• Tidak ada hasil yang ditemukan

No Area Berisiko*) Wilayah prioritas Persampahan

A. Sistem Drainase Lingkungan

7.4.2 Sasaran Program

Tabel 7.28 Strategi Pengelolaan Sub-sektor Air Limbah Domestik

Tujuan

Sasaran

Strategi

Pernyataan Sasaran Indikator

Terpenuhinya pelayanan pengelolaan air limbah domestik permukiman Kota Padang secara komprehensif

1. Tersedianya Akses dan kinerja pelayanan air limbah domestik yang layak (on-site maupun offsite) bagi masyarakat kota Padang 100% pada tahun 2019

Tercapainya target Pelayanan air limbah kota Padang tahun 2019:** yakni:

- 22,3 % dilayani IPLT (on-site)

- 45,24% non IPLT - 6,6% Offsite Skala Kota - 3,43% Skala Kawasan - 22,43% Skala Komunal

1. Mengembangkan perencanaan pengelolaan air limbah skala Kota.

2. Meningkatkan pemahaman, kemitraan dan komitmen pengelolaan air limbah domestik

2. Meningkatnya cakupan kepemilikan jamban keluarga dengan penggunaan tangki septik dari 92,68% menjadi 100% untuk rumah tangga pada akhir tahun 2019

Tercapainya kepemilikan jamban dengan tangki septic 100 % untuk rumah tangga

1. Mengimplementasikan Perda tentang pengolahan air limbah domestik di Kota Padang

2. Mengoptimalkan dan inovasi program stimulus kepemilikan jamban keluarga sehat. 3. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan

stakeholder tentang pengelolaan jamban keluarga.

4. Sosialisasi penyadaran masyarakat tentang tangki septik yang memenuhi syarat kesehatan 3. Meningkatkan jumlah dan

cakupan layanan pengelolaan air limbah secara komunal di wilayah padat Kota di akhir tahun 2020.

Terbangunnya IPAL komunal minimal 96 unit

1. Mengoptimalkan pendanaan APBD maupun APBN untuk menambah jumlah IPAL komunal melalui program pemberdayaan masyarakat. 2. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan

Tujuan

Sasaran

Strategi

Pernyataan Sasaran Indikator

ramah lingkungan.

3. Menyiapkan readiness criteria untuk menyerap anggaran APBN

4. Memaksimalkan kemampuan KPP dalam memberdayakan & mengelola IPAL atau MCK di lingkungannya termasuk potensi sumber daya yang ada.

5. Mengefektifkan kerja personel Pemko Padang dalam melayani air limbah domestik di Kota Padang

4. Tersedianya dan berfungsinya 10 unit Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik skala kawasan pada akhir tahun 2020

Terbangunnya IPAL kawasan minimal 10 unit

1. Mengoptimalkan pendanaan APBD maupun APBN untuk menambah jumlah IPAL kawasan melalui program pemberdayaan masyarakat. 2. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan

stakeholder pengelolaan IPAL kawasan yang ramah lingkungan.

5. Meningkatkan cakupan layanan penyedotan lumpur tinja 50% KK di 7 kecamatan (Nanggalo, Lubuk Kilangan, Lubuk Begalung, Padang Selatan, Padang Utara, Kuranji, Pauh dan Kecamatan Koto Tangah) ke IPLT Nanggalo pada tahun 2020.

50% KK di 7 kecamatan melakukan penyedotan lumpur tinja.

1. Meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat untuk melakukan penyedotan lumpur tinja terhadap septic tank yang dimilikinya secara rutin (3-5 tahun sekali).

2. Meningkatkan anggaran APBD untuk biaya operasional dan pemeliharan IPLT

Dari tabel 7.28 dapat diketahui bahwa ada keterkaitan antara strategi dengan tujuan dan sasaran air limbah domestik. Dari satu tujuan utama dijabarkan menjadi 8 sasaran dengan menggunakan berbagai strategi seperti diatas

Pengelolaan persampahan

Strategi pengembangan persampahan selama 5 tahun mendatang sesuai dengan isu strategis yang ada saat ini serta kaitannya dengan tujuan dan sasaran pembangunan persampahan disajikan dalam table 7.29.

Tabel 7.29 Pengelolaan Sub-sektor Persampahan

Tujuan

Sasaran

Strategi

Pernyataan Sasaran Indikator

Terpenuhinya pelayanan pengelolaan persampahan Kota Padang yang berwawasan lingkungan.

1. Terlaksananya pelayanan

pengelolaan persampahan

bagi seluruh masyarakat kota Padang.

Peningkatan jumlah masyarakat kota yang terlayani pengelolaan persampahan.

1. Peningkatan Cakupan Pelayanan persampahan Kota Padang

2. Diterapkan teknologi

sederhana dan tepat guna

untuk Jumlah timbulan

sampah ke TPA berkurang sebesar 50% pada tahun 2019

Jumlah timbulan sampah ke TPA

berkurang sebesar 50% pada tahun 2019

1. Upaya Pengurangan Sampah pada sumbernya

2. Meningkatkan ketersediaan sarana dan

prasarana pengelolaan persampahan

3. Meningkatkan kinerja pengelolaan layanan persampahan.

4. Mengoptimalkan kebijakan pengelolaan

persampahan

5. Meningkatkan investasi dalam layanan

pengelolaan persampahan

6. Menyiapkan stimulus/ insentif terkait kegiatan 3R/ pengurangan sampah setempat

7. Meningkatkan kegiatan TPS3R, bank sampah, dan pengolahan sampah menjadi bbm dengan mengikut sertakan peran industri melalui CSR

8. Menambah armada pengumpul dan angkut

sampah yang terpilah, dan menambah jumlah TPS dan TPS3R

9. Melakukan pendampingan berkelanjutan untuk kegiatan 3R

Tujuan

Sasaran

Strategi

Pernyataan Sasaran Indikator

10. Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah dan 3R melalui sosialisasi dan pendampingan berkelanjutan

3. Pencemaran lechete (kolam lechete dalam review design)

Belum optimal reduksi

(pengurangan jumlah

sampah); sarana prasarana 3R belum cukup; Selain itu Masih kurangnya sarana prasarana pengangkutan sampah ke TPA.

Optimalisasi

Operasional TPA Aie Dingin

1. Meningkatkan pendanaan APBD dan APBN untuk pembangunan TPA baru di wilayah utara dan selatan

2. Melakukan sosialisasi kepada masyarakat sekitar tentang pembangunan TPA baru di wilayah utara dan selatan

3. Menyediakan lahan untuk pembangunan TPA baru di wilayah utara dan selatan

4. Melakukan review dokumen masterplan

persampahan

5. Membangun TPA sanitary landfill / ramah lingkungan di wilayah Padang Utara dan Selatan

Dari tabel 7.29 diatas dapat diketahui bahwa ada keterkaitan antara strategi dengan tujuan dan sasaran persampahan. Dari satu tujuan utama dijabarkan menjadi 3 sasaran dengan menggunakan berbagai strategi dimaksud.

Drainase Perkotaan

Strategi pengembangan drainase lingkungan selama 5 tahun mendatang sesuai dengan isu strategis yang ada saat ini serta kaitannya dengan tujuan dan sasaran pembangunan drainase lingkungan disajikan dalam table 7.30

Tabel 7.30 Pengelolaan Sub-sektor Drainase Perkotaan

Tujuan

Sasaran

Strategi Pernyataan Sasaran Indikator

Meningkatkan lingkungan yang sehat dan bersih di Kota Padang melalui penyediaan sarana dan prasarana drainase.

1. Tersedianya dokumen

perencanaan sistem drainase Kota yang terintegrasi.

Tersusunnya dokumen master plan, dan DED drainase.

1. Mengembangkan perencanaan sistem drainase Kota yang terintegrasi dan komprehensif.

2. Menyusun Detail Engineering Desain pembangunan/ peningkatan sektor drainase secara komprehensif dengan masterplan drainase. 2. Berkurangnya luas

genangan di wilayah Kota Padang dari 620,7 Ha menjadi 0 Ha dengan memprioritaskan penanganan di wilayah permukiman di akhir Tahun 2020. Tercapainya pengurangan genanganan menjadi 0 Ha.

3. Meningkatkan jumlah dan kualitas sarana dan prasarana drainase lingkungan.

4. Meningkatkan pemahaman, kemitraan dan komitmen pengelolaan drainase lingkungan.

5. Mengoptimalkan fungsi sistem drainase lingkungan yang sudah ada. 6. Mengoptimalkan daya dukung kebijakan pengelolaan drainase

lingkungan.

7. Melaksanakan operasional, pemeliharaan, pengendalian dan monitoring sektor drainase.

8. Melaksanakan sosialisasi, kampanye dan rekomendasi tentang pengelolaan dan pemanfaatan drainase.

9. Menyusun peraturan daerah Kota Padang mengenai pengelolaan dan pemanfaatan drainase.

10. Membentuk dan memperkuat kelembagaan sektor drainase berupa satuan tugas yang dapat meningkatkan komunikasi tentang pengelolaan drainase antar stakeholder.

Dari tabel 7.30 dapat diketahui bahwa ada keterkaitan antara strategi dengan tujuan dan sasaran drainase. Dari satu tujuan utama dijabarkan menjadi 2 sasaran dengan menggunakan berbagai strategi seperti diatas.

Strategi ini disusun dengan tujuan utama agar permasalahan banjir dan genangan dikemudian hari dapat diantisipasi. Ini dilakukan dengan menerapkan konsep drainase berwawasan lingkungan dilakukan dalam pengembangan kawasan drainase Kota Padang ke depannya.

Seperti diketahui kawasan/areal drainase yang telah ada di Kota Padang baru seluas 3.986 Ha dengan pembagian areal sebanyak 19 areal. Data penggunaan lahan yang didapat dari RTRW Kota Padang, luas daerah terbangun tahun 2008 adalah 15.592 Ha. Kemudian pembagian blok drainase Kota Padang digunakan untuk pengelolaan drainase dimasa yang akan datang. Pembagian blok drainase Kota Padang secara hidrologis berdasarkan pola aliran sungai pada suatu Daerah Aliran Sungai (DAS) yang ada di Kota Padang.

Selanjutnya Blok drainase dibagi juga menjadi beberapa areal/kawasan drainase berdasarkan tingkat permasalahan banjir atau genangan yang terjadi dan pola aliran pada batas DAS sungai. Areal drainase eksisting termasuk juga dalam blok drainase yang dikembangkan.

Penamaan (nomen klatur) blok drainase berdasarkan badan air penerima atau sungai yang berada pada kawasan tersebut. Penamaan areal/kawasan berdasarkan nama daerah pada kawasan tersebut. Untuk areal drainase eksisting masih menggunakan nama areal sedangkan yang baru disebut kawasan.

Dapat dipahami bahwa kedepannya sistem drainase makro dan mikro Kota Padang secara komprehensif tergambar dalam perencanaan ini. Peta Blok Drainase Kota Padang dapat dilihat pada lampiran. Rekapitulasi hasil pengembangan kawasan drainase Kota Padang dapat dilihat pada Tabel 7.31.

Tabel 7.31 Pengembangan kawasan drainase lingkungan Kota Padang

No Blok Luas (Ha) No Areal Drainase

Eksisting Luas (Ha) No Kawasan Drainase Pengembangan Luas (Ha)

1 Batang Kandis 2,336.21 1 Kayu Kalek 375.28

2 Anak Air 281.09

3 Pasir Jambak 155.84

No Blok Luas (Ha) No Areal Drainase Eksisting Luas (Ha) No Kawasan Drainase Pengembangan Luas (Ha) 2 Batang Kabung 294.17 3 Muaro Penjalinan 241.20 4 Bungo Pasang 471.37

3 Batang Tabing 360.66 1 Tabing 184.74

2 Baung Penjalinan

Utara 127.12

4 Batang Kuranji 5,984.55 1 Air Pacah 416.91 1 Tunggul Hitam 581.55

2 Airport 219.72 2 Sungai Lareh 348.12

3 Baung Penjalinan

Selatan 154.59 3 Maransi 379.31

4 Siteba 163.98 4 Sungai Sapih 513.66

5 Sawah Liat 145.05 5 Kalumbuk 615.09

6 Kandis 63.56 6 Balai Baru 609.09

7 Lapai 167.11 7 Balimbing 376.11

8 Ulak Karang 233.59 8 Durian Tarung 220.17

9 Lolong 310.73 9 Lubuk Lintah 164.65

5 Batang Arau 6,270.82 1 Purus 117.52 1 Andalas 427.82

2 Jati 330.36 2 Binuang 896.98

3 Alai 148.72 3 Limau Manis 516.18

4 Ujung Gurun 292.38 4 Gadut 465.37

5 Aur Duri 269.35 5 Aru 149.38

6 Olo Nipah 155.45 6 Pampangan 360.88

7 Kali Mati 62.86 7 Kampuang Jua 475.62

8 Rawang Barat 215.96 8 Cengkeh 294.03

9 Indarung 506.01

10 Karang Putih 256.60

6 Batang Bungus 5,385.00 1 Bungus 1929.2

2 Anak Batung 882.12

sumber: Revisi Masterplan drainasei kota Padang 2010

Hasil perencanaan pengembangan sistem drainase Kota Padang adalah terdiri dari 6 (enam) blok drainase dengan luas 15.362,82 Ha dan 48 (empat puluh

delapan) areal/kawasan drainase. Luasan masing – masing areal/kawasan dapat dilihat pada tabel 7.32

Tabel 7.32 Pengembangan II kawasan drainase lingkungan Kota Padang

No Blok No Kawasan Drainase Luas (Ha) Badan Air Penerima

1 Batang Kandis 1 Anak Air B 281.09 Bt. Kandis-Kasang

2 Drainase Kalumpang B 295.553 Bt. Kandis-Kasang

3 Kayu Kalek B 375.282 Bt. Kandis-Kasang

4 Pasir Jambak B 155.842 Bt. Kandis-Kasang, Laut

5 Sungai Bangek B 551.314 Bt. Kandis-Kasang

2 Sungai Air Dingin 1 Drainase Batang Kabung B 294.173 Bt. Air Dingin

2 Bungo Pasang B 471.369 Bt. Air Dingin

3 Muaro Penjalinan B 241.195 Bt. Air Dingin

4 Lubuk Minturun B 631.91 Bt. Air Dingin

5 Pasir putih L 100.79 Bt. Air Dingin

3 Batang Tabing 1 Tabing L 184.74 Bt. Tabing

2 Baung Penjalinan Utara L 127.12 Penjalinan Pond

4 Batang Kuranji 1 Maransi B 379.31 Bt. Kasik

2 Tunggul Hitam B 581.55 Bt. Sirah dan Anak Bt. Sirah

3 Balai Baru B 609.09 Bt. Belimbing

4 Kalumbuk B 615.09 Bt. Kuranji

5 Durian Tarung B 220.17 Bt. Kuranji

6 Sungai Sapih B 513.66 Bt. Belimbing

7 Lubuk Lintah

B 164.65

Bt. Kuranji, koneksi saluran Alai dan Andalas

8 Balimbing B 376.11 Bt. Belimbing

9 Sungai Lareh B 348.12 Bt. Belimbing

10 Air Pacah L 416.91 Bt. Belimbing

11 Sawah Liat L 145.05 Bt. Kuranji

12 Kandis L 63.56 Bt. Kuranji

13 Airport L 219.72 Bt. Belimbing

14 Baung Penjalinan

Selatan/Air Tawar L 154.59 Bt. Kuranji

15 Siteba L 163.98 Bt. Kuranji dan Bt. Belimbing

16 Lapai L 167.11 Bt. Kuranji

17 Ulak Karang L 233.59 Bt. Kuranji

No Blok No Kawasan Drainase Luas (Ha) Badan Air Penerima

3 Kampuang Jua B 475.62 Bt. Jirak

4 Aru B 149.38 Bt. Arau

5 Gadut B 465.37 S. Gayo dan Bt. Arau

6 Pampangan B 360.88 Bt. Jirak

7 Limau Manis B 516.18 Bt. Sikabukacik

8 Karang Putih B 256.60 Bt. Arau

9 Rawang Barat L 215.96 Bt. Jirak

10 Alai L 148.72 Banjir Kanal

11 Cengkeh B 294.03 Bt. Arau

12 Indarung B 506.01 Bt. Arau

13 Purus L 117.52 Banjir Kanal

14 Jati L 330.36 Bt. Arau

15 Ujung Gurun L 292.38 Banjir Kanal

16 Olo Nipah L 155.45 Bt. Arau

17 Kali Mati L 62.86 Bt. Arau

18 Aur Duri L 269.35 Bt. Arau

6 Batang Bungus 1 Bungus B 1929.2 Bt. Bungus

2 Anak Batung B 882.12 Bt. Timbulun

sumber: Revisi Masterplan drainasei kota Padang 2010

7.4.3 Usulan Kebutuhan Program

Rekapitulasi Indikasi Kebutuhan Biaya Pengembangan Sanitasi untuk 5 tahun kedepan serta Indikasi Kebutuhan Biaya Pengembangan Sanitasi untuk 5 tahun per Sumber Anggaran dapat dicermati pada tabel 7.33 dan 7.34 dibawah ini.

Tabel 7.33 Rekapitulasi Indikasi Kebutuhan Biaya Pengembangan Sanitasi untuk 5 tahun

No

.

Uraian

Dokumen terkait