30 September 2012 Jawa Luar Jawa Konsolidasi
Penjualan Bersih 392,845,142,100 223,053,268,028 615,898,410,127
Laba kotor 71,575,704,438 52,778,939,949 124,354,644,387
Beban usaha yang tidak dapat di alokasikan 101,678,128,020
Laba usaha 22,676,516,367
Pendapatan (beban) lain-lain
Pendapatan Iklan
Pendapatan bunga 112,064,066
Laba Selisih Kurs (676,268,889)
Beban Adm Bank (152,145,404)
Amortisasi Goodwill
Beban Bunga (672,095,114)
Lain-lain Bersih 432,003,494
Laba atas Penjualan Anak Perusahaan
-Laba Sebelum Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan 21,720,074,520
Beban Pajak Penghasilan - Bersih (5,429,059,712)
Laba Setelah Taksiran Pajak Penghasilan 16,291,014,808
Pendapatan Komprehensif Lain-lain
-Laba Komprehensif 16,291,014,808
Asset Segmen 161,629,393,719 121,930,946,139 283,560,339,858
30 September 2011 Jawa Luar Jawa Konsolidasi
Penjualan Bersih 322,677,838,568 190,204,102,851 512,881,941,419
Laba kotor 52,345,874,829 41,360,360,858 93,706,235,687
Beban usaha yang tidak dapat di alokasikan (132,492,130,122)
Laba usaha (38,785,894,435)
Pendapatan (beban) lain-lain
Pendapatan Iklan
Pendapatan bunga 93,302,627
Laba Selisih Kurs (973,361,902)
Beban Bunga (2,928,261,422)
Amortisasi Goodwill
Beban Adm Bank (127,370,626)
Lain-lain Bersih 966,523,834
Laba atas Penjualan Anak Perusahaan 297,639,792
Laba Sebelum Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan (41,457,422,132)
Beban Pajak Penghasilan - Bersih (2,100,464,962)
Laba Setelah Taksiran Pajak Penghasilan (43,557,887,093)
Pendapatan Komprehensif lain nya
-Laba Komprehensif (43,557,887,093)
Asset Segmen 221,040,734,267 127,063,600,580 348,104,334,848
Berikut ini ikhtisar Standar Akuntasi yang telah dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK), yang relevan terhadap Perusahaan dan Anak Perusahaan, sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasi Perusahaan dan Anak Perusahaan tetapi belum efektif:
• PSAK 1 (Revisi 2009), ”Penyajian Laporan Keuangan” - Menetapkan dasar-dasar bagi penyajian
laporan keuangan bertujuan umum agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas lain.
• PSAK 2 (Revisi 2009), ”Laporan Arus Kas” - Memberikan pengaturan atas informasi mengenai
perubahan historis dalam kas dan setara kas melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, maupun pendanaan selama suatu periode.
• PSAK 4 (Revisi 2009), ”Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri” - Akan
diterapkan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk dan dalam akuntansi untuk investasi pada entitas anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan.
• PSAK 5 (Revisi 2009), ”Segmen Operasi” - Informasi segmen diungkapkan untuk memungkinkan
pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungkan ekonomi dimana entitas beroperasi.
• PSAK No. 10 (Revisi 2010) “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing” menjelaskan bagaimana
memasukkan transaksi-transaksi dalam mata uang asing dan kegiatan usaha luar negeri ke dalam laporan keuangan suatu perusahaan dan menjabarkan laporan keuangan ke dalam suatu mata uang pelaporan.
• PSAK 12 (Revisi 2009) “Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama” - Akan diterapkan untuk akuntansi bagian partisipasi dalam ventura bersama dan pelaporan aset, kewajiban, penghasilan dan beban ventura bersama dalam laporan keuangan venturer dan investor, terlepas dari struktur atau bentuk yang mendasari dilakukannya aktivitas ventura bersama.
• PSAK 15 (Revisi 2009), ”Investasi Pada Entitas Asosiasi” - Akan diterapkan untuk akuntansi
investasi dalam entitas asosiasi. Menggantikan PSAK 15 (1994), ”Akuntansi untuk Investasi Dalam
Perusahaan Asosiasi” dan PSAK 40 (1997), ”Akuntansi Perubahan Ekuitas Anak
Perusahaan/Perusahaan Asosiasi”.
• PSAK No. 16 (Revisi 2011) “Aset Tetap” PSAK revisi ini mengatur perlakuan akuntansi aset tetap,
agar pengguna laporan keuangan dapat memahami informasi mengenai investasi perusahaan di asset tetap,dan perubahan dalam investasi tersebut. Isu utama dalam akuntansi aset tetap adalah pengakuan aset,penentuan jumlah tercatat, pembebanan penyusutan, dan rugi penurunan nilai atas aset tetap.
• PSAK No. 24 (Revisi 2010) “Imbalan Kerja” PSAK revisi ini mengatur pengungkapan imbalan kerja
dan mensyaratkan pengakuan liabilitas dan beban jika pekerja telah memberikan jasanya dan perusahaan menikmati manfaat ekonomik yang dihasilkan dari jasa tersebut.
• PSAK 25 (Revisi 2009), ”Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan” - menentukan kriteria untuk pemilihan dan perubahan kebijakan akuntansi, bersama dengan perlakuan akuntansi dan pengungkapan atas perubahan kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi, dan koreksi kesalahan.
• PSAK No. 46 (Revisi 2010) “Akuntansi Pajak Penghasilan” mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan dalam menghitung konsekuensi pajak kini dan masa depan untuk pemulihan / (penyelesaian) jumlah tercatat aset / (liabilitas) di masa depan yang diakui pada laporan posisi keuangan; serta transaksi -transaksi dan kejadian-kejadian lain pada periode kini yang diakui pada laporan keuangan.
• PSAK 48 (Revisi 2009), ”Penurunan Nilai Aset” - menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan
agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkan dan jika aset tersebut terjadi penurunan nilai, rugi penurunan nilai harus diakui.
• PSAK No. 50 (Revisi 2010) “Instrumen Keuangan: Penyajian” PSAK revisi ini prinsip penyajian instrumen keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan.
• PSAK No. 55 (Revisi 2010) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” PSAK revisi ini
mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan, dan kontrak pembelian atau penjualan item non keuangan. Persyaratan penyajian informasi instrumen keuangan diatur dalam PSAK No. 50 (revisi 2010): Instrumen Keuangan: Penyajian. Persyaratan pengungkapan informasi instrumen keuangan diatur dalam PSAK No. 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan.
• PSAK No. 56 (Revisi 2011) “Laba per Saham” PSAK revisi ini penentuan dan penyajian laba per
saham, sehingga meningkatkan daya banding kinerja antar entitas berbeda pada periode pelaporan sama, dan antar periode pelaporan berbeda untuk entitas sama.
• PSAK 57 (Revisi 2009), ”Provisi, Liabilitias Kontijensi, dan Aset Kontijensi” - Bertujuan untuk mengatur pengakuan dan pengukuran kewajiban diestimasi, kewajiban kontinjensi dan aset kontinjensi serta untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut.
• PSAK 58 (Revisi 2009) “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan”
- Bertujuan untuk mengatur akuntansi untuk aset yang dimiliki untuk dijual, serta penyajian dan pengungkapan operasi dihentikan.
• SAK ETAP – Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik - Untuk digunakan entitas tanpa akuntabilitas publik, yaitu yang mana tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan dan menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial statements) bagi pengguna eksternal.
• ISAK 7 (Revisi 2009), ”Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus (EBK)” - menentukan
pengkonsolidasian EBK jika substansi hubungan antara suatu entitas dan EBK mengindikasikan adanya pengendalian EBK oleh entitas tersebut.
• ISAK 9 (Revisi 2009), ”Perubahan atas Liabilitas Purna Operasi, Liabilitas Restorasi dan Liabilitas Serupa” - Diterapkan terhadap setiap perubahan pengukuran atas aktivitas purna-operasi, restorasi atau kewajiban yang serupa yaitu diakui sebagai bagian dari biaya perolehan aset tetap sesuai PSAK 16 dan sebagai kewajiban sesuai PSAK 57.
• ISAK 11 (Revisi 2009), ”Distribusi Aset Nonkas Kepada Pemilik” - Diterapkan untuk distribusi searah aset oleh entitas kepada pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik, seperti distribusi aset nonkas dan distribusi yang memberikan pilihan kepada pemilik untuk menerima aset nonkas atau alternatif kas.
• ISAK 12 “Pengendalian Bersama Entitas(PBE): Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer” - Berkaitan
dengan akuntansi venture untuk kontribusi nonmoneter ke PBE dalam pertukaran dengan bagian partisipasi ekuitas PBE yang dicatat baik dengan metode ekuitas atau konsolidasi proporsional. Perusahaan dan Anak Perusahaan sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari standar
yang direvisi dan yang baru tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasi.