• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sasaran Pengembangan Ekonomi Kreatif di Kabupaten Jember

BAB V. TEMUAN AWAL

5.5 Sasaran Pengembangan Ekonomi Kreatif di Kabupaten Jember

Tantangan utama yang dihadapi Kabupaten Jember dalam pengembangan ekonomi kreatif kedepan adalah peningkatan keunggulan komparatif.Pertamakarakteristik ekonomi kreatif mampu menumbuhkan awal kekuatan yang baru dalam pembangunan

ekonomi di Kabupaten Jember, namun demikian ekonomi yang masih mau berkembang ini memerlukan kesinambungan dan keseriusan program untuk benar-benar menjadikan kekuatan baru perekonomian di Kabupaten Jember. Dengan rencana pengembangan yang terkait satu dengan lainnya dan berkesinambungan diharapkan ekonomi kreatif menjadi pendorong sektor-sektor lain untuk meningkatkan nilai tambah dari setiap rantai produksi.

Sejalan dengan fokus pembangunan daerah ke depan dalam ekonomi kreatif di Kabupaten Jember pada keunggulan komparatif. Rencana pengembangan ekonomi kreatif ke depan akan difokuskan pada peningkatan daya saing ekonomi kreatif sehingga secara bersama-sama dapat bersinergi dengan sektor lain sebagai penggerak perekonomian Jember Saat ini, secara makro ekonomi kreatif telah menunjukkan kontribusi positif dan signifikan, namun kenyataannya masih belum optimal dikembangkan sebagai sektor penggerak perekonomian.

Dengan potensi sumber daya manusia, sumber daya alam dan sumber daya budaya yang besar, Kabupaten Jember memiliki peluang untuk menjadi salah satu penyumbang produk-produk ekonomi kreatif yang besar. Potensi ini akan dan telah mulai dikerjakan oleh pemerintah bersama-sama dengan pemangku kepentingan lainnya. Pengembangan ekonomi kreatif selanjutnya, difokuskan pada peningkatan keungulan komparatif (daya saing) dengan menyelesaikan masalah-masalah yang masih menghambat perkembangan ekonomi kreatif yang belum dapat diselesaikan selama ini, serta mempercepat proses peningkatan kapasitas masyarakat di Kabupaten Jember baik melalui pendidikan, pelatihan dan interaksi dengan orang kreatif agar dapat menjadi masyarakat yang memiliki inovasi dan kreatifitas.

Terkait dengan sasaran pengembangan ekonomi kreatif di maka diperlukan Penyusunan Masterplan Pengembangan Ekonomi Kreatif Berbasis Bahan Baku Lokal di Kabupaten Jember. Salah satu alternatif yang dapat direncanakan adalah menawarkan percepatan strategi pada program atau kegiatan prioritas pembangunan ekonomi. Dari kondisi tersebut, maka permasalahan utama yang seharusnya dicarikan solusinya adalah, “program apa yang dijadikan prioritas untuk percepatan pembangunan ekonomi kreatif secara menyeluruh didasarkan pada ekonomi kreatif yang ada di masing-masing wilayah di Kabupaten Jember”. Untuk menentukan program apa yang nantinya dijadikan prioritas

utama dalam percepatan pembangunan ekonomi kreatif maka perlu disusun visi, misi, tujuan dan sasaran strategis yang dapat menciptakan terobosan-terobosan baru dan pemikiran yang kreatif. Visi, misi, tujuan dan sasaran strategis dapat di tuangkan sebagai berikut:

b. Visi Pembangunan Ekonomi Kreatif Kabupaten Jember

Visi pembangunan ekonomi kreatif Kabupaten Jember kedepan dirumuskan dengan “Penguatan Kelembagaan yang tangguh untuk pengembangan ekonomi kreatif unggul di Jawa Timur”. Kelembagaan yang tangguh didefinisikan sebagai kondisi terciptanya institusi, kebijakan dan peraturan yang memberikan daya dukung untuk orang kreatif dapat berkreasi dan berinovasi sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya, adanya iklim usaha yang kondusif, jaminan kebebasan berekspresi dan berinteraksi dalam wadah-wadah atau komunitas masyarakat kreatif. Unggul didefinisikan sebagai kondisi masyarakat kreatif yang mampu berkompetisi secara adil, jujur, dan menjunjung tinggi etika bisnis, unggul di tinggat nasional dan memiliki kemampuan inovasi dan kreatifitas untuk terus melakukan perbaikan, dan selalu berpikir positif untuk menghadapi tantangan dan permasalahan yang dihadapi.

c. Misi Pembangunan Ekonomi Kreatif Kabupaten Jember

Visi tersebut diwujudkan melalui 3 Misi utama, yaitu (1) Meningkatkan ketersediaan dan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan bahan baku untuk pengembangan ekonomi kreatif; (2) Menumbuhkembangkan keunggulan industri kreatif; dan (3) Menciptakan sistem kelembagaan yang kondusif untuk pengembangan ekonomi kreatif yang “unggul”.

d. Tujuan dan Sasaran Strategis Pengembangan Ekonomi Kreatif

Dari misi pertamaMeningkatkan ketersediaan dan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan bahan baku untuk pengembangan ekonomi kreatif. Sumber daya manusia yang dimaksudkan adalah orang kreatif yang sesuai dengan kebutuhan pengembangan ekonomi kreatif, yaitu orang yang memiliki kemampuan kreatifitas dan berinovasi. Sedangkan bahan baku yang dimaksud adalah berupa sumber daya budaya dan sumber

daya alam yang ada di Kabupaten Jember atau lebih luas lagi Nasionalbukanimport dari luar Indonesia. Ketersediaan sumber daya manusia dan bahan baku dalam jumlah dan kualitas yang sesuai dengan kebutuhan ekonomi kreatif merupakan faktor penting dalam peningkatan daya saing industri kreatif. Misi ini mengemban dua tujuan utama. Pertama, menjamin adanya peningkatan kuantitas dan kualitas orang kreatif lokal yang didukung oleh lembaga pendidikan yang sesuai dan berkualitas. Kedua, memastikan adanya peningkatan kualitas pengembangan dan pemanfaatan bahan baku lokal yang tidak merusak lingkungan dan kompetitif. Dengan misi ini diharapkan nantinya akan tercipta masyarakat kreatif di Kabupaten Jember yang dapat bersaing dan unggul serta selalu berkeinginan dan dapat terus berkreasi untuk menciptakan karya kreatif berkualitas dan unik yang memiliki khas daerah.

Dalam mengoptimalkan dan mengembangkan sumber daya berupa bahan baku lokal, yaitu sumber daya alam dan sumber daya budaya, pengembangan ekonomi kreatif ditujukan untuk pengembangan dan pemanfaatan yang seimbang sehingga baik sumber daya alam maupun sumber daya budaya tetap terjaga kelestariannya. Pada dasarnya, pemanfaatan sumber daya alam akan selalu dihadapkan pada masalah kelangkaan dan keberlanjutan sehingga pengembangan industri kreatif yang memanfaatkan sumber daya alam diarahkan pada pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan. Dengan demikian, ketersediaannya terjamin sehingga generasi di masa depan juga bisa mendapatkan manfaat dari ketersediaannya.

Begitu pula dengan pemanfaatan sumber daya budaya yang juga selalu dihadapkan pada pilihan strategis dan berkesinambungan antara perlindungan dengan pengembangan dan pemanfaatan secara ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan strategi yang menyeluruh dalam perlindungan, pengembangan dan pemanfaatan sumber daya budaya sehingga budaya tidak dilihat sebagai apa yang sudah terjadi dimasa lampau tetapi sebagai hasil cipta karsa manusia yang berkelanjutan dan tradisi yang hidup di masyarakat hingga sekarang. Dalam rangka pencapaian dua tujuan utama ini, terdapat 4 sasaran strategis yang akan dicapai, yaitu;

1. Meningkatnya kuantitas dan kualitas pendidikan kreatif; 2. Meningkatnya kuantitas dan kualitas orang kreatif;

3. Tersedianya bahan baku yang berciri khas lokal, berkelanjutan, dan tidak merusak lingkungan dan;

4. Meningkatnya kualitas pengelolaan sumber daya budaya yang berkelanjutan.

Dari misi kedua, menumbuhkembangkan keunggulan industri kreatif. Pengembangan ekonomi kreatif tidak dapat dilepaskan dari pengembangan industri kreatif yang menjadi bagian dari ekonomi kreatif itu sendiri. Pengembangan industri kreatif juga tidak dapat berdiri sendiri karena industri kreatif saling terkait dengan komponen lain dalam ekosistem ekonomi kreatif, yaitu terkait dengan komponen lingkungan pengembangan, komponen pengarsipan, dan komponen pasar. Industri yang ada pada rantai nilai industri kreatif meliputi industri utama, yaitu industri yang merupakan penggerak dalam sektor industri kreatif dan industri pendukung yang mendukung pengembangan industri kreatif utama.

Rantai nilai industri kreatif adalah sebuah rangkaian proses penciptaan nilai kreatif, dimana transaksi sosial, budaya, dan ekonomi terjadi didalamnya. Pada umumnya, proses dalam rantai nilai kreatif yang terjadi adalah proses kreasi, produksi, distribusi dan komersialisasi. Rantai nilai kreatif ini ada kalanya berbeda untuk setiap subsektor ekonomi kreatif. Tujuan peningkatan pertumbuhan yang unggul terkait industri kreatif akan diwujudkan melalui pencapaian 3 sasaran strategis yaitu:

1. Meningkatnya keunggulan wirausaha kreatif; 2. Meningkatnya keunggulan usaha kreatif lokal dan;

3. Terciptanya produk dan jasa kreatif yang menjadi ikon daerah

Dari misi ketiga, menciptakan sistem kelembagaan yang kondusif untuk pengembangan ekonomi kreatif yang unggul. Lingkungan yang kondusif diperlukan agar industri dan orang kreatif dapat bertumbuh dan berkembang. Lingkungan yang kondusif tidak hanya menyangkut regulasi-regulasi yang melingkupi aktivitas kreatifitas, tapi lebih dari itu menyangkut akses pendanaan, akses pasar, dukungan infrastruktur dan teknologi dan juga partisipasi pemangku kepentingan yang aktif dan konstruktif serta apresiasi masyarakat umum. Misi ini mengemban 4 tujuan.Pertama, menyediaan pembiayaan yang sesuai bagi wirausaha kreatif lokal. Kedua Peningkatan keragaman segmen pasar dan pangsa pasar ekonomi kreatif.Ketiga Penyediaan infrastruktur dan teknologi yang sesuai

dengan kompetitif bagi industri kreatif dankeempatpeningkatan kualitas iklim usaha kreatif dan apresiasi terhadap karya dan sumber daya lokal.

Dari tujuan tersebut akan dicapai melalui 6 sasaran strategis yang akan dicapai, yaitu:

1. Adanya akses dan model pembiayaan yang sesuai bagi wirausaha kreatif lokal.

2. Meningkatnya ketersediaan infrastruktur yang mendorong kelancaran produksi, distribusi dan promosi produk kreatif.

3. Meningkatnya ketersediaan teknologi tepat guna dan mudah diakses.

4. Terciptanya regulasi yang mendukung penciptaan iklim yang kondusif bagi pengembangan ekonomi kreatif.

5. Meningkatnya partisipasi aktif pemangku kepentingan dalam pengembangan ekonomi kreatif.

6. Meningkatnya apresiasi masyarakat terhadap sumber daya alam dan budaya lokal.

5.5.2 Indikator dan Arah Pengembangan Ekonomi Kreatif di Kabupaten Jember A. Indikator Pengembangan Ekonomi Kreatif

Pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran pengembangan ekonomi kreatif di Kabuapten Jember diukur dengan beberapa indikator berdasarkan 3 misi yang telah dijabarkan. Dengan memperhatikan kinerja eknomi kreatif maka keberhasilan pemerintah dalam pengembangan ekonomi kreatif dapat diukur melalui terget-target yang ditetapkan dalam setiap indikator. Dari misi pertama keberhasilan pemerintah untuk meningkatkan ketersediaan dan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan bahan baku untuk pengembangan ekonomi kreatif, dapat diukur dengan 3 indikator yaitu:

1. Penyerapan tenaga kerja.

2. Kontribusi ekonomi kreatif pada tenaga kerja. 3. Pertumbuhan produktivitas tenaga kerja.

Dari misi kedua keberhasilan pemerintah untuk menumbuhkembangkan keunggulan industri kreatif dapat diukur dengan 3 indikator:

1. Kontribusi ekonomi kreatif pada PAD Kabupaten Jember. 2. Daya nilai tumbuh ekonomi kreatif.

Dari misi ketiga keberhasilan menciptakan sistem kelembagaan yang kondusif untuk pengembangan ekonomi kreatif yang unggul dapat diukur melalui pencapaian 5 indikator, yaitu:

1. Pertumbuhan pembiayaan untuk ekonomi kreatif.

2. Peningkatan kontribusi karya ekonomi kreatif dalam konsumsi rumah tangga. 3. Peningkatan jumlah ekonomi kreatif di masing-masing daerah di Kabupaten Jember. 4. Pertumbuhanbrand merklokal wilayah.

5. Pertumbuhan desain industri lokal.

B. Arah Pengembangan Ekonomi Kreatif

Arah pengembangan ekonomi kreatif meliputi 4 hal, yaitu: (1) Peningkatan kuantitas dan kualitas orang kreatif lokal yang didukung oleh lembaga pendidikan; (2) Peningkatan pengembangan dan pemanfaatan bahan baku lokal; (3) Penyediaan pembiayaan yang sesuai bagi wirausaha kreatif lokal dan; (4) Penyediaan infrastruktur dan teknologi yang sesuai bagi industri kreatif.

1. Peningkatan Kuantitas dan Kualitas Orang Kreatif Lokal Yang Didukung Oleh Lembaga Pendidikan

Manusia kreatif merupakan modal utama dan motor penggerak dalam pengembangan ekonomi kreatif. Kuantitas manusia kreatif di Kabupaten Jember masih kurang, khususnya orang kreatif yang memiliki spesialisasi teknis tertentu dan yang memiliki kemampuan manajemen untuk mendukung pengembangan ekonomi kreatif. Oleh karena itu, pengembangan lembaga pendidikan kreatif di bidang keilmuan yang sesuai dengan kebutuhan industri kreatif sangatlah diperlukan. Sedangkan kualitas orang kreatif sangat dipengaruhi oleh kualitas pendidikan kreatif yang merupakan salah satu bagian dalam nurturance environment bagi orang kreatif. Pendidikan yang dimaksud tidak terbatas pada pendidikan formal, namun juga termasuk pendidikan nonformal.

Berdasarkan pemahaman diatas, maka peningkatan kuantitas dan kualitas pendidikan diarahkan untuk:

a. Mengembangkan lembaga pendidikan formal dan nonformal yang memiliki potensi ekonomi kreatif.

b. Meningkatkan pendidikan formal dengan pendidikan nonformal khususnya pada konten ekonomi kreatif.

c. Memberikan akses pendidikan formal maupun non formal ke jenjang yang lebih tinggi.

Sedangkan peningkatan kuantitas dan kualitas orang kreatif diarahkan “Untuk meningkatkan profesionalisme orang kreatif sebagai tenaga kerja di industri kreatif dan memberikan perlindungan bagi tenaga kerja”.

2. Peningkatan Pengembangan dan Pemanfaatan Bahan Baku Lokal

Sumber daya alam dan sumber daya budaya merupakan sumber bahan baku dan inspirasi bagi orang kreatif dalam berkarya yang dapat menjadi keunikan dari karya kreatif yang dihasilkan. Kabupaten Jember memiliki sumber daya alam yang melimpah. Sebagai bahan baku produk kreatif dalam ekonomi kreatif mampu memberikan nilai tambah yang tinggi pada bahan baku dan produk kreatif yang relatif ramah lingkungan. Pemanfaatan sumber daya alam diharapkan optimal dengan memperhatikan keberlanjutan bahan baku. Budaya merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam membangun pola pikir kreatif. Dalam pengembangan ekonomi kreatif perlindungan, pengembangan dan pemanfaatan sumberdaya alam dan sumber daya budaya secara berkelanjutan merupakan hal yang perlu dilakukan. Hal ini akan mendorong terciptanya bahan baku yang berkualitas, beragam dan kompetitif dari sumber daya alam yang terbarukan serta tersedianya informasi sumber daya budaya lokal yang akurat dan terpercaya dan dapat diakses secara mudah dan cepat. Untuk mencapai sasaran tersedianya bahan baku dari sumber daya alam yang berciri khas lokal, maka pembangunan ekonomi kreatif diarahkan “Untuk mengembangkan dan mendistribusikan pengetahuan tentang sumber daya alam dan mengembangkan bahan baku berciri khas lokal yang tidak merusak lingkungan”.

3. Penyediaan Pembiayaan yang Sesuai Bagi Wirausaha Kreatif Lokal

Pembiayaan merupakan aspek yang sangat penting dalam pengembangan usaha, baik usaha pemula maupun usaha yang sudah mapan sehingga dapat berekspansi. Sebagian besar pembiayaan adalah pembiayaan konvensional yang belum dapat memberikan pembiayaan khususnya bagi industri kreatif berbasis pada kekayaan intelektual. Oleh karena itu, diperlukan terobosan-terobosan baru dalam kebijakan pemerintah untuk meningkatkan akses dan pengembangan model pembiayaan yang sesuai bagi wirausaha kreatif lokal. Penciptaan pembiayaan yang sesuai dan mudah diakses diarahkan “Untuk mengembangkan dan memfasilitasi pembentukan lembaga pembiayaan yang dapat memberikan pembiayaan bagi industri kreatif berbasis kekayaan intelektual, memfasilitasi model pembiayaan yang sesuai untuk industri kreatif dan dapat diakses dengan mudah, dan memperkuat hubungan antara usaha kreatif, pemerintah dengan lembaga keuangan dan investor”.

4. Penyediaan Infrastruktur dan Teknologi yang Sesuai Bagi Industri Kreatif

Peningkatan ketersediaan infrastruktur mendorong kelancaran produksi, distribusi dan promosi produk kreatif diarahkan untuk menjamin ketersediaan infrastruktur telematika jaringan internet, dan infrastruktur logistik dan energy, mengembangkan fasilitas tempat pertunjukan, dan mengembangkan platform pembayaran non tunai. Peningkatan ketersediaan teknologi tepat guna dan mudah diakses diarahkan “Untuk meningkatkan akses dan pengembangan teknologi secara mudah dan unggul meningkatkan pengembangan basis-basis teknologi lokal yang mendukung pengembangan industri kreatif, dan meningkatkan kolaborasi antar pemangku kepentingan dalam melakukan pengembangan teknologi”.

5.5.3 Rencana Pengembangan Ekonomi Kreatif Kabupaten Jember

Rencana merupakan rencana aktivitas yang lebih terperinci dari strategi-strategi yang telah disusun dalam rencana strategi. Rencana ini merupakan rencana secara bertahap dan strategis yang akan dilakukan untuk mencapai sasaran strategis yang telah ditetapkan. Indikasi rencana kegiatan dapat diterapkan dengan Pola Pengembangan Ekonomi Kreatif di Kabupaten Jember yang dibutuhkan untuk mencapai sasaran strategis.

Gambar 5.16 Pola Pengembangan Ekonomi Kreatif di Kabupaten Jember

Keterangan:

I = Intellectuals/Akademisi B = Enterpreneur/Pebisnis C = Komunitas orang kreatif G = Goverment/Pemerintah

Dalam upaya peningkatan kuantitas dan kualitas orang kreatif terdapat strategi utama dalam Pola Pengembangan Ekonomi Kreatif di Kabupaten Jember. Didalam pola pengembangan ini peran dari masing-masing komponen yang terlibat perlu sinergitas yang kuat untuk menyusun masterplan ekonomi kreatif sebagai berikut:

1. Peran dari akademisi/Perguruan Tinggi sangat dibutuhkan dalam program penelitian dan pengembangan bagi produk-produk yang dihasilkan oleh masyarakat kreatif yang ada di Kabupaten Jember. Selain itu juga perlu adanya pendampingan pada masyarakat kreatif, khususnya peningkatan kualitas kepemimpinan sumberdaya manusia. Penyediaan bahan baku dari sumber daya alam yang berciri khas lokal, berkelanjutan, melalui strategi penelitian dan pengembangan kekayaan. Melakukan penelitian dan pengembangan mengenai kekayaan hayati lokal. Sistem yang dikembangkan haruslah memberikan kesempatan kepada akademisi dan masyarakat lokal untuk saling bekerjasama dalam mengeksplorasi kekayaan alam yang ada di Kabupaten Jember.

2. Peran dari pebisnis atau enterpreneurship yaitu memberikan informasi pasar dan menjadi wadah untuk memberikan ide-ide kreatif yang bisa dimanfaatkan oleh banyak

I B

C G

Program Penelitian dan Pengembangan

Pemasaran dan ide kreatif

Sumber daya lokal dan sumber daya budaya

SDM / Komunitas orang Kreatif

orang kreatif. Relatif rendahnya jiwa kewirausahaan menjadi tantangan dalam peningkatan daya dukung unggul industri kreatif. Seringkali orang kreatif bukanlah seorang wirausaha yang baik, sehingga orang kreatif perlu didampingi oleh rekan bisnis yang bisa membantu dirinya untuk dapat mengembangkan bisnis kreatif yang memanfaatkan kreatifitas dan inovasi yang dimilikinya. Oleh karena itu, dalam menjalankan usaha kreatif dan menjaga keberlangsungan usaha, tidak hanya membutuhkan kemampuan menciptakan yang unik dan bernilai tinggi tetapi juga bisa membaca peluang pasar dan manajemen bisnis yang baik.

3. Sumber daya alam diarahkan pada pemanfaatan sumber daya alam yang tidak merusak lingkungan, demikian juga dengan pemanfaatan sumber daya budaya yang juga selalu dihadapkan pada pilihan strategis dan berkesinambungan. Pengembangan dan pemanfaatan sumber daya budaya yang tepat sehingga budaya tidak dilihat sebagai apa yang sudah terjadi dimasa lampau tetapi sebagai hasil cipta karsa manusia yang berkelanjutan dan tradisi yang hidup di masyarakat hingga sekarang. Sumber daya lokal dan budaya merupakan modal utama bagi pengembangan ekonomi kreatif di wilayah Kabupaten Jember. Meskipun Kabupaten Jember memiliki sumberdaya alam lokal yang melimpah, ketersediaannya saat ini semakin menipis sehingga perlu adanya kreatifitas yang bisa menjawab tantangan untuk menghasilkan produk yang bernilai tambah tinggi serta mengembangkan produk dan jasa alternatif yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Jember.

4. SDM / Komunitas orang Kreatif merupakan kekuatan utama dari pengembangan ekonomi kreatif di Kabupaten Jember. Dalam pengembangan ekonomi kreatif sangat tergantung kepada modal manusia SDM. Ekonomi kreatif membutuhkan sumberdaya manusia yang kreatif, mampu melahirkan berbagai ide dan menerjemahkannya ke dalam bentuk barang yang unik dan jasa yang bernilai tinggi. Proses produksinya bisa saja mengikuti kaidah ekonomi industri, tetapi proses ide awalnya adalah kreatifitas dari sumber daya manusia.

5. Peran pemerintah adalah penyediaan infrastruktur dan teknologi yang sesuai dengan ekonomi kreatif. Untuk meiningkatkan ketersediaan infrastruktur yang dapat mendorong kelancaran produksi distribusi dan promosi karya kreatif dilaksanakan

melalui beberapa indikasi rencana. Pertama dengan mensosialisasikan pentingnya industri kreatif bagi sendi-sendi kehidupan sosial ekonomi masyarakat. Kedua perbaikan sarana prasarana yang berkaitan dengan pemasaran hasil produksi dan pengadaan peralatan pendukung produksi. Ketiga memfasilitasi kerjasama dengan lembaga keuangan, terkait dengan pembiayaan industri kreatif.Keempatmemberikan insentif kepada pengembangan teknologi pengolahan bahan baku yang dibutuhkan oleh industri kreatif. Kelima adalah dengan menjalin kemitraan yang saling menguntungkan dengan pihak yang memiliki teknologi kreatif yang sudah maju. Kemitraan dalam ekonomi kreatif dapat mempercepat transfer pengetahuan ini perlu dijamin keberhasilannya dalam sebuah perjanjian yang menguntungkan. Oleh karena itu, upaya negosiasi dan komunikasi harus melibatkan instansi yang didampingi oleh ahli dibidang ekonomi terkait. Keenam memfasilitasi dan mendorong pihak swasta untuk mengembangkan lembaga pendidikan dan pelatihan kreatif. Pendidikan kreatif yang dimaksud adalah pendidikan yang terkait dengan sektor ekonomi kreatif yang mendukung pengembangan industri kreatif. Kelompok industri seni merupakan kelompok industri yang masih kekurangan lembaga pendidikan. Selanjutnya dapat dlihat dalam tabel dibawah ini terkait dengan Pola Konsep Ekonomi Kreatif di Kabupaten Jember selam lima tahun yang akan datang (2016 sd 2019).

Oleh karena itu jangkauan dan fokus pengembangan ekonomi kreatif Kabupaten Jember tahun 2016-2019 bisa diilustrasikan seperti gambar berikut ini.

Gambar 5.18 Tahapan Pengembangan Ekonomi Kreatif di Kabupaten Jember

Berdasarkan uraian diatas maka perlu penyusunan peta konsep dan matrik analisa peran pengembangan ekonomi kreatif di Kabupaten Jember seperti tertera pada tabel berikut ini.

Tahun Orang Kreatif Sumber Daya Industri Pembiayaan Pemasaran Infrastruktur dan Kelembagaan Teknologi I Masyarakat dengan mindset kreatif dengan dukungan talenta pekerja kreatif Pemanfaatan bahan baku lokal dengan nilai tambah yang tinggi serta tidak merusak lingkungan Industri kreatif yang unggul di pasar lokal, regional, maupun skala nasional

Tercapainya trust dan distribusi informasi yang simetris antara lembaga keuangan dengan industri kreatif Meningkatnya apresiasi pasar terhadap karya kreatif lokal Meningkatnya apresiasi pasar lokal terhadap karya kreatif lokal

Masyarakat

berpemikiran terbuka dan mengkonsumsi produk kreatif lokal

II Meningkatkan kualitas dan kuantitas orang kreatif lokal Meningkatkan pengembangan bahan baku lokal yang tidak merusak lingkungan

Meningkatkan pertumbuhan dan daya saing industri kreatif

Terciptanya lembaga pembiayaan dan akses pembiayaan yang sesuai bagi industri kreatif lokal Meningkatnya keragaman segmen dan pangsa pasar ekonomi kreatif Meningkatnya pengembangan dan akses terhadap infrastruktur dan teknologi yang sesuai dan kompetitif Terciptanya iklim usaha yang kondusif dan meningkatnya apresiasi terhadap karya kreatif lokal

III

Meningkatkan ketersediaan lembaga pendidikan berkualitas dan orang kreatif yang berdaya saing dan dinamis

Meningkatnya ketersediaan bahan baku lokal tidak merusak lingkungan, beragam dan kompetitif Meningkatkan pertumbuhan, daya saing, dan keragaman industri kreatif Terciptanya lembaga pembiayaan dan akses

Dokumen terkait