SFAC No. 6:
1. Hutang---kemungkinan pengorbanan manfaat ekonomi dimasa datang yang timbul dari kewajiban saat ini, suatu entitas tertentu untuk mentransfer aset atau memberikan jasa kepada entitas lain di masa datang, sebagai akibat transaksi atau kewajiban masa lalu.
2. elemen penyusunan neraca---aset, kewajiban, ekuitas. 3. persamaan akuntansi---aset=liabilities + equty
4. teori entitas---aset=equitas
5. teori kepemilikan---aset-liabilitiea=equity SFAC No. 5:
1. Pengungkapan hutang pada laporan keuangan harus sesuai dengan definisi hutang berdasarkanSFAC No.6 dan hutang harus diukur.
2. Para akuntan menggunakan pendekatan transaksi untuk mengukur hutang yaitu diukur sesuai jumlah yang dapat ditetapkan pada saat pengukuran.
3. Hutang diukur dengan “present value” dari arus kas masa datang yang didiskontokan dengan tingkat bunga pasar.
4. PV yang didiskontokan mengukur “nilai wajar hutang” pada saat diterbitkan. Pernyataan FASB:
1. Diperlukan pengakuan hutang dan “PV Post Retirement Benefit” contoh: perlindungan kesehatan bagi pensiun.
2. Post retirement benefit---pengorbanan sumber daya dimasa datang karena karyawan punya hak atas keuntungan masa datang selama periode saat ini dan sebelumnya. Debt Vs Equity
1. Semua item disebelah kanan neraca berupa---hutang dan ekuitas.
2. Masalah---financial interest termasuk liabilities atau equity dan kepada siapa LK disediakan?
3. Kesalahan penentuan liabilities atau equitas:
a. Banyaknya variasi sekuritas yang diterbitkan perusahaan tidak memberikan petunjuk mengenai “pola akuntansi” tersebut.
b. Tidak ada pedoman otorisasi yang digunakan untuk menerapkan pola klasifikasi tersebut sehingga seseorang dapat mengklasifikasikan sebagai hutang atau ekuitas. c. Contoh perbedaan penentuan liabilities atau utang:
öGAAp---redeemable preferred stock adalah ekuitas.
öSEC--- redeemable preferred stock adalah debt.
13 cara untuk menentukan suatu item adalah hutang atau ekuitas: 1. Maturity date (tanggal jatuh tempo)
Debt punya maturity date dan persyaratan pelunasan, equity tidak. Contoh: sinking fund termasuk debt.
2. Claim on aset (klaim terhadap aset)
Saat likuidasi klaim kreditor harus didahulukan daripada klaim kepemilikan ekuitas. 3. Claim on income (klaim terhadap income)
Sekuritas yang menghasilkan dividen tetap atau suku bunga atas dividen atau bunga lainnya, menjadi kumulatif bila tidak dibayar untuk periode tertentu termasuk debt. Sekuritas tidak memberikan suku bunga tetap namun memberikan hak atas pembagian income termasuk equitas.
Penilaian pasar atas debt tidak dipengaruhi kinerja perusahaan untuk mampu bayar utang, penilaian pasar atas ekuitas dipengaruhi earning dan harapan investor untuk memperoleh dividen masa yang akan datang.
5. Voice in management
Hutang tidak ada hak suara, ekuitas ya.
6. Maturity value
Hutang ada nilai jatuh tempo selama umur utang, ekuitas tidak ada nilai jatuh tempo kecuali saat likuidasi.
7. Intent of parties
Jika investor menginvestasikan uangnya sebagai investasi utama atas dasar keamanan termasuk debt, jika investor ingin mendapatkan pertumbuhan modal dan sekuritas memberikannya maka sekuritas tersebut merupakan ekuitas.
8. Preemtive rights
Sekuritas yang punya hak membeli common stock baru termasuk ekuitas.
9. Convertion features
Sekuritas yang bisa dikonversi termasuk ekuitas, sebaliknya 10. Potential dillution of EPS
Sekuritas yang punya PD of EPS termasuk ekuitas, sebaliknya 11. Right to enforce payment
Kreditor mempunyai hak menerima bunga periodik dari mulai persetujuan s.d. pembayaran terakhir saat jatuh tempo dan saat bangkrut punya hak lebih dulu termasuk debt, sebaliknya
12. Good business reason for issuing
Jika sekuritas diterbitkan dengan tingkat kapitalisasi rendah atau diterbitkan saat keadaan kesulitan likuiditas termasuk ekuitas, sebaliknya
13. Identify of interest between creditors and owners
Jika orang yang berinvestasi dalam debt sekuritas adalah individu yang sama, keluarganya atau yang memegang saham biasa termasuk ekuitas, sebaliknya
Hutang (debt):
1. Long-term debt (hutang jangka panjang)---kewajiban tidak akan dibayar dalam waktu 1 tahun/siklus normal operasi sekarang.
Contoh:bond payable, long term notes payable, lease obligation, pension obligation, deferred taxes, other long term deferrals, dan contingent liabilities.
2. Short term debt (hutang jangka pendek)---kewajiaban akan dibayar dalam waktu 1 tahun.
Empat alasan memilih debt daripada ekuitas:
1. Ketika bond hanya satu-satunya sumber dana yang ada
2. Biayanya lebih rendah
3. Menimbulkan keuntungan pajak 4. Tidak ada hak voting suara Trading on equity (dana Pinjaman)
1. Alasan menggunakan dana pinjaman karena harapan untuk menanamkanya dalam proyek modal yang akan memberikan imbalan hasil melebihi beban dana yang diperoleh. 2. Trading on equity menaikan rate of return dari C/S selama hasil dari proyek lebih besar dari beban dana pinjaman, bila tidak berarti menurunkan rate of return.
Jenis-Jenis Bond
1. Mortgage Bond---dijamin dengan aset, tidak dapat diperjualbelikan, klaim lebih dulu (pertama) jika perusahaan dilikuidasi.
2. Debenture Bond---tidak dijamin dengan aset apapun, dapat diperjualbelikan, berdasarkan pada kredibilitas perusahaan.
Harga Jual Bond
1. State interest rate---tarif bunga yang tercantum dalam perjanjian bonds. 2. SIR tidak dapat diubah, maka market rate(MR) akan disesuaikan, sehingga Effective Rate (ER)=MR
3. Yield Rate (YR)---tarif bunga untuk menjual bonds.
4. Harga jual bonds---PV nilai nominal = PV pembayaran bunga yang didiskontokan pada YR.
5. Face Value---nilai jual ketika investor bersedia menerima SR.
6. Diskonto---nilai jual ketika MR>SIR, atau dijual dibawah face value sehingga menaikan ER.
7. Premium---nilai jual ketika MR<SIR atau dijual diatas face value sehingga menurunkan ER.
8. Jika bonds dijual/diterbitkan diantara tanggal pembayaran bunga, investor harus membayar bunga yang terhutang, dari tanggal kontrak sampai tanggal penerbitan bond. Bunga terhutang tersebut akan dibayarkan kembali pada investor pada tanggal pembayaran bunga yang akan datang sehingga merupakan hutang lancar bagi perusahaan yang menerbitkan.
9. Nilai lual---diskonto nilai jatuh tempo dan pembayaran bunga dari tanggal kontrak sampai dengan jatuh tempo+penghasilan dari bonds dari tanggal kontrak sampai dengan penerbitan.
APB No.21:
a. Biaya penerbitan bond akan diperlakukan sebagai beban yang ditangguhkan b. Disajikan sebagai aset dalam neraca
c. Diamortisasi dari tanggal penerbitan sampai tanggal jatuh tempo.
d. Pendukung pendapat ini berargumen bahwa biaya penerbitan bonds mempunyai manfaat di masa datang karena terlibat dlam proses penghasilan.
2. SFAC No. 6:
a. Biaya penerbitan bond tidak kriteria sebagai aset
b. Maka biaya penerbitan diperlakukan sebagai beban pada periode peminjaman.
c. Biaya ini akan mengurangi hasil peminjaman, sehingga menyebabkan kenaikan efektif interest rate.
d. Pendukung pendapat ini berargumen bahwa biaya penerbitan bond tidak mempunyai manfaat di masa datang.
Biaya bunga Bonds
Terdapat dua metode alokasi beban bunga dan premi/diskonto:
1. Metode garis lurus, total diskonto/premi dibagi dengan jumlah periode bunga.
2. Metode bunga efektif:
a. Menerapkan yield rate terhadap nilai bonds yang bervariasi dalam setiap periode untuk menentukan beban bunga.
b. Amortisasi diskonto/premi---selisih antara beban bunga dibayar menurut stated rate dan beban bunga menurut yang dicatat.
c. Metode bunga ini lebih layak karena menghasilkan tarif bunga yang stabil dan menghasilkan saldo yang sama dengan nilai sekarang dari arus kas masa depan pada tingkat market rate.
d. APB No.21 menyarankan penggunaan metode ini jika hasil yang diperoleh dengan metode garis lurus tak berbeda secara material.
Zero Coupon Bonds
1. Dijual dibawah nilai face value karena tidak memberikan pembayaran bunga periodik atau tidak terdapat tarif bunga yang ditetapkan.
2. Biaya bunga penerbit ditetapkan dengan metode bunga efektif dan mengalokasikan total diskonto selama masa umur bonds.
3. Bonds jenis ini populer dalam bentuk dana pensiun. Call Provision (ketentuan penarikan)
1. Jika kondisi pasar tidak menguntungkan perlu menetapkan tarif bunga yang lebih tinggi atau promis dalam perjanjian bonds tentang operasi keuangan perusahaan, seperti:
a. Pembatasan dividen
b. Mempertahankan posisi modal kerja
c. Memelihara suatu hubungan hutang dan eqity tertentu
2. Call provision---adalah merecall hutang pada persentase tertentu dari dari harga penerbitan awal.
3. Penarikan dini hutang, terdapat 2 bentuk:
a. Dana yang dipinjam tidak diperlukan lagi sehingga dibatalkan (retirement debt) b. Hutang yang ada sekarang diganti dengan hutang lain (debt refunding). Tiga metode akuntansi untuk gain and loss dari transaksi refunding (ARB No. 43):
1. Membuat penghapusan langsung terhadap gain/loss dalam tahun terjadinya transaksi. Metode ini paling logis karena nilai hutang telah berubah sepanjang sisa umurnya dan pembayaran sebesar harga penarikan merupakan metode paling menguntungkan untuk mengeliminir hutang.
2. amortisasi gain and loss selama sisa umur bond yang lama. Pendukung metode ini berkata adanya manfaat karena akan terjadi biaya bunga yang lebih tinggi jika bond yang lama tidak dibiayai.
3. amortisasi gain and loss selama sisa umur bond yang baru. Pendukung metode ini atas dasar konsep penandingan, dimana tarif bunga lebih rendah yang diperoleh dengan adanya refunding akan disesuaikan untuk mencerminkan refunding gain/loss.
4. APB No. 26:
a. tidak ada perbedaan atas penarikan lebih awal hutang antara retirement dan refunding b. keduanya diakuntansikan dengan cara yang sama dengan dengan mengakui gain/loss pada periode penarikan.
5. SFAS No. 4:
a. Mengakui gain/loss akibat penarikan hutang apakah lebih awal atau pada saat jatuh tempo.
b. Retirement diklasifikasikan sebagai pos luar biasa tanpa memperdulikan apakah memenuhi 2 kriteria pos luar biasa.
6. SFAS No. 76:
a. Mengamandemen APB No. 26
b. Ketentuan dalam APB No.26 dapat diterapkan dalam setiap penarikan apakah penarikan dini atau tidak, kecuali ada perjanjian lain. Contoh: restrukturisasi hutang.
1. Merupakan kombinasi hutang dengan opsi untuk mengubah, sehingga menimbulkan permasalahan dalam pencatatan akuntansi.
2. Pandangan-pandangan tentang hutang yang dapat dikonversi: Pandangan ke-1
a. Bond dan hak opsi tidak perlu dibedakan sehingga memperlakukan convertible bond sebagaimana biasa.
b. Hak konversi tidak mempunyai nilai pasar. Pandangan ke-2
a. Menyatakan karakteristik konversi sehingga equity dan nilainya harus dipisahkan dari bond dan dimasukkan dalam komponen additional paid in capital.
b. Hak konversi mempunyi fungsi penentu harga terhadap saham bukan terhadap bond. Pandangan ke-3
a. Menyatakan bahwa convertible debt seharusnya diklasifikasikan menurut karakteristik yang mengatur yaitu apakah instrument memenuhi definisi hutang ataukah equity pada tanggal penerbitan.
b. FASB menjelaskan 4 pendekatan:
ö Diklasifikasikan berdasarkan syarat kontrak pada saat penerbitan. Tanpa hak konversi, bunga dan pembayaran jatuh tempo harus dibuat, sehingga diklasifiksikan sebagai hutang.
ö Diklasifikasi sebagai hutang jika instrument debt mensyaratkan kewajiban untuk menstranfer instrument keuangan kepada pemegang bond jika opsi digunakan.
ö Diklasifikasi menurut instrument keuangan dasar yang mempunyai nilai tertinggi.
ö Diklasifikasikan berdasarkan hasil yang paling mungkin. Convertible bond akan diklasifikasikan sebagai equity jika hak konversi dianggap sebagai hasil yang paling mungkin. Pandangan ke-4
a. Bond dan hak opsi merupakan dua hutang yang berbeda yang memerlukan pengungkapan terpisah.
b. Karena hak opsi mewajibkan perusahaan untuk mentransfer saham kepada pemegang bond, maka opsi dianggap sebagai seluruh hutang.
Hutang Jangka Panjang
1. Merupakan kewajiban untuk membayar jumlah tertentu di masa yang akan datang, termasuk provisi untuk bunga dari jumlah yang dipinjam.
2. Menurut APB Opinion No. 21 yang mengatur mengenai bunga dari piutang maupun hutang menyatakan bahwa:
a. Notes yang semata-mata diubah menjadi kas diharapkan memperoleh sebesar sebesar nilai nilai sekarang dari jumlah kas yang ditukarkan.
b. Notes yang ditukar dengan property, barang dagangan, dan jasa dianggap akan memperoleh tingkat bunga yang sewajarnya.
c. Jika tidak ada jumlah bunga yang ditetapkan, maka nilai sekarang dari notes akan ditentukan dengan:
ö Fair market value dari property, barang dagangan, dan jasa yang ditukarkan.
ö Nilai pasar dari notes itu sendiri pada saat diperjualbelikan.
d. Jika point 3a dan 3b tak bisa ditentukan, maka nilai sekarang dari notes ditentukan dengan mendiskontokan semua pembayaran yang akan datang.
Hutang Jangka Pendek yang akan Dibiayai Kembali
1. Dua syarat hutang jangka pendek dikategorikan hutan
gjangka panjang (SFAS No.6):
a. Terdapat maksud manajemen membiayai
kembali hutang jangka pendek menjadi hutang jangka panjang, hal ini ditunjukan dengan modal kerja yang tidak akan berkurang dengan adanya pemenuhan kewajiban.
b. Perusahaan menunjukan kemampuanya
untuk membiayai kembali hutangnya, ditunjukan dengan adanya perjanjian membiayai kembali hutang menjadi jangka panjang dengan kreditur yang berkualitas.
2. Perusahaan mungkin akan membiayai kembali
hutang dengan cara:
a. Menggantinya dengan hutang jangka panjang. b. Atau menerbitkan sekuritas kepemilikan.
c. Dapat juga dengan cara hutang jangka pendek diperpanjang waktunya, diperbaharui atau diganti dengan hutang jangka pendek lain. Kewajiban jangka pendek yang dikeluarkan dari bagian hutang lancar perlu diungkapkan dalam catatan kaki.
Kredit yang Ditangguhkan
1. Meliputi: income yang diterima dimuka, pajak yang ditangguhkan,dan laba kotor yang belum direalisasikan pada penjualan metode cicilan.
2. Deferred gross profit tidak sesuai dengan definisi hutang dalam SFAC No.6 karena laba kotor yang ditangguhkan diakibatkan dari pengakuan piutang secara terus menerus untuk mencerminkan biaya yang belum tercover.
3. Deferred gross profit secara konseptual merupakan penilaian aset dan seharusnya ditunjukan sebagai kontra perkiraan piutang dalam neraca.
Kewajiban Bersyarat
1. Kejadian future yang possible akan berpengaruh pada
firm, comtoh:
a. Kasus pengadilan yang ditangguhkan b. Perselisihan PPh
c. Note receivable yang didiskontokan d. Persetujuan untuk membantu
2. Ketiga istilah didefinisikan dan perlakuan akuntansi yang diperlukan:
a. Sangat mungkin (probable), besar kemungkinan dicatat dalam perkiraan tersendiri jika jumlahnya dapat diestimasi dengan layak. Jika tidak dapat diestimasi diungkap dalam catatan atas laporan keuangan.
b. Cukup mungkin (reasonably possible), kemungkinan tidak terlalu besar atau tidak terlalu kecil. Dilaporkan dalam catatan laporan keuangan.
c. Kurang mungkin (remote), tidak perlu dicatat atau dilaporkan kecuali jika suatu garansi. Troubled Debt Restructuring
1. SFAC No. 15:
a. Kreditur karena alasan ekonomi atau karena alasan hukum yang berkaitan dengan kesulitan keuangan yang dialami debitur, memberikan kelonggaran kepada debitur meskipun hal itu tidak diperjanjikan sebelumnnya.
b. Kelonggaran itu berasal dari persetujuan antara kreditur dan debitur atau dipaksakan atau dipaksakan oleh suatu pengadilan.
2. Restrukturisasi hutang meliputi, tapi tidak terbatas satu atau kombinasi dibawah ini: a. Modifikasi syarat hutang, seperti satu atau kombinasi dari:
ö Pengurangan...dari stated interest rate untuk sisa umur hutang
ö Perpanjangan tanggal jatuh tempo, pengurangan suku bunga
ö Pengurangan...nilai jatuh tempo atau persetujuan lain.
ö Pengurangan...jumlah bunga yang terhutang.
b. Penerbitan atau penjaminan lain atas kepentingan/hak terhadap equity kepada kreditur oleh debitur untuk melunasi semua atau sebagian hutang kecuali kepentingan/hak terhadap equity tersebut dijamin menurut syarata yang telah ada untuk mengubah hutang menjadi kepentingan/hak terhadap modal.
c. Sebuah transfer piutang dari debitur kepada kreditur dari pihak ketiga, real estate atau aset lain untuk melunasi semua atau sebagian hutang.
Modifikasi Syarat
1. Mengakibatkan dua situasi:
a. Jumlah prinsip dan bunga yang akan dibayar lebih besar dari nilai terbawa hutang yang ada sekarang, tidak ada gain yang diakui debitur, tidak ada loss yang diakui oleh kreditur.
b. Jumlah prinsip dan bunga yang akan dibayar lebih kecil dari nilai terbawa hutang yang ada sekarang, ada gain yang diakui oleh debitur dan ada loss yang diakui kreditur.
2. Pada saat restrukturisasi ditentukan bahwa jumlah total yang akan dibayar melebihi nilai terbawa hutang pada tanggal perjanjian restrukturisasi, tidak perlu ada penyesuaian terhadap nilai terbawa tersebut.
3. Perlu adanya penentuan effective interest rate untuk menyamakan total pembayaran masa depan dengan nilai terbawa hutang.
4. Tarif ini diterapkan ke jumlah nilai terbawa obligasi setiap tahun untuk menentukan jumlah beban bunga. Perbedaan antara jumlah tercatat beban bunga dengan pembayaran kas mengurangi nilai terbawa hutang.
Pelunasan dengan Aset atau Pertukaran Ekuitas
1. Transfer aset/ekuitas dicatat sebesar nilai pasar. Nilai pasar ditentukan pada saat pertukaran kecuali kalau nilai pasar hutang telah diketahui secara jelas.
2. Keuntungan luar biasa diakui debitur atas kelebihan nilai hutang tercatat dengan nilai pasar yang ditransfer.
3. Kreditur mencatat kerugian piutang tidak tertagih (bad debt loss) namun bukan sebagai pos luar biasa.
4. Dalam hal pertukaran aset debitur juga diperlukan untuk mencatat gain/loss akibat selisih antara nilai pasar aktiva yang diserahkan dengan nilai terbawa aktiva yang diserahkan.
5. Transfer ekuitas menimbulkan keuntungan luar biasa bagi debitur yang besarnya sama dengan perbedaan antara nilai pasar wajar dari ekuitas dan nilai terbawa hutang yang dilikuidasi.
6. Kreditur harus mengakui kerugian yang sama besarnya sama dengan perbedaan antara nilai pasar wajar dari ekuitas dan nilai terbawa hutang sebagai suatu investasi.