• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sasaran Strategis 4 : Tersedianya jumlah data dan informasi ilmiah Sosial Ekonomi KP IKU 12. Jumlah data dan informasi ilmiah Sosial Ekonomi KP

Dalam dokumen LAKIP BBPSEKP Tahun 2013 (Halaman 55-61)

PETA STRATEGI BBPSEKP

3.3.4. Sasaran Strategis 4 : Tersedianya jumlah data dan informasi ilmiah Sosial Ekonomi KP IKU 12. Jumlah data dan informasi ilmiah Sosial Ekonomi KP

Data dan informasi ilmiah merupakam salah satu bukti hasil penelitian BBPSEKP. IKU ini didefinisikan sebagai data informasi ilmiah sosial ekonomi penelitian yang telah disusun dalam bentuk paket informasi. Teknik menghitungnya yaitu jumlah data dan informasi ilmiah sosial ekonomi KP yang sudah disampaikan secara resmi oleh Kepala Satker kepada Kepala Balitbang KP. IKU ini menggunakan klasifikasi maximize, dimana capaian yang diharapkan adalah melebihi target yang ditetapkan.

Adapundeskripsi capaian atas IKU ini sebagai berikut:

Tabel 24 Pencapaian IKU-12 BBPSEKP KP, 2012-2013

No Rincian Output Target

2012 Capaian

2012 Target

2013 Capaian

2013 Target 2014

1 Jumlah data dan informasi ilmiah

sosial ekonomi KP 11 11 11 14 11

Dari Tabel 24 di atas dapat dilihat bahwa jumlah data dan informasi ilmiah BBPSEKP pada tahun 2013 mengalami peningkatan capaian dari jumlah yang ditargetkan yaitu sebesar 127 %. Sedangkan untuk tahun 2012 telah memenuhi target yang ditetapkan. Jika dibandingkan antara Tahun 2012 dan 2013 maka selisih capaian sejumlah 27 %. Sehingga berdasarkan bobot validasi IKU, capaian data dan informasi ilmiah tahun 2013 mencapai 0.1 dengan koefisien 0.25 serta skor sejumlah 0.318.Pencapaian tahun 2013 yang melebihi target maka pada tahun 2014 BBPSEKP membuat target capaian sejumlah 11.

IKU 13. Jumlah karya tulis ilmiah (KTI)

IKU ini didefinisikan sebagai tulisan yang disusun berdasarkan data dan informasi yang dihasilkan dari kegiatan sosek KP yang telah diterbitkan pada suatu jurnal atau prosiding. Teknik menghitungnya yaitu jumlah karya tulis ilmiah yang sudah diterbitkan dan disampaikan secara resmi oleh Kepala Satker kepada Kepala Badan.IKU ini menggunakan klasifikasi maximize, dimana capaian yangdiharapkan adalah melebihi target yang ditetapkan. Adapun deskripsi capaian atas IKU ini sebagai berikut:

Tabel 25 Pencapaian IKU-13 BBPSEKP, 2012-2013

No Rincian Output Target

2012 Capaian

2012 Target

2013 Capaian

2013 Target 2014

1 Jumlah karya tulis ilmiah sosek KP 25 47 25 39 25

BBPSEKP 2013 | LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 47 Dari Tabel25 di atas terlihat bahwa capaian jumlah karya tulis ilmiah pada tahun 2013 sudah mencapai 39 dari target sebanyak 25 paket atau sebanyak 156 %, akan tetapi jika dibandingkan dengan tahun 2012, maka capaian 2013 jauh lebih rendah dengan selisih 32 %. Berdasarkan validasi iku maka jumlah karya tulis ilmiah adalah 0,1 dengan koefisien 0.25 dan skor iku 0,39. Adapun beberapa judul penelitian yang dihasilkan pada Tahun 2014 baru akan diusulkan untuk menjadi karya tulis ilmiah sosek KP pada tahun yang akan datang. Target yang akan dicapai pada tahun 2014 adalah 25.

IKU 14. Jumlah Publikasi Sosial Ekonomi di Lingkup BBPSEKP

IKU publikasi didefinisikan sebagai berbagai publikasi cetak yang diterbitkan oleh BBPSEKP. Teknik menghitung adalah jumlah publikasi cetak yang diterbitkan oleh BBPSEKP pada setiap tahun.Pada tahun 2012-2013, publikasi yang diterbitkan oleh BBPSEKP adalah sejumlah :

Tabel 26. Capaian IKU 14 Jumlah Publikasi BBPSEKP 2013 No Rincian Output Target

2012 Capaian

2012 Target

2013 Capaian

2013 Target 2014 1 Jumlah publikasi

sosial ekonomi KP 10 10 12 31 14

Dari data tersebut diatas, dapat diketahui bahwa pada tahun 2012 capaian yang di hasilkan sesuai target, sementara pada tahun 2013 capaian IKU untuk publikasi telah melebihi 19 paket dari target yang ditentukan atau sebesar 258 %. Capaian ini jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Jika diukur berdasarkan validasi iku maka bernilai 0,1 dengan koefisien iku 0,25 dan skor per iku 0,645.

Adapun target yang akan dicapai pada tahun 2014 adalah 14 publikasi sosial ekonomi KP.

IKU 15. Frekuensi Pertemuan Ilmiah Sosial Ekonomi KP di Lingkup BBPSEKP

IKU ini didefinisikasn sebagai jumlah pertemuan terkait ilmiah sosial ekonomi kelautan dan perikanan yang diselenggarakan oleh BBPSEKP. Teknik menghitungnya adalah jumlah pertemuan ilmiah sosial ekonomi KP yang diselenggarakan oleh BBPSEKP.Pada tahun 2010-2013 diselenggarakan pertemuan ilmiah sebagai berikut :

Tabel 27. Capaian IKU 15Frekuensi Pertemuan Ilmian Sosek 2013 No Rincian Output Target

2012 Capaian

2012 Target

2013 Capaian

2013 Target

2014

1 Jumlah pertemuan ilmiah sosial ekonomi

KP 4 4 4 4 4

Dari data tersebut diatas, dapat diketahui bahwa untuk tahun 2013, kegiatan terkait pertemuan ilmiah sosial ekonomi KP sudah diselenggarakan sesuai dengan target yang direncanakan. Kegiatan tersebut adalah meliputi :

BBPSEKP 2013 | LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 48 1. Temu Sains Kebijakan dan Pasar (TSKP) (2010-2014);

2. Seminar Internal BBPSEKP (2010-2014)

3. Seminar Nasional Sosial Ekonomi KP (2010-2014)

4. Workshop Hasil Penelitian Sosial Ekonomi KP (2011-2014).

Capaian kegiatan sesuai target yaitu 100 %, capaian ini sama dengan tahun sebelumnya. Jika dilihat bobotnya berdasarkan validasi iku senilai 0,1 dengan koefisien 0,25 dan skor per iku 0,25.

Sedangkan pada tahun 2014 capaian yang ditargetkan untuk pertemuan ilmiah sosial ekonomi KP adalah 4.

Sehingga secara keseluruhan capaian SS4 2013 adalah mencapai NPSS sebesar 160% atau memiliki predikat

“Baik.”

3.3.5. Sasaran Strategis 5 : Terselenggaranya Modernisasi Sistem Produksi KP, pengolahan, dan pemasaran produk KP yang optimal dan bermutu

IKU 16. Jumlah Model Penerapan Kelembagaan KP yang inovatif

IKU ini didefinisikan sebagai hasil kegiatan litbang BBPSEKP. yang akan dipergunakan dalam mengembangkan sistem produksi, pengolahan dan pemasaran berbasis IPTEK berupa model penerapan kelembagaan IPTEK. IKU ini menggunakan klasifikasi maximize, dimana capaian yang diharapkan adalah melebihi target yang ditetapkan. Teknik menghitungnya adalah : Jumlah hasil kegiatan pengembangan kelembagaan kelautan dan perikanan IPTEK berupa model penerapan. Adapun deskripsi capaian atas IKU ini dari BBPSEKP sebagai berikut:

Tabel 28. Pencapaian IKU-16 BBPSEKP, 2010-2013

No Rincian Output Target

2012 Capaian

2012 Target

2013 Capaian

2013 Target 2014 1 Jumlah model penerapan

kelembagaan inovatif 4 8 4 15 4

Dari Tabel 26 di atas terlihat bahwa capaian jumlah model penerapan kelembagaan yang inovatif pada tahun 2013 memiliki capaian yang lebih tinggi dari target yang ditentukan yaitu 15 atau 375%. Hal tersebut menunjukan bahwa capaian model penerapan kelembagaan tersebut lebih tinggi dari tahun sebelumnya.

Jika diukur berdasarkan validasi IKU, bobot IKU mencapai 0.3 dengan koefisien 1, dan skor IKU 3,75. Hal tersebut menunjukan bahwa untuk mencapai SS5 yaitu terselenggaranya modernisasi sistem produksi KP, pengolahan, dan pemasaran produk KP yang optimal dan bermutu adalah didukung oleh jumlah model penerapan kelembagaan yang inovatif dengan total bobot 0.3 dan skor IKU 375%, sehingga capaian NPSS adalah sebesar 375% atau memiliki predikat “Baik.” Dan untuk tahun 2014, target capaian jumlah model penerapan kelembagaan inovatif ditentukan sejumlah 4 (empat).

3.3.6. Sasaran Strategis 6 : Terselenggaranya pengendalian Sosek KP

IKU 17. Prosentase penelitian Sosial Ekonomi KP mendukung program strategis

IKU ini didefinisikan sebagai Kegiatan-kegiatan litbang KP yang dilakukan dalam rangka mendukung program strategis KKP seperti program industrialisasi, minapolitan, blue economy. Teknik menghitungnya

BBPSEKP 2013 | LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 49 yaitu nilai prosentase kegiatan Sosek KP dalam mendukung program strategis KKP (industrialisasi, minapolitan, blue economy).

IKU ini menggunakan klasifikasi maximize, dimana capaian yang diharapkan adalah melebihi target yang ditetapkan. Adapun deskripsi capaian atas IKU ini sebagai berikut:

Pada tahun 2013, Persentase litbang BBPSEKP mendukung program strategis KKP adalah sebesar 77 persen. Dukungan tersebut ditunjukkan dengan kegiatan litbang sejumlah 10 (sepuluh) kegiatan dari jumlah total kegiatan litbang sebanyak 13 kegiatan. Kegiatan yang mendukung industrialisasi sebanyak 3 (tiga) kegiatan, yang mendukung minapolitan sebanyak 4 (empat) kegiatan dan yang mendukung blue economy sebanyak 3 (tiga) kegiatan. Sedangkan pada tahun 2012, balitbang belum menentukan target pada output tersebut, sehingga capaian tahun 2013 tidak dapat dibandingkan dengan capaian pada tahun sebelumnya.

Berdasarkan validasi IKU, bobot yang dicapai adalah mencapai 0.3 dengan koefisien sejumlah 1 dan skor IKU 0.95. Dengan demikian secara keseluruhan, untuk mencapai SS6 berupa terselenggaranya pengendalian Sosek KP ditentukan oleh presentase penelitian Sosial Ekonomi KP yang mendukung program strategis dengan bobot 0.3 dan skor per IKU sejumlah 0.95. atau 95%, sehingga capaian NPSS adalah 95%

atau memiliki predikat “Baik” karena terdapatnya toleransi capaian sebesar 10%. Sedangkan tahun 2014, target IKU untuk mendukung SS6 tersebut adalah telah ditentukan sebesar 4 (empat).

3.3.7 Sasaran Strategis 7 : Tersedianya SDM BBPSEKP yang kompeten dan profesional IKU 18. Indeks Kesenjangan Kompetensi Eselon II dan III

Indeks Kesenjangan Kompetensi adalah angka yang menunjukkan perbandingan antara kompetensi yang dibutuhkan untuk satu jabatan tertentu dan kompetensi yang dimiliki oleh pejabat tersebut. Teknik menghitungnya yaitu :

 Menentukan kompetensi yang dibutuhkan untuk satu jabatan tertentu

 Melakukan pengukuran dengan membandingkan dengan kompetensi yang dimiliki oleh pejabat tersebut dengan rumus : kompetensi pejabat sekarang dibanding kompetensi yang dibutuhkan dikali 100 persen

IKU ini menggunakan klasifikasi minimize, dimana capaian yang diharapkan adalah kurang dari target yang ditetapkan. Adapun deskripsi capaian atas IKU ini sebagai berikut:

Hasil pengukuran terhadap kompetensi pejabat di lingkup BBPSEKP, menunjukkan nilai indeks kesenjangan sebesar 60%. Indeks tersebut tercapai sesuai target yang ditetapkan. Capaian kinerja iKU ini didukung oleh beberapa kegiatan seperti : 1). Assesment 2). Analisa beban kerja untuk pejabat Eselon II, III, dan IV lingkup Balitbang KP yang dilakukan oleh bagian Kepegawaian dan Hukum, 3). Transformasi budaya kerja BBPSEKP untuk pejabat Eselon II, III, dan IV guna meningkatkatan kemampuan manajerial, 4). Memetakan standar kompetensi jabatan, dan 5). Mengusulkan kebutuhan diklat. Hasil kegiatan ini dapat diketahui kesenjangan kompetensi (competency gap) pada setiap pejabat eselon II dan III.

Kompetensi merupakan kombinasi keterampilan, pengetahuan dan sikap yangkompleks yang ditunjukkan oleh seorang anggota organisasi yang sangat penting bagi terselenggaranya fungsi organisasi secara efektif dan efisien.Kombinasi keterampilan, pengetahuan, perilaku dan atribut personal yang terobservasi dan mampu memberikan kontribusi dalam meningkatkan kinerja seorang pegawai dan kesuksesan organisasi.

Dari target 60% nilai kinerjanya telah dicapai 56,68 atau tercapai 114,01 (IKU minimize).

Kesenjangan ini akan diturunkan melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan pegawai. Data tersebut adalah adopsi pada data KKP, mengingat pada lingkup satker BPSEKP belum dilakukan pengukuran secara khusus.

Target dari IKU tersebut merupakan penetapan target yang diawali pada tahun 2013, dan telah ditentukan target pada tahun 2014 sebesar 50%, sehingga diharapkan akan berkurang kesenjangannya. Adapun bobot IKU berdasarkan validasi IKU adalah sebesar 0.3 dengan koefisien dan skor IKU sebesar 0.3.

BBPSEKP 2013 | LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 50 IKU 19. Jumlah Profesor Riset pada Lingkup BBPSEKP

IKU ini didefinisikan sebagai Peneliti BBPSEKP yang telah memenuhi syarat untuk diusulkan dan ditetapkan menjadi Profesor Riset. Teknik menghitungnya yaitu jumlah peneliti BBPSEKP yang diusulkan dan ditetapkan menjadi profesor riset. IKU ini menggunakan klasifikasi maximize, dimana capaian yang diharapkan adalah melebihi target yang ditetapkan.

Gambar 17. Prof. Dr. Ir. Zahri Nasution, M.Si pada Pengukuhan Profesor Riset Balitbang KP Tahun 2013 Pada tahun 2013, peneliti BBPSEKP yang telah dikukuhkan sebagai professor riset yaitu Prof. Dr. Ir.

Zahri Nasution, M.Si, sebagai Profesor Riset Bidang Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan, dengan judul orasi “Pengembangan Kelembagaan Nelayan dalam Pengelolaan Perikanan Peraiaran Umum Daratan”.

Output tersebut merupakan capaian pada target pertama untuk jumlah profesor riset. Jika berdasarkan validasi IKU, bobot IKU mencapai 0.3 dan demikian pula dengan koefisien dan skor IKU. Dan pada tahun 2014 ditentukan IKU tersebut sejumlah 1 (satu).

IKU 20. Jumlah peneliti S3 di BBPSEKP.

IKU ini didefinisikan sebagai jumlah peneliti yang telah mengikuti jenjang pendidikan S3. Teknik menghitungnya adalah jumlah peneliti BBPSEKP yang telah mengikuti jenjang pendidikan S3. Pada tahun 2013, jumlah peneliti yang telah mengikuti pendidikan S3 adalah sejumlah 7 (tujuh) orang, atau telah tercapai sejumlah 100%. Demikian halnya dengan tahun 2012, bahwa pada tahun 2012 telah dicapai sejumlah 4 (empat) dari target yang ditentukan juga sejumlah 4 (empat). Dengan demikian, capaian pada tahun 2013 lebih tinggi dari target tahun sebelumnya.

Jika didasarkan validasi IKU, bobot IKU adalah mencapai 0.2, dengan koefisien dan skor IKU yang sama. Sedangkan untuk tahun 2014 telah ditentikan target capaian sejumlah 8 (delapan).

IKU 21. Presentase jumlah pegawai fungsional BBPSEKP dibandingkan dengan total pegawai BBPSEKP IKU ini didefinisikan sebagai perbandingan antara jumlah pegawai fungsional BBPSEKP dengan jumlah total pegawai BBPSEKP keseluruhan. Teknik menghitungnya dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

BBPSEKP 2013 | LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 51

% 100

.

Tot x

P Jml

Peg Jabfung Jabfung

Keterangan

P

Jabfung = Proporsi jumlah pegawai fungsional litbang KP

Jml

Jabfung= Jumlah fungsional litbang KP

Tot

Peg .= Jumlah total pegawai Balitbang KP

IKU ini menggunakan klasifikasi maximize, dimana capaian yang diharapkan adalah melebihi target yang ditetapkan. Adapun deskripsi capaian atas IKU ini sebagai berikut:

Pada tahun 2013 proporsi jumlah pegawai fungsonal BBPSEKP dibandingkan dengan total pegawai BBPSEKP adalah sebesar 65.71 persen (46 orang), dengan jumlah pegawai fungsional BBPSEKP (peneliti, pustakawan, dan pranata komputer).

Jika berdasarkan validasi IKU, bobot IKU dan koefisien mencapai 0.1, dengan skor pada IKU 0.17.

Dengan demikian, pada capaian NPSS tersedianya SDM BBPSEKP yang kompeten dan profesional didukung oleh capaian IKU presentase indeks kesenajngan Eselon II dan III di lingkup BBPSEKP dengna bobot dan skor IKU 0.3, jumlah prifessor penelitian di lingkup BBPSEKP memiliki bobot IKU, koefisien, dan skor IKU 0.2 dan presentase jumlah pegawai fungsional BBPSEKP sejumlah bobot dan koefsiesn 0.1 dan skor pada IKU sejumlah 0.174. Dan secara keseluruhan bobot IKU adalah 0.9 dengan skor IKU sejumlah 106% atau berpredikat “Baik.”

3.3.8 Sasaran Strategis 8 : Tersedianya informasi yang valid, handal dan mudah diakses lingkup BBPSEKP IKU 22. Service Level Agreement BBPSEKP

Perjanjian Tingkat Layanan (Service Level Agreement/SLA) adalah Tingkat layanan yang diberikan oleh penyedia layanan terhadap pengguna layanan dalam hal akses informasi dengan sasaran tersedianya informasi kelautan dan perikanan yang valid, handal dan mudah diakses dengan capaian kinerja sebagai berikut :

Tabel 29 IKU Service Level Agreement

IKU Target (%) Realisasi (%) %

Service Level Agreement 70% 99,20% 141,71%

Pada tahun 2013 tingkat layanan SLA menargetkan sebesar 70 % (tujuh puluh persen) dan terealisasi sebesar 99,20 % atau tingkat capaiannya 141,77%. Dari sisi pemakai (klien) berarti menjamin aspek ketersediaan (availability) informasi sehingga pihak klien merasa terbantu dengan ketersediaan layanan yang diberikan oleh BBPSEKP secara mudah, handal dan valid. Metode yang digunakan untuk menghitung SLA adalah sebagai berikut:

Jumlah waktu Layanan yang diberikan Tingkat Layanan = --- X 100 %

Jumlah waktu layanan dalam setahun

BBPSEKP 2013 | LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 52 SLA di BBPSEKP dihitung berdasarkan penyediaan sarana aksesabilitas data dan informasi yang menggunakan IT (Information Technology) dalam hal ini data dan infromasi yang terdapat pada web site BBPSEKP yang dihitung melalui jaringan koneksi internet yang berfungsi selama setahun dan akses aplikasi sistem informai oleh publik dalam 24 jam sehari. Berdasarkan penjelasan tersebut dilakukan perhitungan SLA sbb :

1. SLA koneksi internet (Bandwidth) yang diberikan pihak ISP untuk BBPSEKP = 99,5 %; (kontrak Bandwidth)

2. Toleransi layanan ISP kepada BBPSEKP = 100 % - 99,5 % = 0,5 % atau = 12 Jam 3. Jumlah waktu layanan dalam setahun = 365 hari = 8.760 Jam

4. Gangguan jaringan internet dari ISP selama tahun 2013 sebanyak 3 kali = 5,59 Jam

5. Gangguan jaringan internet di jaringan BBPSEKP selama tahun 2013 sebanyak 70 kali, waktu perbaikan dirata-ratakan setiap kali = 40 menit = 70 x 40 = 2.800 menit = 46,67 Jam

6. Total Gangguan di Jaringan Internet BBPSEKP selama 2013 = 5,59 + 46,67 + 12 = 64.26 Jam 7. Jumlah waktu layanan yang diberikan = 8.760 – 64.26 = 8.695.74 JAM

8. SLA tahun 2013 sesuai Rumus adalah :

8.695.74

Tingkat Layanan = --- X 100 = 99,26 %

8.760,00

Bila dibandingkan dengan target tahun 2013 sebesar 70% maka indikator tahun 2013 telah tercapai. Meskipun capaian 2013 telah melampaui target, akan tetapi indikator ini harus selalu dimonitor dan dikendalikan karena lebih banyak dipengaruhi oleh faktor eksternal. Penghitungan ini adalah awal ditentukannya target dari IKU terkait SLA, sehingga tidak dapt dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Sedangkan untuk tahun 2014 tingkat layanan ditargetkan sejumlah 75%. Jika dihitung berdasarkan validasi IKU, bobot IKU adalah mencapai 0.3, dengan koefisien dan skor IKU sejumlah 1.

Dalam dokumen LAKIP BBPSEKP Tahun 2013 (Halaman 55-61)