret – Agustus 2006).

Lokasi sarang Variabel J I (n=10) J II (n=10) G I (n=10) G II (n=10) Panjang sarang (cm) 7,3 ± 0,2 7,8 ± 0,4 6,9 ± 0,4 7,2 ± 0,4 Lebar sarang (cm) 4,5 ± 0,3 4,8 ± 0,5 4,7 ± 0,5 4,7 ± 0,6 Tinggi sarang (cm) 4,1 ± 0,3 4,6 ± 0,2 3,6 ± 0,4 3,1 ± 0,4 Kedalaman sarang (cm) 3,8 ± 0,3 4,1 ± 0,2 3,5 ± 0,5 2,9 ± 0,4 Bibir sarang (cm) 0,5 ± 0,0 0,5 ± 0,1 0,5 ± 0,1 0,5 ± 0,0

(J I) jembatan I, (J II) jembatan II, (G I) gua I, dan (G II) gua II.

Dari hasil pengukuran fisik sarang pojok di lokasi jembatan I berukuran kecil, sedangkan sarang pojok di jembatan II berukuran besar. Hasil pengukuran fisik sarang pojok di lokasi jembatan I dan jembatan II (Tabel 3). Tabel 3. Ukuran fisik (rata-rata total ± SD) sarang pojok di lokasi jembatan

di Pulau Bacan. (Periode pengamatan Maret – Agustus 2006). Lokasi sarang Variabel J I J II Panjang sarang (cm) 6,5 ± 0,4 6,6 ± 0,7 Lebar sarang (cm) 4,1 ± 0,4 4,0 ± 0,2 Tinggi sarang (cm) 3,5 ± 0,7 * 3,5 ± 1,2 Kedalaman sarang (cm) 3,3 ± 0,5 3,1 ± 0,9 Bibir sarang (cm) * 0,4 ± 6,8 0,4 ± 0,1

Ukuran fisik sarang seriti dari tinggi sarang (0,4 ± 6,8) dan bibir sarang (3,5 ± 1,2) berbeda, sedangkan panjang, lebar, dan kedalaman sarang seriti tidak terdapat perbedaan.

Hasil pengamatan dari kondisi fisik sarang mangkok diperoleh bahwa sarang mangkok yang terdapat di jembatan I dan jembatan II berukuran kecil, kering, dan kurang tebal. Sedangkan sarang mangkok yang terdapat di gua I dan gua II berukuran besar, basah, sedikit kering, dan agak tebal (Gambar 8).

(a) (b)

(c) (d)

Gambar 8. Sarang mangkok (a) Jembatan I, (b) Jembatan II, (c) Gua I, dan (d) Gua II di Kabupaten Halmahera Selatan (Periode pengamatan Maret – Agustus 2006).

Keterangan : Bar = 2 cm.

Sarang pojok di jembatan I berukuran sedikit besar, dibandingkan jembatan II yang berukuran agak kecil. Bentuk sarang pojok di jembatan I dan jembatan II adalah berbentuk segitiga (Gambar 9).

(a) (b)

Gambar 9. (a) sarang pojok jembatan I dan (b) sarang pojok jembatan II di Pulau Bacan Kabupaten Halmahera Selatan (Periode pengamatan Maret-Agustus 2006).

Keterangan : Bar = 2 cm

c. Jenis Bahan Penyusun Sarang Seriti.

Jenis bahan penyusun sarang seriti dari 10 sarang yang diamati pada lokasi J I dan J II diperoleh hasil bahwa jenis bahan penyusun sarang seriti dari bahan lumut yang memiliki jumlah lebih banyak dibandingkan dari jenis bahan penyusun sarang seriti lainnya dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Jenis bahan penyusun sarang seriti di jembatan I dan jembatan II di Pulau Bacan (Periode pengamatan Maret – Agustus 2006).

Lokasi sarang

J I (n=10) J II (n=10)

Jenis bahan sarang

a b c a b c

Lumut 7 6 7 6 6 5

Rumput 2 1 - 1 1 -

Lumut & ijuk - 1 - - - 1

Lumut & rumput 1 2 3 3 3 4

- : sampel bahan sarang tidak di peroleh. (a) petak 1, (b) petak 2, dan (c) petak 3. (J I) jembatan I, (J II) jembatan II.

Jenis bahan penyusun sarang seriti dari 10 sarang yang diamati pada lokasi G I dan G II diperoleh hasil bahwa jenis bahan penyusun sarang seriti dari bahan lumut, serta lumut dan rumput yang memiliki jumlah lebih banyak dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Jenis bahan penyusun sarang di gua I (G I) dan gua II (G II) di Pulau Kasiruta (Ruta) (Periode pengamatan Maret – Agustus 2006)

Lokasi srang

G I (n=10) G II (n=10)

Jenis bahan sarang

a b c d e a b c d e

Lumut 1 3 3 1 2 3 4 5 4 3

Rumput 1 1 1 1 1 2 3 2 2 2

Lumut & ijuk - 1 - - 1 - - -

Lumut & rumput 5 2 4 4 2 3 2 3 3 3

Rumput & ijuk - 1 - 1 1 - - -

Lumut, ijuk, rumput 2 2 2 2 2 2 1 - 1 2

Lumut, serpihan daun, bulu burung 1 - - -

Serpihan daun, bulu burung, ijuk - - - 1 - - - -

Rumput, ijuk, serpihan daun - - - - 1 - - -

- : sampel bahan sarang tidak di peroleh. (a) petak 1, (b) petak 2, dan (c) petak 3.

Dari hasil pengamatan diperoleh bahwa jenis bahan sarang seriti yang di jumpai pada lokasi jembatan dan gua di Kabupaten Halmahera Selatan diantaranya terdiri atas lumut, rumput, ijuk, serpihan daun, dan bulu burung. Jenis bahan penyusun sarang seriti yang terdapat di lokasi jembatan dan gua yang jumlahnya paling banyak adalah jenis bahan sarang dari lumut tanpa campuran bahan tumbuhan lainnya, serta bahan sarang campuran dari lumut dan rumput.

Hasil identifikasi jenis bahan sarang burung seriti diantara lokasi jembatan dan gua diperoleh bahwa jenis lumut di jembatan I berjumlah 6 spesies dan jembatan II sebanyak 9 spesies, serta gua I sebanyak 12 spesies dan gua II sebanyak 10 spesies. Jenis rumput di jembatan I berjumlah 3 spesies dan jembatan II sebanyak 3 spesies, sedangkan gua I berjumlah 4 spesies dan gua II sebanyak 4 spesies. Jenis serpihan daun di lokasi gua I sebanyak 2 spesies dan gua II berjumlah 1 spesies. Sedangkan bahan sarang lainnya adalah ijuk terdapat di lokasi jembatan dan gua, sedangkan bulu burung hanya dijumpai di lokasi gua (Tabel 6).

Tabel 6. Jenis bahan penyusun sarang seriti di lokasi jembatan dan gua di Kabupaten Halmahera Selatan yang teridentifikasi.

Jenis bahan sarang Lokasi Sarang

Nama Lokal Nama Latin J I J II G I G II

Lumut gantung Meterium sp - - √ -

Lumut rambut Pogonatium sp - √ √ √

Lumut paku hijau keabu-

abuan Thuidium glaucinoides √ √ √ √

Lejenea Plychanthus striatus √ √ √ √

- Schiffneriolejeunea tumida - - √ √

Lejenea Spruceanthus polymorphus √ √ √ √

Lumut tapak Calyptothecium wrightii √ √ √ √

Lumut tanduk Herpetineuron toccoae √ √ √ √

Lumut tapak Homalia trichomanoides - √ - -

Lumut berbulu lembut Oedicladium fragile - - √ √

Lumut tumpul

Homaliodendron

microdendron - √ √ √

Lumut hati berjari Kurzia gonyotricha √ √ √ √

Lumut payung leher

angsa Campylopus umbellatus - - √ -

Rumput rawa Leersia hesandra √ √ √ √

Rumput menahun Oplismenus burmanni - - √ √

Rumput geganjuran Paspalum commersonii √ √ √ √

Rumput bermuda Cynodon dactylon √ √ √ √

Jenis paku-pakuan Lindsaea doryphora - - √ -

Daun dan dahan pisang Musa paradisiaca L - - √ √

Ijuk - √ √ √ √

Bulu burung - - - √ √

√ = teridentifikasi, - tidak teridentifikasi.

Hasil identifikasi diperoleh bahwa sarang seriti dari bahan penyusun lumut terdapat 13 spesies sedangkan rumput 4 spesies dan serpihan daun 2 spesies, serta bahan-bahan sarang lainnya sebagai bahan tambahan. Jenis bahan sarang seriti di gua memiliki jumlah lebih banyak dibandingkan di lokasi jembatan. Jenis bahan sarang seriti yang teramati adalah lumut, rumput, serpihan

daun, ijuk dan bulu burung (Gambar 10a). Bahan-bahan penyusun sarang seriti direkatkan dengan air liur yang diproduksi sendiri oleh burung seriti. Sarang seriti yang terdapat di gua mempunyai air liur berwarna kecoklat-coklatan sedangkan sarang seriti yang terdapat di jembatan memiliki air liur berwarna sedikit coklat keputih-putihan. Hasil pengamatan diperoleh bahwa air liur sebelum direndam dan sesudah direndam memiliki warna yang tidak berubah (Gambar 10b).

(a) (b)

Gambar 10. Jenis bahan penyusun sarang burung seriti di Kabupaten Halmahera Selatan, (a) bahan sarang tumbuh-tumbuhan dan (b) air liur seriti

Keterangan : Bar = 1 cm

Dokumen terkait