BAB I PENDAHULUAN
C. Sasaran Dan Target Pencapaian
Keenam : Standar Lahan Praktik Berdasarkan Kompetensi Pendidikan Tenaga Kesehatan untuk Diploma III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan, berisi tentang Kelompok Kompetensi, Kompetensi, Kebutuhan Lahan Praktik dan Kriteria Lahan Praktik.
Kutujuh : Standar Lahan Praktik Pendidikan Tenaga Kesehatan untuk Diploma III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan sebagaimana dimaksud dilakukan secara berkesinambungan untuk mencapai tujuan pembelajaran secara maksimal diperlukan penatalaksanaan pembelajaran baik teori maupun parktik yang efektif dan efisien.
Kedelapan : Keputusan ini berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di JAKARTA :
Pada Tanggal : 2 NOPEMBER 2012
Tembusan :
1. Menteri Kesehatan;
2. Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan; 3. Inspektur Jenderal Kementerian Kesehatan; 4. Para Dirjen di Lingkungan Kementerian Kesehatan;
5. Para eselon II di Lingkungan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan;
6. Kepala Biro Hukum dan Organisasi Kementerian Kesehatan; 7. Kepala Dinas Kesehatan Propinsi seluruh Indonesia;
8. Para Direktur Politeknik Kesehatan Seluruh Indonesia;
Standar Lahan Praktik D.III RMIK iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
SAMBUTAN ... ii
DAFTAR ISI ... iii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... B. Tujuan ... C. Dasar Hukum ... D. Pengertian ... 1 3 4 7 BAB II STANDAR LAHAN PRAKTIK PENDIDIKAN D III REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN A. Tenaga Pembimbing ...
B. Jenis Lahan... ...
C. Sasaran Dan Target Pencapaian... 10 12 14 BAB III KOMPETENSI DAN LAHAN PRAKTIK PENDIDIKAN D III
REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN
18
Standar Lahan Praktik D.III RMIK 1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Hal ini merupakan perwujudan dari kesejahteraan umum seperti yang dimaksud dalam Pembukaan Undang Undang Dasar 1945 dan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
Upaya pelayanan kesehatan telah mengalami pergeseran, yang semula berupa upaya penyembuhan (kuratif) saja, berangsur-angsur berkembang sehingga mencakup upaya peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan (preventif), dan pemulihan (rehabilitatif). Pelayanan kesehatan tersebut bersifat menyeluruh, terpadu, berkesinambungan dan tuntas, yang diarahkan kepada pelayanan kesehatan perorangan/individu, keluarga maupun masyarakat. Program-program pokok kesehatan diarahkan untuk mencapai “masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan”, sehingga mampu membentuk manusia Indonesia yang hidup aktif dan berkualitas.
Tenaga kesehatan yang profesional dan bermutu dihasilkan oleh institusi pendidikan tenaga kesehatan yang bermutu. Dimana tenaga kesehatan memiliki spesifikasi tertentu karena kesalahan dalam pelayanan dapat berdampak kematian atau kecacatan yang bersifat irrevesibel. Untuk itu
Standar Lahan Praktik D.III RMIK 2
diperlukan pengaturan dalam rangka meningkatkan mutu lulusan dan mutu institusi pendidikan tenaga kesehatan. Peningkatan mutu lulusan diperoleh melalui pengaturan seleksi, proses pembelajaran, evaluasi/ujian akhir, dan penataan ijazah sedangkan peningkatan mutu institusi melalui pengaturan perizinan pendirian institusi, sarana dan prasarana, tenaga pendidik dan kependidikan, pengelola dan akreditasi.
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan pengembangan dan pemberdayaan SDM Kesehatan yang meliputi perencanaan, pengadaan dan pendayagunaan baik jumlah, jenis, dan mutu SDM Kesehatan.
Sesuai Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pada pasal 91 bahwa setiap satuan pendidikan wajib melakukan penjaminan mutu pendidikan. Penjaminan mutu pendidikan dapat dilakukan secara bertahap, sistematis, dan terencana. Sehubungan dengan hal tersebut perlu disiapkan Standar-standar Diknakes yang meliputi Standar Penyusunan Kurikulum, Standar Proses Pembelajaran, Standar Lahan Praktik, Standar Sarana dan Prasarana, Standar Pendidik dan Kependidikan, Standar Pengelolaan, Standar Pembiayaan yang dapat digunakan oleh penyelenggara institusi Diknakes sebagai acuan dalam rangka memenuhi penjaminan mutu pendidikan.
Pada Kurikulum Inti Program Pendidikan D III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan tahun 2011 pembelajaran praktik terdiri pembelajaran praktik laboratorium dan pembelajaran kegiatan praktik lapangan. Pembelajaran kegiatan praktik lapangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem program pengajaran serta merupakan wadah yang tepat untuk
Standar Lahan Praktik D.III RMIK 3
mengaplikasikan pengetahuan (kognitif), sikap (afektif) dan keterampilan (psikomotor). Dalam pengelolaan pendidikan D III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan masih ditemukan berbagai kendala terutama dalam pengelolaan kegiatan praktik antara lain; belum adanya kesamaan persepsi tentang proses pembelajaran praktik antara institusi pendidikan dengan pengelola lahan praktik, kuantitas maupun kualitas Pembimbing praktik dan Pembimbing Lapangan kurang memadai, serta jumlah institusi pendidikan D III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan yang tidak sesuai dengan ketersediaan lahan praktik sehingga pembelajaran praktik kurang efektif yang akhirnya kompetensi mahasiswa tidak tercapai. Untuk itu, diperlukan standar lahan praktik sebagai acuan bagi institusi pendidikan maupun lahan praktik dalam mengelola kegiatan praktik D III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan bagi mahasiswa.
B. Tujuan
Standar lahan praktik Pendidikan D III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan ini bertujuan untuk:
1. Memberikan pedoman bagi pengelola institusi pendidikan dalam pengelolaan praktik Rekam Medis dan Informasi Kesehatan sesuai dengan kompetensi yang diisyaratkan dalam kurikulum.
2. Memberikan acuan bagi pengelola institusi pendidikan dalam memilih lahan praktik yang menunjang pencapaian kompetensi.
Standar Lahan Praktik D.III RMIK 4
3. Membantu pengelola institusi pendidikan dan pengelola lahan praktik dalam meningkatkan mutu pembelajaran kegiatan praktik Rekam Medis dan Informasi Kesehatan.
C. Dasar Hukum
Standar lahan praktik ini disusun mengacu pada landasan hukum sebagai berikut:
1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4301) ;
2. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4586) tentang Guru dan Dosen; 3. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5063);
4. Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
5. Peraturan pemerintah Nomor 10 Tahun 1966 tentang Wajib Simpan Rahasia Kedokteran;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3637);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
Standar Lahan Praktik D.III RMIK 5
2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5007);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5157);
10. Surat Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No. 135/KEP/M.PAN/ XII/2002 Tentang Jabatan Fungsional Perekam Medis;
11. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1192/Menkes/Per/X/ 2004 Tentang Pendirian Pendidikan Diploma Bidang Kesehatan;
12. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1144/Menkes/Per/VIII/ 2010 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan;
13. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269/Menkes/PER/III/ 2008 tentang Rekam Medis;
14. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : HK.03.05/III/2198.1/2011 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Tenaga Kesehatan Untuk Diploma III Rekam Medis dan informasi Kesehatan;
Standar Lahan Praktik D.III RMIK 6
15. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa;
16. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 045/U/2002 tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi;
17. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 377/Menkes/SK/VI/2008 tentang Standar Profesi Perekam Medis dan Informasi Kesehatan; 18. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.03.05/IV/14344.1/ 2010
tentang Standar Penilaian Pendidikan Tenaga Kesehatan;
19. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.03.05/IV/14344.2/ 2010 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tenaga Kesehatan;
20. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.03.05/IV/14347.1/ 2010 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan Tenaga Kesehatan;
21. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.03.05/IV/14353.2/ 2010 tentang Standar Dosen Pendidikan Tenaga Kesehatan;
22. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.03.05/IV/14354.1/ 2010 tentang Standar Laboratorium Pendidikan Tenaga Kesehatan;
23. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.03.05/IV/14364.1/ 2010 tentang Standar Proses Pembelajaran Pendidikan Tenaga Kesehatan;
24. Keputusan Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan Kementerian Kesehatan Nomor HK.02.05/I/III/2/08661/2011 tentang Kurikulum Inti Program Pendidikan D III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan.
Standar Lahan Praktik D.III RMIK 7
25. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Depdiknas RI No.43/DIKTI/Kep/2006 tentang berkehidupan bermasyarakat.
26. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Depdiknas RI No.44/DIKTI/Kep/2006 tentang pendidikan berkepribadian di perguruan tinggi.
27. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
D. Pengertian
1. Kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggung jawab, yang dimiliki seseorang sebagai syarat kemampuan untuk mengerjakan tugas – tugas di bidang pekerjaan tertentu.
2. Standar praktik adalah kriteria minimal yang harus dipenuhi dalam melaksanakan pembelajaran praktik untuk mencapai kompetensi mahasiswa.
3. Lahan praktik adalah tempat yang memenuhi kriteria yang dipersyaratkan yang berada di luar institusi pendidikan untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang telah didapat mahasiswa di institusi dalam pencapaian kompetensi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan yang diharapkan di dalam kurikulum Pendidikan D III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan.
4. Praktik adalah kegiatan pembelajaran praktik dengan menggunakan target kompetensi yang harus dicapai oleh mahasiswa pada situasi nyata sesuai dengan waktu yang dijadwalkan di lahan praktik.
Standar Lahan Praktik D.III RMIK 8
5. Pembimbing lapangan adalah Ahli Madya Rekam Medis dan Informasi Kesehatan yang memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan, bekerja di lahan praktik dan memiliki tugas dan tanggung jawab memfasilitasi dan membimbing serta mengevaluasi mahasiswa dalam melaksanakan praktik. Fungsi utama dari pembimbing lapangan adalah memfasilitasi, melaksanakan bimbingan praktik, supervisi dan menguji pada mahasiswa sehingga dapat mencapai kompetensi sesuai tuntutan kurikulum D III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan.
6. Pembimbing praktik adalah dosen dari institusi pendidikan D III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan yang bertanggungjawab dalam pengajaran praktik mahasiswa di lahan praktik. Fungsi utama dari Pembimbing praktik adalah memberikan pembekalan praktik, melaksanakan supervisi, pembimbingan dan menguji mahasiswa sehingga dapat mencapai kompetensi sesuai tuntutan kurikulum.
7. Pembekalan adalah merupakan proses awal sebelum mahasiswa melakukan praktik dimana pembimbing memberikan arahan dan mengevaluasi kesiapan mahasiswa dalam melakukan praktik di lahan praktik untuk mencapai kompetensi.
8. Kegiatan praktik adalah proses pembelajaran mahasiswa tentang kegiatan pelayanan rekam medis dan informasi kesehatan dibawah bimbingan dan supervisi yang dilakukan oleh pembimbing lapangan dan pembimbing praktik.
Standar Lahan Praktik D.III RMIK 9
9. Presentasi hasil praktik adalah kegiatan akhir dari proses bimbingan yang dilakukan segera setelah mahasiswa menyelesaikan praktik dalam bentuk presentasi yang dihadiri oleh pembimbing praktik dan pembimbing lapangan.
10. Supervisi adalah metode pembelajaran praktik yang dilakukan dengan cara pembimbing praktik berkoordinasi dengan pembimbing lapangan untuk.
11. Nota Kesepahaman (MOU) adalah dokumen yang memuat kesepakatan antara institusi pendidikan dengan lahan praktik dalam penyelenggaraan kegiatan praktik.
Standar Lahan Praktik D.III RMIK 10
BAB II
STANDAR LAHAN PRAKTIK
PENDIDIKAN D III REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN
A. Tenaga Pembimbing
1. Pembimbing praktik a. Pengertian
Pembimbing praktik adalah dosen dari institusi pendidikan D III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan yang bertanggungjawab dalam pengajaran/praktik mahasiswa di lahan praktik. Fungsi utama dari pembimbing praktik adalah memberikan pembekalan praktik, melaksanakan supervisi, pembimbingan dan menguji mahasiswa sehingga dapat mencapai kompetensi sesuai tuntutan kurikulum.
b. Kriteria Pembimbing Praktik
1) Dosen dengan latar belakang pendidikan D III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan dan atau pendidikan kesehatan lain yang sesuai dengan materi praktik dengan masa kerjadi institusi pendidikan minimal 3 (tiga) tahun.
2) Memiliki sertifikat program AKTA/PEKERTI/AA, sertifikat pelatihan pembimbing praktik dan atau pelatihan sesuai bidangnya.
3) Dosen atau dosen tim mata ajar yang terlibat dalam pembelajaran di kelas atau laboratorium.
Standar Lahan Praktik D.III RMIK 11
4) Memiliki SK pembimbing praktik dari institusi pendidikan.
5) Memahami dan menguasai peran fungsinya sebagai pembimbing praktik
2. Pembimbing Lapangan a. Pengertian
Ahli Madya Rekam Medis dan Informasi Kesehatan yang memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan, bekerja di lahan praktik dan memiliki tugas dan tanggung jawab memfasilitasi dan membimbing serta mengevaluasi mahasiswa dalam melaksanakan praktik. Fungsi utama dari pembimbing lapangan adalah memfasilitasi, melaksanakan bimbingan praktik, supervisi dan menguji pada mahasiswa sehingga dapat mencapai kompetensi sesuai tuntutan kurikulum D III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan.
b. Kriteria
1) Mempunyai latar belakang pendidikan minimal D III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan atau tenaga kesehatan lain dengan pengalaman kerja di Unit Rekam Medis minimal 3 (tiga) tahun dan memiliki sertifikat pelatihan rekam dengan bobot minimal 2 SKP atau setara 30 jam setiap melaksanakan pelatihan.
2) Memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) dan SIK (Surat Ijin Kerja) bagi tenaga kesehatan yang di rumah sakit.
3) Memiliki SK pengangkatan sebagai pembimbing lapangan dari lahan praktik
Standar Lahan Praktik D.III RMIK 12
4) Memahami dan menguasai peran fungsinya sebagai pembimbing lapangan.
B. Jenis Lahan
1. Rumah Sakit, dengan kriteria sebagai berikut:
a. Rumah sakit umum dan khusus baik pendidikan maupun non pendidikan yang telah terakreditasi.
b. Memiliki pembimbing lapangan yang memenuhi kriteria dengan jumlah yang memadai (Rasio pembimbing lapangan dan mahasiswa adalah 1: 5-10).
c. Tersedianya berbagai jenis kegiatan praktik Rekam Medis dan Informasi Kesehatan yang memadai untuk mencapai kompetensi yang diinginkan.
d. Tersedianya tempat/ruangan untuk pelaksanaan bimbingan, yang meliputi kegiatan pembekalan, kegiatan praktik, presentasi, dan evaluasi sesuai dengan standar minimal untuk melakukan proses pengelolaan Rekam Medis dan Informasi Kesehatan
e. Memiliki nota kesepahaman (MoU) dan atau perjanjian kerjasama dengan institusi pendidikan RMIK terkait.
f. Tersedia fasilitas media pembelajaran. 2. Puskesmas
a. Memiliki kegiatan pelayanan Rekam Medis dan Informasi Kesehatan.
Standar Lahan Praktik D.III RMIK 13
b. Memiliki pembimbing lapangan yang memenuhi kriteria dengan jumlah yang memadai (Rasio pembimbing lapangan dan mahasiswa adalah 1: 5-10).
c. Tersedianya tempat/ruangan untuk pelaksanaan bimbingan, yang meliputi kegiatan pembekalan, kegiatan praktik, presentasi, dan evaluasi sesuai dengan standar minimal untuk melakukan proses Rekam Medis dan Informasi Kesehatan.
d. Memiliki nota kesepahaman (MoU) dan atau perjanjian kerjasama dengan institusi pendidikan RMIK terkait.
e. Tersedia fasilitas media pembelajaran. 3. Dinas Kesehatan
a. Memiliki kegiatan proses pengolahan data kesehatan.
b. Tersedia pembimbing lapangan yang menguasai Sistem Informasi Kesehatan (SIK).
c. Tersedianya tempat/ruangan untuk pelaksanaan bimbingan, yang meliputi kegiatan pembekalan, kegiatan praktik, presentasi, dan evaluasi sesuai dengan standar minimal untuk melakukan proses pengelolaan Rekam Medis dan Informasi Kesehatan.
d. Memiliki nota kesepahaman (MoU) dan atau perjanjian kerjasama dengan institusi pendidikan RMIK terkait.
e. Tersedia fasilitas media pembelajaran
Dalam kegiatan praktik lapangan dapat dilakukan kunjungan lapangan ke kantor asuransi kesehatan, instalansi forensik, kantor badan kearsipan, Pusdatin (Pusat Data dan Informasi).
Standar Lahan Praktik D.III RMIK 14
C. Sasaran dan Target Pencapaian
Tersedianya kegiatan pelayanan rekam medis dan informasi kesehatan sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai setiap mahasiswa meliputi:
No Sasaran Target Pencapaian
1. Dapat
melaksanakan registrasi pasien.
1. Mampu meregistrasi atas semua kunjungan yang ada di fasilitas pelayanan kesehatan (registrasi pendaftaran pasien rawat jalan, rawat darurat dan rawat inap) sesuai dengan juknis penyelenggaraan rekam medis di institusi pelayanan kesehatan.
2. Mampu melakukan sistem penomoran rekam medis sesuai dengan sistem penomoran yang digunakan. 3. Mampu menerapkan sistem penamaan yang benar. 4. Mampu membuat indeks pasien sesuai dengan
media yang digunakan.
5. Mampu mengoperasionalkan aplikasi pendaftaran/ registrasi pasien sesuai tata cara registrasi pasien yang benar.
6. Mampu berkomunikasi dan bersikap profesional kepada pasien/keluarganya dan petugas terkait. 2. Dapat mengelola
Rekam Medis.
1. Mampu melakukan penyimpanan/penjajaran rekam medis berdasarkan sistem yang digunakan (Straight
Numerical, Middle Digit dan Terminal Digit Filing System) dengan benar dan tepat.
2. Mampu mengambil kembali (retrieval) dengan cepat rekam medis yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan asuhan pasien dan berbagai kebutuhan lainnya.
3. Mampu menata (assembling) rekam medis dengan baik dan benar berdasarkan SOP yang ada.
4. Mampu menganalisis rekam medis secara kuantitatif dengan tepat yang meliputi:
Standar Lahan Praktik D.III RMIK 15
No Sasaran Target Pencapaian
b. Adanya laporan-laporan yang penting c. Auntentikasi/keabsahan
d. Pendokumentasian yang baik
5. Mampu menganalisis rekam medis secara kualitatif dengan tepat yang meliputi:
a. Kelengkapan dan kekonsistensian pencatatan diagnosis
b. Kekonsistensian pencatatan
c. Pencatatan hal-hal yang dilakukan saat perawatan dan pengobatan
d. Pencatatan surat persetujuan tindakan kedokteran(informed concent)
e. Praktik pencatatan
f. Hal – hal yang menyebabkan berpotensi tuntutan kepada institusi pelayanan kesehatan/pemberi pelayanan sendiri, baik oleh pasien maupun oleh pihak ketiga
6. Mampu melakukan penyusutan rekam medis berdasarkan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
7. Mampu mendesain formulir rekam medis sesuai aturan-aturan dasar.
8. Mampu mengelola data untuk menghasilkan informasi yang berguna bagi institusi pelayanan kesehatan dan pihak ketiga.
9. Mampu melakukan analisis statistik kesehatan 10. Mampu menyajikan data dan laporan ke berbagai
pihak. 3. Dapat mengolah
data Rekam Medis.
1. Mampu menentukan kode diagnosis penyakit, kematian dan tindakan sesuai petunjuk dan peraturan pada pedoman buku klasifikasi yang berlaku.
2. Mampu melakukan indeks diagnosis penyakit, kematian, dan tindakan.
Standar Lahan Praktik D.III RMIK 16
No Sasaran Target Pencapaian
akurat bagi kepentingan informasi morbiditas dan sistem pelaporan morbiditas yang diharuskan.
4. Mampu mengelola indeks penyakit, tindakan, dokter, kematian, dan lain-lain guna kepentingan laporan medis dan statistik serta permintaan informasi pasien secara cepat dan terperinci.
5. Mampu melakukan pelepasan informasi pasien kepada pihak ketiga sesuai peraturan perundangan yang berlaku.
6. Mampu menggunakan data kode diagnosis penyakit dan tindakan untuk kepentingan pembayaran biaya kesehatan.
4. Dapat mengelola Unit Kerja Rekam Medis.
1. Mampu menentukan kebutuhan informasi, sistem rekam medis dan informasi kesehatan yang akan digunakan
2. Mampu melaksanakan rencana strategis, goal dan objektif untuk area tanggung jawabnya
3. Mampu mempresentasikan tahap – tahap menyusun rencana anggaran/budget unit kerja MIK/RM
4. Mampu merencanakan kebutuhan sarana dan prasarana unit kerja MIK/ RM
5. Mampu merencanakan kebutuhan SDM di unit kerja MIK/ RM
6. Mampu mengembangkan kebijakan dan prosedur tentang MIK/ RM yang sesuai hukum, sertifikasi, akreditasi, dan kebutuhan setempat
7. Mampu mengevaluasi kebijakan dan prosedur tentang MIK/ RM yang sesuai hukum, sertifikasi, akreditasi, dan kebutuhan setempat
8. Mampu mengembangkan sistem MIK/ RM sebagai bagian dari perencanaan sistem informasi dalam sistem pelayanan kesehatan.
9. Mampu menyajikan informasi hasil kerja penyelenggaraan MIK/RM guna evaluasi kinerja unitnya
Standar Lahan Praktik D.III RMIK 17
No Sasaran Target Pencapaian
10. Mampu melaksanakan dokumentasi unit kerja MIK/ RM
11. Mampu mengoperasikan komputer guna penyelenggaraan sistem MIK/ RM
Standar Lahan Praktik D.III RMIK 18
BAB III
KOMPETENSI DAN LAHAN PRAKTIK
PENDIDIKAN D III REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN
Standar lahan praktik D III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan mengacu kepada kompetensi kurikulum inti pendidikan D III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan tahun 2011. Untuk pencapaian kompetensi sesuai dengan kurikulum dibutuhkan standar tenaga pembimbing yang memenuhi kualifikasi akademik, sarana prasarana lahan praktik. Secara spesifik standar tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut :
No Kelompok Kompetensi Kompetensi Kebutuhan Lahan Praktik Kriteria Lahan Praktik 1. Klasifikasi dan kodefikasi pe-nyakit, masa-lah – masamasa-lah yang berka-itan dengan kesehatan dan tindakan medis. 1. Mampu menentukan kode penyakit dan permasalahan kese-hatan serta kode tindakan, sesuai de-ngan pedoman yang berlaku di Indonesia. 2. Mampu menelusuri
kelengkapan informasi penunjang diagnosis untuk mendapatkan kode penyakit dan masalah terkait kesehatan serta kode tindakan yang akurat. 3. Mampu mengelola
indeks penyakit, tinda-kan, kematian, dan
1. Rumah Sakit 2. Puskesmas
Sesuai dengan kriteria lahan praktik pada BAB II.
Standar Lahan Praktik D.III RMIK 19 No Kelompok Kompetensi Kompetensi Kebutuhan Lahan Praktik Kriteria Lahan Praktik
indeks dokter, guna kepentingan laporan medis dan statistik serta permintaan informasi pasien secara cepat dan terperinci.
4. Mampu berkomunikasi dengan dokter dalam mengkonfirmasi diag-nosis dan tindakan berdasarkan hasil telaah pendokumen-tasi Rekam Medis 2 Aspek Hukum dan Etika Profesi 1. Mampu menyajikan informasi kesehatan di Fasilitas Pela-yanan Kesehatan 2. Mampu memahami peraturan-peraturan yang terkait dengan hukum kesehatan dalam menunjang pelepasan informasi pada pasien maupun pihak ke tiga.
3. Mampu mengope-rasikan alat elek-tronik yang diguna-kan dalam pekerjaan Rekam Medis dan Informasi Kesehatan. 1. Rumah Sakit 2. Puskesmas 3. Dinas Kesehatan Sesuai dengan kriteria lahan praktik pada BAB II 3 Manajemen Rekam Medis 1. Mampu meregistrasi atas semua 1. Rumah Sakit 2. Puskesmas Sesuai dengan kriteria lahan
Standar Lahan Praktik D.III RMIK 20 No Kelompok Kompetensi Kompetensi Kebutuhan Lahan Praktik Kriteria Lahan Praktik dan Informasi Kesehatan
kunjungan yang ada di fasilitas pelayanan kesehatan (registrasi pendaftaran pasien rawat jalan dan rawat inap)
2. Mampu melakukan sistem penomoran rekam medis sesuai dengan sistem penomoran yang digunakan 3. Mampu menerapkan sistem penamaan yang benar 4. Mampu membuat
indeks pasien sesuai dengan media yang digunakan.
5. Mampu menata (assembling) rekam medis dengan baik dan benar sesuai SOP yang ada. 6. Mampu menyimpan, menjajarkan dokumen rekam medis berdasarkan sistem yang digunakan (Straight Numerical, Middle Digit dan Terminal Digit Filing System).
7. Mampu mengambil kembali (retrieval)
praktik pada BAB II.
Standar Lahan Praktik D.III RMIK 21 No Kelompok Kompetensi Kompetensi Kebutuhan Lahan Praktik Kriteria Lahan Praktik
dengan cepat rekam medis yang
diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan asuhan pasien dan berbagai kebutuhan lainnya. 8. Mampu melakukan penyusutan rekam medis berdasarkan peraturan dan perundang-undangan