• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAKIP BBPSEKP Tahun 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAKIP BBPSEKP Tahun 2013"

Copied!
89
0
0

Teks penuh

(1)

LAKIP BBPSEKP Tahun 2013

BALAI BESAR PENELITIAN SOSIAL EKONOMI KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

KEMENTRIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

2014

(2)

TIM PENYUSUN : Indra Sakti, SE,MM Dr. Armen Zulham Retno Widihastuti, M.Kesos Retno Erlina Rahmawati, S.Si

Titin Hasanah, A.Md Giri Rohmad Barokah, S.Pi

Tengku Ardiansyah, A.Md Rizki Herdiansyah

BALAI BESAR PENELITIAN SOSIAL EKONOMI KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

KEMENTRIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

2014

(3)

i

K ATA P ENGANTAR

uji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas izin dan rahmat- Nya penyusunan ”Laporan Akuntabilitas Kinerja Balai Besar Penelitian Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan (BBPSEKP) Tahun 2013” dapat diselesaikan. Laporan ini merupakan wujud transparansi dan akuntabilitas Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam melaksanakan berbagai kewajiban pembangunannya, serta sebagai bentuk pertanggungjawaban BBPSEKP dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dalam kaitannya dengan terselenggaranya good governance.

Laporan Akuntabilitas Kinerja BBPSEKP Tahun 2013 ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang berbagai capaian kinerja yang telah dicapai, baik makro maupun mikro serta langkah- langkah pelaksanaan kebijakan dan program penelitian sosial ekonomi kelautan dan perikanan. Sangat disadari bahwa laporan ini belum secara sempurna menyajikan prinsip transparansi dan akuntabilitas seperti yang diharapkan, namun setidaknya masyarakat dan berbagai pihak yang berkepentingan dapat memperoleh gambaran tentang hasil – hasil penelitian sosial ekonomi kelautan dan perikanan.

Berkat dukungan dan kerja keras dari seluruh jajaran, program dan kegiatan penelitian sosial ekonomi kelautan dan perikanan dapat mencapai kemajuan yang cukup besar. Hal ini menjadi modal dasar untuk lebih memperbanyak kegiatan-kegiatan penelitian secara inovatif di masa yang akan datang, sehingga sumber daya yang dimiliki dapat dimanfaatkan secara optimal dan berkelanjutan.

Ucapan terima kasih dan penghargaan yang tulus disampaikan kepada semua pihak atas tenaga dan pikirannya sehingga laporan ini dapat disusun dan diterbitkan.

Jakarta, Pebruari 2014

Kepala Balai Besar Penelitian Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan

Indra Sakti, SE, MM

P

(4)

ii

D AFTAR I SI

Hal

Tim Penyusun

Kata Pengantar i

Daftar Isi ii

Daftar Tabel iv

Daftar Gambar vi

Ikhtisar Eksekutif vii

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang 1

1.2. Tugas dan Fungsi BBPSEKP 2

1.3. Struktur Organisasi BBPSEKP 2

1.4. Keragaan SDM BBPSEKP (Kekuatan SDM) 3

1.5 Sistematika LAKIP 6

II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

2.1. Rencana Strategis BBPSEKP 2010-2014 7

2.2. Sasaran Strategis dan Rencana Kerja Tahunan BBPSEKP TA 2013 8

2.3. Penetapan Kinerja BBPSEKP Tahun 2013/Perjanjian Kerja 13

III. AKUNTABILITAS KINERJA

3.1. Pengukuran/Pengelolaan Kinerja (Sistematika Pengukuran) IKU BBPSEKP 15 3.2. Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) BBPSEKP Tahun 2013 17

3.3. Evaluasi dan Analisis Kinerja: 20

3.3.1. SS 1. Meningkatnya kesejahteraan Masyarakat Kelautan dan Perikanan 21

IKU 1. Nilai Tukar Nelayan 21

IKU 2. Nilai Tukar Pembudidaya Ikan 30

IKU 3. Rata-rata Pendapatan Pengolah & Pemasar (KK/bulan) 31 IKU 4. Rata-rata Pendapatan Petambak Garam (KK/bulan) 32

IKU 5. Pertumbuhan PDB Perikanan 36

3.3.2. SS 2. Meningkatnya pemanfaatan hasil Penelitian Sosek KP oleh Masyarakat

KP 39

IKU 6. Jumlah jejaring dan kemitraan BBPSEKP 40

IKU 7. Jumlah hasil Penelitian Sosek KP yang diadopsi oleh

masyarakat KP 39

IKU 8. Jumlah Pengguna hasil Penelitian Sosek KP (Kelompok) 41 3.3.3. SS 3. Tersedianya Kebijakan Kelautan dan Perikanan yang Implementatif 42

IKU 9. Presentase jumlah usulan rekomendasi kebijakan BBPSEKP

yang dijadikan bahan kebijakan terhadap total hasil kajian 42

IKU 10. Jumlah Rekomendasi Kebijakan Sosek KP 43

(5)

iii

IKU 11. Persepsi masyarakat KP terhadap kebijakan yang diterbitkan

KKP (dalam skala likert 1-5) 43

3.3.4. SS 4. Tersedianya jumlah data dan informasi ilmiah Sosek KP 45 IKU 12. Jumlah data dan informasi ilmiah Sosek KP 46 IKU 13.

IKU 14.

IKU 15.

Jumlah karya tulis ilmiah Sosek KP

Jumlah Publikasi Sosial Ekonomi di Lingkup BBPSEKP Frekuensi pertemuaan ilmiah sosial ekonomi KP

46 47 47 3.2.5. SS 5. Terselenggaranya modernisasi sistem produksi kelautan dan perikanan,

pengolahan dan pemasaran produk kelautan dan perikanan yang optimal dan bermutu

48 IKU 16. Jumlah Model Penerapan Kelembagaan KP yang Inovatif 48 3.2.6. SS 6. Terselenggaranya pengendalian Penelitian Sosek KP 49

IKU 17. Prosentase penelitian sosial ekonomi KP mendukung program

strategis 49

3.2.7. SS 7. Tersedianya SDM BBPSEKP yang kompeten dan profesional 49 IKU 18. Indeks Kesenjangan Kompetensi Eselon II dan III 49 IKU 19.

IKU 20.

Jumlah Profesor Riset

Jumlah Peneliti S3 di BBPSEKP

50 50 IKU 21. Proporsi jumlah pegawai fungsional Balitbang KP

dibandingkan dengan total pegawai Balitbang KP 51 3.2.8. SS 8. Tersedianya informasi yang valid, handal dan mudah diakses lingkup

BBPSEKP 51

IKU 22. Service Level Agreement 51

IKU 23. Persepsi user terhadap kemudahan akses (skala likert 1-5) 52 3.2.9. SS 9. Terwujudnya good governance & clean government lingkup BBPSEKP

IKU 24. Jumlah rekomendasi aparat pengawas eksternal internal pemerintah (APIEP) yang ditindaklanjuti dibanding total rekomendasi lingkup BBPSEKP

53 IKU 25. Tingkat kualitas akuntabilitas kinerja BBPSEKP 54

IKU 26. Nilai Inisiatif Anti Korupsi BBPSEKP 56

IKU 27. Nilai Integritas BBPSEKP 57

IKU 28. Nilai Penerapan RB BBPSEKP 57

3.2.10. SS 10. Terkelolanya anggaran secara optimal lingkup BBPSEKP 58 IKU 29. Persentase penyerapan DIPA Balitbang KP 58

IV. P E N U T U P

4.1. Kesimpulan 59

4.2. Saran 62

IV. LAMPIRAN

(6)

iv

D AFTAR T ABEL

Hal

1 Rencana Strategis BBPSEKP 9

2 Rencana KerjaTahunan BBPSEKP 11

3 Penetapan Kinerja BBPSEKP Tahun 2013 13

4 Capaian IKU BBPSEKP Tahun 2013 17

5 Perubahan NTN dan Indeks Penyusunan NTN 22

6 Perkembangan NTN dari bulan Januari s.d Desember Tahun 2013 22 7 Perbandingan data NTN tahun 2013 terhadap realisasi tahun 2012 dan target 2014 23

8 Dinamika harga rata-rata ikan pada tingkat produsen 2013 24

9 Pengeluaran rata-rata menurut struktur biaya pada nelayan pelagis 27

10 Rata-rata nilai tukar nelayan pelagis besar, 2013 29

11 Capaian NTPi Tahun 2013 30

12 Nilai NTN/NTPi tahun 2012 – 2014 31

13 Pendapatan Rata-rata Pendapatan Pengolah & Pemasar (KK/Bulan) per Provinsi 32

14 Rata-rata pendapatan petambak garam (KK/bulan) 33

15 Pertumbuhan PDB Perikanan 36

16 Pencapaian IKU Ditjen P2HP, 2009-2013 (RpMiliar) 37

17 Pencapaian IKU-6 BBPSEKP, 2012-2013 39

18 Pencapaian IKU-7 BBPSEKP, 2012-2013 40

19 Capaian hasil Penelitian BBPSEKP yang diadopsi oleh masyarakat kelautan dan perikanan

41

20 Pencapaian IKU-8 BBPSEKP, 2012-2013 41

21 Capaian jumlah pengguna hasil penelitiansosek KP 42

22 Pencapaian IKU-9 BBPSEKP, 2012-2013 42

23 Penilaian responden terhadap POKLAHSAR,PUGAR, PUMP Perikanan Tangkap, PUMP Perikanan Budidaya, Program Kapal Inka Mina KKP

45

(7)

iv

24 Pencapaian IKU-12 BBPSEKP KP, 2012-2013 46

25 Pencapaian IKU-13 BBPSEKP, 2012-2013 46

26 Pencapaian IKU-14 BBPSEKP, 2012-2013 47

27 Capaian IKU-15 Frekuensi Pertemuan Ilmiah Sosek 2013 47

28 Capaian IKU-16 BBPSEKP, 2012-2013 48

29 IKU Service Level Agreement 51

30 IKU Presepsi User Terhadap Kemudahan Akses Informasi 52

31 Capaian IKU Tingkat Kualitas Akuntabilitas Kinerja KP 54

32 Capaian IKU-26 Nilai Inisatif Anti Korupsi 55

33 Capaian Nilai Integritas BBPSEKP 57

34 35 36

Capaian IKU Nilai Penerapan Reformasi Birokrasi KKP Capaian Presentase Penyerapan DIPA BBPSEKP

Alokasi dan Realisasi Anggaran Unit Kerja Eselon 2 BBPSEKP tahun 2013

57 58 58

(8)

vi

D AFTAR G AMBAR

Hal

1 Struktur Organisasi BBPSEKP 3

2 Total Pegawai BBPSEKP 4

3 Jumlah Pegawai PNS Berdasarkan Golongan 4

4 Jumlah Pegawai PNS Berdasarkan Jabatan 4

5 Jumlah Pegawai PNS Berdasar Tingkat Pendidikan 5

6 Jumlah Pegawai Berdasar Usia 5

7 Peta Strategi BBPSEKP Tahun 2013 8

8 Peta Strategis BBPSEKP TA 2013 21

9 Perkembangan Produktivitas Bulanan Nelayan Pelagis Besar (Kg/ Kapal/ Trip), 2013 24

10 Dinamika Bulanan Indeks yang diterima Nelayan Pelagis Besar, 2013 25 11 Dinamika Bulanan Indeks yang Dibayar Nelayan Pelagis Besar, 2013 25 12 Dinamika Bulanan Proporsi Pengeluaran Nelayan Pelagis Besar, 2013 26 13 Dinamika Bulanan Proporsi Pengeluaran Berdasarkan Struktur Biaya pada Nelayan Pelagis

Besar , 2013

26

14 Proporsi Pengeluaran Berdasarkan Struktur Biaya Menurut Lokasi pada Nelayan Pelagis Besar, 2013

27

15 Dinamika Nilai Tukar Bulanan pada Nelayan Pelagis Besar, 2013 28 16 Dinamika Nilai Tukar Bulanan Menurut Lokasi pada Nelayan Pelagis Besar, 2013 29 17

18

Prof. Dr. Ir. Zahri Nasution, M.Si pada Pengukuhan Prof. Riset BBPSEKP TA.2013 Hasil Evaluasi Kinerja Balitbang KP 2010 - 2013

50 55

(9)

vii

I KHTISAR E KSEKUTIF

alai Besar Penelitian Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan (BBPSEKP) merupakan salah satu unit Es.2 yang memiliki fungsi untuk perencanaan dan perumusan bahan kebijakan teknis dan penyerasian program serta kegiatan penelitian strategis sosial ekonomi kelautan dan perikanan; pembinaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi program serta kegiatan penelitian strategis social ekonomi kelautan dan perikanan; pelayanan jasa dan kerjasama penelitian strategis sosial ekonomi kelautan dan perikanan; pelaksanaan diseminasi, komunikasi, dokumentasi dan hasil penelitian; pembinaan dan pengembangan sumberdaya penelitian, dan pelaksanaan urusan keuangan, rumah tangga dan tata usaha. Untuk itu program IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) kelautan dan perikanan didasarkan pada tujuan, sasaran dan target kinerja yang telah ditetapkan baik pada Rencana Strategi (Renstra) Balitbang KP tahun 2010-2014, rencana kerja pemerintah, rencana kinerja tahunan, dan penetapan kinerja tahunan secara konsisten, terus menerus dan berkesinambungan.

Tujuan dan sasaran BBPSEKP merupakan tujuan dan sasaran yang menghasilkan output startegis telah tercapai. Hal ini ditunjukan dengan pencapaian output strategis sebagai berikut : Model Penerapan dari target 4 buah, telah mencapai 15 buah (375%);

Rekomendasi, dengan target 26 rekomendasi telah tercapai 32 rekomendasi (123,08%);

Data dan Informasi, dengan target 11 buah, telah tercapai 14 buah (127.3%); Karya Tulis Ilmiah, dengan target 25 buah, telah tercapai 33 buah (132%).

Program dan kegiatan penelitian BBPSEKP tahun 2013 menggunakan dana sebesar Rp 19.297.981.000,- dengan realisasi sebesar Rp. 18.626.707.117 atau 96.52%.

Meskipun capaian kinerja BBPSEKP pada tahun 2013 rata-rata telah melebihi target yang telah ditetapkan, namun masih diperlukan peningkatan kegiatan pada kegiatan litbang sosek, khususnya untuk capaian IKU terkait jejaring dan kerjasama dengan isntansi lain.

B

(10)

BBPSEKP 2013 | LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Industrialisasi Kelautan dan Perikanan merupakan suatu konsep untuk mendorong percepatan dan perluasan pembangunan kelautan dan perikanan. Tujuan tersebut dilakukan dengan memberdayakan komoditas kelautan dan perikanan dari sektpr hulu ke hilir, (KKP,2012). Berkaitan dengan keberhasilan pembangunan kelautan dan perikanan, aspek sosial budaya merupakan aspek penting yang harus diperhatikan. Hal tersebut sesuai dengan pendapat dari Granoveter, 1992, bahwa tindakan ekonomi melekat secara nyata dan terus menerus dalam suatu hubungan sosial. Salah satu proposisi dalam hal tersebut adalah tindakan ekonomi berupa aktivitas industrialisasi terbentuk karena bekerjanya kekuatan faktor sosial secara terus menerus. Demikian halnya dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan (Balitbang KP), telah menetapkan mandatnya pada salah satu Satuan Kerja(Satker) untuk berkontribusi industrialisasi melalui penanganan aspek sosial ekonomi kelautan dan perikanan.

Sesuai pada PER.28/MEN/2011 tanggal 26 September 2011, bahwa Balai Besar Penelitian Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan (BBPSEKP) merupakan struktur organisasi dibawah dan bertanggungjawawb langsung kepada Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan. BBPSEKP memiliki tugas melaksanakan penelitian strategis sosial ekonomi kelautan dan perikanan meliputi sosial ekonomi pengelolaan sumber daya, pengembangn usaha dan perdagangan internasional, sosial budaya, pengembangan usaha dan perdaganan internasional, sosial budaya, dinamika pembangunan dan implementasi kebijakan pembangunan kelautan dan perikanan.

Sebagai bentuk tanggungjawab sebagai instansi atas pelaksanaan kegiatan, BBPSEKP telah menyusun laporan kinerja instansi yang disebut dengan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).

Berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999, bahwa laporan tersebut dibuat setiap tahun dan disampaikan ke Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Balitbang KP. Hal tersebut menunjukan adanya perwujudan tanggung jawab instansi pemerintah dalam mencapai visi, misi dan tujuan organisasi yang dilaporkan pada akhir tahun.

LAKIP BBPSEKP merupakan media evaluasi pencapaian BBPSEKP berdasarkan Indikator Kinerja Utama (IKU) yang telah ditetapkan sebelumnya. Berkaitan dengan IKU tersebut, pada tahun 2013 menjadi tahun permulaan adanya penyempurnaan pada IKU yang mengacu pada Balanced Scorecard (BSC) dan ditetapkan pada Penetapan Kinerja (Tapja) 2013. Pada IKU tersebut terlihat jelas, kontribusi dari masing- masing level pada tujuan pembangunan KP yaitu kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan. LAKIP BBPSEKP menjadi media pengukuran dan penilaian capaian kinerja pelaksanaan kegiatan BBPSEKP tahun 2013. Dasar hukum LAKIP BBPSEKP meliputi :

1. Ketetapan MPR Nomor XI/MPR/1998 tentang penyelenggaran Negara yang bersih dan bebas korupsi, kolusi dan nepotisme.

2. Instruksi Presiden Nomor: 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP).

(11)

BBPSEKP 2013 | LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2 3. Keputusan Menteri Negara PAN dan RB Nomor: KEP-135/M.PAN/9/2004 tentang Pedoman

Umum Evaluasi Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).

4. Peraturan Pemerintah Nomor: 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah.

5. Peraturan Menteri Negara PAN dan RB Nomor: 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan AKIP.

6. Keputusan Menteri Negara PAN dan RB Nomor: 25 Tahun 2012 tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi AKIP.

7. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor: 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

8. Surat Edaran Kementerian PAN dan RB Nomor: 14 Tahun 2013 tentang Penyampaian LAKIP 2013 dan Dokumen PK 2014.

1.2. Tugas dan Fungsi BBPSEKP

BBPSEKP dibentuk pada tahun 2011 yang didasarkan pada Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan (Permen KP) Republik Indonesia Nomor 28/MEN/2011 tanggal 26 September 2011. Sesuai dengan Permen 28/MEN/2011 tersebut, BBPSEKP memiliki tugas utama dalam melaksanakan penelitian strategis sosial ekonomi kelautan dan perikanan meliputi sosial ekonomi pengelolaan sumber daya, pengembangan usaha dan perdagangan internasional, sosial budaya, dinamika pembangunan dan implementasi kebijakan pembangunan kelautan dan perikanan. Merujuk pada hal tersebut, pada tahun 2013, BBPSEKP telah melaksanakan sejumlah 13 kegiatan penelitian serta penelitian aksi pada 15 lokasi yang didukung oleh kegiatan manajerial baik pada Bagian Tata Usaha, Bidang Pelayanan Teknis, serta Bidang Tata Operasional.

Pada pelaksanaannya, BBPSEKP menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :

a. Perencanaan dan perumusan bahan kebijakan teknis dan penyerasian program serta kegiatan penelitian strategis sosial ekonomi kelautan dan perikanan.

b. Pembinaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi program serta kegiatan penelitian strategis social ekonomi kelautan dan perikanan

c. Pelayanan jasa dan kerjasama penelitian strategis sosial ekonomi kelautan dan perikanan.

d. Pelaksanaan diseminasi, komunikasi, dokumentasi dan hasil penelitian.

e. Pembinaan dan pengembangan sumberdaya penelitian, dan f. Pelaksanaan urusan keuangan, rumah tangga dan tata usaha.

1.3. Struktur Organisasi BBPSEKP

Sesuai dengan tugas dan fungsinya, BBPSEKP memiliki susunan organsiasi sebagai berikut : a. Bagian Tata Usaha mempunyai tugas dalam melaksanakan urusan tata usaha dan rumah tangga;

(12)

BBPSEKP 2013 | LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 3 b. Bidang Tata Operasional bertugas dalam melaksanakan penyusunan rencana program dan anggaran,

pengumpulan data, pemantauan dan evaluasi, serta laporan;

c. Bidang Pelayanan Teknis yang bertugas dalam melaksanakan penyiapan kerjasama, pelayanan teknis, jasa, informasi, komunikasi, diseminasi, publikasi hasil penelitian sosial ekonomi kelautan dan perikanan, serta pengelolaan perpustakaan;

d. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan penelitian sosial ekonomi kelautan dan perikanan meliputi pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya, pengembangan sistem usaha sosial budaya, kelembagaan, pengembangan model kawasan ekonomi di bidang perikanan tangkap, perikanan budidaya, pengolahan dan pemasaran produk, serta sumber daya laut, pesisir, dan pulau- pulau kecil serta kegiatan lain yang sesuai dengan keahlian dan kebutuhan serta tugas masing-masing jabatan fungsional berdasarkan peraturan perundang-undangan.

Sesuai Permen 28/MEN/2011, berikut adalah struktur organisasi BBPSEKP.

Gambar 1 Struktur Organisasi BBPSEKP

1.4. Keragaan SDM Balitbang KP (Kekuatan SDM)

Tugas dan fungsi BBPSEKP didukung oleh pegawai yang berjumlah 95 orang dengan rincian Dukungan sumber daya manusia pada program/kegiatan penelitian dan pengembangan IPTEK kelautan dan perikanan sesuai dengan golongan terlihat pada grafik 2.1 berikut :

Pegawai BBPSEKP terdiri dari PNS 70 (tujuh puluh) orang dan tenaga kontrak sebanyak 25 (dua puluh lima) orang yang terdiri dari satpam 4 (empat)orang, Pramubakti 7 (tujuh) orang, sopir 5 (lima) orang dan staff tenaga kontrak 9 (sembilan) orang.

Kepala Balai Besar

Kepala Bidang Pelayanan Teknis Kepala Bidang Tata Operasional Kepala Bagian Tata Usaha

Kelompok Jabatan Fungsional Kelti Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan KP

Kelti Sosial dan Kelembagaan KP Kelti Sistem Usaha dan Pemasaran KP Kelti Perdagangan dan Isu Internasional KP Kasie.

Kerjasama dan Pelayanan

Riset

Kasie.

Publikasi dan Dokumentasi

Kasie.

Penyiapan Program dan

Anggaran

Kasie.

Monev dan Pelaporan

Kasubag Kepegawaian

Kasubag Keuangan dan Umum

Pengelola Perpustakaan Penanggung Jawab

Laboratorium Data

(13)

BBPSEKP 2013 | LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 4 Komposisi PNS 70 (tujuh puluh) orang tersebut terdiri dari Golongan IV berjumlah 13 (tiga belas) orang, Golongan III berjumlah 50 (lima puluh) orang, dan Golongan II berjumlah 7 (tujuh) orang. Dilihat pada Grafik 1.2, maka komposisi PNS pegawai Balitbang KP terbanyak pada Golongan III, dengan presentase 71,4%, sebagai berikut :

Jumlah pegawai BBPSEKP berdasarkan jabatan struktural dan fungsional. Pegawai BBPSEKP yang berstatus sebagai PNS sebanyak 70 (tujuh puluh) orang tersebut berdasarkan jabatan struktural terdiri dari Jabatan Eselon II sejumlah 1 (satu) orang, Eselon III sejumlah 3 (tiga) orang, Eselon IV sejumlah 6 (enam) orang. Sedangkan jumlah pegawai berdasarkan jabatan fungsional yaitu 42 orang. Jumlah tersebut dapat dilihat pada grafik dibawah ini :

70, 74%

25, 26%

PNS

TENAGA KONTRAK

Gambar 2. Total Pegawai BBPSEKP

71.4%

10 % 18.6%

Gambar 3 Jumlah Pegawai PNS Berdasarkan Golongan Golongan IV Golongan III Golongan II

1 3 6

42 21

Gambar 4. Jumlah Pegawai PNS Berdasarkan Jabatan Eselon II Eselon III Eselon IV Fungsional Pelaksana

(14)

BBPSEKP 2013 | LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 5 Dari grafik diatas menunjukan bahwa jumlah pegawai terlihat lebih besar dari jumlah sebenarnya yaitu 73 orang. Hal ini disebabkan oleh adanya pegawai yang memiliki jabatan pada tingkat struktural dan fungsional, meskipun secara penugasan hanya memiliki salah satu dari jabatan tersebut. Pegawai tersebut adalah pada tataran pejabat eselon III berjumlah 2 (dua) orang, dan eselon IV berjumlah 1 (satu) orang.

Jumlah pegawai BBPSEKP yang berstatus PNS berdasarkan tingkat pendidikan meliputi S3 sejumlah 7 (tujuh) orang, S2 sejumlah 23 (dua puluh tiga) orang, S1 sejumlah 32 (tiga puluh dua)orang, D3 sejumlah 4 (empat) orang, SLTA sejumlah 3 (tiga) orang, dan SLTP sejumlah 1 (satu) orang. Jumlah tersebut dapat ditunjukan dengan grafik sebagai berikut :

Grafik diatas menunjukan bahwa tingkat pendidikan sarjana S1 pada pegawai PNS BBPSEKP adalah memiliki presentase yang lebih besar yaitu sejumlah 45,7%.

Jumlah pegawai BBPSEKP menurut usia meliputi usia ≤25 tahun sejumlah 4 (empat) orang, usia 26-35 tahun sejumlah 46 (empat puluh enam) orang, usia 36-45 tahun sejumlah 22 (dua puluh dua) orang, usia 46-49 tahun sejumlah 4 (empat) orang, usia diatas 50 tahun sejumlah 19 (sembilan belas orang. Jumlah tersebut dapat ditunjukan dengan gambar 6 sebagai berikut :

Grafik diatas menunjukan bahwa pegawai BBPSEKP sebagian besar berada pada rentang usia antara 26-35 tahun. Hal ini menunjukan bahwa BBPSEKP didukung oleh pegawai yang tergolong produktif.

10.0%

32.9%

45.7%

5.7% 4.3% 1.4%

S3 S2 S1 D3 SLTA Gambar 5. Jumlah Pegawai PNS Berdasar Tingkat SMP

4, 4%

46, 49%

22, 23%

4, 4% 19, 20% ≤ 25 thn

26-35 thn 36-45 thn 46-49 thn

> 50 thn Gambar 6. Jumlah Pegawai Berdasar Usia

(15)

BBPSEKP 2013 | LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 6 1.5. Sistematika LAKIP

LAKIP ini bertujuan untuk mengkomunikasikan pencapaian kinerja BBPSEKP pada tahun 2013, yaitu dengan melakukan analisis atas capaian kinerja (performance results) tahun 2013 terhadap rencana kinerja (performance plans) tahun 2013. Analisis tersebut memungkinkan teridentifikasikannya sejumlah kinerja (performance gap) sebagai umpan balik perbaikan kinerja di masa datang. Sejalan dengan hal tersebut, sistematika penyajian LAKIP adalah sebagai berikut:

 Bab I – Pendahuluan, menyajikan latar belakang, tugas dan fungsi, dan struktur organisasi.

 Bab II – Rencana Strategis dan Penetapan Kinerja, menyajikan rencana strategis tahun 2013 dan penetapan kinerja tahunan 2013.

 Bab III – Akuntabilitas Kinerja dan Akuntabilitas Keuangan, menyajikan analisis terhadap capaian kinerja dan keuangan pada tahun 2013.

 Bab IV – Penutup, menyajikan simpulan terhadap pencapaian kinerja di tahun 2013.

 Lampiran-lampiran

(16)

BBPSEKP 2013 | LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 7

II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

2.1. Rencana Strategis BBPSEKP 2010-2014

Rencana Strategis (Renstra) BBPSEKP 2010-2014 memuat sasaran capaian selama periode 2010- 2014. Sasaran diinterpretasikan pada program dan menjadi acuan dalam penyusunan kegiatan selama tahun 2010-2014. Untuk mencapai perwujudan pada sasaran yang tepat, BBPSEKP telah menyusun sebuah rencana strategis dengan tema “Menjadikan Hasil Penelitian Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan sebagai Basis Kebijakan Pembangunan Kelautan dan Perikanan.” Tema tersebut diarahkan untuk dapat menjawab arah kegiatan selama 2010-2014. Pada periode 2010-2014 diharapkan BBPSEKP mampu menempatkan menjadi bagian dari unit kerja Bailtbang KP yang memiliki peran strategis dalam mendukung kebijakan KKP. Adapun kegunaan dari Renstra BBPSEKP yaitu :

1. Untuk menjaga konsistensi arah perencanaan program, serta perencanaan sumberdaya penelitian dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi BBPSEKP;

2. Sebagai acuan dalam penyusunan operasional program dan kegiatan sosial ekonomi KP dalam rangka mendukung tujuan pembangunan sektor kelautan dan perikanan; dan

3. Sebagai dokumen yang dapat digunakan untuk mengkomunikasikan misi, visi, program penelitian sosial ekonomi KP serta kebutuhan sumberdaya kepada stakeholder terkait.

Renstra BBPSEKP mengacu pada visi dan misi serta tujuan yang dapat mengantisipasi dinamika lingkungan strategis serta diselaraskan dengan paradigma pembangunan kelautan dan perikanan.

1. Visi BBPSEKP adalah :

“Menjadi Institusi Penelitian Terdepan pada Bidang Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan dalam Mendukung Pencapaian Target Pembangunan Kelautan dan Perikanan.”

2. Misi BBPSEKP yaitu :

a. Melaksanakan penelitian sosial ekonomi kelautan dan perikanan yang komprehensif;

b. Meningkatkan kualitas dan kuantitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal dan mandiri di bidang sosial ekonomi kelautan dan perikanan;

c. Merancang dan membangun sarana dan prasarana penelitian sosial ekonomi kelautan dan perikanan dalam mendukung kegiatan penelitian;

d. Meningkatkan citra institusi melalui alih teknologi kelautan dan perikanan;

e. Memperkuat sistem monitoring dan evaluasi penelitian sosial ekonomi kelautan dan perikanan.

3. Tujuan BBPSEKP adalah :

a. Menghasilkan Ilmu Pengetahuan(IPTEK) dan rekomendasi bahan rumusan kebijakan kelautan dan perikanan;

(17)

BBPSEKP 2013 | LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 8 b. Menyiapkan dan meningkatkan kualitas dan kompetensi sumberdaya riset yang handal dan

mandiri di bidang sosial ekonomi kelautan dan perikanan;

c. Mewujudkan penyelenggaraan urusan tata usaha dan rumah tangga kantor dengan azaz good governance, akuntabel dan transparan;

d. Mewujudkan penyelenggaraan urusan tata usaha dan rumah tangga kantor dengan azaz good governance, akuntabel, dan transparan;

e. Mewujudkan model percepatan alih teknologi;

f. Mewujudkan kinerja yang efektif, efisien dan sinkron dengan program yang ditetapkan.

2.2. SASARAN STRATEGIS DAN RENCANA KERJA TAHUNAN BBPSEKP TA 2013

Peta strategi telah memetakan Sasaran Strategis (SS) ke dalam suatu kerangka hubungan sebab akibat yang menggambarkan keseluruhan perjalanan strategi BBPSEKP. Peta strategi memudahkan BBPSEKP untuk mengkomunikasikan keseluruhan strategi kepada seluruh pejabat/ pegawai menuju tercapainya visi, misi, dan tujuan BBPSEKP. Peta strategi BBPSEKP tahun 2013 yang ditunjukkan dalam Gambar 7 berikut:

STAKEHOLDER PERSPECTIVECUSTOMER PERSPECTIVEINTERNAL PROCESS PERSPECTIVELEARN & GROWTH PERSPECTIVE

HUMAN CAPITAL INFORMATION CAPITAL ORGANIZATION CAPITAL SS7. Tersedianya

SDM BBPSEKP yang kompeten dan

profesional

SS8. Tersedianya informasi yang valid,

handal dan mudah diakses di BBPSEKP

SS9. Terwujudnya good governance &

clean government di BBPSEKP

FINANCIAL CAPITAL SS10 Terkelolanya

anggaran secara optimal di BBPSEKP SS1. Meningkatnya kesejahteraan

masyarakat KP

SS6.

Terselenggaranya Pengendalian penelitian Sosial

Ekonomi KP SS3. Tersedianya

kebijakan KP yang implementatif

PELAKSANAAN KEBIJAKAN PENGENDALIAN, PENGAWASAN DAN PENEGAKAN HUKUM PERUMUSAN

KEBIJAKAN

MASYARAKAT KP PETA STRATEGI BBPSEKP

2 SS5.

Terselenggaranya modernisasi sistem produksi KP, pengolahan, dan pemasaran produk KP yang optimal dan

bermutu SS4.

Tersedianya data dan informasi ilmiah Sosial Ekonomi KP

SS2. Meningkatnya pemanfaatan hasil penelitian Sosek KP oleh Masyarakat KP

Visi : Menjadi Institusi Penelitian Sosial Ekonomi Terdepan Untuk Mencapai Target Pembangunan KP NPSS NPIS NKK

Gambar 7 Peta Strategi BBPSEKP Tahun 2013

(18)

BBPSEKP 2013 | LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 9 Peta strategi diatas menunjukan target pencapaian tujuan organisasi sesuai visi, misi dan tujuan yang ditetapkan. Metodologi Balanced Scorecard (BSC) pada unit kerja BBPSEKP menunjukan adanya perspective dan sasaran sebagai berikut :

1. Stakeholder Perspective :

Sasaran Strategis : Meningkatnya kesejahteraan masyarakat KP 2. Customer Perspective :

Sasaran Strategis : Meningkatnya pemanfaatan hasil penelitian Sosek KP oleh Masyarakat KP 3. Internal Process Perspective :

Sasaran Strategis : Tersedianya kebijakan KP yang implementatif, Tersedianya data dan informasi ilmiah sosial ekonomi KP, Terselenggaranya modernisasi dalam produksi KP, pengolahan, dan pemasaran produk KP yang optimal dan bermutu, dan terselenggaranya pengendalian penelitian sosial ekonomi KP.

4. Learn & Growth Perspective :

Sasaran Strategisnya : Tersedianya SDM BBPSEKP yang kompeten dan professional, Tersedianya informasi yang valid, handal, dan mudah diakses di BBPSEKP, terwujudnya good government dan clean government di BBPSEKP, dan terkelolanya anggaran yang optimal di BBPSEKP.

Dari sasaran strategis tersebut terdapat indikator kinerja BBPSEKP sebagai alat ukur keberhasilan sasaran strategis selama tahun 2010-2014 sebagai berikut :

Tabel 1. Rencana Strategis BBPSEKP TA.2013

Sasaran Strategis IKU Target

2013

SS1

Meningkatnya kesejahteraan masyarakat KP

1 Nilai tukar nelayan 110

2 Nilai tukar pembudidaya ikan 104 3 Rata-rata pendapatan pengolah &

pemasar (KK/bulan) Rp. 1.800.000

4 Rata-rata pendapatan petambak

garam (KK/bulan) Rp. 1.800.000

5 Pertumbuhan PDB perikanan 7.00%

SS2

Meningkatnya pemanfaatan hasil penelitian Sosek KP oleh

masyarakat KP

6 Jumlah jejaring dan kemitraan

BBPSEKP 4

7 Jumlah hasil penelitian Sosial Ekonomi KP yang diadopsi oleh

Masyarakat KP 4

8 Jumlah pengguna hasil penelitian Sosial Ekonomi KP

(Kelompok/Orang) 5

SS3

Tersedianya kebijakan KP yang

implementatif 9

Persentase jumlah usulan rekomendasi kebijakan BBPSEKP yang dijadikan bahan kebijakan terhadap total kajian yang

30%

(19)

BBPSEKP 2013 | LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 10

Sasaran Strategis IKU Target

2013 dihasilkan

10 Jumlah rekomendasi kebijakan

Sosek KP 4

11 Persepsi masyarakat KP terhadap kebijakan yang diterbitkan KKP

(dalam skala likert 1-5) 4

SS4

Tersedianya data dan informasi ilmiah Sosial Ekonomi KP

12 Jumlah data dan informasi ilmiah

Sosial Ekonomi KP 11

13 Jumlah KaryaTulis Ilmiah yang

dihasilkan BBPSEKP 25

14 Jumlah Publikasi Sosial Ekonomi di

Lingkup BBPSEKP 12

15 Frekuensi pertemuan ilmiah Sosek

KP di Lingkup BBPSEKP 4

SS5

Terselenggaranya modernisasi sistem produksi kelautan dan

perikanan, pengolahan dan pemasaran produk kelautan dan

perikanan yang optimal dan bermutu

16

Jumlah model penerapan

kelembagaan KP yang inovatif *)

4

SS6

Terselenggaranya pengendalian penelitian Sosial Ekonomi KP

17 Proporsi penelitian Sosial Ekonomi KP mendukung program strategis KKP dibandingkan pengembangan

produk prospektif KP lainnya 80%

SS7

Tersedianya SDM BBPSEKP yang kompeten dan profesional

18 Persentase indeks kesenjangan kompetensi Eselon II dan III di

lingkup BBPSEKP 60%

19 Jumlah Professor penelitian di

lingkup BBPSEKP 1

20 Jumlah Peneliti S3 di BBPSEKP 7

21 Persentase jumlah pegawai Fungsional Peneliti Sosial Ekonomi dibandingkan total pegawai di lingkup BBPSEKP

42.05%

SS8

Tersedianya informasi yang valid, handal dan mudah diakses

22 Service Level Agreement (SLA) di

lingkup BBPSEKP 70%

23 Persepsi user terhadap kemudahan akses terhadap informasi (skala

likert 1-5) 3

24 Persentase rekomendasi aparat pengawas eksternal internal pemerintah (APIEP) yang ditindaklanjuti dibanding total rekomendasi sosial ekonomi KP

100%

(20)

BBPSEKP 2013 | LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 11

Sasaran Strategis IKU Target

2013 SS9

Terwujudnya good governance &

clean government lingkup BBPSEKP

25 Nilai AKIP BBPSEKP Nilai AKIP A

26 Nilai Inisiatif anti korupsi BBPSEKP 6.75

27 Nilai integritas BBPSEKP 8

28 Nilai Penerapan RB BBPSEKP 75 SS10

Terkelolanya anggaran secara

optimal di lingkup BBPSEKP 29

Persentase penyerapan DIPA

Balitbang KP 95%

Penuangan dari Renstra BBPSEKP Tahun 2010-2014 diatas dituangkan ke dalam rencana kinerja tahunan sesuai tabel berikut ini :

Tabel 2. Rencana Kerja Tahunan BBPSEKP

Sasaran Strategis IKU Target

2013

SS1

Meningkatnya kesejahteraan masyarakat KP

1 Nilai tukar nelayan 110

2 Nilai tukar pembudidaya ikan 104 3 Rata-rata pendapatan pengolah &

pemasar (KK/bulan) Rp. 1.8 juta

4 Rata-rata pendapatan petambak

garam (KK/bulan) Rp. 1.8 juta

5 Pertumbuhan PDB perikanan 7.00%

SS2

Meningkatnya pemanfaatan hasil penelitian Sosek KP oleh

masyarakat KP

6 Jumlah jejaring dan kemitraan

BBPSEKP 4

7 Jumlah hasil penelitian Sosial Ekonomi KP yang diadopsi oleh

Masyarakat KP 4

8 Jumlah pengguna hasil penelitian Sosial Ekonomi KP

(Kelompok/Orang) 5

SS3

Tersedianya kebijakan KP yang

implementatif 9

Persentase jumlah usulan rekomendasi kebijakan BBPSEKP yang dijadikan bahan kebijakan terhadap total kajian yang dihasilkan

30%

10 Jumlah rekomendasi kebijakan

Sosek KP 4

11 Persepsi masyarakat KP terhadap kebijakan yang diterbitkan KKP

(dalam skala likert 1-5) 4

SS4

Tersedianya data dan informasi ilmiah Sosial Ekonomi KP

12 Jumlah data dan informasi ilmiah

Sosial Ekonomi KP 11

13 Jumlah KaryaTulis Ilmiah yang

dihasilkan BBPSEKP 25

14 Jumlah Publikasi Sosial Ekonomi di

Lingkup BBPSEKP 12

15 Frekuensi pertemuan ilmiah Sosek 4

(21)

BBPSEKP 2013 | LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 12

Sasaran Strategis IKU Target

2013 KP di Lingkup BBPSEKP

SS5

Terselenggaranya modernisasi sistem produksi kelautan dan

perikanan, pengolahan dan pemasaran produk kelautan dan

perikanan yang optimal dan bermutu

16

Jumlah model penerapan

kelembagaan KP yang inovatif *)

4

SS6

Terselenggaranya pengendalian penelitian Sosial Ekonomi KP

17 Proporsi penelitian Sosial Ekonomi KP mendukung program strategis KKP dibandingkan pengembangan

produk prospektif KP lainnya 80%

SS7

Tersedianya SDM BBPSEKP yang kompeten dan profesional

18 Persentase indeks kesenjangan kompetensi Eselon II dan III di

lingkup BBPSEKP 60%

19 Jumlah Professor penelitian di

lingkup BBPSEKP 1

20 Jumlah Peneliti S3 di BBPSEKP 7

21 Persentase jumlah pegawai Fungsional Peneliti Sosial Ekonomi dibandingkan total pegawai di lingkup BBPSEKP

42.05%

SS8

Tersedianya informasi yang valid, handal dan mudah diakses

22 Service Level Agreement (SLA) di

lingkup BBPSEKP 70%

23 Persepsi user terhadap kemudahan akses terhadap informasi (skala

likert 1-5) 3

24 Persentase rekomendasi aparat pengawas eksternal internal pemerintah (APIEP) yang ditindaklanjuti dibanding total rekomendasi lingkup BBPSEKP

100%

SS9

25 Nilai AKIP BBPSEKP Nilai AKIP A(2) 26 Nilai Inisiatif anti korupsi BBPSEKP 6.75

27 Nilai integritas BBPSEKP 8

28 Nilai Penerapan RB BBPSEKP 75 SS10

Terkelolanya anggaran secara optimal di lingkup BBPSEKP

29 Persentase penyerapan DIPA

Balitbang KP 95%

(22)

BBPSEKP 2013 | LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 13 2.3. Penetapan Kinerja BBPSEKP Tahun 2013/Perjanjian Kerja

Penetapan Kinerja (Tapja) BBPSEKP tahun 2013 menetapkan target kinerja yang akan dicapai dalam bentuk kontrak kinerja antara Kepala BBPSEKP dengan Kepada Balitbang KP. Pada kontrak kinerja tersebut memuat adanya SS, dan IKU, serta target dari IKU. Sedangkan target IKU ditetapkan pada pertengahan tahun 2013 adalah sebagai berikut :

Tabel 3 Penetapan Kinerja (Tapja) BBPSEKP Tahun 2013

Sasaran Strategis IKU Target

2013

SS1

Meningkatnya kesejahteraan masyarakat KP

1 Nilai tukar nelayan 110

2 Nilai tukar pembudidaya ikan 104 3 Rata-rata pendapatan pengolah &

pemasar (KK/bulan) Rp. 1.8 juta

4 Rata-rata pendapatan petambak

garam (KK/bulan) Rp. 1.8 juta

5 Pertumbuhan PDB perikanan 7.00%

SS2

Meningkatnya pemanfaatan hasil penelitian Sosek KP oleh

masyarakat KP

6 Jumlah jejaring dan kemitraan

BBPSEKP 4

7 Jumlah hasil penelitian Sosial Ekonomi KP yang diadopsi oleh

Masyarakat KP 4

8 Jumlah pengguna hasil penelitian Sosial Ekonomi KP

(Kelompok/Orang) 5

SS3

Tersedianya kebijakan KP yang

implementatif 9

Persentase jumlah usulan rekomendasi kebijakan BBPSEKP yang dijadikan bahan kebijakan terhadap total kajian yang dihasilkan

30%

10 Jumlah rekomendasi kebijakan

Sosek KP 4

11 Persepsi masyarakat KP terhadap kebijakan yang diterbitkan KKP

(dalam skala likert 1-5) 4

SS4

Tersedianya data dan informasi ilmiah Sosial Ekonomi KP

12 Jumlah data dan informasi ilmiah

Sosial Ekonomi KP 11

13 Jumlah KaryaTulis Ilmiah yang

dihasilkan BBPSEKP 25

14 Jumlah Publikasi Sosial Ekonomi di

Lingkup BBPSEKP 12

15 Frekuensi pertemuan ilmiah Sosek

KP di Lingkup BBPSEKP 4

SS5

Terselenggaranya modernisasi sistem produksi kelautan dan

perikanan, pengolahan dan pemasaran produk kelautan dan

perikanan yang optimal dan

16

Jumlah model penerapan

kelembagaan KP yang inovatif *)

4

(23)

BBPSEKP 2013 | LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 14

Sasaran Strategis IKU Target

2013 bermutu

SS6

Terselenggaranya pengendalian penelitian Sosial Ekonomi KP

17 Proporsi penelitian Sosial Ekonomi KP mendukung program strategis KKP dibandingkan pengembangan

produk prospektif KP lainnya 80%

SS7

Tersedianya SDM BBPSEKP yang kompeten dan profesional

18 Persentase indeks kesenjangan kompetensi Eselon II dan III di

lingkup BBPSEKP 60%

19 Jumlah Professor penelitian di

lingkup BBPSEKP 1

20 Jumlah Peneliti S3 di BBPSEKP 7

21 Persentase jumlah pegawai Fungsional Peneliti Sosial Ekonomi dibandingkan total pegawai di lingkup BBPSEKP

42.05%

SS8

Tersedianya informasi yang valid, handal dan mudah diakses

22 Service Level Agreement (SLA) di

lingkup BBPSEKP 70%

23 Persepsi user terhadap kemudahan akses terhadap informasi (skala

likert 1-5) 3

24 Persentase rekomendasi aparat pengawas eksternal internal pemerintah (APIEP) yang ditindaklanjuti dibanding total rekomendasi lingkup BBPSEKP

100%

SS9

25 Nilai AKIP BBPSEKP Nilai AKIP A

26 Nilai Inisiatif anti korupsi BBPSEKP 6.75

27 Nilai integritas BBPSEKP 8

28 Nilai Penerapan RB BBPSEKP 75 SS10

Terkelolanya anggaran secara optimal di lingkup BBPSEKP

29 Persentase penyerapan DIPA

Balitbang KP 95%

Penetapan kinerja BBPSEKP Tahun 2013/Perjanjian Kinerja merupakan bentuk komitmen yang disepakati antara Kepala BBPSEKP dengan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan (Balitbang KP). Penetapan kinerja Balitbang KP Tahun 2013/Perjanjian kinerja ini memuat sasaran, indikator kinerja utama (IKU) dan target. Indikator kinerja utama (IKU) tersebut merupakan salah satu dukungan program penelitian dan pengembangan Iptek kelautan dan perikanan tahun 2013 dengan anggaran awal sebesar Rp. 29.292.889.000,- dan menjadi Rp. 19.297.981.000, karena adanya penghematan dan realokasi tunjangan kinerja.

(24)

BBPSEKP 2013 | LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 15

III. AKUNTABILITAS KINERJA

1. PENGUKURAN/PENGELOLAAN KINERJA (SISTEMATIKA PENGUKURAN) IKU BBPSEKP

a.

NILAI KINERJA KESELURUHAN (NKK)

Untuk mengukur capaian kinerja organisasi BBPSEKP menggunakan penilaian dengan istilah Nilai Kinerja Keseluruhan (NKK). Komponen perhitungan NKK terdiri dari atas 2 (dua) unsur, yaitu : Nilai Pencapaian Sasaran Strategis (NPSS) dan Nilai Pencapaian Inisiatif Strategis (NPIS). NKK diperoleh dari penjumlahan antara Nilai Pencapaian Sasaran Strategis (NPSS) dengan Nilai Pencapaian Inisiatif Strategis (NPIS). Adapun status NKK mempunyai nilai toleransi 10% yang ditentukan oleh nilai indeks sebagai berikut :

Baik Sedang Buruk

Indeks Capaian > 190 % Indeks Capaian = 190% Indeks Capaian < 190 %

Pencapaian kinerja keseluruhan ditentukan oleh beberapa faktor antara lain : Pencapaian kinerja dikatakan buruk jika NPSS buruk dan NPIS buruk, Pencapaian kinerja dikatakan sedang (jika : NPSS buruk dan NPIS baik, NPSS baik dan NPIS buruk, atau NPSS sedang dan NPIS sedang), dan Pencapaian kinerja dikatakan baik jika NPSS dan NPIS baik

a. NILAI PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS (NPSS)

NPSS merupakan nilai yang menunjukan konsolidasi dari seluruh Nilai Sasaran Strategis (NSS) dalam satu perspektif. Status capaian perspektif yang ditunjukan dengan warna merah/kuning/hijau (buruk/baik/sedang) ditentukan oleh perbandingan antara nilai perspektif dengan bobot perspektif dengan indeks toleransi 10%. Adapun status capaian perspektif ditentukan oleh nilai indeks sebagai berikut:

Baik Sedang Buruk

Indeks Capaian > 90 % Indeks Capaian = 90% Indeks Capaian < 90 %

Penentuan bobot didasarkan pada kebutuhan dan prioritas program BBPSEKP. Penentuan bobot ini bersifat fleksibel yang disesuaikan dengan karakteristik organisasi serta mempertimbangkan prioritas perspektif yang menjadi fokus organisasi. Besaran bobot untuk 4 perspektif pada lingkup BBPSEKP adalah : Perspektif Stakeholder sebesar 40%, Perspektif Customer sebesar 20%, Perspektif Internal Process sebesar 10%, dan Perspektif Learn and Growth sebesar 30%. Sedangkan besaran bobot untuk 3 perspektif pada lingkup BBPSEKP adalah : Perspektif Customer sebesar 30%, Perspektif Internal Process sebesar 20%, dan Perspektif Learn and Growth sebesar 50%.

Bobot perspektif stakeholder ditetapkan paling besar mengingat tujuan utama pengukuran kinerja berada pada perspektif ini. Selain itu, penetapan anggaran berbasis kinerja (Performance Based Budgeting/PBB) pada umumnya juga dikaitkan dengan IKU pada perspektif ini. Pertimbangannya adalah IKU final yang ingin dicapai oleh BBPSEKP telah terefleksi secara kuantitatif pada perspektif stakeholder. Sebagaimana perspektif stakeholder, bobot perspektif learning and growth juga dihitung sama besarnya.

Hal ini didasarkan pada pertimbangan bahwa perspektif inilah yang merupakan cikal bakal penentu kinerja BBPSEKP secara keseluruhan dalam jangka panjang. Penetapan perspektif internal process yang kecil bukan

(25)

BBPSEKP 2013 | LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 16 didasarkan pada kurangnya peranan perspektif ini dalam meningkatkan kinerja unit, akan tetapi perspektif ini merupakan tindak lanjut dari keberhasilan kinerja perspektif learning and growth. Untuk perspektif customer, sebagaimana fungsi organisasi publik yaitu memberikan pelayanan, maka diberikan bobot moderate mengingat sebagian customer juga merupakan stakeholder.

c. NILAI PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS (NPSS)

NPSS adalah nilai yang menunjukan konsolidasi dari seluruh IKU di dalam satu Sasaran Strategis (SS). Status capaian SS yang ditunjukan dengan warna merah/kuning/hijau (buruk/sedang/baik) ditentukan oleh NPSS. Untuk menghitung NPSS perlu diperhatikan bobot masing-masing IKU terhadap SS tersebut dengan indeks toleransi 10%. Sistem pembobotan yang digunakan didasarkan atas tingkat validitas IKU seperti Tabel berikut :

No Validitas IKU Bobot 1 Lead input 0,1 2 Lead proses 0,2

3 Lag output 0,3

4 Lag outcome 0,4

Adapun status capaian NPSS ditentukan oleh nilai indeks sebagai berikut:

Baik Sedang Buruk

Indeks Capaian > 90 % Indeks Capaian = 90% Indeks Capaian < 90 %

d. NILAI PENCAPAIAN INISIATIF STRATEGIS (NPIS)

NPIS merupakan nilai yang diberikan atas pelaksanaan inisiatif strategis (IS) yang melekat pada suatu IKU tertentu. Status pencapaian inisiatif strategis (baik, sedang dan buruk) ditentukan berdasarkan jumlah inisiatif strategis yang dilakukan 100% dibanding dengan total inisiatif strategis yang berada dalam 1 (satu) IKU yang sama. Adapun status capaian IS ditentukan oleh nilai indeks sebagai berikut:

Baik Sedang Buruk

Indeks Capaian > 90 % Indeks Capaian = 90% Indeks Capaian < 90 %

Adapun langkah-langkah melakukan pengukuran kinerja adalah sebagai berikut : 1. Menentukan dan mensepakati standar status kinerja untuk NSS, NKP, dan NPSS

KLASIFIKASI STATUS NSS / NKP / NPSS

(Toleransi 10%) MAXIMIZE MINIMIZE STABILIZE

X<90% X>90% X>90% atau X<90% Buruk

X=90% X=90% - Sedang

X≥90% X≤90% X=90% Baik

Dalam melakukan pengukuran kinerja harus menentukan klasifikasi target indikator kinerja diantaranya adalah : Maximixe adalah Semakin tinggi pencapaian dari target maka kinerja semakin baik;

(26)

BBPSEKP 2013 | LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 17 Minimize adalah Semakin rendah pencapaian dari target maka kinerja semakin baik; Stabilize adalah semakin stabil (tidak naik dan tidak turun) pencapaian dari target maka kinerja semakin baik.

2. Menentukan dan mensepakati standar status kinerja untuk NPIS

KLASIFIKASI STATUS NPIS

(Toleransi 10%) MAXIMIZE MINIMIZE STABILIZE

X<90% X>90% X>90% atau X<90% Buruk

X=90% X=90% - Sedang

X≥90% X≤90% X=90% Baik

3.2. Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) BBPSEKP Tahun 2013

Pada tahun 2013, BBPSEKP telah melakukan perubahan dan penyesuaian Indikator Kinerja Utama (IKU) yang mengacu pada metodologi Balanced Scorecard (BSC). Berkaitan dengan hal tersebut, capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) ditetapkan pada stakeholders perspective, customer perspective, internal process perspective dan learn & growth perspective. Berdasarkan penetapan target pada setiap indikator kinerja tersebut, Pada dasarnya, BBPSEKP telah mencapai keberhasilan yang cukup signifikan. Karena sebagian besar target IKU telah tercapai, Capaian Sasaran Strategis (SS) dengan Indikator Kinerja Utama (IKU) tahun 2013 yang mengacu Balanced Scorecard (BSC) dapat dilihat pada tabel 4 sebagai berikut :

Tabel 4. Capaian IKU BBPSEKP Tahun 2013

Sasaran Strategis IKU Satuan Target Realisasi % Klasifikasi

STAKEHOLDER PERSPECTIVE

SS1 Meningkatnya

kesejahteraan masyarakat KP

1 Nilai Tukar Nelayan Indeks 110 104.46 94.96 Maximize 2 Nilai Tukar Pembudidaya

Ikan Nilai 104 104.70 100,67 Maximize

3 Rata-rata Pendapatan Pengolah & Pemasar

(KK/bulan) Rp 1,800,000 1.800.000 102,56 Maximize 4 Rata-rata Pendapatan

Petambak Garam

(KK/bulan) Rp 1,800,000 2.819.466 120 Maximize

5 Pertumbuhan PDB

Perikanan Persen 7,00 6.86 98 Maximize

CUSTOMER PERSPECTIVE

SS2 Meningkatnya

pemanfaatan hasil penelitian

Sosek KP oleh masyarakat KP

6 Jumlah jejaring dan

kemitraan BBPSEKP Buah 4 1 25 Maximize

7

Jumlah hasil penelitian Sosial Ekonomi KP yang diadopsi oleh Masyarakat KP

Buah 4 4 100 Maximize

8 Jumlah Pengguna hasil penelitian Sosial Ekonomi KP (Kelompok/Orang)

Kelom pok

Orang 5 13 260 Maximize

SS3 9 Persentase jumlah usulan

rekomendasi kebijakan % 30 54 150 Maximize

(27)

BBPSEKP 2013 | LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 18

Sasaran Strategis IKU Satuan Target Realisasi % Klasifikasi

BBPSEKP yang dijadikan bahan kebijakan terhadap total kajian yang

dihasilkan

10 Jumlah rekomendasi

kebijakan Sosek KP Buah 4 40 1000 Maximize

11

Persepsi masyarakat KP terhadap kebijakan yang diterbitkan KKP (dalam skala likert 1-5)

Jumlah 4 4 100

Maximize

INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE SS4

Tersedianya data dan informasi ilmiah Sosial Ekonomi KP

12 Jumlah data dan informasi

ilmiah Sosial Ekonomi KP Buah 11 14 127 Maximize

13

Jumlah KaryaTulis Ilmiah yang dihasilkan BBPSEKP

Buah 25 39 156 Maximize

14 Jumlah Publikasi Sosial Ekonomi di Lingkup

BBPSEKP Buah 12 31 258 Maximize

15 Frekuensi pertemuan ilmiah Sosek KP di Lingkup

BBPSEKP Kali 4 4 100 Maximize

SS5 Terselenggaran ya modernisasi sistem produksi kelautan dan

perikanan, pengolahan dan pemasaran

produk kelautan dan perikanan yang

optimal dan bermutu

16 Jumlah Model Penerapan Kelembagaan KP yang

Inovatif 4 15 375 Maximize

SS6 Terselenggaran ya modernisasi sistem produksi kelautan dan

perikanan, pengolahan dan pemasaran

produk kelautan dan perikanan yang

optimal dan bermutu

17

Proporsi penelitian Sosial EKonomi KP mendukung program strategis KKP dibandingkan

pengembangan produk prospektif KP lainnya

% 80 76 95 Maximize

(28)

BBPSEKP 2013 | LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 19

Sasaran Strategis IKU Satuan Target Realisasi % Klasifikasi

SS7 Tersedianya SDM BBPSEKP yang kompeten dan profesional

18

Persentase indeks kesenjangan kompetensi Eselon II dan III di lingkup

BBPSEKP % 60 60 100 Maximize

19 Jumlah Professor penelitian di lingkup

BBPSEKP Orang 1 1 100 Maximize

20 Jumlah Peneliti S3 di

BBPSEKP Orang 7 7 100 Maximize

21

Persentase jumlah pegawai Fungsional Peneliti Sosial Ekonomi dibandingkan total pegawai di lingkup BBPSEKP

% 42.05 66 157 Maximize

LEARNING & GROWTH PERSPECTIVE SS8

Tersedianya informasi yang

valid, handal dan mudah diakses lingkup

BBPSEKP

22 Service Level Agreement Persen 70 70 100 Maximize

23

Persepsi user terhadap kemudahan akses

terhadap informasi (skala likert 1-5)

Jumlah 4 3.8(4) 100 Maximize

SS9 Terwujudnya good governance

& clean government lingkup BBPSEKP

24

Presentase rekomendasi aparat pengawas eksternal internal pemerintah (APIEP) yang ditindaklanjuti

dibanding total rekomendasi lingkup BBPSEKP

Persen 100 100 100 Maximize

25 Tingkat kualitas akuntabilitas

kinerja BBPSEKP Jumlah NILAI AKIP A

NILAI AKIP

A 100 Maximize

26 Nilai Inisiatif anti korupsi

BBPSEKP Nilai 6.75 7.6 100 Maximize

27 Nilai Integritas BBPSEKP Nilai 8 8 100 Maximize

28 Nilai Penerapan RB BBPSEKP Nilai

75 (Setara

Level 4) 77.56 100 Maximize

SS10 Terkelolanya anggaran secara optimal lingkup

BBPSEKP

29 Persentase penyerapan DIPA

BBPSEKP Persen 95 96.52 100 Maximize

(29)

BBPSEKP 2013 | LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 20 3.3 Evaluasi dan Analisis Kinerja

Evaluasi dan analisis capaian kinerja pada tahun 2013 dilakukan melalui pengukuran kinerja dengan menggunakan formulir pengukuran kinerja sesuai peraturan menteri negara pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi nomor 29 tahun 2010 tentang pedoman penyusunan penetapan kinerja dan pelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.

Pengukuran kinerja digunakan sebagai alat dasar untuk menilai keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan kegiatan program sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi badan penelitian dan pengembangan kelautan dan perikanan. Pengukuran kinerja dimaksud merupakan hasil dari suatu penilaian yang didasarkan pada indikator kinerja utama (IKU) yang telah diidentifikasi agar sasaran-sasaran strategis dan tujuan strategis yang telah ditetapkan dalam peta strategi BBPSEKP yang menjadi penetapan kinerja tahun 2013 yang dapat tercapai.

Sebelum melakukan evaluasi dan analisis capaian kinerja berdasarkan Balanced Scorecard (BSC) yang mulai diterapkan pada triwulan III dan IV 2013 BBPSEKP juga telah melakukan evaluasi dan analisis capaian kinerja pada sasaran strategis (SS) dan Indikator Kinerja Utama (IKU) yang disusun pada awal tahun 2013 yaitu sampai dengan triwulan II.

Capaian Sasaran Strategis (SS) dan Indikator Kinerja Utama (IKU) BBPSEKP tahun 2013 dari 10 SS dan 29 IKU yang telah selesai dilakukan evaluasi dan analisis adalah sebagai berikut:

1. 10 SS dan 18 IKU berstatus hijau atau di atas target; dan 2. 10 IKU berstatus kuning atau memenuhi target;

3. 1 IKU berstatus merah atau dibawah target

(30)

BBPSEKP 2013 | LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 21

STAKEHOLDER PERSPECTIVECUSTOMER PERSPECTIVEINTERNAL PROCESS PERSPECTIVELEARN & GROWTH PERSPECTIVE

HUMAN CAPITAL INFORMATION CAPITAL ORGANIZATION CAPITAL SS7. Tersedianya

SDM BBPSEKP yang kompeten dan

profesional

SS8. Tersedianya informasi yang valid,

handal dan mudah diakses di BBPSEKP

SS9. Terwujudnya good governance &

clean government di BBPSEKP

FINANCIAL CAPITAL SS10 Terkelolanya

anggaran secara optimal di BBPSEKP SS1. Meningkatnya kesejahteraan

masyarakat KP

SS6.

Terselenggaranya Pengendalian penelitian Sosial

Ekonomi KP SS3. Tersedianya

kebijakan KP yang implementatif

PELAKSANAAN KEBIJAKAN PENGENDALIAN, PENGAWASAN DAN PENEGAKAN HUKUM PERUMUSAN

KEBIJAKAN

MASYARAKAT KP

PETA STRATEGI BBPSEKP

2 SS5.

Terselenggaranya modernisasi sistem produksi KP, pengolahan, dan pemasaran produk KP yang optimal dan

bermutu SS4.

Tersedianya data dan informasi ilmiah Sosial Ekonomi KP

SS2. Meningkatnya pemanfaatan hasil penelitian Sosek KP oleh Masyarakat KP

Visi : Menjadi Institusi Penelitian Sosial Ekonomi Terdepan Untuk Mencapai Target Pembangunan KP NPSS NPIS NKK

Gambar 8 Peta Strategis BBPSEKP TA 2013

3.3.1 Stakeholder Perspective

A. Sasaran Strategis1 : Meningkatnya kesejahteraan masyarakat KP IKU 1. Nilai Tukar Nelayan (NTN)

Nilai Tukar Nelayan (NTN) mulai dihitung sejak Juli 2008 dengan data awal yang di-release adalah data bulan Mei 2008, bertepatan dengan dipergunakannya Tahun dasar baru Nilai Tukar Petani (NTP) Tahun 2007. NTN yang di-release setiap bulan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) adalah gabungan indikator kesejahteraan nelayan dan pembudidaya ikan.

NTN dapat dijadikan indikator dini untuk kebijakan peningkatan kesejahteraan nelayan. Hal ini sesuai dengan sifat datanya yang bisa disajikan bulanan dari hasil pemantauan terhadap harga-harga produsen perikanan dan harga-harga yang dibayar nelayan dan pembudidaya ikan untuk keperluan rumah tangganya dan keperluan produksi perikanan.

Data NTN sesuai dengan sifatnya yang berasal dari pemantauan harga maka juga berfungsi sebagai alat pengukur kemampuan daya tukar dari barang-barang hasil produksi perikanan dengan barang-barang yang dibeli oleh nelayan/ pembudidaya ikan dalam hal kecepatan peningkatan harganya. Dengan penyajian yang rutin secara bulanan maka NTN menjadi ”early warning system” bagi kebijakan pengendalian harga terutama bagi barang dan jasa yang diperlukan nelayan/pembudidaya ikan untuk

(31)

BBPSEKP 2013 | LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 22 memproduksi hasil perikanannya, sehingga nelayan/pembudidaya ikan mempunyai kemampuan tukar yang baik, yang pada akhirnya membuat nelayan/pembudaya ikan merasakan peningkatan kesejahteraannya.

Pengertian Arti Angka Indeks NTN : Formulasi NTN :

NTN : Nilai Tukar Nelayan

It : Indeks harga yang diterima petani Ib : Indeks harga yang dibayar nelayan

 NTN > 100, berarti nelayan/pembudidaya ikan mengalami peningkatan daya beli karena kenaikan harga produksi lebih besar dari kenaikan harga input produksi dan konsumsi rumahtangganya.

 NTN = 100, berarti nelayan/pembudidaya ikan mengalami impas. Kenaikan/ penurunan harga produksinya sama dengan persentase kenaikan/penurunan harga input produksi dan barang konsumsi rumahtangganya

 NTN < 100, berarti nelayan mengalami defisit/penurunan daya belinya, karena kenaikan harga produksi relatif lebih kecil dibandingkan dengan kenaikan harga input produksi dan barang konsumsi rumahtangganya.

NTN merupakan indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli nelayan skala kecil di pedesaan dan juga menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produk perikanan dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTN, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan/daya beli nelayan. NTN diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima nelayan terhadap indeks harga yang dibayar nelayan.

Tabel5 Perubahan NTN dan Indeks Penyusunan NTN

IKU Target 2013 Realisasi 2013 (%)

NTN (Tahun dasar 2012 per Nov-Des) 110,00 102,55 93,23

NTN (Tahun dasar 2007 per Jan-Okt) 110 105,32 95,75

*) NTN Bidang Perikanan Tangkap dengan tahun dasar 2012 (2012: 100)

Data di atas menunjukkan bahwa pada Tahun 2013 rata-rata Nilai Tukar Nelayan (NTN) adalah 102,55 % atau 93,23% nilai ini lebih rendah dari angka target yang ditetapkan, dimana pada tahun 2013 ditetapkan angka NTN sebesar 110.

Tabel 6 Perkembangan NTN dari bulan Januari s.d Desember Tahun 2013

Bulan 2013 %

Ubah

It Ib NTN Nas

Tahun Dasar 2007 (2007 : 100)

Jan 143,86 136,14 105,67 0,18

Feb 144,11 136,73 105,39 -0,26

Mar 137,28 136,73 105,19 -0,19

Apr 144,33 137,33 105,10 -0,09

Mei 144,74 137,40 105,34 0,23

Jun 145,38 137,95 105,38 0,04

100 I x

NTN I

b

t

(32)

BBPSEKP 2013 | LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 23

Bulan 2013 %

Ubah

It Ib NTN Nas

Jul 149,74 142,02 105,44 0,05

Agst 151,07 143,19 105,50 0,06

Sep 150,76 143,30 105,21 -0,27

Okt 150,80 143,70 104,94 -0,26

Nov 150,81 143,86 104,83 -2,38

Tahun Dasar 2012 (2012 : 100)

Des 111,10 108,23 102,66 0,21

Kenaikan NTN tertinggi terjadi pada Januari yakni 105,67 dan yang terendah pada November yaitu sebesar 104,834. Pada Desember 2013 nilai NTN bidang perikanan tangkap sebesar 102,66 lebih besar dari NTPi yaitu 101,52. Nilai gabungan antara NTN dan NTPi yang disingkat dengan NTNP sebesar 101,98. Jika dibandingkan dengan target pada RPJM 2014 dimana NTN sudah mencapai 112, maka capaian NTN sampai dengan tahun 2013 ini telah mencapai 91,66% dari yang ditargetkan.

Tabel 7. Perbandingan data NTN tahun 2013 terhadap realisasi tahun 2012 dan target 2014 IKU Realisasi

2012 Realisasi

2013 Target

2014 % Realisasi 2013 thdp

2012* Target 2014

NTN 105,37 103,31 112,00 98,04 % 92,24

Desember 2013 telah dilakukan perubahan tahun dasar dalam penghitungan NTN dari tahun dasar 2007=100 menjadi tahun dasar 2012=100. Perubahan tahun dasar ini dilakukan untuk menyesuaikan perubahan/pergesaran pola produksi perikanan dan pola produksi konsumsi rumah tangga perikanan di perdesaan, serta perluasan cakupan.

Perbedaan antara NTN tahun dasar 2007=100 dengan NTN tahun 2012=100 adalah meningkatnya cakupan jumlah komoditas baik pada komoditas It maupun Ib. Penghitungan NTN (2012=100) juga mengalami perluasan pada NTP sub sektor perikanan menjadi NTN dan NTPI agar perhitungan indeks dapat dijaga ketepatannya. Selain itu perluasan dengan penghitungan di 33 Provinsi termasuk Provinsi DKI Jakarta.

Dukungan BBPSEKP terhadap peningkatan Nilai Tukar Nelayan (NTN) adalah dengandilakukan kegiatan penelitian BBPSEKP tahun 2013 yang dikaitkan dengan perhitungan NTN, melalui kegiatan Panelkanas. Akan tetapi capaian kegiatan tersebut lebih rendah dari target 2013 sejumlah 104. Berdasarkan bobot validasi iku maka nilainya 0,3 dengan koefisien 0,2 dan skor per iku 0,189.

Data dari pelaksanaan kegiatan Panelkanas tahun 2013 salah satunya adalah menghitung adanya NTN. Perhitungan data NTN pada pelaksanaan kegiatan Panelkanas di BBPSEKP hanya dilakukan pada beberapa lokasi yaitu Bitung, Padang dan Malang. Berdasarkan data produksi dari bulan Januari 2013 sampai dengan Agustus 2013 diketahui bahwa produksi pada awal tahun masih relatif rendah. Hal ini disebabkan oleh beberapa sebab diantaranya adalah kondisi cuaca yang kurang baik dan sumberdaya ikan yang masih langka. Kondisi ini dapat diidentifikasi sebagai musim paceklik ikan bagi usaha penangkapan pelagis besar. Produksi secara bertahap mulai mengalami peningkatan pada bulan Mei dan mencapai puncaknya pada Bulan Juli. Rata-rata produksi pada saat bulan Juli mencapai 637 Kg/ Kapal/ bulan jauh diatas bulan Januari yang hanya sebesar 283 Kg/ kapal/ bulan (Gambar 9).

(33)

BBPSEKP 2013 | LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 24 Gambar 9. Perkembangan Produktivitas Bulanan Nelayan Pelagis Besar (Kg/ Kapal/ Trip), 2013

Figure 1. Month Productivity Progression of Big Pelagic Fishermen (Kilos/Fleet/Trip), 2013 Sumber: Data Primer, 2013 (diolah) / Source: Primary data, 2013 (processed)

Data di atas diketahui bahwa pada perikanan pelagis besar, turun naiknya produksi pada tingkat lokal tidak selalu berpengaruh terhadap harga ikan. Hal ini disebabkan oleh sebagian komoditas pelagis besar termasuk sebagai komoditas ekspor. Pengaruh produksi terhadap harga ditentukan oleh permintaan dan penawaran pada pasar global. Dari tiga lokasi pengamatan, hanya Kota Bitung yang harga jual produknya sangat tergantung pada pasar ekspor. Sementara pada lokasi Padang dan Malang masih berorientasi pada pasar lokal sehingga lebih dipengaruhi oleh produksi pada tingkat lokal. Perkembangan rata-rata harga ikan menurut bulan dan lokasi tersaji pada Tabel 8

Tabel 8. Dinamika Harga Rata-rata Ikan pada Tingkat Produsen, 2013 Average of Price Fish Dynamic on Producer Level, 2013

Bulan / Month Kota Bitung (Rp) /

Bitung City (IDR) Kota Padang (Rp) /

Padang City (IDR) Kota Malang /

Malang City Gabungan (Rp) / Combination

Januari / January 35.145 26.038 22.500 26.783

Februari / February 33.932 26.635 22.000 26.775

Maret / March 31.495 27.698 13.555 25.249

April / April 33.192 29.295 15.667 26.935

Mei / May 32.504 24.560 19.636 24.821

Juni / June 33.877 25.528 20.437 25.824

Juli / July 33.857 28.413 22.593 27.899

Agustus / August 27.729 28.130 20.780 26.091

Sumber: Data Primer, 2013 (diolah) / Source: Primary data, 2013 (processed)

Perkembangan indeks yang diterima berdasarkan produksi dan harga yang diterima oleh nelayan menunjukkan pola yang relatif meningkat dari titik awal pengamatan di bulan Januari 2013. Kondisi

0.00 200.00 400.00 600.00 800.00 1000.00 1200.00 1400.00 1600.00 1800.00

Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus

Jumlah (Kg) / Quantity (Kilos)

Bulan / Month

Bitung Padang Malang Gabungan

Gambar

Gambar 1 Struktur Organisasi BBPSEKP
Gambar 3 Jumlah Pegawai PNS Berdasarkan Golongan    Golongan IVGolongan IIIGolongan II 1  3  6  42 21
Grafik diatas menunjukan bahwa tingkat pendidikan sarjana S1 pada pegawai PNS BBPSEKP adalah  memiliki presentase yang lebih besar yaitu sejumlah 45,7%
Gambar 7 Peta Strategi BBPSEKP Tahun 2013
+7

Referensi

Dokumen terkait

dengan kebijakan kriminal yang didefinisikan sebagai upaya rasional dalam menanggulangi kejahatan, maka penggunaan jalur non penal , dapat dilakukan dengan cara, antara lain

Nilai kekerasan daerah HAZ lebih tinggi bila dibandingkan dengan daerah base metal disebabkan karena daerah HAZ adalah bagian logam yang terkena efek pemanasan langsung dari

Bedasarkan hasil penelitian dan wawancara dari informan tentang pola pengelolaan uang kiriman (remitansi) oleh keluarga TKW (Tenaga Kerja Wanita) di Nagari Taratak

2.4.1 Kedudukan, Tugas dan Fungsi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sukabumi Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Republik Indonesia Nomor : KEP- 443/KMK.01/2001 tanggal 23

Cairan Bouin digunakan sebagai bahan fiksatif untuk needle biopsi renal dan testikular. Cairan Bouin mewarnai jaringan menjadi kuning. Cairan Bouin juga merupakan bahan fiksatif

Penyebab kualitas pelayanan asuhan persalinan normal tidak menjadi variabel yang lebih dominan dalam mempengaruhi loyalitas dapat disebabkan karena

Untuk itu, agar mampu membangun preferensi merek yang kuat maka sebaiknya menjalin hubungan intensif dengan pelanggan misalnya dengan memiliki account pada jejaring

Tanpa bahan organik Dengan 5 ton Jerami/ ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Propinsi/. Kabupaten