3. Pegang punggung cuff sarung tangan oleh tangan kiri dan tarik kearah tubuh sehingga menutupi ujung lengan jas sebelah kanan. Sekarang cuff sarung tangan sudah berada diatas dan menutupi cuff jas operasi dengan
tangan masih didalam lengan jas.
4. Pegang bagian atas sarung tangan kanan dan bagian lengan jas yang berada dibawahnya dengan menggunakan tangan kiri yang tertutup oleh lengan jas operasi sebelah kiri. Tarik bagian sarung tangan yang berada diatas jari-jari kanan yang diekstensikan sampai
semuanya menutup cuff jas operasi.
5. Pasangkan sarung tangan kiri dengan cara yang sama pada lengan sebelah kiri. Pergunakan tangan kanan yang sudah memakai sarung tangan untuk menarik sarung tangan kiri.
4.1.2 Open Glove Technique
Teknik ini dilakukan langkah-langkah :
1. Pegang lipatan cuff sarung tangan sebelah kanan oleh tangan kiri kemudian diangkat secara vertikal.
2. Masukkan tangan kanan ke dalam sarung tangan tadi, kemudian sampai jari-jari masuk semuanya. Cuff tetap terlipat seperti semula.
3. Masukkan jari-jari tangan kanan yang sudah memakai sarung tangan tadi di bawah cuff sarung tangan sebelah kiri kemudian diangkat.
4. Dengan jari-jari tangan kanan, tarik cuff sarung tangan sebelah kiri sampai menutupi cuff lengan jas operasi sebelah kiri.
5. Lalu untuk jari-jari tangan kiri, tarik cuff sarung tangan sebelah kanan sampai menutupi cuff lengan jas operasi sebelah kanan.
A. KESIMPULAN
Dari makalah yang telah dibuat,dapat disimpulkan ;
Macam-macam desinfeksi :
a. Desinfeksi secara flaming (pemansan kering)
proses mendeninfeksikan instrument atau bahan dengan cara melewatkannya di atas api spritus sebanhyak 3 kali.
b. Desinfeksi secara boiling (pemansan basah)
proses mendeninfeksikan instrument atau alat-alat yang dilakukan dengan cara menggodok dalam air mendidih (100 ) selama 15-30 menit dihitung setelah air mendidih dengan menggunakan alat Boiling Desinfector.
c. Desinfeksi secara kimia
prosedur untuk mendeninfeksikan alat-alat untuk membunuh kuman dengan cara merendam alat-alat tersebut dalam larutan kimia.
a. Sterilisasi kering
Proses membunuh semua bentuk
mikroorganisme dengan men galirkan udara kering panas yang tinggi menggunakan oven.
b. Sterilisasi basah (steam)
Proses membunuh semua bentuk kehidupan mikroorganisme dengan menggunakan uap air disertasi tekanan dengan menggunakan autoclave.
c. Sterilisasi kimia
Proses sterilisasi tanpa pemanasan dengan tujuan membunuh semua bentuk mikroorganisme dengan menggunakan bahan kimia.
macam cara mencuci tangan antara lain : 1. Cuci Tangan Biasa
ialah Membersihkan tangan dengan sabun dan air bersih.
2. Cuci Tangan Desinfeksi
3. Cuci Tangan Steril
ialah Suatu proses pengangkatan sebanyak mungkin mikroorganisme yang berada pada tangan dan lengan secara pencucian mekanik ( mechanical washing ) dan antisepsis kimia ( chemical antisepsis ) sebelum melakukan atau berperan serta dalam suatu operasi.
Teknik Pemasangan Sarung Tangan
Sarung tangan steril dapat dipasangkan dengan 2 cara :
3. Teknik pemasangan sarung tangan tertutup ( Closed Glove Technique )
4. Teknik pemasangan sarung tangan tertutup ( Open Glove Tehnique )
B. SARAN
a) Dengan tersusunnya makalah ini dapat digunakan sebagai acuan atau pedoman untuk bekerja atau melakukan yang berkaitan dengan penyeterilan alat,cara mencuci tangan dan pemakaian sarung tangan khusunya dalam mata kuliah sterilisasi.
b) Diharapkan mahasiswa dapat bekerja dengan baik dan benar sesuai dengan SOP(Standar Operation Procedur ) yang telah ditentukan.
DAFTAR PUSTAKA
Buku Ajar PPAKG
Buku Ajar Sterilisasi
Www.Buydentalinstrument.com
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Kita tidak menyadari bahwa sarana praktik dokter gigi dapat berpotensi sebagai asal limbah yang tak kalah membahayakan bagi kesehatan lingkungan bahkan dapat menyebabkan penyakit menular. Limbah berbahaya tersebut dapat berupa limbah infeksi dan limbah kimia. Limbah infeksi adalah limbah yang dapat menularkan penyakit seperti darah dan jaringan, yang dapat menularkan penyakit seperti demam berdarah, diare, hepatitis dan flu burung. Sedangkan limbah kimia adalah limbah yang dapat merusak lingkungan seperti limbah tambalan amalgam (berwarna hitam) yang mengandung merkuri sebanyak 40-50 persen, limbah pencucian film X-ray yang mengandung silver, hydroquinone dan chromium glutaraldehyde dan orthophthaldehyde, dan cairan bleaching dengan konsentrasi tinggi. Selain kedua jenis limbah tersebut, bahan-bahan dan obat yang selalu dipakai dokter gigi dalam praktiknya juga dapat mengganggu lingkungan, seperti jarum suntik, masker, sarung tangan, alat-alat pemanas, obat-obat pulpa dan sinar
halogen serta laser. Jika tidak ditampung di tempat khusus, bahan-bahan tersebut dapat ikut aliran pembuangan selokan lalu ke sungai dan ke laut atau bisa juga mengendap di sekitar saluran pembuangan. Sehingga dapat menyebabkan kerusakan lingkungan dan menimbulkan penyakit yang menular seperti demam berdarah, diare,
hepatitis dan flu burung. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut dewasa ini di Indonesia harus memperhatikan aspek kesehatan lingkungan, karena lingkungan yang buruk merupakan faktor resiko dari berbagai masalah kesehatan. Di Indonesia keadaan ini masih sangat memprihatinkan dan perlu mendapatkan perhatian seksama. Untuk mendukung kegiatan tersebut praktik dokter gigi perlu menggunakan bahan kedokteran gigi yang non toksik untuk mengurangi limbah. Beberapa cara untuk mengurangi toksik adalah dengan mengurangi atau menghentikan penggunaan bahan berbahaya, seperti menyiapkan alat pembuangan yang aman bagi kesehatan lingkungan dan menggunakan bahan lain yang lebih aman seperti menggunakan tambalan composite resin, dan penggunaan digital X-Ray.
B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan limbah ? 2. Apa saja jenis-jenis limbah ?
3. Apa saja bahan kimia kedokteran gigi ? 4. Apa pengaruh limbah terhadap kesehatan ?
5. Bagaimana Penanganan Limbah Dental secara Umum ?
6. Bagaimana prinsip penanganan limbah ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian limbah
2. Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis limbah 3. Untuk mengetahui bahan kimia kedokteran gigi
4. Untuk mengetahui pengaruh limbah terhadap kesehatan
5. Untuk mengetahui cara penanganan limbah dental secara umum
6. Untuk mengetahui prinsip dan cara penanganan limbah
D. Manfaat
Agar setelah terselesaikan nya makalah ini, makalah ini dapat memberikan pengetahuan bagi semua yang membutuhkan.
BAB II
LIMBAH
A. Pengertian limbah
Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga). Dimana masyarakat bermukim, disanalah berbagai jenis limbah akan dihasilkan. Ada sampah, ada air kakus (black water), dan ada air buangan dari berbagai aktivitas domestik lainnya (grey water).
Limbah padat lebih dikenal sebagai sampah, yang seringkali tidak dikehendaki kehadirannya karena tidak memiliki nilai ekonomis. Bila ditinjau secara kimiawi, limbah ini terdiri dari bahan kimia Senyawa organik dan Senyawa anorganik. Dengan konsentrasi dan kuantitas tertentu, kehadiran limbah dapat berdampak negatif terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan manusia, sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap limbah. Tingkat bahaya keracunan yang ditimbulkan oleh limbah tergantung pada jenis dan karakteristik limbah. limbah kimia adalah limbah yang dapat merusak lingkungan seperti limbah tambalan amalgam (berwarna
hitam) yang mengandung merkuri sebanyak 40-50 persen, limbah pencucian film X-ray yang mengandung silver, hydroquinone dan chromium, limbah bahan
sterilisasi alat yang mengandung
alkohol, glutaraldehyde dan ortho-phthaldehyde, dan cairan bleaching dengan konsentrasi tinggi. Selain kedua jenis limbah tersebut, bahan-bahan dan obat yang selalu dipakai dokter gigi dalam praktiknya juga dapat mengganggu lingkungan, seperti jarum suntik, masker, sarung tangan, alat-alat pemanas, obat-obat pulpa dan sinar halogen serta laser. Jika tidak ditampung di tempat khusus, bahan-bahan tersebut dapat ikut aliran pembuangan selokan lalu ke sungai dan ke laut atau bisa juga mengendap di sekitar saluran pembuangan. Sehingga dapat menyebabkan kerusakan lingkungan dan menimbulkan penyakit yang menular seperti demam berdarah, diare, hepatitis dan flu burung.
Limbah rumah sakit adalah semua limbah yang dihasilkan dari kegiatan rumah sakit yang terdiri dari limbah medis dan non-medis Limbah medis adalah limbah yang terdiri dari limbah infeksius, limbah patologi, limbah benda tajam, limbah farmasi, limbah
kontainer bertekanan, dan limbah dengan kandungan logam berat yang tinggi. Beberapa pengaruh yang ditimbulkan oleh keberadaan limbah rumah sakit, khususnya terhadap penurunan kualitas lingkungan dan terhadap kesehatan antara lain, terhadap gangguan kenyamanan dan estetika, terutama disebabkan karena warna yang berasal dari sedimen, larutan, bau phenol, bau feses, urin dan muntahan yang tidak ditempatkan dengan baik dan rasa dari bahan kimia organik. Penampilan rumah sakit dapat memberikan efek psikologis bagi pemakai jasa, karena adanya kesan kurang baik akibat limbah yang tidak ditangani dengan baik.
Limbah medis rumah sakit juga dapat menyebabkan kerusakan harta benda. Dapat disebabkan oleh garam-garam terlarut (korosif, karat), air yang berlumpur dapat menurunkan kualitas bangunan di sekitar rumah sakit. Selain itu limbah rumah sakit menyebabkan gangguan atau kerusakan tanaman dan binatang. Hal ini terutama karena senyawa nitrat (asam, basa dan garam kuat), bahan kimia, desinfektan, logam nutrient tertentu dan fosfor. Terhadap gangguan kesehatan manusia, limbah medis rumah sakit terutama
karena berbagai jenis bakteri, virus, senyawa-senyawa kimia, desinfektan, serta logam seperti Hg, Pb, Chrom dan Cd yang berasal dari bagian kedokteran gigi. Gangguan kesehatan dapat dikelompokkan menjadi gangguan langsung adalah efek yang disebabkan karena kontak langsung dengan limbah tersebut, misalnya limbah klinis beracun, limbah yang dapat melukai tubuh dan limbah yang mengandung kuman pathogen sehingga dapat menimbulkan penyakit dan gangguan tidak langsung dapat dirasakan oleh masyarakat, baik yang tinggal di sekitar rumah sakit maupun masyarakat yang sering melewati sumber limbah medis diakibatkan oleh proses pembusukan, pembakaran dan pembuangan limbah tersebut. Limbah medis rumah sakit juga dapat menyebabkan gangguan genetik dan reproduksi. Meskipun mekanisme gangguan belum sepenuhnya diketahui secara pasti, namun beberapa senyawa dapat menyebabkan gangguan atau kerusakan genetik dan system reproduksi manusia, misalnya pestisida (untuk pemberantasan lalat, nyamuk, kecoa, tikus dan serangga atau binatang pengganggu lain) dan bahan radioaktif. Limbah medis rumah sakit juga dapat menyebabkan infeksi silang. Limbah medis dapat menjadi wahana
penyebaran mikroorganisme pembawa penyakit melalui proses infeksi silang baik dari pasien ke pasien, dari pasien ke petugas atau dari petugas ke pasien. Pada lingkungan, adanya kemungkinan terlepasnya limbah ke lapisan air tanah, air permukaan dan adanya pencemaran udara, menyebabkan pencemaran
lingkungan karena limbah rumah sakit.
Secara ekonomis, dari beberapa kerugian di atas pada akhirnya menuju kerugian ekonomis, baik terhadap pembiayaan operasional dan pemeliharaan, adanya penurunan cakupan pasien dan juga kebutuhan biaya kompensasi pencemaran lingkungan. Orang yang kesehatannya terganggu karena pencemaran l ingkungan apalagi sampai cacat atau meninggal, memerlukan biaya pengobatan dan petugas kesehatan yang berarti beban
sosial ekonomi penderitanya, keluarganya dan masyarakat.
B. Jenis – jenis limbah
Limbah klinis berasal dari pelayanan medis, perawatan, gigi, veterinary, farmasi atau yang sejenisnya serta
limbah yang dihasilkan rumah sakit pada saat dilakukan perawatan, pengobatan atau penelitian. Berdasarkan potensi bahaya yang ditimbulkannya limbah klinis dapat digolongkan dalam limbah benda tajam, infeksius, jaringan tubuh, citotoksik, farmasi, kimia, radio aktif
dan limbah plastic.
1. Limbah Benda Tajam
Sampah benda tajam adalah obyek atau alat yang memiliki sudut tajam, sisi, ujung atau bagian menonjol yang dapat memotong atau menusuk kulit. Misalnya : jarum hipodermik, perlengkapan intervena, pipet pasteur, pecahan gelas, pisau bedah. Selain itu meliputi benda-benda tajam yang terbuang yang mungkin terkontaminasi oleh darah, cairan tubuh, bahan mikrobiologi, bahan beracun atau radio aktif.
a. Limbah Infeksius
Limbah infeksius merupakan limbah yang dicurigai mengandung bahan pathogen. Sampah infeksius meliputi limbah yang berkaitan dengan pasien yang memerlukan isolasi penyakit menular serta limbah
mikrobiologi dari poliklinik, ruang perawatan dan ruang isolasi penyakit menular. Yang termasuk limbah jenis ini antara lain : sampah mikrobiologis, produk sarah manusia, benda tajam, bangkai binatang terkontaminasi, bagian tubuh, sprei, limbah raung isolasi, limbah pembedahan, limbah unit dialisis dan peralatan
terkontaminasi (medical wast).
b. Limbah Jaringan Tubuh (Patologis)
Sampah jaringan tubuh meliputi jaringan tubuh, organ, anggota badan, placenta, darah dan cairan tubuh lain yang dibuang saat pembedahan dan autopsi. Sampah jaringan tubuh tidak memerlukan pengesahan penguburan dan hendaknya dikemas khusus, diberi
label dan dibuang ke incinerator.
c. Sampah Citotoksik
Sampah citotoksik adalah bahan yang terkontaminasi atau mungkin terkontaminasi obat citotoksik selama peracikan, pengangkutan atau tindakan terapi citotoksik. Sampah yang terdapat sampah citotoksik didalamnya
harus dibakar dalam incinerator dengan suhu diatas 1000°C.
d. Limbah Farmasi
Limbah farmasi berasal dari : obat-obatan kadaluwarsa, obat-obatan yang terbuang karena batch tidak memenuhi spesifikasi atau telah terkontaminasi, obat-obatan yang terbuang atau dikembalikan oleh pasien, obat-obatan yang sudah tidak dipakai lagi karena tidak diperlukan dan limbah hasil produksi obat-obatan.
e. Sampah Kimia
Limbah kimia dihasilkan dari penggunaan kimia dalam tindakan medis, vetenary, laboratorium, proses sterilisasi dan riset. Limbah kimia juga meliputi limbah farmasi dan limbah citotoksik.
f. Limbah Radio Aktif
Limbah radioaktif adalah bahan yang terkontaminasi dengan radio isotop yang berasal dari penggunaan medis atau riset radionucleida. Asal limbah ini antara
lain dari tindakan kedokteran nuklir, radioimmunoassay dan bakteriologis yang daapt berupa padat, cair dan gas.
g. Limbah Plastik
Limbah plastik adalah bahan plastik yang dibuang oleh klinik, rumah sakit dan sarana pelayanan kesehatan lain seperti barang-barang dissposable yang terbuat dari plastik dan juga pelapis peralatan dan perlengkapan
medis.
C. Limbah Bahan Kimia Kedokteran Gigi
Praktek dokter gigi kini harus memperhatikan aspek lingkungan. Upayakan sejak sekarang untuk menjalankan praktek dokter gigi yang ramah lingkungan. Salah satunya dengan memperhatikan pengelolaan limbah kedokteran gigi. Dari berbagai tindakan yang dilakukan dokter gigi, terdapat berbagai tipe limbah yang dihasilkan, yang tentu saja bukan limbah biasa. Memisahkan limbah kedokteran gigi ternyata cukup sederhana. Yang diperlukan adalah tekad untuk Berikut adalah metode pemisahan jenis limbah
kedokteran gigi berdasarkan warna container (color coding for waste disposal), yang diadopsi dari NHS Scotland :
a. Menurut resiko yang ditimbulkan :
1. Limbah dengan risiko rendah (Orange Stream Waste)
Untuk keperluan dental sehari-hari , kantung oranye ini meliputi limbah berupa:
a) Dressings and Swabs;
b) Benda sekali pakai: sarung tangan, apron, masker, lap yang terkontaminasi
c) Benda-benda lain yang berkontak dengan pasien (plastik untuk wrapping DU, misalnya)
Semua limbah jenis ini sebaiknya dikelola dengan Heat Disinfection System (HDS) atau dengan disinfeksi panas.Plastik yang digunakan berkode warna oranye. Untuk gelas pecah, cairan terkontaminasi dan darah, termasuk kantung dan tube, masuk ke kontainer oranye namun berbahan keras yang tidak mudah bocor (orange stream bin) digambar nampak berwarna kuning
2. Limbah risiko tinggi (Yellow Stream Waste)
Untuk keperluan dental, kontainer ini akan banyak dipakai di ranah bedah. Limbah yang termasuk golongan ini:
a) Bagian tubuh yang diambil seperti: gigi dengan tumpatan, TAPI BUKAN tumpatan AMALGAM b) Cairan farmasi seperti obat-obatan dan bahan
anestesi
c) Benda tajam seperti matrix band, scalpel blade, jarum suntik sekali pakai
e) Bagian metal terkontaminasi seperti instrument bedah yang rusak/sekali pakai: bur dan file
endodontic
f) Limbah yang sangat infeksius, seperti darah yang terinfeksi
Semua limbah tersebut diolah secara insinerasi atau pembakaran. Persyaratan container: rigid, sukar
3. Limbah Spesial (Red Stream Waste)
Digunakan untuk limbah yang tidak bisa di insinerasi dan membutuhkan pemrosesan kembali oleh tenaga ahli, sehingga nantinya bahan kimia yang ada dapat ditangani untuk meminimalisasi kerusakan lingkungan. Jenis limbah yang dibuang ke red stream bin:
a) Amalgam;
b) Kapsul Amalgam
c) Gigi dengan tumpatan Amalgam d) Cairan X-Ray Individual
e) Cairan Developer
f) Cairan fotokimia lainnya: fixer, air yang terkontaminasi developer
g) Lead Foils;
h) atau benda lain yang mengandung metal “berat”
syarat: leakproof, rigid. Untuk :
a) Amalgam;
b) Kapsul Amalgam
syarat: leakproof, rigid Untuk : Lead Foils
a) Cairan X-Ray Individual b) Cairan Developer
c) Cairan fotokimia lainnya: fixer, air yang terkontaminasi developer
Untuk benda-benda lain yang mengandung metal berat.
b. Menurut bentuknya : 1. Limbah padat
a) Sisa bubuk bahan tumpatan
b) Sisa bubuk semen base maupun sub base
2. Limbah cair a) Sisa alcohol
b) Sisa merkuri bahan campuran tumpatan amalgam
c) Sisa chlorin setelah sterilisasi kimia
D. Pengaruh Limbah Terhadap Kesehatan
a. Efek langsung : efek yang disebabkan karena kontak langsung dengan sampah, misalnya : sampah beracun
; sampah yang korosif terhadap tubuh yang karsinogenik, teragonik, sampah yang mengandung kuman pathogen (berasal dari sampah rumah tangga dan industri).
b. Efek tidak langsung : dapat dirasakan masyarakat akibat proses : pembusukan, pembakaran, pembuangan sampah secara sembarangan, penyakit bawaan vector yang berkembang biak didalam
sampah ( lalat dan tikus).
E. Penanganan Limbah Dental secara Umum (General Dental Service Waste Issues)
Untuk jenis limbah menurut resiko yang ditimbulkannya :
Seluruh container limbah (kantung dan wadah/ bags and bins) harus menunjukkan identitas lokasi untuk kantung limbah ditandai dengan tag (label) identifikasi, sementara untuk bins/wadah dengan label cetak yang disediakan.
Tipe limbah yang ditulis pada label identifikasi usahakan dalam mode BOLD. Kantung harus dibuang secara berkala, terutama jika ¾ nya sudah penuh. Jangan sampai limbah melebihi 4 kg. Kantung harus
68
diiikat dengan kencang dan diamankan. Ada pula dokumentasi legal yang harus diisi sebelum dan saat pengangkutan limbah dental. Dokumen ini harus ditandatangani oleh orang yang ada di lokasi, yang bertindak sebagai penghasil limbah atau “producer of
the waste”. General “Household” Waste (Limbah Rumah Tangga), saat ini juga diistilahkan sebagai Mixed Municipal Waste, yakni limbah yang tidak terkontaminasi, tidak berbahaya dan tidak infeksius (bukan limbah klinis). Limbah ini ditempatkan pada kantung hitam dan dapat diangkut oleh petugas
kebersihan pada umumnya.
Memang di Indonesia (setahu saya) belum ada pihak yang berkonsentrasi mengolah limbah kedokteran gigi seperti amalgam, dan lain sebagainya agar tidak terlalu mencemari lingkungan. Tapi paling tidak dengan lebih dulu memisahkan limbah-limbah tersebut kita bisa lebih waspada dalam memperlakukannya, dengan tidak
69
menyatukannya dengan limbah rumah tangga. Pengelolaan limbah kedokteran gigi sebenarnya bisa menjadi celah bisnis yang menguntungkan. Di luar negeri pihak pengelola bisa medaur ulang limbah tertentu seperti lead foils yang digunakan untuk membungkus film X ray.
F. Prinsip Penanganan Limbah
Prinsip-prinsip yang dapat diterapkan dalam penangan limbah atau sampah misalnya dengan menerapkan prinsip 3-R, 4-R atau 5-R. Penanganan sampah 3-R
adalah konsep penanganan sampah dengan cara reduce (mengurangi), reuse (menggunakan kembali), recycle (mendaur-ulang sampah), sedangkan 4-R ditambah replace (mengganti) mulai dari sumbernya. Prinsip 5-R selain 4 prinsip tersebut di atas ditambah lagi dengan replant (menanam kembali). Penanganan sampah 4-R sangat penting untuk dilaksanakan dalam rangka pengelolaan sampah padat perkotaan yang efisien dan efektif, sehingga diharapkan dapat mengrangi biaya pengelolaan sampah.
70
a. Reduce (Mengurangi)
Sebisa mungkin lakukan minimalisasi barang atau material yang kita pergunakan. Semakin banyak kita menggunakan material, semakin banyak sampah yang dihasilkan.
b. Reuse (Memakai kembali)
Sebisa mungkin pilihlah barang-barang yang bisa dipakai kembali. Hindari pemakaian barang-barang yang disposable (sekali pakai, buang). Hal ini dapat memperpanjang waktu pemakaian barang sebelum ia menjadi sampah.
c. Recycle (Mendaur ulang)
Sebisa mungkin, barang-barang yg sudah tidak berguna lagi, bisa didaur ulang. Tidak semua barang bisa didaur ulang, namun saat ini sudah banyak industri non-formal dan industri rumah tangga yang memanfaatkan sampah menjadi barang lain.
d. Replace ( Mengganti)
Teliti barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah barang barang yang hanya bisa dipakai sekali
dengan barang yang lebih tahan lama. Juga telitilah agar kita hanya memakai barang-barang yang lebih ramah lingkungan, Misalnya, ganti kantong keresek kita dengan keranjang bila berbelanja, dan jangan pergunakan styrofoam karena kedua bahan ini tidak bisa didegradasi secara alami
BAB VII
PENGELOLAAN LIMBAH KLINIK GIGI
TIU : Mahasiswa mampu mengelola limbah klinik gigi
Limbah rumah sakit, seperti hanya limbah klinik gigi atau limbah rumah tangga, pengertiannya merujuk pada seluruh limbah padat, cair maupun gas yang sumbenya berasal dari tempat tertentu. Di rumah sakit, hal ini meliputi limbah biologis (misalnya limbah medis, limbah berupa makanan) dan limbah non-biologis (misalnya limbah dari kertas, plastic dan lain-lain).
Limbah medis meliputi seluruh limbah yang dihasilkan selama menegakkan diagnose, perawatan atau imunisasi pada pasien. Limbah Infeksius adalah bagian dari limbah medis yang secara epidemiologis berpotensi untuk menyebarkan penyakit infeksi. Namun harus kembali diingat faktor-faktor penentu infeksi seperti jumlah dan virulensi kuman, daya tahan tubuh inang dan adanya jalan masuk (portal of entry) yang menentukan apakah infeksi bisa terjadi atau tidak. Macam-macam pengertian limbah dapat terlihan pada tabel berikut.
Limbah Klinik gigi : Limbah yang berasal dari ruang perawatan gigi yang meliputi limbah hasil perawatan gigi
maupun limbah bukan hasil perawatan gigi.
Limbah Non Infeksius : Limbah yang tidak berpotensi menyebabkan penyakit infeksi.
Limbah Infeksius : Limbah yang berpotensi menyebabkan penyakit infeksi.
Limbah Terkontaminasi : suatu bagian limbah yang telah berkontak dengan darah atau cairan tubuh
lainnya.
Limbah berbahaya : Limbah yang mengandung