• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR LAMPIRAN

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

5.1. Sejarah, Lokasi, Visi dan Misi Perusahaan

PT Masada Organik Indonesia merupakan suatu unit usaha yang bergerak di bidang agribisnis tanaman sayuran organik yang dimiliki oleh Bapak Leo Lopulisa. Awalnya, beliau memiliki lahan seluas hampir 10 hektar yang berlokasi di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor. Pak Leo membangun beberapa vila yang dinamakan Retreat Masada Centre didalam lahan tersebut. Di lokasi tersebut masih terdapat lahan yang masih belum diberdayakan sekitar tiga hingga empat hektar. Pak Leo yang memiliki ketertarikan dengan pertanian khususnya pertanian organik, berinisiatif menggarap lahan tersebut untuk membudidayakan tanaman sayuran organik dan terbentuklah usaha ini yang didirikan pada tahun 2004.

Pada awal berdirinya usaha ini, Pak Leo bekerjasama dengan Ir. Wardah Tafif Alkatiri dan suaminya Mochammad Tafif Djoenaidi selaku pendiri dari PT Amani Mastra. Pertimbangan Pak Leo untuk melakukan kerjasama ini karena perusahaan tersebut telah memiliki brand dan jaringan pasar yang sudah luas meliputi retail-retail besar seperti Carrefour, Giant, dan lain-lain. Kerjasama tersebut diharapkan dapat membantu usaha yang baru didirikan ini terutama dalam hal pemasaran. Setelah beberapa tahun kemudian, kerjasama dengan PT Amani Mastra ini berakhir sehingga pada tahun 2008 terjadi transisi antara kedua usaha tersebut. Pada tahun 2008, Pak Leo Lopulisa memutuskan untuk membuat usaha agribisnis sayuran organik sendiri dan tepat pada tanggal 13 November 2008 terbentuklah PT Masada Organik Indonesia.

PT Masada Organik Indonesia merupakan salah satu produsen sayuran organik yang memiliki lahan sendiri serta memiliki sumber mata air yang berasal dari gunung untuk membudidayakan sayurannya, sehingga sayuran dari perusahaan tersebut memiliki kualitas yang bagus dan terjamin serta bebas dari bahan kimia seperti pestisida dan bahan pengawet lainnya. Kantor pusat PT Masada Organik Indonesia terletak di kompleks perumahan Cipinang Mas, Cawang, Jakarta sedangkan lokasi kebun berada di kawasan Puncak yaitu Jl. Ciburial kampung Cisuren RT 04/RW 04, Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor. Alasan pemilihan lokasi kantor pusat di Cawang yaitu

karena lokasinya berdekatan dengan rumah pemilik perusahaan sehingga beliau mudah dalam melakukan pengawasan dan pengontrolan usahanya. Pemilik juga melakukan pengawasan terhadap kegiatan usaha di kebun setiap minggu untuk memantau kelancaran jalannya produksi dan operasional di kebun.

Lokasi kebun PT Masada Organik Indonesia tersebut berada pada ketinggian antara 850-1200 meter dpl dan beriklim tropis cenderung basah dengan suhu maximum/minimum 23oC/ 17oC serta curah hujan rata-rata 200-390 ml per bulan (Data statistik Cisarua, 2011). Alasan pemilihan lokasi ini karena faktor alam yang sangat mendukung untuk kegiatan budidaya sayuran organik yakni struktur tanahnya yang gembur dan berdekatan dengan sumber mata air pegunungan, sehingga memudahkan untuk melakukan penyiraman terhadap tanaman. Luas kebun perusahaan yang digunakan untuk memproduksi sayuran organik adalah 3 hektar yang terdiri dari 4 plot lahan penanaman sayuran, 1 plot lahan percobaan tanaman, 2 bangunan sederhana untuk pembenihan dan beberapa bangunan seperti kantor, rumah singgah, dan penginapan untuk tamu.

PT Masada Organik Indonesia didirikan bukan hanya bertujuan sebagai profit oriented akan tetapi perusahaan juga memiliki sisi sosial terhadap masyarakat dan ekologi disekitarnya. Hal tersebut sesuai dengan prinsip perusahaan yaitu “Enterprise for Environmental and Social Benefit”. Adapun visi yang dimilikiPT Masada Organik Indonesia yaitu organic way sebagai cara untuk mengelola usaha yang benilai manfaat (value) bagi lingkungan, customer, stakeholder (crew) dan owner serta mampu menjadikan Masada Organik sebagai produk organik yang bisa diterima di seluruh dunia.

Untuk dapat mewujudkan visi yang telah dirancang tersebut, PT Masada Organik Indonesia juga membuat misi-misi perusahaan. Adapun misi yang dimiliki perusahaan tersebut antara lain:

1. PT Masada Organik Indonesia sebagai perusahaan mampu memberikan nilai bagi lingkungan yaitu dengan cara budidaya yang menjamin kelangsungan kelestarian alam, nilai bagi customer akan jaminan mutu produk, serta memberikan nilai bagi stakeholder dan owner akan kehidupan sekarang dan harapan hidup di hari esok.

2. PT Masada Organik Indonesia sebagai research centre dengan prinsip kebersamaan dan berbagi ilmu yang mampu memfasilitasi pihak-pihak yang concern terhadap pertanian khususnya pertanian organik untuk bersama-sama menemukan cara pemecahan masalah yang dihadapi dunia pertanian.

3. PT Masada Organik Indonesia sebagai bagian dari negara Indonesia mampu menyumbangkan pengetahuan pengelolaan pertanian kebijakan pertanian di Indonesia.

Dilihat dari sejarah berdirinya perusahaan serta visi dan misi yang ada di PT Masada Organik Indonesia, dapat diketahui bahwa Pak Leo termasuk kedalam golongan Risk Taker / Risk Lover. Hal ini dikarenakan Pak Leo berani mengambil risiko untuk mendirikan usahanya sendiri dan memilih tidak bergabung lagi dengan PT Amani Mastra yang merupakan perusahaan dengan jaringan pasar yang luas dan telah memiliki brand. Selain itu, Pak Leo juga mengutamakan kepuasan konsumen dengan benar-benar berusaha menghasilkan sayuran dengan cara organik. Selain itu, Pak Leo merasa mempunyai tanggung jawab moral kepada masyarakat sekitar, dilihat dari tujuan usaha ini yaitu social benefit yang tidak hanya mengutamakan aspek bisnis namun juga memperhatikan aspek sosial. 5.2 Manajemen dan Struktur Organisasi Perusahaan

Kegiatan atau aktivitas yang dilakukan dalam suatu perusahaan memerlukan suatu pengorganisasian yang baik. Hal ini perlu dilakukan agar setiap orang yang terlibat dalam suatu organisasi dapat bekerja lebih terarah, terencana dan bertanggung jawab dengan pekerjanya. Perusahaan pun dalam menjalankan kegiatan setiap harinya harus didukung oleh sumberdaya manusia yang sudah diorganisasikan dengan baik sesuai dengan jenis pekerjaan dan tanggung jawab yang diberikan.

Segala aktivitas yang akan dijalankan, terlebih dahulu disusun suatu struktur organisasi yang baik agar dapat membantu perusahaan. Dengan adanya struktur organisasi tersebut, diharapkan semua sumberdaya manusia yang dimiliki dapat digunakan secara efektif dan efisien sesuai dengan kemampuan dan potensi yang dimilikinya untuk menjalankan serta mengembangkan perusahaan. Secara garis besar sistem organisasi PT Masada Organik Indonesia dapat dilihat pada Gambar 5.

Gambar 5. Bagan Struktur Organisasi PT Masada Organik Indonesia Tahun 2010 Sumber: PT Masada Organik Indonesia, 2011

Berdasarkan struktur organisasi tersebut dapat diketahui bahwa pemegang kekuasaan tertinggi yaitu pemiliki lahan yang sekaligus sebagai CEO. Pemilik membawahi tiap bagian yang lebih spesifik lagi yaitu bagian operasional (produksi), bagian keuangan dan bagian marketing yang masing-masing memilki tugas dan tanggung jawab sendiri. Komisaris hanya bertanggung jawab kepada pemilik atau sebagai penasehat, akan tetapi komisaris tidak memilki tanggung jawab dan kewajiban dengan bagian lainnya.

Sistem manajemen yang diterapkan oleh PT Masada Organik Indonesia ini masih menggunakan sistem manajemen kekeluargaan, perusahaan tersebut akan berupaya menggunakan sistem manajemen top and down dan demokrasi. Hal ini dimaksudkan agar tiap bagian dalam sistem manajemen memiliki tanggung jawab dan saling menghargai satu sama lainnya. Sistem kekeluargaan dirasakan kurang efektif dalam menjalankan usaha ini, hal ini dikarenakan sistem kekeluargaan terkadang terdapat toleransi yang tidak sewajarnya serta rentan terhadap sikap

Man. Pemasaran CEO ( Pemilik )

Komisaris

Direktur

Man. Operasional Man. Keuangan

Divisi kebun Divisi Packing

Divisi Distribusi Penagihan

Tukar Faktur

Ordering

ketidakadilan. Masing-masing bagian memiliki tugas dan tanggung jawab yang telah ditetapkan sesuai dengan deskripsi pekerjaan.

5.3.Deskripsi Sumberdaya Perusahaan

Sumberdaya yang dimiliki PT Masada Organik Indonesia meliputi sumberdaya keuangan (modal) dan sumberdaya fisik. Sumberdaya keuangan merupakan kemampuan yang dimiliki perusahaan untuk mengelola segala hal yang terkait dengan keuangan perusahaan dalam menjalankan usahanya. Sumberdaya fisik meliputi lahan, peralatan, dan kualitas sumberdaya manusia yang dimiliki perusahaan.

Aspek sumberdaya manusia sangat penting bagi perusahaan dalam menjalankan usahanya agar tujuan perusahaan dalam mencapai keberhasilan dapat diraih. PT Masada Organik Indonesia memiliki total tenaga kerja berjumlah tiga puluh orang yang terdiri dari enam orang bagian karyawan kantor, empat belas orang buruh tani PT Masada Organik Indonesia, lima orang karyawan packing, dan lima orang karyawan distributor (bagian pemasaran).

Karyawan atau tenaga kerja yang ada di PT Masada Organik Indonesia terdiri dari tenaga kerja laki-laki dan perempuan. Status karyawan di perusahaan juga beragam yakni mulai dari tenaga kerja tetap serta tenaga kerja harian. Data tenaga kerja yang ada di PT Masada Organik Indonesia berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Jumlah Tenaga Kerja di PT Masada Organik Indonesia Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2010

Jenis kelamin Tenaga Kerja (orang) Persentase (%)

Laki-laki 20 66,7

Perempuan 10 33,3

Jumlah 30 100

Berdasarkan Tabel 5, dapat dijelaskan bahwa tenaga kerja dalam memproduksi sayuran organik di PT Masada Organik Indonesia didominasi oleh tenaga kerja laki-laki yang memiliki proporsi 66,7 persen dari jumlah tenaga kerja. Tenaga kerja perempuan yang ada di perusahaan hanya memiliki proporsi 33,3 persen dari jumlah tenaga kerja.

Setiap tenaga kerja tersebut memiliki tingkat pendidikan yang beragam mulai dari tingkat SD hingga perguruan tinggi. Tingkat pendidikan tenaga kerja sebagian besar adalah SD dan SMP yaitu sebanyak 40 persen dari jumlah tenaga kerja. Tingkat pendidikan tenaga kerja yang paling sedikit adalah tenaga kerja dengan tingkat pendidikan perguruan tinggi yaitu 3,3 persen dari jumlah tenaga kerja. Data mengenai tingkat pendidikan tenaga kerja dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Tingkat Pendidikan Tenaga Kerja di PT Masada Organik Indonesia

Tahun 2010

Tingkat Pendidikan Tenaga Kerja (orang) Persentase (%)

SD 12 40,0

SMP 12 40,0

SMA 5 16,7

Perguruan Tinggi 1 3,3

Jumlah 30 100

Sumber : PT Masada Organik Indonesia, 2011

Berdasarkan Tabel 6, tenaga kerja di PT Masada Organik Indonesia umumnya telah mengikuti pendidikan formal. Hal ini menunjukkan bahwa seluruh tenaga kerja di PT Masada Organik Indonesia minimal dapat membaca dan menghitung. Kondisi tersebut cukup menguntungkan bagi perusahaan karena dasar pendidikan yang telah dimiliki oleh tenaga kerja tersebut akan memudahkan mereka dalam menyerap teknologi dan informasi yang diberikan berkaitan dengan usaha budidaya sayuran organik.

Umur tenaga kerja yang bekerja di PT Masada Organik Indonesia bervariasi dan digolongkan kedalam empat golongan. Adapun jumlah tenaga kerja berdasarkan masing-masing golongan umur dapat dilihat Tabel 6.

Tabel 7. Jumlah Tenaga Kerja di PT Masada Organik Indonesia Berdasarkan Golongan Umur Tahun 2010

Golongan Umur (tahun) Tenaga Kerja (orang) Persentase (%)

21-30 7 23,3

31-40 17 56,7

41-50 4 13.3

51-60 2 6,7

Jumlah 30 100

Sumber : PT Masada Organik Indonesia, 2011

Struktur umur penduduk terdiri dari anak-anak (non-produktif) pada umur 0-14 tahun, usia subur/dewasa (produktif) pada umur 15-60 tahun dan penduduk usia tua pada umur 61 tahun keatas (BPS Jawa Barat, 2000). Berdasarkan batasan usia tersebut, maka Tabel 7 menunjukan bahwa sebagian besar umur tenaga kerja di perusahaan PT Masada Organik Indonesiaterdapat pada umur yang produktif.

PT Masada Organik Indonesia memiliki manajer kebun yang memiliki tanggung jawab terhadap operasional kebun secara keseluruhan, mulai dari perencanaan produksi sayuran, pendataan berbagai laporan tentang operasional kebun, pengendalian biaya produksi, pengiriman produk, melakukan pemfakturan, serta pemantauan perkembangan dan pemeliharaan kebun. Selain itu, manajer juga melakukan jalinan kerjasama dengan berbagai mitra perusahaan serta konsumen. Salah satu kemitraan yang dilakukan adalah melakukan kerjasama dengan pihak pemasok sayuran organik, karena perusahaan masih belum dapat memenuhi permintaan konsumen yang tinggi dengan produksi sayuran organik yang dihasilkan oleh perusahaan.

Manajer kebun membawahi bagian produksi yang terdiri dari tiga bagian antara lain persemaian, budidaya, dan pasca panen. Penanggungjawab persemaian bertanggungjawab dalam menyediakan dan menyiapkan benih/bibit tanaman yang berkualitas, melakukan perencanaan dan pendataan jumlah benih yang akan ditanam setiap plot, memastikan persediaan benih dan bibit tanaman. Selain itu, tanggung jawab bagian persemaian lainnya adalah melakukan pendataan absensi harian dan membagi gaji mingguan.

Penanggungjawab bagian budidaya bertugas melakukan pengawasan di lapangan, melakukan pengendalian hama dan penyakit secara organik, mengoptimalkan penggunaan pupuk secara organik untuk menghasilkan produksi yang optimal serta memastikan ketersediaan pupuk di kebun, melakukan pendataan dan pemantauan pola tanam disetiap plot, melakukan perbaikan dan pemeliharaan instalasi air pertanian dan menginventaris serta mengamankan alat- alat pertanian secara berkala. Selain itu, bagian budidaya juga melakukan pencatatan produksi atau panen disetiap plot dan mendata prediksi panen setiap minggu. Bagian pasca panen bertanggung jawab dalam membersihkan dan menyortir hasil panen, memisah-misahkan hasil panen sesuai grade yang ditentukan, dan yang terakhir melakukan pengemasan pada sayuran.

Sistem perekrutan tenaga kerja yang dilakukan yakni tidak mengutamakan pendidikan utamanya pada buruh tani PT Masada Organik Indonesia, akan tetapi yang paling diutamakan ialah keahlian serta pengalaman mereka tekait usaha budidaya sayuran organik. Jam kerja yang ditetapkan untuk tenaga kerjanya antara lain untuk petani mulai dari pukul 07.30 WIB hingga pukul 15.00 WIB dengan hari kerja mulai dari hari Minggu hingga Jumat, sedangkan Sabtu libur. Untuk tenaga kerja bagian pasca panen, kerja dimulai dari pukul 04.00 WIB hingga pukul 13.00 WIB, hari kerja mulai hari Senin hingga Sabtu, sedangkan hari Minggu libur. Adapun waktu istirahat yang diberikan sebanyak dua kali, yaitu pukul 09.00 WIB - 09.30 WIB dan pukul 12.00 WIB - 13.00 WIB.

Kegiatan budidaya dilakukan di kebun seluas tiga hektar yang dibagi menjadi bagian-bagian yang disebut plot. Masing-masing plot memiliki satu orang penanggungjawab. Plot yang dibuat memiliki luas lahan yang berbeda-beda. Setiap plot dibagi menjadi bedengan-bedengan yang disebut bed. Jumlah bedengan yang terdapat di kebun kurang lebih 1600 bed. Luas satu buah bed adalah kurang lebih 10 m2.

Pemberian upah kepada tenaga kerja buruh seperti buruh tani PT Masada Organik Indonesia dan bagian packing dilakukan setiap hari Jumat, sedangkan untuk karyawan tetap diberikan perbulan setiap awal bulan. Besarnya gaji dan upah terhadap tenaga kerja tergantung pada prestasi dan jenis pekerjaan dari masing-masing tenaga kerja. Prestasi tersebut dapat dinilai dari absensi, tanggung

jawab serta hasil yang diperoleh dari produksi lahan mereka (plot) masing-masing petani.

Pembagian tenaga kerja antara tenaga kerja laki-laki dan perempuan tidaklah berbeda. Jam kerja untuk tenaga kerja laki-laki dan perempuan adalah jam kerja delapan jam perharinya. Mereka menerima upah sebesar Rp 17.600 per hari. Upah tersebut dibayarkan setiap satu minggu sekali, yaitu pada hari sabtu. Jam kerja tambahan (lembur) juga diberlakukan di PT Masada Organik Indonesia, upah lembur yang diberikan kepada tenaga kerja yaitu sebesar Rp 2.000 per jam. 5.4. Permodalan dan Fasilitas Produksi Perusahaan

Sumberdaya keuangan merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk diperhatikan dan dikelola secara baik dan benar agar kegiatan operasional perusahaan dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan visi dan misi PT Masada Organik Indonesia. Sumberdaya keuangan yang dimiliki perusahaan tersebut dialokasikan sesuai dengan kebutuhan pada masing-masing bagian dalam perusahaan, sehingga kegiatan mulai dari proses produksi sampai ke pemasaran dapat berjalan baik.

Modal PT Masada Organik Indonesia untuk menjalankan aktivitas perusahaan berasal dari modal sendiri (Owner) tanpa dibantu oleh modal pinjaman dari bank maupun lembaga keuangan lainnya. Untuk seluruh aset yang dimiliki oleh perusahaan dimiliki oleh Pak Leo. Permodalan yang dimiliki perusahaan berupa lahan seluas sepuluh hektar, bangunan gedung dan vila di dalam lahan, peralatan maupun kendaraan yang ada saat ini dipergunakan untuk keberlanjutan usaha atau operasional perusahaan. Seluruh peralatan yang berada di PT Masada Organik Indonesia dimiliki oleh Bapak Leo sepenuhnya. Bapak Leo juga menggunakan modal sendiri untuk memenuhi kebutuhan perusahaan dalam pengadaan peralatan dan perlengkapan

Peralatan yang dimiliki oleh PT Masada Organik Indonesia digunakan untuk melakukan berbagai kegiatan produksi antara lain kegiatan pembenihan, persemaian, pemanenan, dan pasca panen. Peralatan yang diperlukan dalam kegiatan pembenihan antara lain timbangan benih, tampah, dan kotak penjemur benih. Kegiatan persemaian juga tidak memerlukan banyak peralatan. Peralatan yang diperlukan antara lain kotak nampan, polybag, dan meja semai.

Peralatan yang diperlukan untuk kegiatan penanaman dan pemeliharaan cukup banyak antara lain cangkul, arit, golok, springkle, embrat, oret, semprotan, semprotan kecil, selang, dan plastik ultra violet. Selain itu, peralatan yang diperlukan untuk kegiatan panen dan pasca panen juga banyak antara lain mesin wrapping, mesin sealer, pisau, timbangan, timbangan digital, mobil pick up, container, plastik, styrofoam, polynet, dan gunting.

5.5. Proses Produksi Sayuran Organik Perusahaan

PT Masada Organik Indonesia merupakan salah satu produsen sayuran organik yang memiliki lahan sendiri seluas tiga hektar lahan garap serta berada pada letak geografis dan wilayah yang cocok untuk tempat kegiatan usaha sayuran organik. Selain itu, perusahaan memiliki sumber mata air yang berasal dari Gunung Salak untuk membudidayakan sayurannya. Beberapa faktor pendukung tersebut membuat sayuran yang diproduksi oleh PT Masada Organik Indonesia memiliki kualitas yang bagus dan terjamin serta bebas dari bahan kimia seperti pestisida dan bahan pengawet lainnya.

Perusahaan dalam kegiatan usahataninya melakukan budidaya berbagai jenis tanaman sayuran organik antara lain sayuran daun-daunan, sayuran buah, sayuran umbi-umbian, sayuran kacang-kacangan, dan sayuran bunga. Perusahaan memiliki beberapa jenis komoditi sekitar 30 jenis sayuran organik yaitu, brokoli, bunga kol, kacang merah, daun bawang, tomat, bayam hijau, bayam merah, pakcoy, caisin, selada keriting, jagung manis, zukini, lobak, kangkung, timun lokal, wortel, dan lain-lain. Produk sayuran yang menjadi unggulan perusahaan antara lain bayam hijau, brokoli, caisin, dan wortel karena tingginya permintaan konsumen terhadap komoditi tersebut.

PT Masada Organik Indonesia memperoleh bahan baku untuk memproduksi sayuran organik berupa benih sayuran dari toko Sari Tani di Cipanas. Selain itu, pengadaan benih untuk kebutuhan produksi sayuran organik di PT Masada Organik Indonesia ada juga yang berasal dari produksi perusahaan sendiri. Benih yang diproduksi sendiri oleh PT Masada Organik Indonesia umumnya memiliki kualitas yang lebih baik dari pada pembelian di toko, karena mereka benar-benar selektif terhadap tanaman yang cocok untuk dibuat sebagai benih, hal tersebut tentu saja dapat mengefisiensikan biaya untuk pembelian benih. Namun untuk

beberapa jenis tanaman yang ada belum semuanya mampu dibenihkan sendiri oleh petani Masada Organik, hal ini dikarenakan adanya ketidaksesuaian antara cuaca terhadap tanaman yang akan dijadikan benih.

Tanaman yang umumnya dapat dibenihkan sendiri oleh perusahaan merupakan varietas lokal diantaranya, wortel, caisin, kacang merah, bayam hijau, jagung manis, selada. Benih yang dibeli dari toko yaitu, bayam merah, bit, tomat, zukini, lobak, brokoli, timun lokal, timun kyuri, kangkung dan pakchoy, benih tersebut diperoleh dari toko Sari tani yang berada di daerah Cipanas.

Input lain yang digunakan dalam kegiatan budidaya sayuran organik adalah berupa peralatan pertanian dan peralatan pengemasan. Peralatan pertanian berupa cangkul, parang dan lainnya perusahaan dapat membelinya di toko-toko pertanian yang biasa, dalam artian tidak mengkhususkan tempatnya. Untuk mesin pengemasan dan barang-barang lain, PT Masada Organik Indonesia membeli di tempat khusus, yaitu pasar glodok yang berada di daerah Jakarta.

Peralatan yang dimiliki oleh perusahaan merupakan barang inventaris yang memiliki umur ekonomis dan dapat digunakan lebih dari satu tahun. Selain peralatan inventaris perusahaan juga memerlukan input berupa peralatan pengemasan yang berupa input peralatan secara kontinyu seperti plastik untuk wrapping, plastik sayur dan sebagainya. Untuk memperoleh peralatan tersebut biasanya perusahaan membelinya di pasar atau tempat penjualan sarana pertanian lain yang berada di daerah Bogor.

PT Masada Organik Indonesia dalam menerapkan teknik budidaya pada masing-masing tanaman sayuran yang diusahakan berbeda-beda, tergantung dari jenis tanaman itu sendiri, namun untuk tanaman semusim hal tersebut relatif sama. Pengolahan tanah lebih ditekankan pada pemilihan jarak tanam yang tepat sebab jarak tanam menentukan jumlah populasi, kebutuhan benih dan jumlah pupuk serta mempengaruhi tingkat efisiensi penyerapan cahaya dan kompetisi antara tanaman dalam menggunakan air dan zat hara.

Proses produksi yang terjadi pada PT Masada Organik Indonesia menggunakan metode pertanian organik, dimana dalam proses tersebut tidak digunakan bahan-bahan kimia yang berbahaya. Akan tetapi, proses produksi untuk sayuran organik ini tidak jauh berbeda dengan sistem pertanian

konvensional. Alur proses produksi sayuran organik pada PT Masada Organik Indonesia secara singkat dapat dilihat pada Gambar 6.

Gambar 6. Alur Proses Produksi pada PT Masada Organik Indonesia Tahun 2010 Sumber: PT Masada Organik Indonesia, 2011

Gambar 6 menunjukkan bahwa pada proses awal yang dilakukan oleh PT Masada Organik Indonesia dalam proses budidayanya ialah melakukan persiapan benih dan pembibitan. Benih untuk sayuran diperoleh dari toko pertanian di daerah Cipanas, namun sebagian berasal dari petani Masada sendiri. Benih sayuran yang diperoleh tidak semuanya bisa ditanam langsung ke lahan, akan tetapi sebagiannya harus dilakukan proses persemaian terlebih dahulu.

Persemaian benih dilakukan sendiri oleh petani PT Masada. Persemaian

Dokumen terkait