• Tidak ada hasil yang ditemukan

C. Permasalahan dan Tantangan Pengembangan Drainase

7.4.2. Sasaran Program Sektor PLP 1. Air Limbah

Pengelolaan air limbah di Kota Kupang dapat dilakukan dengan target pelayanan 60% menggunakan sistem setempat dan 15% menggunakan sistem terpusat. Sistem pengelolaan air limbah yang masih bisa diterapkan di Kota Kupang adalah sistem pembuangan air limbah setempat (On-Site System) dengan pertimbangan biaya konstruksi rendah, dapat dilaksanakan oleh masing-masing keluarga dan cepat dimanfaatkan. Rencana pengelolaan air limbah di Kota Kupang adalah sebagai berikut :

 Sistem septik tank dikembangkan untuk penanganan limbah domestik (limbah manusia).  Sistem pelayanan septik tank kolektif (communal sistem) dikembangkan pada kawasan

perkantoran, pendidikan, pemerintahan dan kawasan komersil.

 Sistem septik tank individu (individual sistem) dikembangkan pada kawasan perumahan tipe sedang dan tipe besar, sedangkan untuk perumahan tipe kecil digunakan sistem pelayanan septik tank individu ataupun kolektif dengan memperhatikan kesepakatan dan kemampuan masyarakat.

 Pembangunan saluran dengan konstruksi tertutup dibangun pada kawasan perdagangan, perkantoran dan kawasan komersil.

Dalam mendukung pencapaian target dalam RPJMN 2015-2019 maka Ditjen Cipta Karya menyelenggarakan kegiatan Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan, dan Penyelenggaraan Sanitasi Lingkungan (air limbah, dan drainase) serta Pengembangan Persampahan yang

dilaksanakan oleh Direktorat Pengembangan Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman. Adapun indikator kinerja programnya adalah meningkatnya kontribusi pemenuhan akses sanitasi bagi masyarakat yang terdiri dari pelayanan air limbah di Nusa tenggara Timur, disajikan dalam tabel berikut :

Tabel.7.33.

Target Kinerja Air Limbah di Provinsi NTT Tahun 2015-2019

Sumber : RAD 100-0-100 NTT 2016

7.4.2.2. Sasaran Program Kebutuhan Pengembangan Persampahan

Volume timbulan sampah yang dihasilkan dari setiap aktivitas di Kota Kupang didasarkan atas hasil analisis. Asumsi perkiraan besarnya timbulan sampah adalah 2 lt/orang/hari untuk sampah domestik, sedang untuk kegiatan non domestik (komersil) sebesar 15% sampah domestik.

Saat ini sarana persampahan yang terdapat di Kota Kupang masih jauh dari cukup untuk melayani produksi sampah Kota Kupang. Kondisi pelayanan sarana persampahan yang ada hampir sepenuhnya digunakan untuk melayani produksi sampah di kawasan pusat kota saja. Untuk mengukur perkiraan jumlah produksi sampah di Kota Kupang digunakan standar Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya, yaitu :

Sasaran kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan / Output / Sub Output Satuan Vol ume 2015 2016 2017 2018 2019 Total

Pembangunan Sistem Pengolahan Air Limbah Skala Kota

Sistem Pengolahan Air Limbah Terpusat 10 2 4 4 10

Pengadaaan lahan IPLT lokasi 22 2 5 5 5 5 20

Per encanaan IPLT paket 22 2 5 5 5 5 20

Pembangunan IPLT paket 22 2 5 5 5 5 20

OP IPLT paket 110 2 27 27 27 27 108

Mobil Tinja unit

44 4 10 10 10 10 40

OP Mobil Tinja ls

110 10 25 25 25 25 100

Sistem Pengolahan Air Limbah Setempat KK

Pembangunan Sistem Pengolahan Air Limbah Skala Kawasan/ Lingkungan

Sistem Pengolahan Air Limbah berbasis

institusi KK

Sistem Pengolahan Air Limbah berbasis

masyarakat KK

MCK++ paket 40 10 10 10 10 40

IPAL Komunal paket 60 15 15 15 15 60

Septictank Komunal paket 200 50 50 50 50 200

Pembangunan Sistem Penanganan Per sampahan Skala Kawasan

Sistem Pengurangan Sampah Berbasis

Institusi KK

Sistem Pengurangan Sampah Berbasis

Masyarakat KK

Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)

Jumlah Kab/ kota yang dibangun instalasi pengolahahn Lumpur Tinja (IPLT)

Infrastruktur Air Limbah dengan sistem Terpusat Skala kota, kaw asan dan komunal

Jumlah Kab/ kota yang dibangun infrastruktur air limbah terpusat skala kota

 Produksi sampah rumah tangga per orang/hari yang lazim di kota-kota menengah sebesar 0,0025 m³, sedangkan sampah non rumah tangga sebesar 20 % dari jumlah sampah rumah tangga.

 Sarana penampungan sementara tersebar dibeberapa tempat, dengan radius pelayanan maksimun 1.500 m.

 Gerobak sampah yang bervolume 1,25 m³ dengan tiga rit pengangkutan.

 Bak sampah yang bervolume 10,80 m³.

 Truk sampah yang bervolume 9 m³ dengan tiga rit pengangkutan/hari.

Pengelolaan persampahan di Kota Kupang ditangani oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Kupang. Sedangkan keterlibatan masyarakat dalam menangani persampahan juga sudah mulai nampak. Masyarakat banyak terlibat pada sektor pengumpulan sampah di sumber timbulan sampah. Sedangkan keterlibatan pihak swasta belum begitu nampak.

Dinas Kebersihan selain berfungsi sebagai pengelola persampahan kota, juga berfungsi sebagai pengatur, pengawas, dan pembina pengelola persampahan. Sebagai pengatur, Dinas Kebersihan bertugas membuat peraturan-peraturan yang harus dilaksanakan oleh operator pengelola persampahan. Sebagai pengawas, fungsi Dinas kebersihan adalah mengawasi pelaksanaan peraturan-peraturan yang telah dibuat dan memberikan sangsi kepada operator bila dalam pelaksanaan tugasnya tidak mencapai kinerja yang telah ditetapkan, fungsi Dinas kebersihan sebagai pembina pengelolaan persampahan, adalah melakukan peningkatan kemampuan dari operator. Pembinaan tersebut dapat dilakukan melalui pelatihan-pelatihan maupun menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang melibatkan masyarakat untuk mendapatkan umpan balik atas pelayanan pengelolaan persampahan.

Untuk menjawab kebutuhan gerakan 100-0-100 sektor persampahan maka diperlukan indikator kinerja program untuk meningkatnya kontribusi pemenuhan akses sanitasi bagi masyarakat sektor pelayanan persampahan di Nusa tenggara Timur yang disajikan dalam tabel berikut :

Tabel 7.34.

Target Kinerja Persampahan di Provinsi NTT Tahun 2015-2019

Sumber : RAD 100-0-100 NTT 2016

7.4.2.3. Drainase

Perencanaan jaringan drainase dimasa mendatang di Kota Kupang perlu beberapa penanganan detail dengan upaya sebagai berikut:

a. Pelebaran dan pengerukan bagian saluran yang belum mencapai dimensi minimal yang dibutuhkan.

b. Normalisasi secara berkala pada saluran drainase primer, sekunder dan tersier yang tersebar di seluruh wilayah Dearah.

c. Pembangunan daerah resapan di jalur-jalur jalan kolektor dan lokal di seluruh wilayah Kota Kupang untuk mengatasi permasalahan genangan air.

d. Sistem pembuangan air hujan disesuaikan dengan sistem drainase tanah yang ada dan tingkat peresapan air kedalam penampang/profil tanah, serta arah aliran memanfaatkan topografi wilayah.

e. Mengoptimalkan saluran utama (primer) dengan mengembalikan kapasitas saluran dengan melakukan pemeliharaan, penggalian/pendalaman pada beberapa ruas dan muara dari saluran yang menuju Sungai Dendeng, Pantai Oesapa, Pantai Lai Besi Kopan, dan Pantai Fatubesi.

f. Membuat saluran drainase primer, sekunder dan tersier baru yang terintegrasi sehingga mampu mengurangi tingkat genangan di dalam wilayah Kota.

Sasaran kegiatan Indikat or Kine rja Kegiatan / Output / Sub Output Satuan Vol ume 2015 2016 2017 2018 2019 Total Per atur an Pengembangan

Penyehatan Lingk ungan Per mukiman

Jumlah NSPK Per atur an Pengembangan Peny ehatan lingk ungan Per muk iman

Penyusunan Rancangan Per atur an dan Standar Pedoman Kr iter ia Bidang Pengembangan PLP

NSPK Penyusunan Outline Plan dan DED Air

Limbah pak et 22 2 5 5 5 5 22

Penyusunan Master Plan dan DED

Per sampahan pak et 22 6 4 4 4 4 22

Pembinaan dan Pengaw asan Pelak sanaan Penyehatan Lingk ungan Per muk iman

Fasilit asi Penguatan Kapasitas Pemer intah

daer ah dalam Bidang Pengembangan PLP Kab/ Kota 22 22 22 22 22 22 Fasilit asi Penguatan Kapasitas Masyar akat

dan Kemitr aan dalam Bidang Pengembangan PLP

Kab/ Kota 22 22 22 22 22 22

Infr ast r uk tur Tempat Pemr osesan Ak hir Sampah

Jumlah Kab/ k ota y ang dibangun TPA

Pembangunan Sistem Penanganan Per sampahan Sk ala Kota Sistem Penanganan Per sampahan Skala Kota

Pengadaan Lahan TPA Lokasi 22 6 2 2 6 6 22

Pembangunan TPA Sanitar y landfill Lokasi 22 6 2 2 6 6 22

Pembangunan sar ana Penunjang lok asi 22 6 2 2 6 6 22

Pengadaan Alat Ber at unit 44 12 4 4 12 12 44

Alat Angkut Sampah unit

Dump tr uck Sampah unit 130 93 8 9 10 10 130

Ar m Roll unit 65 16 10 9 15 15 65

Kontainer Sampah unit 260 100 40 40 40 40 260

Motor Sampah unit 155 67 22 22 22 22 155

Ger obak Sampah bh 1500 168 333 333 333 333 1500

TPS unit 840 584 64 64 64 64 840

Tong Sampah Ter pilih unit 4400 716 921 921 921 921 4400

OP Pengangk utan Sampah ls 22 20 22 22 22 22 22

OP TPA 22 6 2 2 6 6 22

Sistem Penanganan Pengolahan Sampah Antar a

Infr ast r uk tur Tempat Pemr osesan Ak hir Sampah

Jumlah Kab/ k ota y ang dibangun TPA

Pembangunan TPST 3R 22 4 4 4 5 5 18

TOTAL Pembinaan, fasilitasi,

pengaw asandan k ampanye ser ta adv ok asi

Jumlah Pembinaan & pengaw asan pengembangan peny ehatan lingkungan per mukiman

g. Membuat baru dan memfungsikan gorong-gorong pada saluran yang melintas jalan untuk kontinuitas saluran.

h. Menyiapkan Peraturan Daerah tentang partisipasi masyarakat untuk Membuat dan memelihara saluran pada sekitar permukiman dan sangsi bagi masyarakat yang membuang sampah pada saluran drainase.

Pengembangan sistem drainase yang lebih terencana, melalui perbaikan dan penambahan saluran. Dengan adanya sistem drainase yang terencana maka pematusan air hujan akan berjalan lancar, sehingga akan mencegah kerusakan bangunan-bangunan penting. Tidak saja dalam rangka menanggulangi masalah teknis pematusan namun juga dalam rangka mendukung fungsi kota/wilayah perencanaan dan kesehatan.

7.4.3. Usulan Kebutuhan Program

Dokumen terkait