• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN

B. Secara Parsial

85

bahwa semakin tinggi kepuasan kerja yang diterima karyawan, semakin

tinggi pula produktivitas kerjanya.1

B. Secara Parsial

1. Faktor jaminan kerja berpengaruh positif terhadap produktifitas kerja

karyawan

Faktor jaminan kerjaber pengaruh positif terhadap produktifitas kerja karyawan pada Perusahaan Ikbal VIP di Bungah Gresik. Hal ini

dibuktikan berdasarkan uji regresi berganda. Pada tabel Coefficients

diperoleh nilai thitung sebesar 3.539 dan nilai ttabel sebesar 2,039 dengan nilai partial sebesar 0,563. Kemudian berdasarkan uji signifikasi di peroleh nilai signifikasi sebesar 0,001. Karena thitung>ttabeldan juga karena signifikansi = 0,001<0,05 sehingga faktor jaminan kerja berpengaruh positif terhadap produktifitas kerja karyawan pada Perusahaan Ikbal VIP di Bungah Gresik. Artinya apabila faktor jaminan kerja ditingkatkan maka produktifitas kerja karyawan juga akan semakin meningkat. Dilihat dari nilai sumbangan efektif faktor jaminan kerja terhadap produktifitas karyawan sebesar 23,6%. Hal ini menunjukkan bahwa dalam penelitian ini faktor jaminan kerja ikut menyumbangkan pengaruh terhadap produktifitas karyawan sebesar 23,6%.

1

Nuzep Almigo, Hubungan Antara Produktifitas Kerja Dengan Kepuasan Kerja Karyawan, (Palembang Fakultas Psikologi Universitas Bina Darma, 2004), Jurnal, Vol. 1 No. 1.

86

Jaminan kerja merupakan salah satu cara yang sering digunakan perusahaan untuk memberikan stimulus kepada para karyawan dalam meningkatkan produktifitas kerja mereka, mengingat karyawan dalam sebuah perusahaan adalah sebuah unsur yang penting bagi perusahaan itu sendiri dan yang menentukan berhasil tidaknya perusahaan itu, tanpa karyawan sebuah perusahaan itu tidak akan berjalan dengan lancar dan sukses, dan adanya karyawan bila diperkerjakan tanpa memberikan mereka sebuah jaminan kerja maka akan merugikan bagi perusahaan itu sendiri, semisal terjadinya penurunan produktifitas yang mereka hasilkan dalam menciptakan sebuah produk yang didesain untuk perusahaan tersebut.

Karyawan akan meresa tenang jika ada penjamin selama mereka berkerja. Jaminan kerja yang di berikan kepada karyawan akan men imbulkan rasa aman bagi karyawan dalam bekerja. Menurut Sutrisno faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja adalah adanya upah dan

keamanan dalam bekerja di antaranya termasuk juga jaminan kerja. 2

Kepuasan kerja karyawan berkaitan dengan aspek keadilan dan kelayakanakan balas jasa yang diterima karyawan atas kinerjanya yang disumbangkan untuk perusahaan. Apabila aspek keadilan dan kelayakan bagi karyawan dapat dirumuskan dengan baik, maka karyawan akan

2

Sutrisno Edy, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009), 82.

87

merasa puas, mempunyai semangat kerja yang tinggi yang nantinya dapat meningkatkan pelayanan prima kepada pelanggan. Apabila rasa keadilan dan kelayakan ini tidak terpenuhi maka akan menimbulkan perasaan tidak puas para karyawan, perasaan tidak puas ini justru akan menyebabkan terjadinya kemerosotan semangat kerja karyawan yang pada akhirnya akan menyebabkan turunnya kualitas pelayanan yang akan diberikan karyawan kepada para pelanggan.

2. Faktor jam kerja berpengaruh positif terhadap produktifitas kerja

karyawan

Faktor jam kerja berpengaruh positif terhadap produktifitas kerja karyawan pada Perusahaan Ikbal VIP di Bungah Gresik. Hal ini

dibuktikan berdasarkan uji regresi berganda. Pada tabel Coefficients

diperoleh nilai thitung sebesar 3.325 dan nilai ttabel sebesar 2,039 dengan nilai partial sebesar 0,239. Kemudian berdasarkan uji signifikasi di peroleh nilai signifikasi sebesar 0,003. Karena thitung>ttabel dan juga karena signifikansi = 0,003<0,05, sehingga faktor jam kerja berpengaruh positif terhadap produktifitas kerja karyawan pada Perusahaan Ikbal VIP di Bungah Gresik. Artinya apabila faktor kesehatan di tingkankan maka produktifitas karyawan juga akan meningkat dan dilihat dari nilai sumbangan efektif faktor jam kerja terhadap produktifitas karyawan sebesar 18,4%. Hal ini menunjukkan bahwa dalam penelitian ini faktor

88

jam kerja ikut menyumbangkan pengaruh terhadap produktifitas karyawan sebesar 18,4%.

Jam kerja juga ikut perperan penting dalam meningkatkan produktifitas kerja karyawan. Jam kerja sering di kaitkan dengan beban kerja artinya setiap karyawan melaksanakan tugas pekerjaan yang dipercayakan untuk dikerjakan dan dipertanggung jawabkan oleh satuan organisasi atau seorang karyawan tertentu sesuai dengan kemampuan dan kesanggupan sehingga efektivitas kerja akan berhasil dengan baik.

Menurut Undang-Undang No.13 tahun 2003 pasal 77 ayat 1 tentang Ketenagakerjaan yaitu mewajibkan setiap pengusaha untuk melaksanakan ketentuan jam kerja karyawan sebanyak 40 jam/minggu dengan 6 hari kerja. Jika lebih dari waktu yang di tentukan tersebut maka akan menambah beban kerja karyawan. Bagi setiap perusahaan, karyawan bagian produksi merupakan sumber daya yang tidak kalah pentingnya dengan sumber daya perusahaan yang lainnya. Bahkan karyawan bagian produksi memegang kendali dalam proses produksi. Dengan kata lain, lancar atau tidaknya sebuah proses produksi akan sangat tergantung pada karyawan pelaksana produksi tersebut.

Pengelolaan terhadap sumber daya manusia merupakan hal yang penting dalam pencapaian tujuan. Umumnya pimpinan perusahaan mengharapkan kinerja yang baik dari masing-masing karyawan dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan sebuah perusahaan. Perusahaan

89

menyadari bahwa sumber daya manusia merupakan modal dasar dalam proses pembangunan perusahaan bahkan nasional, oleh karena itu kualitas sumber daya manusia senantiasa harus dikembangkan dan diarahkan agar tercapainya tujuan yang telah ditetapkan oleh suatu perusahaan atau organisasi.

3. Faktor kesehatan berpengaruh positif terhadap produktifitas kerja

karyawan

Faktor kesehatan berpengaruh positif terhadap produktifitas kerja karyawan pada Perusahaan Ikbal VIP di Bungah Gresik. Hal ini

dibuktikan berdasarkan uji regresi berganda. Pada tabel Coefficients

diperoleh nilai thitung sebesar 3,696 nilai ttabel sebesar 2,039 dengan nilai partial sebesar 0,429. Kemudian berdasarkan uji signifikasi diperoleh nilai signifikasi sebesar 0,001. Karena thitung>ttabel dan juga karena signifikansi = 0,001<0,05 sehingga faktor kesehatan berpengaruh positif terhadap produktifitas kerjakaryawan pada Perusahaan Ikbal VIP di Bungah Gresik . Hal ini juga bisa dikatakan apabila faktor kesehatan meningkat maka produktifitas kerja karyawanpun juga akan meningkat, artinnya seiring dengan ditingkatkannya kualitas kesehatan baik berupa prasaranan maupun yang lainnya, secara langsung maupun tidak produktifitas karyawanpun juga akan meninkat. Dan dilihat dari nilai sumbangan efektif faktor kesehatan terhadap produktifitas karyawan sebesar 14,3%. Hal ini menunjukkan bahwa dalam penelitian ini faktor kesehatan ikut

90

menyumbangkan pengaruh terhadap produktifitas karyawan sebesar 14,3%.

Masalah kesehatan kerja, merupakan salah satu komponen yang wajib diperhatikan dalam sebuah perusahaan. Tanpa memperhatikan masalah tersebut, maka sebuah proses kerja dalam sebuah perusahaan akan memiliki resiko yang cukup tinggi, terutama dalam hal terjadinya kecelakaan kerja. Apabila hal ini terjadi dan dalam jangka waktu yang berkepanjangan, secara tidak langsung akan mengganggu kinerja perusahaan dikarenakan akan mengakibatkan gangguan dalam proses yang seharusnya dilaksanakan. Kerjasama antara pihak manajemen dan pekerja, menjadi dasar terciptanya proses keselamatan dan kesehatan kerja. Kedua kelompok ini memiliki peran yang sama pentingnya, agar keselamatan dan kesehatan kerja ini bisa terwujud dalam sebuah proses kerja perusahaan. Pihak pekerja memiliki kewajiban dalam hal mematuhi semua aturan keselamatan kerja. Sementara pihak manajemen, dalam hal ini mulai level supervisor hingga puncak pimpinan, memiliki peran dan tanggung jawab sebagai pihak yang memberikan penjaminan keselamatan dan kesehatan kerja tersebut.

Kesehatan kerja menunjukkan pada kondisi yang bebas dari penyakit yag disebabkan oleh lingkungan kerja. Dengan memberikan fasilitas-fasilitas kesehatan kerja seperti adanya fasilitas-fasilitas untuk pertolongan pertama serta pemeriksaan kesehatan secara rutin dan pergantian rolling kerja

91

untuk mengurangi perasaan jenuh dalam melakukan pekerjaan dapat mengurangi beban karyawan. Apabila seorang karyawan bekerja dengan keadaan sehat jasmani, maka dorongan dari dalam dirinya untuk menghasilkan produktivitas yang tinggi dapat dicapai. Produktivitas yang tinggi merupakan wujud dari adanya kepuasan kerja yang tinggi pula. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa dukungan kesehatan kerja tentu saja akan menciptakan kepuasan kerja karyawan.

4. Faktor kondisi kerja berpengaruh positif terhadap produktifitas kerja

karyawan.

Faktor kondisi kerja berpengaruh positif terhadapp roduktifitas kerja karyawan pada Perusahaan Ikbal VIP di Bungah Gresik. Hal ini

dibuktikan berdasarkan uji regresi berganda. Pada tabel Coefficients

diperoleh nilai thitung sebesar 5,964 dan nilai ttabel sebesar 2,039 dengan nilai partial sebesar 0,429, kemudian berdasarkan uji signifikasi diperoleh nilai signifikasi sebesar 0,000. Karena thitung>ttabel dan juga karena signifikansi = 0,000<0,05. Sehingga faktor kondisi kerja berpengaruh positif terhadap produktifitas kerja karyawan pada Perusahaan Ikbal VIP di Bungah Gresik. Artinya apabila faktor kondisi kerja ditingkatkan maka produktifitaspun juga akan meningkat. Dilihat dari nilai sumbangan efektif faktor kesehatan terhadap produktifitas karyawan sebesar 29,5%. Hal ini menunjukkan bahwa dalam penelitian ini faktor kesehatan ikut

92

menyumbangkan pengaruh terhadap produktifitas karyawan sebesar 29,5%.

Menurut Sutrisno faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan termasuk disini adalah kondisi kerja yang meliputi tempat, ventilasi, penyiaran, kantin dan tempat parkir. Karyawan peduli akan lingkungan kerja baik untuk kenyamanan pribadi maupun untuk memudahkan mengerjakan tugas. Studi-studi mempragakan bahwa karyawan lebih menyukai keadaan sekitar fisik yang tidak berbahaya atau merepotkan. Temperatur (suhu), cahaya, kebisingan, dan faktor lingkungan lain seharusnya tidak esktrem (terlalu banyak atau sedikit).

Simanjuntak dalam penggabean menyatakan bahwa dengan

pendekatan sistem, faktor yang mempengaruhi produktivitas karyawan

perusahaan digolongkan pada 3 (tiga) kelompok yaitu : pertama Kualitas

dan kemampuan fisik pekerja, dapat dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, motivasi kerja, etos kerja, mental dan kemampuan fisik karyawan, serta

pelatihan. Kedua, sarana Pendukung untuk peningkatan produktivitas

kerja karyawan perusahaan dapat dikelompokkan pada dua golongan yaitu menyangkut lingkungan kerja (termasuk teknologi dan cara produksi, sarana dan peralatan yang digunakan, tingkat keselamatan dan kesehatan kerja serta suasana dalam lingkungan kerja itu sendiri, menyangkut kesejahteraan karyawan yang tercermin dalam sistem pengupahan dan

93

dimana aktivitas perusahaan selalu dipengaruhi oleh apa yang terjadi di luarnya seperti faktor-faktor produksi yang digunakan, prospek pemasaran, perpajakan, perijinan, lingkungan hidup dan lain-lain.

Kepuasan yang dirasakan oleh karyawan juga akan berpengaruh terhadap kulitas pelayanan yang akan di berikan oleh karyawan itu sendiri terhadap apa yang di lakukannya untuk perusahaan yang di tempatinya selama mereka bekerja dan supaya karyawan senantiasa meningkatkan kualitas pelayanan pihak manajemen harus senantiasa memperhatikan faktor yang mendorong karyawan bekerja dengan produktif, salah satunya yaitu memperhatikan kepuasan kerja karyawan. Dengan memperhatikan faktor kepuasan kerja karyawan maka karyawan dalam bekerja akan senantiasa disertai dengan perasaan senang dan tidak terpaksa serta mempunyai semangat kerja yang tinggi. Hal ini relevan dengan pendapat Handok kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaanya. Karyawan yang mendapatkan kepuasaan kerja akan melaksanakan pekerjaan dengan lebih baik. Ketika seorang karyawan merasakan kepuasan dalam bekerja maka seorang karyawan akan berupaya semaksimal mungkin menyelesaikan pekerjaannya, yang akhirnya akan menghasilkan kualitas pelayanan yang tinggi. Hal ini

94

sejalan dengan penelitian sebelumnya Bellou (2006) bahwa kepuasan

kerja berpengaruh signifikan terhadap kualitas pelayanan karyawan.3

3

Bellou Victoria, Enhancing Service Quality in a Hospital Setting, (Macedona of University ProQuest, 2006), 2007.

BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan data yang diperoleh dan hasil yang dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan :

1. Secara simultan terdapat hubungan positif dan signifikan variabel faktor

jaminan kerja, faktor jam kerja, faktor kesehatan dan faktor kondisi kerja dengan produktifitas kerja karyawan pada Perusahaan Ikbal VIP di Bungah Gresik. Dengan demikian dapat di katakan semakin tinggi factor jaminan kerja, faktor jam kerja, faktor kesehatan dan faktor kondisi kerja maka produktifitas kerja karyawanpun juga akan semakin tinggi.

2. Secara parsial terdapat pengaruh positif dan signifikan masing-masing

variabel faktor kepuasan yang meliputi faktor jaminan kerja, jam kerja, kesehatan dan faktor kondisi kerja dengan produktifitas kerja karyawan pada. Perusahaan Ikbal VIP di Bungah Gresik. Dengan demikian dapat di katakan semakin tinggi faktor jaminan kerja maka produktifitas kerja karyawanpun juga akan semakin tinggi.

3. Sumbangan masing-masing pengaruh variabel X dan Y antara lain faktor

jaminan kerja sebesar 23,6%, faktor jam kerja sebesar 18,4%, faktor kesehatan 14,3% dan faktor kondisi kerja sebesar 29,5%. Dengan total

96

sumbangan masing-masing variabel sebesar 86% yang artinya sebanyak 86% pada variabel produktifitas kerja karyawan dalam penelitian ini pengaruhi oleh variabel-variabel faktor jaminan kerja, faktor jam kerja, faktor kesehatan dan faktor kondisi kerja. Dan selebihnya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak di bahas dalam penelitian ini, sedangkan faktor yang dominan dalam menentukan produktifitas dalam penelitian ini adalah faktor kondisi kerja dengan besarnya sumbangan yang diberikan adalah 86%.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti dapat memberikan beberapa saran dan rekomendasi dari hasil penelitian diantaranya:

1. Bagi para mahasiwa Fakultas Ekonomi dan Bisnis

a. Implikasi teoritik berdasarkan hasil penelitian ini adalah perlu

dilakukannya penelitian untuk mengetahui indikator-indikator tentang faktor kepuasan kerja yang meliputi: faktor jaminan kerja, faktor jam kerja, faktor kesehatan dan faktor kondisi kerja sehingga dapat mempengaruhi produktivitas kerja karyawan. Selain itu, perlu juga untuk menambah variabel yang lain selain variabel faktor kepuasan sehingga hasil penelitian-penelitian yang serupa akan memberikan informasi ilmiah yang lebih lengkap, mendalam, dan teruji yang pada akhirnya akan dapat memberikan sumbangan di dalam kepentingan

97

memajukan bidang akademik atau dalam pengembangan ilmu pengetahuan.

b. Untuk mendapatkan hasil penelitian yang lebih baik, maka perlu

menambah dan memperjelas indikator masing-masing variabel yang digunakan. Indikator yang lengkap akan tercermin dalam kuesioner, sehingga akan mempermudah responden dalam menjawab setiap pertanyaan yang diajukan. Selain keempat variable independen dalam penelitian ini, yaitu faktor jaminan kerja, faktor jam kerja, faktor kesehatan dan faktor kondisi kerja, masih banyak faktor lain yang juga mempengaruhi kinerja karyawan dalam bekerja.

2. Bagi perusahaan

a. Berdasarkan temuan dalam penelitian menujukkan kepuasan kerja

memiliki pengaruh terhadap produktivitas kerja. Oleh sebab itu pihak perusahaan perlu meningkatkan manajemen yang baik dengan yang senantiasa memberikan kepuasan pada karyawan dengan memberikan kenyaman dalam bekerja, memberikan motivasi sebagai umpan balik yang baik kepada karyawan, sehingga karyawan merasa senang berkerja dan merasa memiliki pekerjaan sebagai upaya peningkatan produktivitas kerjanya.

b. Peningkatan hubungan antar karyawan perlu dilakukan dengan tetap

menjaga hubungan yang baik antar karyawan yang diupayakan dari pihak perusahaan dalam memberikan nuansa keharmonisan dalam

98

perusahaan sehingga antar karyawan merasa saling membutuhkan satu dengan yang lainnya.

3. Bagi penelitian selanjutnya

a. Peneliti menyarankan kepada peneliti lain yang akan meneliti

permasalahan yang sama tentang pengaruh faktor-faktor kepuasan kerja terhadap produktifitas kerja karyawan agar menggunakan dan atau menambah variabel yang lain yang akan di teliti.

b. Selain menambah varibel saran yang dapat di berikan lagi adalah agar

peneliti selanjnya menambah jumlah butir pernyataan, karena semakin banyak pernyatan maka akan memunculkan sebuah jawaban yang bervarian sehingga mudah untuk menguji validitas maupun rebiabilitas dalam penelitiannya.

DAFTAR PUSTAKA

Al-Arif, Nur Rianto. dan Amalia, Euis. Teori Mikro Ekonomi. Jakarta: Kencana, 2010.

Antonio, Muhammad Syafi’i. Bank Syariah: dari Teori ke Praktik. Jakarta: Gema Insani, 2001.

Ascarya. Akad dan Produk Bank Syariah. Jakarta: Rajawali Pers, 2013.

Asqala>ini>, Ibn Hajar. Bulugul Maram, Jilid II. Beirut : Dar Al-Kutub Al-‘Ilmiyah, 2003.

As-Suyuti, Jalaludin Abdur Rahman bin Abu Bakar Al-ja>mi’ As}s}gi>r. t.t

Asy-Syahrowi, Mahmud. Mengundang Malaikat ke Rumah. Yogjakarta: Mutiara Media, 2010.

Aziz, M. Koni Rumaini.“Analisah Perjanjian Take Over di Bank DKI Syariah”. Skripsi--UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2011.

Azwar, Saifuddin. Metode Penelitian, Cetakan VIII. Yogjakarta: Pustaka Belajar, 2007.

Bank Indonesia Padang dan Universitas Andalas. Potensi, Preferensi dan Perilaku Masyarakat Terhadap Bank Syariah di Sumatra Barat. Penelitian, 2000. Bungin, Burhan. Metodologi Penelitian Sosial: Format-format Kuantitatif dan

Kualitatif. Surabaya: Airlangga University Press, 2001.

Chamidun, Abdillah. “Studi Analisis Terhadap Pelaksanaan Take Over di PT. Federal International Finance (FIF) Syariah Cabang Kudus”. Skripsi--IAIN Walisongo, Semarang, 2009.

Cristianto, Joseph. “Mekanisme Peralihan Kredit (Take Over) Pada PT Bank Mayapada Internasional Tbk Mayapada Mitra Usaha Unit Gemolong”. Tesis--Universitas Diponegoro, Semarang, 2010.

Dewi, Gemala. Hukum Perikatan Islam di Indonesia, Jakarta: Prenada Media Group, 2005.

Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Quran dan Terjemahan, Semarang: Toha Putra, 1989.

Echols, John M. dan Shadily, Hasan. Kamus Inggris-Indonesia, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 1990.

Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam UIN Sunan Ampel Surabaya. Petunjuk Teknis Penulisan Skripsi, Surabaya, 2014.

Fatwa DSN-MUI No.31/DSN-MUI/VI/2002 Tentang Pengalihan Hutang. Fatwa DSN-MUI No.12/DSN-MUI/IV/2000 Tentang Hawalah.

Hadi, Sutrisno. Metodologi Research. Yogyakarta: Andi Offset, 1990. Haroen, Nasroen. Fiqh Muamalah. Jakarta: Gaya Media Pratama, 2000.

Hasan, M. Ali. Berbagai Macam Transaksi dalam Islam (Fiqh Muamalat). Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004.

Hermansyah. Hukum Perbankan Nasional Indonesia. Jakarta: Kencana, 2011. Ismail, Perbankan Syariah. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011.

Karim, Adiwarman. Bank Islam: Analisis Fiqh dan Keuangan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007.

---. Ekonomi Mikro Islam. Jakarta: IIIT-Indonesia, 2002.

Kotler, Philip dan Armstrong, Gary. Prinsip-prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga, 2006.

Mardani. Fiqh Ekonomi Syariah; Fiqh Muamalah. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2013.

Mowen, John C dan Minor, Michael S. Perilaku Konsumen. Jakarta: Erlangga, 2002.

Muhadjir, Noeng. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Rake Sarasin, 2000.

Purnamasari, Irma Devita dan Suswinarno. Akad Syariah. Bandung: Kaifa, 2011. Setiadi, J. Nugroho. Perilaku Konsumen: Perspektif Kontemporer Pada Motif,

Tujuan, dan Keinginan Konsumen. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2013.

Sihombing, Damos. Kamus Lengkap Ekonomi. Jakarta: Erlangga, 1994.

Simamora, Bilson. Panduan Riset Perilaku Konsumen. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka, 2004.

Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2010.

Suhendi, Hendi. Fiqih Muamalah. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007. Sukmadinata, Nana Syaodih. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya. Cet. III, 2007.

Sumarwan, Ujang. Perilaku Konsumen: Teori dan Penerapannya Dalam

Pemasaran. Bogor: Ghalia Indonesia, 2011.

Soeratno, Metode Penelitian Untuk Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta: UU AMP YKPN, 2004.

Wigati, Sri. “Perilaku Konsumen Dalam Perspektif Ekonomi Islam”, Maliyah, Vol. 01, No. 01, Juni, 2011.

Yusuf, Muhammad dan Wiroso. Bisnis Syariah. Jakarta: Mitra Wacana Media, 2011.

Zulkifli, Sunarto. Panduan Praktis Transaksi Perbankan Syariah. Jakarta: Zikrul Hakim, 2003.

Brosur Pembiayaan Hunian Syariah PT. Bank Muamalat Indonesia.

http://www.dream.co.id/dinar/bank-muamalat-ngebet-kejar-pembiayaan-kpr-150401n.html, diakses pada 2 juni 2015.

http://bankmuamalat.co.id/berita/detail/bidik-sektor-properti-bmi-andalkan-pembiayaan-hunian-syariah-muamalat, diakses pada 2 Juni 2015.

http://bankmuamalat.co.id/produk/pembiayaan-hunian-syariah, diakses pada 2 Juni 2015.

http://www.bi.go.id/id/perbankan/syariah/Contents/Default.aspx, diakses pada 2 Juni 2015.

http://lppm.universitasazzahra.ac.id/teori- perilaku-konsumen-dalam-perspektif-ilmu-ekonomi-islam/, diakses pada 15 Oktober 2015.

http://www.bankmuamalat.co.id/tentang/profil-muamalat, diakses pada 9Oktober 2015.

Wawancara dengan Ibu Riris Relathionship Manager (RM) Financing.

Wawancara dengan Bapak Alfi Rahmad Fauzi Account Manager (AM) Financing

Dokumen terkait