• Tidak ada hasil yang ditemukan

DOCRPIJM a15c01b805 BAB VII7. BAB VII RENCANA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR CK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "DOCRPIJM a15c01b805 BAB VII7. BAB VII RENCANA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR CK"

Copied!
102
0
0

Teks penuh

(1)

Pemerintah Kota Padang VII -1

7.1 Sektor Pengembangan Kawasan Permukiman

7.1.1 Kondisi Eksisting

Kondisi kawasan permukiman kumuh Kota Padang yang tercantum pada Dokumen Pemutakhiran Data Cipta Karya dan SK Walikota No. 163 Tahun 2014, total luasan kawasan kumuh pada 23 (dua puluh tiga) kelurahan adalah seluas 107,96 Ha, kemudian dilakukan verifikasi dan justifikasi oleh Tim Pokjanis luasan ke-23 lokasi kawasan permukiman kumuh sebagaimana yang tersebutdalam SK yang diredeliniasi berkembang menjadi 1.085,086 Ha, kemudian di lakukan verifikasi lapangan sehingga luas permukiman kumuh sebesar 379,95 Ha, hal tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

(2)

Tabel 7.1 Luas Permukiman Kumuh di Kota Padang

No. KECAMATAN KELURAHAN

Luas (Ha) 1. Koto Tangah 1. Koto Panjang Ikur

Koto

7,35 153,710 12,48

2. Dadok Tunggul Hitam

4,22 277,029 10,77

2. Kuranji 3. Kalumbuk 1,29 42,388 7,5

4. Lubuk Lintah 1,25 47,335 11,78

5. Ampang 5,19 69,795 21,41

3. Padang Barat

6. Purus 1,79 41,853 9,84

4. Padang Utara

7. Alai Parak Kopi 5,43 5,426 29,6

5. Padang Selatan

8. Seberang Palinggam

5,55 19,807 25,9

9. Seberang Padang 5,03 60,202 12,96

10. Mata Air 7,10 28,460 37,9

11. Pasa Gadang 3,84 57,170 5,06

12. Batang Arau 16,71 34,597 21,82

6. Padang Timur

13. Jati 1,37 45,933 27,32

14. Parak Gadang Timur

3,19 14,901 12,53

15. Sawahan Timur 4,31 17,698 19,4

16. Kubu Marapalam 1,48 4,391 8,37

7. Nanggalo 17. Surau Gadang 3,19 4,542 4,43

18. Kurao Pagang 5,30 64,980 7,34

8. Lubuk Begalung

19. Kampung Jua 8,24 52,306 51,36

20. Batung Taba 5,87 21,619 14,23

9. Pauh 21. Kapalo Koto 3,00 13,688 19,79

10. Bungus Teluk Kabung

22. Teluk Kabung Tengah

3,13 5,129 6,07

23. Teluk Kabung Utara 2,13 2,17 2,09

(3)

Pemerintah Kota Padang VII -3

7.1.2 Sasaran Program

Selanjutnya sasaran program penanganan kawasan permukiman kumuh sampai dengan pencapaian Kota Bebas Kumuh tahun 2019 adalah sebagai berikut :

(4)

7.1.3 Usulan Kebutuhan Program

Tabel 7.2 Usulan Kebutuhan Program Sektor Pengembangan Kawasan Permukiman

No. KEGIATAN Lokasi Volume Satuan

KEBUTUHAN OUT COME VOLUME

2015 2016 2017 2018 2019

I PENGEMBANGAN PERMUKIMAN

1 Program Peningkatan Kualitas

Permukiman Kumuh

Kaw. Alai Parak Kopi 3420 meter 448 2972

Kaw. Pasa Gadang 750 meter 235,5 514,5

Kaw. Kapalo Koto 2375 meter 1489 886

Kaw. Kurao Pagang 1250 meter 1250

Kaw. Seberang Padang

5750 meter 5750

Kaw. Kampung Jua 1785 meter 1785

Kaw. Parak Gadang Timur

1800 meter 1800

Kaw. Jati 2252 meter 2252

1,1 Peningkatan/ Rehabilitasi Jalan

Lingkungan

Kaw. Batang Arau 2675 meter 2675

Kaw. Seberang Palinggam

1495 meter 1495

Kaw.Teluk Kabung Tengah

240 meter 240

(5)

No. KEGIATAN Lokasi Volume Satuan

KEBUTUHAN OUT COME VOLUME

2015 2016 2017 2018 2019

Kaw. Koto Panjang Ikur Koto

9320 meter 9320

Kaw. Sawahan Timur

650 meter 650

Kaw. Purus 0 meter 0

Kaw. Teluk Kabung Utara

0 meter 0

Kaw. Kalumbuk 1540 meter 1540

Kaw. Lubuk Lintah 940 meter 940

Kaw. Surau Gadang 1700 meter 1700

Kaw. Batuang Taba 3103 meter 3103

Kaw. Ampang 8190 meter 8190

Kaw. Dadok Tunggul Hitam

3322 meter 3322

Kaw. Mata Air 0 meter 0

Kaw. Alai Parak Kopi 1700 meter 1700

Kaw. Pasa Gadang 350 meter 350

Kaw. Kapalo Koto 775 meter 775

Kaw. Kurao Pagang 200 meter 200

Kaw. Seberang Padang

600 meter 600

Kaw. Kampung Jua 650 meter 650

Kaw. Parak Gadang Timur

(6)

No. KEGIATAN Lokasi Volume Satuan

KEBUTUHAN OUT COME VOLUME

2015 2016 2017 2018 2019

Kaw. Jati 2335 meter 2335

1,2 Pembangunan Jalan Lingkungan Kaw. Batang Arau 0 meter 0

Kaw. Seberang Palinggam

1385 meter 1385

Kaw.Teluk Kabung Tengah

200 meter 200

Kaw. Kubu Marapalam

416 meter 416

Kaw. Koto Panjang Ikur Koto

9000 meter 9000

Kaw. Sawahan Timur

1198 meter 1198

Kaw. Purus 0 meter 0

Kaw. Teluk Kabung Utara

0 meter 0

Kaw. Kalumbuk 650 meter 650

Kaw. Lubuk Lintah 580 meter 580

Kaw. Surau Gadang 416 meter 416

Kaw. Batuang Taba 1860 meter 1860

Kaw. Ampang 60 meter 60

Kaw. Dadok Tunggul Hitam

642 meter 642

(7)

No. KEGIATAN Lokasi Volume Satuan

KEBUTUHAN OUT COME VOLUME

2015 2016 2017 2018 2019

Kaw. Pasa Gadang 1125 meter 724,5 400,5

Kaw. Kapalo Koto 370 meter 1914

Kaw. Kurao Pagang 2299 meter 2299

Kaw. Seberang Padang

4000 meter 4000

Kaw. Kampung Jua 700 meter 700

Kaw. Parak Gadang Timur

2420 meter 2420

Kaw. Jati 3148 meter 3148

1,3 Rehabilitasi Saluran Drainase

Lingkungan

Kaw. Batang Arau 0 meter 0

Kaw. Seberang Palinggam

1320 meter 1320

Kaw.Teluk Kabung Tengah

190 meter 190

Kaw. Kubu Marapalam

820 meter 820

Kaw. Koto Panjang Ikur Koto

8740 meter 8740

Kaw. Sawahan Timur

760 meter 760

Kaw. Purus 4880 meter 4880

Kaw. Teluk Kabung Utara

363 meter 363

(8)

No. KEGIATAN Lokasi Volume Satuan

KEBUTUHAN OUT COME VOLUME

2015 2016 2017 2018 2019

Kaw. Lubuk Lintah 1210 meter 1210

Kaw. Surau Gadang 3200 meter 3200

Kaw. Batuang Taba 2540 meter 2540

Kaw. Ampang 19250 meter 19250

Kaw. Dadok Tunggul Hitam

2135 meter 2135

Kaw. Mata Air 0 meter 0

Kaw. Alai Parak Kopi 1250 meter 311 939

Kaw. Pasa Gadang 250 meter 284

Kaw. Kapalo Koto 1945 meter 135 1810

Kaw. Kurao Pagang 1750 meter 1750

Kaw. Seberang Padang

4380 meter 4380

Kaw. Kampung Jua 1930 meter 1930

Kaw. Parak Gadang Timur

2765 meter 2765

Kaw. Jati 1790 meter 1790

1,4 Pembangunan Saluran Drainase

Llingkungan/ Gorong- gorong

Kaw. Batang Arau 0 meter 0

Kaw. Seberang Palinggam

1240 meter 1240

(9)

No. KEGIATAN Lokasi Volume Satuan

KEBUTUHAN OUT COME VOLUME

2015 2016 2017 2018 2019

Marapalam

Kaw. Koto Panjang Ikur Koto

9900 meter 9900

Kaw. Sawahan Timur

810 meter 810

Kaw. Purus 3885 meter 3885

Kaw. Teluk Kabung Utara

666 meter 666

Kaw. Kalumbuk 1980 meter 1980

Kaw. Lubuk Lintah 620 meter 620

Kaw. Surau Gadang 700 meter 700

Kaw. Batuang Taba 3624 meter 3624

Kaw. Ampang 180 meter 180

Kaw. Dadok Tunggul Hitam

2952 meter 2952

Kaw. Mata Air 0 meter 0

2 Program Normalisasi Sungai/Banda

2,1 Perkuatan Tebing Sungai Kaw. Alai Parak Kopi 371 m' 371

Kaw. Kapalo Koto 1402 m' 1402

(10)

No. KEGIATAN Lokasi Volume Satuan

KEBUTUHAN OUT COME VOLUME

2015 2016 2017 2018 2019

II PENATAAN BANGUNAN DAN

LINGKUNGAN

1 Program Penanggulangan Bahaya

Bencana Kebakaran

1,1 Pembangunan Sarana dan

Prasarana Pendukung

23 Kawasan 23 paket 9 7 7

Kegiatan Operasional Pemadam Kebakaran

2 Program Peningkatan Kesiagaan

dan Pencegahan Bahaya Kebakaran

2,1 Kesiapsiagaan Penanggulangan

Bahaya Kebakaran

(11)

No. KEGIATAN Lokasi Volume Satuan

KEBUTUHAN OUT COME VOLUME

2015 2016 2017 2018 2019

III SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM

1 Program Sistem Penyediaan Air

Munum (SPAM) Khusus

Kaw. Alai Parak Kopi 87 SR 87

Kaw. Pasa Gadang 6 SR 6

Kaw. Kapalo Koto 4 SR 4

Kaw. Kurao Pagang 2 SR 2

Kaw. Seberang Padang

85 SR 85

Kaw. Kampung Jua 24 SR 24

Kaw. Parak Gadang Timur

122 SR 122

Kaw. Jati 6 SR 6

2,1 Peningkatan Kapasitas SPAM

Kawasan Kumuh

Kaw. Batang Arau 307 SR 0

Kaw. Seberang Palinggam

50 SR 50

Kaw.Teluk Kabung Tengah

96 SR 96

Kaw. Kubu Marapalam

55 SR 55

Kaw. Koto Panjang Ikur Koto

(12)

No. KEGIATAN Lokasi Volume Satuan

KEBUTUHAN OUT COME VOLUME

2015 2016 2017 2018 2019

Kaw. Sawahan Timur

3 SR 3

Kaw. Purus 645 SR 645

Kaw. Teluk Kabung Utara

0 SR 0

Kaw. Kalumbuk 3 SR 3

Kaw. Lubuk Lintah 8 SR 8

Kaw. Surau Gadang 0 SR 0

Kaw. Batuang Taba 10 SR 10

Kaw. Ampang 0 SR 0

Kaw. Dadok Tunggul Hitam

1 SR 1

Kaw. Mata Air 0 SR 0

2 Program Sistem Penyediaan Air

Munum (SPAM) Terfasilitasi

2,1 Bantuan Program PDAM 23 Kawasan 1 Paket

2,2 Pengembangan Sistem Penyediaan

Air Munum (SPAM)

Kota Padang Wilayah Pusat (Padang Utara)

4 paket 4

Pengadaan dan Pemasangan Pipa Distribusi

Kota Padang Wilayah Selatan (Bungus

(13)

No. KEGIATAN Lokasi Volume Satuan

KEBUTUHAN OUT COME VOLUME

2015 2016 2017 2018 2019

Kota Padang Wilayah Utara (Koto Tangah)

4 paket 5

Kota Padang Wilayah Selatan (Pauh)

2 paket 5

3 Program Lingkungan Sehat

Perumahan

3,1 Penyediaan Sarana Air Bersih dan

Sanitasi Dasar Bagi

Masyarakat

Kaw. Alai Parak Kopi 3 unit 1 2

Kaw. Pasa Gadang 5 unit 6 3

Kaw. Kapalo Koto 15 unit 1 14

Kaw. Kurao Pagang 1 unit 1

Kaw. Seberang Padang

18 unit 18

Kaw. Kampung Jua 8 unit 8

Kaw. Parak Gadang Timur

5 unit 5

Kaw. Jati 1 unit 1

Pembangunan MCK Komunal (1 MCK 20 kk)

(14)

No. KEGIATAN Lokasi Volume Satuan

KEBUTUHAN OUT COME VOLUME

2015 2016 2017 2018 2019

Kaw. Seberang Palinggam

2 unit 2

Kaw.Teluk Kabung Tengah

4 unit 4

Kaw. Kubu Marapalam

7 unit 7

Kaw. Koto Panjang Ikur Koto

17 unit 17

Kaw. Sawahan Timur

2 unit 2

Kaw. Purus 5 unit 5

Kaw. Teluk Kabung Utara

0 unit 0

Kaw. Kalumbuk 5 unit 5

Kaw. Lubuk Lintah 7 unit 7

Kaw. Surau Gadang 0 unit 0

Kaw. Batuang Taba 7 unit 7

Kaw. Ampang 10 unit 10

Kaw. Dadok Tunggul Hitam

1 unit 1

(15)

No. KEGIATAN Lokasi Volume Satuan

KEBUTUHAN OUT COME VOLUME

2015 2016 2017 2018 2019

IV PENYEHATAN LINGKUNGAN

PERMUKIMAN

AIR LIMBAH

1 Program Penyehatan Lingkungan

Permukiman

1,1 Penyediaan Sarana dan Prasarana

Air Limbah Rumah Tangga

(Septictank/ IPAL komunal) Sanimas IDB

Kaw. Alai Parak Kopi 6 unit 7

Kaw. Pasa Gadang 4 unit 1 3

Kaw. Kapalo Koto 6 unit 2 4

Kaw. Kurao Pagang 1 unit 1

Kaw. Seberang Padang

10 unit 10

Kaw. Kampung Jua 8 unit 8

Kaw. Parak Gadang Timur

4 unit 4

Kaw. Jati 1 unit 1

Pembangunan Septictank Komunal (1 septictank 20 kk)

Kaw. Batang Arau 0 unit 0

Kaw. Seberang Palinggam

10 unit 10

Kaw.Teluk Kabung Tengah

(16)

No. KEGIATAN Lokasi Volume Satuan

KEBUTUHAN OUT COME VOLUME

2015 2016 2017 2018 2019

Kaw. Kubu Marapalam

2 unit 2

Kaw. Koto Panjang Ikur Koto

19 unit 19

Kaw. Sawahan Timur

6 unit 6

Kaw. Purus 0 unit 0

Kaw. Teluk Kabung Utara

2 unit 2

Kaw. Kalumbuk 8 unit 8

Kaw. Lubuk Lintah 6 unit 6

Kaw. Surau Gadang 0 unit 0

Kaw. Batuang Taba 7 unit 7

Kaw. Ampang 4 unit 4

Kaw. Dadok Tunggul Hitam

0 unit 0

Kaw. Mata Air 0 unit 0

PERSAMPAHAN

2 Program Pengembangan Kinerja

Pengelolaan

2,1 Penyediaan Sarana Prasarana

(17)

No. KEGIATAN Lokasi Volume Satuan

KEBUTUHAN OUT COME VOLUME

2015 2016 2017 2018 2019

Kaw. Alai Parak Kopi 5 unit 5

Kaw. Pasa Gadang 3 unit 3

Kaw. Kapalo Koto 3 unit 3

Kaw. Kurao Pagang 3 unit 3

Kaw. Seberang Padang

6 unit 6

Kaw. Kampung Jua 3 unit 3

Kaw. Parak Gadang Timur

3 unit 3

Kaw. Jati 4 unit 4

Pengadaan Kontainer Sampah Komunal (Tiap RW)

Kaw. Batang Arau 4 unit 4

Kaw. Koto Panjang Ikur Koto

Kaw. Teluk Kabung Utara

1 unit 1

(18)

No. KEGIATAN Lokasi Volume Satuan

KEBUTUHAN OUT COME VOLUME

2015 2016 2017 2018 2019

Kaw. Lubuk Lintah 4 unit 4

Kaw. Surau Gadang 1 unit 1

Kaw. Batuang Taba 7 unit 7

Kaw. Ampang 8 unit 8

Kaw. Dadok Tunggul Hitam

2 unit 2

Kaw. Mata Air 5 unit 5

2,2 Pengadaan Tanah untuk Bank

Sampah/TPST (3R)

23 Kawasan 23 paket 3 6 7 7

2,3 Pembangunan Bank Sampah/TPST

(3R)

23 Kawasan 23 paket 3 6 7 7

2,4 Pengembangan Teknologi

Pengolahan Persampahan (3R)

23 Kawasan 23 paket 3 6 7 7

2,5 Peningkatan peran serta

masyarakat dalam pengelolaan persampahan

23 Kawasan 23 paket 3 6 7 7

2,6 Sosialisasi Penyiapan Masyarakat

untuk Pembangunan Bank Sampah/TPST (3R)

23 Kawasan 23 paket 3 6 7 7

2,7 Pelatihan Pengolahan Sampah 3R

bagi Kader PKK

23 Kawasan 23 paket 3 6 7 7

(19)

7.2 Sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan

7.2.1 Kondisi Eksisting

Penyelenggaraan Bangunan Gedung dan Rumah Negara

Dalam kaitannya pelaksanaan penataan bangunan gedung yang ada di Kota Padang, pemerintah kota telah berupaya melakukan sosialisasi maupun pelaksanaan penerapan peraturan yang berlaku. Seperti terlihat pada tabel berikut. Namun pada kenyataannya, masih banyak bangunan-bangunan gedung yang baru dibangun maupun yang ada, tidak memenuhi persyaratan maksimun yang telah diberlakukan.

Tabel 7.3:

Kondisi Penyelenggaraan Bangunan Gedung dan Rumah Negara

No Kegiatan Sudah

/Belum

Instansi Penyelenggara

Tahun Pelaksanaan

1 Percontohan Aksebilitas Sudah PPK PTBG

Sumbar

2006

2 Desiminasi Peraturan

perundang-undangan PBL

Sudah PPK PTBG

Sumbar

2006

3 Pengembangan Sistem informasi

bangunan

Belum -

-4 Penyusunan Perda bangunan

Gedung

Sudah Pemda Kota

Padang

2015

5 Percontohan Pendataan

bangunan Gedung

Belum -

-6 Penyusunan RISPK Sudah PPK PTBG

Sumbar

2007

7 Pelatihan Teknis Tenaga Pendata

HSBGN dan Keselamatan bangunan

Sudah PPK PTBG

Sumbar

2006

8 Pembinaan Teknis Pembangunan

Bangunan Gedung Negara

Sudah PPK PTBG

Sumbar

2006

Sumber: SNVT PBL Propinsi Sumatera Barat

Penatan Lingkungan Permukiman

1. Kawasan Nelayan

(20)

Tabel 7.4:

Kawasan Nelayan Kota Padang

No Lokasi Kelurahan/

Kecamatan

Luas kawasan

(Ha)

Kebutuhan Infrastruktur Sudah /Belum

tertangani

1. Tl Buo/Bungus T

Kabung

65 • Perbaikan jalan

• Saluran

• Sanitasi

Belum

2. Purus/Padang

Barat

20 • Perbaikan jalan

• Saluran

10 • Perbaikan jalan

• Saluran

• Sanitasi

Belum

Sumber : Pemko Kota Padang

2. Kawasan Tradisional

Kawasan tradisional/bersejarah di Kota Padang tersebar di 4 (empat) lokasi, diantaranya dalah sebagai berikut:

Tabel 7.5:

Kawasan Tradisional/Bersejarah Kota Padang

No Lokasi Kelurahan/ Kecamatan

Luas kawasan

(Ha)

Kebutuhan Infrastruktur Sudah /Belum tertangani

1. Kec. Padang Selatan :

Peles tarian Bangunan Kota Tua

2 • Perbaikan

Bangunan

• Saluran

• Sanitasi

Sudah Sebagian

2. Sawahan 450 • Perbaikan

Bangunan

• Saluran

• Sanitasi

Belum

3. Kawasan Pulau

Air/Padang Selatan

8 Promade, musium

kereta api, wisata marina, pasar wisata

Belum

4 Kawasan Pasar Mudik 20 Zoning Regulation Belum

Sumber : Pemko Kota Padang

3. Kawasan Rencana Tata Banguan dan Lingkungan

(21)

Tabel 7.6:

Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan No Lokasi Kelurahan/

Kecamatan

Luas kawasan

(Ha)

Karekteristik Kawasan Sudah/Belum tertangani

1. Sawahan 450 Sejarah perjuangan Belum

2. Sepanjang Kawasan

Andalas

350 Kawasan cepat

tumbuh

Belum

3. Bandar Buat 400 Pusat kegiatan

perdagangan

Belum

4. Perbatasan

Padang Pariaman

600 Kawasan cepat

tumbuh

Belum

5. Aie Pacah Pusat Pemerintahan Belum

6. Teluk Bayur Pelabuhan Belum

4. Ruang Terbuka Hijau

Taman-taman yang menghiasi Kota Padang pada tahun 2002 tercatat sebanyak 29 buah dengan luas lahan total 13.293 m². Umumnya taman-taman tersebut merupakan bagian dari kelengkapan jalan, bukan dibuat secara khusus sebagai sarana perkotaan yang dapat dimanfaatkan masyarakat sebagai sarana rekreasi.

Tabel 7.7:

Lokasi Dan Luas Taman Di Kota Padang

No TAMAN LOKASI Luas (m²)

1. Taman Plansum depan Hotel Muara Jl. Gereja 300

2. Taman Palnsum Sisingamangaraja Jl. Sisingamangaraja 630

3. Taman Plansum depan RST Jl. Ganting 46

4. Taman Tugu Selamat Datang Jl. Hamka 894

5. Taman Tugu Adipura Jl. Hamka 79

6. Taman Tugu Bagindo Aziz Chan Jl. Bagindo Aziz Chan 1.500

7. Taman Tugu Pemuda Jl. Pemuda 174

8. Taman Lingkungan Mainan Anak-anak Jl. Raden Saleh 1.950

9. Taman Batang Arau Jl. Muara 1.530

0. Taman Plansum depan CPM Jl. Bundo Kanduang 99

11. Taman Plansum depan Jembatan

Seberang Padang

Jl. Thamrin 80

12. Taman Plansum depan Mesjid Mesjid

Nurul Iman

Jl. Thamrin 42

13. Taman Plansum Kampung Nias Jl. Kampung Nias 38

(22)

No TAMAN LOKASI Luas (m²)

15. Taman Plansum Mesrania Jl. Polonia 1

16. Taman Tugu Aziz Chan Jl. Taman Melati 4

17. Taman Plansum depan SMUN 2 Jl. Musi 405

18. Taman Plansum depan RPT Jl. Sisingamangaraja 25

19. Taman Plansum depan Pos Polisi Jl. Ganting 275

20. Taman Plansum Air Mancur Jl. M. Yamin 132

21. Taman Plansum Simpang GIA Jl. Hamka 45

22. Taman Plansum depan Sakma Jl. Juanda 300

23. Taman Plansum depan Dispenda Jl. Khatib Sulaiman 306

24. Taman Plansum depan Anggaran Jl. Khatib Sulaiman 215

25. Taman Plansum Ulak Karang Jl. S. Parman 180

26. Taman Plansum Pangkal Jembatan

Juanda

Jl. Juanda 153

27. Taman Plansum depan Mesjid Taqwa Jl. Hiligoo 560

28. Taman Siteba Jl. Raya Siteba 1.500

29. Taman Marapalam Jl. Marapalam 1.570

Jumlah 13.293

Sumber: Padang Dalam Angka Tahun 2002, BAPPEDA Kota Padang

PERMASALAHAN DAN TANTANGAN

Dalam kegiatan penataan bangunan dan lingkungan di Kota Padang terdapat beberapa permasalahan dan tantangan yang dapat diidentifikasi sebagai berikut:

Tabel 7.8:

Identifikasi Permasalahan dan Tantangan Penataan Bangunan dan Lingkungan Kota Padang

No Permasalahan dan Tantangan Alternatif Solusi

1. Masih banyaknya terdapat

permukiman kumuh dikantong-kantong permukiman yang dihuni di Kota Padang

Pembangunan Prasarana dan Sarana Peningkatan Lingkungan Permukiman Kumuh dan Nelayan

2. Kurang diperhatikanya permukiman

Kondisi permukiman tradisional dan bangunan bersejarah yang memilik potensi wisata banyak yang tidak terawat

Pembangunan Prasarana dan sarana Penataan bangunan dan Lingkungan Tradisional

3. Terjadinya degradasi kawasan

strategis, padahal punya potensi ekonomi untuk mendorong pertumbuhan kota

(23)

No Permasalahan dan Tantangan Alternatif Solusi

5. Kurang ditegakkan aturan

keselamatan, keamanan dan kenyamanan bangunan gedung, termasuk pada daerah-daerah rawan bencana

• Masih perlu dilakukan Pembinaan

Teknis Pembagunan Gedung Negara

• Perlu dilakukan Pemeriksaan

Keandalan bangunan Gedung

6. Kondisi prasarana dan sarana

penanggulangan kebakaran pada bangunan gedung di Kota Padang dilihat dari fungsi kapasitasnya pelayanannya belum sesuai dengan aturan yang berlaku

Perlu disusun Penyusunan Rencana Induk Sistem Proteksi Kebakaran (RISPK)

7. Masih lemahnya pengaturan

penyelenggaraan bangunan gedung serta masih kurangnya kualitas

pelayanan publik dan perijinan di Kota Padang

Masih perlu dilakukan desiminasi perundang-undangan Kegiatan diseminasi

8. Masih banyaknya bangunan Gedung

negara yang belum memenuhi persyaratan kesalamatan, kesehatan, kenyamanan, dan kemudahan

• Menyediakan aksesibilitas pada

bangunan gedung dan lingkungan

• Meningkatkan pengelolaan

bangunan gedung dan rumah negara

9. Penyelenggaraan Bangunan Gedung

negara dan Rumah negara kurang tertib dan efisien

Pelatihan teknis tenaga pendata HSBG dan keselamatan bangunan

10. Masih banyaknya aset negara yang

tidak teradministrasi dengan baik

•Pendataan bangunan gedung

•Mengembangkan sistem informasi

•Dukungan prasarana dan sarana Pusat

Informasi Pembangan Permukiman dan Bangunan ( PIPPB)

7.2.2 Sasaran Program

Kebutuhan penataan bangunan dan lingkungan di Kota Padang masih sangat dibutuhkan untuk mewujudkan RTRW Kota Padang. Dukungan program/ kegiatan dalam penataan bangunan dan lingkungan khususnya di kawasan perkotaan masih sangat dibutuhkan, seperti: pembinaan teknis bangunan gedung, rencana tata bangunan dan lingkungan (RTBL), revitalisasi kawasan dan penyediaan RTH. Secara lengkap kebutuhan penataan bangunan dan lingkungan Kota Padang dapat diidentifikasikan sebagai berikut:

1. Kegiatan Penataan Lingkungan Permukiman

 Penaganan prasarana dan sarana dasar kawasan nelayan

 Penataan kawasan tradisional/bersejarah

 Penataan dan revitalisasi kawasan strategis

2. Kegiatan Penyelenggaraan Bangunan Gedung dan Rumah Negara

 Peningkatan penyelenggaran bangunan gedung dan rumah negara

(24)

KRITERIA KESIAPAN DAERAH

Dalam penataan bangunan dan lingkungan di Kota Padang, kriteria kesiapan daerah yang sudah ada dan yang akan dilaksanakan meliputi: 1. Desiminasi Peraturan perundang-undangan PBL Tahun 2006

2. Pelatihan Teknis Tenaga Pendata HSBGN dan Keselamatan bangunan Tahun 2006

3. Pembinaan Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara Tahun 2006

4. Penyusunan Ranperda bangunan Gedung Tahun 2007 5. Penyusunan Ranperda bangunan Gedung Tahun 2007

6. Peraturan Daerah Kota Padang Tentang Bangunan Gedung No 7 Tahun 2015

7. Penyusunan RISPK Tahun 2007

8. Penyusunan RTBL Kawasan Purus Tahun 2010

7.2.3 Usulan Kebutuhan Program

Faktor keselamatan bangunan gedung belum diperhatikan dari sebagian masyarakat sehingga sering dijumpai bangunan gedung yang tidak tertata, kepadatan bangunan tinggi dan faktor keteledoran manusia seringkali menjadi penyebab terjadinya musibah kebakaran. Pada kawasan pusat kota dan pusat perdagangan terjadi gejala degradasi fungsi, peranan dan kualitas kawasan sehingga mengakibatkan alih fungsi lahan pada kawasan-kawasan tersebut.

(25)

Tabel 7.9

Usulan Program dan Kegiatan Penataan Bangunan dan Lingkungan Kota PadangUsulan Pro gram dan Kegiat an Penat aan Bangunan dan Lingk ungan Ko t a Padang

M URNI PH LN I

1 Teluk Buo 1 Paket 325 325

Purus 1 Paket 100 100

Muaro Anai 1 Paket 50 50

2 Teluk Buo 1 Kaw asan 3, 250 3, 250

Purus 1 Kaw asan 1, 000 1, 000

Muaro Anai 1 Kaw asan 500 500

3 Teluk Buo 1 Paket 160 160

Purus 1 Paket 50 50

Muaro Anai 1 Paket 25 25

I I

1 Kaw asan Pulau

Air

1 Paket 500 500

Kaw asan Pasar Mudik

1 Paket 500 500

2

- Peny usunan DED PSD Kaw asan Saw ahan 1 Paket 300 300

Kaw asan Pulau Air

1 Paket 300 300

Kaw asan Pasar Mudik

1 Paket 300 300

- Dukungan Fisik PSD Kaw asan Kot a Tua Padang

1 Kaw asan 1, 000 1, 000

Saw ahan 1 Kaw asan 2, 500 250 2, 750

Kaw asan Pulau Air

1 Kaw asan 2, 500 250 2, 750

Kaw asan Pasar Mudik

1 Kaw asan 2, 500 250 2, 750

- Pendampingan Dukungan PSD Kaw asan Kot a Tua Padang

1 Paket 50 50

Saw ahan 1 Paket 150 150

Kaw asan Pulau Air

1 Paket 150 150

Kaw asan Pasar Mudik

1 Paket 150 150

I I I

1 Saw ahan 1 Kaw asan 600 600

Kaw asan Andalas

1 Kaw asan 600 600

Bandar Buat 1 Kaw asan 600 600

Perbat asan

Peny usunan Renc ana Tindak Penat aan Permukiman Tradisional/ Bersejarah Dukungan PSD Kaw asan Permukiman Trasional/ Bersejarah Pendampingan Dukungan PSD Kaw asan Nelay an

TAH UN PELAKSANAAN APBN APBD

PROV

APBD

KOTA M ASY SW ASTA CSR 2 0 1 4 2 0 1 5 2 0 1 6 NO PROGRAM / KEGI ATAN LOKASI V OLUM E SATUAN

(26)

M URNI PH LN

2

- Peny usunan DED PSD Kaw asan St rat egis Saw ahan 1 Paket 450 250 200 Kaw asan

Andalas

1 Paket 350 150 200

Bandar Buat 1 Paket 400 200 200

Perbat asan Padang Pariaman

1 Paket 600 300 300

- Dukungan Fisik PSD Kaw asan St rat egis Saw ahan 1 Kaw asan 4, 500 2, 500 2, 000

1 Paket 175 175

Bandar Buat 1 Paket 100 100

Perbat asan Padang Pariaman

1 Paket 300 150 150

I V

1 Air Pac ah 1 Paket 350 350

2 Air Pac ah dan

Rasuna Said

2 Paket 10, 000 5, 000 5, 000 TAH UN PELAKSANAAN

APBN APBD

PROV

APBD

KOTA M ASY SW ASTA CSR 2 0 1 4 2 0 1 5 2 0 1 6

NO PROGRAM / KEGI ATAN LOKASI V OLUM E SATUAN

SUM BER DANA

Pengadaan Mobil Kabakaran Kec il Pengadaan Kendaraan Suplly Air @ 5000 lt r Peny usunan Mast er Plan Penanganan Bahay a Kebakaran

Pe n y e le n gga ra a n Ba n gu n a n Ge du n g da n Ru m a h Ne ga ra

I nv ent arisasi dan Pendat aan Bangunan Gedung dan Rumah Negara

Perc ont ohan Aksesbilit as Dukungan PSD Kaw asan St rat egis

Pe n a n ggu la n ga n Ba h a y a Be n ca n a Ke ba ka ra n

DED Pembangunan Pos Pemadam Kebakaran

Pembangunan Pos Pemadam Kebakaran

(27)

7.3 Sektor Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM)

7.3.1 Kondisi Eksisting

Kondisi eksisting ketersediaan air baku di Kota Padang dapat dilihat

pada tabel berikut ini;

Tabel 7.10 DAS Intake Panukahan Gadang

No Debit (l/det)

Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Agus Sept Okt Nov Des

1 8,123 8,884 8,192 7,586 8,375 5,299 4,312 2,035 3,638 8,126 8,536 8,891

2 8,711 9,238 8,973 7,750 6,943 5,271 4,336 5,727 3,902 8,339 10,143 10,282

3 10,946 11,367 12,247 9,500 7,865 6,947 7,707 5,331 8,310 10,763 11,711 17,722

4 10,275 12,559 12,360 10,657 8,323 7,833 8,030 8,51 8,302 12,803 20,029 18,468

5 13,512 13,657 13,598 13,533 13,330 9,743 9,311 8,588 11,484 13,370 20,187 18,284

6 14,819 15,177 16,962 18,403 11,302 10,520 9,637 9,067 11,760 14,872 23,774 21,468

7 18,645 16,831 17,234 13,264 11,764 11,599 10,279 10,414 12,808 15,330 25,887 22,336

8 20,318 17,054 21,111 19,780 12,284 12,202 12,235 15,002 13,878 15,182 30,772 33,642

9 22,308 18,053 22,003 22,012 13,355 14,433 12,423 15,813 14,478 15,231 30,535 35,312

10 22,612 20,529 22,382 23,190 14,182 14,665 12,761 10,849 18,758 22,314 22,386 27,854

11 23,671 23,525 23,022 27,318 14,230 10,710 12,998 10,320 10,882 22,648 25,705 27,895

12 28,526 33,055 31,763 27,316 18,070 18,600 18,821 17,872 27,508 32,901 44,734 31,508

Sumber: Konsep Laporan Akhir SI dan DD Penyediaan Air Baku Kota Padang, 2015

Tabel 7.11 DAS Intake Sungai Rambai

No Debit (l/det)

Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Agus Sept Okt Nov Des

1 0,199 0,108 0,072 0,090 0,040 0,054 0,036 0,034 0,034 0,065 0,078 0,080

2 0,115 0,119 0,115 0,092 0,071 0,053 0,053 0,038 0,046 0,119 0,121 0,182

3 0,119 0,135 0,145 0,113 0,090 0,083 0,082 0,075 0,111 0,128 0,139 0,211

4 0,122 0,154 0,145 0,127 0,117 0,091 0,095 0,073 0,117 0,152 0,213 0,218

5 0,181 0,152 0,182 0,155 0,112 0,110 0,111 0,078 0,130 0,187 0,210 0,217

6 0,178 0,180 0,130 0,219 0,135 0,130 0,115 0,079 0,140 0,178 0,253 0,256

7 0,281 0,206 0,200 0,239 0,140 0,137 0,122 0,125 0,104 0,082 0,308 0,266

8 0,240 0,203 0,251 0,221 0,145 0,145 0,145 0,170 0,165 0,182 0,366 0,281

9 0,265 0,216 0,233 0,229 0,159 0,172 0,148 0,150 0,172 0,229 0,308 0,319

10 0,209 0,244 0,255 0,232 0,165 0,176 0,152 0,168 0,223 0,260 0,385 0,385

11 0,231 0,280 0,310 0,216 0,165 0,159 0,184 0,184 0,242 0,.258 0,274 0,333

12 0,329 0,363 0,376 0,325 0,216 0,214 0,184 0,213 0,237 0,385 0,532 0,716

Sumber: Konsep Laporan Akhir SI dan DD Penyediaan Air Baku Kota Padang, 2015

Tabel 7.12 DAS Intake Batu Busuk

No Debit (l/det)

Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Agus Sept Okt Nov Des

1 9,367 9,062 6,316 7,747 6,442 4,385 2,970 2,079 3,741 5,228 6,967 6,831

2 906 9,423 10,179 7,935 6,067 5,376 4,524 5,841 8,980 10,189 10,352 15,583

3 10,247 11,584 12,482 8,699 8,024 7,068 7,061 8,458 9,496 10,978 11,949 18,077

4 12,185 13,209 12,546 10,570 12,019 7,785 8,191 6,743 10,000 13,059 20,440 16,560

5 13,702 13,931 13,870 15,200 13,077 9,944 9,498 6,922 11,683 13,433 20,591 19,650

(28)

No Debit (l/det)

Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Agus Sept Okt Nov Des

7 17,289 17,167 17,681 19,670 11,999 11,739 10,484 10,604 13,227 16,642 25,105 22,832

8 21,337 17,396 21,503 19,824 12,540 12,447 12,464 14,730 14,153 18,518 31,366 24,115

9 22,703 18,426 22,535 20,188 13,622 14,722 12,672 15,308 14,759 15,615 31,557 27,345

10 23,065 20,949 22,726 22,443 14,456 14,970 13,015 16,176 19,141 22,577 33,046 23,411

11 24,045 23,995 25,693 23,054 14,505 17,024 18,268 16,605 20,791 23,501 36,419 23,558

12 29,907 33,757 32,599 27,866 18,431 18,361 18,063 18,266 28,060 33,659 45,529 32,201

Sumber: Konsep Laporan Akhir SI d26,093an DD Penyediaan Air Baku Kota Padang, 2015

Tabel 7.13 DAS Intake Jawa Gadut

No Debit (l/det)

Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Agus Sept Okt Nov Des

1 3,484 3,703 2,481 2,704 1,301 1,501 1,429 1,958 1,345 4,042 2,618 2,029

2 4,093 4,479 3,911 3,578 3,456 3,456 3,003 2,072 3,934 4,213 6,457 7,057

3 4,968 4,635 4,650 3,644 3,491 3,507 3,055 2,508 4,363 5,213 7,806 7,164

4 5,996 5,231 5,126 5,834 3,821 3,519 3,513 2,830 4,546 5,006 7,343 7,172

5 5,834 5,445 5,682 5,418 4,583 4,768 3,629 3,125 4,802 5,756 7,351 7,212

6 6,074 6,402 6,012 5,026 4,637 4,766 3,978 3,384 4,817 5,056 6,283 8,057

7 6,465 6,819 6,563 7,033 4,896 5,057 4,216 4,928 5,291 6,267 9,019 9,741

8 8,261 7,002 7,914 7,293 4,373 5,028 5,341 5,328 6,830 8,288 11,345 8,959

9 8,605 7,643 7,518 7,403 5,203 5,311 5,350 5,340 6,107 8,362 12,103 10,351

10 8,988 8,792 10,048 8,688 6,447 6,318 6,095 5,968 7,170 8,048 12,715 10,856

11 8,653 9,818 11,043 8,845 5,518 5,216 6,513 6,087 7,604 8,236 13,309 11,073

12 10,225 13,340 12,079 8,972 5,841 6,548 7,238 7,833 10,550 13,754 13,441 11,088

Sumber: Konsep Laporan Akhir SI d26,093an DD Penyediaan Air Baku Kota Padang, 2015

Semua sumber air yang ada di Kota Padang, baik sumber air

permukaan dan mata air serta danau, bisa dijadikan sebagai

pengembangan sumber air baku dan alternatif sumber air baku untuk

Kota Padang.

Tabel 7.14

Alternatif Sumber Air Baku

No Nama

1 Sungai Batang

Kuranji 1200 sungai Air Minum

2 Sungai Batu

Busuk 500 Sungai Air Minum

3 Sungai Latung 200 Sungai Air Minum

4 Sungai Anak

Gunung Nago 500 Sungai Air Minum

Sungai Sikayan Sungai Air Minum

5 Batang Anai 1500 Sungai Air Minum

(29)

Debit sumber air minum PDAM Kota Padang cukup besar untuk

memenuhi kebutuhan air Kota Padang. Dilihat secara fisik, Sumber air

Kota Padang dapat dikatakan jernih. Namun akan terlihat keruh disaat

hari hujan.

Pelayanan Wilayah Utara (Kec. Padang Utara, Kec. Koto Tangah, Kec.

Nanggalo, Kec. Kuranji). Adanya penambahan debit untuk IPA Sungai

Latung yang diambil dari Sungai Latung dan merencanakan IPA Lori

sebesar 100 l/det yang diambil dari sumber air baru dari Sungai

Rambai dan Sungai Latung untuk menambah kapasitas IPA Sungai

Latung karena sumber air dari Sungai Taban yang sebelumnya

dialirkan ke IPA Latung dialihkan ke IPA Taban sebesar 100 l/det.

Potensi Sungai Penukahan Gadang/ Air Dingin (Q= 700-1000 l/det)

dengan koordinat X: 911183 Y: 658564 Z: +235.

Untuk rencana penambahan debit dari Sungai Latung untuk IPA

Sungai Latung terkendala topografi karena jika jalur pipa dilewatkan

mengikuti trasejalan topografi tidak memungkinkan dan jika jalur pipa

mengikuti trase sungai terkendala tebing sungai yang terjal dan rawan

longsor.

Pelayanan Wilayah Pusat (Kec. Padang Barat, Kec, Padang Timur, Kec.

Padang Selatan). Unit Produksi yang berasal dari IPA Gunung Pangilun

Kap 500 l/det dengan sumber air dari Sungai Kuranji/ Rencana

Pengembangan kapasitas produksi dari 500 l/det menjasi 1000 l/det

dengan penambahan intake dan IPA baru dari Sungai Kuranji

Tersebut. Intake Kampung Koto dengan titik koordinat X: 9899825, Y:

652907 dan menggunakan 3 pompa dengan kapasitas 250 l/det.

Pelayanan Wilayah Selatan ( Kec. Lubuk Kilangan, Kec. Lubuk

Begalung, Kec. Pauh dan Kec. Bungus Teluk Kabung). Pelayanan

wilayah Selatan berasal dari 5 sumber sungai yaitu sungai sarasah, sei.

Anak Gunung Nago, Sungai Batang Balun, Sungai Timbalun dan

Sungai Lubuk Peraku dengan total Intake dan IPA sebanyak

masing-masing 6 buah dan total kapasitas IPA sebesar 385 l/det. Untuk

(30)

perencanaan pembangunan IPA Baru di Sumber air Sungai Sikayan (X:

9896516, Y: 665355, Z: +351). Sertamemperbaiki Bendung Jawa Gadut

yang rusak diterjang banjir. Karena Bendung Jawa Gadut juga

menjadi sumber pemenuhan air bersih sebesar 20 l/det.

7.3.2 Sasaran Program

Rencana sistem pelayanan untuk SPAM Kota Padang dibagi menjadi pelayanan kota, yaitu sistem pengelolaan SPAM bisa melalui PDAM atau Non PDAM (masyarakat) dan sistem pelayanan non perpipaan yang direncanakan untuk kelurahan yang berada jauh dari lokasi kota serta tidak memiliki sumber air baku.

Rencana Sistem Pelayanan Perpipaan PDAM

Perkembangan Kota Padangmemberikan implikasi yang sangat besar terhadap kebutuhan produksi tambahan yang diperlukan. Dengan demikian, kebijakan dan strategi pengembangan sistem utilitas air bersih dan air minum dilakukan dengan:

1. Penambahan tingkat cakupan pelayanan PDAM menjadi 78 persen cakupan pelayanan yang dapat menjangkau semua wilayah Kota Padang terutama Kota Padang di tahun 2019 hingga 2037.

a. Penambahan sambungan rumah tangga. b. Pelayanan 24 jam

2. Mempertahankan keseimbangan kebutuhan air bersih antara kapasitas dan volume air bersih dengan jumlah pelanggan PDAM. Dilakukan dengan strategi menambah kapasitas dan volume sistem tandon (reservoir) sebagai sistem distribusi ke pelanggan PDAM.

3. Penambahan sumber air menjadi salah satu kebijakan dan strategi pengembangan sistem utilitas air bersih.

a. Mengadakan survey sumber air alternatif; b. Pengurusan ijin pengambilan sumber air baku. 4. Penurunan angka kehilangan air (NRW) menjadi 20 % 5. Pelunasan hutang tahun 2019

(31)

Batang Kuranji. (terbentuk regulasi penetapan kawasan untuk Water Bank)

7. Pelayanan air minum untuk Pertamina Bungus, Pelabuhan Bungus dan pelayanan kawasan Bungus teluk Kabung mulai akhir tahun 2016 tuntas tahun 2020.

8. Pelayanan air minum untuk pelanggan komersil di kota Padang mulai tahun 2016 sd tahun 2019 tercapai 80 %.

9. Penyusunan DED WTP di Batu Busuk tahun 2016, Pembangunan WTP 500 l/det tahun 2017-2019

10. Seminar International TentangWater Bank, Desember 2015, 11. Penambahan kapasitas produksi menjadi 1,800 l/det tahun 2018

Rencana Sistem Pelayanan Non PDAM (Pamsimas)

Sistem pelayanan perpipaan non PDAM merupakan sistem penyediaan air minum perdesaan dimana sistem ini umumnya dibangun melalui swadaya masyarakat, bantuan pemerintah daerah dan melalui program pemberdayaan masyarakat.

Sebagian besar memanfaatkan mata air atau air permukaan yang ada disekitar kelurahan kemudian dibuat bangunan penangkap air sederhana selanjutnya dialirkan secara gravitasi ke wilayah kelurahan. Sistem Pelayanan Non PDAM yang terdapat di Kota Padang adalah Pamsimas. Rencana Sistem Pelayanan Pamsimas tidak ada pengembangan. Hal ini disebabkan karena pelayanan pamsimas di Kota Padang mulai dari tahun 2016 tidak dilanjutkan.

Rencana Sistem Pelayanan Bukan Jaringan Perpipaan

Sistem non perpipaan yang berupa sumur dangkal (sumur bor/sumur gali) baik individual maupun komunal. Sistem ini terdapat di daerah yang tidak dapat terjangkau oleh sistem perpipaan, akan tetapi daerah ini memiliki air tanah relatif bagus, baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Oleh karena itu sistem pelayanan bukan jaringan perpipaan di Kota Padang dilakukan pengembangan pada daerah-daerah yang tidak dapat dilayani oleh PDAM maupun oleh Pamsimas.

7.3.3 Usulan Kebutuhan Program

(32)

Tabel 7.15

Matriks Pengembangan Aspek Teknis SPAM PDAMKota Padang

N

I Optimalisasi dan Rehabilitasi

1 Peningkatan Kualitas, kuantitas dan Kontinuitas pelayanan

a .

Pembuatan Bendung, Intake dan Pemasangan Pipa Transmisi Palukahan Gadang

b Perbaikan dan Penyempurnaan Bendung: - Intake Latung

- Intake Garing

c Perbaikan dan Pengadaan Pompa Sentrifugal - 150 l/dtk untuk IPA Latung

-250 l/dtk untuk IPA Gunung Pangilun

d

Pengadaan Pompa Dosing IPA Latung, IPA Kuranji, IPA Gunung Pangilun, IPA Jawa Gadut, IPA Ulu Gadut

e Pengadaan Genset:

- 400 kVA Untuk IPA Latung

- 1500 kVA untuk IPA Gunung Pangilun f Penambahan Reservoir 4000 m3

- Untuk wilayah Utara - Untuk wilayah Pusat - Untuk wilayah Selatan

g Perbaikan beberapa unit produksi: - Perbaikan accelator Gunung Pangilun

- Perbaikan filter IPA Latung, IPA Kuranji, IPA Gunung Pangilun, IPA Jawa Gadut, IPA Ulu Gadut - Penggantian Plat settler IPA Latung

- Pembutan Koagulator dan flokulator IPA 1A Ulu Gadut dan IPA Kuranji

h Pembuatan Ruang genset IPA Gunung Pangilun 2 Penurunan Kebocoran fisik dan non fisik

a .

Pembuatan Chamber dan pemasangan meter induk distribusi

b Pembentukan sub blok pelayanan utara, pusat dan selatan

c pengadaan dan pemasangan logger d Pembentukan DMA baru

e Pengadaan alat pendeteksi kebocoran f Penggantian air valve

g Penggantian pipa steel, DI dan GI 3 Pelatihan

a .

Pelatihan dibidang manajemen, administrasi kantor, pelayanan publik dan teknis

4 Peningkatan Sistem Informasi dan Teknologi a Pengadaan dan pemasangan SIM online

(33)

N

- Kelayakan potensi air baku - Audit produksi

- Penurunan kehilangan air

- Peningkatan pendapatan keuangan, sumber pendanaan dan pengendalian program tahunan b Pendanaan dan Pengendalian program tahunan II Pengembangan

1 Pengembangan SPAM Baru a SPAM Batu Busuk

- Pembuatan Bendung dan Intake - Pemasangan Pipa Transmisi - Pembuatan IPA 2 x 250 l/dtk - Pemasangan Reservoir - Pemasangan Pipa Distribusi b SPAM Lubuk Paraku

- Pembuatan IPA 2 x 50 l/dtk c SPAM Lori

- Pembuatan IPA 2 x 50 l/dtk - Pembuatan Reservoir - Pemsangan Pipa Distribusi

d SPAM Bungus (Air Terjun 7 Tingkat) - Pembuatan Bendung dan Intake - Pemasangan Pipa Transmisi - Pembuatan IPA 2 x 20 l/dtk - Pembuatan reservoir - Pemasangan Pipa Distribusi 2 Readiness Criteria SPAM Baru

a Penyusunan DED

- IPA Batu busuk, IPA Lori, IPA Bungus (Air Terjun 7 Tingkat)

b Pembuatan / Pengurusan SIPA

- IPA Batu Busuk, IPA Lori, IPA Bungus (Air Tejun 7 Tingkat)

c Pembebasan Lahan

- Intake dan IPA Batu Busuk

- Intake dan IPA Bungus ( Air Terjun 7 Tingkat)

Sumber: Analisan dan Perhitungan Konsultan, 2016

7.4 Sektor Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman (PLP)

7.4.1 Kondisi Eksisting

Profil Air Limbah Domestik Kota Padang Saat Ini

A. Data Studi EHRA 2015

(34)

86,30% SPAL dimaksud adalah saluran drainase kedap air, dan sisanya dibuang di saluran tidak kedap air / halaman rumah.

Produksi limbah cair rumah tangga secara keseluruhan mencapai 70% -80 % dari pemakaian air bersih dimana rata-rata penggunaan air 100 l/orang/hari. Dengan jumlah penduduk Kota Padang tahun 2014 sebesar 870.303 jiwa maka produksi limbah cair sebesar 87.030.300 l/hari atau 87.030,3 m3/hari.

Berdasarkan hasil study EHRA 2015 dapat diketahui persentase pembuangan air kotor/ limbah tinja manusia dan lumpur tinja di Kota Padang sesuai dengan grafik 2.1

B. Sistem dan infrastruktur

Pengelolaan air limbah rumah tangga di Kota Padang hingga saat ini masih bersifat individual dengan sistem setempat (onsite system) menggunakan septik tank yang secara periodik perlu dilakukan penyedotan lumpurnya. Perkiraan jumlah air buangan di wilayah Kota Padang didasarkan pada kriteria setiap 80% dari kebutuhan air bersih akan dibuang sebagai air limbah, sehingga total air limbah sekitar 2.306 liter/detik

On-site system merupakan suatu sistem dimana penghasil limbah mengolah air limbahnya secara individu, misalkan dengan menggunakan tangki septik. Untuk domestik, tempat pembuangan akhir tinja adalah menggunakan tangki septik, kolam/sawah, sungai/danau/laut, dan sebagian menggunakan lobang tanah.

Secara hukum, pengelolaan air limbah di Kota Padang, telah diatur dengan Perda No.6 Tahun 2002 tentang retribusi penyedotan kakus dan atau pemusnahan tinja. Besarnya tarif retribusi penyedotan dan pemusnahan tinja berdasarkan Perda tersebut adalah sebagai berikut:

1. Jarak 1 – 20 Km dengan volume 0 – 2,5 m3:

• Non komersil sebesar Rp. 60.000,-/kali penyedotan

• Komersil sebesar Rp. 100.000,-/kali penyedotan

2. Jarak lebih dari 20 Km dengan volume 0 – 2,5 m3dikenakan tambahan biaya angkutan sebesar Rp. 1.000,-/Km

(35)

10.000,-Prasarana Pengelolaan Air Limbah

Pengelolaan air limbah yang dilakukan di Kota Padang berupa penyedotan lumpur tinja dari septik tank dan pengolahan lumpur tinja di Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) yang berlokasi di RW 19 / RT 4 Kelurahan Surau Gadang Nanggalo dengan kapasitas sebesar 81 m³.

Sistem pengolahan di IPLT terdiri dari kolam Imhoff, kolam Anaerob, kolam Fakultatif , kolam Maturasi dan unit Pengering Lumpur.

Jumlah truk tinja yang dimiliki oleh Pemerintah Kota Padang saat ini berjumlah 1 unit dengan kapasitas 2.000 liter. Selain yang dikelola oleh Pemda, terdapat 3 truk penyedotan tinja yang dikelola oleh pihak swasta. Masing-masing truk dalam sehari rata-rata dapat melayani 4 kali pengangkutan.

Akan tetapi setelah kejadian gempabumi yang terjadi pada tanggal 30 september 2009, Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT ) menjadi kurang optimal dalam pengoperasiannya (tidak berfungsi).

C. Permasalahan dalam Pengelolaan Air Limbah

Dalam pengelolaan air limbah rumah tangga, ada beberapa permasalahan yang dihadapi pemerintah Kota Padang, diantaranya adalah:

1. Belum maksimalnya kinerja lembaga penanggungjawab regulasi dan layanan operasional pengelolaan air limbah:

a. Terbatasnya jumlah anggaran operasional yang tersedia pada DKP dalam rangka penanganan air limbah rumah tangga. Kondisi ini mempengaruhi kinerja DKP karena pada dasarnya dalam kondisi dimana pengetahuan dan kesadaran masyarakat untuk mengelola air limbah rumah tangga/domestik secara benar belum terbangun, dan fasilitas atau sarana masyarakat untuk pengelolaan air limbah domestik di Kota Padang masih sangat terbatas, maka tuntutan akan peran DKP sangatlah besar. Tuntutan dan kebutuhan peran yang besar tersebut untuk sementara waktu ini belum dapat terjawab sehubungan dengan terbatasnya anggaran yang ada.

(36)

c. Belum ada master plan kota untuk pembuangan air limbah rumah tangga.

2. Peran serta masyarakat yang saat ini masih terbatas pada pembangunan dan pemeliharaan sarana pengelolaan air limbah domestik, dan belum mampu menjangkau pada upaya aktif untuk mampu mengelola air limbah domestik secara mandiri terjadi karena beberapa hal diantaranya:

a. Masih terbatasnya pengetahuan, kesadaran dan keterampilan untuk mengelola air limbah domestik dalam bentuk grey water danblack watersecara benar;

b. Pada beberapa wilayah dan kategori masyarakat tertentu kemampuan masyarakat untuk memiliki sarana pengelolaan air limbah domestik terkendala oleh keterbatasan finansial atau juga keterbatasan lahan;

c. Masih cukup tingginya tingkat permisivitas masyarakat terhadap pola perilaku pengelolaan air limbah dalam bentuk grey water maupun black water yang dilakukan oleh masyarakat lainnya;

d. Minimnya pengetahuan warga atau pihak pembangun (kontraktor) untuk membuat tangki septik yang sesuai dengan standar teknis.

3. Kondisi terbatasnya peran serta sektor swasta dalam pengelolaan air limbah domestik di Kota Padang saat ini terjadi karena:

a. Saat ini prospek bisnis dalam bidang pengelolaan air limbah domestik belum tersosialisasikan secara efektif pada kalangan swasta yang ada di Kota Padang;

(37)

Gambar 7.2 Diagram Sistem Sanitasi Air Limbah Domestik

Diagram Sistem Sanitasi: Air Limbah Domestik

Produk Input

A User Interface

B Pengumpulan dan Penampungan Pengolahan

Awal

C

Pengangkutan / Pengaliran

D

(Semi) Pengolahan Terpusat

E

Daur ulang dan atau Pembuangan Akhir

Sungai

AIR LIMBAH DOMESTIK

BLACK + GREY

WATER lumpur

lumpur

Truk tinja

Tangki Septik (individual /komunal )

(38)

Tabel 7.16 Cakupan layanan air limbah domestik saat ini di Kota Padang

Sanitasi tidak layak Sanitasi Layak

BABS Sistem Onsite Sistem Offsite

Sistem Berbasis Komunal Skala Kawasan / terpusat

No Nama Kecamatan

Cubluk, jamban tidak

aman

Cubluk aman/ Jamban keluarga dgn tangki septik

aman

A Wilayah Perdesaan 1.705 6.952 1.259 - 421

1 Kec. Bungus Teluk Kabung 1.017 3.399 331 - 216 - -

-2 Kec. Lubuk Kilangan 48 436 306 - - - -

-3 Kec. Pauh 284 711 - - 18 - -

-4 Kec. Koto Tangah 356 2.406 621 - 187 - -

-B Wilayah Perkotaan 13.841 131.031 54.923 - 2.263

(39)

-Sanitasi tidak layak Sanitasi Layak

BABS Sistem Onsite Sistem Offsite

Sistem Berbasis Komunal Skala Kawasan / terpusat

No Nama Kecamatan

Cubluk, jamban tidak

aman

Cubluk aman/ Jamban keluarga dgn tangki septik

aman

Sumber: Dinkes, Dinas Pu Kab. Padang dan Analisa Pokja Sanitasi Kota Padang Tahun 2014

Keterangan:

i:Yang termasuk BABS: BAB langsung di kebun, kolam, laut, sungai, sawah/ladang, dsb.

ii:Tidak Aman: tangki septik tidak sesuai kriteria SNI atau tidak mempunyai tangki septik sama sekali

iii:Cubluk dikategorikan tidak aman bila dibangun di area dengan kepadatan > 50 orang/Ha dan jarak terhadap sumber air bersih yg bukan perpipaan < 10 m.

(40)

Tabel 7.17 Kondisi Prasarana dan Sarana Pengelolaan Air Limbah Domestik Kota Padang

No Jenis Satuan Jumlah/

Kapasitas

Kondisi

Keterangan Berfungsi Tdk berfungsi

1 2 3 4 5 6 7

SPAL Setempat (Sistem Onsite)

1 Berbasis komunal

MCK Komunal unit berfungsi

2. Truk Tinja berfungsi

Milik Pemda Kota Padang unit 1

Milik Swasta unit 3

3 IPLT : kapasitas M3/hari berfungsi

SPAL Terpusat (Sistem Offsite)

1 Berbasis komunal

Tangki septik komunal >10KK unit 0

IPAL Komunal unit 0

2 IPAL Kawasan/Terpusat 0

kapasitas M3/hari 0

sistem

IPLT: Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja IPAL: Instalasi Pengolahan Air Limbah

Profil Persampahan Kota Padang Saat Ini

Pelayanan kebersihan kota Padang dilakukan oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah No 3 tahun 2003, pemungutan retribusi kebersihan atau persampahan menjadi kewenangan Dinas Kebersihan dan Pertamanan dan PDAM sedangkan Kantor Pengelola Pasar hanya bersifat membantu saja. Daerah pelayanannya meliputi 39 kelurahan yaitu pemukiman di pusat kota, sepanjang jalan protokol dan pasar Berdasarkan data tahun 2007, rata-rata jumlah sampah yang diangkut ke TPA 1.500 m3/hari, diperkirakan baru sekitar 70 % penduduk yang terlayani.

Aspek hukum dalam pengelolaan sampah di Kota Padang meliputi:

1. Perda No.5 Tahun 1985 tentang kebersihan dalam daerah Kotamadya Tingkat II Padang;

2. Perda No.5 Tahun 2002 tentang retribusi pelayanan persampahan/kebersihan;

(41)

Timbulan Sampah

Jumlah sampah yang dihasilkan penduduk Kota Padang selalu meningkat setiap tahunnya dengan komposisi jenis sampah yang beragam. Tahun 2015, total timbulan yang dihasilkan Kota Padang adalah 481,96 ton/hari atau rata-rata 0,56 kg/orang/hari dengan ekspektasi bahwa 26,92% sampah dihasilkan oleh domestik (rumah tangga), komersil 5,66%, institusi 1,38%, industri 63,65%, dan pelayanan kota 2,39%.

Sumber: Studi EHRA 2015 dan Analisa Pokja Sanitasi 2015.

(42)

Tabel 7.18 Timbulan sampah per kecamatan

Kecamatan Bungus Teluk Kabung 16.996 7.141 24.137 70,4% 33.992 29,6% 14.282 100% 48.274

Kecamatan Lubuk Kilangan 3.906 48.851 52.757 7,4% 7.812 92,6% 97.702 100% 105.514

Kecamatan Lubuk Begalung - 115.286 115.286 0% - 100% 230.572 100% 230.572

Kecamatan Padang Selatan - 59.038 59.038 0% - 100% 118.076 100% 118.076

Kecamatan Padang Timur - 78.975 78.975 0% - 100% 157.950 100% 157.950

Kecamatan Padang Barat - 45.846 45.846 0% - 100% 91.692 100% 91.692

Kecamatan Padang Utara - 70.252 70.252 0% - 100% 140.504 100% 140.504

Kecamatan Nanggalo - 59.654 59.654 0% - 100% 119.308 100% 119.308

Kecamatan Kuranji - 138.584 138.584 0% - 100% 277.168 100% 277.168

Kecamatan Pauh 3.510 63.151 66.661 5,3% 7.020 94,7% 126.302 100% 133.322

Kecamatan Koto Tangah 12.423 166.033 178.456 7,0% 24.846 93,04% 332.066 100% 356.912 Nama Kecamatan

Jumlah Penduduk Volume Timbulan Sampah

Wilayah perdesaan

Wilayah

perkotaan Total

Sumber: Analisa Pokja Sanitasi pada Instrumen Profil Sanitasi lembar kerja” Form 2

Tabel 7.19 cakupan akses dan sistem layanan persampahan kecamatan

(%) (M3) (%) (M3) (%) (M3) (%) (M3) (%) (M3)

Kecamatan Bungus Teluk Kabung 68,4% 29107,15 26,7% 11.348 95,1% 40.456 4,9% 2.083 100% 42.538

Kecamatan Lubuk Kilangan 4,6% 4519,65 61,5% 60.513 66,1% 65.033 33,9% 33.345 100% 98.378

Kecamatan Lubuk Begalung - - 44,6% 93.618 44,6% 93.618 55,4% 116.123 100% 209.741

Kecamatan Padang Selatan - - 56,8% 64.751 56,8% 64.751 43,2% 49.191 100% 113.942

Kecamatan Padang Timur - - 26,9% 40.758 26,9% 40.758 73,1% 110.836 100% 151.594

Kecamatan Padang Barat - - 17,1% 15.204 17,1% 15.204 82,9% 73.893 100% 89.097

Kecamatan Padang Utara - - 53,7% 70.737 53,7% 70.737 46,3% 60.872 100% 131.609

Kecamatan Nanggalo - - 62,8% 71.143 62,8% 71.143 37,2% 42.219 100% 113.362

Kecamatan Kuranji - - 61,3% 155.829 61,3% 155.829 38,7% 98.459 100% 254.288

Kecamatan Pauh 5,0% 6493,5 59,1% 77.144 64,1% 83.637 35,9% 46.917 100% 130.555

Kecamatan Koto Tangah 7,0% 23240,1 67,1% 222.638 74,0% 245.878 26,0% 86.168 100% 332.047 Total Wilayah Perkotaan

Total

3R Volume sampah yg

terangkut ke TPA

Wilayah perdesaan Wilayah perkotaan Nama Kecamatan

(43)

A. Sistem dan infrastruktur

Dalam rangka menunjang operasional sehari-hari untuk pengumpulan dan pengangkutan, pemerintah Kota Padang telah menyediakan berbagai sarana dan prasarana yang dapat digunakan oleh petugas kebersihan kota. Untuk lebih jelasnya jumlah sarana dan prasarana yang tersedia di DKP dapat dilihat pada tabel -2-22 dibawah ini,

Tabel 7.20 Kondisi Prasarana dan Sarana Persampahan Kota Padang

No Jenis Prasarana /

Sarana Satuan

daya tampung* Ritasi /hari

Kondisi Keterangan**

M3 Baik Rusak

ringan

Rusak Berat

(i) (ii) (iii) (iv) (v) (vi) (vii) (viiii) (ix) (x)

1 Pengumpulan Setempat

- Becak Dayung unit 249

- Becak/Becak Motor unit 22

- Kendaraan Pick Up unit

-- Mini Dump Truck unit 17

- Perahu Motor 2

2 Tempat Penampungan Sementara (TPS)

- Bak sampah (beton/kayu/fiber) unit 658

-- Container unit 168

-- Transfer Stasiun unit -

-- SPA (Stasiun Peralihan Antara) unit -

-- Gantungan Sampah 451

- Box Sampah 120

3. Pengangkutan

- Dump Truck unit 14

- Arm Roll Truck unit 23

- Compactor Truck unit

-- Truk bak Kayu unit 5

4 Pengolahan Sampah

- Sistem 3R unit 1

-- Incinerator unit

- Unit Pengomposan unit 1

5 TPA Aie Dingin

Konstruksi : lahan urug saniter Operasional : lahan urug terkendali

- Luas total TPA yg terpakai Ha 18,4

-- Luas sel Landfill Ha 33,3

-- Daya tampung TPA (M3/hr)

-6 Alat Berat

- Bulldozer D6 unit 2

-- Bulldozer D3 1

- Whell/truck loader unit -

-- Excavator / backhoe unit 1

(44)

No Jenis Prasarana /

daya tampung* Ritasi /hari

Kondisi Keterangan**

M3 Baik Rusak

ringan

Rusak Berat

7 IPL: Sistem kolam/aerasi/…..

Hasil pemeriksaan lab (BOD dan COD):

- Efluen di Inlet

- Efluen di Outlet

8 Lain-lain

- Truk Tangki Penyiram unit 2

- Pos jaga unit 1

- Kantor (TPA) unit 1

- Jembatan Timbang di TPA 2

- Unit pencucian kendaraan 1

- Sumur monitoring 3

- Jalan masuk

- Jalan operasi

- Drainase

- Saluran lindi

- Pengolahan lindi

- Penanganan gas

- Penyediaan air bersih

- Garase alat berat

- Gudang

- Penutupan untuk lokasi yang penuh

- Pemilahan sampah

- Pagar lokasi

IPL: Instalasi Pengolahan Lindi *daya tampung TPA : m3/tahun

**Beri keterangan mengenai umur dan lembaga pengelola

Tempat Pembuangan

Tempat Pembuangan Sementara (TPS)

(45)

Tempat Pembuangan Akhir (TPA)

LPA/TPA sampah Kota Padang terletak di Kelurahan Air Dingin dan Kelurahan Baringin, Kecamatan Koto Tangah. Luas area ± 33,3 Ha terdiri dari 18,4 HA yang sedang digunakan dengan status tanah Pemerintah, 11,3 HA belum bebas (milik masyarakat) dan 6000 m2 dalam proses pembebasan lahan. Sampah yang berada pada lokasi ini merupakan sampah padat yang berasal dari TPS, transfer depo, pasar, dan industri yang tersebar di Kota Padang dan sekitarnya. Pada tahun 2008 berdasarkan data dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP), LPA Air Dingin menerima 115.841.430 ton sampah selama 1 (satu) tahun atau sekitar 317.37 ton/hari. Komposisi sampah yang masuk ke LPA yaitu: plastik (50%), sisa sayuran (30%), kertas (5%), barang bekas elektro (5%), bekas bangunan (5%), dan lain-lain (5%).

Sampah yang masuk sebagian diolah menjadi kompos dan sisanya diurug menggunakan sistem open dumping. Jumlah sampah yang diolah menjadi kompos baru mencapai 1 – 1,5 ton/bulan. Pengomposan menggunakan sistem windrow composting yang menghabiskan waktu 45 hari sampai kompos matang. Hasil kompos ini akan digunakan untuk taman kota.

Saat ini, pemerintah Kota Padang berencana mengubah sistem pengolahan sampah dari open dumping menjadi sanitary landfill. Sekarang, di LPA Air Dingin telah dibangun 7 (tujuh) buah kolam lindi yang terdiri dari 2 buah bak anaerob, 2 buah bak fakultatif, 2 buah bak maturasi, dan 1 buah bak kontrol. Selain itu, LPA Air Dingin juga telah dilengkapi dengan sumur monitoring yang terletak di bagian depan dan bagian LPA yang aktif. Untuk menangkap gas yang dihasilkan sampah, di LPA Air Dingin telah dipasang pipa penangkap gas.

Diagram Sistem Sanitasi Pengelolaan Persampahan.

(46)

Gambar 7.4 Diagram Sistem Sanitasi Pengelolaan Persampahan Diagram Sistem Sanitasi: Air Limbah Domestik

Produk Input

A User Interface

B

Pengumpulan Setempat

C

Pengumpulan Sementara (TPS)

D Pengangkutan

E

(Semi) Pengolahan Akhir Setempat

Terpusat

F

(47)

Permasalahan dalam Pengelolaan Persampahan

Kendala yang dihadapi Pemerintah Kota Padang diantaranya adalah: - Masih kecilnya biaya operasional yang dianggarkan ;

- Kurangnya sarana dan prasarana yang dimiliki terutama sarana angkutan berupa becak sampah dan kontainer ;

- Kurangnya kesadaran masyarakat dalam pembayaran retribusi kebersihan ; - Rendahnya kesadaran masyarakat untuk memelihara K-3 dilingkungannya

akibat dari krisis multidimensi dan lemahnya penegakan supremasi hukum terhadap pelanggar K-3 kota.

(48)
(49)

Profil Drainase Kota Padang

Komponen drainase dalam konteks sanitasi adalah drainase lingkungan perumahan yang pemanfaatannya lebih diarahkan untuk saluran pembuangan limbah rumah tangga. Namun pada umumnya komponen ini relatif sulit dipisahkan dengan drainase makro atau saluran yang fungsi utamanya untuk saluran pembuangan air hujan dan pengendali banjir. Untuk itu pada bagian ini juga dibahas tentang sistem drainase makro kota padang yang berfungsi sebagai pengendali banjir di wilayah perkotaan.

Sistem drainase Kota Padang telah dibangun dan dikelola sejak Pemerintahan Kolonial Belanda, yang dibangun untuk mengatasi permasalahan luapan sungai Batang Arau yang menyebabkan banjir pada daerah Kota Padang lama. Wilayah Kota Padang lama ini mencakup wilayah Pondok, Seberang Padang, Palinggam, Jati, Purus dan pusat pemerintahan Kota Padang sendiri. Wilayah tersebut dilalui dan terletak di Daerah Aliran Sungai Batang Arau. Untuk mengurangi beban aliran pada sungai Batang Arau, Pemerintah kolonial Belanda sejak tahun 1918 telah membuat banjir kanal guna mengatasi banjir yang terjadi di kawasan Batang Arau.

Banjir kanal yang dibangun/dibuat tersebut biasa disebut oleh warga kota adalahBanda Bakali. Banjir kanal tersebut dimulai dari daerah tengah (middle stream) DAS Batang Arau seterusnya melingkar ke arah Lubuk Begalung seterunya ke Jati dan bermuara di Purus. Ilustrasi dari penanganan drainase Kota Padang pada daerah aliran sungai Batang Arau masa Kolonial Belanda.

Sistem dan Infrastruktur Drainase perkotaan

Secara umum, pengelolaan drainase di Kota Padang telah diatur dengan beberapa perda, yaitu:

•Perda No.6 Tahun 2007 tentang pengelolaan dan pemanfaatan prasarana kota;

•Perda No.11 Tahun 2005 tentang ketertiban umum dan ketentraman masyarakat;

•Perda No.4 Tahun 2007 tentang perubahan atas peraturan daerah Kota Padang

Pola Aliran Sungai dan Drainase Kota

Sungai – sungai besar di Kota Padang berhulu di daerah perbukitan yang biasa disebut Bukit barisan selanjutnya bermuara ke pantai barat pulau Sumatera.

(50)

pengaruh pasang naik laut merupakan faktor-faktor yang sangat mempengaruhi terjadinya banjir di Kota Padang.

Pola aliran drainase Kota Padang sebagian besar merupakan pola alamiah yang terbentuk dari saluran alam yang terdapat pada lahan lahan kosong dan perumahan. Jaringan drainase yang ada pada umumnya merupakan drainase pasangan batu dan drainase alam yang pembuangan akhirnya terkumpul pada sungai, dimana sistem ini bertumpu pada 10 saluran/badan penerima utama, yaitu :

1. Batang Belimbing, 2. Batang Air Dingin, 3. Batang Tabing, 4. Batang Balimbiang, 5. Baung Panjalinan Pond, 6. Batang Kuranji,

7. Saluran Lolong,

8. Banjir Kanal, Batang Arau, dan 9. Batang Jirak, dengan luas 3.986 Ha.

Dipusat-pusat permukiman dan pasar tradisional kondisi drainase banyak yang tidak berfungsi dengan baik akibat tumpukan sedimen dan sampah.

Sistem drainase dibagi atas sembilan belas areal sistem drainase sebagai berikut:

Tabel 7.21 Areal Sistem Drainase Kota Padang

No. Areal Drainase

Luas Tangkapan

(Ha)

Badan Air Penerima Penggunaan Lahan

1 Air Pacah 426 Batang Balimbing Pertanian dan Pemukiman 2 Pasir putih 60 Batang Air Dingin Pemukiman

3 Tabing 307 Batang Tabing Bandara

4 Airport 352 Batang Balimbing Pemukiman

5 Baung Penjalinan 291 Baung Panjalinan

Pond Pemukiman

6 Siteba 128 Batang Balimbing Pemukiman

7 Sawah Liat 174 Batang Kuranji Pemukiman

8 Kandis 85 Batang Kuranji Pemukiman

9 Lapai 164 Batang Kuranji Pemukiman

10 Ulak Karang 223 Batang Kuranji Perkantoran, Perdagangan dan Pemukiman

(51)

15 Ujung Gurun 303 Banjir Kanal Pemukiman, Pemukiman dan Perkantoran

16 Aur Duri 271 Batang Arau Pemukiman

17 Olo Nipah 197 Batang Arau Perdagangan dan Pemukiman

18 Kali Mati 50 Batang Arau Pemukiman

19 Rawang Barat 73 Batang Jirak Pemukiman

Total 3.986 Ha

(52)

Sistem Drainase Kota Padang

1. Areal Drainase Air Pacah

Lokasi areal drainase ini terletak di sebelah Timur jalan By Pass dan batas sebelah Utara adalah S. Batang Air Dingin dan di sebelah Selatan adalah anak sungai dari Batang Balimbing (dekat Terminal). Areal Drainase Air Pacah pada saat ini

penggunaan lahannya sebagian besar masih berupa sawah dan semak belukar. Areal ini direncanakan berkembang menjadi kawasan perdagangan dan terminal.

(53)

2. Areal Drainase Pasir Putih

Areal drainase Pasir Putih terletak antara S. Batang Air Dingin dan S. Tabing. Penggunaan lahan areal ini berupa perumahan (sebelah Barat Jalan Raya) dan sebagian berupa sawah (sebelah Timur Jalan Raya). Saluran drainase Pasir Putih adalah drainase sekunder yang langsung bermuara dilaut. Drainase ini dimulai dari jalan raya Padang – Bukit Tinggi dan melintasi daerah perumahan di Bungo Pasang.

Pola Aliran pada Areal Drainase Pasir Putih merupakan pola alamiah yang terbentuk dari pola saluran drainase pemukiman penduduk yang terdapat pada areal ini. Kondisi umum saluran pada areal drainase Pasir Putih dapat dilihat pada Gambar

(54)

3. Areal Drainase Air Tabing

Areal drainase Tabing terletak di sebelah kiri dan kanan S. Tabing. Areal drainase ini mempunyai drainase utama S. Tabing. Penggunaan lahan daerah ini sebagian besar telah menjadi kawasan pemukiman penduduk.

Pola Aliran Areal Drainase Tabing merupakan pola kombinasi antara pola alamiah dan pola siku, dimana pola alamiah terbentuk dari saluran alam yang terdapat pada sebagian lahan kosong, sedangkan pola siku terbentuk dari pola saluran drainase pemukiman penduduk yang terdapat pada areal ini. Kondisi umum saluran pada areal drainase Tabing dapat dilihat pada

(55)

4. Areal DrainaseAirprort

Areal drainase ini bermuara pada S. Batang Balimbing. Penggunaan lahan saat ini adalah berupa pemukiman dan semak belukar

Pola Aliran Areal Drainase Airport merupakan pola kombinasi antara pola alamiah dan pola siku, dimana pola alamiah terbentuk dari saluran alam yang terdapat pada sebagian lahan kosong, sedangkan pola siku terbentuk dari pola saluran drainase pemukiman penduduk yang terdapat pada areal ini. Kondisi umum saluran pada areal drainase Airport dapat dilihat

(56)

5. Areal Drainase Baung Panjalinan

Drainase Baung Penjalinan merupakan makro drain yang telah dilakukan rehabilitasi oleh proyek banjir tahun 1997/1998. Saluran ini mempunyai arah yang sejajar dengan pantai dimulai dari daerah Parupuk hingga Batang Kuranji. Ada beberapa saluran drainase sekunder yang bermuara ke drainase Baung Penjalinan yang sebagian besar berupa saluran beton dengan kondisi yang baik. Drainase Baung Penjalinan dan saluran sekundernya melintasi kawasan perumahan dan di beberapa tempat masih terdapat masalah genangan air.

(57)

6. Areal Drainase Siteba

Lokasi Areal Drainase Siteba terletak antara S. Batang Kuranji dan S. Batang

Balimbing. Penggunaan lahan Areal Drainase Siteba dapat dibagi dua yaitu disebelah Barat Jalan Berok Raya umumnya berupa semak dan rawa. Sedangkan di sebelah Timur Jalan Berok Raya merupakan kawasan perumahan yang cukup padat. Areal di sebelah Timur Jalan Berok Raya saat nanti juga akan dikembangkan menjadi areal pemukiman.

Saluran drainase yang ada sudah memadai dalam hal kuantitas akan tetapi perlu ditingkatkan mengingat kapasitas saluran yang ada umumnya belum mencukupi.

Pola Aliran Areal Drainase Siteba merupakan pola kombinasi antara pola alamiah dan pola siku, dimana pada lokasi ini pola alamiah dibentuk oleh pola pemukiman penduduk yang tidak teratur dan pola siku dibentuk oleh pola pemukiman penduduk yang teratur.

(58)

7. Areal Drainase Sawah Liek

Pada lokasi ini penggunaan lahan adalah berupa sawah dan saluran drainase yang ada ditujukan untuk mendrainase areal persawahan sehingga jika nantinya areal ini digunakan untuk pemukiman maka perlu dibangun saluran drainase baru.

Pola Aliran Areal Drainase Sawah Liat merupakan pola alamiah, dimana pada lokasi ini pola alamiah terbentuk dari lahan kosong yang yang mendominasi areal tersebut. Kondisi umum saluran pada areal drainase Sawah Liat dapat dilihat pada Gambar

(59)

8. Areal Drainase Kandis

Areal drainase ini terletak dari Jalan Gajah Mada ke arah Timur sampai dengan Gunung Pangilun serta bermuara pada S. Batang Kuranji. Penggunaan lahan

sebagian besar berupa sawah kecuali di sepanjang Jalan Gajah Mada adalah berupa pemukiman. Pada waktu hujan, air akan mengumpul di Jalan Gajah Mada. Untuk menanggulangi genangan, pada saat ini sedang dilaksanakan pembangunan saluran drainase primer Gajah Mada dan bermuara di Sungai Batang Kuranji. Sedangkan saluran drainase sekunder yang bermuara di Saluran Gajah Mada saat ini belum ada sehingga masih menimbulkan genangan.

Pola Aliran Areal Drainase Kandis merupakan pola alamiah, dimana pada lokasi ini pola alamiah dibentuk oleh pola pemukiman penduduk yang tidak teratur. Kondisi umum saluran pada areal drainase Kandis dapat dilihat pada Gambar

Gambar

Tabel 7.7:Lokasi Dan Luas Taman Di Kota Padang
Tabel 7.8:Identifikasi Permasalahan dan Tantangan
Gambar 7.8 Areal Drainase Tabing
Gambar 7.9 Areal Drainase Airport
+7

Referensi

Dokumen terkait

Insenerator IPLR termasuk Insene- Tatar yang multiguna, yaitu mampu mengolah limbah radioaktif padat, limbah binatang maupun limbah radioaktif cair. Bahan bakar

Partisipan dalam penelitian ini yaitu 42 mahasiswa semester 3, 5, dan 7 pada program studi PG PAUD di Universitas X di Purwokerto.Alat pengumpulan data menggunakankuesioner

Menurut Permenkes No. Melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis masalah kesehatan masyarakat dan analisis kebutuhan pelayanan yang diperlukan. Melaksanakan advokasi dan

Syukur Alhamdulillah ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Representasi Cinta dan Kasih dalam Kumpulan

Dalam kegiatanini ZPD menjadi pertimbangan guru dalam melaksanakan pembelajaran karena memiliki beberapa keuntungan bagi siswa seperti yang dikemukakan oleh Angela Lui (2012)

Mungkin perusahaan mempunyai kemampuan untuk menghimpun pengetahuan yang lebih baik tentang pemasaran dibandingkan dengan pesaingnya.Apabila organisasi pemasaran menjaga

Karena pada lesi dirasakan panas dan lesi berwarna kemerahan yang mengindikasikan terjadinya reaksi kusta, maka diagnosis akhir pasien ini adalah MH tipe MB

(uatu tem+at +enyim+anan makanan atau minuman dalam su&amp;u yan.. da$i  /a&amp;an