• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Kinerja DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Kinerja DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN"

Copied!
104
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan

Kinerja

DINAS PERTANIAN PANGAN

KELAUTAN DAN PERIKANAN

2017

(2)
(3)

LAPORAN KINERJA

TAHUN 2017

DINAS PERTANIAN PANGAN

KELAUTAN DAN PERIKANAN

(4)
(5)

Kata Pengantar

Puji Syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas terlaksananya semua tugas-tugas Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul, serta terselesaikannya penyusunan Laporan Kinerja Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul Tahun 2017 sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan selama tahun 2017.

Laporan Kinerja ini disusun berdasarkan pada Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan Kinerja, dengan semangat dan tekad yang kuat untuk menginformasikan capaian kinerja secara transparan dan akuntabel atas kinerja Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul Tahun 2017.

Pemerintah Kabupaten Bantul telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2016 – 2021 sebagaimana ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2016 – 2021. Menindaklanjuti RPJMD tersebut, maka disusunlah Rencana Strategis Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul ditetapkan dengan Keputusan Kepala Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Nomor 046/DPPKP/Kep/Btl/X/2017.

Secara keseluruhan penyelenggaran tugas pokok dan fungsi di Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul telah banyak membuahkan hasil, namun disadari masih terdapat beberapa indikator kinerja yang belum tercapai. Dengan adanya laporan ini dapat digunakan sebagai sarana evaluasi agar kinerja ke depan menjadi lebih lebih produktif, efektif dan efisien, baik dari aspek perencanaan, pengorganisasian, manajemen

(6)

LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2017

ii

Akhirnya kami sampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan dukungan, bimbingan serta partisipasi dalam penyusunan Laporan Kinerja Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul Tahun 2017.

Bantul, Februari 2018 Kepala,

Ir. Pulung Haryadi, M.Sc Pembina Utama Muda, IV/c NIP. 19640819 199003 1010

(7)

Ikhtisar Eksekutif

Penyusunan Laporan Kinerja menjadi salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk mendorong tata kelola pemerintahan yang baik, dimana instansi pemerintah, melaporkan kinerjanya dalam memberikan pelayanan publik. Proses penilaian yang terukur ini juga menjadi bagian dari skema pembelajaran bagi organisasi pemerintah untuk terus meningkatkan kapasitas kelembagaan sehingga kinerjanya bisa terus ditingkatkan. Laporan Kinerja Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul tahun 2017 ini merupakan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi. Penyusunan Laporan Kinerja dilakukan dengan mendasarkan pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan Kinerja, di mana pelaporan capaian kinerja organisasi secara transparan dan akuntabel merupakan bentuk pertanggungjawaban atas kinerja Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul.

Pelaksanaan pembangunan Kabupaten Bantul tahun 2017 telah berpedoman kepada RPJMD yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2016–2021. Menindaklanjuti hal tersebut, Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan telah menetapkan Rencana Strategis Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul yang ditetapkan dengan Keputusan Kepala Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Nomor 046/DPPKP/Kep/Btl/X/2017.

Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 12 Tahun

(8)

LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2017

iv

Rincian tugas, fungsi dan tata kerja Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul diatur dalam Peraturan Bupati Bantul No. 115 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Dinas Pertanian Pangan Kelautan Dan Perikanan .

Tugas pokok Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan adalah membantu Bupati melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan bidang pertanian, pangan, serta kelautan dan perikanan.

Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan memiliki fungsi yang cukup luas dan strategis dalam menjalankan roda Pemerintahan, antara lain :

a. perumusan kebijakan bidang pertanian, pangan, serta kelautan dan perikanan;

b. pelaksanaan kebijakan bidang pertanian, pangan, serta kelautan dan perikanan;

c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang pertanian, pangan, serta kelautan dan perikanan;

d. pelaksanaan administrasi dinas sesuai dengan lingkup tugasnya; dan

e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh bupati sesuai bidang tugas dan fungsinya.

Laporan Kinerja ini disusun dengan melakukan analisa dan mengumpulkan bukti untuk menjawab pertanyaan, sejauh mana sasaran pembangunan yang ditunjukkan dengan keberhasilan pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul yang telah mendapatkan bimbingan dan arahan dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 10 (sepuluh) IKU, disimpulkan bahwa seluruh indikator berkriteria Sangat Tinggi, dengan rata-rata capaian sebesar 162,08%. Iku tersebut adalah :

1. Ketersediaan Energi 2. Ketersediaan Protein

3. Skor Pola Pangan Harapan 4. Produksi tanaman pangan

(9)

5. Produksi tanaman hortikultura 6. Produksi tanaman perkebunan 7. Produksi daging

8. Produksi perikanan

9. Peningkatan Kemampuan Kelembagaan Kelas Kelompok Tani (kelompok)

10. Nilai Tukar Petani (NTP)

Sebagai bagian dari perbaikan kinerja Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan yang menjadi tujuan dari penyusunan Laporan Kinerja, hasil evaluasi capaian kinerja ini juga penting dipergunakan untuk perbaikan perencanaan dan pelaksanaan program/kegiatan di tahun yang akan datang. Dengan ini, upaya perbaikan kinerja dan pelayanan publik untuk peningkatan kesejahteraan rakyat akan bisa dicapai.

(10)
(11)

Daftar Isi

Kata Pengantar ... i 

Ikhtisar Eksekutif ... iii 

Daftar Isi ... vii 

Daftar Tabel ... ix  Daftar Gambar ... xi  Bab I  Pendahuluan ... 1  A.  Latar Belakang ... 1  B.  Pembentukan OPD ... 1  C.  Susunan Organisasi ... 2  D.  Keragaman SDM ... 7  E.  Isu Strategis ... 10 

Bab II  Perencanaan Kinerja ... 13 

A.  Rencana Strategis ... 13 

1.  Visi dan Misi ... 14 

2.  Tujuan dan Sasaran ... 15 

3.  Kebijakan, Strategi dan Program ... 16 

B.  Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2017 ... 22 

C.  Program untuk Pencapaian Sasaran ... 25 

Bab III  Akuntabilitas Kinerja ... 27 

A.  Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2017 ... 28 

B.  Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja ... 29 

1.  Sasaran Meningkatnya Ketersediaan dan Keragaman Pangan Secara Berkelanjutan ... 30 

2.  Sasaran Meningkatnya Intensifikasi dan Diversifikasi Usaha Tani ... 40 

3.  Sasaran Meningkatnya Kualitas dan Kuantitas Sumberdaya Peternakan ... 53 

4.  Sasaran Meningkatnya Produksi Perikanan... 63 

5.  Sasaran Meningkatkan Kualitas Kelompok Tani ... 71 

6.  Sasaran Meningkatnya Kesejahteraan Masyarakat Pertanian dan Perikanan ... 73 

C.  Akuntabilitas Anggaran ... 76 

D.  Efisiensi Sumber Daya ... 80 

E.  Kinerja Lain-lain ... 82 

(12)
(13)

Daftar Tabel

Tabel I. 1 Data Pegawai Berdasar Jenis Kelamin ... 8

Tabel II. 1 Keterkaitan RPJMD Kabupaten Bantul dengan Renstra SKPD. ... 14

Tabel II. 2 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran ... 16

Tabel II. 3 Strategi dan Kebijakan Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan ... 17

Tabel II. 4 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama ... 21

Tabel II. 5 Program Untuk Pencapaian Sasaran Tahun 2017 ... 25

Tabel III. 1 Skala Nilai Peringkat Kinerja ... 28

Tabel III. 2 Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2017 ... 29 

Tabel III. 3 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Meningkatnya Ketersediaan dan Keragaman Pangan secara Berkelanjutan . 30  Tabel III. 4 Perkembangan Skor Pola Pangan Harapan (PPH) di Kabupaten Bantul Tahun 2013-2017 ... 34 

Tabel III. 5 Desa Mandiri Pangan Tahun 2011-2017 ... 35 

Tabel III. 6 Data Penyaluran Bantuan Cadangan Pangan Beras Pemerintah Kabupaten Bantul ... 37 

Tabel III. 7 Daftar Gapoktan Pelaksana Program LDPM ... 38 

Tabel III. 8 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Intensifikasi dan Diversifikasi Usaha Tani ... 41 

Tabel III. 9 Perkembangan Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Tanaman Pangan Tahun 2015- 2017 ... 42 

Tabel III. 10 Produksi Benih Padi UPT BBP Tahun 2017 ... 43 

Tabel III. 11 Daftar Kelompok Penangkar Benih Padi ... 43 

Tabel III. 12 Luas Panen, Produksi, dan Produktivitas Tanaman Hortikultura Tahun 2015-2016 ... 46 

Tabel III. 13 Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Tanaman Perkebunan Tahun 2015-2016 ... 47 

Tabel III. 14 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Meningkatnya Kualitas dan Kuantitas Sumberdaya Peternakan ... 53 

Tabel III. 15 Populasi Ternak Besar Tahun 2016-2017 ... 59 

Tabel III. 16 Populasi Ternak Unggas Tahun 2015-2017 ... 60 

Tabel III. 17 Produksi Daging, Telur, dan Susu Tahun 2015-2017 ... 61 

Tabel III. 18 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Meningkatnya Produksi Perikanan ... 63 

Tabel III. 19 Produksi Perikanan Budidaya Menurut Jenis Ikan Tahun 2015-2017 ... 65 

Tabel III. 20 Lokasi Penebaran Benih Ikan Tahun 2017 ... 67 

Tabel III. 21 Produksi Perikanan Tangkap Tahun 2015-2017 ... 68 

Tabel III. 22 Permasalahan dan Solusi dalam Pencapaian Sasaran Meningkatnya Produksi Perikanan ... 70 

Tabel III. 23 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Meningkatnya Kualitas Kelompok Tani ... 72

(14)

LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2017

x

Tabel III. 25 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Meningkatnya

Kesejahteraan Masyarakat Pertanian dan Perikanan ... 74 

Tabel III. 26 Alokasi Anggaran Belanja Langsung untuk Pencapaian

Sasaran Strategis ... 76 

Tabel III. 27 Alokasi Anggaran Belanja per Sasaran Strategis Tahun 2016 78 

Tabel III. 28 Pencapaian Kinerja dan Anggaran Tahun 2017 ... 80 

Tabel III. 29 Efisiensi Anggaran Indikator Kinerja Utama Tahun 2017 ... 81 

Tabel III. 30 Efisiensi Penggunaan Sumber Daya ... 82 

Tabel III. 31 Target dan Capaian Pendapatan Asli Daerah pada Dinas

Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Tahun 2017 ... 83 

Tabel III. 32 Nilai Rata-Rata Tiap Unsur Pelayanan pada Survey IKM

Tahun 2017 ... 84 

Tabel III. 33 Nilai Persepsi, Interval IKM, Interval Konversi IKM, Mutu

(15)

Daftar Gambar

Gambar I. 1 Struktur Organisasi Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan

Perikanan Kabupaten Bantul ... 4 

Gambar I. 2 Perbandingan Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin ... 8 

Gambar I. 3 Proporsi Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 9 

Gambar I. 4 Perkembangan Pegawai Berdasar Golongan ... 10 

Gambar III. 1 Ketersediaan Energi Tahun 2013-2017 ... 32

Gambar III. 2 Ketersediaan Protein Tahun 2013-2017 ... 33 

Gambar III. 3 Kepala UPT Balai Benih Pertanian dan Inovasi SIPERKASA pada Pameran Inovasi di Lembaga Administrasi Negara ... 44 

Gambar III. 4 Panen Jagung Bersama Bupati Bantul di Bulak Derman, Sumbermulyo, Bambanglipuro ... 45 

Gambar III. 5 Salah Satu Lokasi Pembangunan Embung di Kelompok Tani Ngudi Luwih, Cengkehan, Wukirsari, Imogiri ... 50 

Gambar III. 6 Dokter Hewan Melakukan Pelayanan Kesehatan Hewan ... 54 

Gambar III. 7 Grafik Kasus AI Terlapor Kabupaten Bantul Tahun 2015-2017 ... 57 

Gambar III. 8 Launching Inseminasi Buatan oleh Direktur Peternakan dan Kesehatan Hewan dan Bupati Bantul Dalam Rangka Gebyar Upsus Siwab ... 58 

Gambar III. 9 Ternak Kambing Unggul pada Kontes Ternak ... 60 

Gambar III. 10 Aktivitas Pelelangan Ikan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) 66  Gambar III. 11 Bupati Bantul melakukan penebaran benih ikan di sungai di wilayah Cabean, Panggunharjo, Sewon ... 68 

Gambar III. 12 Penyerahan bantuan kapal secara simbolis oleh Direktur Perikanan Tangkap, Kementerian Kelautan dan Perikanan 69  Gambar III. 13 Suasana Pasar Tani di Halaman Kantor Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan ... 75 

(16)
(17)

Bab I Pendahuluan

A. Latar Belakang

Laporan Kinerja Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul disusun sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan dalam menjalankan proses pembangunan, baik untuk keberhasilan maupun kegagalan pelaksanaannya. Laporan kinerja ini juga merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi, memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas kinerja yang telah dicapai dan sebagai upaya perbaikan berkesinambungan untuk meningkatkan kinerjanya.

Selain keberhasilan instansi dilihat dari anggaran pemerintah yang terserap 100% maka saat ini pengukuran kinerja (keberhasilan dan kegagalan) juga berdasarkan pada pencapaian target kinerja yang tertera pada Dokumen Penetapan Kinerja dan Rencana Strategis Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul. Tahun 2017 merupakan tahun kedua dalam upaya pencapaian tujuan dan sasaran Renstra 2016-2021. Pencapaian visi, misi, tujuan, dan sasaran tersebut dijabarkan dalam 16 program 43 kegiatan pada tahun 2017 ini. Pengukuran pencapaian target kinerja ini dilakukan dengan membandingkan antara target dan realisasi kinerja setiap indikator dalam pencapaian sasaran instansi.

Keberhasilan, permasalahan dan solusi menjadi sumber untuk perbaikan perencanaan dan pelaksanaan program dan kegiatan yang akan datang. Dengan pendekatan ini, Laporan Kinerja sebagai proses evaluasi menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari perbaikan yang berkelanjutan di pemerintah untuk meningkatkan kinerja pemerintahan melalui perbaikan pelayanan publik.

B. Pembentukan OPD

(18)

LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2017

2

Rincian tugas, fungsi dan tata kerja Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul diatur dalam Peraturan Bupati Bantul No. 115 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Dinas Pertanian Pangan Kelautan Dan Perikanan.

Tugas pokok Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan adalah membantu Bupati melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan bidang pertanian, pangan, serta kelautan dan perikanan.

Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan memiliki fungsi yang cukup luas dan strategis dalam menjalankan roda Pemerintahan, antara lain :

a. perumusan kebijakan bidang pertanian, pangan, serta kelautan dan perikanan;

b. pelaksanaan kebijakan bidang pertanian, pangan, serta kelautan dan perikanan;

c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang pertanian, pangan, serta kelautan dan perikanan;

d. pelaksanaan administrasi dinas sesuai dengan lingkup tugasnya; dan e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh bupati sesuai bidang tugas

dan fungsinya.

C. Susunan Organisasi

Struktur organisasi pada Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul sesuai Peraturan Bupati Bantul No. 115 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Dinas Pertanian Pangan Kelautan Dan Perikanan adalah sebagai berikut:

1. Kepala Dinas

2. Sekretariat, terdiri atas :

- Sub Bagian Umum dan Kepegawaian - Sub Bagian Program Keuangan dan Aset. 3. Bidang Ketahanan Pangan, terdiri atas :

- Seksi Ketersediaan dan Kerawanan Pangan; - Seksi Distribusi dan Cadangan Pangan;

(19)

- Seksi Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan. 4. Bidang Prasarana Sarana dan Penyuluhan, terdiri atas :

- Seksi Lahan, Irigasi dan Pembiayaan; - Seksi Pupuk, Pestisida dan Alsintan - Seksi Penyuluhan

5. Bidang Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan terdiri atas : - Seksi Perbenihan dan Perlindungan;

- Seksi Produksi;

- Seksi Pengolahan dan Pemasaran.

6. Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, terdiri atas : - Seksi Perbibitan dan Produksi;

- Seksi Kesehatan Hewan;

- Seksi Kesmavet, Pengolahan dan Pemasaran. 7. Bidang Kelautan dan Perikanan

- Seksi Pengembangan Usaha dan Kelembagaan Perikanan

- Seksi Pengendalian Perikanan dan Sarana Prasarana Perikanan Tangkap

- Seksi Perikanan Budidaya 8. Unit Pelaksana Teknis

- UPT Pengolahan Pupuk Organik - UPT Pusat Kesehatan Hewan - UPT Balai Benih Pertanian

- UPT Rumah Pemotongan Hewan / Unggas - UPT Balai Benih Ikan

9. Kelompok Jabatan Fungsional.

Bagan struktur organisasi Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul dapat dilihat pada Gambar II.1 berikut ini:

(20)

LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2017

4

Gambar I. 1 Struktur Organisasi Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul

Rincian Tugas Pokok dan fungsi organisasi di Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul diatur dalam Peraturan Bupati Bantul Nomor 115 Tahun 2016 tentang Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Dinas Pertanian Pangan Kelautan Dan Perikanan Kabupaten Bantul. Uraian tugas dan fungsi sampai dengan satu eselon di bawah Kepala Dinas, sebagai berikut:

a. Sekretariat, mempunyai tugas:

‐ penyusunan rencana kerja Sekretariat; ‐ perumusan kebijakan teknis kesekretariatan;

‐ pemberian dukungan administrasi yang meliputi kepegawaian, ketatausahaan, keuangan, kerumahtanggaan, kerja sama, hukum, organisasi dan tata laksana, hubungan masyarakat, kearsipan, dan dokumentasi;

‐ pengelolaan barang milik daerah;

‐ pengkoordinasian pelaksanaan tugas satuan organisasi di lingkungan Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan;

(21)

‐ pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan;

‐ pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas dan fungsi Sekretariat; dan

‐ pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.

b. Bidang Ketahanan Pangan, mempunyai tugas:

‐ penyusunan rencana kerja Bidang;

‐ perumusan kebijakan bidang ketersediaan pangan, kerawanan pangan,

distribusi pangan, cadangan pangan, penganekaragaman konsumsi dan keamanan pangan;

‐ pelaksanaan kebijakan bidang ketersediaan pangan, kerawanan pangan, distribusi pangan, cadangan pangan, penganekaragaman konsumsi dan keamanan pangan;

‐ pemberian bimbingan teknis dan supervisi bidang ketersediaan pangan,

kerawanan pangan, distribusi pangan, cadangan pangan, penganekaragaman konsumsi dan keamanan pangan;

‐ pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan bidang ketersediaan

pangan, kerawanan pangan, distribusi pangan, cadangan pangan, penganekaragaman konsumsi dan keamanan pangan;

‐ pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan tugas dan fungsi

Bidang; dan

‐ pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

c. Bidang Prasarana, Sarana, dan Penyuluhan, mempunyai tugas:

‐ penyusunan rencana kerja Bidang;

‐ perumusan kebijakan bidang prasarana, sarana dan penyuluhan; ‐ pelaksanaan kebijakan bidang prasarana, sarana dan penyuluhan; ‐ pemberian bimbingan teknis dan supervisi bidang prasarana, sarana dan

(22)

LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2017

6

‐ pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan bidang prasarana,

sarana dan penyuluhan;

‐ pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan tugas dan fungsi

Bidang; dan

‐ pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.

d. Bidang Tanaman Pangan, Holtikultura, dan Perkebunan, mempunyai tugas:

‐ penyusunan rencana kerja Bidang;

‐ perumusan kebijakan bidang perbenihan dan perlindungan, produksi,

serta pengolahan dan pemasaran tanaman pangan, holtikultura, dan perkebunan;

‐ pelaksanaan kebijakan bidang perbenihan dan perlindungan, produksi, serta pengolahan dan pemasaran tanaman pangan, holtikultura, dan perkebunan;

‐ pemberian bimbingan teknis dan supervisi bidang perbenihan dan

perlindungan, produksi, serta pengolahan dan pemasaran tanaman pangan, holtikultura, dan perkebunan;

‐ pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan bidang perbenihan dan

perlindungan, produksi, serta pengolahan dan pemasaran tanaman pangan, holtikultura, dan perkebunan;

‐ pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan tugas dan fungsi

Bidang; dan

‐ pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

e. Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, mempunyai tugas:

‐ penyusunan rencana kerja Bidang;

‐ perumusan kebijakan bidang perbibitan dan produksi, kesehatan hewan,

kesmavet, pengolahan dan pemasaran;

‐ pelaksanaan kebijakan bidang perbibitan dan produksi, kesehatan

(23)

‐ pemberian bimbingan teknis dan supervisi bidang perbibitan dan

produksi, kesehatan hewan, kesmavet, pengolahan dan pemasaran;

‐ pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan bidang perbibitan dan

produksi, kesehatan hewan, kesmavet, pengolahan dan pemasaran;

‐ pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan tugas dan fungsi Bidang; dan

‐ pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

f. Bidang Kelautan dan Perikanan, mempunyai tugas:

‐ penyusunan rencana kerja Bidang;

‐ perumusan kebijakan bidang pengembangan usaha dan kelembagaan perikanan, pengendalian perikanan dan sarana prasarana perikanan tangkap, serta perikanan budidaya;

‐ pelaksanaan kebijakan bidang pengembangan usaha dan kelembagaan

perikanan, pengendalian perikanan dan sarana prasarana perikanan tangkap, serta perikanan budidaya;

‐ pemberian bimbingan teknis dan supervisi bidang pengembangan usaha

dan kelembagaan perikanan, pengendalian perikanan dan sarana prasarana perikanan tangkap, serta perikanan budidaya;

‐ pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan bidang pengembangan

usaha dan kelembagaan perikanan, pengendalian perikanan dan sarana prasarana perikanan tangkap, serta perikanan budidaya;

‐ pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan tugas dan fungsi

Bidang; dan

‐ pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.

D. Keragaman SDM

Kualitas dan kuantitas SDM merupakan salah satu kunci keberhasilan suatu organisasi. Sumber daya manusia dalam penyelenggaraan urusan Pertanian Pangan

(24)

LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2017

8

Tabel I. 1 Data Pegawai Berdasar Jenis Kelamin

Sumber: Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2018

Proporsi pegawai berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Gambar I.2 berikut ini.

Gambar I. 2 Perbandingan Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin

Sebaran pegawai apabila dianalisis berdasarkan usia dapat dilihat pada Tabel I.2.

Tabel I. 2 Perkembangan Keadaan Pegawai Berdasarkan Usia

No Usia Pegawai Jumlah 1 ≤ 25 tahun 0 2 26 tahun - 35 tahun 34 3 36 tahun - 45 tahun 55 4 46 tahun - 56 tahun 95 5 > 56 tahun 40 Total 224

Sumber: Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2018

Kualitas SDM merupakan salah satu faktor kunci dalam suatu organisasi. Ukuran dalam melihat kualitas SDM salah satunya dengan menggunakan data pendidikan formal pegawai. Keadaan pegawai di lingkungan Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul berdasar pendidikan dapat dilihat pada Tabel I.3.

No Jenis Kelamin Jumlah

1 Laki-Laki 145

2 Perempuan 79

(25)

Tabel I. 3 Perkembangan Keadaan Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan No Pendidikan Jumlah 1 Magister 29 2 Sarjana 107 3 Diploma 16 4 SLTA 67 5 SLTP 2 6 Sekolah Dasar 3 Total 224

Sumber: Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2018

Kualitas SDM yang diukur dengan indikator tingkat pendidikan formal di Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul menunjukkan hasil yang positif. Pegawai berpendidikan magister sebesar 10,29% dan untuk pegawai berpendidikan sarjana sebesar 48,97%. Peningkatan kualitas pegawai terus dilakukan dengan memberikan kesempatan dan dorongan untuk melanjutkan pendidikan melalui mekanisme ijin belajar maupun tugas belajar. Gambar I.3 dapat memberikan gambaran yang lebih mudah dalam melihat kualitas SDM di Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul dari sisi tingkat pendidikan.

Gambar I. 3 Proporsi Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan

(26)

LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2017

10

adalah golongan kepangkatan. Perkembangan komposisi pegawai berdasarkan golongan dapat dilihat pada Tabel I.4.

Tabel I. 4 Keadaan Pegawai Berdasar Golongan

No Golongan Jumlah Pegawai

1 Golongan I 2

2 Golongan II 42

3 Golongan III 145

4 Golongan IV 35

Total 224

Sumber: Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2018

Gambar I.4 memperlihatkan keadaan pegawai berdasarkan golongan.

Gambar I. 4 Perkembangan Pegawai Berdasar Golongan

E. Isu Strategis

Pembangunan sektor pertanian dan perikanan di Kabupaten Bantul tidak dapat dilepaskan dari isu strategis baik itu yang bersifat lokal, regional, nasional, dan internasional. Suatu kondisi/kejadian yang menjadi isu strategis adalah keadaan yang apabila tidak diantisipasi akan menimbulkan kerugian yang lebih besar atau sebaliknya, apabila tidak dimanfaatkan akan menghilangkan peluang di masa mendatang. Identifikasi isu strategis di sektor pertanian dan perikanan akan memberikan panduan dalam penyusunan perencanaan pembangunan yang tanggap terhadap perubahan atau dinamika lokal, regional, nasional, dan internasional. Hasil identifikasi isu strategis sektor

(27)

perikanan dalam penyusunan dokumen perencanaan ini dapat dilihar pada Tabel I.5.

Isu Strategis

Dinamika Internasional Dinamika Nasional Dinamika Regional/Lokal Lain-lain

‐ Aspek keamanan

pangan (food safety) merupakan hal utama dalam penyediaan pangan

‐ Meningkatnya

permintaan produk pangan dunia

‐ Pengembangan sistem produksi

pangan berkelanjutan

‐ Kecukupan Benih dan Bibit

‐ Modernisasi Pertanian

‐ Ketahanan, Kemandirian, dan

Kedaulatan Pangan

‐ Program Jogja benih yang

dicanangkan Gubernur DIY

‐ Paradikma pengembangan wilayah

dengan basis “Among Tani Dagang Layar”

‐ Alih fungsi lahan pertanian

Belum seimbangnya permintaan dan penawaran pangan

(28)
(29)

Bab II Perencanaan Kinerja

A. Rencana Strategis

Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, perencanaan strategis merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh isntansi agar pendekatan perencanaan strategis ini jelas dan sinergis, selaras dengan visi, misi, potensi, peluang, dan kendala yang dihadapi dalam upaya peningkatan akuntablitas kinerjanya. Pada prinsipnya, Perencanaan Strategis Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul Tahun 2016-2021 merupakan bagian integral dan atau pelaksanaan dari Kebijaksanaan dan Program Pemerintah Kabupaten Bantul dan merupakan landasan serta pedoman bagi seluruh pelaksana pada jajaran aparat Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul dalam melaksanakan tugas-tugas penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada atau yang mungkin timbul.

Dengan demikian, Perencanaan Strategis (RENSTRA) Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul Tahun 2016 – 2021 ini dimaksudkan untuk memberikan landasan kebijaksanaan operasional bagi seluruh aparat Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan dalam melaksanakan tugas sehari-hari, baik program dan kegiatan sesuai dengan peran, tugas pokok dan sasaran pembangunan kelautan dan perikanan serta tujuan dan sasaran pembangunan daerah. Disamping itu juga dimaksudkan untuk mewujudkan keterpaduan pelaksanaan, sehingga dapat dicapai hasil yang optimal secara selaras, serasi dan seimbang.

Keterkaitan RPJMD Kabupaten Bantul dengan Renstra Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul adalah pada Misi 2 dan 3 dalam RPJMD. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel II.1.

(30)

LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2017

14

Tabel II. 1 Keterkaitan RPJMD Kabupaten Bantul dengan Renstra SKPD.

RPJMD Kabupaten Bantul RENSTRA OPD

Misi Sasaran Strategi Sasaran

Misi 2 :

Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia Yang Sehat, Cerdas, Terampil Dan Berkepribadian Luhur Terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang tinggi Peningkatan cakupan pangan dan kualitas gizi yang berimbang

Meningkatnya ketersediaan dan keragaman pangan secara berkelanjutan Misi 3 : Mewujudkan kesejahteraan masyarakat difokuskan pada percepatan pengembangan

perekonomian rakyat dan pengentasan kemiskinan Terpenuhinya kebutuhan pangan masyarakat Akselerasi pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat Meningkatnya intensfikasi dan diversifikasi usaha tani Meningkatnya kualitas dan kuantitas sumberdaya peternakan Terpenuhinya kebutuhan perikanan masyarakat Peningkatan produksi

perikanan Meningkatnya Produksi Perikanan Terwujudnya

perekonomian daerah yang berkualitas

Peningkatan daya

saing produk daerah Meningkatnya kualitas kelompok tani

Turunnya jumlah masyarakat kurang mampu

Pengurangan beban hidup warga kurang mampu

Meningkatnya kesejahteraan petani Sumber : Renstra Diperpautkan 2016-2021

1. Visi dan Misi

Visi adalah suatu gambaran menantang tentang keadaan masa depan yang berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan instansi pemerintah. Visi Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan yaitu :

Misi 1

Meningkatkan Ketersediaan, Keragaman, dan Keterjangkauan Pangan Secara Berkelanjutan Misi 2

Meningkatkan Daya Saing Usaha Pertanian dan Perikanan VISI :

“Terwujudnya Kedaulatan Pangan Menuju Kesejahteraan Masyarakat Pertanian dan Perikanan”

(31)

Berdaulat artinya mampu secara mandiri menentukan kebijakan pangan yang menjamin hak atas pangan bagi masyarakat dan memberikan hak bagi masyarakat untuk menentukan sistem pangan yang sesuai dengan potensi sumber daya lokal dengan tetap memperhatikan petani, nelayan dan keluarganya dapat hidup layak dari lahan dan usaha yang digelutinya.

Mengacu pada tugas dan fungsi yang telah diamanatkan, Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul memiliki misi yang harus dielaksanakan. Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan oleh instansi pemerintah, sebagai penjabaran visi yang telah ditetapkan. Dengan pernyataan misi diharapkan seluruh anggota organisasi dan pihak yang berkepentingan dapat mengetahui dan mengenal keberadaan dan peran instansi pemerintah dalam penyelenggaran pemerintahan negara.

2. Tujuan dan Sasaran

Tujuan adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai visi, melaksanakan misi dengan menjawab isu strategis daerah dan permasalahan pembangunan daerah. Rumusan tujuan dan sasaran merupakan dasar dalam menyusun pilihan-pilihan strategi pembangunan dan sarana untuk mengevaluasi pilihan tersebut.

Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang diformulasikan secara terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional, untuk dapat dilaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan.

Sub bab ini menjelaskan keterkaitan antara visi, misi, tujuan dan sasaran Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul seperti terlihat pada Tabel II.2.

(32)

LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2017

16

Tabel II. 2 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

Visi : Terwujudnya Kedaulatan Pangan Menuju Kesejahteraan Masyarakat Pertanian Dan Perikanan

Misi Tujuan Sasaran Indikator Sasaran/ IKU

1. Meningkatkan Ketersediaan, Keragaman, dan Keterjangkauan Pangan Secara Berkelanjutan Meningkatkan kualitas dan kuantitas produk pertanian dan perikanan

Peningkatan cakupan pangan dan kualitas gizi yang berimbang

Ketersediaan Energi Ketersediaan Protein

Skor Pola Pangan Harapan Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumberdaya produk pertanian Produksi tanaman pangan Produksi tanaman hortikultura Produksi tanaman perkebunan Meningkatnya kualitas dan kuantitas sumberdaya peternakan Produksi daging Meningkatnya

Produksi Perikanan Produksi perikanan Meningkatkan kapasitas

sumberdaya manusia dan kelembagaan pertanian dan perikanan

Meningkatkan kualitas kelompok tani Peningkatan Kemampuan Kelembagaan Kelas Kelompok Tani (kelompok) 2. Meningkatkan Kesejahteraan Pelaku Usaha Pertanian dan Perikanan Meningkatkan kesejahteraan masyarakat pertanian dan perikanan Meningkatkan

kesejahteraan petani Nilai Tukar Petani

3. Kebijakan, Strategi dan Program

Strategi dan arah kebijakan dalam mencapai tujuan dan sasaran dalam rangka pencapaian visi dan misi yang diuraikan dalam tujuan dan sasaran, penyusunan strategi dan arah kebijakan pembangunan daerah menjadi bagian penting yang tidak terpisahkan. Strategi adalah langkah-langkah berisikan program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi. Sementara, kebijakan adalah arah atau tindakan yang diambil oleh pemerintah daerah untuk mencapai tujuan. Dalam kerangka tersebut, Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan merumuskan strategi dan arah kebijakan perencanaan pembangunan daerah secara komprehensif untuk mencapai tujuan dan sasaran Renstra dengan efektif (berdaya guna) dan efisien (berhasil guna), seperti pada Tabel II.3 berikut.

(33)

17 LA PORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PAN. G A N KE LA UTAN D AN PERIKANAN TAHUN

Tabel II. 3 Strategi dan Kebijakan Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan

Visi : Terwujudnya Kedaulatan Pangan Menuju Kesejahteraan Masyarakat Pertanian Dan Perikanan

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

Misi 1 : Meningkatkan Ketersediaan, Keragaman, dan Keterjangkauan Pangan Secara Berkelanjutan Meningkatkan kualitas dan kuantitas

produk pertanian dan perikanan Meningkatnya ketersediaan dan keragaman pangan secara berkelanjutan Pengembangan dan optimalisasi kawasan khusus budidaya pertanian, peternakan dan perikanan ‐ Optimalisasi dan Penataan kawasan budidaya pertanian peternakan dan pertanian Peningkatan sarana dan prasarana pertanian,

peternakan dan perikanan

‐ Peningkatan kapasitas dan kualitas pelayanan UPT

‐ Peningkatan sarana dan prasarana Penerapan sistem produksi pertanian peternakan

dan perikanan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan

‐ Peningkatan teknologi produksi pertanian dari hulu sampai hilir

Peningkatan distribusi dan cadangan pangan

masyarakat ‐

Peningkatan produksi pertanian peternakan dan perikanan

‐ Peningkatan distribusi dan pengawasan harga pangan pokok

Meningkatnya intensifikasi dan diversifikasi

usaha tani Pengembangan dan optimalisasi kawasan khusus budidaya pertanian ‐ Optimalisasi dan Penataan kawasan budidaya pertanian dan pertanian Peningkatan sarana dan prasarana pertanian dan

perikanan

‐ Peningkatan kapasitas dan kualitas pelayanan UPT

‐ Peningkatan sarana dan prasarana Penerapan sistem produksi pertanian yang

berkelanjutan dan ramah lingkungan

‐ Peningkatan teknologi produksi pertanian dari hulu sampai hilir

Meningkatnya kualitas dan kuantitas

sumberdaya peternakan Pengembangan dan optimalisasi kawasan khusus budidaya pertanian dan perikanan.

‐ Optimalisasi dan Penataan kawasan budidaya pertanian dan pertanian

Peningkatan sarana dan prasarana pertanian dan perikanan

‐ Peningkatan kapasitas dan kualitas pelayanan UPT

‐ Peningkatan sarana dan prasarana Penerapan sistem produksi peternakan yang

berkelanjutan dan ramah lingkungan

‐ Peningkatan teknologi produksi peternakan dari hulu sampai hilir

Meningkatnya Produksi Perikanan Pengembangan dan optimalisasi kawasan khusus budidaya perikanan.

‐ Optimalisasi dan Penataan kawasan budidaya pertanian dan pertanian

(34)

18 LA PORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PAN. G A N KE LA UTAN D AN PERIKANAN TAHUN 2017

Visi : Terwujudnya Kedaulatan Pangan Menuju Kesejahteraan Masyarakat Pertanian Dan Perikanan

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

Penerapan sistem produksi perikanan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan

‐ Sosialisasi dan penerapan CPIB dan CBIB dalam sistem perbenihan dan budidaya ikan.

‐ Penerapan Sistem Rantai Dingin (SRD) dalam penanganan hasil perikanan.

Meningkatkan kapasitas sumberdaya manusia dan kelembagaan pertanian dan perikanan

Meningkatkan kualitas kelompok tani Peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga teknis

pertanian dan perikanan ‐ Mengikutsertakan/mengirim personil dalam kegiatan peningkatan kapasitas aparatur seperti diklat, magang, pelatihan, dll.

‐ Mengajukan penambahan aparatur teknis pertanian dan perikanan.

‐ Optimalisasi peran penyuluh perikanan Meningkatkan peran kelembagaan pelaku usaha

pertanian dan perikanan.

‐ Peningkatan kapasitas kelembagaan pelaku usaha.

‐ Pendampingan dan apresiasi kelembagaan pelaku usaha.

Peningkatan kualitas dan produktivitas pelaku usaha pertanian dan perikanan

‐ Penumbuhan pelaku usaha baru di bidang pertanian dan perikanan.

‐ Peningkatan kapasitas SDM pelaku usaha pertanian dan perikanan.

Pengawasan dan pengendalian hama dan

penyakit ‐

Sosialisasi sistem manajemen hama dan penyakit ‐ Pelaksanaan pemantauan, pencegahan, deteksi

dini dan penanganan hama dan penyakit

Misi 2 : Meningkatkan Kesejahteraan Pelaku Usaha Pertanian dan Perikanan Meningkatkan kesejahteraan

masyarakat pertanian dan perikanan

Meningkatnya kesejahteraan masyarakat pertanian dan perikanan

Optimalisasi pemasaran produk pertanian dan perikanan

‐ Fasilitasi promosi usaha pertanian dan perikanan melalui pameran, media luar ruang dan media massa.

‐ Membangun dan meningkatkan jejaring pemasaran.

Peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga teknis pertanian dan perikanan

‐ Mengikutsertakan/mengirim personil dalam kegiatan peningkatan kapasitas aparatur seperti diklat, magang, pelatihan, dll.

‐ Mengajukan penambahan aparatur teknis pertanian dan perikanan.

‐ Optimalisasi peran penyuluh pertanian dan perikanan.

Peningkatan kualitas dan produktivitas pelaku usaha pengolahan hasil pertanian dan perikanan

‐ Penumbuhan pelaku usaha baru di bidang pengolahan dan pemasaran produk hasil

(35)

19 LA PORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PAN. G A N KE LA UTAN D AN PERIKANAN TAHUN

Visi : Terwujudnya Kedaulatan Pangan Menuju Kesejahteraan Masyarakat Pertanian Dan Perikanan

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

pertanian dan perikanan.

‐ Peningkatan kapasitas SDM pelaku usaha pengolahan dan pemasaran produk hasil pertanian dan perikanan.

Meningkatkan peran kelembagaan pelaku usaha pengolahan hasil pertanian dan perikanan.

‐ Peningkatan kapasitas kelembagaan pelaku usaha

‐ Pendampingan dan apresiasi kelembagaan pelaku.

Penerapan sistem produksi pertanian dan perikanan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan

‐ Sosialisasi dan penerapan Sertifikat Kelayakan Pengolahan (SKP).

(36)

LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2017

20

Dengan mengacu pada sejumlah kebijakan tersebut di atas maka dijabarkan dalam berbagai program dan kegiatan. Program operasional yang dimaksud merupakan proses penentuan atau penjabaran suatu kebijakan dalam rangka pelaksanaan suatu rencana. Program Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan sebagai berikut :

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 4. Program pengembangan data/informasi

5. Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian / Perkebunan

6. Program pengembangan budidaya perikanan 7. Program pengembangan perikanan tangkap

8. Program Optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan

9. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani

10. Program peningkatan penerapan teknologi

pertanian/perkebunan

11. Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan

12. Program pemberdayaan penyuluh pertanian/perkebunan lapangan

13. Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak 14. Program peningkatan produksi hasil peternakan

15. Program peningkatan produksi peternakan 16. Program Pengelolaan Barang Daerah

Dari visi, misi, tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan di atas kemudian dirumuskan IKU yang merupakan ukuran keberhasilan Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan dalam mencapai tujuan dan merupakan ikhtisar Hasil (outcome) berbagai program dan kegiatan sebagai

penjabaran tugas dan fungsi organisasi.

Tujuan penetapan IKU adalah memperoleh ukuran keberhasilan dari pencapaian suatu tujuan dan sasaran strategis organisasi yang digunakan untuk perbaikan kinerja dan peningkatan akuntabilitas kinerja. Sasaran strategis dan IKU disajikan pada Tabel II.4.

(37)

Tabel II. 4 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja

1 Meningkatnya ketersediaan dan keragaman pangan

secara berkelanjutan Ketersediaan Energi

Ketersediaan Protein Skor Pola Pangan Harapan

2 Meningkatnya intensifikasi dan diversifikasi usaha tani Produksi tanaman pangan Produksi tanaman hortikultura Produksi tanaman perkebunan

3 Meningkatnya kualitas dan kuantitas sumberdaya

peternakan Produksi daging

4 Meningkatnya produksi perikanan Produksi perikanan

5 Meningkatkan kualitas kelompok tani Peningkatan Kemampuan Kelembagaan Kelas Kelompok Tani (kelompok)

6 Meningkatnya kesejahteraan masyarakat pertanian dan perikanan

Nilai Tukar Petani (NTP) Sumber : Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2018

(38)

LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2017

22

B. Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2017

Dokumen perjanjian kinerja adalah lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan program/kegiatan. Indikator Kinerja Utama (IKU) dalam dokumen Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2017 yang disusun sesuai dengan Rencana Strategis Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Tahun 2016 – 2021.

Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan melakukan cascade down Perjanjian Kinerja kepada eselon III dan IV. Adapun target dan realisasi

indikator kinerja program (cascading eselon III) serta target dan realisasi

indikator kinerja kegiatan (cascading eselon IV) dapat dilihat pada

https://esakip.bantulkab.go.id.

Dokumen ini memuat sasaran strategis, indikator kinerja utama beserta target kinerja dan anggaran. Penyusunan PK 2017 dilakukan dengan mengacu kepada RPJMD, Renstra, Renja 2017, IKU dan APBD. Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul telah menetapkan PK Tahun 2017 sebagai berikut :

(39)
(40)

LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2017

(41)

C. Program untuk Pencapaian Sasaran

Berdasarkan visi, misi, tujuan, sasaran strategis dan arah kebijakan yang telah ditetapkan dalam Renstra, maka upaya pencapaiannya kemudian dijabarkan secara lebih sistematis melalui perumusan program-program prioritas Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan. Adapun program-program yang mendukung masing-masing sasaran tahun 2017 tercantum pada Tabel II.5.

Tabel II. 5 Program Untuk Pencapaian Sasaran Tahun 2017

No Sasaran Strategis Program Pendukung

1 Meningkatnya ketersediaan dan keragaman pangan secara berkelanjutan

Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian / Perkebunan

2 Meningkatnya intensifikasi dan

diversifikasi usaha tani Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan

Program Peningkatan Kesejahteraan Petani

3 Meningkatnya kualitas dan kuantitas

sumberdaya peternakan Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak Program peningkatan produksi peternakan Program peningkatan produksi hasil peternakan

4 Meningkatnya produksi perikanan Program pengembangan budidaya perikanan

Program pengembangan perikanan tangkap Program Optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan

5 Meningkatkan kualitas kelompok tani Program pemberdayaan penyuluh pertanian/perkebunan lapangan Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan

6 Meningkatnya kesejahteraan

masyarakat pertanian dan perikanan

Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan

Program peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan

Program Peningkatan Kesejahteraan Petani Sumber : Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2018

(42)
(43)

Bab III Akuntabilitas Kinerja

Manajemen pembangunan berbasis kinerja mengandaikan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan program/kegiatan yang sudah direncanakan. Esensi dari manajemen pembangunan berbasis kinerja adalah orientasi untuk mendorong perubahan, di mana program/kegiatan dan sumber daya anggaran adalah alat yang dipakai untuk mencapai rumusan perubahan, baik pada level keluaran, hasil maupun dampak.

Pendekatan ini juga sejalan dengan prinsip good governance di mana

salah satu pilarnya, yaitu akuntabilitas, akan menunjukkan sejauh mana sebuah instansi pemerintahan telah memenuhi tugas dan mandatnya dalam penyediaan layanan publik yang langsung bisa dirasakan hasilnya oleh masyarakat. Karena itulah, pengendalian dan pertanggungjawaban program/kegiatan menjadi bagian penting dalam memastikan akuntabilitas kinerja pemerintah daerah kepada publik telah dicapai. Pijakan yang dipergunakan adalah sistem akuntabilitas kinerja ini adalah berpedoman kepada Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan Kinerja. Dalam regulasi ini, antara lain juga mengatur tentang kriteria yang dipergunakan dalam penilaian kinerja organisasi pemerintah. Tabel IV. 1 berikut menggambarkan skala nilai peringkat kinerja dikutip dari Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010, yang juga digunakan dalam penyusunan Laporan Kinerja ini.

(44)

LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2017

28

Tabel III. 1 Skala Nilai Peringkat Kinerja

No Interval Nilai Realisasi Kinerja

Kriteria Penilaian Realisasi

Kinerja Kode 1 ≥ 90,1 Sangat Tinggi 2 75,1 ≤ 90 Tinggi 3 65,1 ≤ 75 Sedang 4 50,1 ≤ 65 Rendah 5 ≤ 50 Sangat Rendah Sumber : Permendagri 54 Tahun 2010

A. Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2017

Secara umum Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul telah melaksanakan tugas dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul Tahun 2016-2021. Pengukuran target kinerja dari sasaran strategis yang telah ditetapkan akan dilakukan dengan membandingkan antara target kinerja dengan realisasi kinerja.

Capaian Indikator Kinerja Utama Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul Tahun 2017 dapat dilihat pada Tabel III.2.

(45)

Tabel III. 2 Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2017

No Indikator Kinerja Utama

2017

Target Realisasi %

Realisasi

1 Ketersediaan Energi 3.080 2.993 97,18 2 Ketersediaan Protein 72,2 78,36 108,53 3 Skor Pola Pangan Harapan 93 90,8 97,63 4 Produksi tanaman pangan 231.325,42 215.867 93,32 5 Produksi tanaman hortikultura 6.485,83 32.551,49 501,89 6 Produksi tanaman perkebunan 14.466,8 14.490,7 99,97 7 Produksi daging 14.298,356 17.884,546 125,08 8 Produksi perikanan 12.595 12.192,59 102.52 9 Peningkatan Kemampuan Kelembagaan

Kelas Kelompok Tani (kelompok)

29 68 234,48

10 Nilai Tukar Petani (NTP) 101,4 102,1 100,69 Sumber : Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2018

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 10 (sepuluh) indikator kinerja utama Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul Tahun 2017, disimpulkan bahwa seluruh indikator sasaran berkriteria Sangat Tinggi, dengan rata-rata capaian sebesar 162,08%.

B. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja

Analisis dan evaluasi capaian kinerja diperoleh dari hasil pengukuran kinerja kegiatan yang mendukung tercapainya sasaran. Beberapa sasaran dapat dilaksanakan melalui beberapa kegiatan yang saling terkait untuk mencapai sasaran tersebut. Hasil analisis dan evaluasi capaian kinerja tahun 2017 Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan dapat dijelaskan sebagai berikut :

(46)

LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2017

30

1. Sasaran Meningkatnya Ketersediaan dan Keragaman Pangan Secara Berkelanjutan

Ketersediaan pangan merupakan aspek penting dalam mewujudkan ketahanan pangan. Penyediaan pangan diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pangan bagi masyarakat, rumah tangga, dan perseorangan secara berkelanjutan. Untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat dan meningkatkan kuantitas serta kualitas konsumsi pangan, diperlukan target pencapaian angka ketersediaan pangan per kapita per tahun sesuai dengan angka kecukupan gizinya. Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi (WNPG) X tahun 2014 merekomendasikan kriteria ketersediaan pangan ditetapkan minimal 2.400 kkal/kapita/hari untuk energi dan minimal 63gram/kapita/hari untuk protein.

Kabupaten Bantul melalui Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan telah menetapkan indikator ketersediaan energi dan protein dalam perencanaan pembangunan yang dituangkan pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupen Bantul Tahun 2016-2021 yang diturunkan ke dalam Rencana Strategis Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan 2016-2021. Indikator ini merupakan indikator pada sasaran meningkatnya ketersediaan dan keragaman pangan secara berkelanjutan.

Rencana dan realisasi capaian indikator sasaran meningkatnya ketersediaan dan keragaman pangan secara berkelanjutan seperti terlihat pada Tabel III.3.

Tabel III. 3 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Meningkatnya Ketersediaan dan Keragaman Pangan secara Berkelanjutan

No Indikator Kinerja Utama Capaian 2016

2017 Target Akhir Renstra (2021) Capaian s/d 2017 terhadap 2021 (%) Target Realisasi % Realisasi

1. Ketersediaan Energi 3.079 3.080 2.993 97,18 3.100 96,55 2. Ketersediaan Protein 75 72,2 78,36 108,53 73 107,34 3. Skor Pola Pangan

Harapan

92,60 93 90,8 97,63 93,50 97,11 Sumber : Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2018

(47)

Tingkat ketersediaan energi Kabupaten Bantul pada tahun 2017 sebesar 2.993 kilo kalori per kapita per hari dari target tahun 2017 sebesar 3.080 kilo kalori per kapita per hari atau pencapaian sebesar 97,18% Sementara itu, ketersediaan protein pada tahun 2017 sebesar 78,36 gram per kapita per hari dari target tahun 2017 sebesar 72,2 gram per kapita per hari atau pencapaian sebesar 108,53%. Skor pola pangan harapan pada tahun 2017 sebesar 90,8 dari target sebesar 93 atau mencapai 97,63%. Perlu peningkatan konsumsi sayur, buah, umbi-umbian, minyak, dan lemak agar skor PPH meningkat. Skor PPH semakin mendekati angka 100 menunjukkan bahwa pola konsumsi pangan masyarakat semakin beragam.

Tabel III.3 menunjukkan bahwa ketiga indikator (ketersediaan energi, ketersediaan protein dan Skor PPH) memiliki kinerja Sangat Tinggi, meskipun jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2016, dua IKU mengalami penurunan. IKU ketersediaan energi turun sebesar 2,79% dari 3.079 pada tahun 2016 menjadi 2.993 kilo kalori per kapita per hari pada tahun 2017, IKU skor PPH turun 1,94% dari 92,6 pada tahun 2016 menjadi 90,8 pada tahun 2017. Sedangkan IKU ketersediaan protein mengalami kenaikan sebesar 4,48% dari 75 pada tahun 2016 menjadi 78,36 kilo kalori per kapita per hari pada tahun 2017.

Evaluasi dan capaian masing-masing indikator pada sasaran meningkatnya ketersediaan dan keragaman pangan secara berkelanjutan diuraian lebih lanjut sebagai berikut :

a). Ketersediaan Energi

Realisasi pencapaian Indikator Ketersediaan Energi pada tahun 2017 sebesar 2.993 kilo kalori per kapita per hari belum mencapai target yang ditetapkan. Meskipun demikian, pencapaian ini sudah melebihi standar yang ditetapkan yaitu 2.400 kilo kalori per kapita per hari. Pencapaian ini menunjukkan kinerja yang sangat baik untuk indikator ini. Sedangkan bila

(48)

LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2017

32

pencapaian ini telah mencapai 96,55 % dari rencana akhir Renstra tahun 2021. Ketersediaan energi pada tahun 2013-2017 seperti terlihat pada Gambar III.1.

2.850 2.900 2.950 3.000 3.050 3.100 2013 2014 2015 2016 2017 Tahun

Ketersediaan Energi Kabupaten Bantul Tahun 2013 - 2017

Gambar III. 1 Ketersediaan Energi Tahun 2013-2017

Walaupun ketersediaan energi sudah di atas dari standar Nasional, namun ketersediaan per kapita per hari untuk beberapa jenis bahan makanan seperti susu, ikan, buah-buahan masih perlu ditingkatkan. Sementara ini untuk jenis bahan makanan susu hanya susu sapi, padahal susu kambing juga ada dan perlu dihitung. Untuk jenis bahan makanan buah-buahan, telur, dan ikan dapat ditingkatkan melalui optimalisasi peningkatan pekarangan sesuai dengan Peraturan Bupati Nomor 9 Tahun 2015 tentang Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan dan Instruksi Bupati Bantul Nomor 3 Tahun 2012 tentang Optimalisasi pemanfaatan Pekarangan.

b). Ketersediaan Protein

Realisasi pencapaian Indikator Ketersediaan Protein pada tahun 2017 sebesar 78,36 gram per kapita per hari telah melebihi target (108,53%) dari target 72,2 gram per kapita per hari. Pencapaian ini menunjukkan kinerja yang sangat baik untuk indikator ini. Sedangkan bila dilihat dalam kaitannya dengan target akhir kinerja periode Renstra, pencapaian ini telah mencapai

(49)

107,34% dari target akhir Renstra sebesar 73 gram per kapita per hari. Ketersediaan protein pada tahun 2013-2017 seperti terlihat pada Gambar III.2.

0 20 40 60 80 2013 2014 2015 2016 2017 Tahun

Ketersediaan Protein Kabupaten Bantul Tahun 2013-2017

Nabati Hewani Total

Gambar III. 2 Ketersediaan Protein Tahun 2013-2017 Sumber: Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2018

c). Skor Pola Pangan Harapan

Tingkat ketersediaan pangan selain dilihat dari kecukupan gizinya, baik energi dan protein, juga dinilai dari sisi keberagaman ketersediaan gizi berdasarkan Pola Pangan Harapan (PPH). PPH tingkat ketersediaan dihitung berdasarkan ketersediaan energi Neraca Bahan Makanan (NBM). Keberagaman ketersediaan pangan akan mendukung pencapaian keberagaman konsumsi pangan sehingga dapat dicapai sasaran konsumsi pangan yang diharapkan.

Realisasi pencapaian indikator Pengukuran terhadap capaian kinerja untuk indikator kinerja ini menunjukkan bahwa capaian kinerjanya Sangat Tinggi meski hanya mencapai 97,63% dari target yang dirumuskan. Pencapaian ini juga mencapai 97,11% dari rencana target kinerja RPJMD pada tahun 2021 yaitu skor PPH sebesar 93,5. Perkembangan Skor PPH Kabupaten Bantul Tahun 2013-2017 dapat dilihat pada Tabel III.4.

(50)

LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2017

34

Tabel III. 4 Perkembangan Skor Pola Pangan Harapan (PPH) di Kabupaten Bantul Tahun 2013-2017

No. Kelompok Pangan Skor Pola Pangan Harapan

2013 2014 2015 2016 2017 1 Padi-padian 25,0 25,0 25,0 25,0 21,7

2 Umbi-umbian 2,1 1,5 1,6 1,5 1,7

3 Pangan hewani 20,8 24,0 24,0 24,0 24,0 4 Minyak dan lemak 2,4 1,2 1,2 2,8 3,1 5 Buah/biji berlemak 0,8 1,0 1,0 0,7 0,9 6 Kacang-kacangan 10,0 10,0 10,2 10,0 10,0

7 Gula 2,1 1,1 1,1 1,1 1,4

8 Sayur dan buah 29,0 29,0 29,0 27,5 28,1

9 Lain-lain - - - - -

Total 92,1 92,8 93,10 92,6 90,8 Sumber: Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2018

Hasil skor PPH tahun 2017 sebesar 90,8 menurun sebesar 1,94% dibandingkan tahun 2016 sebesar 92,6. Penurunan ini disebabkan karena kurangnya konsumsi kelompok bahan pangan padi-padian, umbi-umbian, minyak dan lemak, buah/biji berminyak, gula serta sayur dan buah, serta kurangnya penerapan pola konsumsi pangan Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA) di masyarakat.

Pola Pangan Harapan (PPH) DIY pada tahun 2017 sebesar 88,5 (angka sementara), sedangkan di tingkat Nasional sebesar 85,24 (angka sementara). Capaian PPH di Kabupaten Bantul termasuk sangat baik dibanding capaian PPH di tingkat Provinsi maupun Nasional atau 4,63% diatas capaian PPH Provinsi DIY dan 8,63% diatas capaian PPH Nasional.

Untuk mewujudkan pencapaian indikator kinerja pada sasaran meningkatnya ketersediaan dan keberagaman pangan secara berkelanjutan ini, dicapai melalui Program Peningkatan Ketahanan Pangan, dengan 6 Kegiatan yaitu :

1. Penanganan Daerah Rawan Pangan

Output kegiatan ini adalah terbinanya desa mandiri pangan sebanyak 21 desa

mandiri pangan. Dalam rangka meningkatkan ketersediaan pangan di daerah rawan pangan, dilakukan intervensi dengan kegiatan desa mandiri pangan untuk meningkatkan usaha produktif yang dikelola kelompok afinitas dan masyarakat. Lokasi desa mandiri pangan pada tahun 2017 sebanyak 21 desa

(51)

dan semuanya dalam tahap exit program. Dalam kejuaraan Lomba Desa

Mandiri Pangan Tingkat DIY, perwakilan dari Kabupaten Bantul memperoleh Juara I yaitu Desa Girirejo, Kecamatan Imogiri.

Adapun lokasi desa mandiri pangan dapat dilihat pada Tabel III.5.

Tabel III. 5 Desa Mandiri Pangan Tahun 2011-2017

No. Nama Desa

2011 2012 2013 2014 2015 2016

1 Guwosari Guwosari Trimurti Munthuk Munthuk Munthuk 2 Trimurti Srihardono Dlingo Dlingo Dlingo Dlingo 3 Banguntapan Banguntapan Banguntapan Mangunan Mangunan Mangunan 4 Singosaren Singosaren Jagalan Temuwuh Temuwuh Temuwuh 5 Jagalan Jagalan Tirtonirmolo Jatimulyo Jatimulyo Jatimulyo 6 Bangunjiwo Bangunjiwo Ngestiharjo Wukirsari Wukirsari Wukirsari 7 Tirtonirmolo Tirtonirmolo Srihardono Girirejo Girirejo Girirejo 8 Tamantirto Tamantirto Tamantirto Karangtengah Karangtengah Karangtengah 9 Triwidadi Argorejo Triwidadi Sriharjo Sriharjo Sriharjo 10 Ngestiharjo Ngestiharjo Sriharjo Srihardono Srihardono Srihardono

11 Bawuran Bawuran Bawuran Bawuran

12 Argodadi Segoroyoso Segoroyoso Segoroyoso

13 Segoroyoso Wonolelo Wonolelo Wonolelo

14 Wonolelo Tamantirto Tamantirto Tamantirto

15 Girirejo Bangunjiwo Bangunjiwo Bangunjiwo

16 Karangtengah Triwidadi Triwidadi Triwidadi

17 Dlingo Argodadi Argodadi Argodadi

18 Muntuk Argorejo Argorejo Argorejo

19 Jatimulyo Jagalan Jagalan Jagalan

20 Selopamioro Selopmioro Selopamioro Selopamioro

21 Seloharjo Seloharjo

Sumber : Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2018

2. Pengembangan Cadangan Pangan Daerah

Dalam Undang - Undang nomor 18 tahun 2012 tentang pangan disebutkan bahwa masyarakat bersama – sama pemerintah bertanggungjawab dalam peningkatan ketahanan pangan, termasuk penyelenggaraan cadangan pangan. Cadangan pangan nasional merupakan persediaan pangan di seluruh wilayah untuk konsumsi manusia, bahan baku industri dan untuk menghadapi keadaan darurat. Cadangan pangan nasional terdiri dari cadangan pangan pemerintah dan cadangan pangan masyarakat.

Cadangan Pangan Masyarakat merupakan cadangan pangan yg dikelola masyarakat dan rumah tangga termasuk didalamya petani, kelompok, pedagang/distributor. Secara umum Cadangan Pangan Masyarakat dibedakan menjadi tiga yaitu Cadangan Pangan yang ada di Rumah Tangga, Cadangan

(52)

LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2017

36

Pangan yang ada di Pedagang/ distributor dan Cadangan Pangan yang ada di Kelompok/ Komunitas.

Cadangan pangan pemerintah merupakan pangan tertentu yang bersifat pokok. Cadangan pangan pemerintah terdiri dari : cadangan pangan pemerintah desa, Cadangan pangan pemerintah kabupaten/kota, Cadangan pangan pemerintah propinsi dan cadangan pangan pemerintah pusat.

Keluaran dari kegiatan Pengembangan Cadangan Pangan Daerah adalah terlaksananya pelatihan teknis pengelolaan lumbung pangan, lomba lumbung pangan masyarakat dan pembinaan/pendampingan kepada kelompok lumbung masyarakat serta penyusunan dokumen analisis cadangan pangan rumah tangga.

Cadangan pangan pemerintah Kabupaten Bantul yang dikelola oleh Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kab. Bantul, dikelola bekerjasama dengan Koperasi Beras Sehat Makmur, Wijirejo, Pandak.

Jumlah Cadangan Pangan Pemerintah Kabupaten Bantul pada awal tahun 2017 adalah 7,036 ton beras. Pada bulan November 2017, tepatnya tanggal 28 November 2017, di Kabupaten Bantul terjadi bencana badai Cempaka yang menyebabkan terjadinya banjir dan longsor di beberapa wilayah di Kabupaten Bantul.

Untuk mengantisipasi supaya tidak terjadi kerawanan pangan, Pemerintah Kabupaten Bantul dalam hal ini Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan menyalurkan cadangan pangan beras sebesar 2 ton. Penyaluran dilakukan pada tanggal 2 Desember 2017 bekerjasama dengan BPBD Kabupaten Bantul. Lokasi penyaluran bantuan cadangan pangan beras pemerintah seperti pada Tabel III.6.

(53)

Tabel III. 6 Data Penyaluran Bantuan Cadangan Pangan Beras Pemerintah Kabupaten Bantul

No. Desa Jumlah Beras (Kg)

1 Srimartani, Piyungan 250 2 Srimulyo, Piyungan 250 3 Munthuk, Dlingo 250 4 Mangunan, Dlingo 125 5 Segoroyoso, Pleret 125 6 Karangtengah, Imogiri 250 7 Sriharjo, Imogiri 250 8 Selopamioro, Imogiri 250 9 Donotirto, Kretek 125 10 Wijirejo, Pandak 125 Jumlah 2.000 Sumber : Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2018

3. Pemantauan Distribusi Pangan Masyarakat Keluaran dari kegiatan ini adalah :

 Terlaksananya pemantauan harga dan pasokan pangan yang bertujuan untuk mengurangi/menurunkan ketidakstabilan harga, melindungi petani serta meningkatkan pendapatan & kesejahteraan petani, dan untuk memperhatikan daya beli konsumen agar kebutuhan pangan penduduk terpenuhi

 Terlaksananya pengembangan usaha pangan masyarakat.

 Terlaksananya pengembangan Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (LDPM). Kegiatan LDPM telah dikembangkan di Kabupaten Bantul sejak tahun 2009 dengan sumber dana dari APBN ataupun APBD DIY serta dana pendampingan APBD Kabupaten Bantul Sampai dengan tahun 2017 di Kabupaten Bantul sudah ada 17 gapoktan pelaksana program penguatan LDPM, seperti tercantum pada Tabel III.7.

Gambar

Gambar I. 1 Struktur Organisasi Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan  Kabupaten Bantul
Tabel I. 3 Perkembangan Keadaan Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan  No  Pendidikan  Jumlah  1  Magister  29  2  Sarjana  107  3  Diploma  16  4  SLTA  67  5  SLTP  2  6  Sekolah Dasar  3  Total  224
Tabel II. 1 Keterkaitan RPJMD Kabupaten Bantul dengan Renstra SKPD.
Tabel II. 3 Strategi dan Kebijakan Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan
+7

Referensi

Dokumen terkait

KETEPATAN PENGAKUAN PENDAPATAN DALAM HUBUNGANNYA DENGAN KEWAJ ARAN PEKYAJ I AN LAPORAN KEUANGAN PADA PT... Ar s ono

Disajikan rumusan indikator dan materi pembelajaran. Peserta dapat menentukan model pembelajaran inovatif yang akan digunakan7. Disajikan rumusan materi dan model pembelajaran

Sesuai dengan RTRW kota bitung, kawasan pembangunan area industri di arahkan pada area barat kota yaitu terletak di kecamatan matuari. Kecamatan matuari merupakan kecamatan

Pada dasarnya, tujuan utama dari pembelajaran bahasa adalah kemampuan dalam menggunakan bahasa tersebut se-natural mungkin (meskipun hal itu tidak selalu menjadi tuntutan),

Penelitian mengenai penentuan estimasi nilai sewa pada properti objek yaitu Pertokoan Temanggung Indah yang berada di selatan Alun-alun Temanggung adalah aset yang

Kriteria Penilaian: Jml wujud yg diidentifikasi 4; 5; 6; 5 Mahasiswa mampu menganalisis permasalahan yang ditemui di lingkungan lahan basah Permasalahan desain di

Beliau mempunyai pendapat yang sama dengan tokoh diatas yakni hak anak mencakup biaya hidup (pangan sandang papan) yang harus dipenuhi oleh orang tua, disini ayah

Jika konsumen memesan produk Brodo melalui aplikasi chatting pada media sosial, maka konsumen tersebut akan merasa puas terhadap pelayanan oleh yang diberikan oleh