• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEPUASAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN SONGKOK IKBAL VIP DI BUNGAH GRESIK.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEPUASAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN SONGKOK IKBAL VIP DI BUNGAH GRESIK."

Copied!
112
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEPUASAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN

PADA PERUSAHAAN SONGKOK IKBAL VIP DI BUNGAH GRESIK

SKRIPSI

Oleh:

Fahad Khubaibillah NIM. C04211068

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

PRODI EKONOMI SYARIAH SURABAYA

(2)

ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEPUASAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN

PADA PERUSAHAAN SONGKOK IKBAL VIP DI BUNGAH GRESIK

SKRIPSI Diajukan kepada

Universitas Islam Negeri Sunan Ampel untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana Strata Satu

Ilmu Ekonomi Syariah

Oleh:

Fahad Khubaibillah NIM. C04211068

Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Prodi Ekonomi Syariah Surabaya

(3)
(4)
(5)
(6)

ABSTRAK

Peneletian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Faktor-Faktor Kepuasan

Kerja secara parsial terhadap produktifitas kerja karyawan, mengetahui pengaruh Faktor-Faktor Kepuasan Kerja secara simulttan terhadap produktifitas kerja

karyawan, dan untuk mengetahui pengaruh faktor kepuasan kerja yang paling

dominanterhadap produktivitas kerja karyawan.

Populasi penelitian ini adalah seluruh karyawan sebanyak 32 karyawan yang aktif hingga penelitian ini dilakukan. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda. Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji statistik yaitu uji simultan (uji F) dan uji parsial (uji t). Analisis hasil regresi dilakukan setelah

model tidak mengalami gejala-gejala asumsi klasik seperti normalitas,

multikolinearitas, autokorelasi, dan heteroskedastisitas.

Berdasarkan alat analisis yang telah dilakukan, maka peneliti telah memperoleh hasil 4 variabel kepuasan kerja berpengaruh secara simultan terhadap produktivitas kerja dengan nilai Fhitung> Ftabelyaitu 41,592 > 2,727. Sedangkan secara parsial faktor X1 yaitu jaminan kerja thitung> ttabel sebesar 3.539 >2,039, faktor X2 yaitu jam kerja thitung> ttabelsebesar 3.325 > 2,039, faktor X3 yaitu kesehatan dengan nilai thitung> ttabelsebesar 3,696 > 2,039 dan faktor X5 yaitu kondisi kerja dengan nilai thitung> ttabelsebesar 5,964 > 2,039

(7)

viii DAFTAR ISI

SAMPUL DALAM ... i

PERNYATAAN KEASLIAN ... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii

PENGESAHAN ... iv

ABSTRAK ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR TRANSLITERASI ... xiv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Identifikasi Masalah dan Batasan Masalah ... 9

C. Rumusan Masalah ... 10

D. Kajian Pustaka ... 11

E. Tujuan Penelitian ... 14

F. Kegunaan Hasil Penelitian ... 14

G. Definisi Operasional ... 15

H. Metode Penelitian ... 15

I. Sistematika Pembahasan ... 23

(8)

3. Akad-akad Yang Digunakan Dalam Pembiayaan Take Over Berdasarkan Prinsip Syariah ... 35

4. Dasar Hukum Pembiayaan Take Over ... 41

C. Preferensi Konsumen ... 44

D. Perilaku Konsumen ... 46

E. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen ... 47

1. Faktor Budaya ... 48

BAB III HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum PT. Bank Muamalat Indonesia ... 61

1. Sejarah PT. Bank Muamalat Indonesia ... 61

2. Visi dan Misi PT. Bank Muamalat Indonesia ... 63

3. Struktur Organisasi PT. Bank Muamalat Indonesia Cabang Pembantu Mojokerto ... 63

4. Produk-produk PT. Bank Muamalat Indonesia ... 66

B. Implementasi Take Over Pada Pembiayaan Hunian Syariah di PT. Bank Muamalat Indonesia Cabang Pembantu Mojokerto . 72

(9)

x

2. Persyaratan Pembiayaan Hunian Syariah PT. Bank Muamalat Indonesia ... 74 3. Prosedur Take Over Pada Pembiayaan Hunian Syariah PT.

Bank Muamalat Indonesia Cabang Pembantu Mojokerto . 75 4. Akad Pembiayaan Take Over Pada pembiayaan Hunian

Syariah di PT. Bank Muamalat Indonesia Cabang Pembantu Mojokerto ... 80 C. Faktor-faktor PT. Bank Muamalat Indonesia Cabang Pembantu

Mojokerto Dalam Memberikan Pembiayaan Take Over Kepada Calon Nasabah ... 82 D. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Nasabah Melakukan Take Over

Pada Pembiayaan Hunian Syariah di PT. Bank Muamalat Indonesia Cabang Pembantu Mojokerto ... 85

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI TAKE OVER PADA PEMBIAYAAN HUNIAN SYARIAH DI PT>. BANK MUAMALAT INDONESIA CABANG PEMBANTU MOJOKERTO

A. Analisis Implementasi Take Over Pada Pembiayaan Hunian Syariah di PT. Bank Muamalat Indonesia Cabang Pembantu Mojokerto ... 100 B. Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Nasabah Melakukan

Take Over Pada Pembiayaan Hunian Syariah di PT. Bank

Muamalat Indonesia Cabang Pembantu Mojokerto ... 106

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ... 114 B. Saran ... 115

DAFTAR PUSTAKA

(10)

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kerja adalah aktifitas manusia baik fisik maupun yang dasarnya

adalah bawaan dan mempunyai tujuan yaitu mendapatkan kepuasan kerja.1

kerja merupakan sesuatu yang dikeluarkan oleh seseorang sebagai profesi,

sengaja dilakukan untuk mendapatkan penghasilan. Kerja dapat juga diartikan

sebagai pengeluaran energy untuk kegiatan yang dibutuhkan oleh seseorang

umtuk mencapai tujuan tertentu.2

Faktor pendorong penting yang menyebabkan manusia bekerja

adalah adanya kebutuhan yang harus dipenuhi. Sehingga manusia bekerja

untuk memnuhi paling sedikit dua kepentingan yang berlawanan. Pertama,

pemenuhan kebutuhan hidup pribadi dan keluarganya yang berupa pendapatan

atas kerja, yang tentu saja ini merupakan tujuan bagi setiap tenaga kerja.

Kedua, pemenuhan kebutuhan yang menjadi tujuan organisasi yang berwujud

sebagai kebutuhan bagi manajemen atau pemilik untuk dapat

mengembangkan usaha lebih lanjut.3

1Muh As’ad,

Psikologi Industri, (Yogyakarta:Liberty,1995), 46.

2

Resthoe.blogspot.com/2012/12/pengertian-kerja.html?m=1, diakses pada 28 September 2015.

3

(11)

2

Dunia kerja memiliki dinamika dan fenomenanya sendiri, salah

satunya adalah masalah produktivitas kerja. Semakin ketat persaingan antara

perusahaan dewasa ini menuntut perusahaan mampu bertahan dan

berkompetisi dengan perusahaan lain. Salah satu yang dapat ditempuh

perusahaan agar mampu bertahan dalam persaingan yang ketat adalah

meningkatkan produktivitas kerja. Usaha dalam mencapai peningkatan

produktivitas dewasa ini dimulai dengan tenaga kerja atau karyawan yang

berada dalam perusahaan tersebut. Karyawan merupakan makhluk sosial yang

bagi setiap perusahaan mereka menjadi perencana, pelaksana, dan pengendali

yang selalu berperan aktif dalam mewujudkan tujuan perusahaan.4

Perkembangan sektor industri menjadi titik perhatian yang penting dan

nampak berjalan semakin pesat. Perkembangan pada sektor industri

menimbulkan berbagai bentuk organisasi, baik yang bergerak jasa ataupun

produk. Pesatnya pertumbuhan organisasi industri ini mengakibatkan tingkat

permintaan tenaga kerja yang cukup tinggi. Tenaga kerja merupakan salah

satu faktor penting bagi suatu perkembangan organisasi.

Pusat perhatian perkembangan organisasi pada saat ini bukan hanya

pada strategi organisasi tetapi juga pada dimensi manusianya. Sumber daya

manusia harus membantu manajemen dalam kegiatan mengintegrasi dan

mengkoordinasi kepentingan unsur-unsur pokok organisasi, dengan

4

(12)

3

memutuskan untuk mempertinggi posisi persaingan organisasi melalui

produktivitas yang lebih tinggi.5 Pengelolaan yang baik memungkinkan

terciptanya suatu situasi yang membuat para karyawan dapat memenuhi

kebutuhan mereka sekaligus bekerja pada organisasi. Kenyataan menujukkan

bahwa seseorang itu mau bekerja bukan hanya didorong oleh keinginan untuk

mendapatkan upah saja, masih banyak unsur pendorong yang lain dibalik

unsur ekonomis tersebut, misalnya dengan bekerja dia mengaharapkan akan

mendapatkan kepuasan kerja.

Para karyawan bekerja di perusahaan untuk menyelesaikan berbagai

tugas sesuai jabatan atau posisi mereka. Untuk mencapai tujuan ini, para

karyawan dituntut untuk memberikan yang terbaik bagi perusahaan.

Karyawan yang bekerja dengan baik diharapkan bisa meningkatkan kinerja

perusahaan secara keseluruhan yang pada akhirnya membawa kesejahteraan

bersama dengan produktivitas yang tinggi, dan bila ingin mencapai

produktifitas yang tinggi sebuah perusahaan haruslah memperhatikan

faktor-faktor yang menjadikan karyawan tersebut merasa puas dalam bekerja. Faktor

kepuasan kerja ini sangat penting bagi perusahaan bila ingin mendapatkan

karyawan yang bekerja sesuai dengan keinginan dan target dari perusahaan

terlebih lagi bagi perusahaan yang sebagian besar menggunakan tenaga

sumber daya manusia.

5

(13)

4

Kepuasan kerja adalah kondisi emosional yang menyenangkan atau

tidak menyenangkan dengan para karyawan memandang pekerjaan mereka.

Kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya.

Kepuasan merupakan suatu masalah yang kompleks dalam organisasi, karena

kebutuhan dan keinginan setiap individu di dalam lingkungan kerja berbeda

satu dengan yang lainnya. Karena kepuasan merupakan masalah yang

kompleks itulah maka faktor-faktor kepuasan kerja tersebut harus

diperhatikan. Seseorang dalam bekerja tidak hanya ingin gaji atau upah

semata. Dengan bekerja, seseorang dapat memperoleh berbagai bentuk

pemuasan kebutuhan diantaranya yaitu :6 pertama, Kebutuhan psikologis,

Manusia bekerja untuk memperoleh uang. Nyatalah bahwa keinginan untuk

mempertahankan hidup merupakan salah satu sebab terkuat yang menjelaskan

mengapa seseorang bekerja. Selain itu manusia lebih memilih pekerjaan yang

aman dari pada upah atau kesempatan untuk maju. Tidak cukup manusia

mendapatkan kepuasan kebutuhan fisik hari ini saja tetapi juga jaminan masa

yang akan datang. Kedua Kebutuhan social, Pekerjaan memberikan kepuasan

sosial, tidak hanya dalam artian memberikan persahabatan teteapi juga dalam

segi yang lain. Menjadi anggota suatu kelompok teetentu memberikan rasa

identifikasi dan rasa memiliki. Ketiga, Kebutuhan egoistic, Salah satu

6

(14)

5

kebutuhan manusia yang terkuat adalah kebutuhan untuk merasa berprestasi,

untuk merasa bahwa dia melakukan sesuatu, bahwa pekerjannya itu penting.

Pada dasarnya kepuasan kerja adalah hal yang bersifat individu. Setiap

manusia memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan system

nilai-nilai yang berlaku bagi dirinya. Ini disebabkan perbedaan masing-masing

individu. Semakin banyak aspek-aspek dalam pekerjaannya yang sesuai

dengan keinginan individu tersebut, maka semakin tinggi tingkat kepuasan

yang diraskan dan sebaliknya. Sehingga departemen personalia atau manajer

harus senantiasa memonitor faktor-faktor kepuasan kerja, yaitu jaminan kerja,

faktor kondisi kerja, faktor kesehatan dan faktor jam kerja. Karena hal ini

mempengaruhi tingkat absensi, perputaran tenaga kerja, semangat kerja dan

masalah-masalah personalia lainnya. Rasa puas dalam bekerja bagi setiap

tenaga kerja merupakan sesuatu yang harus memperoleh perhatian bagi setiap

manajer, karena jika karyawan telah merasa terpenuhi kepuasan dalam

melaksanakan perkerjaannya, maka karyawan tersebut akan lebih giat dan

lebih banyak meluangkan waktu untuk pekerjaannya, yang berarti

produktivitas kerja akan lebih meningkat.

Produktivitas yaitu suatu ukuran kinerja yang mencakup keefektifan

dan efisiensi.7 Produktivitas merupakan istilah dalam kegiatan produksi

7

(15)

6

sebagai perbandingan antara keluaran (output) dengan masukan (input).

Menurut herjanto, produktivitas merupakan suatu ukuran yang menyatakan

bagaimana baiknya sumberdaya diatur dan dimanfaatkan untuk mencapai

hasil yang optimal.8

Produktivitas kerja ini sebagai suatu konsep menunjukkan adanya

kaitan antara hasil kerja dengan satuan waktu yang dibutuhkan untuk

menghasilkan produk (barang atau jasa dari tenaga kerja) . seorang tenaga

kerja dinilai produktif jika dia mampu menghasilkan keluaran yang lebih

banyak dari tenaga kerja lainya dalam waktu yang sama. Oleh karena itu

untuk mencapai taraf efisiensi dan produktivitas yang tinggi seorang

pempinan perusahaan harus dapat mengetahui dan melayani kebutuhan

karyawanya yaitu dengan memberikan kepuasan kepada para karyawannya.9

Di samping itu agar tercapai produktivitas yang diinginkan pimpinan

perusahaan harus mampu memimpin perusahaanya, mengarahkan tenaga

kerjanya agar tercipta hubungan kerja yang baik dan para tenaga kerja mau

bekerja sama dengannya. Dengan demikian diharapkan bahwa produktivitas

kerja karyawan dapat meningkat dan hal ini akan menentukan keuntungan

perusahaan. Perusahaan akan mampu meningkatkan keuntungan apabila

manajer tersebut selalu melakukan pendekatan dan memperkirakan kebutuhan

8

http://id.m.wikipedia.org/wiki/Produktivitas, dikses pada 28 September 2015.

9

(16)

7

tenaga kerjanya yang dapat menimbulkan kepuasan bagi tenaga kerja,

sehingga menimbulkan produktivitas yang tinggi bagi perusahaan. Rasa puas

dalam bekerja bagi setiap diri para tenaga kerja merupakan sesuatu yang harus

memperoleh perhatian, karena manajer akan memperoleh dukungan dari

tenaga kerjanya untuk mecapai tujuan yang telah ditentukan. Untuk itu

perusahaan harus dapat menciptakan suasana kerja yang dapat memberikan

semangat dalam bekerja, sehingga perusahaan dapat menigkatkan

produktivitasnya guna mencapai tujuan perusahaan.

Perusahaan Songkok Ikbal VIP Bungah Gresik yang dijadikan objek

dalam penelitian ini, yaitu perusahaan yang memproduksi songkok dengan

berbagai merek nasional dan merupakan perusahaan yang memiliki semangat

yang luar biasa dalam mewujudkan visi dan misi serta tekat yang mulia.

Beberapa karyawan juga mendapatkan pelatihan keterampilan supaya

songkok yang diproduksi bisa lebih bervariasi.

Perusahaan Songkok Ikbal VIP Bungah Gresik sebagai perusahaan

yang bergerak di bidang produksi barang berupa songkok menggunakan

tenaga kerja untuk bagian produksi yang cukup banyak. Untuk memenuhi

target produksinya Perusahaan Songkok Ikbal VIP Bungah Gresik

mengharapkan para karyawan berkerja secara optimal. Dengan pemberlakuan

jam kerja yang terbatas para karyawan harus memenuhi target yang ditetapkan

(17)

8

untuk mengatasi masalah sumber daya manusia juga sudah jadi perhatian oleh

bagian personalianya. Diantaranya pemberian reward untuk karyawan yang

dapat menyelesaikan pekerjaannya melebihi target kerja yang telah

ditentukan. Namun dalam beberapa hal tertentu ternyata juga masih

ditemukan kondisi yang kontradiktif, yang bila diamati, juga akan dapat

berpengaruh terhadap produktifitas karyawan. Misalnya adanya kondisi yang

dialami karyawan yang rentan mengalami kejenuhan akibat pekerjaan

monoton yang dijalani.

Berdasarkan pengamatan dan wawancara yang dilakukan peneliti,

diperoleh bahwa kinerja kerja karyawan Perusahaan Songkok Ikbal VIP

Bungah Gresik saat ini dapat dikatakan rendah. Hal ini didukung dengan

tingkat absensi karyawan Perusahaan Songkok Ikbal VIP Bungah Gresik yang

semakin menurun tiap bulannya. Penurunan kinerja karyawan pada

Perusahaan Songkok Ikbal VIP Bungah Gresik ditandai dengan adanya

tingkat absensi yang semakin tinggi setiap setiap bulan. Selain itu pencapaian

tugas karyawan Perusahaan Songkok Ikbal VIP Bungah Gresik seringkali

tidak sesuai dengan standar waktu yang telah ditentukan untuk menyelesaikan

pekerjaan. Jam pulang yang diterapkan di Perusahaan Songkok Ikbal VIP

Bungah Gresik adalah sampai pukul 16.00, akan tetapi seringkali karyawan

(18)

9

Berdasarkan wawancara dengan manager personalia Perusahaan

Songkok Ikbal VIP Bungah Gresik ada beberapa masalah yang dapat

berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada Perusahaan Songkok Ikbal VIP

Bungah Gresik, diantaranya adalah kepuasan kerja Selain itu, Permasalahan

yang sering dapat dijumpai pada perusahaan ini adalah adanya karyawan yang

keluar dari perusahaan atau mengundurkan diri yang disebabkan

ketidakpuasan karyawan terhadap pekerjaannya.

Perusahaan Songkok Ikbal VIP Bungah Gresik telah berupaya

menangani permasalahan tersebut agar kinerja karyawan menjadi lebih baik.

Untuk meningkatkan kepuasan kerja karyawan, perusahaan memberlakukan

upah premi kepada karyawan yang telah menyelesaikan pekerjaannya

melebihi target yang telah ditetapkan. Kelebihan target tersebut yang

dijadikan dasar untuk menentukan bonus yang akan diterima karyawan. Selain

itu perusahaan juga memberikan kesempatan kepada karyawan yang

berprestasi untuk memperoleh kenaikan jabatan. Dalam hal ini karyawan

bagian produksi dapat berpromosi menjadi supervisi, atau pengawas produksi.

Penentuannya adalah dengan memperhatikan faktor kinerja, yaitu karyawan

yang memiliki prestasi yang baik dan tanpa memperhitungkan waktu atau

lama kerja yang dilakukan karyawan bagi perusahaan.

Dengan melihat fenomena tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk

(19)

10

ini proses produksinya kebanyakan masih menggunakan tenaga kerja

manusia, sehingga kepuasan kerja karyawan sebagai salah satu faktor penting

untuk diperhatikan demi menjaga kelangsungan perusahaan. Oleh karena

berdasarkan fenomena uraian di atas, maka penulis bermaksud untuk meneliti

tentang “PENGARUH FAKTOR KEPUASAN KERJA TERHADAP

PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN SONGKOK IKBAL VIP BUNGAH GRESIK

B. Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi pokok masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah terdapat pengaruh faktor-faktor kepuasan kerja (jaminan kerja,

jam kerja, kesehatan dan kondisi kerja) terhadap produktivitas karyawan

secara simultan?

2. Apakah terdapat pengaruh faktor-faktor kepuasan kerja (jaminan kerja,

jam kerja, kesehatan dan kondisi kerja) terhadap produktivitas karyawan

secara parsial?

3. Faktor mana yang paling berpengaruh terhadap produktivitas kerja

karyawan?

C. Tujuan penelitian

1. Mengetahui pengaruh variabel kepuasan kerja secara simultan terhadap

(20)

11

2. Mengetahui pengaruh variabel kepuasan kerja secara parsial terhadap

produktivitas kerja.

3. Mengetahui variabel yang berpengaruh dominan terhadap produktivitas

kerja.

D. Kegunaan Hasil Penelitian

1. Bagi peneliti

Penulisan ini merupakan penerapan ilmu pada bidang manajemen sumber

daya manusia terutama kepuasan kerja dan produktivitas kerja karyawan,

yang diperoleh selama perkuliahan dengan praktek yang penulis amati

selama melaksanakan penelitian terhadap karyawan di Perusahaan

Songkok Ikbal VIP Bungah Gresik.

2. Bagi universitas

Diharapkan penelitian ini dapat member gambaran secara lebih jelas

mengenai penerapan teori kepuasan kerja terhadap produktivitas kerja

karyawan pada Perusahaan Songkok Ikbal VIP Bungah Gresik. Dengan

demikian dapat digunakan untuk menambah referensi dan literature

sebagai informasi dalam menambah ilmu pengetahuan khususnya

manajemen sumber daya manusia.

3. Bagi perusahaan

Hasil kajian ini diharapkan dapat memberikan gambaran secara lebih jelas

(21)

12

mempengaruhi sehingga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan

(22)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Kepuasan Kerja

a. Pengertian kepuasan kerja

Pada dasarnya kepuasan kerja merupakan hal yang bersifat

individual. Setiap individu aka memiliki tingkat kepuasan yang

berbeda-beda sesuai dengan sistem nilai yang berlaku pada dirinya dan

di masyarakat. Ini disebabkan karena adanya perbedaan pada

masing-masing individu.

Kepuasan kerja menurut Susilo Martoyo merupakan salah satu

aspek psikologis yang mencerminkan perasaan seseorang terhadap

pekerjaannya, ia akan merasa puas dengan adanya kesesuaian antara

kemampuan, keterampilan dan harapannya dengan pekerjaan yang

dihadapi. Kepuasan sebenarnya merupakan keadaan yang sifatnya

subyektif yang merupakan hasil kesimpulan yang didasarkan pada

suatu perbandingan mengenai apa yang diterima pegawai dari dari

pekerjaanya dibandingkan dengan yang diinginkan dan

diharapkannya.1

1

(23)

14

Kepuasan kerja adalah suatu yang menyokong atau tidak

menyokong diri pegawai yang berhubungan dengan pekerjaannya

maupun dengan kondisi dirinya. Perasaan yang berhubungn dengan

pekerjaan melibatkan aspek-aspek seperti upah atau gaji yang

diterima, kesempatan pengembangan karir, hubungan dengan pegawai

lainnya, penempatan kerja, jenis pekerjaan. Sedangkan perasaan yang

yang berhubungan dengan dirinya, antara lain umur, kondisi

kesehatan, kemampuan, pendidikan.2 Menurut Handoko kepuasan

kerja (job satisfaction) adalah keadaan emosional yang menyenangkan

atau tidak menyenangkan dengan mana para karyawan memandang

pekerjaan mereka.3

Gomes (2001) kepuasan kerja merupakan suatu yang bersifat

subjektif dimana penilaian ini merupakan hasil kesimpulan yang

didasarkan pada suatu perbandingan mengenai apa yang secara nyata

diterima oleh pegawai dan pekerjaanya dibandingkan dengan apa yang

diharapkan, diinginkan dan diperiksa sebagai hal yang pantas atau

berhak baginya.

2

Anwar Prabu Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2013), 117.

3

(24)

15

Sedangkan menurut As’ad, kepuasan kerja berhubungan erat

dengan sikap karyawan terhadap pekerjaannya sendiri, situasi kerja,

kerjasama antara pimpinan dengan sesama karyawan.4

Dari beberapa pengertian diatas peneliti dapat menyimpulkan

bahwa kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap

pekerjaanya dan semangat tergantung pada terpenuhinya

harapan-harapan karyawan pada umumnya.

b. Fungsi Kepuasan Kerja

Dari uraian tentang kepuasan kerja di atas, maka dapatlah

dimengerti bahwa pengetahuan kepuasan kerja mempunyai arti yang

sangat penting bagi manajer didalam mengelola para karyawan.

Karyawan sebagai manusia mempunyai sikap, pandangan, cara

berpikir, dan lain-lain yang berbeda antara yang satu dengan yang lain.

Tanpa adanya kepuasan kerja, maka karyawan akan bekerja dengan

semuanya sendiri, sehingga dapat menyebabkan menurunya

produktivitas kerjanya.

Menurut Daud Sirait dalam bukunya M. As’ad, ketidakpuasan

kerja dapat dilihat dengan terjadinya hal-hal seperti:

1) Kelesuan yang berlebihan.

2) Banyak bercakap-cakap pada waktu jam kerja, terutama yang

menyangkut pribadi masing-masing.

4

(25)

16

3) Pemakaian barang-barang kepunyaan dianas dengan boros.

4) Banyak waktu yang terbuang.

5) Ketidaksediaan untuk kerjasama antara bawahan dengan atasanya.

Kepuasan kerja perlu mendapat perhatian yang serius dari

pimpinan atau perusahaan. Hal ini disebabkan karena masalah

kepuasan kerja berpengaruh terhadap :

1) Tingkat absensi karyawan

2) Perputaran (turnover) tenaga kerja

3) Semangat kerja

4) Keluhan-keluhan

Dari ketidakpuasan di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa

kepuasan kerja merupakan hal yang penting sekali bagi perusahaan,

khususnya bagi perusahaan yang banyak menggunakan tenaga kerja

manusia dalam proses produksinya. Oleh karena itu suatu perusahaan

perlu mengetahui beberapa tanda atau gejala-gejala bahwa seorang

(26)

17

c. Teori Kepuasan Kerja

Ada beberapa teori tentang kepuasan kerja yang lazim dikenal,

diantaranya:5

1) Teori pertentangan (Discrepancy theory)

Teori ini pertama kali dipelopori oleh porter. Porter mengukur

kepuasan seseorang dengan kerja menghitung selisih antara apa

yang seharusnya dengan kenyataan yang dirasakan. Kepuasan

kerja seseorang bergantung pada discrepancy antara should be

dengan apa menurut perasaan atau persepsinya telah diperoleh atau

dicapai melalui pekerjaan. Dengan demikian, orang akan merasa

puas bila tidak ada perbedaan anatara yang diinginkan dengan

persepsinya karena yang diinginkan telah terpenuhi. Apabila yang

didapat ternyata lebih besar dari yang diinginkan maka orang akan

menjadi lebih puas lagi walaupun terdapat discrepancy tapi

merupakan yang positif. Sebaliknya, semakin jauh kenyataan yang

diinginkan di bawah standar yang dirasakan, maka semakin besar

pula ketidakpuasan seseorang terhadap pekerjaan.

2) Teori keadilan (Equity theory)

Prinsip dari teori ini adalah orang akan merasa puas atau tidak

puas tergantung apakah dia merasa adanya keadilan atau tidak adil

5

(27)

18

atas situasi kerja. Perasaan equity dan inequity atas suatu situasi

kerja diperoleh dengan cara membandingkan dirinya dengan orang

lain.

3) Teori dua faktor (Two factors theory)

Prinsip dari teori ini adalah bahwa kepuasan kerja dan

ketidakpuasan kerja merupakan dua hal yang berbeda. Artinya,

kepuasan dan ketidakpuasan terhadap pekerjaan ini merupakan

suatu variabel yang kontinue.

4) Teori dua faktor Herzberg

Penelitian Herzberg diadakan dengan melakukan wawancara

terhadap subjek insinyur dan akuntan. Masing-masing subjek

diminta menceritakan kejadian yang dialami oleh mereka baik

yang menyenangkan maupun yang tidak menyenangkan.

Kemudian dianalisis dengan analisis isi (content analysis) untuk

menentukan faktor-faktor yang menyebabkan kepuasan atau

ketidakpuasan.

d. Komponen kepuasan kerja

Dalam penelitian oleh Robbins (1996) menyebutkan bahwa

komponen yang menentukan kepuasan kerja adalah:

1) Kerja yang secara mental menantang akan membuat karyawan

(28)

19

kesempatan untuk menggunakan keterampilan dan kemampuan

mereka.

2) Ganjaran yang pantas, dalam hal ini yang dimaksud adalah

karyawan menginginkan sistem upah dan kebijakan promosi yang

mereka persepsikan sebagai adil dan sesuai dengan harapan

mereka.

3) Kondisi kerja yang mendukung mempunyai arti karyawan yang

peduli dengan lingkungan kerja,baik untuk kenyamanan pribadi

maupun untuk memudahkan dalam melakukan pekerjaan yang

baik.

4) Rekan kerja yang mendukung apabila karyawan mendapatkan

lebih daripada sekedar uang atau prestasi dalam pekerjaannya.

Bagi kebanyakan karyawan, kerja juga mengisi kebutuhan akan

interaksi sosial.

5) Kesesuaian kepribadian dengan pekerjaan, pada hakikatnya

karyawan dengan tipe kepribadian kongruen (sama atau sebangun)

dengan pekerjaan yang mereka pilih seharusnya akan menemukan

bakat dan kemampuan yang tepat untuk memenuhi tuntutan dari

(29)

20

e. Faktor-faktor kepuasan kerja

Banyak sekali faktor yang dapat menjadi penyebab kepuasan kerja

karyawan, tetapi penulis hanya membatasi pada empat faktor sebagai

berikut:

1) Faktor kondisi kerja. Beberapa faktor kondisi kerja yang

mempengaruhi kepuasan kerja karyawan, antara lain sirkulasi

udara, penerangan, kebisingan, dan keamanan kerja.

2) Faktor kesehatan. Faktor ini berpengaruh terhadap kepuasan kerja

karyawan karena dipengaruhi oleh beberapa hal seperti makanan,

kebersihan, air minum dan pelayanan kesehatan.

3) Faktor jaminan kerja juga berpengaruh terhadap kepuasan kerja

karyawan, sehingga akan mempengaruhi produtivitas kerja

karyawan. Beberapa faktor yang termasuk dalam jaminan kerja

antara lain gaji, pemberian jasa produksi, tunjangan sosial

termasuk uang pensiunan.

4) Faktor jam kerja, undang-undang kerja pasal 10 ayat 1, kaliamat

pertama berbunyi. “Buruh tidak boleh menjalankan pekerjaan lebih

dari tujuh jam sehari dan empat puluh jam seminggu”.6

6

(30)

21

f. Arti penting kepuasan kerja

Kepuasan kerja nampak dalam sikap positif karyawan terhadap

pekerjaannya dan segala sesuatu yang dihadapi di lingkungan

kerjanya. Kepuasan kerja merupakan salah satu variabel yang

mempengaruhi presatasi kerja atau produktivitas para karyawan selain

motivasi, tingkat stess, kondisi fisik pekerjaan, kompensasi,

aspek-aspek ekonomis, serta teknis keprilakuan lainya.7 Dengan adanya

kepuasan kerja diharapkan akan timbul suasana kerja yang sehat. Jika

kepuasan kerja karyawan tidak ada maka mereka akan bekerja tidak

seperti yang diharapkan yang pada akhirnya akan mengakibatkan tidak

tercapainya target yang telah ditentukan. Dengan kata lain kepuasan

kerja mempunyai peranan penting dalam peningkatan produktivitas

kerja karyawan.

Karyawan yang puas akan kondisi kerja yang ada di tempat

kerjanya maka akan bekerja dengan baik. Artinya bila seorang

karyawan mendapat perlakuan yang baik maka cenderung untuk

membalas jasa-jasa baik tersebut. Hal tersebut mengandung pengertian

bahwa bila tenaga kerja senang dan puas maka akan selalu bersedia

memenuhi keinginan-keinginan perusahaan.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa faktor kepuasan kerja

ternyata berperan dalam mencapai hasil sesuai dengan tujuan

7

(31)

22

perusahaan. Maka sudah menjadi keharusan bagi perusahaan untuk

memberikan motivasi kepada karyawan agar kepuasan kerja dapat

tercapai.

g. Pengukuran kepuasan kerja

Ada beberapa unsur utama dalam pekerjaan dan menanyakan

perasaan karyawaan mengenai tiap unsur. Faktor-faktor yang lazim

akan dicakup adalah penyelia, upah sekarang, kesempatan promosi

dan hubungan dengan rekan kerja. faktor ini dinilai angka dengan

skala buku dan kemudian dijumlahkan untuk meciptakan skor

kepuasan kerja keseluruhan.

Menurut Anwar Prabu 2005, variabel yang dapat menjadi alat ukur

kepuasan kerja diantaranya sebagai beriku:

1) Turn over

Kepuasan kerja lebih tinggi dihubungkan dengan turn over

karyawan yang rendah, sedangkan karyawan yang kurang puas

biasanya turn overnya lebih tinggi.

2) Tingkat ketidak hadiran kerja

Karyawan yang kurang puas cenderung tingkatkehadirannya

tinggi, mereka sering tidak hadir dengan alas an yang tidak logis

(32)

23

3) Umur

Ada kecenderungan karyawan yang lebih tua merasa puas dari

pada karyawan yang lebih muda. Hal ini diasumsikan bahwa

karyawan yang lebih tua berpengalaman menyesuaikan diri dengan

lingkungan.

4) Tingka pekerjaan

Karyawan yang menduduki tingkat pekerjaan yang lebih tinggi

cenderung lebih puas dari pada karyawan yang menduduki

tingkat pekerjaanyang lebih rendah.

Mengukur kepuasan kerja dapat diguakan skala indeks deskripsi

jabatan, skala kepuasan kerja berdasarkan ekspresi wajah, dan

kuisioner kepuasan kerja Minnesota.8

1) Pengukuran kepuasan kerja dengan skala indeks deskripsi jabatan

Skala pengukuran ini dikembangkan oleh Smith, Kendall, dan

Hulin pada tahun 1969. Dalam penggunaannya, pegawai ditanya

mengenai pekerjaan maupun jabatannya yang dirasakan sangat

baik dan sangat buruk, dalam skala mengukur sikap dari lima area

yaitu kerja, pengawasan, upah, promosi, dan co-worker.

8

(33)

24

2) Pengukuran kepuasan kerja dengan ekspresi wajah

Pengukuran kepuasan kerja ini dikembangkan oleh Kunin pada

tahun 1955. Skala ini terdiri dari seri gambar wajah-wajah orang

mulai dari sangat gembira, gembira, netral, cemberut, dan sangat

cemberut.

3) Pengukuran kepuasan kerja kuisioner Minnesota

Pengukuran kepuasan ini dikembangkan oleh Weiss, Dawis, dan

England pada tahun 1967. Skala ini terdiri dari pekerjan yang

dirasakan sangat tidak puas, tidak puas, netral, memuaskan, dan

sangat memuaskan.

2. Produktivitas Kerja

a. Pengertian produktivitas kerja

Produktivitas dapat diartikan sebagai kemampuan seperangkat

sumber-sumber ekonomi untuk menghasilkan sesuatu yang diartikan

juga sebagai pengorbanan (input) dengan penghasilan (output).

Apabila ukuran keberhasilan produksi hanya satu sisi output, maka

produktivitas dipandang dari dua sisi sekaligus yaitu sisi input sisi

output. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa produktivitas

berkaitan dengan efisiensi penggunaan input untuk memproduksi

(34)

25

sering juga disebut sebagai sikap mental yang selalu memiliki

pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini harus lebih baik.9

Produktivitas kerja mengandung pengertian perbandingan antara

hasil yang dicapai dengan peran serta tenaga kerja dalam organisasi

yang merupakan perwujudan tujuan-tujuanya, sedangkan hasil kerja

tersebut bisa bersifat materil dan non materil. Dengan demikian

produktivitas kerja digambarkan melalui tingkat keberhasilan dalam

mencapai tujuan organisasi.10

Menurut sinungan, secara umum produktivitas diartikan sebagai

hubungan antara hasil nyata maupun fisik (barang-barang atau jasa)

dengan masuknya sebenarnya. Misalnya produktivitas adalah ukuran

efisiensi produktif suatu perbandingan antara hasil keluaran dan

masukan. Masukan sering diukur dengan masukan tenaga kerja,

sedangkan keluaran sering diukur dalam kesatuan fisik, bentuk dan

nilai.11 Sedangkan menurut Stephen menyatakan bahwa keluar

masuknya karyawan adalah penarikan diri secara sukarela dan tidak

sukarela dari suatu organisasi (perusahaan). Produktivitas juga

diartikan sebagai tingkat efisiensi dalam memproduksi barang-barang

9

Vincent Gasperz, Manajemen Produktivitas Bisnis Global, (Yogyakarta:BPEE UGM, 2000), 18. 10

www.asikbelajar.com/2014/04/teori-produktivitas-kerja.html?m=1, diakses pada tanggal 12 September 2015.

11

(35)

26

atau jasa, produktivitas mengutarakan cara pemanfaatan secara baik

terhadap sumber-sumber dalam memproduksi barang.12

Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa

produksi dan produktivitas mempunyai arti yang berbeda. Peningkatan

produksi menunjukan pertumbuhan jumlah hasil yang dicapai

sedangkan peningkatan produktivitas mengandung pengertian

pertambahan hasil dan perbaikan cara percapaian produk tersebut.

Peningkatan produktivitas dapat dilihat dengan membandingkan input

dan output.

b. Arti penting produktivitas kerja

Sumber daya manusia memegang peranan penting dalam proses

peningkatan produktivitas, karena alat produksi dan teknologi pada

hakekatnya merupakan hasil pengorbanan. Pada umumnya

produktivitas yang semakin tinggi merupakan pendayagunaan sumber

daya secara efisien. Suatu organisasi atau perusahaan di dalam proses

produksinya harus selalu memperhatikan dan mempertimbangkan

bagaimana caranya mencapai produktivitas yang tinggi dengan sumber

daya atau faktor-faktor produksi yang ada.13

Peningkatan produktivitas dapat dilihat dalam tiga bentuk :

12

Robbin Stephen, Perilaku Organisasi:Konsep Kontroversi Aplikasi, (Jakarta: Terjemahan Edidi Kedua PT.Prenhallindo, 1996), 25.

13

(36)

27

1) Jumlah produktivitas meningkat dengan menggunakan

sumberdaya yang sama.

2) Jumlah produksi yang sama atau meningkat dicapai dengan

menggunakan sumberdaya yang kurang.

3) Jumlah produksi yang jauh lebih besar diperoleh dengan

pertambahan sumberdaya yang relativ lebih kecil.

Meningkatnya produktivitas bagi perusahaan mempunyai manfaat

sebagai berikut :

1) Memperkuat daya saing perusahaan karena dapat memproduksi

dengan biaya lebih rendah dan mutu produksi lebih baik.

2) Menunjang kelestarian dan perkembangan perusahaan karena

dengan peningkatan produktivitas perusahaan akan memperoleh

keuntungan untuk investasi baru.

3) Meningkatkan standar hidup karyawan dan keluarganya.

4) Menunjang terwujudnya hubungan kerja yang baik.

Sedangkan pada tingkat individu meningkatnya produktivitas

berarti :

1) Meningkatnya pendapatan dan jaminan sosial lainnya. Hal tersebut

(37)

28

jasa ataupun keperluan hidup sehari-hari dengan demikian

kesejahteraan akan lebih baik.

2) Meningkatnya hakekat dan martabat serta penyaluran terhadap

potensi individu.

3) Meningkatnya keinginan berprestasi dan motivasi kerja.

c. Faktor-faktor produktivitas kerja

Jika ditinjau produktivitas seseorang, maka sebelum orang itu

mendapatkan suatu produktivitas kerja, banyak faktor yang

mempengaruhi produktivitas kerja seseorang.

Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja adalah:14

1) Pengetahuan, yaitu kemampuan seseorang yang dinilai dari

pengetahuanya mengenai sesuatu hal yang berhubungan dengan

tugas, penggunaan alat kerja maupun kemampuan teknis atas

pekerjaannya.

2) Keterampilan, keterampilan banyak pengaruhnya terhadap

produktivitas kerja karyawan. Keterampilan karyawan dalam

perusahaan dapat ditingkatkan melalui training, kursus dan

lain-lain.

3) Kemampuan, yaitu kapasitas atau sifat individu yang dibawa sejak

lahir atau dipelajari yang memungkinkan seseorang untuk

14

(38)

29

melakukan atau menyelesaikan berbagai macam tugas dan

pekerjaan.

4) Sikap, yaitu keteraturan perasaan dan pikiran seseorang yang

cenderung bertindak terhadap aspek lingkunganya.

5) Teknologi, dengan adanya kemjuan teknologi yang meliputi

peralatan yang semakin otomatis dan canggih, akan dapat

mendukung tingkat produksi dan mempermudah manusia dalam

melaksanakan pekerjaan.

6) Manajemen, dengan adanya manajemen yang baik maka karyawan

akan berorganisasi dengan baik, dengan demikan produktivitas

kerja karyawan akan tercapai.

7) Kesempatan berprestasi, setiap orang dapat mengembangkan

potensi yang ada dalam dirinya. Dengan diberikan kesempatan

berprestasi, maka karyawan akan meningkatkan produktivitas.

d. Teori-teori produktivitas kerja

Menurut Sinungan15 telah dinyatakan bahwa produktivitas kerja

adalah interaksi terpadu antara tiga faktor mendasar, yaitu :

1) Investasi

Komponen pokok dari investasi ialah modal, karena modal adalah

landasan gerak suatu usaha, namun modal saja tidaklah cukup,

untuk itu harus ditambah komponen teknologi. Untuk berkembang

15

(39)

30

menjadi bangsa yang maju kita harus mengusai teknologi,

terutama teknologi yang bisa member dukungan kepada kemajuan

pembangunan nasional.

Berkaitan dengan penguasa teknologi ini adalah adanya riset.

Melalui riset akan dapat dikembangkan penyempurnaan produk

atau bahkan menghasilkan formula-formula baru yang sangat

penting bagi suatu usaha. Karena itu keterpaduan antara model

teknologi dan riset akan membawa perusahaan berkembang dan

dengan perkembangan itu maka outputnya akan bertambah pula.

2) Manajemen

Kelompok manajemen dalam organisasi bertugas pokok

menggerakkan orang-orang lain untuk bekerja sehingga tujuan

tercapai dengan baik.

Hal-hal yang dihadapi dalam manajemen ialah semakin cepatnya

cara kerja sebagai pengaruh langsung dari kemajuan yang

diperoleh dalam bidan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

mempengaruhi seluruh aspek organisasi seperti proses produksi,

distribusi, pemasaran dan lain-lain

3) Tenaga kerja

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam kaitanya dengan faktor

(40)

31

- Motivasi pengabdian, disiplin, etos kerja produktivitasnya dan

masa depanya.

- Hubungan industrial yang serasi dan harmonis dalam suasana

keterbukaan

e. Hubungan kepuasan kerja dengan produktivitas kerja

Apabila perusahaan mengharapkan perusahaannya itu maju dengan

produktivitas kerja yang lebih baik dan tinggi seperti yang diharapkan,

maka karyawan juga mengharapkan suasana kerja yang

menyenangkan dan kebutuhan-kebutuhan mereka dapat dipenuhi.

Hal yang mendorong manusia mau bekerja dengan giat dalam

hubungan organisasi tergantung pada berapa tingginya realisasi tujuan

perorangan yang bersangkutan. Semakin diperhatikan tujuan-tujuan

perorangan dalam suatu badan usaha semakin giat pula masing-masing

perorangan itu dalam melakukan atau menjalankan tugasnya.16

Jadi dapat dimengerti bahwa kepuasan kerja akan mempunyai

fungsi dan peranan yang sangat penting bagi manajer. Hal ini

disebabkan karena harus bekerja ditengah-tengah beberapa kekuatan

utama dari karyawan dan organisasi yang menginginkan agar

kebubutuhan fisiologis dan psikologis mereka terpenuhi. Pengetahuan

tentang hal ini sangat penting, sebab karyawan sebagai manusia

mempunyai sikap, pandangan, cara berpikir yang berbeda antara satu

16

(41)

32

dengan lainnya. Tanpa kepuasan kerja mereka akan bekerja tidak

seperti yang diharapkan terhadap produktivitas dan efesiensi kerja.

Telah dikatakan bahwa kepuasan kerja dan produktivitas kerja

mempunyai hubungan yang positif yaitu dimana jika seseorang merasa

terpenuhi kepuasan kerjanya, maka karyawan akan melakukan

pekerjaan dengan baik dan akan mencapai produktivitas kerja sesuai

dengan ketentuan perusahaan.

f. Pengukuran produktivitas kerja

Pengukuran produktivitas kerja pada dasrnya digunakan untuk

mengetahui sejauh mana tingkat efisiensi dan efektifitas tenaga kerja

dalam menghasilakan suatu hasil kerja pada sebuah perusahaan.

Semakin produktif tenaga kerja maka hasil pekerjaannya akan terlihat

baik. Sedangkan tingkat produktivitas dapat diukur dengan :

1) Penggunaan waktu

Penggunaan waktu kerja yang digunakan tenaga kerja untuk

menghasilkan output dan sebagai alat ukur produktivitas kerja

meliputi:

a) Kecepatan waktu

b) Penghematan waktu kerja

c) Kedisiplinan waktu kerja

d) Tingkat absensi

(42)

33

Banyakanya output yang dihasilakan oleh tenaga kerja juga

digunakan sebagai alat ukur produktivitas kerja diamana semakin

banyak output yang dihasilkan pekerja maka produktivitas kerja

dan tenaga kerja akan semakin baik.

g. Produktivitas dalam Islam

Salah satu tujuan ajaran Islam dari kehidupan terbelakang yang

diakibatkan oleh kemiskinan dan kelaparan ketingkat kehidupan yang

lebih nyaman dan bahagia. Rasulullah SAW diutus untuk

menghapuskan perbudakan yang memaksa manusia hidup sengsara

dan miskin, dengan memberikan kebebasan kepada mereka untuk

beribadah dan kehidupan secara layak, karena Al-Qur’an memberikan

dorongan terhadap manusia untuk bekerja sungguh-sungguh dalam

mengembangkan kekayaan alam sehingga manusia mencapai

pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi. Menurut Ismail Yusanto

menyatakan Islam mendorong setiap muslim untuk selalu bekerja

keras serta bersungguh-sungguh untuk mencurahkan tenaga dan

kemampuannya dalam bekerja.

Dalam hubungan ini ayat Al-qur’an berikut ini penting untuk

dibahas; maa’rij yang berarti tetangga, tingkatan-tingkatan dalam

kemuliaan. Oleh karena itu mengacu pada kehidupan yang bahagia

dan menyenangkan sebagai akibat langsung dari produktivitas

(43)

34

peringkat-peringkat kenaikan, yang menunjukkan bahwa Allah

menghadiahkan cara-cara peningkatan memuliakan manusia di dunia

kepada siapa saja yang dikehendaki tanpa ukuran. Firman Allah dalam

surat Al-Faatir ayat 1 yang berbunyi :



dikehendakiNya. Sesungguhnya Allah maha kuasa atas segala

sesuatu”.

Ayat tersebut menggambarkan kemungkinan kehidupan yang lebih

baik bagi manusia. Orang yang mampu menggunakan sumber alam,

mencari potensial lalu merubahnya menjadi produk nyata, sering

dianugrahi kesuksesan dan kemakmuran.

Ayat di bawah ini memuji produktivitas mereka yang telah

membantu memajukan perekonomian mereka :

(44)

35

Artinya : “sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa

itu, dan merugilah orang yang mengotorinya. (As-syamsy : 9-10)

Surat ini menjelaskan setiap orang dianugrahi bakat untuk

meperbaiki dan membangun. Manusia yang mampu mempergunakan

bakat-bakat itu akan memperoleh (keuntungan) anugrah Allah, namun

ada juga yang menyia-nyiakan bakatnya sehingga menderita

kemiskinan.

Ajaran ini memberikan suatu sikap mental kepada umat Islam,

yakni akan merasa berdosa jika mengeksploitasi sumber-sumber

kekayaan alam tidak dengan yang semestinya atau menunjukkan

kelalaian terhadap pembangunan dan perkembangan. Sebaliknya

mendiami dan mengolah tanah, mempergunakan sebanyak-banyaknya

dalam perdagangan dan industri maka semua itu dianggap beribadah

kepada Allah.

Oleh karena itu ayat tersebut mengingatkan kepada manusia bahwa

tujuan hidup yang sesungguhnya adalah untuk mempergunakan dan

bekerja keras untuk setiap jengkal tanah serta meningkatkan

produktivitas sehingga dapat menyumbangkan pembangunan dan

(45)

36

B. Penelitian Terdahulu

Penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya sangat penting untuk

diungkapkan, karena dapat dipakai sebagai informasi dan bahan acuan yang

sangat berguna. Penelitian yang dilakukan oleh Listriani pada tahun 2004

dengan judul “Analisis pengaruh relasi dengan rekan kerja terhadap kepuasan

kerja karyawan pada CV lestari jati, gamping, sleman, Yogyakarta”. Dengan

relasi rekan kerja (X) sebagai variabel independen dan kepuasan kerja (Y)

sebagai variabel dependen dengan menggunakan 56 responden yang diambil.

Dari analisis yang menggunakan regresi linier sederhana dengan

menggunakan program SPSS versi 10.0 diperoleh hasil sebagai berikut :

1. Terdapat pengaruh positif relasi dengan rekan kerja (X) terhadap kepuasan

kerja (Y) pada departemen produksi dengan nilai sebesar 0,601.

2. Terdpat pengaruh positif relasi dengan rekan kerja (X) terhadap kepuasan

kerja (Y) pada departemen non produksi dengan nilai sebesar 0,625.

3. Ada perbedaan kepuasan kerja di departemen produksi (3,9288) dan

departemen non produksi (4,3706)

Lilik Zainiyah, Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Produktivitas

Kerja Karyawan PT. Bangun Kubah Sarana Gedongan Waru Sidoarjo, 2008.

(46)

37

produktivitas kerja karyawan terdapat hubungan atau pengaruh yang positif

dengan status yang atau tinggi. Perbedaan penelitian yang dilakukan Lilik

dengan penelitian ini adalah variabel yang digunakan yaitu kepuasan kerja

dengan variabel kepuasan psikologi (X1), kepuasan sosial (X2), dan kepuasan

financial (X2) terhadap prokdutivitas karyawan (Y). Sedangkan penelitian ini

variabel yang digunakan yaitu kondisi kerja (X1), kesehatan (X2), jaminan

kerja (X3), dan jam kerja (X4) dan produktivitas (Y). Untuk persamaannya

ialah sama-sama mencari apakah terdapat hubungan antara variabel X dan

variabel Y dan seberapa besar hubungan tersebut.

Septyaningsih Ekayadi, Pengaruh Motivasi dan Pengembangan Karir

Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada PT. Rimbajatiraya Citrakarya

Jakarta, 2009. Kesimpulan dari penelitian ini adalah motivasi dan

pengembangan karir secara bersama berpengaruh terhadap kepuasan kerja

karyawan, sedangkan secara parsial hanya variabel pengembangan karir yang

mempunyai pengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan di mana variabel

yang paling besar pengaruhnya terhadap kepuasan kerja karyawan adalah

variabel pengembangan karir yaitu sebesar 85.625%. Perbedaan penelitian

Septyaningsih dengan penelitian ini adalah terdapat pada variabel yang

digunakan. Septyaningsih menggunakan tiga variabel, yaitu motivasi,

pengembangan karir dan kepuasan kerja. Sedangkan penelitian ini

(47)

38

dan jam kerja. Persamaannya terdapat pada rumusan masalahnya yang

mempertanyakan seberapa besar pengaruh variable X terhadap variabel Y.

C. Kerangangka Konseptual

Berdasar teori dan penelitian terdahulu yang relevan diatas, maka

peneliti dapat membuat kerangka konseptual atau kerangka pikir sebagai

berikut:

Dar

Hasil analisis kepuasan kerja jaminan kerja, jam kerja, kesehatan, dan

kondisi kerja akan dilakukan pengujian, apakah secara parsial variabel

independen tersebut berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen, dan

Jaminan Kerja (X1)

Jam Kerja (X2)

Kesehatan (X3)

Kondisi Kerja (X4)

(48)

39

juga akan dilakukan pengujian apakah keempat variabel tersebut

berpengaruh secara simultan terhadap variabel dependen tersebut.

H. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk

kalimat pertanyaan, dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru

didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan apada fakta-fakta

empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Sehingga hipotesis

merupakan suatu kesimpulan yang belum teruji kebenarannya secara pasti,

artinya masih harus dibuktikan kebenarannya.

Adapun hipotesis yang akan penulis ajukan adalah :

H1 : Terdapat pengaruh positif antara faktor jaminan kerja, faktor jam kerja,

faktor kesehatan dan faktor kondisi kerja dengan produktifitas kerja karyawan

pada perusahaan Ikbal VIP di Bungah Gresik

H2 : Terdapat pengaruh positif antara faktor jam kerja dengan produktifitas

kerja karyawan pada perusahaan Ikbal VIP di Bungah Gresik

H3 : Terdapat pengaruh positif antara faktor jaminan kerja dengan

produktifitas kerja karyawan pada perusahaan Ikbal VIP di Bungah Gresik

H4 : Terdapat pengaruh positif antara faktor kesehatan dan dengan

(49)

40

H5 : Terdapat pengaruh positif antara kondisi kerja dengan produktifitas kerja

(50)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Berhubungan dengan judul yang dikemukakan, maka jenis

penelitian yang digunakan oleh penulis adalah penelitian kuantitatif yaitu

suatu model penelitian yang mengharuskan akan adanya perhitungan

angka-angka. Jenis pendekatan dalam penelitian ini adalah dengan

penelitian eksplanatif yaitu menjelaskan hubungan dari beberapa variabel

penelitian yang ada, sehingga hasil penelitiannya dapat menjelaskan

bagaimana atau adakah pengaruh kepuasan kerja karyawan terhadap

produktivitas kerja.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan mulai tanggal 9 September 2015 S/D 9

Desember 2015. Dalam hal ini peneliti mengambil lokasi di perusahaan

Songkok Ikbak VIP di Bungah Gresik.

C. Populasi dan Sampel

Populasi adalah jumlah keseluruhan (satuan-satuan/individu) yang

karakteristiknya hendak digunakan.1 Sedangkan menurut Arikunto

populasi adalah keselurahan subyek penelitian.2 Dalam penelitian ini yang

1

Pangestu Subagyo dan Djarwanto, Statistik induktif, (Yogyakarta;BPEE, 1996), 107.

2

(51)

41

menjadi populasi adalah seluruh karyawan dengan berbagai jabatan yaitu

berjumlah 32 orang.

Sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak

diselidiki, dan bisa dianggap mewakili keselurhan populasi.3 Dalam

penelitian ini tidak digunakan teknik sampling karena sampel yang diteliti

adalah keselurahan dari populasi yang ada atau disebut sensus. Mengingat

jumlah populasi hanya sebesar 23 karyawan, maka layak untuk diambil

keseluruhan untuk dijadikan sampel tanpa harus mengambil sampel dalam

jumlah tertentu.

D. Variabel Penelitian

Variabel dalam konsep penelitian ini terdapat variabel bebas (X)

dan variabel terikat (Y) yang di kategorikan sebagai berikut :

1. Variabel bebas atau variabel independen. Dalam penelitian ini yang

menjadi variabel bebas adalah kepuasan kerja :

a. Faktor jaminan kerja (X1)

b. Faktor jam kerja (X2)

c. Faktor kesehatan (X3)

d. Faktor kondisi kerja (X4)

2. Variabel terikat atau dependen. Dalam penelitian ini yang menjadi

variabel terikat adalah produktivitas kerja (Y).

3

(52)

42

E. Definisi Operasional

Vroom sebagaimana dikutip oleh Ahmad, M.A. Roshidi (1999)

mendefinisikan kepuasan kerja sebagai satu acuan dari orientasi yang

efektif seseorang pegawai terhadap peranan mereka pada jabatan yang

dipegangnya saat ini. Definisi operasional yang digunakan dalam

penelitian ini kemudian diuraikan sebagai berikut:

1. Faktor kondisi kerja

Beberapa faktor yang mempengaruhi kondisi kerja karyawan anatara

lain sirkulasi udara, penerangan, kebisingan, dan keamanan kerja.

2. Faktor kesehatan

Kesehatan adalah hal penting yang harus diperhatikakan karena

karyawan akan merasa puas bekerja jika perusahaan memperhatikan

masalah kesehatan karyawannya.

3. Faktor jaminan kerja

Faktor ini juga berpengaruh dan berhubungan dengan upah atau gaji

kepada karyawan.

4. Faktor jam kerja

Perusahaan harus memperhatikan jam kerja karyawan. Dengan jam

lembur berarti perusahaan harus mengeluarkan biaya lebih untuk

tenaga kerjanya.

5. Produktivitas kerja

Adalah perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan

(53)

43

Tabel 3.1

Variabel Penelitian Indikator Item Jaminan kerja

(X1)

Ganjaran yang pantas 1. ijin

(54)

44

F. Uji Validitas dan Realibilitas Data

1. Uji validitas data

Uji validitas didefinisikan sebagai ukuran seberapa tepat dan

cermat suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Tujuan

pengujian validitas pada data-data yang di proleh dari kuesioner yang

disebar kepada responden adalah untuk mengecek apakah isi kuesioner

tersebut telah cukup dipahami untuk semua responden, yang

diindikasikan oleh kecilnya prestasi jawaban dari responden yang

terlalu menyimpang dari rata-rata jawaban responden lain.4

Cara mengukur validitas menggunakan konsistensi internal

(internal consistency) yaitu dengan metode korelasi productmoment

persen dengan rumus:

∑ ∑ ∑

√ ∑ ∑ ∑ ∑

Keterangan:

∑X = Jumlah skor pernyataan

∑ Y = Jumlah skor total

∑ XY = Jumlah skor permintaan dikalikan jumlah skor total

N = Jumlah subjek peneletian

r = Korelasi product Moment

4

(55)

45

Jika hasil kolerasi masing-masing peryataan dengan skor total

menunjukkan hasil yang signifikan (signifikansi <0,05), maka item

pernyataan tersebut valid.

2. Uji realiabilitas data

Uji reabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran

dapatdipercaya. Hasil pengukuran dapat di percaya hanya apabila

berapa kalipun pertanyaan atau variabel ditanyakanpada responden

jawabannya akan relatif sama, selama aspek yang diukur dalam subjek

memang belom berubah. Pengukuran reliabilitas dapat menggunakan

kuefisien crombach alpha yang menunjukkan seberapa bagus item

pernyataan berhubungan positif dengan item pernyataan lain. Jika

koefisien crombach alpha sebesar 0,6 atau lebih, maka instrumen itu

dapat di terima.

Rumus atau persamaannya adalah sebagai berikut :

r = [

] [ ∑

]

r = reliabilitas instrument

k = banyaknya butir pertanyaan

= jumlah varians butir

(56)

46

G. Data Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan :

1. Data primer

Data primer adalah sumber data yang diperoleh secara langsung

dari sumber asli (tidak melalui media perantara), data primer secara

khusus dikumpulkan oleh peneliti untuk menjawab pertanyaan peneliti.

Data primer dalam penelitian ini diperoleh secara langsung dari survei

yang dilakukan oleh peneliti. Dimana survey ini dilakukan dengan

membagikan kuisioner untuk mengetahui tanggapan (persepsi)

responden mengenai variabel kepuasan kerja dan produktivitas kerja

pada perusahaan songkok Ikbal VIP Gresik.

2. Data sekunder

Data sekunder adalah sumber data yang diperoleh peneliti secara

tidak langsung melalui media perantara yang diperoleh dan dicatat oleh

pihak lain. Data sekunder pada penelitian ini adalah jumlah karyawan

pada perusahaan songkok Ikbal VIP Gresik.

H. Teknik Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui dua

penelitian yaitu:

1. Penelitian perpustakaan

Penelitian perpustakaan yaitu mempelajari teori-teori sebagai dasar

pemecahan masalah berdasarkan buku-buku literature dan

(57)

47

2. Penelitian lapangan

Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh data primer dan data

sekunder, untuk memperoleh data primer tersebut peneliti melakukan

tahap sebagai berikut:

a. Wawancara

Merupakan metode yang digunakan untuk memperoleh informasi

secara langsung, mendalam, tidak terstruktur, dan individual.

Dalam hal ini, peneliti melakukan tanya jawab atau wawancara

secara langsung kepada karyawan di perusahaan Ikbal VIP.

Wawancara ini dilakukan peneliti untuk mendukung data yang

dilakukan melalui penyebaran kuesioner dan hal-hal yang berkaitan

dengan penelitian.

b. Kuisioner

Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan formal secara tertulis yang

ditujukan untuk memperoleh informasi dari responden.Teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan memberikan daftar

pertanyaan yang disusun secara tulisan untuk memberikan sebuah

jawaban dari pertanyaan yang sudah diberikan kepada responden,

yaitu seluruh karyawan di perusahaan songkok Ikbal VIP di

(58)

48

I. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini data yang terkumpul diolah dengan bantuan

program SPSS for windows versi 16,0 dengan tujuan untuk memudahkan

data yang akan diklarifikasikan ke dalam kategori-kategori, serta

selanjutnya dibandingkan dengan menghitung frekuensi dan prosentasi.

Selanjutnya, analisis statistik yang digunakan dalam menguji pengaruh

yang signifikan antara kompensasi, konflik dalam organisasi dan motivasi

kerja terhadap prestasi kerja sebagai hipoteis penelitian ini adalah

MultipleRegression.Hal ini dilakukan guna menentukan ketepatan prediksi

“apakah ada pengaruh antara variabel dependen dengan variabel

independen”.

1. Analisis Regresi Linier berganda

Dalam upaya menjawab permasalahan dalam penelitian ini maka

digunakan regresi linier berganda (multiple regression). Analisis

regresi linier berganda digunakan untuk menganalisis pengaruh antara

variabel independen dan variabel dependen. Menurut Lupiyoadi (2001

: 199), multiple regression yaitu alat analisis untuk mengetahui

pengaruh antara variabel bebas (X1 , X2, X3 dan X4) terhadap variabel

terikat (Y).

Analisis regresi linier berganda ini digunakan untuk mengetahui

pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat, dengan analisis

(59)

49

terhadap variabel terikat, setiap penambahan satuan pada variabel

bebasnya, rumus regresi linier berganda adalah sebagai berikut:

Y = a + + + + e

Keterangan:

Y : Kepuasan Konsumen

a : Konstanta

e : Eror

b1, b2, b3,b4 : Koefisien regresi variabel X1, X2, X3, X4

X1 : jaminan kerja

X2 : kondisi kerja

X3 : kesehatan

X4 : jam kerja

2. Analisis Korelasi berganda

Korelasi berganda digunakan untuk mengetahui seberapa kuat

hubungan antara variabel Y dengan variabel X1 , X2, X3, dan X4.

√ ∑

(60)

50

Pada hakikatnya nilai r bervariasi dari -1 melalui 0 hingga 1.

Bila r = 0 atau mendekati 0, maka hubungan antara kedua variabel

sangat lemah atau tidak terdapat hubungan sama sekali.

Bila r = 1 atau mendekati 1, maka hubungan antara variabel

dikatakan positif dan sangat kuat.

Bila r = -1 atau mendekati -1, maka hubungan antara kedua

variabel dikatakan negatif.

3. Analisis Determinasi

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa

jauh kemampuan variabel bebas (X1 , X2, X3 dan X4) dalam

menerangkan variabel terikat (Y) Uji koefisien determinasi (R2)

digunakan untuk mengatur seberapa jauh kemampuan model dalam

menerangkan variasi variabel terikat. Nilai koefisien determinasi adalah

antara nol dan satu.Nilai (R2) yang kecil berarti kemampuan

variabel-variabel bebas dalam menjelaskan variasi variabel-variabel terikat amat terbatas.

Nilai yang mendekati satu berarti satu variabel bebas memberikan

hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi

variabel. Kelemahan dasar penggunaan koefisien determinasi adalah

bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam

model. Setiap tambahan satu variabel independen, maka (R2) pasti

meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara

(61)

51

menganjurkan untuk menggunakan nilai adjusted R2(Adjusted R

Square) pada saat mengevaluasi mana model regresi terbaik, Tidak

seperti R2, nilai adjusted R2dapat naik turun apabila satu variabel

independen ditambahkan kedalam model.

Kriteria pengujian

 Bila R2 = -1 atau mendekati -1, berarti ada pengaruh yang signifikan

antara variabel bebas ( dan variabel terikat.

 Bila R2 = 1 atau mendekati 1, berarti ada pengaruh yang sangat

signifikan antara variabel bebas dan variabel terikat.

 Bila R2 = 0 atau mendekati 0, berarti tidak ada pengaruh yang

signifikan antara variabel bebas dan variabel terikat.

4. Uji Hipotesis

a. Uji t (parsial)

Uji t ini digunakan untuk mengetahui masing-masing

sumbangan variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat,

menggunakan uji masing-masing koefesien regresi variabel bebas

apakah mempunyai pengaruh yang bermakna atau tidak terhadap

variabel terikat.

Rumus : Thitung=

Keterangan :

Thitung : besarnya nilai t hitung

Bi : koefisien regresi parsial

(62)

52

Adapun kriteria pengujian uji T adalah sebagai berikut:

1) Jika signifikan < 0,05 Ho ditolak dan Ha diterima, berarti ada

pengaruh signifikan variabel independen secara individual

terhadap variabel dependen.

2) Jika signifikan > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak, berarti

tidak ada pengaruh signifikan variabel independen secara

individual terhadap variabel dependen.

b. Uji F (simultan)

Uji F-statistik atau F-hitung ini adalah pengujian yang

bertujuan mengetahui apakah semua variabel independen yang

masuk kedalam model secara simultan atau bersama-sama

mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen.Menentukan F

tabel dan F hitung dengan kepercayaan sebesar 95% atau taraf

signifikan sebesar 5% (a=0,05).

Fhitung = R2 y / (1- R2 y) x N- k – 1 / k Keterangan :

R : Koefisien regresi dikuadratkan

K : Jumlah predictor

N : Jumlah sampel

Gambar

 Tabel 3.1
tabel dan F hitung dengan kepercayaan sebesar 95% atau taraf
 Tabel 4.1 Klasifikasi responden berdasarkan usia
 Tabel 4.2
+7

Referensi

Dokumen terkait

Nilai switcher buyer 6,7 persen membuktikan bahwa hanya sebagian kecil dari responden ibu rumah tangga yang akan beralih ke produk olahan kedelai lain, jika

Cooperative play dalam kegiatan untuk meningkatkan perilaku empati anak adalah metode yang tepat dan menarik sehingga anak kelompok B TK Kemala Bhayangkari 55 Surakarta

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS KAS MENUJU AKRUAL. 01 KERANGKA KONSEPTUAL

Evaluasi alinyemen vertikal dan horizontal ini dilakukan pada trase jalan di depan gedung perpustakaan Kampus IPB Dramaga yang tidak sesuai dengan standar SNI T-14-2004

Peran Bidan sebagai tenaga kesehatan dalam meningkatkan kunjungan ibu hamil adalah dengan cara memberikan komunikasi, informasi, motivasi kepada ibu hamil tentang

Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil akhir dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu

[r]

Dekan Fakultas Farmasi Ibu Martha Ervina, S.Si, M.Si., Apt yang telah membantu dalam memberikan sarana dan fasilitas sehingga skripsi ini dapat selesai dengan baik.. selaku