• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PPSDM KESEHATAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PPSDM KESEHATAN"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

BADAN PPSDM KESEHATAN

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TENAGA KESEHATAN

(2)
(3)

KATA PENGANTAR

Untuk melaksanakan proses pendidikan tenaga kesehatan dengan baik, khususnya tenaga Rekam Medis dan Informasi Kesehatan sangat diperlukan lahan praktik. Dengan adanya lahan praktik mahasiswa dapat belajar menerapkan teori yang diperolehnya di ruang kelas dan di ruang laboratorium dalam situasi nyata sehingga dapat mencapai kompetensi yang sesuai dengan tuntutan kurikulum.

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan Badan PPSDM Kesehatan mencoba menyusun suatu standar lahan praktik D III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan untuk memberi rambu – rambu mengingat semakin berkembangnya ilmu Rekam Medis dan Informasi Kesehatan dan kebutuhan Rekam Medis dan Informasi Kesehatan di lapangan. Diharapkan hal ini akan dapat mendukung tercapainya lulusan yang memiliki kompetensi yang sesuai dan pada saatnya nanti dapat memberi kontribusi pada pembangunan kesehatan.

Standar lahan praktik ini merupakan standar minimal yang dapat dikembangkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Diharapkan standar lahan praktik ini menjadi acuan bagi penyelenggara pendidikan di institusi pendidikan D III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan yang sesuai dengan kompetensi yang ditetapkan dalam kurikulum inti program pendidikan D III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan tahun 2011.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada tim kelompok kerja dan kami mengharapkan masukan dari semua pihak pengguna standar lahan praktik ini sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan D III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan.

Jakarta, 2 Nopember 2012 Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan

Tenaga Kesehatan,

Dr. Donald Pardede, MPPM NIP. 195804021986111001

(4)

Standar Lahan Praktik D.III RMIK ii

SAMBUTAN

KEPALA BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh

Dalam era globalisasi dewasa ini dituntut tersedianya sumber daya manusia yang mampu bekerja secara profesional dalam segala bidang termasuk upaya pelayanan kesehatan. Peranan tenaga kesehatan sangat menentukan keberhasilan pelaksanaan program pembangunan di bidang kesehatan. Guna menghasilkan tenaga kesehatan sesuai dengan kebutuhan baik dari segi kuantitas dan kualitas diperlukan pengelolaan pendidikan yang profesional.

Saya menyambut baik terbitnya Standar Lahan Praktik D III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan ini, karena standar ini akan merupakan rambu-rambu bagi institusi pendidikan dalam mengelola penyelenggaraan pembelajaran di lahan praktik. Selain itu perlu disadari bahwa dalam pendidikan tenaga kesehatan hampir 60% dari proses pembelajaran adalah pembelajaran praktik.

Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua.

(5)

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBERDAYA MANUSIA KESEHATAN

Jl.Hang Jebat III/F.3 Kebayoran Baru Kotak Pos No. 6015/JKS/GN Jakarta 12120 Telepon : (021) 7245517 – 72797302 Fax : (021) 72797508 Website : www.bppsdmk.depkes.go.id

Telepon : Pusdiknakes (021) 7256720 Pusrengun SDM Kes (021) 7258830 Puspronakes LN (021) 7257822 Pusdiklat SDM Kes (021) 7262977

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.03.05/III/3/02111.2/2012

TENTANG

STANDAR LAHAN PRAKTIK PENDIDIKAN TENAGA KESEHATAN UNTUK DIPLOMA III REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa Kementerian Kesehatan bertanggungjawab melakukan pembinaan teknis penyelenggaraan pendidikan tenaga kesehatan dalam rangka pengadaan dan peningkatan mutu tenaga kesehatan;

b. bahwa dalam rangka pengadaan dan peningkatan mutu tenaga kesehatan Kementerian Kesehatan Pendidikan Tenaga Kesehatan perlu membuat Standar Lahan Praktik untuk Diploma III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan dalam rangka pencapaian kompetensi lulusan perlu dilakukan penilaian terhadap peserta didik;

c. bahwa agar penilaian hasil belajar peserta didik dapat dilaksanakan secara terencana, terarah dan berkesinambungan yang dikemas secara komprehensif dan dilaksanakan sesuai kebutuhan mengacu pada program pembelajaran dan kurikulum;

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, b dan c perlu menetapkan Keputusan Menteri Kesehatan tentang Standar Lahan Praktik Pendidikan Tenaga Kesehatan untuk Diploma III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan;

Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);

2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4586);

3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); 4. Peraturan Pemerintahan Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 1996 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3637);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17

Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5157);

7. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa;

8. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 045/U/2002 tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi; 9. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor : OT.02.03/I/4/03440.1 Tahun 2008 tentang Pedoman Organisasi dan

tatalaksana Politeknik Kesehatan Departemen Kesehatan;

10. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 374/MENKES/SK/V/2009 tentang Sistem Kesehatan Nasional; 11. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1144/Menkes/Per/VIII/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Kementerian Kesehatan;

12. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 890/Menkes/Per/VIII/2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Politeknik Kesehatan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1988/Menkes/Per/IX/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Politeknik Kesehatan.

13. Keputusan Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumberdaya Manusia Nomor HK.02.05/I/III/2/08661/2011 tentang Kurikulum Program Pendidikan Diploma III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan.

(6)

MEMUTUSKAN Menetapkan :

Kesatu KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG STANDAR LAHAN PRAKTIK :

PENDIDIKAN TENAGA KESEHATAN UNTUK DIPLOMA III REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN;

Kedua : Standar Lahan Praktik Pendidikan Tenaga Kesehatan untuk Diploma III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Diktum Kesatu, tercantum dalam Lampiran dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Keputusan ini;

Ketiga : Standar Lahan Praktik Pendidikan Tenaga Kesehatan untuk Diploma III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Diktum Kedua digunakan untuk Institusi Pendidikan Tenaga Kesehatan Jenjang Pendidikan Diploma III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan;

Keempat : Standar Lahan Praktik Pendidikan Tenaga Kesehatan untuk Diploma III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan terdiri dari Standar Lahan Praktik Pendidikan Diploma III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan dan Standar Praktik Berdasarkan Kompetensi Pendidikan Diploma III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan

Kelima : Standar Lahan Praktik Pendidikan Tenaga Kesehatan untuk Diploma III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Diktum Keempat, terdiri dari :

a. Tenaga Pembimbing; b. Jenis Lahan;

c. Sasaran dan Target Pencapaian

Keenam : Standar Lahan Praktik Berdasarkan Kompetensi Pendidikan Tenaga Kesehatan untuk Diploma III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan, berisi tentang Kelompok Kompetensi, Kompetensi, Kebutuhan Lahan Praktik dan Kriteria Lahan Praktik.

Kutujuh : Standar Lahan Praktik Pendidikan Tenaga Kesehatan untuk Diploma III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan sebagaimana dimaksud dilakukan secara berkesinambungan untuk mencapai tujuan pembelajaran secara maksimal diperlukan penatalaksanaan pembelajaran baik teori maupun parktik yang efektif dan efisien.

Kedelapan : Keputusan ini berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di JAKARTA :

Pada Tanggal : 2 NOPEMBER 2012

Tembusan :

1. Menteri Kesehatan;

2. Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan; 3. Inspektur Jenderal Kementerian Kesehatan; 4. Para Dirjen di Lingkungan Kementerian Kesehatan;

5. Para eselon II di Lingkungan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan;

6. Kepala Biro Hukum dan Organisasi Kementerian Kesehatan; 7. Kepala Dinas Kesehatan Propinsi seluruh Indonesia;

8. Para Direktur Politeknik Kesehatan Seluruh Indonesia;

(7)

Standar Lahan Praktik D.III RMIK iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i SAMBUTAN ... ii DAFTAR ISI ... iii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... B. Tujuan ... C. Dasar Hukum ... D. Pengertian ... 1 3 4 7

BAB II STANDAR LAHAN PRAKTIK PENDIDIKAN D III REKAM

MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN

A. Tenaga Pembimbing ... B. Jenis Lahan... ... C. Sasaran Dan Target Pencapaian...

10 12 14

BAB III KOMPETENSI DAN LAHAN PRAKTIK PENDIDIKAN D III

REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN

18

(8)

Standar Lahan Praktik D.III RMIK 1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Hal ini merupakan perwujudan dari kesejahteraan umum seperti yang dimaksud dalam Pembukaan Undang Undang Dasar 1945 dan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.

Upaya pelayanan kesehatan telah mengalami pergeseran, yang semula berupa upaya penyembuhan (kuratif) saja, berangsur-angsur berkembang sehingga mencakup upaya peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan (preventif), dan pemulihan (rehabilitatif). Pelayanan kesehatan tersebut bersifat menyeluruh, terpadu, berkesinambungan dan tuntas, yang diarahkan kepada pelayanan kesehatan perorangan/individu, keluarga maupun masyarakat. Program-program pokok kesehatan diarahkan untuk mencapai “masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan”, sehingga mampu membentuk manusia Indonesia yang hidup aktif dan berkualitas.

Tenaga kesehatan yang profesional dan bermutu dihasilkan oleh institusi pendidikan tenaga kesehatan yang bermutu. Dimana tenaga kesehatan memiliki spesifikasi tertentu karena kesalahan dalam pelayanan dapat berdampak kematian atau kecacatan yang bersifat irrevesibel. Untuk itu

(9)

Standar Lahan Praktik D.III RMIK 2 diperlukan pengaturan dalam rangka meningkatkan mutu lulusan dan mutu institusi pendidikan tenaga kesehatan. Peningkatan mutu lulusan diperoleh melalui pengaturan seleksi, proses pembelajaran, evaluasi/ujian akhir, dan penataan ijazah sedangkan peningkatan mutu institusi melalui pengaturan perizinan pendirian institusi, sarana dan prasarana, tenaga pendidik dan kependidikan, pengelola dan akreditasi.

Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan pengembangan dan pemberdayaan SDM Kesehatan yang meliputi perencanaan, pengadaan dan pendayagunaan baik jumlah, jenis, dan mutu SDM Kesehatan.

Sesuai Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pada pasal 91 bahwa setiap satuan pendidikan wajib melakukan penjaminan mutu pendidikan. Penjaminan mutu pendidikan dapat dilakukan secara bertahap, sistematis, dan terencana. Sehubungan dengan hal tersebut perlu disiapkan Standar-standar Diknakes yang meliputi Standar Penyusunan Kurikulum, Standar Proses Pembelajaran, Standar Lahan Praktik, Standar Sarana dan Prasarana, Standar Pendidik dan Kependidikan, Standar Pengelolaan, Standar Pembiayaan yang dapat digunakan oleh penyelenggara institusi Diknakes sebagai acuan dalam rangka memenuhi penjaminan mutu pendidikan.

Pada Kurikulum Inti Program Pendidikan D III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan tahun 2011 pembelajaran praktik terdiri pembelajaran praktik laboratorium dan pembelajaran kegiatan praktik lapangan. Pembelajaran kegiatan praktik lapangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem program pengajaran serta merupakan wadah yang tepat untuk

(10)

Standar Lahan Praktik D.III RMIK 3 mengaplikasikan pengetahuan (kognitif), sikap (afektif) dan keterampilan (psikomotor). Dalam pengelolaan pendidikan D III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan masih ditemukan berbagai kendala terutama dalam pengelolaan kegiatan praktik antara lain; belum adanya kesamaan persepsi tentang proses pembelajaran praktik antara institusi pendidikan dengan pengelola lahan praktik, kuantitas maupun kualitas Pembimbing praktik dan Pembimbing Lapangan kurang memadai, serta jumlah institusi pendidikan D III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan yang tidak sesuai dengan ketersediaan lahan praktik sehingga pembelajaran praktik kurang efektif yang akhirnya kompetensi mahasiswa tidak tercapai. Untuk itu, diperlukan standar lahan praktik sebagai acuan bagi institusi pendidikan maupun lahan praktik dalam mengelola kegiatan praktik D III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan bagi mahasiswa.

B. Tujuan

Standar lahan praktik Pendidikan D III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan ini bertujuan untuk:

1. Memberikan pedoman bagi pengelola institusi pendidikan dalam pengelolaan praktik Rekam Medis dan Informasi Kesehatan sesuai dengan kompetensi yang diisyaratkan dalam kurikulum.

2. Memberikan acuan bagi pengelola institusi pendidikan dalam memilih lahan praktik yang menunjang pencapaian kompetensi.

(11)

Standar Lahan Praktik D.III RMIK 4 3. Membantu pengelola institusi pendidikan dan pengelola lahan praktik

dalam meningkatkan mutu pembelajaran kegiatan praktik Rekam Medis dan Informasi Kesehatan.

C. Dasar Hukum

Standar lahan praktik ini disusun mengacu pada landasan hukum sebagai berikut:

1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4301) ;

2. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4586) tentang Guru dan Dosen; 3. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5063);

4. Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;

5. Peraturan pemerintah Nomor 10 Tahun 1966 tentang Wajib Simpan Rahasia Kedokteran;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3637);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

(12)

Standar Lahan Praktik D.III RMIK 5 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5007);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5157);

10. Surat Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No. 135/KEP/M.PAN/ XII/2002 Tentang Jabatan Fungsional Perekam Medis;

11. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1192/Menkes/Per/X/ 2004 Tentang Pendirian Pendidikan Diploma Bidang Kesehatan;

12. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1144/Menkes/Per/VIII/ 2010 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan;

13. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269/Menkes/PER/III/ 2008 tentang Rekam Medis;

14. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : HK.03.05/III/2198.1/2011 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Tenaga Kesehatan Untuk Diploma III Rekam Medis dan informasi Kesehatan;

(13)

Standar Lahan Praktik D.III RMIK 6 15. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 232/U/2000 tentang

Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa;

16. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 045/U/2002 tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi;

17. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 377/Menkes/SK/VI/2008 tentang Standar Profesi Perekam Medis dan Informasi Kesehatan; 18. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.03.05/IV/14344.1/ 2010

tentang Standar Penilaian Pendidikan Tenaga Kesehatan;

19. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.03.05/IV/14344.2/ 2010 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tenaga Kesehatan;

20. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.03.05/IV/14347.1/ 2010 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan Tenaga Kesehatan;

21. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.03.05/IV/14353.2/ 2010 tentang Standar Dosen Pendidikan Tenaga Kesehatan;

22. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.03.05/IV/14354.1/ 2010 tentang Standar Laboratorium Pendidikan Tenaga Kesehatan;

23. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.03.05/IV/14364.1/ 2010 tentang Standar Proses Pembelajaran Pendidikan Tenaga Kesehatan;

24. Keputusan Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan Kementerian Kesehatan Nomor HK.02.05/I/III/2/08661/2011 tentang Kurikulum Inti Program Pendidikan D III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan.

(14)

Standar Lahan Praktik D.III RMIK 7 25. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Depdiknas RI

No.43/DIKTI/Kep/2006 tentang berkehidupan bermasyarakat.

26. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Depdiknas RI No.44/DIKTI/Kep/2006 tentang pendidikan berkepribadian di perguruan tinggi.

27. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

D. Pengertian

1. Kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggung jawab, yang dimiliki seseorang sebagai syarat kemampuan untuk mengerjakan tugas – tugas di bidang pekerjaan tertentu.

2. Standar praktik adalah kriteria minimal yang harus dipenuhi dalam melaksanakan pembelajaran praktik untuk mencapai kompetensi mahasiswa.

3. Lahan praktik adalah tempat yang memenuhi kriteria yang dipersyaratkan yang berada di luar institusi pendidikan untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang telah didapat mahasiswa di institusi dalam pencapaian kompetensi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan yang diharapkan di dalam kurikulum Pendidikan D III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan.

4. Praktik adalah kegiatan pembelajaran praktik dengan menggunakan target kompetensi yang harus dicapai oleh mahasiswa pada situasi nyata sesuai dengan waktu yang dijadwalkan di lahan praktik.

(15)

Standar Lahan Praktik D.III RMIK 8 5. Pembimbing lapangan adalah Ahli Madya Rekam Medis dan Informasi

Kesehatan yang memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan, bekerja di lahan praktik dan memiliki tugas dan tanggung jawab memfasilitasi dan membimbing serta mengevaluasi mahasiswa dalam melaksanakan praktik. Fungsi utama dari pembimbing lapangan adalah memfasilitasi, melaksanakan bimbingan praktik, supervisi dan menguji pada mahasiswa sehingga dapat mencapai kompetensi sesuai tuntutan kurikulum D III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan.

6. Pembimbing praktik adalah dosen dari institusi pendidikan D III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan yang bertanggungjawab dalam pengajaran praktik mahasiswa di lahan praktik. Fungsi utama dari Pembimbing praktik adalah memberikan pembekalan praktik, melaksanakan supervisi, pembimbingan dan menguji mahasiswa sehingga dapat mencapai kompetensi sesuai tuntutan kurikulum.

7. Pembekalan adalah merupakan proses awal sebelum mahasiswa melakukan praktik dimana pembimbing memberikan arahan dan mengevaluasi kesiapan mahasiswa dalam melakukan praktik di lahan praktik untuk mencapai kompetensi.

8. Kegiatan praktik adalah proses pembelajaran mahasiswa tentang kegiatan pelayanan rekam medis dan informasi kesehatan dibawah bimbingan dan supervisi yang dilakukan oleh pembimbing lapangan dan pembimbing praktik.

(16)

Standar Lahan Praktik D.III RMIK 9 9. Presentasi hasil praktik adalah kegiatan akhir dari proses bimbingan

yang dilakukan segera setelah mahasiswa menyelesaikan praktik dalam bentuk presentasi yang dihadiri oleh pembimbing praktik dan pembimbing lapangan.

10. Supervisi adalah metode pembelajaran praktik yang dilakukan dengan cara pembimbing praktik berkoordinasi dengan pembimbing lapangan untuk.

11. Nota Kesepahaman (MOU) adalah dokumen yang memuat kesepakatan antara institusi pendidikan dengan lahan praktik dalam penyelenggaraan kegiatan praktik.

(17)

Standar Lahan Praktik D.III RMIK 10

BAB II

STANDAR LAHAN PRAKTIK

PENDIDIKAN D III REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN

A. Tenaga Pembimbing

1. Pembimbing praktik a. Pengertian

Pembimbing praktik adalah dosen dari institusi pendidikan D III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan yang bertanggungjawab dalam pengajaran/praktik mahasiswa di lahan praktik. Fungsi utama dari pembimbing praktik adalah memberikan pembekalan praktik, melaksanakan supervisi, pembimbingan dan menguji mahasiswa sehingga dapat mencapai kompetensi sesuai tuntutan kurikulum. b. Kriteria Pembimbing Praktik

1) Dosen dengan latar belakang pendidikan D III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan dan atau pendidikan kesehatan lain yang sesuai dengan materi praktik dengan masa kerjadi institusi pendidikan minimal 3 (tiga) tahun.

2) Memiliki sertifikat program AKTA/PEKERTI/AA, sertifikat pelatihan pembimbing praktik dan atau pelatihan sesuai bidangnya.

3) Dosen atau dosen tim mata ajar yang terlibat dalam pembelajaran di kelas atau laboratorium.

(18)

Standar Lahan Praktik D.III RMIK 11 4) Memiliki SK pembimbing praktik dari institusi pendidikan.

5) Memahami dan menguasai peran fungsinya sebagai pembimbing praktik

2. Pembimbing Lapangan a. Pengertian

Ahli Madya Rekam Medis dan Informasi Kesehatan yang memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan, bekerja di lahan praktik dan memiliki tugas dan tanggung jawab memfasilitasi dan membimbing serta mengevaluasi mahasiswa dalam melaksanakan praktik. Fungsi utama dari pembimbing lapangan adalah memfasilitasi, melaksanakan bimbingan praktik, supervisi dan menguji pada mahasiswa sehingga dapat mencapai kompetensi sesuai tuntutan kurikulum D III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan.

b. Kriteria

1) Mempunyai latar belakang pendidikan minimal D III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan atau tenaga kesehatan lain dengan pengalaman kerja di Unit Rekam Medis minimal 3 (tiga) tahun dan memiliki sertifikat pelatihan rekam dengan bobot minimal 2 SKP atau setara 30 jam setiap melaksanakan pelatihan.

2) Memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) dan SIK (Surat Ijin Kerja) bagi tenaga kesehatan yang di rumah sakit.

3) Memiliki SK pengangkatan sebagai pembimbing lapangan dari lahan praktik

(19)

Standar Lahan Praktik D.III RMIK 12 4) Memahami dan menguasai peran fungsinya sebagai pembimbing

lapangan.

B. Jenis Lahan

1. Rumah Sakit, dengan kriteria sebagai berikut:

a. Rumah sakit umum dan khusus baik pendidikan maupun non pendidikan yang telah terakreditasi.

b. Memiliki pembimbing lapangan yang memenuhi kriteria dengan jumlah yang memadai (Rasio pembimbing lapangan dan mahasiswa adalah 1: 5-10).

c. Tersedianya berbagai jenis kegiatan praktik Rekam Medis dan Informasi Kesehatan yang memadai untuk mencapai kompetensi yang diinginkan.

d. Tersedianya tempat/ruangan untuk pelaksanaan bimbingan, yang meliputi kegiatan pembekalan, kegiatan praktik, presentasi, dan evaluasi sesuai dengan standar minimal untuk melakukan proses pengelolaan Rekam Medis dan Informasi Kesehatan

e. Memiliki nota kesepahaman (MoU) dan atau perjanjian kerjasama dengan institusi pendidikan RMIK terkait.

f. Tersedia fasilitas media pembelajaran. 2. Puskesmas

a. Memiliki kegiatan pelayanan Rekam Medis dan Informasi Kesehatan.

(20)

Standar Lahan Praktik D.III RMIK 13 b. Memiliki pembimbing lapangan yang memenuhi kriteria dengan

jumlah yang memadai (Rasio pembimbing lapangan dan mahasiswa adalah 1: 5-10).

c. Tersedianya tempat/ruangan untuk pelaksanaan bimbingan, yang meliputi kegiatan pembekalan, kegiatan praktik, presentasi, dan evaluasi sesuai dengan standar minimal untuk melakukan proses Rekam Medis dan Informasi Kesehatan.

d. Memiliki nota kesepahaman (MoU) dan atau perjanjian kerjasama dengan institusi pendidikan RMIK terkait.

e. Tersedia fasilitas media pembelajaran. 3. Dinas Kesehatan

a. Memiliki kegiatan proses pengolahan data kesehatan.

b. Tersedia pembimbing lapangan yang menguasai Sistem Informasi Kesehatan (SIK).

c. Tersedianya tempat/ruangan untuk pelaksanaan bimbingan, yang meliputi kegiatan pembekalan, kegiatan praktik, presentasi, dan evaluasi sesuai dengan standar minimal untuk melakukan proses pengelolaan Rekam Medis dan Informasi Kesehatan.

d. Memiliki nota kesepahaman (MoU) dan atau perjanjian kerjasama dengan institusi pendidikan RMIK terkait.

e. Tersedia fasilitas media pembelajaran

Dalam kegiatan praktik lapangan dapat dilakukan kunjungan lapangan ke kantor asuransi kesehatan, instalansi forensik, kantor badan kearsipan, Pusdatin (Pusat Data dan Informasi).

(21)

Standar Lahan Praktik D.III RMIK 14

C. Sasaran dan Target Pencapaian

Tersedianya kegiatan pelayanan rekam medis dan informasi kesehatan sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai setiap mahasiswa meliputi:

No Sasaran Target Pencapaian

1. Dapat

melaksanakan registrasi pasien.

1. Mampu meregistrasi atas semua kunjungan yang ada di fasilitas pelayanan kesehatan (registrasi pendaftaran pasien rawat jalan, rawat darurat dan rawat inap) sesuai dengan juknis penyelenggaraan rekam medis di institusi pelayanan kesehatan.

2. Mampu melakukan sistem penomoran rekam medis sesuai dengan sistem penomoran yang digunakan. 3. Mampu menerapkan sistem penamaan yang benar. 4. Mampu membuat indeks pasien sesuai dengan

media yang digunakan.

5. Mampu mengoperasionalkan aplikasi pendaftaran/ registrasi pasien sesuai tata cara registrasi pasien yang benar.

6. Mampu berkomunikasi dan bersikap profesional kepada pasien/keluarganya dan petugas terkait. 2. Dapat mengelola

Rekam Medis.

1. Mampu melakukan penyimpanan/penjajaran rekam medis berdasarkan sistem yang digunakan (Straight Numerical, Middle Digit dan Terminal Digit Filing

System) dengan benar dan tepat.

2. Mampu mengambil kembali (retrieval) dengan cepat rekam medis yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan asuhan pasien dan berbagai kebutuhan lainnya.

3. Mampu menata (assembling) rekam medis dengan baik dan benar berdasarkan SOP yang ada.

4. Mampu menganalisis rekam medis secara kuantitatif dengan tepat yang meliputi:

(22)

Standar Lahan Praktik D.III RMIK 15

No Sasaran Target Pencapaian

b. Adanya laporan-laporan yang penting c. Auntentikasi/keabsahan

d. Pendokumentasian yang baik

5. Mampu menganalisis rekam medis secara kualitatif dengan tepat yang meliputi:

a. Kelengkapan dan kekonsistensian pencatatan diagnosis

b. Kekonsistensian pencatatan

c. Pencatatan hal-hal yang dilakukan saat perawatan dan pengobatan

d. Pencatatan surat persetujuan tindakan kedokteran(informed concent)

e. Praktik pencatatan

f. Hal – hal yang menyebabkan berpotensi tuntutan kepada institusi pelayanan kesehatan/pemberi pelayanan sendiri, baik oleh pasien maupun oleh pihak ketiga

6. Mampu melakukan penyusutan rekam medis berdasarkan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

7. Mampu mendesain formulir rekam medis sesuai aturan-aturan dasar.

8. Mampu mengelola data untuk menghasilkan informasi yang berguna bagi institusi pelayanan kesehatan dan pihak ketiga.

9. Mampu melakukan analisis statistik kesehatan 10.Mampu menyajikan data dan laporan ke berbagai

pihak. 3. Dapat mengolah

data Rekam Medis.

1. Mampu menentukan kode diagnosis penyakit, kematian dan tindakan sesuai petunjuk dan peraturan pada pedoman buku klasifikasi yang berlaku.

2. Mampu melakukan indeks diagnosis penyakit, kematian, dan tindakan.

(23)

Standar Lahan Praktik D.III RMIK 16

No Sasaran Target Pencapaian

akurat bagi kepentingan informasi morbiditas dan sistem pelaporan morbiditas yang diharuskan.

4. Mampu mengelola indeks penyakit, tindakan, dokter, kematian, dan lain-lain guna kepentingan laporan medis dan statistik serta permintaan informasi pasien secara cepat dan terperinci.

5. Mampu melakukan pelepasan informasi pasien kepada pihak ketiga sesuai peraturan perundangan yang berlaku.

6. Mampu menggunakan data kode diagnosis penyakit dan tindakan untuk kepentingan pembayaran biaya kesehatan.

4. Dapat mengelola Unit Kerja Rekam Medis.

1. Mampu menentukan kebutuhan informasi, sistem rekam medis dan informasi kesehatan yang akan digunakan

2. Mampu melaksanakan rencana strategis, goal dan objektif untuk area tanggung jawabnya

3. Mampu mempresentasikan tahap – tahap menyusun rencana anggaran/budget unit kerja MIK/RM

4. Mampu merencanakan kebutuhan sarana dan prasarana unit kerja MIK/ RM

5. Mampu merencanakan kebutuhan SDM di unit kerja MIK/ RM

6. Mampu mengembangkan kebijakan dan prosedur tentang MIK/ RM yang sesuai hukum, sertifikasi, akreditasi, dan kebutuhan setempat

7. Mampu mengevaluasi kebijakan dan prosedur tentang MIK/ RM yang sesuai hukum, sertifikasi, akreditasi, dan kebutuhan setempat

8. Mampu mengembangkan sistem MIK/ RM sebagai bagian dari perencanaan sistem informasi dalam sistem pelayanan kesehatan.

9. Mampu menyajikan informasi hasil kerja penyelenggaraan MIK/RM guna evaluasi kinerja unitnya

(24)

Standar Lahan Praktik D.III RMIK 17

No Sasaran Target Pencapaian

10.Mampu melaksanakan dokumentasi unit kerja MIK/ RM

11.Mampu mengoperasikan komputer guna penyelenggaraan sistem MIK/ RM

(25)

Standar Lahan Praktik D.III RMIK 18

BAB III

KOMPETENSI DAN LAHAN PRAKTIK

PENDIDIKAN D III REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN

Standar lahan praktik D III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan mengacu kepada kompetensi kurikulum inti pendidikan D III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan tahun 2011. Untuk pencapaian kompetensi sesuai dengan kurikulum dibutuhkan standar tenaga pembimbing yang memenuhi kualifikasi akademik, sarana prasarana lahan praktik. Secara spesifik standar tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut :

No Kelompok Kompetensi Kompetensi Kebutuhan Lahan Praktik Kriteria Lahan Praktik 1. Klasifikasi dan kodefikasi pe-nyakit, masa-lah – masamasa-lah yang berka-itan dengan kesehatan dan tindakan medis. 1. Mampu menentukan kode penyakit dan permasalahan kese-hatan serta kode tindakan, sesuai de-ngan pedoman yang berlaku di Indonesia. 2. Mampu menelusuri

kelengkapan informasi penunjang diagnosis untuk mendapatkan kode penyakit dan masalah terkait kesehatan serta kode tindakan yang akurat. 3. Mampu mengelola

indeks penyakit, tinda-kan, kematian, dan

1. Rumah Sakit 2. Puskesmas

Sesuai dengan kriteria lahan praktik pada BAB II.

(26)

Standar Lahan Praktik D.III RMIK 19 No Kelompok Kompetensi Kompetensi Kebutuhan Lahan Praktik Kriteria Lahan Praktik

indeks dokter, guna kepentingan laporan medis dan statistik serta permintaan informasi pasien secara cepat dan terperinci.

4. Mampu berkomunikasi dengan dokter dalam mengkonfirmasi diag-nosis dan tindakan berdasarkan hasil telaah pendokumen-tasi Rekam Medis 2 Aspek Hukum dan Etika Profesi 1. Mampu menyajikan informasi kesehatan di Fasilitas Pela-yanan Kesehatan 2. Mampu memahami peraturan-peraturan yang terkait dengan hukum kesehatan dalam menunjang pelepasan informasi pada pasien maupun pihak ke tiga.

3. Mampu mengope-rasikan alat elek-tronik yang diguna-kan dalam pekerjaan Rekam Medis dan Informasi Kesehatan. 1. Rumah Sakit 2. Puskesmas 3. Dinas Kesehatan Sesuai dengan kriteria lahan praktik pada BAB II 3 Manajemen Rekam Medis 1. Mampu meregistrasi atas semua 1. Rumah Sakit 2. Puskesmas Sesuai dengan kriteria lahan

(27)

Standar Lahan Praktik D.III RMIK 20 No Kelompok Kompetensi Kompetensi Kebutuhan Lahan Praktik Kriteria Lahan Praktik dan Informasi Kesehatan

kunjungan yang ada di fasilitas pelayanan kesehatan (registrasi pendaftaran pasien rawat jalan dan rawat inap)

2. Mampu melakukan sistem penomoran rekam medis sesuai dengan sistem penomoran yang digunakan 3. Mampu menerapkan sistem penamaan yang benar 4. Mampu membuat

indeks pasien sesuai dengan media yang digunakan.

5. Mampu menata (assembling) rekam medis dengan baik dan benar sesuai SOP yang ada. 6. Mampu menyimpan, menjajarkan dokumen rekam medis berdasarkan sistem yang digunakan (Straight Numerical, Middle Digit dan Terminal

Digit Filing System).

7. Mampu mengambil kembali (retrieval)

praktik pada BAB II.

(28)

Standar Lahan Praktik D.III RMIK 21 No Kelompok Kompetensi Kompetensi Kebutuhan Lahan Praktik Kriteria Lahan Praktik

dengan cepat rekam medis yang

diperlukan untuk memenuhi

kebutuhan asuhan pasien dan berbagai kebutuhan lainnya. 8. Mampu melakukan penyusutan rekam medis berdasarkan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. 9. Mampu mendesain formulir rekam medis. 4 Menjaga Mutu Rekam Medis 1. Mampu melak-sanakan program kegiatan menjaga mutu (QA) rekam medis.

2. Mampu menganalisis rekam medis secara kuantitatif dengan tepat meliputi: a. Kebenaran identifikasi b. Adanya laporan-laporan yang penting c. Autentikasi d. Pendokumentasia n yang baik 3. Mampu menganalisis

rekam medis secara

1. Rumah Sakit 2. Puskesmas Sesuai dengan kriteria lahan praktik pada BAB II.

(29)

Standar Lahan Praktik D.III RMIK 22 No Kelompok Kompetensi Kompetensi Kebutuhan Lahan Praktik Kriteria Lahan Praktik kualitatif sesuai komponenya 4. Mampu memonitor kesesuaian kebijakan dan prosedur agar tetap relevan dengan manajemen data klinis

5 Statistik Kesehatan

1. Mampu mengiden-tifikasi informasi yang dibutuhkan sebagai dasar pengambilan keputusan

2. Mampu mendesain formulir untuk tahap pengumpulan data kesehatan 3. Mampu mengelola data untuk penyusunan laporan efisiensi pelayanan pada sarana pelayanan kesehatan 4. Mampu melakukan analisis statistik kesehatan 5. Mampu mem-peresentasikan data dan laporan ke berbagai pihak 6. Mampu menggunakan apli-kasi komputer untuk pengumpulan, pengolahan dan 1. Rumah Sakit 2. Puskesmas 3. Dinas Kesehatan Sesuai dengan kriteria lahan praktik pada BAB II

(30)

Standar Lahan Praktik D.III RMIK 23 No Kelompok Kompetensi Kompetensi Kebutuhan Lahan Praktik Kriteria Lahan Praktik penyajian informasi kesehatan 6 Manajemen Unit Kerja Manajemen Informasi Kesehatan/ Rekam Medis 1. Mampu menentukan kebutuhan informasi, sistem rekam medis dan informasi

kesehatan yang akan digunakan

2. Mampu melaksa-nakan rencana strategis, goal dan objektif untuk area tanggung jawabnya 3. Mampu

mempresen-tasikan tahap – tahap menyusun rencana anggaran/budget unit kerja MIK/RM

4. Merencanakan kebu-tuhan sarana dan prasarana unit kerja MIK/ RM

5. Mampu merencana-kan kebutuhan SDM di unit kerja MIK/ RM 6. Mampu

mengem-bangkan kebijakan dan prosedur tentang MIK/ RM yang sesuai hukum, sertifikasi, akreditasi, dan kebutuhan setempat 7. Mampu

mengeva-luasi kebijakan dan prosedur tentang

1. Rumah Sakit 2. Puskesmas

Sesuai dengan kriteria lahan praktik pada BAB II

(31)

Standar Lahan Praktik D.III RMIK 24 No Kelompok Kompetensi Kompetensi Kebutuhan Lahan Praktik Kriteria Lahan Praktik

MIK/ RM yang sesuai hukum, sertifikasi, akreditasi, dan kebutuhan setempat 8. Mampu

mengem-bangkan sistem MIK/ RM sebagai bagian dari perencanaan sistem informasi da-lam sistem pelaya-nan kesehatan. 9. Mampu menyajikan

informasi hasil kerja penyelenggaraan MIK/RM guna evaluasi kinerja unitnya 10.Mampu melaksa-nakan dokumentasi unit kerja MIK/ RM 11.Mampu

mengope-rasikan komputer guna penyeleng-garaan sistem MIK/ RM

7 Kemitraan Profesi

1. Mampu melak-sanakan komunikasi efektif dengan semua tingkatan

2. Mampu mengiden-tifikasi kebutuhan informasi bagi pelanggan baik internal & eksternal 3. Mampu 1. Rumah Sakit 2. Puskesmas 3. Dinas Kesehatan Sesuai dengan kriteria lahan praktik pada BAB II

(32)

Standar Lahan Praktik D.III RMIK 25 No Kelompok Kompetensi Kompetensi Kebutuhan Lahan Praktik Kriteria Lahan Praktik Melaksanakan komunikasi dengan teknologi mutakhir (internet, e-mail, fax, dll)

(33)

Standar Lahan Praktik D.III RMIK 26

BAB IV PENUTUP

Standar lahan praktik D III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan ini merupakan acuan bagi pengelola program D III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan termasuk pembimbing praktik yang bertanggung jawab terhadap kegiatan praktik D III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan. Di samping itu, buku ini juga sebagai acuan bagi institusi lahan praktik dan para pembimbing lapangan di lahan praktik dalam upaya meningkatkan kualitas praktik D III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan secara optimal yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas kompetensi lulusan.

Buku standar lahan praktik pendidikan D III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan ini digunakan sebagai acuan yang bersifat umum dalam mengelola praktik D III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan. Dalam implementasinya masih dimungkinkan diadakan pengaturan sesuai kebutuhan praktik program D III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan dan kondisi setempat yang tidak bertentangan dengan standar lahan praktik D III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan ini serta tidak mengabaikan kompetensi lulusan.

Selanjutnya, bagi pengelola institusi pendidikan terutama pengelola praktik D III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan hendaknya senantiasa mengikuti perkembangan ilmu Rekam Medis dan Informasi Kesehatan di setiap institusi pelayanan kesehatan yang digunakan sebagai lahan praktik.

(34)

Standar Lahan Praktik D.III RMIK

KONTRIBUTOR

Standar Lahan Praktik Diploma III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan ini berhasil disusun atas partisipasi aktif dan kontribusi positif dari berbagai pihak, antara lain:

Tingkat Pusat :

Dr. Donald Pardede, MPPM; Dr. Asjikin Iman Hidayat Dachlan, MHA; Dra. Trini Nurwati, M.Kes; Sri Sunarsih, DFM, Msi; Asep Fithri Hilman, S.Si, M.Pd; Ismawiningsih, SKM, MKM; Yuyun Widyaningsih, S.Kep, MKM; Eric Irawati, S.SiT; Ns I Ratnah, S.Kep; Dora Handyka, S.ST; Matadih, S.Sos.

Tingkat Daerah :

Lily Widjaya, SKM, MM ( D.III Rekam Medis Universitas Esa Unggul); Hj. Hosizah, SKM, MKM (D.III Rekam Medis Universitas Esa Ungggul); Retno Suryaningsih, AMd.Perkes, SKM (APIKES Bhumi Husada Jakarta); Gugun Priyadi, AMd.Perkes.SAP (Jurusan Pikes Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya); Ida Wahyuni, AMd.Perkes(Jurusan Pikes Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya); Fajar Yunita Sari, AMd.PK (Jurusan Pikes Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya); Drs. Muchlis Rasjid, MARS (APIKES Bandung); Andi Turgandi, S.Sos, MH.Kes (APIKES Bandung); Sri Sugiarsi, SKM, M.Kes; dr.Wisnaningsih Surjoseputro (Prodi D.III PIKES FKM IIK Bhakti Wiyata Kediri); Endah Widaningtyas, SE (D.III PIKES STIKES HAKLI Semarang).

Dan semua individu/pihak yang telah membantu penyusunan Standar Lahan Praktik Diploma III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan yang tidak dapat disebutkan

(35)

Referensi

Dokumen terkait

Bentuk nyata dari implementasi strategi perusahaan yang telah dirumuskan dalam tahap pencocokan menggunakan matriks SWOT yaitu berupa rekomendasi program kerja. Rekomendasi

Hal itu dapat terjadi karena limbah tomat adalah salah satu jenis limbah or- ganik yang dapat dimanfaatkan sebagai media biakan (inokulan) yang mengan- dung mikroba-mikroba

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman KAMA, khususnya Githa’00 yang telah meminjamkan buku serta mengajak saya untuk terlibat dalam kegiatan pameran di Museum

Ichsan Anshory AM, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang telah membantu dalam proses penyelesaian segala urusan administrasi yang

Salah satu metode untuk pemasangan pipa yaitu metode S-lay, disebut S-lay karena kurva pipa yang keluar dari kapal pemasang sampai seabed berbentuk

Simpulan hasil penelitian bahwa profil kondisi fisik spiker atlet bolavoli PPLP Jawa Tengah masih tergolong kurang, terutama menyangkut kekuatan otot lengan, kelentukan otot

Judul Penelitian Lokasi Penelitian Unit Analisis Teknik analisis Retno Chusniati (1997) Peranan Kota Muntilan dalam Pelayanan Sosial Ekonomi Terhadap Sekitarnya Kota

Sebuah proses pembuatan komposisi sudah barang tentu dilandasi oleh ide, yang dapat diwujudkan dalam bentuk karya komposisi. Ide garapan merupakan sumber