C. Strategi Pemasaran
2. Segmentasi Pasar
Pasar terdiri atas para pembeli, dan pembeli berbeda dalam satu atau beberapa hal.Mereka mungkin berbeda dalam keinginan, sumber daya, tempat tinggal, sikap pembelian dan praktek pembelian.
Segmentasi pasar menurut M. Mursid (2014:33) adalah pembagian daripada pasar secara keseluruhan ke dalam kelompok-kelompok untuk penyesuaian yang lebih tepat dan konkret dari suatu produk, sesuai dengan keinginan, kebutuhan serta karakteristik konsumen. Perusahaan dapat membagi pasarnya menjadi bagian-bagian pasar dengan segmen yang bersifat homogen.Dalam kenyataan banyak produk yang bersifat heterogen. Homogenitas diperlukan karena ada perbedaan dalam berbagai kebiasaan membeli, kebutuhan, motivasi pembeli, cara penggunaan barang, tujuan pembelian dan sebagainya.
Sedangkan menurut Sofjan Assauri (2011:145) segmentasi pasar merupakan suatu proses membagi-bagi suatu pasar yang heterogen ke dalam kelompok-kelompok pembeli atau konsumen yang memiliki ciri-ciri/sifat yang homogen dan dapat berarti bagi perusahaan.
Selanjutnya menurut Kotler dan Armstrong (1999:227) segmentasi pasar adalah membagi sebuah pasar ke dalam kelompok-kelompok pembeli yang berbeda yang mungkin menghendaki bauran produk atau pemasaran yang terpisah.
Dari beberapa pendapat para ahli tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa segmentasi pasar adalah membagi-bagi sebuah pasar ke dalam kelompok-kelompok pembeli/konsumen yang berbeda berdasarkan kebutuhan, keinginan, dan karakteristiknya.
Adapun variabel yang dapat di pakai untuk segmentasi pasar menurut Kotler & Amstrong (2001:294)adalah :
1. Segmentasi geografis, membagi pasar kedalam unit-unit geografis yang berbeda-beda seperti Negara, regional (wilayah), Negara bagian, kota atau lingkungan.
a. Wilayah, dimana dapat diperoleh segmen pasar yang berupa pasar lokal, pasar regional, pasar nasional, dan pasar luar negeri atau ekspor. Masing-masing pasar berdasarkan wilayah ini berbeda-beda potensinya dan cara menanganinya.
b. Kota, dimana dapat diperoleh segmen pasar yang berupa pasar daerah perkotaan dan pasar daerah desa atau pertanian.
c. Iklim, dengan dasar ini diperoleh segmen pasar yang berupa pasar daerah pegunungan dan daratan tinggi, serta pasar daerah pantai dan daratan rendah. Masing-masing pasar berdasarkan
iklim ini berbeda-beda kebutuhan, keinginan, selera dan prefensinya.
2. Segmentasi demografis, membagi pasar menjadi grup-grup berdasarkan pada variabel seperti usia, gender, siklus keluarga, pendapatan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras, dan kebangsaan.
a. Usia, dengan dasar ini diperoleh segmen pasar yang berupa segmen pasar anak-anak, segmen pasar pemuda/remaja, dan segmen pasar orang dewasa. Masing-masing segmen pasar ini berbeda motif, perilaku, dan kebiasaan pembeliaanya.
b. Jenis kelamin (gender), dengan dasar ini diperoleh segmen pasar orang laki-laki dan segmen pasar wanita.
c. Siklus keluarga ini dapat dikelompokkan menjadi beberapa grup, antara lain : kelompok anak-anak, remaja, yang baru menikah, settled, dan generasi tua.
d. Pendapatan, dengan dasar ini diperoleh segmen pasar yang berupa segmen pasar masyarakat yang berpendapatan rendah, segmen pasar masyarakat yang berpendapatan menengah, dan segmen pasar masyarakat yang berpendapatan tinggi.
e. Pekerjaan, dengan dasar ini diperoleh segmen pasar yang berupa segmen pasar para petani, segmen pasar para pedagang, segmen pasar para pedagang, segmen pasar para karyawan, segmen pasar
para manajer, segmen pasar para pengusaha, segmen pasar para dokter, dan segmen pasar para konsultan.
f. Pendidikan,dengan dasar ini diperoleh segmen pasar yang berupa segmen pasar masyarakat yang tidak berpendidikan, masyarakat yang berpendidikan rendah, masyarakat yang berpendidikan menengah, dan masyarakat yang berpendidikan tinggi.
g. Agama, dengan dasar ini dapat diperoleh segmen pasar yang berupa segmen pasar masyarakat yang beragama Islam, segmen pasar masyarakat yang beragama Kristen , serta segmen pasar masyarakat yang beragama Hindu dan Budha.
h. Kebangsaan, dengan dasar ini diperoleh segmen pasar masyarakat Timur Tengah, masyarakat Asia Tenggara, masyarakat Timur Jauh dan seterusnya.
3. Segmentasi psikografis, segmentasi pasar ini dilakukan dengan cara membagi pembeli menjadi beberapa grup yang berbeda, yang didasarkan pada kelas sosial, gaya hidup, atau karakteristik kepribadian.
a. Kelas sosial adalah bagian-bagian masyarakat yang relatif permanen dan tersusun rapi yang anggota-anggotanya mempunyai nilai-nilai, kepentingan, dan perilaku yang sama.
b. Gaya hidup adalah pola kehidupan seseorang seperti yang diperlihatkannya dalam kegiatan, minat, dan pendapat-pendapatnya.
c. Karakteristik kepribadian adalah karakteristik psikologis unik seseorang yang menghasilkan tanggapan-tanggapan yang relatif konsisten dan menetap terhadap lingkungannya.
4. Segmentasi perilaku, memilah suatu pasar menjadi beberapa grup didasarkan pada pengetahuan, sikap, penggunaan, atau tanggapan konsumen terhadap suatu produk. Variabel-variabel yang sering digunakan dalam segmentasi pasar tercermin dalam kelompok-kelompok :
a. Orang-orang atau masyarakat yang selalu merasa atau mempunyai perasaan terpaksa (compulsive). Umumnya segmen pasar seperti ini adalah masyarakat desa, atau mereka yang berpendudukan rendah.
b. Orang-orang atau masyarakat yang selalu terpengaruh oleh pendapat orang luar atau orang lain atau hanya berpegang pada penilaian atau pendapat sendiri. Dalam hal ini dapat dibedakan segmen pasar yang mudah dipengaruhi atau terpengaruh, dan segmen pasar yang sulit dipengaruhi tetapi sekali percaya akan tetap selalu loyal.
c. Orang-orang atau masyarakat yang tidak langsung bereaksi atau tidak keburu nafsu (conservative), masyarakat yang bebas memilih semaunya (liberal) dan masyarakat radikal yang cepat bereaksi terhadap suatu produk baru, sehingga setiap model baru ia akan beli.
d. Orang-orang atau masyarakat yang selalu mengharapkan hasil yang sangat baik (high achiever) dan yang biasa-biasa saja (low achiever).
e. Orang atau kelompok orang yang menentukan dalam masyarakat (leader), sedangkan yang lainnya hanya pengikut saja (follower). f. Orang-orang atau masyarakat yang selalu bertindak secara
ekonomis saja dan masyarakat yang senang melakukan tawar-menawar (bargain), serta anggota masyarakat yang selalu mengejar prestise.
Segmentasi pasar menunjukkan usaha untuk meningkatkan ketepatan penetapan sasaran dari suatu perusahaan. Ada 4 tingkatan segmentasi pasar, antara lain :
1. Pemasaran segmen. Segmen pasar terdiri dari kelompok besar yang dapat diidentifikasi dalam sebuah pasar. Perusahaan yang menerapkan pemasaran segmen menyadari bahwa pembeli berbeda-beda dalam keinginan, daya beli, lokasi geografis, perilaku pembelian dan kebiasaan pembelian mereka. Meskipun demikian, pada saat
yang sama perusahaan tidak bersedia menyesuaikan paket penawaran/komunikasi mereka bagi setiap pelanggan individual. Sebaliknya, perusahaan berusaha memisahkan beberapa segmen yang luas yang membentuk pasar.
2. Pemasaran celah. Celah adalah kelompok yang didefinisikan secara lebih sempit, khususnya pasar kecil yang kebutuhannya sedang tidak dilayani dengan baik. Pemasar biasanya mengidentifikasi celah dengan membagi-bagi sebuah segmen menjadi sebuah sub-segmen atau dengan menetapkan sebuah kelompok yang memiliki sekumpulan ciri yang berbeda yang mungkin mencari gabungan manfaat khusus. Pemasar biasanya mengidentifikasi celah dengan membagi-bagi sebuah segmen menjadi sebuah sub-segmen atau dengan menetapkan sebuah kelompok yang memiliki sekumpulan ciri yang berbeda yang mungkin mencari gabungan manfaat khusus. 3. Pemasaran lokal. Pemasaran sasaran semakin banyak menggunakan
ciri-ciri pemasaran regional dan lokal, dengan program pemasaran yang disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan kelompok pelanggan lokal (wilayah perdagangan, lingkingan sekitar, bahkan toko individual). Mereka yang mendukung penglokasisasian pemasaran perusahaan mengajukan perbedaan regional yang nyata dalam demografis dan gaya hidup masyarakat. Mereka menganggap
iklan nasional sia-sia karena ia gagal menarik kelompok sasaran lokal.
4. Pemasaran individual. Tingkat segmentasi tertinggi mengarah pada "segmen tunggal," "pemasaran sesuai dengan pesanan," atau "pemasaran satu lawan satu," Keunggulan pemasaran massal telah mengaburkan kenyataan bahwa selama berabad-abad konsumen dilayani secara pribadi. Pemasar konsumen kini melakukan eksperimen dengan sistem baru yang menyediakan produk yang dibuat sesuai pesanan.
Terdapat dua strategi segmentasi pasar yaitu :
1. Strategi Konsentrasi. Jika sebuah organisasi mengarahkan usaha-usaha pemasarannya kepada sebuah segmen pasar dengan menciptakan dan mempertahankan sebuah bauran pemasaran, maka berarti organisasi tersebut menggunakan strategi konsentrasi. Keuntungan utama dari strategi kosentrasi adalah bahwa strategi ini memungkinkan perusahaan untuk melakukan spesialisasi.
2. Strategi Multisegmen. Dengan stategi multisegmen sebuah organisasi mengarahkan usaha-usaha pemasarannya kepada dua segmen atau lebih dengan mengembangkan sebuah bauran pemasaran untuk masing-masing segmen yang dipilih.
D. MinatKonsumen 1. Pengertian Minat
Minat menurut bahasa (etimologi), ialah usaha dan kemauan untuk mempelajari (learning) dan mencari sesuatu.Secara tertimologi, minat adalah keinginan, kesukaan, dan kemauan terhadap sesuatu hal.
Menurut Robert Slavin (2008:59) dalam Asdi (2013:115) mengatakan bahwa: “Minat adalah suatu proses yang tetap untuk memperhatikan dan memfokuskan diri pada sesuatu yang diminatinya dengan perasaan senang dan rasa puas”.
Sedangkan menurut Slameto (2003:59) : “Minat ialah kecenderungan yang tepat untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan”.
Selanjutnya, Abdul Rahman Abror (1993:62) : “Minat adalah sesuatu perangkat mental yang terdiri dari sesuatu campuran dari perasaan, harapan, pendirian, prasangka, rasa takut atau kecenderungan lain yang mengarahkan individu kepada suatu pikiran tertentu”.
Menurut Abdul Rahman Abror (1993:112) mengemukakan bahwa minat mengandung 3 unsur yaitu :
1. Kognisi (mengenal), dalam arti minat itu didahului oleh pengetahuan dan informasi mengenai objek yang dituju oleh minat tersebut.
2. Emosi (perasaan), karena dalam partisipasi atau pengalaman itu disertai dengan perasaan tertentu (biasanya perasaan senang).
3. Konasi (kehendak), merupakan kelanjutan dari kedua unsur tersebut yaitu diwujudkan dalam bentuk kemauan dan hasrat untuk melakukan suatu kegiatan.
Dari ketiga unsur minat tersebut dianggap sebagai respon yang baik, karena diawali dengan kognisi atau pengetahuan dan informasi mengenai obyek yang dituju tersebut, kemudian disertai dengan adanya emosi perasaan senang yang selanjutnya diwujudkan dalam bentuk kemampuan atau hasrat untuk melakukan kegiatan.
Menurut Slameto (2003:180) menyatakan bahwa ciri-ciri seseorang yang mempunyai minat adalah sebagai berikut :
a. Minat yang diekspresikan melalui suatu pernyataan yang menunjukkan bahwa orang lebih menyukai suatu hal daripada yang lain.
b. Minat dimanifestasikan melalui partisipasinya dalam suatu aktifitas. c. Orang memiliki minat terhadap obyek tertentu cenderung untuk
memberikan perhatian yang lebih besar terhadap obyek tersebut.
Minat biasanya berhubungan dengan daya geraknya yang mendorong kita untuk cenderung atau merasa tertarik kepada orang, benda, kegiatan, atau berupa pengalaman efektif yang dirangsang oleh kegiatan sendiri.
Dari beberapa pengertian menurut para ahli dapat disimpulkan bahwa minat adalah suatu proses pengembangan dalam memadukan seluruh kemampuan yang ada untuk mengarahkan individu kepada suatu pikiran tertentu.