AKUNTABILITAS KINERJA
2. Sasaran : Meningkatnya Konsumsi Hasil Peternakan
Tabel 3.5
Pencapaian Kinerja Peningkatan Konsumsi Daging Tahun 2016 No Sasaran Strategis Indikator
Kinerja
Target Realisasi Capaian
1. Meningkatnya konsumsi hasil peternakan Persentase peningkatan konsumsi daging 16.887.622kg 19.177.455 kg 113,56% Persentase peningkatan konsumsi telur 13.333.408kg 15.632.033 kg 117,24%
Berdasarkan Tabel 3.5, dapat disimpulkan bahwa sasaran meningkatnya konsumsi hasil peternakan menunjukkan konsumsi daging dapat mencapai target dengan tingkat capaian 113,56% dan produksi telur dapat mencapai target dengan tingkat capaian 117,24%.
Tabel 3.6
Perbandingan Realisasi Kinerja
N o Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target 2016 Realisasi Pertumbuh an (%) 2015 2016 1. Meningkatnya konsumsi hasil peternakan Persentase peningkatan konsumsi daging 16.887.622 kg 16.803.604 kg 19.177.455 kg 14,13 Persentase peningkatan konsumsi telur 13.333.408 kg 13.201.394 kg 15.632.033 kg 18,41
Berdasarkan Tabel 3.6, dapat disimpulkan bahwa sasaran meningkatnya konsumsi hasil peternakan tahun 2015 dibandingkan tahun 2016 menunjukkan konsumsi daging mengalami peningkatan dengan tingkat pertumbuhan 14,13% dan konsumsi telur mengalami peningkatan dengan tingkatpertumbuhan 18,41%.
Tabel 3.7
Perbandingan Capaian Kinerja s.d. Akhir Periode RPJMD
No Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Target Akhir RPJM (2021) Realisasi Tahun 2016 Tingkat Kemajuan 1. Meningkatnya konsumsi hasil peternakan Persentase peningkatan konsumsi daging 17.314.056 kg 19.177.455 kg 110,76% Persentase peningkatan konsumsi telur 14.013.546 kg 15.632.033 kg 111,55%
Berdasarkan Tabel 3.7, dapat disimpulkan bahwa sasaran meningkatnya konsumsi hasil peternakan tahun 2016 dibandingkan dengan target akhir RPJMD menunjukkan konsumsi daging mencapai tingkat kemajuan 110,76% dan konsumsi telur mencapai tingkat kemajuan 111,55%.
Tabel 3.8
Perbandingan Realisasi Kabupaten Lamongan dengan Provinsi Jawa Timur
No Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Realisasi Tahun 2016 Realisasi Jawa Timur % 1. Meningkatnya konsumsi hasil peternakan Persentase peningkatan konsumsi daging 19.177.455 kg (19.177 ton) 18.828.030 ton 0,10% Persentase peningkatan konsumsi telur 15.632.033 kg (15.632 ton) 424.654 ton 3,68%
Berdasarkan Tabel 3.8, dapat disimpulkan bahwa sasaran meningkatnya konsumsi hasil peternakan di Kabupaten Lamongan dibandingkan dengan konsumsiPropinsi Jawa Timur menunjukkan konsumsi daging di Kabupaten Lamongan mencapai 0,10% dari konsumsi Jawa Timur dan konsumsi telur mencapai 3,68% dari prosuksi Jawa Timur.
B. EVALUASI DAN ANALISIS AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2016
Berdasarkan data capaian kinerja tersebut diatas, diketahui bahwa semua indikator kinerja mengalami keberhasilan.
a. Hal-hal utama yang menjadi penyebab keberhasilan sasaran meningkatnya produktivitas hasil peternakan berupa produksi daging dan telur antara lain:
1. Produksi daging meningkat sesuai target yaitu naik 3% dari produksi tahun sebelumnya dikarenakan intensifnya pelaksanaan program IB dan pemeriksaan gangguan reproduksi pada betina produktif.
2. Pelaksanaan program Sentra Peternakan Rakyat di Kecamatan Tikung dengan komoditas sapi menjadikan Tikung sebagai wilayah percontohan untuk intensifikasi penambahan populasi dan produksi daging di Kabupaten Lamongan.
3. Produksi telur mengalami peningkatan produksi sesuai target yaitu sebesar 2% dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 2,33% disebabkan makin intensifnya program Pemerintah Daerah Kabupaten Lamongan Gemerlap dengan komoditas ayam petelur makin intensif dan menjadi pendorong bagi kelompok ternak ayam petelur untuk berwirausaha dan mengembangkan jenis usaha ayam petelur.
b. Hal-hal utama yang menjadi penyebab keberhasilan sasaran meningkatnya konsumsi hasil peternakan berupa konsumsi daging dan telur antara lain:
1. Konsumsi daging tahun 2016 mengalami peningkatan yang cukup signifikan daripada konsumsi daging tahun sebelumnya yaitu naik sebesar 63,8% hal ini disebabkan naiknya permintaan daging baik untuk wilayah Lamongan sendiri maupun untuk memenuhi permintaan wilayah luar Lamongan.
2. Konsumsi telur juga mengalami peningkatan pada tahun 2016 daripada tahun 2015 yaitu sebesar 0,23%. Hal ini disebabkan makin tingginya kesadaran masyarakat Lamongan akan pentingnya konsumsi protein hewani terutama sejak kecil.
3. Bantuan alat pengolahan daging dan telur pasca panen sangat membantu dalam meningkatkan tingkat konsumsi masyarakat akan produk olahan protein hewani.
C. AKUNTABILITAS KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2016
Sebagai upaya mewujudkan kinerja yang baik, tentunya harus didukung anggaran yang memadai serta dapat dipertanggungjawabkan penggunaannya.
Tabel 3.9
Alokasi Anggaran Per Sasaran Strategis
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Anggaran % Anggaran 1. Meningkatnya produktivitas hasil peternakan - Persentase peningkatan produksi daging - Persentase peningkatan produksi telur 7.031.650.000 84,21 2. Meningkatnya konsumsi hasil peternakan - Persentase peningkatan konsumsi daging - Persentase peningkatan 180.000.000 2,16
konsumsi telur
Tabel 3.10
Perbandingan Pencapaian Kinerja dan Anggaran
No Sasaran Indikator
Kinerja Anggaran
Target Realisasi Capaian (Rp.000)Alokasi Realisasi(Rp.000) Capaian 1. Meningkatnya produktivitas hasil peternakan - Persentase peningkatan produksi daging - Persentase peningkatan produksi telur 29.840.883 Kg 2.987.040 kg 30.769.126 Kg 3.117.731 kg 106,20% 106,27% 7.031.650 6.841.702 97,30% 2. Meningkatnya konsumsi hasil peternakan - Persentase peningkatan konsumsi daging - Persentase peningkatan konsumsi telur 16.887.622 kg 13.333.408 kg 19.177.455 kg 15.632.033 kg 113,56% 117,24% 180.000 177.264 98,48%
Berdasarkan Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lamongandalam Peraturan Daerah Nomor 04 Tahun 2016 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Lamongan, realisasi anggaran tahun 2016 dirinci pada tabel 3.11.
Tabel 3.11
Realisasi Anggaran Tahun 2016
Kode Rekening Uraian Anggaran SetelahP.APBD AnggaranRealisasi Capaian(%) PENDAPATAN ASLI DAERAH 197.000.000 197.000.000 100 Retribusi RPH 153.000.000 153.000.000 100 Kontribusi Dana Revolving 44.000.000 44.000.000 100 2.01 2.01 02 BELANJA DAERAH 13.121.150.500 12.828.296.148 97,77 2.01 2.01 02 00 00 BELANJA TIDAK LANGSUNG 4.770.670.000 4.756.018.074 99,69 2.01 2.01 02 00 00 Belanja pegawai 4.770.670.000 4.756.018.074 99,69 2.01 2.01 02 00 00 BELANJA LANGSUNG 8.350.480.500 8.072.278.074 99,49 2.01 2.01 02 01 Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran 723.830.500 655.011.916 90,49 2.01 2.01 02 01 01 Penyediaan Jasa Surat Menyurat 5.000.000 5.000.000 100 2.01 2.01 02 01 02 Penyediaan Jasa Komunikasi
sumber daya air dan listrik 164.450.000 135.204.566 82,22 2.01 2.01 02 01 06 Penyediaan jasa Pemeliharaan dan
2.01 2.01 02 01 08 Penyediaan jasa kebersihan kantor 50.700.000 50.700.000 100 2.01 2.01 02 01 10 Penyediaan Alat Tulis Kantor 80.000.000 79.850.000 99,81 2.01 2.01 02 01 11 Penyediaan Barang Cetakan dan
Penggandaan 50.000.000 49.848.550 99,70 2.01 2.01 02 01 12 Penyediaan Komponen Instalasi
Listrik Penerangan Bangunan Kantor
10.000.000 9.658.000 96,58 2.01 2.01 02 01 15 Penyediaan Bahan Bacaan dan
Peraturan Perundang-undangan 14.440.000 14.440.000 100 2.01 2.01 02 01 17 Penyediaan Makanan dan minuman 27.500.000 27.500.000 100 2.01 2.01 02 01 18 Rapat-rapat Koordinasi dan
Konsultasi ke luar Daerah 211.134.500 172.632.700 81,76 2.01 2.01 02 01 19 Penyediaan Jasa Administrasi/
Teknis Kegiatan 105.106.000 104.692.000 99,61 2.01 2.01 02 02 Program Peningkatan Sarana dan
Prasarana Aparatur 300.000.000 300.000.000 100 2.01 2.01 02 02 09 Pengadaan Peralatan Gedung
Kantor 50.000.000 50.000.000 100 2.01 2.01 02 02 10 Pengadaan Mebeleir 50.000.000 50.000.000 100 2.01 2.01 02 02 22 Pemeliharaan Rutin/Berkala
Gedung Kantor 110.000.000 110.000.000 100 2.01 2.01 02 02 23 Pemeliharaan Rutin/Berkala Mobil
Jabatan 30.000.000 30.000.000 100 2.01 2.01 02 02 24 Pemeliharaan Rutin/Berkala
Kendaraan Dinas/Operasional 40.000.000 40.000.000 100 2.01 2.01 02 02 28 Pemeliharaan Rutin/Berkala
Peralatan Gedung Kantor 20.000.000 20.000.000 100 2.01 2.01 02 05 Program Peningkatan Kapasitas
Sumberdaya Aparatur 40.000.000 36.240.000 90,60 2.01 2.01 02 05 01 Pendidikan dan Pelatihan Formal 40.000.000 36.240.000 90,60 2.01 2.01 02 06 Program Peningkatan
Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
50.000.000 48.358.000 96,72 2.01 2.01 02 06 01 Penyusunan Laporan Capaian
Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD
5.000.000 4.640.000 92,80 2.01 2.01 02 06 02 Penyusunan Laporan Keuangan
Semesteran 5.000.000 4.229.000 84,58 2.01 2.01 02 06 04 Penyusunan Pelaporan Keuangan
Akhir Tahun 5.000.000 5.000.000 100 2.01 2.01 02 06 05 Forum SKPD 10.000.000 9.514.000 95,14 2.01 2.01 02 06 06 Penyusunan Dokumen
Perencanaan dan Evaluasi 25.000.000 24.975.000 99,90 2.01 2.01 02 15 Program Pengembangan Data/
Informasi/Statistik Daerah 25.000.000 25.000.000 100 2.01 2.01 02 15 01 Penyusunan dan Pengumpulan
Data dan Statistik Peternakan 25.000.000 25.000.000 100 2.01 2.01 02 16 Program Peningkatan Ketahanan
Pangan Pertanian/Perkebunan 80.000.000 79.470.000 99,34 2.01 2.01 02 16 42 Sosialisasi Ketentuan
Hewan
2.01 2.01 02 21 Program Pencegahan dan
Penanggulangan Penyakit Ternak 1.072.500.000 1.061.573.750 98,98 2.01 2.01 02 21 02 Pengendalian dan Penanggulangan
Penyakit Hewan Menular 90.000.000 89.640.000 99,60 2.01 2.01 02 21 03 Pengamatan Penyakit dan
Pelayanan Aktif Kesehatan Ternak 95.000.000 94.840.750 99,83 2.01 2.01 02 21 04 Pengawasan Lalu-Lintas Ternak/
Pengiriman Ternak 15.000.000 15.000.000 100 2.01 2.01 02 21 06 Pengelolaan Limbah Rumah Potong
Hewan 72.500.000 67.685.000 93,36 2.01 2.01 02 21 07 Optimalisasi Laboratorium
Kesehatan Hewan 50.000.000 49.811.000 99,62 2.01 2.01 02 21 08 Monitoring dan Pembinaan
Pemotongan Hewan Qurban 20.000.000 20.000.000 100 2.01 2.01 02 21 09 Pengadaan Sarana dan Prasarana
RPH dan RPU 730.000.000 724.597.000 99,26 2.01 2.01 02 22 Program Peningkatan Produksi
Hasil Peternakan 5.379.150.000 5.230.644.878 97,24 2.01 2.01 02 22 02 Pembibitan dan Perawatan Ternak 25.000.000 25.000.000 100 2.01 2.01 02 22 10 Pengadaan Pakan dan Obat-obata
ternak di Demplot Mantup 934.150.000 882.706.204 94,49 2.01 2.01 02 22 12 Penguatan ekonomi Masyarakat di
Lingkungan Industri Hasil tembakau (IHT) Budidaya Ternak Kambing PE
200.000.000 199.785.000 99,89 2.01 2.01 02 22 13 Penguatan ekonomi Masyarakat di
Lingkungan Industri Hasil tembakau (IHT) Budidaya Ayam Petelur
200.000.000 199.195.000 99,60 2.01 2.01 02 22 14 Penguatan ekonomi Masyarakat di
Lingkungan Industri Hasil tembakau (IHT)
1.600.000.000 1.566.126.332 97,88 2.01 2.01 02 22 16 Pengembangan Agribisnis
Peternakan (Pengembangan sapi bibit)
200.000.000 198.800.000 99,40 2.01 2.01 02 22 18 Penguatan Pakan Penggemukan
Sapi Potong 250.000.000 209.703.000 83,88 2.01 2.01 02 22 19 Pengembangan Agribisnis
Peternakan (Pengembangan Sapi Potong)
300.000.000 297.630.714 99,21 2.01 2.01 02 22 20 Pengembangan Agribisnis
Peternakan (Pembibitan Sapi Potong)
300.000.000 297.466.428 99,16 2.01 2.01 02 22 21 Pelatihan Budidaya Ternak 100.000.000 99.755.200 99,76 2.01 2.01 02 22 22 Pengadaan Sarana dan Prasarana
Pembibitan Ternak dan Pos IB 710.000.000 702.097.000 98,89 2.01 2.01 02 22 23 Budidaya Penggemukan Sapi
Potong 560.000.000 552.380.000 98,64 2.01 2.01 02 23 Program Peningkatan Pemasaran
Hasil Produksi Peternakan 180.000.000 177.264.500 98,48 2.01 2.01 02 23 02 Fasilitasi Kerjasama Regional
(Fasilitasi PMI Sapi Bibit, PMI Sapi Potong dan PMI Kambing/Domba) 2.01 2.01 02 23 03 Fasilitasi Kerjasama Kemitraan
Antar Pelaku Usaha 15.000.000 15.000.000 100 2.01 2.01 02 23 08 Pengolahan Informasi Permintaan
Pasar atas Hasil Produksi Peternakan Masyarakat
25.000.000 25.000.000 100 2.01 2.01 02 23 13 Promosi Hasil Produksi Peternakan
(Memasyarakatkan Konsumsi Protein Hewani Asal Ternak)
115.000.000 112.514.500 97,84 2.01 2.01 02 24 Program Peningkatan Penerapan
Teknologi Peternakan 500.000.000 470.013.600 94,00 2.01 2.01 02 24 01 Penataan Sentra Peternakan
Rakyat (SPR) 150.000.000 130.300.000 86,87 2.01 2.01 02 24 02 Pengadaan Sarana dan Prasarana
Teknologi Peternakan Tepat Guna 10.000.000 10.000.000 100 2.01 2.01 02 24 04 Kegiatan Penyuluhan Penerapan
Teknologi Peternakan Tepat Guna 25.000.000 24.990.000 99,96 2.01 2.01 02 24 05 Pelatihan dan Bimbingan
Pengoperasian Teknologi Peternakan Tepat Guna (Revitalisasi Pengolahan Pakan Ternak)
40.000.000 39.800.000 99,50
2.01 2.01 02 24 10 Introduksi Pengolahan Hasil Peternakan (Pelatihan dan Pembinaan Pengolahan Telur Asin Asap)
50.000.000 49.500.000 99,00 2.01 2.01 02 24 11 Pelatihan dan Bimbingan
Pengoperasian Teknologi
Peternakan Tepat Guna (Penguatan Kelembagaan Kelompok)
20.000.000 19.375.000 96,88 2.01 2.01 02 24 12 Pengadaan Sarana dan Prasarana
Teknologi Peternakan (Pengadaan Chopper)
170.000.000 161.147.600 94,79 2.01 2.01 02 24 14 Pengadaan Sarana dan Prasarana
Teknologi Peternakan (Pengadaan Timbangan Ternak)
35.000.000 34.901.000 99,72
Untuk realisasi anggaran kegiatan yang dananya berasal dari APBD Provinsi Jawa Timur dan APBN yang dilaksanakan pada Tahun 2016 untuk urusan Peternakan di Kabupaten Lamongan dicantumkan dalam Tabel 3.12 sebagai berikut:
Tabel 3.12
Realisasi Anggaran Tahun 2016 Dana APBD I dan APBN
No Program/Kegiatan Sumber Dana Anggaran (Rp.) Realisasi (Rp.) Capaian (%) 1. Penanganan Gangguan
Reproduksi APBN 18.750.000 18.750.000 100 2. Operasional Pelayanan
3. Vaksinasi AI APBD Prov. 5.250.000 5.250.000 100 4. Biosecurity Perunggasan APBN 2.500.000 2.500.000 100 5. Restrukturisasi manajemen RPH
Ruminansia APBD Prov. 75.000.000 75.000.000 100 6. Penanggulangan Penyakit
Parasiter APBD Prov. 2.800.000 2.800.000 100 7. Pengembangan Lumbung Pakan
(LP) Ruminansia TP APBN 156.960.000 156.708.864 99,84 8. Bantuan Penguatan Pakan Sapi
Potong TP APBN 410.720.000 393.798.336 95,88 9. Penguatan Manajemen Sentra
Peternakan Rakyat (SPR) TP APBN 330.000.000 296.010.000 89,70 10. Penguatan Produksi Sapi Potong
di Lokasi SPR TP APBN 1.010.000.000 1.009.192.000 98,92 11. Pengembangan Budidaya Sapi
Potong TP APBN 1.716.000.000 1.697.124.000 98,90 12. Pengembangan Budidaya
Kambing TP APBN 137.000.000 136.821.900 99,87 13. Pengembangan Budidaya Kelinci TP APBN 75.000.000 74.820.000 99,76 14. Perumusan Kebijakan
Perencanaan Pembangunan Peternakan dan keswan
TP APBN 80.100.000 80.100.000 100 15. Fasilitasi Pengolahan daging TP APBN 224.478.000 222.031.190 98,91 16. Fasilitasi Pengolahan Unggas TP APBN 428.250.000 422.554.275 98,67 17. Fasilitasi Pengolahan Biogas,
Limbah Ternak TP APBN 217.000.000 216.804.700 99,91 18. Fasilitasi Sarana Kelembagaan
pasar ternak TP APBN 409.000.000 404.705.500 98,95
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lamongan senantiasa berkomitmen untuk memajukan pembangunan peternakan di Lamongan, dibuktikan dengan penghargaan yang diterima petugas teknis daerah yang mampu memperoleh prestasi tingkat regional Jawa Timur di tahun 2016, dengan kategori sebagai berikut: 1. Juara II Petugas iSIKHNAS Berprestasi Tingkat Jawa Timur Tahun 2016 atas
nama Sugiono, S.Pt.,MM
2. Juara II Petugas IB Berprestasi Tingkat Jawa Timur Tahun 2016 atas nama Hadi Winoto.
3. Dalam pelaksanaan Kegiatan Panen Pedet Hasil IB Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 yang dilaksanakan di Kabupaten Lamongan, dilaksanakan kontes ternak dengan beberapa kategori dengan rincian pemenang sebagai berikut:
1) Gunawan, Desa Wudi Sambeng 2) Sawiyan, Desa Takerharjo Solokuro 3) Rustamaji, Sukodadi
b. Kategori Pedet Jantan Lokal, dengan rincian pemenang: 1) Sawiyan, Desa Takerharjo Solokuro
2) Sugeng, Kec. Mojoagung Jombang 3) H. Aksan, Desa Dadapan Solokuro
c. Kategori Induk Sapi Lokal, dengan rincian pemenang: 1) Sawiyan, Desa Takerharjo Solokuro
2) Sugeng, Kec. Mojoagung Jombang 3) Muslimin, Kec. Paciran
d. Kategori Pedet Betina Persilangan Hasil IB, dengan rincian pemenang: 1) Rinto, Kec. Mantup
2) Sirun, Kec. Bluluk 3) Sunarti, Kec. Sugio
e. Kategori Pedet Jantan Persilangan hasil IB, dengan rincian pemenang: 1) Aman, Kec. Modo
2) Rawi, Kec. Kembangbahu 3) Ngadimin, Kec. Kedungpring
f. Kategori Induk Persilangan Hasil IB, dengan rincian pemenang: 1) Sarwi, Kec. Modo
2) Ahmad Yani, Kab. Jombang 3) Situn/Ali, Kec. Kembangbahu
BAB IV PENUTUP
A. KESIMPULAN
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lamongan Tahun 2016 merupakan pertanggungjawaban atas kinerja lembaga dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupateb Lamongan Tahun 2016-2021 yang berisi uraian tentang capaian indicator kinerja kegiatan, program dan sasaran yang telah dilaksanakan oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lamogan pada Tahun 2016.
Berdasarkan uraian capaian kinerja sasaran yang merupakan capaian kinerja dari pengukuran Indikator Kinerja Utama atau Indikator Kinerja Sasaran yang merupakan capaian sasaran pada setiap tujuan dalam mencapai Visi dan Misi Kepala Daerah Terpilih misi ke-2 yaitu Mengembangkan perekonomian yang berdaya saing dengan mengoptimalkan potensi daerah dengan uraian sebagai berikut:
1. Sasaran 1 yaitu meningkatnya produktivitas hasil peternakan
a. Sasaran meningkatnya produksi daging dapat mencapai target dengan capaian 100% dan produksi telur dapat mencapai target dengan tingkat capaian 100,32%. b. Dibandingkan dengan produksi hasil peternakan tahun 2015, produksi daging
pada tahun 2016 mengalami peningkatan dengan tingkat pertumbuhan 3% dan produksi telur mengalami peningkatan dengan tingkat pertumbuhan 2,33%.
c. Sasaran meningkatnya produksi hasil peternakan tahun 2016 dibandingkan dengan target akhir RPJMD menunjukkan produksi daging mencapai tingkat kemajuan 86,26% dan produksi telur mencapai tingkat kemajuan 90,87%.
d. Sasaran meningkatnya produksi hasil peternakan di Kabupaten Lamongan dibandingkan dengan produksi Propinsi Jawa Timur menunjukkan bahwa produksi daging mencapai 7,4% dari produksi Propinsi Jawa Timur dan produksi telur mencapai 0,68% dari produksi Jawa Timur.
a. Sasaran meningkatnya konsumsi hasil peternakan menunjukkan konsumsi daging dapat mencapai target dengan tingkat capaian 162,98% dan konsumsi telur dapat mencapai target dengan tingkat capaian 100,23%.
b. Sasaran meningkatnya konsumsi hasil peternakan tahun 2015 dibandingkan tahun 2016 menunjukkan konsumsi daging mengalami peningkatan dengan tingkat pertumbuhan 63,8% dan konsumsi telur mengalami peningkatan dengan tingkatpertumbuhan 1,23%.
c. Sasaran meningkatnya konsumsi hasil peternakan tahun 2016 dibandingkan dengan target akhir RPJMD menunjukkan konsumsi daging mencapai tingkat kemajuan 158,97% dan konsumsi telur mencapai tingkat kemajuan 95,35%. d. Sasaran meningkatnya konsumsi hasil peternakan di Kabupaten Lamongan
dibandingkan dengan konsumsiPropinsi Jawa Timur menunjukkan konsumsi daging di Kabupaten Lamongan mencapai 0,15% dari konsumsi Jawa Timur dan konsumsi telur mencapai 3,15% dari prosuksi Jawa Timur.
B. REKOMENDASI
Berdasarkan permasalahan diatas, untuk meningkatkan kinerja Dinas Peternakan pada tahun yang akan datang perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Mengembangkan usaha peternakan berbasis kawasan, sehingga dapat fokus pengembangan sesuai dengan potensi sumber daya lokal.
2. Memfasilitasi aksesbilitas permodalan untuk mengembangkan usaha ternak, baik melalui koperasi, bank pemerintah, atau lembaga pembiayaan lainnya.
3. Memberikan penyuluhan good farming practice secara berkala kepada para peternak. 4. Mengembangkan lahan hijauan makanan ternak dan pemanfaatan alat mesin pengolah
pakan skala kecil.
5. Memberantas wabah penyakit ternak, melalui program pemberian vaksin, ataupun dengan cara memusnahkan hewan yang telah terjangkit wabah penyakit. Disamping itu perlu meningkatkan pengawasan lalu lintas ternak/ produk ternak.
6. Meningkatkan kualitas dan kuantitas ternak dengan cara inseminasi buatan. 7. Mengadakan alat pengolah pasca panen bagi usaha peternakan skala kecil.
8. Kerjasama dengan lembaga penelitian peternakan untuk mengembangkan teknologi peternakan di masyarakat.
Demikian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lamongan yang menggambarkan capaian Kinerja tiap-tiap Tujuan dan Sasaran
pada tahun 2016 dalam mendukung pencapaian Visi dan Misi Pemerintah Kabupaten Lamongan.