• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sasaran Meningkatnya Intensifikasi dan Diversifikasi Usaha

Bab III   Akuntabilitas Kinerja

B.   Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja

2.   Sasaran Meningkatnya Intensifikasi dan Diversifikasi Usaha

Indikator kinerja dari sasaran meningkatnya intensifikasi dan diversifikasi usaha tani adalah produksi tanaman pangan, produksi tanaman hortikultura dan produksi tanaman perkebunan.

Berdasarkan hasil pengukuran terhadap ketiga indikator kinerja dapat dilihat bahwa capaian indikator masuk kategori kinerja “SANGAT TINGGI”. Capaian dari masing-masing indikator yang dilaksanakan Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul diuraikan pada Tabel III.8.

Tabel III. 8 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Intensifikasi dan Diversifikasi Usaha Tani

No Indikator Kinerja Utama Capaian 2016

2017 Target Akhir Renstra (2021) Capaian s/d 2017 terhadap 2021 (%) Target Realisasi Realisasi %

1. Produksi tanaman pangan 215.623 231.325,42 215.867 93,32 232.272,99 92,94 2. Produksi tanaman hortikultura 18.985 6.485,83 32.551,49 501,89 6.772,60 480,64 3. Produksi tanaman perkebunan 14.466,8 14.495 14.490,7 99,97 14.655,19 98,88 Sumber : Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2018

Capaian kinerja sasaran intensifikasi dan diversifikasi usaha tani pada indikator produksi tanaman pangan, tanaman hortikultura dan tanaman perkebunan menunjukkan hasil yang baik. Produksi tanaman pangan sebesar 215.867 ton dapat mencapai 93,32% dari target yang ditetapkan yaitu 231.325,42 ton. Capaian IKU produksi tanaman hortikultura sebesar 501,89% dapat tercapai sebesar 32.551,49 ton dari target sebesar 6.485,83. Sedangkan IKU produksi tanaman perkebunan tercapai sebesar 14.490,7 ton dari target 14.495 ton atau tercapai sebesar 99,97%. Capaian ketiga IKU pada sasaran intensifikasi dan diversifikasi usaha tani ini masuk pada kategori SANGAT TINGGI.

Capaian tahun 2017 ini, IKU produksi tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan masing-masing telah menyumbangkan capaian sebesar 92,94%, 480,64% dan 98,88% dari pencapaian terhadap target akhir RPJMD pada tahun 2021. Secara lengkap, uraian pencapaian kinerja dari ketiga indikator pada sasaran intensifikasi dan diversifikasi usaha tani dijabarkan sebagai berikut :

a). Produksi tanaman pangan

Sesuai Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2016-2021, produksi tanaman pangan merupakan penjumlahan dari

LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2017

42

ada di Kabupaten Bantul. Meskipun terdapat produksi tanaman pangan lain seperti kacang tanah dan ubi. Secara lengkap, data luas panen, produktivitas dan produksi tanaman pangan pada tahun 2015-2017 tertera pada Tabel III.9.

Tabel III. 9 Perkembangan Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Tanaman Pangan Tahun 2015-2017

No. Komoditas Uraian Tahun Ket. 2015 2016 2017*

1 Padi Sawah Luas Panen 29.522 29.944 30.376,4 ha Produktivitas (GKG) 67,22 61,11 62,60 ku/ha Produksi (GKG ) 198.456 183.980 190.144 ton Produksi beras 125.424 116.275 119.790,6 ton

2 Padi Ladang Luas Panen 120 65 45 ha

Produktivitas (GKG) 57,08 35,54 39,21 ku/ha Produksi (GKG ) 685 231 176 ton Produksi beras 433,92 145,99 111,16 ton 3 Padi Luas Panen 29.642 30.009 30.421,4 ha

Produktivitas (GKG) 67,18 61,05 62,56 ku/ha Produksi (GKG ) 199.141 183.211 190.320 ton Produksi beras 125.857, 116.421,3 119.901,8 ton 4 Jagung Luas Panen 4.312 3.647 3.379,5 ha

Produksi (pipilan 28.933 25.394 24.222 ton Produktivitas 67,1 69,63 71,67 ku/ha 5 Kacang tanah Luas Panen 3.390 2501,5 2.173 ha

Produksi (wose kering) 6.015 3.448 3.064 ton Produktivitas 17,74 13,78 14,10 ku/ha 6 Kedelai Luas Panen 1.660 980,4 920,4 ha

Produksi (wose kering) 2.784 1.262 1.325 ton Produktivitas 16,77 12,87 14.39 ku/ha Sumber: Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2018

Pada tahun 2017 terjadi kenaikan luas panen padi sebesar 1,37% atau 412,4 ha, dan produksi padi mengalami kenaikan sebesar 3,88% atau 7.109 ton dibandingkan tahun 2016. Kenaikan produksi padi tahun 2017 ini disebabkan kenaikan produktivitas sebesar 2,47%.

Upaya yang dilakukan demi peningkatan produktivitas ini diantaranya dengan penyediaan berbagai prasarana dan sarana pertanian (seperti pembangunan saluran irigasi), pelatihan dan pendampingan kepada kelompok tani mulai dari on farm sampai dengan off farm, pengawasan peredaran pupuk dan pestisida serta pengendalian hama dan organisme penggangu tanaman (OPT).

Selain itu, dukungan terhadap penyediaan benih berkualitas senantiasa dilakukan oleh UPT Balai Benih Pertanian (BBP). Pada tahun 2017, UPT BBP mampu memproduksi benih padi sebanyak 190.065kg atau 199,065ton terdiri dari benih dasar (BD) dan benih pokok (BP), benih yang siap dipasarkan. Produksi benih di BBP Barongan dapat dilihat pada Tabel III.10.

Tabel III. 10 Produksi Benih Padi UPT BBP Tahun 2017

No Varieatas Jumlah Produksi ( ton ) BD BP Total 1 Situ Bagendit 0,885 48,920 49,805 2 Mekongga 1,305 33,725 35,030 3 Ciherang 0,230 27,480 27,710 4 Pepe 1,775 44,440 46,215 5 Code 0,320 19,440 19,760 6 Logawa 0,615 10,120 10,735 7 Inpari 23 0 2,720 2,720 8 Inpari 24 0,210 6,880 7,090 Total ( Ton ) 5,340 193,725 199,065

Sumber: Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2018

Pada tahun 2017 terdapat 9 kelompok penangkar benih padi. Kelompok penangkar benih padi disajikan pada Tabel III.11.

Tabel III. 11 Daftar Kelompok Penangkar Benih Padi

No. Nama Kelompok Penangkar Alamat Luas

(ha) 1 Kel. Agribisnis Penangkaran Sumber Makmur KBD, Sumberagung 4,42 2 Kel. Agribisnis Penangkaran Sumber Rejeki Sumber, Sumberagung 3,5 3 Kel. Agribisnis Penangkaran Ngudyo Makmur Ponggok, Trimulyo 1,5 4 Kel. Agribisnis Tri Tunggal Bulus, Sumberagung 4,3 5 Kel. Agribisnis Penangkaran Paker Paker, Mulyodadi 2,2 6 Kel. Agribisnis Penangkaran Sido Rukun Banyakan 2 7 Kel. Agribisnis Penangkaran Rukun Makmur Ngentak, Sumberagung 6 8 Kel. Agribisnis Penangkaran Lestari Wonolopo, Canden 2 9 Kel. Agribisnis Penangkaran Tani Mulyo Kersan, Timbulharjo,

Sewon

1,5

Jumlah 27,42

Sumber: Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2018

LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2017

44

penangkar yang bekerjasama dengan UPT Balai Benih Pertanian melakukan tanam benih padi tiga kali dalam setahun.

UPT BBP melakukan produksi padi dengan selalu mengembangkan inovasi dan kreatifitas. Pada tanggal 14 Desember 2017, Inovasi dan Teknologi SIPERKASA (Sistem Penjemuran Karya Santoso) yang dikembangkan oleh Kepala UPT BBP (Budi Santoso, SP., MMA.) mendapatkan piagam penghargaan dari Bupati Bantul dan masuk 10 TOP INOVASI PELAYANAN PUBLIK. SIPERKASA ini bisa diaplikasikan oleh para petani dalam menangani masalah pascapanen khususnya dalam penjemuran karena alat ini fleksibel, efektif, efisien dan ekonomis. Sistem ini bisa diterapkan di mana saja baik di halaman rumah, pekarangan, di sawah, di kebun sehingga petani dalam menjemur tidak di jalan umum yang tentunya mengganggu kepentingan umum. Bahan bakunya pun mudah didapatkan dari lingkungan sekitar.

Gambar III. 3 Kepala UPT Balai Benih Pertanian dan Inovasi SIPERKASA pada Pameran Inovasi di Lembaga Administrasi Negara

Selain tanaman padi, komoditas yang termasuk tanaman pangan adalah palawija. Palawija unggulan Kabupaten Bantul antara lain jagung, kacang tanah, dan kedelai. Produksi jagung pada tahun 2017 mengalami penurunan sebesar 4,61% atau 1.172 ton dibandingkan tahun 2016, sedangkan produktivitasnya mengalami kenaikan sebesar 2,92% atau 2,04 ku/ha. Penurunan produksi jagung disebabkan penurunan luas panen sebesar 7,33%

karena dampak siklon cempaka yang terjadi pada akhir bulan November. Seluas 14 Ha tanaman jagung pada lahan inundasi (bantaran sungai) di wilayah Seloharjo, Pundong mengalami puso dan gagal panen.

Gambar III. 4 Panen Jagung Bersama Bupati Bantul di Bulak Derman, Sumbermulyo, Bambanglipuro

Hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan banjir dan lahan jagung tergenang air. Lahan jagung yang terendam lebih dari empat jam akan menyebabkan tanaman jagung mati, sehingga terjadi panen muda atau bahkan gagal panen.

Meski demikian, Kabupaten Bantul tetap berupaya memberikan yang terbaik. Terbukti dengan keberhasilan Kelompok Tani Harapan Mulya, Kayuhan Wetan, Triwidadi, Pajangan mampu menjadi Juara I Kelompok Tani Berprestasi Komoditas Jagung Tingkat DIY, dan mewakili DIY dalam ajang yang sama di tingkat nasional.

Pada tahun 2017 produksi kacang tanah mengalami penurunan sebesar 11,13% atau 384 ton dibandingkan tahun 2016. Penurunan produksi ini disebabkan oleh penurunan luas panen sebesar 13,13% atau 889 Ha. Hujan tinggi masih menjadi penyebab penurunan produksi kacang tanah ini. Pengisian polong pada saat hujan tidak terjadi secara maksimal sehingga panen muda dan produksi rendah.

LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2017

46

mengalami kenaikan sebesar 11,8% sehingga mampu mendongkrak peningkatan produksi.

b). Produksi tanaman hortikultura

Tanaman hortikultura terdiri dari tanaman sayuran dan buah-buahan. Tanaman sayuran yang banyak ditanam di Kabupaten Bantul antara lain bawang merah, cabai merah, dan jamur. Produksi tanaman hortikultura pada indikator ini merupakan penjumlahan dari produksi bawang merah, cabai merah dan pisang sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2016-2021. Data luas panen, produksi dan produktivitas tanaman hortikultura tersaji pada Tabel III.12.

Tabel III. 12 Luas Panen, Produksi, dan Produktivitas Tanaman Hortikultura Tahun 2015-2017

No. Komoditas Uraian Tahun Ket

2015 2016 2017* 1 Bawang Luas Panen 584 768 758 Ha

Produksi 4.501,9 7.904,73 8.465 Ton Produktivitas 7,71 10,29 11,17 ton/ha 2 Cabai Luas Panen 469 116 366 Ha

Produksi 1.825,3 409,25 1.341,2 Ton Produktivitas 38,9 35,28 36,65 Ton/ha 3 Pisang Tanaman 655.572 658.690 433.508 pohon

Produksi 103.207 106.708 161.977 Ku Produktivitas 0,160 0,162 0,267 ku/pohon Sumber: Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2018

Pada tahun 2017, bawang merah mengalami peningkatan produksi sebesar 7,09% atau 560,27 ton dibandingkan produksi tahun 2016. Kenaikan produksi ini terjadi karena terdapat peningkatan produktifitas sebesar 8,55%.

Produksi cabai merah mengalami peningkatan yang cukup signifikan yaitu 227,72 % dari 116 ton pada tahun 2016 menjadi 366 ton pada tahun 2017. Peningkatan produksi ini disebabkan peningkatan luas panen dan produktifitas masing-masing sebesar 215,52% dan 3,88%.

Peningkatan produksi dan produktivitas tanaman hortikultura tersebut ditempuh dengan penerapan Good Agricultural Practices (GAP). Pelatihan GAP telah dilaksanakan baik GAP Sayur maupun GAP buah. Pelatihan GAP sayur

dilaksanakan di kantor Balai Pelaksana Penyuluhan (BPP) Bambanglipiro dan BPP Sewon, sedangkan GAP buah dilaksanakan di Kelompok Tani Kediwung, dan Kelompok Tani Sukorame, Mangunan Dlingo.

c). Produksi perkebunan

Komoditas perkebunan yang menjadi andalan di Kabupaten Bantul antara lain: tembakau, mete, tebu dan kelapa. Sesuai Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2016-202, indikator produksi tanaman perkebunan menrupakan penjumlahan dari produksi tanaman tebu, tembakau dan kepala. Data luas panen, produksi dan produktivitas tanaman perkebunan seperti pada Tabel III.13.

Pada tahun 2017 produksi tembakau mengalami kenaikan sebesar 197,41% atau 2.020,5 ku, dengan kenaikan produktivitas sebesar 61,84% atau 3,68 ku/ha dibanding tahun 2016.

Produksi maupun produktivitas mete pada tahun 2017 mengalami penurunan jika dibandingkan tahun 2016. Produksi mete meningkat sebesar 291,95% tau 100,11 ku dikarenakan luas panen mengalami kenaikan sebesar 6,29% atau 7,1 ha.

Tabel III. 13 Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Tanaman Perkebunan Tahun 2015-2017

No. Komoditas Uraian Tahun Ket.

2015 2016 2017* 1 Tembakau

Paiton Luas Panen 80,60 (Data tergabung pada tembakau rakyat) ha

Produksi 1.123,20 ku (rajang kering)

Produktivitas 13,94 ku/ha (rajang kering) 2 Tembakau

Rakyat Luas Panen 398 172,00 316,00 ha

Produksi 3617 1.023,50 3.044 ku (rajang kering) Produktivitas 9,09 5,95 9,63 ku/ha (rajang kering) 3 Mete Luas Panen 252,40 249 119,80 ha

Produksi 174,95 174,3 134,40 ku (glondong krg) Produktivitas 0,69 0,7 0,76 ku/ha (glondong krg) 4 Tebu Luas Panen 1.333,66 1.174,32 1.207,69 ha

Produksi 50.392,65 41.021,95 29.186,75 ku (hablur ) Produktivitas 37,79 34,93 26,76 ku/ha (hablur ) 5 Kelapa Luas Panen 7.039,65 7.064,07 10.464,73 ha

LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2017

48

Produksi tebu tahun 2017 menurun 28,85% atau 11.835,25 ku dibanding tahun 2016 karena terjadi hujan tinggi sehingga produktifitas juga menurun 23,39% dari 34,93 ku/ha menjadi 26,76 ku/ha. Hujan yang tinggi menyebabkan penurunan rendemen tebu. Penurunan rendemen tebu ini terjadi tidak hanya di Bantul, akan tetapi juga terjadi di seluruh Indonesia.

Produksi kelapa juga meningkat sebanyak 9,79% atau 10.055 ku. Produktifitas kelapa juga meningkat 9,25% atau 1,344 ku/ha karena cuaca optimal untuk pertumbuhan kelapa.

Dalam mencapai sasaran meningkatnya produksi pertanian, Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul melaksanakan program kegiatan meliputi :

1) Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan;

Tujuan dari program ini adalah meningkatkan ketersediaan pangan yang didukung dengan pemanfaatan teknologi pertanian, SDM pertanian, dan sarana produksi serta pengendalian hama dan penyakit tanaman yang memadai. Adapun dukungan anggaran untuk program peningkatan ketahanan pangan pertanian/perkebunan pada kegiatan Pengendalian hama pertanian dan perkebunan sebesar Rp205.475.000,00

Hasil yang diharapkan dari program ini antara lain tertanganinya organisme pengganggu tanaman (OPT) pada tanaman pangan, serta meningkatnya produksi tanaman pangan, perkebunan, dan hortikultura yang dapat mendukung terciptanya ketahanan pangan. Secara rinci keluaran dari kegiatan adalah meningkatnya kapasitas petani dalam pembuatan Traps

Barrier System (TBS) dan menggunakan alat pengendalian OPT, serta terkendalinya OPT pada tanaman pangan melalui kegiatan gerakan pengendalian OPT pada tanaman padi, jagung, kedelai, kacang tanah, pangan lokal, dan ubi jalar dengan melibatkan petani, dan masyarakat dan instansi terkait.

2) Peningkatan Kesejahteraan Petani;

Tujuan dari program ini adalah meningkatkan kesejahteraan petani melalui peningkatan nilai tambah hasil pertanian. Hal ini dilakukan melalui berbagai kegiatan pelatihan pasca panen dan pameran/promosi produk pertanian. Adapun dukungan anggaran untuk program peningkatan petani adalah sebesar Rp.1.560.260.399,-

Secara rinci keluaran dari kegiatan adalah :  Optimalisasi pengelolaan kebun buah Mangunan

 Pelatihan Pengolahan Hasil yaitu pengolahan Komoditas Ubi Jalar di kelompok Wanita Tani Patehan, Komoditas Garut di Kelompok Wanita Tani Pajangan, Komoditas Cabai Merah di Kelompok Marsudi Rahayu Ngunan Unan Srigading Sanden, Komoditas Bawang Merah di Kelompok Wanita Tani Samiran Parangtritis, Komoditas Kakao di Kelompok Dlingo  Pelatihan Penanganan Pasca Panen yang bertujuan untuk memberikan

pengetahuan dan ketrampilan tentang penanganan pasca panen yang efektif dan efisien pada komoditas padi di 5 kelompok yaitu Kelompok Tani Mandiri Kedon, Sumbermulyo, Bambanglipuro, Bantul, Kelompok Tani Ngudi Makmur, Kauman, Gilangharjo, Pandak, Gapoktan Trirenggo, Bantul, Gapoktan Kebon Agung, Imogiri dan Gapoktan Trimulyo, Jetis  Kegiatan promosi hasil pertanian melalui Pasar Tani di halaman Dinas

Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan di setiap hari Rabu selama satu tahun, pameran produk pertanian tingkat kecamatan, Bantul Ekspo dan Pameran Hari Pangan Sedunia serta pembangunan papan promosi (baliho/billboard) pertanian.

 Penyusunan Kajian Kebun Buah Mangunan untuk Menggali potensi dan permasalahan peningkatan produksi kebun buah Mangunan, terwujudnya strategi peningkatan kebun buah Mangunan sebagai bagian dari system pertanian yang didukung oleh masyarakat serta tersusunnya tata cara pengelolaan kebun buah Mangunan yang didasarkan kepada manajemen pengelolaan yang tepat

LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2017

50

 Terlaksananya pembangunan sarana prasarana di Kebun Buah Mangunan berupa sumur, jalan cor blok, tempat parkir dan icon buah pisang.

3) Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan;

Program ini dilaksanaan melalui beberapa kegiatan yaitu :  Penyediaan sarana produksi pertanian/perkebunan melalui :

(1) pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi tersier baru untuk mendukung kawasan tanaman pangan seluas 400 Ha,

(2) pembangunan dan rehabilitasi sistem Irigasi Perpompaan/Perpipaan sebanyak 2 unit,

(3) pembangunan sumber air tanah dalam dan dangkal serta embung

Gambar III. 5 Salah Satu Lokasi Pembangunan Embung di Kelompok Tani Ngudi Luwih, Cengkehan, Wukirsari, Imogiri

(4) Fasilitasi penyiapan dokumen dan data calon lokasi/ calon peserta sertifikasi sebanyak 200 bidang untuk percepatan LP2B, (5) Pelatihan Penguatan Kelembagaan P3A Kegiatan Water

Resources and Irrigation Sector Management Program Phase II

(WISMP-2) di Kabupaten Bantul di 8 kelompok P3A di Kabupaten Bantul yaitu P3A Tirto Rahayu, P3A Ngudi Lestari,

P3A Bangun Tirta, P3A Tirto Sari I, P3A Tirto Sari III, P3A Tirto Sari II, P3A Noto Tirto, P3A Subur I,

(6) Sekolah Lapang Iklim Kegiatan Water Resources and Irrigation

Sector Management Program Phase II (WISMP-2) di 4 kelompok GP3A yaitu GP3A Merdiko Kiri, GP3A Salakan, GP3A Tengah, GP3A Kenalan serta

(7) pendampingan penyaluran Dana Investasi Agribisnis dilaksanakan di 14 GP3A di Kabupaten Bantul

 Penyediaan bibit unggul pertanian/perkebunan untuk pelatihan dan pengembangan benih kakao

 Pengelolaan dan pengembangan perbenihan pertanian untuk pengelolaan UPT Balai Benih Pertanian dalam memproduksi benih berkualitas

 Pendukung kegiatan petroganik untuk operasional pembuatan pupuk organik

 Peningkatan produksi pertanian/perkebunan berkelanjutan

(1) Pelatihan Pengembangan Kakao di 6 kelompok tani yaitu : (1) KT Makmur Pancuran, Terong, Dlingo, (2). KT Kismo Mudo Rejosari, Terong, Dlingo, (3). KT Kebokuning, Kebokuning, Terong, Dlingo, KT Akur, Terong II, Terong, Dlingo, (4). KT Sedyo Maju, Pencitrejo, Terong, Dlingo, (5). KT Mulyo Sari, Sendangsari, Terong, Dlingo, (6). KT Sumber Mulyo, Ngenep, Terong, Dlingo

(2) Pelatihan GAP Sayur sebanyak 50 orang di BP3K Bambanglipuro dan BP3K Sewon

(3) Pelatihan GAP Buah di KT Sukorame, Mangunan Dlingo dan KT Kediwung, Mangunan Dlingo

(4) Pelatihan GAP Hortikultura di KWT Aster Derman Sumbermulyo Bambanglipuro

(5) Sekolah Lapang Penerapan Teknologi Tajarwo di Gapoktan 17 kecamatan di Kabupaten Bantul

LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2017

52

(6) Sekolah Lapang Pengembangan Ubi Kayu di KT Ngudi Lestari, Gunung Cilik, MUntuk Dlingo

(7) Sekolah Lapang Pengembangan Pangan Lokal di KT Pithi Sari, Wonoroto, Srigading, Sanden, Bantul dan KT Cawan, Cawan Argodadi, Sedayu Bantul

(8) Pengadaan Bahan/Bibit Tanaman (Kegiatan PLKSDA) sebanyak 780 batang

(9) Pengadaan Bibit tanaman kegiatan peningkatan produksi tanaman pangan sebanyak 10 paket (Kebun-Kebun Dinas/BPP) (10) Penyusunan Kajian Pangan Lokal di Kabupaten Bantul oleh PT.

Tri Patra Konsultan dan Kajian Road Map Pisang di Kabupaten Bantul oleh CV. Visi Indonesia Mandiri

 Optimalisasi usaha pertanian melalui sosialisasi asuransi pertanian dan aplikasi pembukuan

 Pengawasan peredaran pupuk dan pestisida

 Peningkatan kapasitas petani melalui Sekolah Lapang Agribisnis (SLA), Pelatihan OVOP, sosialisasi dan pembentukan dan pelatihan petani muda/taruna tani, Pelatihan Taruna Tani, Klinik Agribisnis Keliling, Verifikasi Kelompok/petani/petugas berprestasi tingkat kabupaten, Identifikasi dan legalisasi kelompok tingkat kabupaten dan kecamatan, dan partisipasi dalam pameran PENAS

 Pengembangan teknologi budidaya pertanian berdasarkan iklim untuk meningkatkan pengetahuan & kemampuan petani dalam pemanfaatan informasi iklim dan kearifan lokal dalam kegiatan budidaya tanaman melalui sekolah lapang iklim di 4 lokasi yaitu : (1) Kelompok tani Sido Maju, Plebengan, Sidomulyo, Bambanglipuro, (2). Gapoktan Intan Berseri, Desa Sidomulyo, Bambanglipuro, (3). Gapoktan, Desa Mulyodadi, Bambanglipuro dan (4). Gapoktan Sumber Harapan, Desa Sumbermulyo, Bambanglipuro.

3. Sasaran Meningkatnya Kualitas dan Kuantitas Sumberdaya

Dokumen terkait