• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III GAMBARAN UMUM PANTAI BULBUL

3.2 Gambaran Desa Lumban Bulbul

3.2.1 Sejarah Pantai Lumban Bulbul

Pantai Lumban Bulbul merupakan pantai yang berada di Desa Lumban Bulbul, Kecamatan Balige, Kabupaten Toba. Balige merupakan ibu kota dari Kabupaten Toba yang dimekarkan dari Kabupaten Tapanuli Utara pada tahun 1999. Bupati Toba Drs. Sahala Tampubolon pada masa periodenya tahun 2000-2005 meresmikan Pantai Ancol (sebutan Pantai Bulbul pada saat itu). Namun, ketika itu pariwisata di Kabupaten Toba masih kurang diminati karena kalah bersaing dengan pariwisata Danau Toba yang ada di Parapat. Selain itu minimnya dana untuk pembangunan pariwisata menjadi faktor terbesar tidak berkembangnya pariwisata di Kabupaten Toba, hingga pada awal tahun 2014 masyarakat mulai bergerak untuk mencari donatur dan mulai mengembangkan daerah pariwisata Toba khususnya Pantai Bulbul di karenakan efek dari ikan di Danau Toba yang mulai berkurang.

3.2.2 Potensi Pantai Lumban Bulbul

Pantai Lumban Bulbul adalah sebuah destinasi wisata yang berada di Desa Lumban Bulbul dan desa ini terletak di kecamatan Balige yang merupakan ibu kota kabupaten dari Toba. Desa ini berada dipinggiran Danau Toba, sebuah danau terbesar di Indonesia bahkan di Asia Tenggara. Dari kecamatan Balige jaraknya hanya sekitar 2 km atau kurang lebih dapat ditempuh dengan waktu 10 menit.

31

Pantai Bulbul merupakan sebuah pantai air tawar yang memiliki hamparan pasir putih dan air danau yang jernih. Melihat potensi yang cukup untuk menarik minat wisatawan, maka masyarakat setempat bersama pemerintah mulai mengembangkan desa wisata ini sekitar tahun 2014.

Gambar 3.3 Panorama Alam Pantai Bulbul

Sumber: Dokumen Pribadi Tahun 2020

Pasir putih yang berada dipinggiran pantai ini dan panorama alam yang indah menjadikannya sebuah potensi dan daya tarik wisata, selain itu pantai ini juga cocok untuk dijadikan tempat olahraga air karena airnya yang cukup dangkal dan tenang. Pantai Bulbul memiliki ukuran sekitar 865 meter. Daerah sekitaran pantai ini juga masih tergolong asri karena banyak terdapat persawahan milik masyarakat setempat sehingga wisatawan dapat menghirup udara yang sejuk dan cocok sebagai pilihan tempat berwisata keluarga untuk menghilangkan penat dari rutinitas sehari-hari. Di pantai ini juga banyak terdapat pepohonan yang sangat rindang dan memberikan kesan damai juga nyaman ketika berkunjung. Pemilik kedai-kedai yang juga merupakan penduduk setempat tergolong ramah dan cukup membantu bila ada pengunjung yang memerlukan bantuan.

Selain potensi wisata alam di pantai ini juga terdapat potensi buatan manusia yang juga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan untuk datang berkunjung. Potensi buatan manusia di Pantai Bulbul adalah wahana-wahana permainan air seperti banana boat, speed boat, perahu, kapal, kano, ayunan, dan lain sebagainya.

Gambar 3.4 Potensi Buatan Manusia

Sumber: Dokumen Pribadi Tahun 2020

Keindahan Pantai Bulbul ini menjadi salah satu nilai jual yang menjanjikan. Selang setahun setelah resmi dibuka pantai ini mulai ramai dikunjungi oleh wisatawan baik dari daerah setempat maupun dari luar daerah.

Dan untuk memasuki kawasan Pantai Bulbul ini sama sekali tidak dikutip uang tiket masuk, tetapi hanya diberlakukan pembayaran untuk parkir kendaraan.

Untuk meningkatkan kunjungan wisatawan di pantai ini mulai banyak dilakukan pembangunan fasilitas untuk menunjang kegiatan wisata.

Pantai ini selalu ramai dikunjungi apalagi ketika akhir pekan dan hari libur, selain aksesnya yang mudah dijangkau yakni hanya sekitar 10 menit dari Kota Balige dan dapat ditempuh dengan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum. Adapun kegiatan yang dapat dilakukan wisatawan selama berkunjung di

33

pantai pasir putih ini adalah dengan cara menghabiskan waktu bersantai di pondok yang telah disediakan di pinggir pantai untuk sekadar menikmati pemandangan indahnya perairan Danau Toba yang masih asri dan juga dapat sambil menikmati makanan dengan menu yang sangat bervariasi di mulai dari jenis masakan ikan hingga nasi goreng maupun hidangan mie lengkap tersedia di pondok dan tentu saja dengan harga yang cukup terjangkau.

Selain itu pengunjung juga dapat berenang di perairan Danau Toba yang cukup dangkal hanya setinggi pinggang orang dewasa dan airnya juga sangat jernih. Pengunjung juga bisa menyewa wahana permainan yang telah disediakan seperti banana boat, perahu, kapal, dan juga kano. Biasanya anak-anak akan bermain pasir di pinggiran pantai ini.

Menikmati keindahan Pantai Bulbul tidak selalu dengan berenang dan bermain wahana permainan, namun wisatawan juga dapat berjalan menelusuri pinggiran pantai yang berpasir putih dan terasa lembut di kaki. Banyak orang yang datang ke pantai ini untuk melepas penat dan menyaksikan indahnya matahari sore yang terbenam di Pantai Bulbul. Ketika matahari terbenam, langit sore di pantai ini sangatlah indah karena warna langit akan berubah menjadi warna oranye kekuningan.

Dengan segala keindahan alam yang telah ada tentu saja menjadikan pantai ini menjadi tempat yang wajib diabadikan melalui foto. Pengunjung juga dapat berfoto di tempat-tempat yang telah disediakan maupun hanya dengan latar belakang Danau Toba. Di sekitaran Pantai Bulbul juga terdapat kafe untuk bersantai dengan arsitektur bangunan dan fasilitas yang tak kalah memukau.

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Peran Masyarakat Lokal

Menurut Cohen dan Uphoff (1979) peran atau partisipasi yang dilakukan oleh masyarakat bisa dilihat dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pengelolaan atau pemanfaatan, pengawasan, menikmati hasil, dan evaluasi.

4.1.1 Tahap Perencanaan

Dari hasil wawancara yang telah dilakukan oleh penulis terhadap pihak kepala desa maupun masyarakat setempat, maka dapat diuraikan bahwa perencanaan dalam pengembangan Pantai Lumban Bulbul ini dilakukan sekitar tahun 2014 dan mulai dibentuk juga sebuah organisasi yang bernama Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) untuk memaksimalkan pengembangan pantai.

Pokdarwis saat ini diketuai oleh Bapak Parluhutan Simangunsong. Keanggotaan dari Pokdarwis sendiri terdiri dari masyarakat yang memiliki usaha kecil-kecilan di sekitaran Pantai Bulbul dan biasanya diadakan perkumpulan sekali seminggu, tepatnya pada hari Kamis.

Tugas dari Pokdarwis ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk menjaga portal masuk ke kawasan Pantai Bulbul

2. Mengamankan dan membantu pengunjung. Jika selama berada di Pantai Bulbul pengunjung mengalami kesulitan dan memerlukan bantuan, maka Pokdarwis siap memberikan bantuan.

3. Mengelola setiap dana yang masuk untuk Pantai Bulbul

35

4. Mengadakan kegiatan gotong royong untuk membersihkan pantai yang sebelumnya telah dimusyawarahkan bersama. Kegiatan ini bertujuan untuk menjaga kebersihan dan keindahan Pantai Bulbul sehingga tetap menarik untuk dikunjungi oleh wisatawan

5. Pengutipan dana dari setiap anggota Pokdarwis untuk menyediakan ambulans, jika ada wisatawan yang mendapat musibah kemalangan ketika sedang mengunjungi Pantai Bulbul

Dengan adanya organisasi sosial seperti ini diharapkan dapat melancarkan kegiatan kepariwisataan dan menjadikan pengembangan Pantai Bulbul lebih terarah.

4.1.2 Tahap Pelaksanaan

Dengan adanya Pokdarwis yang sudah ada mempermudah proses pelaksanaan dari pengembangan Pantai Bulbul. Dalam tahapan pelaksanaan ini masyarakat ikut berperan langsung dengan memberikan kontribusi seperti turut serta membangun usaha kecil-kecilan seperti warung makanan beserta pondoknya, menyediakan berbagai fasilitas pendukung, dan juga mempekerjakan masyarakat setempat untuk menjaga arena bermain. Peran lain dari masyarakat lokal terhadap Pantai Bulbul adalah dengan menjaga kelestarian serta keindahan lingkungan agar tetap asri dan tidak rusak meskipun ramai dikunjungi oleh wisatawan. Masyarakat juga perlu berlatih untuk menjadi tuan rumah yang baik agar para pengunjung merasa nyaman ketika sedang berada di Pantai Bulbul.

Selain menyajikan panorama keindahan alam, hamparan pasir putih, air yang dangkal dan cukup tenang, tentu saja Pantai Bulbul juga harus menyediakan berbagai fasilitas yang cukup mendukung untuk berkembangnya destinasi wisata

ini dan juga untuk memberikan rasa nyaman dan kemudahan bagi setiap pengunjung yang datang. Fasilitas yang ada kebanyakan dikelola dan disediakan oleh masyarakat sendiri guna untuk meningkatkan pengembangan pantai ini agar menjadi lebih baik dan semakin banyak dilirik oleh para pengunjung karena sebuah destinasi wisata haruslah memiliki fasilitas-fasilitas pendukung demi kelancaran kegiatan pariwisata di tempat tersebut. Akses jalan menuju Pantai Bulbul juga telah dibenahi dan sudah beraspal. Berikut ini adalah beberapa fasilitas yang dapat ditemui oleh wisatawan selama berkunjung di Pantai Pasir Putih Lumban Bulbul:

1. Lahan parkir

2. Akses jalan menuju Pantai Bulbul 3. Warung makanan

4. Pondok tempat beristirahat 5. Toilet

6. Toko Cinderamata

7. Musholla (masih dalam tahap pembangunan) 8. Tempat berfoto

9. Arena bermain (banana boat, perahu, kapal, kano, ayunan) 10. Homestay

11. Tempat sampah

37

Gambar 4.1 Fasilitas Pantai Bulbul

Akses Jalan Lahan Parkir

Warung Makan Toilet

Sumber: Dokumen Pribadi Tahun 2020

Tarif parkir untuk kendaraan adalah sekitar 2.000-10.000 dan untuk harga makanan yang tersedia di warung-warung tergolong murah dengan berbagai menu yang cukup khas dan bervariasi. Harga untuk menyewa pondok dipinggiran pantai berkisar antara 20.000-35.000 saja. Masyarakat setempat yang menjadikan rumahnya sebagai tempat penginapan (homestay) juga menawarkan harga yang cukup terjangkau untuk perkamar diberi harga sekitaran 100.000-150.000/malam atau untuk sistem borongan satu rumah diberi harga 1 juta rupiah lengkap dengan

fasilitas yang ada di dalam rumah tersebut. Dan untuk toilet umum sendiri juga disediakan oleh masyarakat yang memiliki kedai makanan maupun sumbangan dari pemerintah dengan tarif 2.000/perorang.

Gambar 4.2 Fasilitas Pantai Bulbul

Pondok-pondok Homestay

Sumber: Dokumen Pribadi Tahun 2020

Pembangunan-pembangunan dari fasilitas pendukung ini merupakan bukti dari keikutsertaan masyarakat yang terlibat secara langsung dalam mengembangkan Pantai Bulbul agar lebih diminati pengunjung karena memberikan rasa nyaman maupun kepuasan.

4.1.3 Tahap Pengelolaan atau Pemanfaatan

Setiap pengelolaan dan pemanfaatan dari pengembangan Pantai Bulbul ini masyarakat ikut berperan langsung dan tentu saja tetap saling membantu dengan pemerintah desa setempat. Seperti misalnya lahan-lahan parkir dikelola dan dimanfaatkan oleh masyarakat sendiri maupun toilet umum. Fasilitas yang sudah ada juga dikelola dengan baik. Karena keterlibatan masyarakat langsung dalam mengembangkan kegiataan kepariwisataan dapat memberikan dampak yang

39

positif kepada masyarakat sendiri seperti membuka peluang-peluang usaha maupun menjadikan masyarakat sebagai pemandu wisata. Peran masyarakat dalam mengelola Pantai Bulbul jelas sangat penting karena merekalah yang lebih mengenal desanya daripada orang luar. Dengan adanya pengelolaan dan pemanfaatan yang baik maka masyarakat dapat merasakan dampak yang positif seperti perekonomian yang meningkat melalui sumber daya alam yang mereka miliki.

4.1.4 Tahap Pengawasan

Pengawasan Pantai Bulbul bukan hanya tugas dari Pokdarwis maupun pemerintah desa tetapi merupakan tugas dari seluruh masyarakat desa Lumban Bulbul. Semua pihak terkait harus bekerja sama dalam mengawasi Pantai Bulbul agar tetap terjaga kelestarian dan keindahannya. Melalui pengawasan ini diharapkan sumber daya alam tidak mengalami kerusakan dan tercemar karena sampah-sampah. Masyarakat melalui Pokdarwis juga melakukan kegiatan gotong royong sebagai upaya untuk menjaga keindahan Danau Toba. Tidak hanya sumber daya alamnya yang perlu pengawasan melainkan fasilitas yang sudah disediakan harus dijaga karena terdapat beberapa fasilitas yang tidak terawat seperti spot berfoto yang terbengkalai dan tidak terurus maupun tempat sampah yang belum digunakan secara maksimal. Namun untuk menjaga fasilitas-fasilitas ini tentu saja dibutuhkan partisipasi dari semua pihak tak terkecuali pengunjung. Para pengunjung juga diharapkan ikut menjaga fasilitas ini dengan cara tidak merusak dan menjaga kebersihannya.

4.1.5 Menikmati Hasil Dan Evaluasi

Pantai Bulbul sebagai sebuah destinasi wisata alam yang terletak di desa Lumban Bulbul pasti memberikan hasil kepada masyarakat berupa pendapatan baik hasil dari warung, berjualan cinderamata, homestay, area permainan maupun dari lahan parkiran. Penghasilan ini tentu saja sebuah dampak yang positif dari adanya Pantai Bulbul kepada masyarakat. Evaluasi yang perlu dilakukan untuk meningkatkan pengembangan pantai ini adalah memaksimalkan tugas dari Pokdarwis agar berjalan lebih baik lagi. Masyarakat dan juga pemerintah setempat harus saling membantu untuk terus membenahi kekurangan-kekurangan yang ada dalam pengembangan Pantai Bulbul.

4.2 Kendala Yang Ditemui Selama Pengembangan Pantai Bulbul

Dibalik keindahan panorama alam yang disajikan Pantai Bulbul bagi para pengunjungnya tentu saja terdapat beberapa kendala yang ditemui sejak pantai ini mulai dikembangkan dan dibangun pada tahun 2014. Kendala-kendala tersebut antara lain adalah sebagai berikut:

1. Kurangnya dana untuk membangun Pantai Bulbul. Selama pengembangan pantai ini masyarakat belum menerima bantuan dari pihak kepala desa (pemerintah). Akan tetapi, masyarakat setempat telah berusaha mengajukan proposal ke Dinas Pariwisata untuk bantuan dana guna membangun Pantai Bulbul namun hingga sekarang bantuan dana yang telah diajukan tersebut belum juga membuahkan hasil

2. Masyarakat dan pemerintah terkadang tidak memiliki satu tujuan dalam pengembangan Pantai Bulbul. Menurut pihak kepala desa kendala lain adalah ketika masyarakat dan pemerintah tidak memiliki kemauan yang

41

sama dalam membangun Pantai Bulbul, sehingga tidak mencapai satu tujuan

3. Terjadinya selisih paham antar kelompok masyarakat dikarenakan pembagian lahan untuk tempat usaha disekitaran pantai

4.3 Dampak Pengembangan Pantai Bulbul Terhadap Masyarakat

Dalam pengembangan pantai ini pasti memiliki dampak terhadap kehidupan masyarakat setempat baik secara ekonomi maupun sosial, akan tetapi dampak yang ditemui cenderung positif. Adapun dampak-dampak tersebut adalah sebagai berikut:

1. Dampak Positif

Perekonomian masyarakat desa Lumban Bulbul dahulunya masih tergolong cukup rendah karena kebanyakan diantaranya hanya mengandalkan penghasilan dari pertanian atau nelayan, namun sejak adanya desa wisata ini perekonomian masyarakatnya mulai membaik dikarenakan pendapatan masyarakat yang meningkat melalui usaha-usaha yang dibangun seperti:

a. Warung makanan maupun restoran b. Penyewaan pondok

c. Toko cinderamata d. Jasa foto keliling

e. Pedagang keliling yang menjual jagung rebus, kacang, dan lain-lain

f. Pendapatan dari wahana bermain

g. Pendapatan dari hasil penyewaan homestay

h. Pendapatan dari lahan parkir, dan lain sebagainya.

Sejak pengembangan pantai ini, mulai gencar pula dilakukan pembenahan seperti mengaspal jalan masuk yang menuju Pantai Bulbul. Dampak positif lain dari pengembangan pantai ini adalah:

a. Terbukanya lapangan pekerjaan bagi masyarakat lokal yang sebelumnya belum mempunyai pekerjaan

b. Mulai tumbuhnya kesadaran masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan hidup

c. Terbentuknya sebuah organisasi dalam lingkungan sosial masyarakat desa Lumban Bulbul

d. Meningkatnya partisipasi dan kesadaran masyarakat dalam pengembangan pariwisata di desanya

e. Tingkat bersosialisasi masyarakat juga mulai meningkat dikarenakan masyarakat setempat terlibat dalam interaksi sosial dengan wisatawan yang datang berkunjung

2. Dampak Negatif

Tentu saja dalam pengembangan desa wisata Lumban Bulbul terdapat dampak negatif diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Kadang terjadi selisih paham di dalam lapisan masyarakat dikarenakan pembagian lahan untuk tempat wisata, namun permasalahan seperti ini dapat diselesaikan secara kekeluargaan b. Melemahnya fungsi kekerabatan di tengah masyarakat karena

timbulnya rasa persaingan dari usaha-usaha yang ada di sekitaran Pantai Bulbul

43

c. Pengunjung yang kurang menjaga kebersihan fasilitas yang ada seperti toilet karena tidak membuang sampah bekas shampo maupun sampah plastik lainnya di tempat sampah yang telah disediakan

d. Kebersihan lingkungan juga terkena dampak dari pengembangan pantai ini, tidak jarang ditemui sampah-sampah yang berserakan disekitaran pantai dikarenakan masih kurangnya kesadaran wisatawan akan kebersihan lingkungan

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Melalui pembahasan yang telah diuraikan maka dapat diambil kesimpulan bahwa Pantai Bulbul merupakan sebuah destinasi wisata alam di Kabupaten Toba cukup memiliki potensi yang besar untuk lebih dikembangkan lagi dikarenakan pantai ini menyajikan panorama dan keindahan Danau Toba yang menjadi potensi dan daya tarik wisata. Potensi wisata alam yang dimiliki Pantai Bulbul adalah seperti hamparan pasir putih serta air yang tenang dan cukup dangkal, keindahan lingkungan disekitaran pantai yang memberikan rasa nyaman dan sejuk ini yang merupakan daya tarik utama Pantai Lumban Bulbul. Selain itu potensi buatan manusia seperti fasilitas wahana bermain air juga cukup menarik perhatian wisatawan agar mengunjungi Pantai Bulbul. Dan untuk memasuki pantai ini tidak dikenakan biaya masuk sehingga Pantai Bulbul dapat dikatakan sebagai sebuah destinasi wisata yang tidak mahal, tetapi tetap memberikan pemandangan alam yang cukup indah.

Kegiatan kepariwisataan di Pantai Bulbul sepenuhnya dikelola oleh masyarakat setempat dan peran masyarakat sendiri dalam pengembangan Pantai Bulbul adalah melalui pembangunan kegiatan-kegiatan usaha dan juga menyediakan berbagai fasilitas pendukung. Pembangunan-pembangunan dari fasilitas yang ada di pantai ini dilakukan untuk memberikan rasa nyaman dan kemudahan kepada wisatawan agar mau berkunjung ke Pantai Bulbul.

45

Peran masyarakat lainnya adalah dengan membentuk sebuah organisasi yang bernama Pokdarwis guna memaksimalkan pengembangan Pantai Bulbul.

Kesadaran dan kepedulian masyarakat lokal juga dapat terlihat dengan kegiatan gotong royong yang dilakukan untuk membersihkan dan menjaga keindahan panorama alam Pantai Bulbul. Dampak dari pengembangan desa Lumban Bulbul ini sebagai desa wisata juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.

5.2 Saran

Adapun saran yang dapat diberikan penulis dalam pengembangan Pantai Bulbul agar lebih baik ke depannya adalah sebagai berikut:

1. Memaksimalkan fungsi dari Pokdarwis sehingga pengembangan Pantai Bulbul lebih terarah

2. Melatih masyarakat agar lebih terampil lagi dalam melayani wisatawan 3. Pemerintah Kabupaten Toba khususnya Dinas Pariwisata lebih

memberikan perhatian kepada destinasi wisata Pantai Bulbul melalui kerja sama dengan masyarakat lokal maupun memberikan bantuan berupa dana 4. Meningkatkan kegiatan promosi

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Prof. Ir, Kusudianto Hadinoto. Perencanaan Pengembangan Destinasi Pariwisata. Jakarta Pusat: UI-Press, 1996.

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, M.A. Pemasaran Pariwisata. Yogyakarta: CV.

Andi Offset, 2017.

Prof. Dr. I Gde Pitana, M.Sc. I Ketut Surya Diarta, SP., MA. Pengantar Ilmu Pariwisata. Yogyakarta: CV. Andi Offset, 2009.

Shofwan Hanief, S.Kom., M.T., Dian Pramana, S.Kom., M.Kom.

Pengembangan Bisnis Pariwisata Dengan Media Sistem Informasi.

Yogyakarta: CV. Andi Offset, 2018.

Spillane, James J. Ekonomi Pariwisata: Sejarah dan Prosepeknya. Yogyakarta:

Kanisius , 1991.

Internet:

Manurung, Virgo Alexer. “Pengaruh Pengembangan Pariwisata Terhadap Kehidupan Sosial Dan Ekonomi Nelayan Desa Lumban Bul-bul Kecamatan Balige Kabupaten Toba Samosir Provinsi Sumatera Utara.” Fakultas Perikanan Dan Kelautan Universitas Riau, 2019: 7-11.

Wibowo, Lili Adi. “Usaha Jasa Pariwisata.” Universitas Pendidikan Indonesia, 2008: 1-4.

Ade Jafar Sidiq, Risna Resnawaty. “Pengembangan Desa Wisata Berbasis Partisipasi Masyarakat Lokal Di Desa Wisata Linggarjati Kuningan, Jawa Barat.”

ISSN: 2442-4480, 2007: 1-140.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1990 Tentang Kepariwisataan.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Toba Samosir

Dokumen terkait