• Tidak ada hasil yang ditemukan

b) Sebagian tanah Hak Pengelolaan (HPL)

Beban Denda dan Klaim 4,385,067 537,700 Fines and Claims

b) Sebagian tanah Hak Pengelolaan (HPL)

Perusahaan di Pelabuhan Cabang Tanjung Emas Semarang dikuasai oleh penduduk dan telah diterbitkan Sertifikat Hak Milik oleh Kantor Pertanahan Kodya Semarang dengan nilai kurang lebih Rp9.953.600.

b) Parts of land management right (HPL) at Tanjung Emas of Semarang was occupied and claimed by residents with certificates of ownership released by District Land Office (BPN) of Semarang City with value approximately Rp9,593,600.

5. Sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang

Saham Luar Biasa dalam risalah rapat

No.HM.0705/11/P.III-2002, 027.A/LAT.01.KOM/XII- 2002 tanggal 2 Desember 2002 yang menyatakan Perusahaan mengundurkan diri dari keikutsertaan dalam pemilikan PT Lamin Aspalindotiga (LAMIN). Saat ini sedang diupayakan proses pengunduran diri dari kepemilikan saham LAMIN melalui persetujuan Menteri BUMN terlebih dahulu sesuai ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan dan Perusahaan masih dalam proses menentukan nilai kompensasi atas penyertaan tersebut. Asset LAMIN telah dilelang dan telah dimenangkan oleh PT BJTI anak usaha Perusahaan.

5. Based on decision of extra ordinary shareholders' meeting as mentioned in minute of meeting No.HM.0705/11/P.III-2002, 027.A/LAT.01.KOM/XII- 2002 dated December 2, 2002 it was stated that the Company withdraw from the ownership of PT Lamin Aspalindotiga (LAMIN). Currently, the process of resigning from LAMIN share ownership through the approval of the Minister of State-Owned Enterprises in accordance with the Company's Articles of Association and the Company is still in the process of determining the compensation value of such participation. LAMIN's asset has been auctioned and has been won by PT BJTI subsidiary of the Company.

6. Saudara Yusuf Efendi sebagai Penggugat melawan Saudari Widji sebagai Tergugat dan PT Pelindo III sebagai Turut Tergugat, gugatan Saudara Yusuf Efendi terhadap Saudari Widji dan PT Pelindo III sebagai turut tergugat dengan No. perkara 13/Pdt.G/2013/PN.Sby tanggal 22 Januari 2013.

6. Mr. Yusuf Efendi, a Plaintiff against Mrs. Widji, a Defendant and PT Pelindo III as Co-defendant, Mr.Yusuf Efendi filed lawsuit against Mrs. Widji and PT Pelindo III as a co-defendant with case No.13/Pdt.G/2013/PN.Sby dated January 22, 2013.

Penggugat mengaku sebagai ahli waris yang sah atas bangunan Jl. Teluk Nibung Timur 8/25A Surabaya yang berdiri di atas HPL Pelabuhan, penggugat menyatakan bahwa tergugat telah menempati obyek sengketa tanpa ijin penggugat, selanjutnya penggugat meminta kepada turut tergugat untuk mengubah ijin penggunaan tanah yang sebelumnya atas nama tergugat menjadi atas nama penggugat dan telah ada putusan Pengadilan Negeri Surabaya No. Pdt.G 13/PN.Sby tanggal 28 Agustus 2013 yang menerima sebagian tuntutan penggugat. Saat ini PT Pelindo III (Persero) selaku turut tergugat telah mengajukan banding atas putusan PN tersebut.

Plaintiff claimed to be the legitimate heir of the building in Jl. Teluk Nibung East 8/25A Surabaya port standing on HPL, the plaintiff claimed that the defendant had occupied the disputed without permission of the plaintiff, then the plaintiff requested the defendant helped to change the land use permit previously on behalf of the defendant to be on behalf of the Plaintiff and no decision has been made by Surabaya District Court No. Pdt.G 13/PN.Sby dated August 28, 2013 the plaintiff received a partial claim. Currently PT Pelindo III (Persero) as co-defendant appealed to the decision of the District Court.

Belum ada tindak lanjut, karena hingga saat ini belum ada putusan banding.

There has been no follow-up, because until now there has been no resolution of an appeal.

7. Sengketa rumah dinas operasional (RDO) Alm. Hamonangan Ritonga di Cabang Benoa.

7. Dispute the official residence of the operational (RDO) alm. Hamonangan Ritonga in Benoa Branch.

PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) selaku Penggugat melawan Delila Harahap (janda/ ahli waris Alm. Hamonangan Ritonga, pensiunan pegawai) selaku Tergugat, dalam perkara perdata dengan Nomor register 69/Pdt.G/2014/PN.Dps.

PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) as plaintiff against Delila Harahap (widow / heirs Alm. Hamonangan Ritonga, Retired Employee) as Defendant in a civil case with register number 69/Pdt.G/2014/PN.Dps.

Pada awalnya Alm. Hamonangan Ritonga menempati rumah dinas operasional (RDO) yang terletak di Jalan Pulau Ambon Nomor 13, Denpasar saat bertugas sebagai Kepala Dinas Kepanduan Cabang Benoa. Akan tetapi hingga Almarhum mutasi ke cabang Tanjung Wangi hingga pensiun dan meninggal, Almarhum beserta ahli warisnya tidak mengosongkan rumah dinas dimaksud walaupun telah berulangkali diperingatkan.

Initially Alm. Hamonangan Ritonga in housing operations (RDO) located in Ambon Island Road No. 13, Denpasar is currently serving as Head Scout Branch Benoa. But until He moved to the branch Tanjung Wangi until retirement and died, their heirs and their late vacate official residence in question despite repeated warnings.

Perkara telah diputus oleh Pengadilan Negeri Denpasar pada tanggal 23 Oktober 2014, yang amar putusannya pada pokoknya mengabulkan gugatan Penggugat sebagian dan menyatakan bahwa Penggugat adalah pemilik sah obyek sengketa.

The case has been decided by the Denpasar District Court on October 23, 2014, the verdict in principle in favor of the Plaintiff partially and stated that the Plaintiff is the rightful owner of the disputed object.

Atas putusan Pengadilan Negeri Denpasar tersebut, Tergugat mengajukan banding, dimana Pengadilan Tinggi Denpasar pada tanggal 21 April 2015 mengeluarkan putusan yang pada pokoknya menguatkan putusan PN Denpasar dan atas putusan banding tersebut Pembanding/ Tergugat mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung. PT Pelindo III telah menyampaikan kontra memori kasasi.

On the Denpasar District Court, Defendant filed an appeal, which the Denpasar High Court on 21 April 2015 issued a ruling that essentially upheld the ruling Denpasar District Court and on appeal the decision of the Appellant / Defendant appealed to the Supreme Court. PT Pelindo III has submitted a counter against the cassation.

Telah dikeluarkan putusan Kasasi Nomor 3266 K/PDT/2015 tanggal 15 Maret 2016, yang amar putusannya menolak kasasi Pemohonan (Delila Harahap). Salinan putusan atas perkara tersebut telah diterima PT Pelindo III (Persero) pada tanggal 9 Desember 2016.

Telah dikeluarkan putusan Kasasi Nomor 3266 K/PDT/2015 tanggal 15 Maret 2016, yang amar putusannya menolak kasasi Pemohonan (Delila Harahap). A copy of the ruling on the case has been accepted by PT Pelindo III (Persero) on December 9, 2016.

Pada 30 September 2017 Tindak Lanjut adalah dengan dilaksanakan proses eksekusi sesuai dengan putusan kasasi.

On September 30, 2017 Follow-up is carried out in accordance with the process of execution of the decision of the appeal.

8. Sengketa terkait revitalisasi Kalimas. 8. Disputes relating to the revitalization of Kalimas.

PT Upaya Export, dkk. Suanthie John, Sugihan Suliandjo, dll, selaku Penggugat melawan PT Pelindo III (Persero) selaku Tergugat dalam perkara Tata Usaha Negara Nomor 49-57/G/2015/PTUN.SBY.

PT Upaya Export, et al. Suanthie John, Sugihan Suliandjo, etc., as the Plaintiff against PT Pelindo III (Persero) as Defendant in the case of the State Administration No. 49-57/G/2015/PTUN.SBY.

Para Penggugat merupakan pelaku usaha, pengguna tanah HPL Pelabuhan, yang melakukan usaha di Kalimas, Surabaya yang akan dilakukan revitalisasi. Cabang Tanjung Perak meminta para Penggugat untuk mengosongkan gudang-gudang dan tanah HPL Pelabuhan sehubungan dengan akan dilakukannya revitalisasi Kalimas.

The Plaintiff is a business, HPL Port land users, who do business in Kalimas, Surabaya, which will be conducted revitalization. Tanjung Perak branch asked the plaintiff to empty warehouses and land in connection with the Port HPL will do Kalimas revitalization.

Perkara tersebut saat ini telah diputus Pengadilan Tata Usaha Negara Surabaya pada tanggal 29 Juli 2015, dengan amar putusan pada pokoknya memenangkan PT Pelindo III (Persero) dan atas putusan tersebut Penggugat mengajukan banding ke PT TUN Surabaya.

Now that cas has decided Surabaya State Administrative Court on July 29, 2015, with the ruling basically won PT Pelindo III (Persero) and the verdict Plaintiff appealed to PT TUN Surabaya.

Atas perkara ini, Penggugat mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Surabaya dan telah dikeluarkan putusan banding Nomor 221- 226/B/2015/PT.TUN.SBY tanggal 12 Januari 2016, yang pada pokoknya menguatkan putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Surabaya.

On this case, the Plaintiff appealed to the High Administrative Court of Surabaya and has issued an appeal decision No. 221-226/B/2015/PT.TUN.SBY dated January 12, 2016, which essentially upheld the ruling Surabaya State Administrative Court.

Kemudian Penggungat mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung RI dengan memori kasasi tanggal 23 Februari 2016. Atas memori kasasi ini telah diberikan kontra memori kasasi dari PT Pelindo III (Persero) tanggal 17 Maret 2016. Hingga saat ini masih dalam proses pemeriksaan kasasi.

Then the claimant appealed to the Supreme Court by cassation dated February 23, 2016. Top of cassation has given counter against the cassation of PT Pelindo III (Persero) dated March 17, 2016. Until now still in the process of examination of the appeal.

Atas pengajuan Kasasi tersebut, Ketua Pengadilan Tata Usaha Surabaya menerbitkan penetapan yang pada pokoknya menerangkan bahwa perkara ini merupakan perkata Tata Usaha Negara dalam lingkup local dan hanya berlaku di antara para pihak yang berperkara sehingga menurut ketentuan Hukum Acara Tata Usaha Negara yang berlaku terhadap perkara ini tidak dapat diajukan Kasasi sehingga perkara dinyatakan berkekuatan hukum tetap.

On the submission of Cassation, the Chairman of the Administrative Court of Surabaya issue a determination which principally states that this case is perkata State Administration within the scope of local and only apply between the litigants so under the provisions of the Criminal Procedure Administrative applicable to this case do not Appeals can be filed so that the case is declared binding.

Atas penetapan Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Surabaya tersebut Penggugat mengajukan Peninjauan Kembali ke Mahkamah Agung melalui Pengadilan Tata Usaha Negara sebagaimana tertuang dalam memori Peninjauan Kembali Nomor 49-57/G/2015/PTUN.Sby.

On the determination of the Chairman of the State Administrative Court Surabaya The Plaintiffs filed a judicial review to the Supreme Court through the State Administrative Court as contained in the memory Reconsideration No. 49-57/G/2015/PTUN.Sby.

Atas adanya gugatan tersebut Perusahaan menunjuk konsultan hukum eksternal dari Pramono & Partners Lawfirm guna menangani dan mewakili perusahaan. Saat ini perkara telah diputus oleh Majelis Hakim Agung Mahkamah Agung Republik Indonesia dengan amar putusan menolak Peninjauan Kembali dari Pemohon Peninjauan Kembali. Perusahaan saat ini sedang menunggu Salinan putusan resmi dari Mahkamah Agung.

The lawsuit over the company appointed an external legal consultant of Pramono & Partners Lawfirm to address and represent the company. Currently the case has been decided by the judges of the Supreme Court of the Republic of Indonesia to the ruling rejecting a judicial review of the Petitioners Reconsideration. The Company is currently awaiting an official copy of the decision of the Supreme Court.

Perkara telah diputus pada tingkat Peninjauan Kembali di Mahkamah Agung RI, yang amar putusannya pada pokoknya memenangkan PT Pelabuhan Indonesia III (Persero), namun hingga saat ini Salinan putusan belum diterima Perusahaan.

The case has been terminated at the level of Review in the Supreme Court of the Republic of Indonesia, whose verdict in essence has won PT Pelabuhan Indonesia III (Persero), but until now Copies of the decisions have not been received by the Company.

9. Sengketa perdata terkait revitalisasi Kalimas 9. HPL land disputes in Kalimas revitalization

PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) dalam kedudukannya selaku Tergugat telah digugat dalam lingkup perdata oleh PT Upaya Export dan Ang Suanthie John selaku Penggugat di Pengadilan Negeri

Surabaya dengan nomor register

507/Pdt.G/2016/PN.Sby.

PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) in his capacity as Defendant has been sued in the civil sphere by PT Upaya Export and Ang Suanthie John as the plaintiff in Surabaya District Court with register number 507/Pdt.G/2016/ PN.Sby.

Dalam gugatannya para Penggugat mendalilkan bahwa Pelindo III telah melakukan perbuatan melawan hukum (PMH) dengan secara sewenangwenang melakukan perencanaan pengosongan gudang miliknya di Jalan Kalimas Baru Nomor 128 dan 140, Surabaya.

In the lawsuit the plaintiffs argued that Pelindo III has committed an unlawful act (PMH) with arbitrary conduct discharge planning his warehouse in Jalan Baru Kalimas No. 128 and 140, Surabaya.

Dalam gugatannya para Penggugat memohon agar Pengadilan Negeri Surabaya mengakui bahwa gudang terserbut adalah miliknya dan menyatakan bahwa Pelindo III telah melakukan perbuatan melawan hukum.

In the lawsuit the plaintiff pleaded Surabaya District Court acknowledged that the charter is his warehouse and declared that Pelindo III has committed an unlawful act

Atas gugatan tersebut Majelis Hakim Pengadilan Negeri Surabaya menjatuhkan putusan yang amar putusannya pada pokoknya mengabulkan gugatan PT Upaya Export dan Ang Suanthie John untuk seluruhnya.

The lawsuit over the Surabaya District Court Judge ruled that verdict in principle in favor of PT Upaya Export and Ang Suanthie John entirety.

Atas putusan tersebut, Pelindo III melalui kuasa hukumnya dari Pramono & Partners mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Surabaya berdasarkan Akta Permohonan Banding No.507/Pdt.G/2016/PN.Sby tanggal 6 Desember 2016. Posisi perkara saat ini telah diputus oleh Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Surabaya nomor 112/PDT/2017/PT.Sby dengan amar putusan antara lain menyatakan Para Penggugat telah melakukan perbuatan melanggar hukum dan menghukum Para Penggugat untuk mengosongkan lahan HPL Pelindo III (obyek sengketa) dengan tanpa dibebani syarat apapun.

Of that decision, Pelindo III through his attorney of Pramono & Partners filed an appeal to the High Court of Appeal Surabaya based on the Deed No. 507/Pdt.G/2016/PN.Sby position on 6 December 2016. The current position of the case has been decided by the Supreme Court of Justice Judge of Surabaya number 112 / PDT / 2017 / PT.Sby with a verdict among others declaring the Plaintiffs to have committed unlawful acts and punish the Plaintiffs to empty the HPL Pelindo III (disputed) land with without being burdened with any conditions.

10.Sengketa terkait tanah HPL di Cabang Kupang. 10.HPL land disputes in Kupang Branch

Theresia Sui Ndun selaku Penggugat melawan PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) selaku Tergugat.

Theresia Sui Ndun as the Plaintiff against PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) as the Defendant.

Penggugat mengaku sebagai ahli waris dari seseorang bernama Sui Besi yang memiliki tanah seluas ±57.800 m² yang terletak di Kelurahan Alak, Kecamatan Alak, Kota Kupang. Dalam gugatannya, Penggugat mendalilkan PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) telah melakukan perbuatan melawan hukum (PMH) dengan secara diam-diam dan tanpa izin telah memasukkan tanah sengketa tersebut ke dalam Sertifikat Hak Penguasaan Nomor 1 tanggal 1 Agustus 1975 seluas 36,25 Ha. Atas hal tersebut, Penggugat menuntut agar PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) membayar ganti rugi material sebesar Rp 390.000.000,00 (tiga ratus sembilan puluh juta Rupiah) dan ganti rugi immaterial sebesar Rp 1.000.000.000,00 (satu miliar Rupiah).

The Plaintiff claimed to be the heir of a man named Sui Besi who owns a land area of ± 57,800 m² located in Kelurahan Alak, Alak Sub-district, Kupang City. In its lawsuit, the Plaintiff argues that PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) has committed unlawful acts (PMH) secretly and without permission has entered the disputed land into Certificate of Tenure Number 1 dated August 1, 1975 covering 36.25 Ha. The Plaintiff demands that PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) pay material compensation amounting to Rp 390,000,000.00 (three hundred ninety million Rupiah) and immaterial compensation amounting to Rp 1,000,000,000.00 (one billion Rupiah).

Telah ada putusan banding dari Pengadilan Tinggi Kupang, yang amar putusan pada pokoknya memperkuat Putusan Pengadilan Negeri Nomor 92/Pdt.G.PMH/2015/PN.Kpg, yaitu memenangkan PT Pelabuhan Indonesia III (Persero). Atas putusan tersebut, Penggugat mengajukan kasasi dan PT Pelindo III (Persero) telah mengirimkan kontra memori kasasi. Hingga saat ini masih dalam proses kasasi dan belum terdapat putusan kasasi.

There has been an appeal from the Kupang High Court, whose verdict essentially strengthens Decision of the District Court Number 92 / Pdt.G.PMH / 2015 / PN.Kpg, which won PT Pelabuhan Indonesia III (Persero). Upon the verdict, the Plaintiffs filed an appeal and PT Pelindo III (Persero) has sent counter appeal cassation. Until now still in the process of appeal and there is no decision of cassation.

11.Perkara Perdata Nomor 278/Pdt.G/2017/PN.Sby tanggal 28 April 2017 antara Sulaiman Latifui selaku Penggugat melawan PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) selaku Tergugat dengan dalil perbuatan melawan hukum atas pembongkaran gudang yang selama ini digunakan Penggugat.

Telah dilakukan proses mediasi melalui Pengadilan Negeri Surabaya, namun mediasi tidak berhasil, sehingga dilanjutkan dalam proses persidangan. Proses persidangan saat ini memasuki tahap pembuktian saksi dari Pelindo III.

11.Case No. 278 / Pdt.G / 2017 / PN.Sby dated April 28, 2017 between Sulaiman Latifui as Plaintiff against PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) as the Defendant with the unlawful proof of unlawful dismantling of the warehouse used by the Plaintiff.

Mediation process has been done through the Surabaya District Court, but the mediation is unsuccessful, so it is continued in the trial process. The current trial process enters the witness proof stage of Pelindo III.

12.Perkara Perdata Nomor 460/Pdt.G/2017/PN.Sby antara Sdri. Ni luh Putu Srinanik melawan Pelindo III dengan dalil perbuatan melawan hukum atas pungutan uang pemasukan atas penyerahan penggunaan lahan HPL Pelindo III oleh Pelindo III Cabang Tj. Perak. Niluh Putu Srinanik selaku Penggugat melawan Pelindo III selaku Tergugat. Sampai saat ini proses dalam tahap pembacaan gugatan di Pengadilan Negeri Surabaya.

12.Civil Case Number 460 / Pdt.G / 2017 / PN.Sby between Mrs. Ni luh Putu Srinanik against Pelindo III with the argument of the act against the law on the collection of income money on the delivery of land use HPL Pelindo III by Pelindo III Branch Tj. Perak. Niluh Putu Srinanik as Plaintiff against Pelindo III as Defendant. Until now the process in the stage of reading the lawsuit in the Surabaya District Court.

PT Berlian Jasa Terminal Indonesia PT Berlian Jasa Terminal Indonesia

13.Gugatan PT Dakai Impex atas Kerusakan Buah Jeruk Impor

13.Lawsuit PT Dakai Impex for Damages of Imported Orange Fruits

Pada tanggal 26 April 2013 PT Dakai Impex (Penggugat) mengimpor buah jeruk dari China sebanyak 5 petikemas dan tanggal 5 Mei 2013 juga mengimpor buah jeruk sebanyak 8 petikemas, sehingga total sebanyak 13 petikemas. Dalam perjalanan dari China ke Indonesia memakai petikemas

reefer (kontainer pendingin).

On April 26, 2013, PT Dakai Impex (the Plaintiff) imported oranges from China using 5 container and on May 5, 2013 also imported oranges using 8 containers, for a total of 13 containers. On the way from China to Indonesia used refrigerated containers.

Pada bulan Mei 2013, barang tersebut telah sampai di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Penggugat menggunakan jasa Tergugat I (PT Perak Wharehouse), Tergugat II (PT Buana Amanah Karya - Jakarta), Tergugat III (PT Buana Amanah Karya - Surabaya), dan Tergugat IV (PT Berlian Jasa Terminal Indonesia), yaitu fasilitas bongkar muat, depo/gudang penyimpanan sementara, fasilitas plug listrik.

On May 2013, the goods arrived at the Port of Tanjung Perak Surabaya. The Plaintiff used the services from Defendant I (PT Perak Wharehouse), Defendant II (PT Buana Amanah Karya - Jakarta), Defendant III (PT Buana Amanah Karya – Surabaya), and Defendant IV (PT Berlian Jasa Terminal Indonesia), that is loading and unloading facilities, warehouse as temporary storage, electrical plug facilities.

Pada tanggal 30 Mei 2013, Penggugat mengeluarkan salah satu petikemas dari gudang milik Tergugat III dengan kondisi buah jeruk dalam keadaan rusak dan busuk. Dari kejadian tersebut 12 petikemas yang lain dibuka di Depo Tergugat III dan ditemukan adanya kesengajaan petikemas milik Penggugat tidak terpasang arus listrik yang mengakibatkan buah jeruk menjadi rusak dan busuk.

On May 30, 2013, the Plaintiff took out one container from the warehouse owned by the Defendant III with the condition that the oranges were damaged and decay. Of the incident, the other 12 containers in the warehouse were opened by the Defendant III and found out that the Plaintiff was deliberate disregarded to use the electricity resulting for the orange fruits to be damaged and rotten.

Pada tanggal 8 Juli 2013, Penggugat mengirim somasi kepada Tergugat III No. 206/DI-DN/VII-13. Dari somasi tersebut, Penggugat menerima Surat Tanggapan dari Tergugat I dengan No. SK.210-10/XII/BJTI-2013 tanggal 11 Desember 2013 sebagai berikut:

On July 8, 2013, the Plaintiff sent to the Defendant III a subpoena No.206/DI-DN/VII-13. Of the subpoena, the Plaintiff received response letter from the Defendant I No.SK.210-10/XII/BJTI-2013 dated December 11, 2013 as follows:

i. Berdasarkan Perjanjian antara BJTI dengan